Anda di halaman 1dari 34

PROFIL DAN KURIKULUM OPERASIONAL

KONSENTRASI KEAHLIAN
MULTIMEDIA/DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

TAHUN PELAJARAN
2021/2022

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN WILAYAH CABANG XI
SMK NEGERI 9 GARUT
Jl. Garut – Bayongbong KM. 07 Desa Panembong Kec. Bayongbong Kab. Garut
Telp. 0262 543291 Website : smknegeri9garut.sch.id

2
LEMBAR PENGESAHAN

PROFIL DAN KURIKULUM OPERASIONAL


KONSENTRASI KEAHLIAN
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

SMK NEGERI 9 GARUT


Tahun Pelajaran 2021/2022

Garut, 05 Juli 2022


Mengetahui dan Menyetujui, Kepala Konsentrasi Keahlian
Kepala SMK Negeri 9 Garut Multimedia/Desain Komunikasi Visual

Dra. Hj. Neti Achlan, M.Pd Reja Putra Perdana,S.Pd


NIP. 196809012005012007 NIP. 198702122010011003

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanyalah kepada Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq
hidayah-Nya kepada kita semua khususnya keluarga besar SMK Negeri 9 Garut sehingga
Profil dan Kurikulum Operasional Konsentrasi Keahlian Multimedia/Desain Komunikasi
Visual ini dapat terwujud.

Profil dan Kurikulum Operasional Konsentrasi Keahlian Multimedia/Desain Komunikasi


Visual ini dibuat untuk dapat dijadikan salah satu pedoman penyelenggaraan pendidikan
dalam proses hubungan yang sesuai dengan melalui musyawarah Tenaga Edukatif,
Administratif, Komite Sekolah dan IDUKA Sesuai dengan Kurikulum yang tercantum dalam
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan
Pembelajaran.

Akhirnya ucapan terima kasih selayaknya disampaikan kepada semua pihak yang
telah bekerja secara optimal dalam penyusunan Profil dan Kurikulum Operasional
Konsentrasi Keahlian Multimedia/Desain Komunikasi Visual ini. Semoga Allah SWT. Tetap
memberikan petunjuk agar mutu pendidikan di SMK Negeri 9 Garut ini semakin meningkat
sehingga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa melalui para out put
dan out comes nya. Aamiin.

Garut, 05 Agustus 2021


Kepala Konsentrasi Keahlian
Multimedia/Desain Komunikasi VIsual,

Reja Putra Perdana, S.Pd


NIP. 198702122010011003

2
DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Penetapan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii

BAB I DESKRIPSI UMUM


A. Body Of Knowledge
B. Tantangan yaang dihadapi
C. Standar Kurikulum Acuan
D. Referensi
BAB II TUJUAN, STRATEGI KONSENTRASI KEAHLIAN DAN STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN 6
A. Tujuan Konsentrasi Keahlian
B. Strategi Konsentrasi Keahlian
C. Standar Kompetensi Lulusan 6
BAB III PROFIL KONSENTRASI KEAHLIAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
A. Profil Konsentrasi Keahlian Multimedia
B. Struktur Organisasi
C. Tenaga Pengajar
D. Peserta Didik
E. Fasilitas
BAB IV KURIKULUM KONSENTRASI KEAHLIAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
A. Capaian Pembelajaran
B. KKNI Level II
C. Struktur Kurikulum
D. Kalender Akademik
E. Jadwal Pembelajaran
F. Modul Ajar
BAB V INDUSTRI PASANGAN DAN LULUSAN
A. Kerjasama Industri

3
B. Lulusan

4
BAB I
DESKRIPSI UMUM

A. Body Of Knowledge
Kompetensi keahlian Multimedia berdiri pada tahun 2007, seiring dengan berdirinya
SMK Negeri 1 Bayongbong yang berganti menjadi SMK Negeri 9 Garut pada tahun
2009. Kompetensi ini berdiri dengan nama Multimedia.

Pada Tahun 2021, SMKN 9 Garut Menjadi SMK Pusat Keunggulan sehingga Sesuai
dengan Salinan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen
KEMDIKBUDRISTEK Nomor : 024/H/KR/2022 Tentang Konsentrasi Keahlian SMK/MAK
Pada Kurikulum Merdeka Yakni Pada Bidang Keahlian 67, Kompetensi keahlian 3.1.3
Multimedia menjadi 10.2.1 Desain Komunikasi Visual, 10.6.1 Animasi, 10.5.2 Produksi
dan Siaran Program Televisi, 10.5.3 Produksi Film, dan 4.1.2 Pengembangan Gim
sehingga berdasarkan analisis SWOT akhirnya Kompetensi keahlian Multimedia
berubah menjadi Konsentrasi Keahlian 10.2.1 Desain Komunikasi Visual.

Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah keilmuan yang berfokus kepada komunikasi
dengan khalayak melalui berbagai makna visual yang tersedia di dalam kehidupan
manusia. Keilmuan ini bersifat kompleks, luas, dan komprehensif.

Desain komunikasi visual merupakan disiplin yang menggabungkan banyak area


keilmuan. Komunikasi visual merupakan medium yang sangat efektif untuk
menyebarkan ide dan informasi. Komunikasi visual mencakup tanda-tanda, tipografi,
gambar (drawing), desain grafis, periklanan, animasi, ilustrasi, dan sebagainya.
Perkembangan teknologi menempatkan keilmuan desain sebagai jantung kreativitas.

Di era perkembangan industri 4.0, desain komunikasi visual berperan besar dalam
menyampaikan berbagai macam informasi, ide, dan konsep. Desain komunikasi visual
bertransformasi dari medium konvensional ke digital. Perkembangan ini membuat desain
komunikasi visual banyak beririsan dengan berbagai bidang dan keilmuan: sosiologi,
antropologi, sastra, bahasa, psikologi, teknologi informasi, bisnis, ekonomi, manajemen,
pendidikan, komunikasi, film, dan sebagainya.

