Anda di halaman 1dari 14

PEMBELAJARAN BERBASIS IT

Tujuan
“Dibuat untuk Memenuhi Tugas”

Mata Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran

Di Susun Oleh Kelompok 11


Muhammad Sya'bana Hidayatullah
Nur Maulida Rahmayanti

Semester : IV-B PAI - Tarbiyah


Dosen Pengampu: Ahmad Fuadi, M.Pd.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA LANGKAT
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkat atas kehadirat Allah yang maha
Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan
terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.
Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad
Fuadi ,M.Pd mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan
tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk
senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai
“Pembelajaran Berbasis IT ” sehingga dengan kami dapat menemukan hal-hal
baru yang belum kami ketahui.
Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang
penuh kebaikan dan telah membantu penulis.
Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha
sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari sifat
manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran penulis
harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa datang.

Tanjung Pura, Juni 2021

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................1

C. Tujuan Pembahasan.........................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. Konsep Pembelajaran IT.................................................................................2

B. Peran Dan Kedudukan IT Dalam Proses Belajar Dan Pembelajaran..............5

C. IT dalam Proses Pemahaman Belajar dan pembelajaran.................................9

BAB II....................................................................................................................11

PEMBAHASAN....................................................................................................11

A. Kesimpulan....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan proses transfer of knowledge, pembentukan
sikap dan tingkah laku peserta didik melalui pesan-pesan yang terkandung dalam
materi ajar. Fenomena yang sering terjadi adalah ketika pesan-pesan pembelajaran
yang disampaikan pendidik, selalu atau lebih mengarah pada pembelajaran
konvensional yang kaku dan monoton.
Pada era seperti sekarang ini, kecepatan belajar seseorang bukan lagi
ditentukan oleh orang lain yang juga merupakan peserta belajar lainnya.
Kecepatan belajar seseorang ditentukan oleh diri sendiri bukan kemampuan yang
diseragamkan dalam kelas, yang tentu saja bila suatu proses kegiatan belajar
mengajar selalu diseragamkan, maka akan mengakibatkan para peserta kegiatan
belajar yang cerdas rugi dalam kapasitasnya menerima porsi pengetahuan, apabila
standar pembelajaran disetarakan dengan peserta yang kemampuan pencerapan
pengetahuannya lebih lambat, yang mana seharusnya para peserta yang cerdas
mendapatkan porsi pembelajaran yang lebih besar menjadi berkurang karena
disesuaikan dengan peserta lainnya yang taraf kemampuannya tidak setara.
Sedangkan bila standar pembelajaran disetarakan dengan peserta yang lebih
pintar, hal tersebut jelas akan merugikan peserta lainnya yang taraf kemampuan
pencerapan pengetahuannya lebih lambat. IT menjawab permasalahan ini.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Konsep Pembelajaran IT ?
b. Bagaimana Peran dan kedudukan IT dalam proses belajar dan pembelajaran ?
c. Bagaimana IT dalam proses pemahaman Belajar dan pembelajaran ?

C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk Mengetahui Konsep Pembelajaran IT
b. Untuk Mengetahui Peran dan kedudukan IT dalam proses belajar dan
pembelajaran
c. Untuk Mengetahui IT dalam proses pemahaman Belajar dan pembelajaran

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pembelajaran IT
Informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk
suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk
melakukan tindakan
Technologi adalah hasil rekayasa manusia yang berupa seperangkat alat
yang membantu manusia dalam bekerja.
Jadi IT ( Information Technologi ) dapat diartikan seperangkat alat yang
membantu dalam bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informal dan proses penyampaian informasi dari
bagian pengirim ke penerima pun akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan
lebih lama penyimpanannya.1
IT ( Information Technologi ) tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
(perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memroses dan
menyimpan informasi,melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untik
mengirimkan informasi. Teknologi yang menggabungkan komputasi (computer)
dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data,suara dan
video. Jadi menurut kesimpulan teknologi informasi adalah gabungan antara
teknologi komputer dengan teknologi komunikasi. IT ( Information Technologi )
berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran
data/ informasi tersebut dalam batas–batas ruang dan waktu. Teknologi informasi
merupakan pengembangan dari teknologi komputer dipadukan dengan teknologi
telekomunikasi.
Teknologi Informasi (IT), atau Information and Communication
Technologies (IT), adalah teknologi yang mencakup seluruh peralatan teknis
untuk memproses dan menyampaikan informasi. IT mencakup dua aspek yaitu
teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah

1 Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, (Jakarta:
Graha Ilmu, 2012), hlm. 1.

