Anda di halaman 1dari 6

Transkrip Wawancara 12 atas nama Ratih Trifani

Jumat, 12 Agustus 2022

AI : Dr Anita Isabella Ginting


IP1 : Dr Ratih Trifani

Nama Transkrip

AI Selamat sore dokter Ratih. Izin saya


bertanya mengenai penelitian saya ya
mengenai kelengkapan berkas rekam
medis di RSU Adiyaksa. Boleh
perkenalan diri dulu ya dok namanya
siapa?

IP1 Iya selamat sore, nama lengkap saya


Ratih Trifani

AI Umur berapa dok?

IP1 Umur saya 17 tahun tambahin aja satu


lagi angka satunya (27)

AI Pendidikan dok?

IP1 S1 Kedokteran, dokter umum masih

AI Status kepegawaian?

IP1 PNS

AI Masa kerja?

IP1 Sudah hampir 7 tahun

AI Izin bertanya, apa yang dilakukan pihak


manajemen jika pengisian rekam medis
tidak diisi dengan lengkap?

IP1 Maksudnya apa ya?

AI Pengisian berkas rekam medis dari


ruang rawat inap

IP1 Sebenarnya kalau sesuai dengan


program rumah sakit dan akreditas, kita
ikut aturan ya, memang rekam medis
harus diisi dengan lengkap ya, karena
menyangkut keselamatan pasien juga
karena ada kekhawatiran adanya
kesalahan identifikasi pasien, kesalahan
diagnosis, itu bisa membantu kita
dalam pembuktian apabila terjadi
permasalahan malpraktik

AI Izin dokter Ratih, dokter Ratih sebagai


ketua komite rekam medis ya di RSU
Adiyaksa

IP1 Saya kurang yakin dok

AI Tapi ada SK yang diberikan kan dok


dari direktur?

IP1 Kalau SK saya agak lupa SK saya


terakhir diberikan kapan. Saya bingung
juga statusnya sebagai apa

AI Apa yang dilakukan oleh manajemen


terhadap dokter-dokter yang tidak
mengisi lengkap rekam medis (DPJP),
khususnya di ruang rawat inap?

IP1 Pertama-tama kalau memang DPJP itu


tidak lengkap melakukan pengisian,
pertama kita ingatkan DPJP kenapa
tidak lengkap mengisi rekam medisnya.
Kemudian kalau memang sudah
diperingatkan berkali-kali masih seperti
itu, berarti kan sudah mengganggu
pelayanan dan mutu masa kerja kualitas
rumah sakit juga terdampak.
Seharusnya ada sanksi yang diberikan,
mungkin sanksi awal sudah berupa
teguran, sanksi kedua berupa surat
diperingati, atau bisa berpengaruh pada
kinerja dia dengan pengurangan
TKDnya, atau tukinnya. Saya rasa itu
sih lebih baik

AI Apakah sudah ada di rs kita?

IP1 Belum. Kita sudah pernah


menyampaikan usulan itu tapi
sepertinya pimpinan masih belum bisa
mengakomodasi punishment seperti itu,
saya kurang paham masalahnya apa.
Mungkin karena kita butuh bantuan
tenaga dokter spesialis untuk
menghindari tenaga dokter spesialis
keluar dari rs ini.

AI Apa sebenarnya yang membuat dokter


tidak lengkap mengisi rekam medis?

IP1 Mungkin ada beberapa teman2


menginfokan karena terlalu banyak

AI Terlalu banyak apanya?

IP1 Terlalu banyak yang perlu diisi.


Sementara pasiennya sendiri banyak
yang perlu diisi, DPJP juga harus
mengisi status pasien lain dan jadinya
lupa. Ada juga DPJP karena mungkin
pasien dipulangkan di hari libur, DPJP
jadi tidak ada di tempat. Dan DPJP
minta untuk didelegasikan ke dokter
Umum. Tapi pada kenyataannya kalau
dari pihak kesmik sendiri meminta itu
utk di ttd dan ditulis langsung oleh
DPJP. Jadi permasalahannya disana.
Yang paling sering lupa, sudah lupa,
dan dari pihak rekam medis tiap
unitnya sibuk dengan unit masing-
masing, kadang yang namanya
manusia, pasti lupa juga ya

AI Pernah ga ada berkas rekam medis yang


tidak lengkap dari rekam medis
dikembalikan lagi ke rawat inap?

IP1 Oh pernah. Selalu begitu. Dulu sih


dibantu selesaikan sama rekam medis,
kalau tidak lengkap. Saat ini akan
dikembalikan ke unitnya. Dari unit
tersebut harus ceklis kelengkapan
berkas sebelum berkas dikembalikan ke
RM

AI Apakah ada verifikator sekarang di


ruangan-ruangan untuk membantu
kelengkapan berkas rekam medis?