Dari luasnya irisan keilmuan desain komunikasi visual dengan berbagai keilmuan yang
lain, Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual SMKN 9 Garut berfokus kepada
irisan keilmuan desain, komunikasi, budaya, teknologi, dan bisnis. Desain dan
komunikasi merupakan pilar utama keilmuan desain komunikasi visual di SMKN 9 Garut.
Untuk mendukung visi dan misi SMKN 9 Garut, Hilirisasi Industri 4.0, desain komunikasi

1
visual di SMKN 9 Garut berfokus pada budaya, teknologi, dan bisnis. Body of Knowledge
Desain Komunikasi Visual SMKN 9 Garut adalah sebagai berikut :

Gambar 1 : Body Of Knowledge DKV SMKN 9 Garut

B. Tantangan yang dihadapi


Terdapat tiga kelompok tantangan yang dihadapi konsentrasi keahlian Desain
Komunikasi Visual SMKN 9 Garut kedepan yakni, (1) tantangan keilmuan, yang memuat

pertanyaan apa Desain Komunikasi Visual masih relevan untuk dikembangkan dan
bagaimana sinergisitas dengan rumpun keilmuan diluar dirinya. (2) Tantangan profesi,
apa profesi DKV masih dibutuhkan bagi Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) di Jawa Barat
khususnya Garut sebagi user utama pengguna tamatan. (3) Tantangan riset,
pengembangan komunikasi visual seperti apa yang diharapkan bisa tumbuh dan
berkelanjutan. Perkembangan keilmuan Desain Komunikasi Visual selalu mengalami
perubahan yang sangat cepat mengikuti perkembangan teknologi informasi dan
kebutuhan IDUKA Jawa Barat khususnya Garut sebagai user utama pengguna lulusan
DKV SMKN 9 Garut.

Beberapa tantangan kajian keilmuan yang akan dihadapi ialah persoalan, kolaborasi
citraan visual dengan kecanggihan teknologi seperti Virtual Reality dan Augmented
Reality dalam dunia multimedia. Pengembangan kecerdasan buatan (artificial
intelligence/AI) dalam desain. Produk yang sudah ada yakni penulisan teks iklan
(copywriting) yang dilakukan oleh robot. Kemudian pengembangan promosi produk
komersial elektronik melalui jejaring media sosial lewat E-commerse. Kasus di Jawa
Barat khusunya Garut sendiri yang sudah terjadi yakni penggunaan media sosial
sebagai lahan dagang/pasar elektronik. DKV berperan sebagai media penyampai pesan
visual, melalui branding.

Tantangan dalam perkembangan profesi DKV ialah menghadapi pemerataan


pengetahuan desain dalam upaya menyamakan gambaran umum soal desain

2
komunikasi visual akan mencakup ke wilayah pekerjaan yang mana Tantangan riset
yang dihadapi DKV SMKN 9 Garut terhadap IDUKA di Jawa Barat yakni belum
meratanya branding masing-masing daerah membuat daerah sulit mengaktualisasikan
potensi yang dmiliki. Sebagai usaha untuk mempromosikan keunggulan daerah.

C. Standar Kurikulum acuan


Kurikulum Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi VIsual mengacu kepada :
1. Struktur Kurikulum Merdeka
2. KKNI Level II Desain Komunikasi Visual
3. Recomendasi Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA Pasangan

D. Referensi
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 57 Tahun 2021 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
3. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
6. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
rangka Pemulihan Pembelajaran
7. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 024/H/KR/2022
Tentang Konsentrasi Keahlian SMK/MAK Pada Kurikulum Merdeka
8. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022
Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak

3
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka
9. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 009/H/KR/2022
Tentang Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum
Merdeka
10. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah
11. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
12. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
13. Buku Saku Kurikulum Merdeka

4
BAB II
TUJUAN, STRATEGI KONSENTRASI KEAHLIAN DAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

A. TUJUAN KONSENTRASI KEAHLIAN


Adapun Jutuan Konsentrasi Keahlian Desai Komunikasi Visual adalah “Menjadi
Kompetensi Keahlian Multimedia yang menghasilkan lulusan yang handal dan kompetitif
dan terserap di Dunia Usaha/ Dunia Industri, Serta memiliki jiwa entrepreneur sesuai
dengan Visi Misi SMK Negeri 9 Garut”

B. STRATEGI KONSENTRASI KEAHLIAN


Untuk mewujudkan Tujuan Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi VIsual maka
disusunlah strategi konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual sebagai berikut :
1. Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang sudah diselaraskan dengan IDUKA
2. Meningkatkan Kompetesi Lulusan yang kompetitif dan Handal melalui penerapan
Model Pembelajaran berbasis Project Based Learning dan Teaching Factory
3. Mengembangkan Kualitas Pendidik melalui kegiatan Upskilling/ Reskilling, Workshop
dan diklat serta Magang Guru.
4. Membina dan meningkatkan kerjasama dengan IDUKA diantaranya Praktik Kerja
Lapangan, Magang Guru dan Siswa, Penyelarasan Kurikulum dan Penyerapan
Lulusan
5. Menambah sarana dan prasarana pembelajaran praktik siswa secara continue dan
bertahap sesuai dengan standar sarana prasarana dari IDUKA.
6. Meningkatkan wawasan dan penerapan Budaya Kerja Industri pada kompetensi
Keahlian Desain Komunikasi Visual
7. Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha, kreatif dan mandiri siswa.
8. Mengembangkan Unit Produksi sebagai sarana pengembangan entrepreneurship
siswa

C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan
Menengah Pasal 1.1 Bahwa Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria minimal
tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian
kemampuan Peserta Didik dari hasil pembelajarannya pada akhir Jenjang Pendidikan.

5
Adapun Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan terdapat Pada Pasal
10 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan yang berbunyi :
1. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan Jenjang Pendidikan
menengah kejuruan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b difokuskan
pada:
a. persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;
b. penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan
c. keterampilan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
2. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan Jenjang Pendidikan menengah
kejuruan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Standar Kompetensi
Lulusan pada sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan/bentuk lain
yang sederajat.
3. Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah
kejuruan/bentuk lain yang sederajat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri atas:
a. menyayangi dirinya, menghargai sesama dan melestarikan alam semesta
sebagai wujud cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap religius
dan spiritualitas sesuai ajaran agama/kepercayaan yang dianut, memahami
sepenuhnya ajaran agama secara utuh, rutin melaksanakan ibadah dengan
penghayatan, menegakkan (mengedepankan) integritas dan kejujuran,
pembelaan pada kebenaran, pelestarian alam, menyeimbangkan kesehatan
jasmani, mental, dan rohani, serta pemenuhan kewajiban dan hak sebagai warga
negara;
b. mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan budayanya,
menghargai dan menempatkan keragaman masyarakat dan budaya nasional dan
global secara setara dan adil, aktif melakukan interaksi antarbudaya, menolak
stereotip dan diskriminasi, serta berinisiatif untuk menjaga Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c. menunjukkan sikap aktif mendorong perilaku peduli dan berbagi, serta
kemampuan berkolaborasi lintas kalangan di lingkungan terdekat, lingkungan
sekitar, dan masyarakat luas;
d. menunjukkan perilaku bertanggung jawab, melakukan refleksi, berinisiatif dan
merancang strategi untuk pembelajaran dan pengembangan diri, serta terbiasa
beradaptasi dan menjaga komitmen untuk meraih tujuan;