2
segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses
dan mentransfer data dari satu perangkat ke lainnya.
Dengan demikian, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua
buah konsep yang tidak terpisahkan. Teknologi komunikasi dan informasi
mengandung pengertian luas yaitu segala perbuatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah
TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat
keras maupun perangkat lunak).2
Jenis IT yang Umum Digunakan dalam Pendidikan
1. E-Learning
Meskipun paling sering dikaitkan dengan pendidikan tinggi dan
pelatihan perusahaan, E-Learning meliputi pembelajaran pada semua
tingkatan, baik formal dan non formal, yang menggunakan intranet (LAN)
atau extranet (WAN), untuk seluruhnya atau sebagian, interaksi, fasilitasi
(Allen, 2006). Beberapa pihak lain lebih memilih istilah Online Learning atau
pembelajaran berbasis Web, yaitu himpunan bagian dari e-learning dan
mengacu pada pembelajaran menggunakan browser-browser (seperti Internet
Explorer, Mozilla Firefox, Opera, dan lainnya).
2. Blended Learning
Blended Learning adalah suatu model pembelajaran yang mencoba
menggabungkan beberapa model pembelajaran yang telah ada. Seiring
dengan perkembangan dalam teknologi informasi dan komunikasi, terutama
dalam teknologi jaringan berupa internet, umumnya model-model
pembelajaran yang digabungkan itu berupa model pembelajaran face to face
(tatap muka), offline learning, dan online learning. Tujuan umum
pembelajaran model blended ini untuk mencari kombinasi model-model
pembelajaran yang efektif. Pada akhirnya model pembelajaran ini bertujuan
untuk mencapai keefektifan pembelajaran.
3. Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh (distance learning) adalah pembelajaran
dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi

2 Ruman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 286.

3
antara guru dan siswa. Dalam pembelajaran jarak jauh antara guru dan siswa
tidak bertatap muka secara langsung, pembelajaran dimungkinkan antara guru
dan siswa berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat
jauh, sehingga memudahkan proses pembelajaran.
Suasana pendidikan seperti suasana dalam kelas sangat penting untuk
diciptakan dalam suasana pendidikan jarak jauh. Sistem komunikasi
pembelajaran harus baik agar fungsi pendidikan jarak jauh dapat dijalankan.
Fungsi-fungsi tersebut adalah:3
a. Penyajian informasi. Penyajian informasi tidak hanya dalam pembelajaran
seperti yang disampaikan oleh guru, tetapi berpusat pada siswa. Contoh
penyajian informasi diantaranya adalah presentasi dan demonstrasi oleh guru,
presentasi oleh siswa, teks dan ilustrasi tercetak, audio, serta video.
b. Praktek dan feedback. Pembelajaran berlangsung dengan melibatkan
partisispasi siswa secara aktif, seperti kegiatan tanya jawab, kegiatan diskusi,
kegiatan kelompok, tutorial teman sejawat, proyek kelompok, dan ujian.
c. Akses sumber belajar. Sumber belajar lain dapat diakses oleh siswa dengan
mudah, seperti bahan cetakan, bahan audiovisual, basis data, dan
perpustakaan.
4. Belajar berbantuan komputer
Komputer digunakan diberbagai bidang, seperti kantor, sekolah dan
rumah. Pada saat ini komputer merupakan alat komunikasi yang paling utama
bagi miliaran orang. Perusahaan berhubungan dengan klien, pendidik dengan
siswa, serta seseorang dengan teman dan anggota keluarga lainnya. Dengan
menggunakan komputer, masyarakat mempunyai akses secara cepat terhadap
informasi dari seluruh dunia. Melalui komputer, seseorang dapat bertemu
dengan teman baru, berbelanja, mengambil kursus dan masih banyak fasilitas
lainnya yang diperolehnya.
Komputer sebagai alat bantu pendidikan (Computer Assisted Intruction)
sudah cukup dikenal, terutama di negara maju. Beberapa istilah lainnya yang
banyak digunakan adalah CAL (Computer Aided Learning), CBE (Computer
Based Instruction/Education), dan CMI (Computer Managed Instruction).

