Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA


FAKULTAS USHULUDIN, ADAB DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
Jl. Nakula Sadewa VA/ No. 09 Salatiga KP 50721. Telp (0298) 323706 Fax. 323433
Website. www.iainsalatiga.ac.id, E-mail administrasi@iainsalatiga.ac.id.

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Muhammad Ginanjar Firdaus


NIM/Kelas : 53020180065/ IAT C

Mata kuliah : Living Qur’an


Program Studi : Ilmu al-Quran dan Tafsir
Dosen : Farid Hasan.M.Hum

SOAL

1. Tuliskan data terkait penelitian anda yang terdiri dari;


a. Judul :

Studi Living Qur’am : Pembacaan Surat Yasin, Ar Rahman, Al Waqi’ah, dan Al


Mulk Setiap Malam Jum’at Ba’da Maghrib Ponpes Nurul Asna di Salatiga.

b. Jumlah Halaman : 12 Halaman

c. Daftar Pustaka :
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. “The Living Al-Qur’an: Beberapa Perspektif Antropologi”
20 nomor 1 (n.d.): 238.
Al-Qur‟an, Tim Lajnah Pentashihan Mushaf. “Tafsir Ringkas,” Jilid 2., 721. Jakarta:
LPMA, 2016.
Arifin, Gus. “Do’a-Do’a Lengkap Istighosah,” 81. Jakarta: Kompas Gramedia, 2010.
Badri, Yusuf al. “Surah Tabarak Pendinding Dari Siksa Kubur,” 11. Surabaya: PR
Bungkul Indah, 1994.
Mansyur, M. “Metodologi Penelitian Living Qur’an Dan Hadits,” 100. Yogyakarta: TH
Press, 2017.
Mudhiah, Khoridatul. “Menelusuri Makna Pengulangan Redaksi Dalam Surah Ar-
Rahman.” Hermeneutik 8, no. 1 (2014): 133–50.
Rakhman, Itmam Aulia. “STUDI LIVING QUR’AN DALAM TRADISI KLIWONAN
SANTRI PP. ATTAUHIDIYYAH SYEKH ARMIA BIN KURDI TEGAL.” Madaniyah
9 (n.d.): 19.
Saed, Abdullah. “Pengantar Studi Al-Qur’an.” edited by Sulkhan dan Sahiron
Syamsuddin, 123. Yogyakarta: Baitul Hikmah Press, 2016.
Salafudin, Ahmad Basith. “Studi Living Qur ’ an : Tradisi Pembacaan Surat Al- Waqi ’
Ah Di Pondok Pesantren Darul-Falah Tulungagung A . Pendahuluan Kebahagiaan
Terbesar Seorang Muslim Adalah Mampu Memahami Dan Meresapi Makna Dalam Al-
Qur ’ an Dan Mengaplikasikannya Dalam Kehidupa” 15, no. 1 (2021).
Shabir, Muslich. Terjemah Riyadhus Shalihin II. Semarang: PT. Karya Toha Putra
Semarang, 2004.
Shihab, M. Quraish. “Tafsir Al Misbah,” 502. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Syaikh, Abdullah bin Muhammad Abu. Tafsir Ibnu Kasir Surah Al-Mulk. Jakarta:
Pustaka Imam Syafi’i, 2015.
Tirmidzi, Abi ’Isa Muhammad bin ’Isa at. Sunan At Tirmidzi. Juz 5. Dar al-Gharb al-
Islami, 1998.
Zayd, Nasr Hamid Abu. “Rethinking the Qur’an:Toward a Humanistic Her Meneutics,”
13. Amsterdam: SWP Publisher, 2004.
d. Daftar Wawancara :

Ustadz Hakim, Wawancara, Pembacaan Surat-surat Pilihan Setiap Malam Jum’at di


Ponpes Nurul Asna Salatiga. 9 November 2021.
Ustadz Malik, Wawancara, Pembacaan Surat-surat Pilihan Setiap Malam Jum’at di
Ponpes Nurul Asna Salatiga. 9 November 2021.

Ustadz Afton, Wawancara, Pembacaan Surat-surat Pilihan Setiap Malam Jum’at di


Ponpes Nurul Asna Salatiga. 9 November 2021.

Kang Mustholih, Wawancara, Pembacaan Surat-surat Pilihan Setiap Malam Jum’at di


Ponpes Nurul Asna Salatiga. 12 November 2021.