6
e. menunjukkan perilaku berbudaya dengan menyampaikan gagasan orisinal,
membuat tindakan dan karya kreatif yang terdokumentasikan, serta senantiasa
mencari alternatif solusi masalah di lingkungannya;
f. menunjukkan kemampuan menganalisis permasalahan dan gagasan yang
kompleks, menyimpulkan hasilnya dan menyampaikan argumen yang
mendukung pemikirannya berdasarkan data yang akurat;
g. menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa menganalisis teks
untuk menghasilkan inferensi, menyampaikan tanggapan atas informasi, serta
menulis ekspositori maupun naratif yang relevan dengan bidang kejuruannya;
h. menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah praktis yang relevan dengan bidang kejuruannya;
danmenunjukkan kemampuan keahlian sesuai dengan kejuruannya untuk
menguatkan kemandirian serta kesiapan memasuki dunia kerja.

7
BAB III
PROFIL KONSENTRASI KEAHLIAN
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
A. STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA SEKOLAH
Dra. Hj. Neti Achlan,
M.Pd.
NIP.
196809022005022007
KEPALA KOMPETENSI
Reja Putra Perdana,
S.Pd.
NIP.
198702122010011003

KEPALA UNIT KEPALA BENGKEL


PRODUKSI Nono Suparno, S.ST.
Asep M. Nurdin, S.Kom NIP. -
NIP. -

WALI KELAS X WALI KELAS XI WALI KELAS XII


Rahmat Hidayat, S.Pd. Rani Hanipah, S.Pd..
NIP. NIP. 198905052020121013 NIP. -
Irpan Safarudin, S.Pd. Dr. Cecep S. Rohmat,
NIP. - NIP. - S.Pd.I., M.Pd
Ridwan Nur Yusup, S.Pd. NIP. -
NIP. - NIP. - Imam Teguh Gunawan, ST..
NIP.

GURU MATA GURU MATA GURU MATA GURU BIMBINGAN


PELAJARAN PELAJARAN PELAJARAN DAN KONSELING
KELOMPOK UMUM KELOMPOK KONSENTRASI
KEJURUAN KEAHLIAN

SISWA

B. TENAGA PENGAJAR

JUMLAH
No MATA PELAJARAN GURU MATA PELAJARAN KELAS
JAM

A. Kelompok Umum

1. Pendidikan Agama dan Cecep Saepul Rohmat, M.Pdi


Budi Pekerti

2. Pendidikan Pancasila Jajang Nurjaman, S.Pd.

3. Bahasa Indonesia Ridwan Nur Yusup, S.Pd.

4. Pendidikan Jasmani. Fikri Muhamad Fahmi, S.Pd


Olahraga, dan
Kesehatan

5. Sejarah Umi Kulsum, S.Pd

6. Seni Budaya

1
7. Muatan Lokal (Bahasa
Sunda)

B. Kelompok Kejuruan

1. Matematika - Rahmat Hidayat, S.Pd


- Miftah Firmansyah, S.Pd.

2. Bahasa Inggris Irpan Saparudin, S.Pd.

3. Informatika Faisal Annur,Amd

4. Proyek Ilmu
Pengetahuan Alam dan
Sosial

5. Kejuruan :

a. Dasar-dasar desain Komunikasi Visual X 36

- Prospek Bisnis Rani Hanifah, S.Kom X 12


Desain Komunikasi
Visual

- Sketsa dan Umi Kulsum, S.Pd X 12


Ilustrasi

- Dasar Fotografi Rani Hanifah, S.Pd X 12


dan Komputer
Grafis

b. Desain Komunikasi Visual XI 54

- Desain Publikasi Asep M. Nurdin, S.Kom XI 18

- Komputer Grafis Nono Suparno, S.ST XI 12

- Fotografi Imam Teguh Gunawan, S.T XI 12

- Videografi Imam Teguh Gunawan, S.T XI 12

c. Multimedia XII 24

- Desain Multimedia Andriyana, S.ST XII MM 1, 2 24


Interaktif Gin Gin R. Gumilar, S.Pd XII MM 3 12

- Teknik Pengolahan Reja Putra Perdana, S.Pd XII MM 1,2 24


Audio Video Nono Suparno, S.ST XII MM 3 12

6. Proyek Kreatif dan Asep M. Nurdin, S.Kom XII 9


Kewirausahaan Rani Hanifah, S.Kom XI DKV 1 3
Imam Teguh Gunawan, S.T XI DKV 2 3
Andriyana, S.ST XI DKV 3 3

7. Praktik Kerja Lapangan


(PKL)

2
8. Mata Pelajaran Pilihan :

a. Motion Grafis / Digital Gin Gin R. Gumilar, S.Pd XI 12


Art / Animasi

b. Start Up/ SNMPTN /


Bahasa Jepang

9. Bimbingan Konseling - Tita Yunita Achlan, S.Pdi X 3


- Rd. Lita Rianti, S.Pd XI 3
- Atik Mustika, S.Pd XII 3

Jumlah tenaga pengajar di kompetensi keahlian Multimedia


Jenis Kelompok Umum Kelompok Konsentrasi Bimbingan dan
Kelamin Kejuruan Keahlian Konseling