3 Ibid., hlm. 287.

4
Dalam CBE komputer juga digunakan pada aplikasi-aplikasi bukan
pengajaran untuk menunjang sistem pendidikan, seperti mengolah data,
mencatat kehadiran, dan sebagainya.
Aplikasi bidang pembelajaran dengan komputer sebagai alat bantunya,
diantaranya adalah:4
a. Drill and Practice (Latih dan Praktek), menggantikan pengajar untuk
memberikan latihan kepada siswa.
b. Tutorial (Penjelasan), sistem komputer digunakan untuk menyampaikan
materi ajaran.
c. Simulasi, digunakan untuk mengkaji permasalahan yang rumit dan banyak
digunakan dibidang biologi, transportasi, ekonomi, dll.
d. Game (Permainan), Game sangat digemari oleh anak-anak, dan dapat
menambah pengetahuan.
Penggunaan komputer atau IT dalam pendidikan boleh dibagikan menjadi
tiga kategori utama yaitu pengurusan, pengajaran dan pembelajaran, dan kajian
tindakan. Penggunaan komputer dalam pendidikan dibedakan kepada tiga kategori
dalam pembelajaran yaitu kategori belajar dari komputer (latih tubi dan tutorial),
kategori belajar tentang komputer (literasi komputer) dan kategori belajar dengan
komputer yang berasakan perspektif konstruktivis.
Pengajaran dan pembelajaran yang berpusat pada pelajar, komputer atau IT
digunakan untuk aktivitas pembelajaran yang bersifat pembinaan ilmu
pengetahuan seperti mencari dan memproses informasi, menyelesaikan masalah
dan menggunakan aplikasi multimedia dan authoring. Kemudian, penggunaan
komputer oleh guru dalam melakukan kajian tindakan bagi aktivitas penyimpanan
data dan penganalisisan data menggunakan alat statistik.

B. Peran Dan Kedudukan IT Dalam Proses Belajar Dan Pembelajaran


1. Peran IT dalam Proses Pembelajaran

4
4[4] Ibid., hlm. 269.

5
Saat ini tak dapat disangkal lagi bahwa teknologi merupakan instrumen utama
dari masyarakat dalam upaya mencapai kesejahteraan melalui penciptaan nilai
tambah.
Peran teknologi komunikasi adalah mengatur mekanisme komunikasi antar
kedua belah pihak dengan cara desain komunikasi yang sesuai, visualisasi jelas,
pesan teks, suara, video memenuhi standar komunikasi, pengaturan feed
backsehingga komunikasi berlangsung menjadi dua arah. Secara lebih ringkas,
martin mengemukakan adanya keterkaitan erat antara teknologi informasi dan
komunikasi, teknologi informasi lebih pada sistem pengolahan informasi
sedangkan teknologi komunikasi berfungsi untuk pengiriman
informasi(information delivery). Pembelajaran teknologi informasi dan
komunikasi di sekolah memadukan kedua unsur teknologi informasi dan teknologi
komunikasi menjadi teknologi informasi dan komunikasi dengan tujuan siswa
memiliki kompetensi untuk memanfaatkan teknologi informasi sebagai perangkat
keras dan perangkat lunak untuk mengolah, menganalisis dan mentransmisikan
data dengan memperhatikan dan memanfaatkan teknologi komunikasi untuk
memperlancar komunikasi dan produk teknologi informasi yang dihasilkan
bermanfaat sebagaia alat dan bahan komunikasi yang baik.4

Teknologi informasi dan komunikasi (tik) memilliki tiga fungsi utama yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu (1) teknologi berfungsi sebagai alat
(tools), dalam hal ini tik digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau
siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah
angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif
untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya. (2)
teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi
sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya
teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti
informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam pembelajaran di
sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran tik sebagai ilmu
pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya. (3) teknologi
berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran(literacy). Dalam hal
ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu

4 Isjoni,dkk., ICT Untuk Sekolah Unggul, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 42-43.

6
untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini
komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara
bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai
kompetensi. Dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang
berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.

