KONSENTRASI KEAHLIAN
MULTIMEDIA/DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
TAHUN PELAJARAN
2021/2022
2
LEMBAR PENGESAHAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanyalah kepada Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq
hidayah-Nya kepada kita semua khususnya keluarga besar SMK Negeri 9 Garut sehingga
Profil dan Kurikulum Operasional Konsentrasi Keahlian Multimedia/Desain Komunikasi
Visual ini dapat terwujud.
Akhirnya ucapan terima kasih selayaknya disampaikan kepada semua pihak yang
telah bekerja secara optimal dalam penyusunan Profil dan Kurikulum Operasional
Konsentrasi Keahlian Multimedia/Desain Komunikasi Visual ini. Semoga Allah SWT. Tetap
memberikan petunjuk agar mutu pendidikan di SMK Negeri 9 Garut ini semakin meningkat
sehingga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa melalui para out put
dan out comes nya. Aamiin.
2
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Penetapan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
3
B. Lulusan
4
BAB I
DESKRIPSI UMUM
A. Body Of Knowledge
Kompetensi keahlian Multimedia berdiri pada tahun 2007, seiring dengan berdirinya
SMK Negeri 1 Bayongbong yang berganti menjadi SMK Negeri 9 Garut pada tahun
2009. Kompetensi ini berdiri dengan nama Multimedia.
Pada Tahun 2021, SMKN 9 Garut Menjadi SMK Pusat Keunggulan sehingga Sesuai
dengan Salinan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen
KEMDIKBUDRISTEK Nomor : 024/H/KR/2022 Tentang Konsentrasi Keahlian SMK/MAK
Pada Kurikulum Merdeka Yakni Pada Bidang Keahlian 67, Kompetensi keahlian 3.1.3
Multimedia menjadi 10.2.1 Desain Komunikasi Visual, 10.6.1 Animasi, 10.5.2 Produksi
dan Siaran Program Televisi, 10.5.3 Produksi Film, dan 4.1.2 Pengembangan Gim
sehingga berdasarkan analisis SWOT akhirnya Kompetensi keahlian Multimedia
berubah menjadi Konsentrasi Keahlian 10.2.1 Desain Komunikasi Visual.
Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah keilmuan yang berfokus kepada komunikasi
dengan khalayak melalui berbagai makna visual yang tersedia di dalam kehidupan
manusia. Keilmuan ini bersifat kompleks, luas, dan komprehensif.
Di era perkembangan industri 4.0, desain komunikasi visual berperan besar dalam
menyampaikan berbagai macam informasi, ide, dan konsep. Desain komunikasi visual
bertransformasi dari medium konvensional ke digital. Perkembangan ini membuat desain
komunikasi visual banyak beririsan dengan berbagai bidang dan keilmuan: sosiologi,
antropologi, sastra, bahasa, psikologi, teknologi informasi, bisnis, ekonomi, manajemen,
pendidikan, komunikasi, film, dan sebagainya.
Dari luasnya irisan keilmuan desain komunikasi visual dengan berbagai keilmuan yang
lain, Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual SMKN 9 Garut berfokus kepada
irisan keilmuan desain, komunikasi, budaya, teknologi, dan bisnis. Desain dan
komunikasi merupakan pilar utama keilmuan desain komunikasi visual di SMKN 9 Garut.
Untuk mendukung visi dan misi SMKN 9 Garut, Hilirisasi Industri 4.0, desain komunikasi
1
visual di SMKN 9 Garut berfokus pada budaya, teknologi, dan bisnis. Body of Knowledge
Desain Komunikasi Visual SMKN 9 Garut adalah sebagai berikut :
pertanyaan apa Desain Komunikasi Visual masih relevan untuk dikembangkan dan
bagaimana sinergisitas dengan rumpun keilmuan diluar dirinya. (2) Tantangan profesi,
apa profesi DKV masih dibutuhkan bagi Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) di Jawa Barat
khususnya Garut sebagi user utama pengguna tamatan. (3) Tantangan riset,
pengembangan komunikasi visual seperti apa yang diharapkan bisa tumbuh dan
berkelanjutan. Perkembangan keilmuan Desain Komunikasi Visual selalu mengalami
perubahan yang sangat cepat mengikuti perkembangan teknologi informasi dan
kebutuhan IDUKA Jawa Barat khususnya Garut sebagai user utama pengguna lulusan
DKV SMKN 9 Garut.