Laki- Laki

Perempuan

C. PESERTA DIDIK
D. FASILITAS

3
BAB IV
CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN
STRUKTUR KUURIKULUM
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR DASAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
1. Rasional
Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual merupakan mata pelajaran
kejuruan berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian
pekerjaan desain komunikasi visual. Di dalamnya berisi berbagai ilmu dasar sebagai
bekal mempelajari mata pelajaran lain. Keberadaannya berfungsi membekali peserta
didik dengan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan passion (renjana)
supaya memiliki dasar yang kuat untuk mempelajari mata pelajaran selanjutnya di
kelas XI dan XII. Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual berfungsi
untuk menumbuhkembangkan keprofesionalan dan kebanggaan peserta didik
terhadap desain komunikasi visual melalui pemahaman secara utuh dan menyeluruh
profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi, proses bisnis di dunia
industri, perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu global,
teknik dasar proses produksi pada industri, ketrampilan membuat sketsa dan
illustrasi untuk kebutuhan dasar rancangan desain, komposisi tipografi untuk
kebutuhan dasar rancangan desain, prosedur penggunaan peralatan fotografi,
komputer grafis. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan ketrampilan untuk
pembelajaran di kelas XI dan XII pada konsentrasi keahlian yang bersangkutan.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran dilakukan sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pembelajarannya
menggunakan berbagai variasi model pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat,
minat, renjana, serta perkembangan fisik dan psikilogis peserta didik. Model
pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: project-based learning, problem-
based learning, teaching factory, discovery-based learning, inquiry-based learning,
atau metode dan model lain yang relevan. Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain
Komunikasi Visual berkontribusi menjadikan peserta didik memiliki kompetensi
sebagai seniman, dan/atau pekerja seni dalam bidang desain komunikasi visual
yangberakhlak mulia, mampu berkomunikasi, bernegoisasi dan berinteraksi antar
budaya, mampu bekerja dalam tim, bertanggungjawab, memiliki kepekaan dan
kepedulian terhadap situasi dan lingkungan kerja, serta kritis dan kreatif.
2. Tujuan

4
Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual bertujuan membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft
skills, karakter) meliputi:
a. memahami profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di bidang
Desain Komunikasi Visual;
b. memahami proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi Visual;
c. memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu
global pada bidang Desain Komunikasi Visual;
d. memahami teknik dasar proses produksi pada industri Desain Komunikasi Visual;
e. memahami keterampilan membuat sketsa dan ilustrasi untuk kebutuhan dasar
rancangan desain;
f. memahami komposisi tipografi untuk kebutuhan dasar rancangan desain;
g. memahami prosedur penggunaan peralatan fotografi; dan
h. memahami komputer grafis yang dibutuhkan pada pekerjaan Desain Komunikasi
Visual.
3. Karakteristik
Pada hakekatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual berfokus
pada kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh seniman, dan/atau pekerja
seni dalam bidang desain komunikasi visual sesuai dengan perkembangan dunia
kerja. Selain itu, peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis,
perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, profil technopreneur, job
profil, peluang usaha dan pekerjaan/profesi.

Elemen Deskripsi

Profil technopreneur, Lingkup pembelajaran meliputi technopreneur dalam


peluang usaha dan bidang Desain Komunikasi Visual, dan kewirausahaan
pekerjaan/ profesi bidang serta peluang usaha di bidang seni dan ekonomi
Desain Komunikasi kreatif yang mampu membaca peluang pasar dan
Visual usaha, untuk membangun visi dan passion, serta
melakukan pembelajaran berbasis projek nyata
sebagai simulasi projek/PjBL kewirausahaan.

Proses bisnis berbagai Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman peserta


industri di bidang Desain didik tentang K3 di bidang Desain Komunikasi Visual,
Komunikasi Visual proses produksi di industri, pengetahuan tentang
kepribadian yang dibutuhkan agar dapat
mengembangkan pola pikir kreatif, proses kreasi

5
untuk menghasilkan solusi desain yang tepat
sasaran, aspek perawatan peralatan, potensi lokal
dan kearifan lokal, dan pengelolaan SDM di industri.

Perkembangan teknologi Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman peserta


di industri dan dunia didik tentang perkembangan proses produksi industri
kerja serta isu-isu global Desain Komunikasi Visual mulai dari teknologi
pada bidang Desain konvensional sampai dengan teknologi modern,
Komunikasi Visual Industri 4.0, Internet of Things, digital teknologi dalam
dunia industri, isu pemanasan global, perubahan
iklim, aspek aspek ketenagakerjaan, Life Cycle produk
industri sampai dengan reuse, recycling.

Teknik dasar proses Lingkup pembelajaran meliputi Pengetahuan tentang


produksi pada industri kepribadian yang dibutuhkan peserta didik agar dapat
Desain Komunikasi mengembangkan pola pikir kreatif melalui praktek
Visual secara mandiri dengan berpikir kritis tentang seluruh
proses produksi dan teknologi serta budaya kerja
yang diaplikasikan dalam industri DKV.

Sketsa dan Ilustrasi Lingkup pembelajaran meliputi fungsi sketsa dan


ilustrasi dalam dunia Desain Komunikasi Visual
beserta penguasaan teknik keterampilan membuat
sketsa dan ilustrasi untuk kebutuhan dasar rancangan
desain.

Komposisi typography Lingkup pembelajaran meliputi sejarah huruf,


pengertian huruf, jenis-jenis huruf, anatomi huruf,
karakter huruf, dan fungsi huruf. Penguasaan
keterampilan dalam menghadirkan komposisi
tipografi tentang hirarki, leading, tracking, dan
kerning. ilustrasi untuk kebutuhan dasar rancangan
desain.

Fotografi dasar Lingkup pembelajaran meliputi dasar-dasar fotografi,


prinsip, estetika fotografi, dan prosedur penggunaan
peralatan fotografi seperti kamera, peralatan studio
fotografi, dan dapat mengidentifikasi alat yang

6
digunakan dalam pemotretan. Menerapkan
pengetahuan dan keterampilan fotografi baik
penggunaan peralatan di dalam studio dan luar
studio.

Komputer grafis Lingkup pembelajaran meliputi jenis-jenis perangkat


lunak komputer grafis berbasis bitmap dan vector
yang dibutuhkan dalam eksekusi desain komunikasi
visual. Menerapkan keterampilan dasar tentang
penggunaan tools, menu, dan klasifikasi warna dalam
RGB dan CMYK untuk proses produksi manual dan
digital.

4. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai
program keahlian Desain Komunikasi Visual yang dipilihnya, sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajar. Pada aspek soft skill peserta didik akan mampu menerapkan budaya kerja
sesuai tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai standar K3 dan
5R dalam desain komunikasi visual, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
memecahkan masalah dan mencari solusi, konsisten menerapkan budaya kerja
dalam berkesenian. Pada aspek hard skill peserta didik mampu memahami elemen-
elemen kompetensi pada mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual.