2. Kedudukan IT dalam Proses Pembelajaran

Sebagai bagian dari pembelajaran, teknologi / IT memiliki tiga kedudukan,


yaitu sebagai suplemen, komplemen, dan substitusi.

a. Peran tambahan (suplemen)


Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik
mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi
pembelajaran melalui IT atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada
kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi
pembelajaran melalui IT. Sekalipun sifatnya hanya opsional, peserta didik
yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau
wawasan. Walaupun materi pembelajaran melalui IT berperan sebagai
suplemen, para dosen /guru tentunya akan senantiasa mendorong,
mengggugah, atau menganjurkan para peserta didiknya untuk mengakses
materi pembelajaran melalui IT yang telah disediakan.5
b. Fungsi pelengkap (komplemen)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi
pembelajaran melalui IT diprogramkan untuk melengkapi materi
pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen
berarti materi pembelajaran melalui IT diprogramkan untuk menjadi
materireinforcement (pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi
peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
c. Fungsi pengganti (substitusi)
Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa
alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para
mahasiswanya. Tujuannya adalah untuk membantu mempermudah para
5 Rusman dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2013), hlm.412.

7
maasiswa mengelola kegiatan pembelajaran/ perkuliahannya sehingga para
mahasiswa dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas lainnya dengan kegiatan
perkuliahannya.6
Sehubungan dengan hal ini, ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran
yang dapat dipilih para mahasiswa, yaitu apakah mereka akan mengikuti
kegiatan pembelajaran yang disajikan secara (1) konvensional (tatap muka)
saja, atau (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet,
atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet. Alternatif model pembelajaran
manapun yang akan dipilih oleh para mahasiswa tidak menjadi masalah
dalam penilaian. Artinya, setiap mahasiswa yang mengikuti salah satu model
penyajian materi perkuliahan akan mendapatkan pengakuan atau penilaian
yang sama. Jika mahasiswa dapat menyelesaikan program perkuliahannya
dan lulus melalui cara konvensional atau sepenuhnya melalui internet, atau
bahkan melalui perpaduan kedua model ini, maka institusi penyelenggara
pendidikan akan memberikan pengakuan yang sama.
Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai sangat membantu para mahasiswa
untuk mempercepat penyelesaian perkuliahannya. Para mahasiswa yang
belajar pada lembaga pendidikan konvensional tidak perlu terlalu khawatir
lagi apabila tidak dapat menghadiri kegiatan perkuliahan secara fisik karena
berbenturan dengan kepentingan lain yang tidak dapat ditinggalkan atau
ditangguhkan. Apabila lembaga pendidikan konvensional tersebut
menyajikan materi pembelajaran yang dapat diakses para mahasiswa melalui
internet, maka mahasiswa dapat mempelajari materi perkuliahan yang
terlewatkan tersebut melalui internet. Dapat terjadi demikian karena para
mahasiswa diberi kebebasan mengikuti kegiatan perkuliahan yang sebagian
disajikan secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet (model
pembelajaran kedua). Di samping itu, para mahasiswa juga dimungkinkan
untuk tidak sepenuhnya menghadiri kegiatan perkuliahan secara fisik.
Sebagai penggantinya, para mahasiswa belajar melalui internet (model
pembelajaran ketiga).

6 Ibid.h. 413-415

8
C. IT dalam Proses Pemahaman Belajar dan pembelajaran
Pada suatu lingkup pendidikan formal yang lebih sempit seperti sekolah,
biasanya menerapkan suatu sistem penyeleksian calon siswa/i baru, dan pada
umumnya sekolah yang bereputasi baik, seleksi ketat merupakan suatu keharusan
dan juga sebagai tolak ukur tingkat kualitas pendidikan yang akan diberikan di
sekolah tersebut. Dengan adanya hal tersebut, terkesan proses penerimaan siswa/i
baru merupakan suatu proses yang mempersulit. Akan tetapi dengan sistem
pembelajaran IT, hal tersebut bukanlah merupakan hal yang utama lagi, karena
kegiatan belajar mengajar tidak diseragamkan dengan sekelompok siswa/i dengan
tingkat kemampuan penyerapan materi pelajaran tertentu. Akan tetapi, kesuksesan
kegiatan belajar mengajar tergantung pada motivasi, kecerdasan, dan usaha dari
masing-masing peserta belajar. Sehingga diskriminasi dalam proses kegiatan
belajar mengajar dapat diminimalisasi atau bahkan ditiadakan .Pembelajaran di
kelas bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam bidang studi atau
keterampilan tertentu. Pengetahuan itu bisa diperoleh dengan berbagai cara,
namun apapun cara yang dilakukan oleh guru tidak lain hanyalah untuk
membelajarkan siswa baik di dalam mauupun di luar kelas. Oleh karena itu guru
perlu cara yang mampu menggugah motivasi siswa untuk belajar.7

