Anda di halaman 1dari 30

KONSEP MANAJEMEN

LESI ORAL

Prof. drg. Supriatno., M.Kes., M.D.Sc., Ph.D.


Dept. Oral Medicine
PENDAHULUAN

• Metode penyajian kuliah : via Daring


• SKS : 2
• Kode mata kuliah : KG - 3115
• Periode kuliah : 10 hari (4 Okt- 14 Okt)
• Luaran Pembelajaran :
- Memahami konsep manajemen lesi oral secara umum
- Memahami kebutuhan kolaborasi dalam manajemen
lesi oral khususnya untuk kasus-kasus komplek
Tim Pengajar:
• Prof.drg. Supriatno., M.Kes., MDSc., Ph.D (PJ Topik)
• drg. Fimma Naritasari., MDSc (Sekr. Topik)
• Dr. drg. Rinaldi Budi Utomo., MS., Sp.KGA(K)
• Dr. drg. Dewi Agustina ., MDSc
• drg. Sri Budiarti MS.
• drg. B. Esty Chrismawaty., M.Kes., MDSc.
• drg. Hendri Susanto., M.Kes., Ph.D., Sp.PM
• drg. Ayu Fresno., Sp. PM
TATA CARA PENILAIAN
 Bobot Penilaian
1. Ujian topik : 40 %
2. UAS : 50 %
3. Kehadiran & Diskusi : 10%

Kriteria Penilaian
- Huruf mutu A , A-, AB, B+, B, B-, BC, C+, C, C-, CD, D, E
- Ujian Remedial diberikan bagi mahasiswa yang mempunyai
nilai C, D dan E (maksimum nilai perbaikan = AB) sesuai
jadwal. Ketidakhadiran mahasiswa dalam ujian remedial
pada jadwal yang ditentukan menghilangkan hak mahasiswa
untuk mendapat perbaikan nilai
Tata Tertib Penyelenggaraan Ujian

Mahasiswa yang diperkenankan hadir dalam ujian


adalah yang tercantum dalam daftar hadir ujian
Kehadiran dalam perkuliahan sesuai ketentuan.
Peserta tidak diperkenankan mengaktifkan HP, MP3
dan sejenisnya
Ujian remedial untuk UAS hanya dilaksanakan sekali
dalam waktu periode ujian.
Ketentuan Selama Perkuliahan
1. Menjunjung tinggi nilai kejujuran
2. Mentaati peraturan akademik dan norma kehidupan
kampus (memakai baju sopan, sepatu, dll)
3. Kehadiran peserta dalam perkuliahan DIHARAPKAN
100% (ditolerir dapat tidak hadir sebanyak 3 kali (>
75%) dalam semester dengan keterangan yang sah)
4. Daftar hadir hanya diedarkan selama perkuliahan
berlangsung, tidak diperkenankan mengisi daftar hadir
setelah kuliah berakhir.
5. Peserta yang diketahui ditandatangani ataupun
menandatangani absen peserta lain dianggap indisipliner
dan tidak diperkenankan mengikuti ujian
6. Bagi peserta yg terlambat lebih dari 15 menit tidak
diperkenankan masuk kelas
7. Pengajar terlambat 15 menit tanpa pemberitahuan,
kuliah dapat ditiadakan dan akan dicari waktu
penggantinya
8. Selama perkuliahan, HANDPHONE, MP 3, dan
sejenisnya tidak boleh diaktifkan
9. Nilai akhir bersifat final
10.Tidak diperbolehkan makan di kelas selama perkuliahan
11.Menjaga ketertiban, kebersihan dan keamanan
Sistim Pembelajaran
• Lingkup Manajemen Lesi Oral dikembangkan,
diintegrasikan serta difasilitasi secara efektif dan aktif
dalam pembelajaran, sehingga pada akhir
pembelajaran mahasiswa mempunyai dan mampu
mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
sesuai dengan tujuan pembelajaran pada ranah
kognitif, psikomotor dan afektif.