Elemen Capaian Pembelajaran

Profil technopreneur, Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami


peluang usaha dan pekerjaan atau profesi dalam bidang Desain
pekerjaan/ profesi bidang Komunikasi Visual, dan kewirausahaan di bidang
Desain Komunikasi ekonomi kreatifyang mampu membaca peluang pasar
Visual dan usaha, untuk membangun visi dan passion, serta
melakukan pembelajaran berbasis projek nyata
sebagai simulasi projek kewirausahaan.

Proses bisnis berbagai Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
industri di bidang Desain manajemen produksi bidang Desain secara
Komunikasi Visual menyeluruh pada berbagai industri ekonomi kreatif

7
lainnya, antara lain K3LH, kreativitas dalam proses
kreasi dasar desain, dan menerapkannya dalam
elemen dasar perancangan dan proses desain dan
produksi dalam eksekusi kerja desain komunikasi
visual secara mandiri.

Perkembangan teknologi Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami


di industri dan dunia tentang perkembangan proses produksi industri
kerja serta isu-isu global Desain Komunikasi Visual mulai dari teknologi
pada bidang Desain konvensional sampai dengan teknologi modern,
Komunikasi Visual Industri 4.0, Internet of Things, digital teknologi dalam
dunia industri, isu pemanasan global, perubahan iklim,
aspek-aspek ketenagakerjaan, Life Cycle produk
industri sampai dengan reuse, recycling Produk.

Teknik dasar proses Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
produksi pada industri kepribadian yang dibutuhkan peserta didik agar dapat
Desain Komunikasi mengembangkan pola pikir kreatif melalui praktek
Visual secara mandiri dengan berpikir kritis tentang seluruh
proses produksi dan teknologi serta budaya kerja
yang diaplikasikan dalam industri Desain Komunikasi
Visual.

Sketsa dan Ilustrasi Pada akhir fase E melalui kreativitas dan berpikir
kritis, peserta didik mampu menjelaskan konsep dasar
karya dengan sketsa dan ilustrasi, menyiapkan bahan
peralatan sketsa, mewujudkan sketsa,
menyempurnakan sketsa, dan membuat ilustrasi
dalam perancangan dan proses produksi untuk
dikembangkan dalam eksekusi kerja Desain
Komunikasi Visual.

Komposisi typography Pada akhir fase E peserta mampu memahami jenis,


fungsi, karakter, anatomi, lingkup huruf dan dasar
tipografi (hierarki, leading, tracking dan kerning) yang
umum digunakan dalam desain dan menerapkannya
dalam perancangan dan proses produksi dalam

8
eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.

Fotografi dasar Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami


jenis kamera, menentukan komposisi pemotretan dan
mengatur pencahayaan, melakukan pemotretan,
menyimpan data, dan melakukan pekerjaan akhir
dalam editing pada fotografi serta menerapkannya
dengan kreativitas dan disiplin dalam perancangan
dan proses produksi dalam eksekusi kerja Desain
Komunikasi Visual.

Komputer grafis Pada akhir fase E peserta didik memahami


pengoperasian perangkat lunak desain dengan
memilih jenis perangkat lunak dan menetapkan
perangkat lunak berbasis bitmap dan vector serta
menggunakannya dalam perancangan dan proses
produksi dalam eksekusi kerja Desain Komunikasi
Visual.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


1. Rasional
Desain Komunikasi Visual adalah konsentrasi keahlian yang membangun
kompetensi perancangan solusi komunikasi visual melalui program identitas,
informasi, dan persuasi dengan menggunakan media (berbasis cetak), layar
(screen), analog atau digital, dua atau tiga dimensi, nyata atau maya (virtual), statis
atau interaktif, maupun media berbasis waktu (time based media). Program identitas
terkait dengan perancangan identitas visual suatu entitas, seperti identitas jenama
(brand), identitas korporat, perancangan key visual produk, brand personal maupun
korporat, dan lain-lain. Program informasi terkait dengan perancangan media visual
dengan fungsi informasi baik dua dimensi maupun tiga dimensi, seperti desain
publikasi baik tercetak maupun digital, rambu (signage), penunjuk arah (wayfinding),
infografis dan lain-lain. Sedangkan program persuasi terkait dengan perancangan
media visual dengan fungsi membujuk seperti desain periklanan, desain materi
promosi pemasaran, desain permukaan kemasan (surface packaging design), dan
lain-lain. Adapun fungsi identitas, informasi, dan persuasi tersebut dapat berjalan
sendiri-sendiri ataupun secara terpadu. Mata Pelajaran Desain Komunikasi Visual
berfungsi untuk membangun kompetensi peserta didik yang mencakup pengetahuan,

9
keterampilan, dan sikap dalam memberikan solusi atas permasalahan komunikasi
visual dengan menggunakan kreativitas, seni, dan pemanfaatan teknologi. Desain
komunikasi visual merupakan bidang yang relevan dengan konteks dunia saat ini
yang semakin digital. Semua bidang industri, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan
lainnya membutuhkan dukungan dari desain komunikasi visual dalam
mengomunikasikan visi, misi, produk, dan program kepada khalayak sasarannya.
Kondisi ini menjadikan bidang desain komunikasi visual sangat dibutuhkan sehingga
membuka kesempatan kerja yang luas bagi orang-orang yang memiliki keahlian di
bidang ini. Keunggulan lainnya, desain komunikasi visual memiliki klaster yang
beragam dari yang paling konvensional berbasis cetak sampai yang menggunakan
teknologi terkini berbasis online, artificial intelligence (AI), dan lain sebagainya. Hal
ini membuka munculnya beragam jenis okupasi yang dapat dipilih. Kurikulum
Merdeka membebaskan sekolah dalam mengembangkan konten pendidikannya
sesuai dengan infrastruktur maupun sumber daya manusia yang dimilikinya. Dari sisi
peserta didik akan memberikan kesempatan untuk memilih keahlian yang sesuai
dengan minat, hasrat, dan kemampuannya. Hal tersebut akan meningkatkan rasio
keberhasilan peserta didik untuk meraih cita-citanya. Kurikulum Merdeka sangat
relevan untuk konsentrasi keahlian yang menekankan pada kreativitas, seperti
desain komunikasi visual. Kurikulum merdeka mendorong terciptanya ekosistem
pembelajaran yang kondusif untuk mencetak sumber daya manusia unggul di bidang
desain komunikasi visual. Mata pelajaran Desain Komunikasi Visual berfungsi untuk
menumbuhkembangkan keprofesionalan dan kebanggan peserta didik terhadap
desain komunikasi visual melalui pemahaman secara utuh dan menyeluruh profil
wirausaha, peluang usaha dan pekerjaan/profesi, proses bisnis di dunia industri,
perkembangan teknologi industri dan dunia kerja serta isu-isu global.Perencanaan,
pelaksanaan, dan pengembangan pembelajarandilakukan sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang dicapai. Pembelajaran menggunakan
berbagai variasi model pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan
menantang, memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, renjana,
serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Model pembelajaran yang
dapat digunakan antara lain: project-based learning, problem-based learning,
teaching factory, discovery-based learning, inquiry- based learning atau metode dan
model lain yang relevan. Mata pelajaran Desain Komunikasi Visual berkontribusi
menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai kreator dalam bidang desain
komunikasi visual yang berakhlak mulia, mampu berkomunikasi, bernegosiasi dan
berinteraksi antar budaya, mampu bekerja dalam tim, bertanggung jawab, memiliki