Beberapa tantangan kajian keilmuan yang akan dihadapi ialah persoalan, kolaborasi
citraan visual dengan kecanggihan teknologi seperti Virtual Reality dan Augmented
Reality dalam dunia multimedia. Pengembangan kecerdasan buatan (artificial
intelligence/AI) dalam desain. Produk yang sudah ada yakni penulisan teks iklan
(copywriting) yang dilakukan oleh robot. Kemudian pengembangan promosi produk
komersial elektronik melalui jejaring media sosial lewat E-commerse. Kasus di Jawa
Barat khusunya Garut sendiri yang sudah terjadi yakni penggunaan media sosial
sebagai lahan dagang/pasar elektronik. DKV berperan sebagai media penyampai pesan
visual, melalui branding.
2
komunikasi visual akan mencakup ke wilayah pekerjaan yang mana Tantangan riset
yang dihadapi DKV SMKN 9 Garut terhadap IDUKA di Jawa Barat yakni belum
meratanya branding masing-masing daerah membuat daerah sulit mengaktualisasikan
potensi yang dmiliki. Sebagai usaha untuk mempromosikan keunggulan daerah.
D. Referensi
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 57 Tahun 2021 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
3. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
6. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
rangka Pemulihan Pembelajaran
7. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 024/H/KR/2022
Tentang Konsentrasi Keahlian SMK/MAK Pada Kurikulum Merdeka
8. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022
Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak
3
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka
9. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 009/H/KR/2022
Tentang Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum
Merdeka
10. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
11. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
12. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
13. Buku Saku Kurikulum Merdeka
4
BAB II
TUJUAN, STRATEGI KONSENTRASI KEAHLIAN DAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
5
Adapun Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan terdapat Pada Pasal
10 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan yang berbunyi :
1. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan Jenjang Pendidikan
menengah kejuruan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b difokuskan
pada:
a. persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;
b. penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan
c. keterampilan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
2. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan Jenjang Pendidikan menengah
kejuruan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Standar Kompetensi
Lulusan pada sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan/bentuk lain
yang sederajat.
3. Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah
kejuruan/bentuk lain yang sederajat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri atas:
a. menyayangi dirinya, menghargai sesama dan melestarikan alam semesta
sebagai wujud cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap religius
dan spiritualitas sesuai ajaran agama/kepercayaan yang dianut, memahami
sepenuhnya ajaran agama secara utuh, rutin melaksanakan ibadah dengan
penghayatan, menegakkan (mengedepankan) integritas dan kejujuran,
pembelaan pada kebenaran, pelestarian alam, menyeimbangkan kesehatan
jasmani, mental, dan rohani, serta pemenuhan kewajiban dan hak sebagai warga
negara;
b. mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan budayanya,
menghargai dan menempatkan keragaman masyarakat dan budaya nasional dan
global secara setara dan adil, aktif melakukan interaksi antarbudaya, menolak
stereotip dan diskriminasi, serta berinisiatif untuk menjaga Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c. menunjukkan sikap aktif mendorong perilaku peduli dan berbagi, serta
kemampuan berkolaborasi lintas kalangan di lingkungan terdekat, lingkungan
sekitar, dan masyarakat luas;
d. menunjukkan perilaku bertanggung jawab, melakukan refleksi, berinisiatif dan
merancang strategi untuk pembelajaran dan pengembangan diri, serta terbiasa
beradaptasi dan menjaga komitmen untuk meraih tujuan;
6
e. menunjukkan perilaku berbudaya dengan menyampaikan gagasan orisinal,
membuat tindakan dan karya kreatif yang terdokumentasikan, serta senantiasa
mencari alternatif solusi masalah di lingkungannya;
f. menunjukkan kemampuan menganalisis permasalahan dan gagasan yang
kompleks, menyimpulkan hasilnya dan menyampaikan argumen yang
mendukung pemikirannya berdasarkan data yang akurat;
g. menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa menganalisis teks
untuk menghasilkan inferensi, menyampaikan tanggapan atas informasi, serta
menulis ekspositori maupun naratif yang relevan dengan bidang kejuruannya;
h. menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah praktis yang relevan dengan bidang kejuruannya;
danmenunjukkan kemampuan keahlian sesuai dengan kejuruannya untuk
menguatkan kemandirian serta kesiapan memasuki dunia kerja.