PEMBELAJARAN BERPUSAT MAHASISWA


(Student Center Learning)
Yuuk, kita
mulai !!!
Konsep Umum Manajemen Lesi Oral
• Diagnosis sangat menentukan untuk manajemen lesi
oral
• Langkah diagnosis:
a. Identifikasi abnormalitas → sign & symptom
- Pemeriksaan subjektif melalui anamnesis
lengkap (CC, PI, PDH, PMH, FH, dan SH)
- Pemeriksaan objektif (pemeriksaan EO dan
IO
- Pemeriksaan penunjang: Ro, sitologi,
mikrobiologi, biopsi-histopatologi, pemeriksaan
lab lain
b. Differential diagnosis yang mengacu klasifikasi
lesi mukosa oral:
1) Berdasarkan etiologi:
- Penyakit infeksi
- Alergi, immune mediated, autoimun
- Malignancy dan potensial malignancy
- Lesi reaktif
- Kondisi herediter
2) Berdasarkan penampakan klinis:
- Lesi putih
- Lesi merah
- Lesi vesikuler / ulseratif
- Lesi pembesaran (bumps / lumps)
- Lesi papillary / verrucal
- Lesi pigmentasi
3) Berdasarkan lokasi:
- Mukosa labial
- Mukosa bukal
- Palatum keras
- Palatum lunak
- Tonsil / orofaring
- Lidah
- Dasar mulut
- Gingiva / proc. Alveolaris

4) Berdasarkan hasil pemeriksaan radiologis


c. Definitive diagnosis → melakukan pemeriksaan
yang dianggap “gold standard” (pem klinis,
laboratorium, biopsi-histopatologis).

d. Terapi dilakukan sesuai dengan definitive


diagnosis yang didapat.
Kolaborasi interdisiplin dalam manajemen
lesi oral (konsul dan rujukan)

Kondisi tertentu

Manajemen lesi oral

Kolaborasi tenaga kesehatan :


- Konsultasi
- Rujukan
Konsultasi medis yang dilakukan:

• Riwayat medis pasien yang buruk, kurang jelas,


atau kurang komplit.
• Pasien memiliki kondisi medis buruk
• Pasien memiliki kondisi abnormal yang buruk
pada ROS atau adanya temuan abnormal pada
pemeriksaan vital sign
• Kebutuhan memperoleh hasil test laboratorium
yang diperlukan
Rujukan yang dilakukan

• Pasien dengan lesi ekstra oral


• Adanya keterlibatan penyakit sistemik
• Pasien yang memerlukan intervensi spesialis lain
(pembedahan).
Perlu dicantumkan informasi lengkap
untuk konsultasi dan rujukan
a. Data pribadi: nama, tgl-lahir, alamat, no telepon
b. Data dokter yang dituju
c. Deskripsi masalah pasien
d. Riwayat medis dan pemeriksaan fisik relevan
e. Diff. diagnosis / definitive diagnosis
f. Hasil pemeriksaan radiografi, tes laboratorium dsb
g. Penatalaksanaan yang telah dilakukan
Tujuan konsep manajemen lesi oral :
• Memberi jawaban atas kekhawatiran pasien
• Memberi kelegaan dan menghilangkan
penderitaan pasien,
• Memberi terapi untuk penyakit yang diderita
pasien agar sembuh dari sakitnya
Tujuan akan tercapai jika:
• Seksama dan hati-hati mengikuti serangkaian
langkah diagnostik.
• Mengembangkan konsistensi dalam diagnosis
gangguan orofasial, anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
• Anamnesis dan pemeriksaan fisik didasarkan
pada keluhan spesifik dengan memperhatikan
etiologi, epidemiologi, dan patofisiologi berbagai
kemungkinan yang berhubungan dengan
diagnostik.
• Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
didasarkan pada jenis keluhan orofasial yang
diutarakan pasien.
• Tanda dan gejala yang muncul, karakteristik
penyakit, faktor pencetus, onset dan perjalanan
penyakit harus diperoleh menggunakan
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai etika
seorang dokter
Prinsip terapi
• KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
penyakit yang diderita pasien
• Menghilangkan etiologi atau penyebab sakit
• Pemberian terapi : Farmakologi dan/atau Non
Farmakologi
• Follow up / kontrol / observasi / recall
● Pharmacologic therapy

Medication prescribed depends on severity of pain

• Right person?
• Right drug?
Five rights: • Right dose?
• Right/best route of administration?
• Right time?
3 terbaru
Antibiotic Therapy
• Removal of the cause, drainage, and supportive
care more important than antibiotic therapy.
• Infections are cured by the patient’s defenses, not
antibiotics.
• Risks of allergy, toxicity, side effects, resistance
and superinfection causing serious or potentially
fatal consequences must be considered.
• Oral infections are typically polymicrobial.
• Antibiotic effectiveness dependent upon adequate
tissue (not serum) concentration for an appropriate
amount of time.
• Antibiotics should be prescribed for at least one
week – adequate tissue concentration achieved in
24-48 hours, with bacteriocidal activity occurring
over the next 3-5 days.
Non-Pharmacologic therapy

● Anxiety ? KIE : komunikasi,


● Mood ? informasi, edukasi

● Other conditions, such as phsychologic factor


affecting a medical condition ?
Hal yang perlu diingat !!
Terima kasih

30

Anda mungkin juga menyukai