10
kepekaan dan kepedulian terhadap situasi dan lingkungan kerja, serta kritis dan
kreatif.
2. Tujuan
Mata pelajaran Desain Komunikasi Visual bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap (hard skills dan soft skills, karakter) meliputi:
a. mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain dan Komunikasi;
b. mengoperasikan Perangkat Lunak Desain;
c. menerapkan Design Brief;
d. menciptakan Karya Desain; dan
e. menerapkan pengetahuan dan mengelola Proses Produksi Desain.
3. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Desain Komunikasi Visual berfokus pada
kompetensi yang bersifat wajib yang harus dimiliki oleh kreator dalam bidang desain
komunikasi visual sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Peserta didik diberikan
pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu
global, profil technopreneur, job profil, peluang usaha dan pekerjaan/profesi,
sehingga peserta didik mampu bekerja di industri, berwirausaha mandiri dan
melanjutkan pendidikan yang sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Elemen dalam mata pelajaran ini dapat diuraikan sebagai berikut :

Elemen Deskripsi

Prinsip Dasar Desain dan Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,


Komunikasi keterampilan, dan sikap dalam menerapkan prinsip
dasar desain- untuk merancang visual, di antaranya:
kesatuan (unity), keseimbangan (balance), Komposisi
(komposition), proposi (proportion), irama (rhythm),
penekanan (emphasis),kesederhanaan (simplicity),
kejelasan (clarity), ruang (space). Membangun
kemampuan dalam memahami dan menerapkan peran
komunikator, komunikan, dan media komunikasi dalam
perancangan komunikasi visual.

Perangkat Lunak Desain Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,


keterampilan, dan sikap dalam mengoperasikan
perangkat lunak sesuai kebutuhan dalam lingkup
Desain Komunikasi Visual. Perangkat lunak yang
digunakan disesuaikan dengan sub konsentrasi

11
keahlian (peminatan) dalam lingkup Desain
Komunikasi Visual: Print Design/Image Editing/Digital
Imaging/ Vektor/Video Editing/Motion Graphic/
Desktop Publishing/Web & App Design/ UI-UX
Design/3D Software/dan lainnya yang terkait.

Menerapkan Design Brief Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,


keterampilan, dan sikap dalam menerima, membaca,
memahami, dan melaksanakan perintah melalui
panduan tertulis (brief) untuk suatu proyek desain
yang diberikan oleh pemberi tugas. Kemampuan ini
merupakan kompetensi yang menentukan
penyelesaian tugas secara tepat. Secara umum isi dari
Design Brief sebagai berikut:
1. Latar belakang proyek.
2. Tujuan/obyektif yang ingin dicapai.
3. Ruang lingkup pekerjaan.
4. Khalayak sasaran yang dituju.
5. Media yang digunakan.
6. Strategi kreatif dan konsep perancangan
7. Tenggat waktu penyelesaian pekerjaan.
8. Para pihak yang terlibat dan peranannya dalam
pekerjaan.

Karya Desain Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,


keterampilan, dan sikap dalam proses perancangan
visual secara sistematis mulai dari pemahaman
terhadap permasalahan, diskusi pencarian ide
(brainstorming), pengembangan alternatif, hingga
menjadi karya akhir. Proses tersebut dapat
menggunakan metode design thinking maupun
metode lainnya. Karya desain yang dihasilkan
disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian
(peminatan) dalam lingkup Desain Komunikasi Visual:
Print Design/Videografi/Fotografi/Tipografi/ Typeface
Design/Story Boarding/Ilustrasi/ Sequential Art/Motion
Graphic/Web & App Design/UI-UX Design/Concept

12
Art/Motion Graphic DesignEnvironmental Graphic
Design/dan lainnya yang terkait.

Proses Produksi Desain Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,


keterampilan, dan sikap dalam penerapan produksi
desain dan pengelolaan proses produksi, yang dimulai
dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi karya
Desain Komunikasi Visual. Proses produksi desain
disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian
(peminatan) dalam lingkup Desain Komunikasi Visual:
Print Design/Videografi/Fotografi/ Tipografi/Typeface
Design/Story Boarding/ Ilustrasi/Sequential Art/Motion
Graphic/ Web & App Design/UI-UX Design/Concept
Art/Motion Graphic Design/Environmental Graphic
Design/dan lainnya yang terkait.

Keterangan:
a. Beban pembelajaran setiap elemen dapat disesuaikan dengan kebutuhan,
kondisi satuan pendidikan dan mitra industri.
b. Pemilihan sub konsentrasi keahlian (peminatan) disesuaikan dengan kondisi
satuan pendidikan dan alat yang dimiliki, mengacu pada kebutuhan industri saat
ini dan kemungkinan potensi industri pada masa depan.
c. Pada elemen perangkat lunak dan karya desain, satuan pendidikan dapat
memilih sub konsentrasi keahlian (peminatan) yang dibutuhkan, menyesuaikan
dengan kondisi satuan pendidikan dan mitra industri.
4. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam merancang visual suatu proyek desain komunikasi visual melalui metode
perancangan secara sistematis serta mengoperasikan aplikasi komputer desain yang
sesuai kebutuhan, meliputi: desain cetak (print design), perancangan identitas
(identity design), fotografi dan videografi, desain grafis lingkungan (environmental
graphic design), desain antarmuka (User Interface-User Experience) website dan
aplikasi, desain gerak (motion graphic), seni sekuensial (sequential art), dan lainnya
yang terkait.