7
BAB III
PROFIL KONSENTRASI KEAHLIAN
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
A. STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA SEKOLAH
Dra. Hj. Neti Achlan,
M.Pd.
NIP.
196809022005022007
KEPALA KOMPETENSI
Reja Putra Perdana,
S.Pd.
NIP.
198702122010011003
SISWA
B. TENAGA PENGAJAR
JUMLAH
No MATA PELAJARAN GURU MATA PELAJARAN KELAS
JAM
A. Kelompok Umum
6. Seni Budaya
1
7. Muatan Lokal (Bahasa
Sunda)
B. Kelompok Kejuruan
4. Proyek Ilmu
Pengetahuan Alam dan
Sosial
5. Kejuruan :
c. Multimedia XII 24
2
8. Mata Pelajaran Pilihan :
Laki- Laki
Perempuan
C. PESERTA DIDIK
D. FASILITAS
3
BAB IV
CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN
STRUKTUR KUURIKULUM
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR DASAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
1. Rasional
Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual merupakan mata pelajaran
kejuruan berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian
pekerjaan desain komunikasi visual. Di dalamnya berisi berbagai ilmu dasar sebagai
bekal mempelajari mata pelajaran lain. Keberadaannya berfungsi membekali peserta
didik dengan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan passion (renjana)
supaya memiliki dasar yang kuat untuk mempelajari mata pelajaran selanjutnya di
kelas XI dan XII. Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual berfungsi
untuk menumbuhkembangkan keprofesionalan dan kebanggaan peserta didik
terhadap desain komunikasi visual melalui pemahaman secara utuh dan menyeluruh
profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi, proses bisnis di dunia
industri, perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu global,
teknik dasar proses produksi pada industri, ketrampilan membuat sketsa dan
illustrasi untuk kebutuhan dasar rancangan desain, komposisi tipografi untuk
kebutuhan dasar rancangan desain, prosedur penggunaan peralatan fotografi,
komputer grafis. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan ketrampilan untuk
pembelajaran di kelas XI dan XII pada konsentrasi keahlian yang bersangkutan.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran dilakukan sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pembelajarannya
menggunakan berbagai variasi model pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat,
minat, renjana, serta perkembangan fisik dan psikilogis peserta didik. Model
pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: project-based learning, problem-
based learning, teaching factory, discovery-based learning, inquiry-based learning,
atau metode dan model lain yang relevan. Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain
Komunikasi Visual berkontribusi menjadikan peserta didik memiliki kompetensi
sebagai seniman, dan/atau pekerja seni dalam bidang desain komunikasi visual
yangberakhlak mulia, mampu berkomunikasi, bernegoisasi dan berinteraksi antar
budaya, mampu bekerja dalam tim, bertanggungjawab, memiliki kepekaan dan
kepedulian terhadap situasi dan lingkungan kerja, serta kritis dan kreatif.