Pembelajaran berbasis IT dapat dilaksanakan salah satunya dengan penggunaan


ruang multimedia yang tersedia di sekolah. Ruang multimedia yang dimaksudkan
adalah ruangan yang didalamnya terdapat beberapa komputer yang cukup
representatif untuk seluruh siswa dalam satu kelas dan sudah disetting dengan
LAN (Lokal Area Network), LCD untuk menayangkan presentasi guru,
headphone di tiap komputer untuk mendengarkan suara guru dari komputer induk,
mikrophone dan sound sistem yang berfungsi sebagai pengeras suara sehingga
dapat terdengar oleh seluruh siswa dalam kelas, sambungan internet, printer,
AC(Air Conditioning) jika memungkinkan. Multimedia berarti berbagai media.
Istilah bagi transmisi data dan manipulasi semua bentuk informasi, baik berbentuk
kata-kata, gambar, video, musik, angka, atau tulisan tangan. Bagi komputer,
bentuk informasi tersebut, semuanya diolah dari data digital (yang terdiri dari nol
dan satu). Adapun komponen yang perlu dipersiapkan untuk melaksanakan
7 Isjoni Dan Moh. Arif Ismail, Pembelajarn Virtual, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008),
hlm. 13

9
pembelajaran berbasis IT dengan menggunakan ruang multimedia antara
lain:sarana elektronik (komputer/laptop, LCD, headphone dan lainlain) kemauan
siswa dan guru untuk melakukan renovasi pembelajaran sumber daya manusia
(guru dan siswa) kesiapan sekolah untuk menanggung beban operasional dan
biaya perawatan.8

Yang perlu diperhatikan sejak awal adalah bahwa penggunaan IT tidak sama
dengan otomatisasi. IT tidak hanya memecahkan masalah dengan menggantikan
pekerjaan yang selama ini dilakukan dengan manual menjadi berbantuan
teknologi. Jika paradigm berpikir itu yang digunakan, maka pemanfaatan IT,
menurut hammer dan champy (1993), tidak akan membawa perubahan radikal.
Cara berpikir deduktif (deductive thinking) seperti ini tidak banyak memunculkan
perubahan yang radikal terkait dengan pemanfaatan IT di banding kan ji ka
berpikir secara i ndu ktif (inductive thinking). Orang yang berpikir secara
deduktif, pertama kali mencari masalah yang akan dipecahkan dan kemudian
mengevaluasi sejumlah alternatif solusi yang akan digunakan. Jika IT ingin
dioptimalkan pemanfaatannya dalam organisasi maka manajer/pemimpin harus
berpikir induktif. Potensi IT harus dikenali dengan baik terlebih dahulu, kemudian
mencari masalah yang mungkin dipecahkan. Masalah ini mungkin bahkan tidak
dikenali sebelumnya atau tidak dianggap sebagai masalah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis IT dapat
diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan beberapa metode pembelajaran
(diskusi, inkuiri, deskoveri, dan problem solving) serta menggunakan model
pembelajaran yang dikemas sederhana, menarik, dan menyenangkan siswa,
sehingga pembelajarannya lebih bermakna.
Dengan pembelajaran berbasis IT mendidik siswa untuk berpikir kritis,
menambah wawasan dan pengetahuan siswa, mendidik siswa untuk belajar

8 Ibid.h.14-15

10
otodidak, dan meningkatkan hasil belajar siswa sehingga mampu meningkatkan
mutu pendidikan.
Kedudukan computer / internet sangat penting dalam pembelajaran berbasis
IT , karena dapat memudahkan pendidik dan siswa dalam proses pembelajaran.
Dengan segala fasilitas yang ada dalam internet dapat dimanfaatkan untuk
mencari bahan dan media untuk media pembelajaran yang akan dilaksanakan
pendidik dan siswa. Sehingga pembelajaran berbasis IT akan mempercepat
terwujudnya masyarakat yang sadar teknologi, khususnya dosen sebagai bagian
dari institusi pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Isjoni dan Moh. Arif Ismail. 2008. Pembelajarn Virtual. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Isjoni dkk.. 2008. ICT Untuk Sekolah Unggul. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ruman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rusman dkk.. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

Pendidikan. Jakarta: Graha Ilmu.

11

Anda mungkin juga menyukai