Elemen Capaian Pembelajaran

Prinsip Dasar Desain dan Pada fase F, peserta didik mampu mengaplikasikan

13
Komunikasi prinsip-prinsip dalam merancang visual, di antaranya:
unity (kesatuan), balance (keseimbangan),
composition (komposisi), proportion (proporsi), rhythm
(irama), emphasis (penekanan), simplicity
(kesederhanaan), clarity (kejelasan), space (ruang).
Peserta didik mampu memahami dan menerapkan
peran komunikator, komunikan dan media komunikasi
dalam perancangan komunikasi visual, melakukan
pembiasaan kerja sesuai Prosedur Opersional Standar
(POS)

Perangkat Lunak Desain Pada fase F, peserta didik mampu mengoperasikan


perangkat lunak yang dibutuhkan dalam lingkup
Desain Komunikasi Visual, melakukan pembiasaan
kerja sesuai SOP. Perangkat lunak yang digunakan
disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian
(peminatan) dalam lingkup Desain Komunikasi Visual:
Print Design/Image Editing/Digital Imaging/ Vektor/
Video Editing/ Motion Graphic/ Desktop Publishing/
Web & App Design/UI-UX Design/ 3D Software/ dan
lainnya yang terkait.

Menerapkan Design Brief Pada fase F, peserta didik mampu menerima,


membaca, memahami, dan melaksanakan perintah
melalui panduan tertulis (brief) untuk merancang visual
secara tepat dalam suatu proyek desain yang
diberikan oleh pemberi tugas. Panduan/acuan tersebut
meliputi: latar belakang proyek, tujuan/obyektif yang
ingin dicapai, ruang lingkup pekerjaan, khalayak
sasaran yang dituju, media yang digunakan, strategi
kreatif dan konsep perancangan, tenggat waktu
penyelesaian pekerjaan, para pihak yang terlibat dan
peranannya dalam pekerjaan. Peserta didik mampu
melakukan pembiasaan sesuai POS, mampu
berkolaborasi dan komunikasi dengan tim maupun
pihak terkait.

14
Karya Desain Pada fase F, peserta didik mampu dalam merancang
visual secara sistematis mulai dari pemahaman
terhadap permasalahan, diskusi pencarian ide
(brainstorming), pengembangan alternatif, hingga
menjadi karya akhir. Proses tersebut dapat
menggunakan metode design thinking maupun
metode lainnya. Peserta didik mampu melakukan
pembiasaan sesuai POS, mampu berkolaborasi dan
komunikasi dengan tim maupun pihak terkait. Karya
desain yang dihasilkan disesuaikan dengan sub
konsentrasi keahlian (peminatan) dalam lingkup
Desain Komunikasi Visual: Print Design/ Videografi/
Fotografi/ Tipografi/ Typeface Design/ Story
Boarding /Ilustrasi/ Sequential Art/Motion Graphic/Web
& App Design/UI-UX Design/ Concept Art/Motion
Graphic Design/ Environmental Graphic Design/dan
lainnya yang terkait.

Proses Produksi Desain Pada fase F, peserta didik mampu menerapkan dan
mengelola proses produksi desain dimulai dari pra
produksi, produksi dan pasca produksi sesuai dengan
konsentrasi keahlian dalam lingkup Desain
Komunikasi Visual. Peserta didik mampu melakukan
pembiasaan sesuai POS, mampu berkolaborasi dan
komunikasi dengan tim maupun pihak terkait. Proses
produksi desain disesuaikan dengan sub konsentrasi
keahlian (peminatan) dalam lingkup Desain
Komunikasi Visual: Print Design/ Videografi/ Fotografi/
Tipografi/ Typeface Design/ Story Boarding/Ilustrasi/
Sequential Art/ Motion Graphic/Web & App Design/UI-
UX Design/Concept Art/Motion Graphic
Design/Environmental Graphic Design/ dan lainnya
yang terkait.

C. CAPAIAN PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


1. Rasional

15
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah mata pelajaran yang merupakan wahana
pembelajaran di dunia kerja (termasuk teaching factory). PKL memberikan
kesempatan kepada peserta didik menginternalisasi dan menerapkan soft skills
(karakter dan budaya kerja) serta menerapkan, meningkatkan, dan mengembangkan
penguasaan hard skills (kompetensi teknis) sesuai dengan konsentrasi keahliannya
dan kebutuhan dunia kerja, serta kemandirian berwirausaha. Melalui mata pelajaran
ini terdapat manfaat bagi peserta didik, dunia kerja, dan satuan pendidikan. Bagi
peserta didik mendapat pengalaman langsung bekerja pada pekerjaan yang
sesungguhnya sekaligus menerapkan pengetahuan dan teknologi yang telah
dipelajari. Bagi dunia kerja mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
terampil dan kompeten serta dapat berkontribusi dalam pengembangan SDM
Indonesia. Bagi satuan pendidikan mendapat transfer pengetahuan dan teknologi
dari dunia kerja serta membangun kerja sama yang lebih erat dan saling
memberikan manfaat. Mata pelajaran PKL dirancang dalam struktur kurikulum SMK
untuk dilaksanakan pada kelas XII (Program 3 Tahun) dan kelas XIII (Program 4
Tahun) dengan pertimbangan peserta didik telah memiliki dasar-dasar kemampuan
kerja yang cukup. PKL dilaksanakan secara blok sesuai dengan ketersediaan
sumber daya dan kebutuhan penguasaan kompetensi. Praktik Kerja Lapangan
merupakan penyelarasan akhir atau kulminasi dari seluruh mata pelajaran.
Pembelajarannya diselenggarakan berbasis proses bisnis dan mengikuti Prosedur
Operasional Standar (POS) yang berlaku di dunia kerja melalui tahapan mengamati,
memahami, meniru tindakan, bekerja dengan bantuan dan pengawasan, bekerja
mandiri, serta aktualisasi dan eksplorasi. Pembelajaran diarahkan untuk terjadinya
penguasaan kompetensi secara utuh oleh peserta didik sesuai pembagian pekerjaan
di dunia kerja. Pelaksanaannya antara lain dapat menggunakan Sistem Pelatihan
Berotasi atau Training Rotation System (TRS) atau sistem pelatihan lain yang
sesuai. Rotasi dapat dilakukan dalam 1 (satu) dunia kerja dan/atau di berbagai dunia
kerja yang disusun dan disepakati oleh satuan pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran PKL berkontribusi pada penguatan nilai-nilai dan karakter profil
pelajar Pancasila. Nilai dan karakter tersebut disesuaikan dengan konteks
pembelajaran PKL dan karakteristik dunia kerja.
2. Tujuan
Mata pelajaran PKL bertujuan untuk:
a. menginternalisasi soft skills di dunia kerja;
b. menerapkan hard skill yang dikuasainya pada pekerjaan yang sesungguhnya
sesuai POS yang berlaku;