2. Tujuan
4
Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual bertujuan membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft
skills, karakter) meliputi:
a. memahami profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di bidang
Desain Komunikasi Visual;
b. memahami proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi Visual;
c. memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu
global pada bidang Desain Komunikasi Visual;
d. memahami teknik dasar proses produksi pada industri Desain Komunikasi Visual;
e. memahami keterampilan membuat sketsa dan ilustrasi untuk kebutuhan dasar
rancangan desain;
f. memahami komposisi tipografi untuk kebutuhan dasar rancangan desain;
g. memahami prosedur penggunaan peralatan fotografi; dan
h. memahami komputer grafis yang dibutuhkan pada pekerjaan Desain Komunikasi
Visual.
3. Karakteristik
Pada hakekatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual berfokus
pada kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh seniman, dan/atau pekerja
seni dalam bidang desain komunikasi visual sesuai dengan perkembangan dunia
kerja. Selain itu, peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis,
perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, profil technopreneur, job
profil, peluang usaha dan pekerjaan/profesi.
Elemen Deskripsi
5
untuk menghasilkan solusi desain yang tepat
sasaran, aspek perawatan peralatan, potensi lokal
dan kearifan lokal, dan pengelolaan SDM di industri.
6
digunakan dalam pemotretan. Menerapkan
pengetahuan dan keterampilan fotografi baik
penggunaan peralatan di dalam studio dan luar
studio.
4. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai
program keahlian Desain Komunikasi Visual yang dipilihnya, sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajar. Pada aspek soft skill peserta didik akan mampu menerapkan budaya kerja
sesuai tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai standar K3 dan
5R dalam desain komunikasi visual, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
memecahkan masalah dan mencari solusi, konsisten menerapkan budaya kerja
dalam berkesenian. Pada aspek hard skill peserta didik mampu memahami elemen-
elemen kompetensi pada mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual.
Proses bisnis berbagai Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
industri di bidang Desain manajemen produksi bidang Desain secara
Komunikasi Visual menyeluruh pada berbagai industri ekonomi kreatif
7
lainnya, antara lain K3LH, kreativitas dalam proses
kreasi dasar desain, dan menerapkannya dalam
elemen dasar perancangan dan proses desain dan
produksi dalam eksekusi kerja desain komunikasi
visual secara mandiri.
Teknik dasar proses Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
produksi pada industri kepribadian yang dibutuhkan peserta didik agar dapat
Desain Komunikasi mengembangkan pola pikir kreatif melalui praktek
Visual secara mandiri dengan berpikir kritis tentang seluruh
proses produksi dan teknologi serta budaya kerja
yang diaplikasikan dalam industri Desain Komunikasi
Visual.
Sketsa dan Ilustrasi Pada akhir fase E melalui kreativitas dan berpikir
kritis, peserta didik mampu menjelaskan konsep dasar
karya dengan sketsa dan ilustrasi, menyiapkan bahan
peralatan sketsa, mewujudkan sketsa,
menyempurnakan sketsa, dan membuat ilustrasi
dalam perancangan dan proses produksi untuk
dikembangkan dalam eksekusi kerja Desain
Komunikasi Visual.
8
eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.
9
keterampilan, dan sikap dalam memberikan solusi atas permasalahan komunikasi
visual dengan menggunakan kreativitas, seni, dan pemanfaatan teknologi. Desain
komunikasi visual merupakan bidang yang relevan dengan konteks dunia saat ini
yang semakin digital. Semua bidang industri, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan
lainnya membutuhkan dukungan dari desain komunikasi visual dalam
mengomunikasikan visi, misi, produk, dan program kepada khalayak sasarannya.