Kang Khusna, Wawancara, Pembacaan Surat-surat Pilihan Setiap Malam Jum’at di


Ponpes Nurul Asna Salatiga. 12 November 2021.

Kang Joni, Wawancara, Pembacaan Surat-surat Pilihan Setiap Malam Jum’at di Ponpes
Nurul Asna Salatiga. 13 November 2021.
Kang Khuluq, Wawancara, Pembacaan Surat-surat Pilihan Setiap Malam Jum’at di
Ponpes Nurul Asna Salatiga. 13 November 2021.
2. Jelaskan problem akademik yang anda temukan dari penelitian living Qur’an anda?

Tujuan diadakannya pembacaan surat-surat pilihan ini diponpes Nurul Asna yakni melihat
santri yang setiap malam jum’at habis maghrib terkadang Cuma membaca surat yasin
dikamar masing-masing dan terkadang juga banyak santri yang keluar cari makan waktu
maghrib karena dipandang masyarakat dan sedikit menggangu warga dan santri yang
sedang mengaji akhirnya pondok sedikit dapat masukan diharapkan pada malam jum’at
santri tidak keluar pada waktu maghrib.
Mulai saat itu Bapak Yai memutuskan untuk mengadakkan rutinan mengaji setiap malam
jum’at setelah sholat maghrib dengan surat-surat pilihan yakni, Yasin, Ar Rahman, Al
Waqi’ah, Al Mulk diserambi masjid. Dan mendapatkan respon yang sangat baik dari
masyarakat sekitar, kampung menjadi tentram mendengar lantunan ayat yang dibacakan
dan tentunya bisa menjadi amalan yang baik bagi santri-santri kedepannya.

3. Jelaskan objek formal dan objek material dari penelitian living Quran anda?

Objek Formal :
a. Lokasi Pondok Pesantren Nurul Asna di Salatiga
b. Pendekatan dan perspektif : penulis menggunakan pendekatan kualitatif dalam
mengumpulkan data dengan menggunakan perspektif emic.
c. Pengumpulan data : penelitian ini dalam pencarian data menggunakan metode
wawancara serta arsip-arsip pondok.
d. Strategi pengumpulan data : dalam penelitian ini menemui beberapa orang untuk
diwawancarai dan mencari arsip-arsip pondok.
e.
Objek Material : Pembacaan Surat Yasin, Ar Rahman, Al Waqi’ah dan Al Mulk Setiap
Malam Jum’at Ba’da Magrib Ponpes Nurul Asna Di Salatga

4. Jelaskan paradigma yang anda gunakan dalam penelitian Living Quran anda?

Penulis menggunakan paradigma fenomenologi yakni menyadarkan para santri akan


pentingnya mengamalkan surat-surat pilihan ini dan membuat masyarakat menjadi tentram.
Dan santri tidak mengganggu masyarakat lagi saat akan keluar pondok ba’da maghrib.
Karena mereka fokus mengaji.

5. Jelaskan novelty dari penelitian living Quran anda?

Novelty atau biasa disebut unsur kebaruan dari penelitian ini dikatakan baik karena
terdapat kontribusi dari para santri, astatidz untuk menghidupkan tradisi ini sampai
sekarang.
6. Jelaskan pendekatan dan teori yang anda gunakan dalam penelitian Living Quran
anda?

Penulis menggunakan pendekatan fenomenologi teori Edmund Husserl, karena dalam


penelitian yang penulis temukan menyangkut paut pengalaman individu atau fenomena
yang dikerjakan secara rutin. Sehingga yang dirasakan setelah mengamalkannya
memperoleh dampak yang baik dari diri sendiri.

7. Jelaskan hasil penelitian anda secara singkat

Penelitian pembacaan surat Yasin, Ar Rahman, Al Waqi’ah dan Al Mulk bermaksud guna
sebagai rutinitas serta amalan bagi santri, karena dalam pembacaan surat-surat tertentu ini
memiliki keistimewaan ketika rutin dibaca dan diamalkan. dan sebagai bentuk cara
menghormati masyarakat ketika waktu maghrib para santri tidak keluar masuk pondok.
Pembacaan tradisi ini dimulai setuap malam jum’at sekali, dengan diawali
mengkhususkan keluarga yang sudah meninggal atau masih hidup dilanjut membaca
surat-surat ini secara bersama dan dipimpin oleh salah satu astatidz atau sesepuh ponpes
Nurul Asna dan diakhiri dengan membaca surat Al-Fatihah.

Anda mungkin juga menyukai