16
c. meningkatkan dan mengembangkan hard skill dalam bidangnya sesuai dengan
kurikulum dan kebutuhan dunia kerja; dan
d. menyiapkan kemandirian peserta didik untuk berwirausaha.
3. Karakteristik
Kegiatan pada mata pelajaran PKL direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dipantau,
dan dievaluasi bersama oleh sekolah dan dunia kerja. PKL menyesuaikan situasi,
perkembangan teknologi, dan proses bisnis di dunia kerja. Mata pelajaran PKL
diampu oleh tenaga pendidik yang ditugaskan oleh sekolah dan pembimbing teknis
yang ditugaskan oleh pimpinan dunia kerja.
Mata Pelajaran PKL terdiri atas elemen-elemen berikut ini.

Elemen Deskripsi

Internalisasi dan Meliputi internalisasi dan penerapan etika


penerapan soft skills berkomunikasi secara lisan dan tulisan, integritas
(antara lain jujur, disiplin, komitmen, dan tanggung
jawab), etos kerja, bekerja secara mandiri dan/atau
bekerja di dalam tim, kepedulian sosial dan
lingkungan, serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan
POS yang berlaku di dunia kerja.

Penerapan hard skills Meliputi pelaksanaan pekerjaan sesuai POS yang


berlaku di dunia kerja.

Peningkatan dan Meliputi penguasaan kompetensi teknis baru dan/atau


Pengembangan hard kompetensi teknis yang belum tuntas dipelajari sesuai
skills konsentrasi keahlian

Penyiapan Kemandirian Meliputi penyiapan kemandirian peserta didik, untuk


Berwirausaha penguatan dan pemahaman analisis usaha.

17
4. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginternalisasikan soft skills,
menerapkan, meningkatkan, dan mengembangkan hard skills di dunia kerja serta
mempunyai kesiapan kemandirian dalam berwirausaha.

Elemen Capaian Pembelajaran

Internalisasi dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan


penerapan soft skills etika berkomunikasi secara lisan dan tulisan, integritas
(antara lain jujur, disiplin, komitmen, dan tanggung
jawab), etos kerja, bekerja secara mandiri dan/atau
bekerja di dalam tim, kepedulian sosial dan
lingkungan, serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan
POS yang berlaku di dunia kerja.

Penerapan hard skills Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
kompetensi teknis pada pekerjaan sesuai POS yang
berlaku di dunia kerja.

Peningkatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan


Pengembangan hard kompetensi teknis baru dan/atau kompetensi teknis
skills yang belum tuntas dipelajari sesuai konsentrasi
keahlian.

Penyiapan Kemandirian Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan


Berwirausaha analisis usaha secara mandiri.

D. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PILIHAN


Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Pilihan pada SMK/MAK mengacu kepada mata
pelajaran yang dipilih oleh masing-masing peserta didik sesuai dengan pilihannya dan
diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
Mata Pelajaran Pilihan meliputi:
1. pendalaman mata pelajaran konsentrasi keahlian Pendalaman mata pelajaran
konsentrasi keahlian mengacu kepada Capaian Pembelajaran mata pelajaran
konsentrasi keahlian yang dijalani peserta didik dengan menambah elemen dan/atau
tujuan pembelajaran.
2. pilihan mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian.
Mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian mengacu kepada Capaian Pembelajaran
mata pelajaran konsentrasi keahlian pada program keahlian lain atau bidang

18
keahlian lain dengan menggunakan elemen dan/atau tujuan pembelajaran yang
ditawarkan.
Elemen dan/atau tujuan pembelajaran dialokasikan untuk minimum 2 (dua) jam
pelajaran per minggu dan maksimal sesuai dengan alokasi pada struktur kurikulum.

E. STRUKTUR KURIKULUM DKV

MATA PELAJARAN KELAS

X XI XII

1 2 3 4 5 6

B. Kelompok Umum

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -

2. Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 -

3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -

4. Pendidikan Jasmani. Olahraga, dan Kesehatan 3 3 2 2 - -

5. Sejarah 2 2 2 2 - -

6. Seni Rupa 2 2 - - - -

7. Muatan Lokal (Bahasa Sunda) 2 2 2 2 2 -

JUMLAH A 18 18 14 14 10 0

B. Kelompok Kejuruan

1. Matematika 4 4 3 3 3 -

2. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 -

3. Informatika 4 4 - - - -

4. Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -

5. Kejuruan

d. Dasar-dasar desain Komunikasi Visual 12 12 - - - -

- Prospek Bisnis Desain Komunikasi Visual 4 4

- Sketsa dan Ilustrasi 4 4

- Dasar Fotografi 4 4 - - - -

e. Desain Komunikasi Visual 18 18 22 -

- Desain Publikasi - - 6 6 6 -

19
- Komputer Grafis - - 4 4 4 -

- Fotografi - - 4 4 6 -

- Videografi - - 4 4 6 -

6. Proyek Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -

7. Praktik Kerja Lapangan (PKL) - - - - - 44

8. Mapel Pilihan: - - - - - -

a. Motion Grafis / Digital Art / Animasi - - 4 4 - -

b. Start Up/ SNMPTN / Bahasa Jepang - - - - 6 -

JUMLAH B 30 30 34 34 36 44

TOTAL 48 48 48 48 50 44

20
21

Anda mungkin juga menyukai