Kondisi ini menjadikan bidang desain komunikasi visual sangat dibutuhkan sehingga
membuka kesempatan kerja yang luas bagi orang-orang yang memiliki keahlian di
bidang ini. Keunggulan lainnya, desain komunikasi visual memiliki klaster yang
beragam dari yang paling konvensional berbasis cetak sampai yang menggunakan
teknologi terkini berbasis online, artificial intelligence (AI), dan lain sebagainya. Hal
ini membuka munculnya beragam jenis okupasi yang dapat dipilih. Kurikulum
Merdeka membebaskan sekolah dalam mengembangkan konten pendidikannya
sesuai dengan infrastruktur maupun sumber daya manusia yang dimilikinya. Dari sisi
peserta didik akan memberikan kesempatan untuk memilih keahlian yang sesuai
dengan minat, hasrat, dan kemampuannya. Hal tersebut akan meningkatkan rasio
keberhasilan peserta didik untuk meraih cita-citanya. Kurikulum Merdeka sangat
relevan untuk konsentrasi keahlian yang menekankan pada kreativitas, seperti
desain komunikasi visual. Kurikulum merdeka mendorong terciptanya ekosistem
pembelajaran yang kondusif untuk mencetak sumber daya manusia unggul di bidang
desain komunikasi visual. Mata pelajaran Desain Komunikasi Visual berfungsi untuk
menumbuhkembangkan keprofesionalan dan kebanggan peserta didik terhadap
desain komunikasi visual melalui pemahaman secara utuh dan menyeluruh profil
wirausaha, peluang usaha dan pekerjaan/profesi, proses bisnis di dunia industri,
perkembangan teknologi industri dan dunia kerja serta isu-isu global.Perencanaan,
pelaksanaan, dan pengembangan pembelajarandilakukan sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang dicapai. Pembelajaran menggunakan
berbagai variasi model pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan
menantang, memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, renjana,
serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Model pembelajaran yang
dapat digunakan antara lain: project-based learning, problem-based learning,
teaching factory, discovery-based learning, inquiry- based learning atau metode dan
model lain yang relevan. Mata pelajaran Desain Komunikasi Visual berkontribusi
menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai kreator dalam bidang desain
komunikasi visual yang berakhlak mulia, mampu berkomunikasi, bernegosiasi dan
berinteraksi antar budaya, mampu bekerja dalam tim, bertanggung jawab, memiliki
10
kepekaan dan kepedulian terhadap situasi dan lingkungan kerja, serta kritis dan
kreatif.
2. Tujuan
Mata pelajaran Desain Komunikasi Visual bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap (hard skills dan soft skills, karakter) meliputi:
a. mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain dan Komunikasi;
b. mengoperasikan Perangkat Lunak Desain;
c. menerapkan Design Brief;
d. menciptakan Karya Desain; dan
e. menerapkan pengetahuan dan mengelola Proses Produksi Desain.
3. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Desain Komunikasi Visual berfokus pada
kompetensi yang bersifat wajib yang harus dimiliki oleh kreator dalam bidang desain
komunikasi visual sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Peserta didik diberikan
pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu
global, profil technopreneur, job profil, peluang usaha dan pekerjaan/profesi,
sehingga peserta didik mampu bekerja di industri, berwirausaha mandiri dan
melanjutkan pendidikan yang sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Elemen dalam mata pelajaran ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Elemen Deskripsi
11
keahlian (peminatan) dalam lingkup Desain
Komunikasi Visual: Print Design/Image Editing/Digital
Imaging/ Vektor/Video Editing/Motion Graphic/
Desktop Publishing/Web & App Design/ UI-UX
Design/3D Software/dan lainnya yang terkait.
12
Art/Motion Graphic DesignEnvironmental Graphic
Design/dan lainnya yang terkait.
Keterangan:
a. Beban pembelajaran setiap elemen dapat disesuaikan dengan kebutuhan,
kondisi satuan pendidikan dan mitra industri.
b. Pemilihan sub konsentrasi keahlian (peminatan) disesuaikan dengan kondisi
satuan pendidikan dan alat yang dimiliki, mengacu pada kebutuhan industri saat
ini dan kemungkinan potensi industri pada masa depan.
c. Pada elemen perangkat lunak dan karya desain, satuan pendidikan dapat
memilih sub konsentrasi keahlian (peminatan) yang dibutuhkan, menyesuaikan
dengan kondisi satuan pendidikan dan mitra industri.
4. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam merancang visual suatu proyek desain komunikasi visual melalui metode
perancangan secara sistematis serta mengoperasikan aplikasi komputer desain yang
sesuai kebutuhan, meliputi: desain cetak (print design), perancangan identitas
(identity design), fotografi dan videografi, desain grafis lingkungan (environmental
graphic design), desain antarmuka (User Interface-User Experience) website dan
aplikasi, desain gerak (motion graphic), seni sekuensial (sequential art), dan lainnya
yang terkait.
Prinsip Dasar Desain dan Pada fase F, peserta didik mampu mengaplikasikan
13
Komunikasi prinsip-prinsip dalam merancang visual, di antaranya:
unity (kesatuan), balance (keseimbangan),
composition (komposisi), proportion (proporsi), rhythm
(irama), emphasis (penekanan), simplicity
(kesederhanaan), clarity (kejelasan), space (ruang).
Peserta didik mampu memahami dan menerapkan
peran komunikator, komunikan dan media komunikasi
dalam perancangan komunikasi visual, melakukan
pembiasaan kerja sesuai Prosedur Opersional Standar
(POS)
14
Karya Desain Pada fase F, peserta didik mampu dalam merancang
visual secara sistematis mulai dari pemahaman
terhadap permasalahan, diskusi pencarian ide
(brainstorming), pengembangan alternatif, hingga
menjadi karya akhir. Proses tersebut dapat
menggunakan metode design thinking maupun
metode lainnya. Peserta didik mampu melakukan
pembiasaan sesuai POS, mampu berkolaborasi dan
komunikasi dengan tim maupun pihak terkait. Karya
desain yang dihasilkan disesuaikan dengan sub
konsentrasi keahlian (peminatan) dalam lingkup
Desain Komunikasi Visual: Print Design/ Videografi/
Fotografi/ Tipografi/ Typeface Design/ Story
Boarding /Ilustrasi/ Sequential Art/Motion Graphic/Web
& App Design/UI-UX Design/ Concept Art/Motion
Graphic Design/ Environmental Graphic Design/dan
lainnya yang terkait.
Proses Produksi Desain Pada fase F, peserta didik mampu menerapkan dan
mengelola proses produksi desain dimulai dari pra
produksi, produksi dan pasca produksi sesuai dengan
konsentrasi keahlian dalam lingkup Desain
Komunikasi Visual. Peserta didik mampu melakukan
pembiasaan sesuai POS, mampu berkolaborasi dan
komunikasi dengan tim maupun pihak terkait. Proses
produksi desain disesuaikan dengan sub konsentrasi
keahlian (peminatan) dalam lingkup Desain
Komunikasi Visual: Print Design/ Videografi/ Fotografi/
Tipografi/ Typeface Design/ Story Boarding/Ilustrasi/
Sequential Art/ Motion Graphic/Web & App Design/UI-
UX Design/Concept Art/Motion Graphic
Design/Environmental Graphic Design/ dan lainnya
yang terkait.
15
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah mata pelajaran yang merupakan wahana
pembelajaran di dunia kerja (termasuk teaching factory). PKL memberikan
kesempatan kepada peserta didik menginternalisasi dan menerapkan soft skills
(karakter dan budaya kerja) serta menerapkan, meningkatkan, dan mengembangkan
penguasaan hard skills (kompetensi teknis) sesuai dengan konsentrasi keahliannya
dan kebutuhan dunia kerja, serta kemandirian berwirausaha. Melalui mata pelajaran
ini terdapat manfaat bagi peserta didik, dunia kerja, dan satuan pendidikan. Bagi
peserta didik mendapat pengalaman langsung bekerja pada pekerjaan yang
sesungguhnya sekaligus menerapkan pengetahuan dan teknologi yang telah
dipelajari. Bagi dunia kerja mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
terampil dan kompeten serta dapat berkontribusi dalam pengembangan SDM
Indonesia. Bagi satuan pendidikan mendapat transfer pengetahuan dan teknologi
dari dunia kerja serta membangun kerja sama yang lebih erat dan saling
memberikan manfaat. Mata pelajaran PKL dirancang dalam struktur kurikulum SMK
untuk dilaksanakan pada kelas XII (Program 3 Tahun) dan kelas XIII (Program 4
Tahun) dengan pertimbangan peserta didik telah memiliki dasar-dasar kemampuan
kerja yang cukup. PKL dilaksanakan secara blok sesuai dengan ketersediaan
sumber daya dan kebutuhan penguasaan kompetensi. Praktik Kerja Lapangan
merupakan penyelarasan akhir atau kulminasi dari seluruh mata pelajaran.
Pembelajarannya diselenggarakan berbasis proses bisnis dan mengikuti Prosedur
Operasional Standar (POS) yang berlaku di dunia kerja melalui tahapan mengamati,
memahami, meniru tindakan, bekerja dengan bantuan dan pengawasan, bekerja
mandiri, serta aktualisasi dan eksplorasi. Pembelajaran diarahkan untuk terjadinya
penguasaan kompetensi secara utuh oleh peserta didik sesuai pembagian pekerjaan
di dunia kerja. Pelaksanaannya antara lain dapat menggunakan Sistem Pelatihan
Berotasi atau Training Rotation System (TRS) atau sistem pelatihan lain yang
sesuai. Rotasi dapat dilakukan dalam 1 (satu) dunia kerja dan/atau di berbagai dunia
kerja yang disusun dan disepakati oleh satuan pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran PKL berkontribusi pada penguatan nilai-nilai dan karakter profil
pelajar Pancasila. Nilai dan karakter tersebut disesuaikan dengan konteks
pembelajaran PKL dan karakteristik dunia kerja.
2. Tujuan
Mata pelajaran PKL bertujuan untuk:
a. menginternalisasi soft skills di dunia kerja;
b. menerapkan hard skill yang dikuasainya pada pekerjaan yang sesungguhnya
sesuai POS yang berlaku;
16
c. meningkatkan dan mengembangkan hard skill dalam bidangnya sesuai dengan
kurikulum dan kebutuhan dunia kerja; dan
d. menyiapkan kemandirian peserta didik untuk berwirausaha.
3. Karakteristik
Kegiatan pada mata pelajaran PKL direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dipantau,
dan dievaluasi bersama oleh sekolah dan dunia kerja. PKL menyesuaikan situasi,
perkembangan teknologi, dan proses bisnis di dunia kerja. Mata pelajaran PKL
diampu oleh tenaga pendidik yang ditugaskan oleh sekolah dan pembimbing teknis
yang ditugaskan oleh pimpinan dunia kerja.
Mata Pelajaran PKL terdiri atas elemen-elemen berikut ini.
Elemen Deskripsi
17
4. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginternalisasikan soft skills,
menerapkan, meningkatkan, dan mengembangkan hard skills di dunia kerja serta
mempunyai kesiapan kemandirian dalam berwirausaha.
Penerapan hard skills Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
kompetensi teknis pada pekerjaan sesuai POS yang
berlaku di dunia kerja.
18
keahlian lain dengan menggunakan elemen dan/atau tujuan pembelajaran yang
ditawarkan.
Elemen dan/atau tujuan pembelajaran dialokasikan untuk minimum 2 (dua) jam
pelajaran per minggu dan maksimal sesuai dengan alokasi pada struktur kurikulum.
X XI XII
1 2 3 4 5 6
B. Kelompok Umum
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni Rupa 2 2 - - - -
JUMLAH A 18 18 14 14 10 0
B. Kelompok Kejuruan
1. Matematika 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 -
3. Informatika 4 4 - - - -
5. Kejuruan
- Dasar Fotografi 4 4 - - - -
- Desain Publikasi - - 6 6 6 -
19
- Komputer Grafis - - 4 4 4 -
- Fotografi - - 4 4 6 -
- Videografi - - 4 4 6 -
8. Mapel Pilihan: - - - - - -
JUMLAH B 30 30 34 34 36 44
TOTAL 48 48 48 48 50 44
20
21