IP1 Waktu itu sudah ditetapkan 2 orang


verifikator kelengkapan berkas rekam
medis, dan sepertinya sudah di-SK-kan,
selain kes manajer yang membantu, ada
lagi 2 orang saya lupa namanya siapa.
Cuma ke belakang-belakang ini saya
kurang tau kok sepertinya dilimpahkan
ke ruangan/unit masing-masing

AI Pernah ga ada pasien yang kontrol ke


rawat jalan namun ternyata berkas
rekam medis masih di ruang lawat
inap?

IP1 Pernah

AI Berarti ruangan tau ga dalam waktu


2x24 jam harus dikembalikan ke rekam
medis?

IP1 Sudah pernah diinfokan, tapi akhir-


akhir ini untuk pasien yang dikontrol,
biasanya setelah pulang dari rawat inap
dia, seminggu kemudian dia baru
kontrol ke rawat jalan. Jadi kejadian itu
sudah tidak pernah terulang lagi.
Hanya saja yang sering sekarang ini
pasien ingin kontrol ke poli rawat jalan
tapi status masih tertahan di rekam
medisnya sendiri karena memang status
itu sulit ditemukan posisinya.

AI Berarti pengaturan di rekam medis?

IP1 Iya pengaturan di rekam medis,


kemudian bisa juga karena statusnya
terselip dengan status yang lain, di
karenakan memang kapasitas ruangan
rekam medis sangat sempit sekali
sekarang. Ditambah dengan jumlah
pasien yang makin banyak

AI Untuk sarana dan prasarana gimana di


rekam medis?

IP1 Memang perlu dilakukan perluasan dan


penambahan, dan kalau bisa pun sudah
tidak perlu lagi pakai lemari rekam
medis karena pasien kita makin banyak.
Harusnya kita melakukan efisiensi
dengan menggunakan medical report,
medical electronic, itu sangat
membantu. Apalagi kita sudah rumah
sakit tipe B di tahun 2022 yang sistem
transformasi digital sudah ada di mana-
mana

AI Kalau dari sumber daya gimana?

IP1 SDM kekurangan kalau masih


menerapkan sistem rekam medis
manual seperti ini karena risiko miss
pasti ada dan akan selalu terjadi dan itu
muncul komplennya berulang-ulang

AI Untuk kompetensi gimana?

IP1 Kompetensi belum semua yang sesuai


kompetensi, baru 1 orang, kepala PJ
rekam medis yang baru punya
kompetensi rekam medis. Yang lainnya
diterima rata-rata pendidikannya… Dan
saya rasa itu kurang.

AI Kalau soal anggaran untuk rekam medis


gimana?

IP1 Untuk perencanaan produk rekam


medis ya? Itu sudah berjalan lebih dari 2
tahun ya kita sudah menggaungkan
untuk dibuatnya medical electronic, tapi
gatau sampai sekarang belum ada titik
terangnya. Padahal kita sudah bekerja
sama dengan vendor selama 2tahun,
tapi kita gatau mandegnya dimana dan
saya dapat info kalau vendornya
bertukar-tukar. Dan kita belum dapat
info kelanjutan progress dan sudah
sampai mana, unit mana yang
terfasilitasi e-medical recordnya. Saya
sendiri merasakan di rawat inap sama
sekali tidak ada rawat inap,
hemodialisis, kamar operasi, itu
sebenarnya harus saling terkait. Apalagi
nanti pada saat pemulangan pasien kita
paling ribet disitu.

AI Mengenai regulasi apakah ada SOP,


panduan kebijakan di rekam medis?

IP1 Saya kurang paham ya


AI Apakah pernah disosialisasikan ke
dokter-dokter tentang pengisian rekam
medis dan pengembaliannya 2x24 jam?

IP1 Kalau disosialisasikan kayaknya pernah


dilakukan, tapi tidak sering dilakukan.
Hanya sekali dua kali, itupun di
morning report kita sampaikan. Tapi
sayangnya yang mendengarkan itu
cuma orang-orang yang mengikuti
kegiatan morrep, bukan dokter
spesialisnya. Kita mau fokus ke dokter
spesialis. Sudah pernah disampaikan
juga pada laporan evaluasi komite, yang
harusnya dihadiri oleh tim komite
medik, tapi sepertinya tim tersebut
tidak disampaikan ke dokter
spesialisnya. Jadi miskoordinasi.
Terputus.

AI Baiklah itu kalau dari sosialisasi ya. Oke


saya rasa itu saja, terima kasih atas info
yang diberikan. Izin dok ada yang mau
ditambahkan lagi sedikit lagi?

RT Mungkin yang ingin ditambahkan dari


pengisian rekam medis itu kembali lagi
kepada personalnya masing-masing
DPJP, atau kesadaran dia dalam
pengisian rekam medis (kedisiplinan)
karena kalau seandainya mereka sendiri
tidak care, mereka pasti tidak akan
melakukan sama sekali. Mau sampai
kapanpun kita sosialisasi, mindsetnya
seperti kita tidak pernah sosialisasikan
ke mereka karena mereka tidak mencari
tau juga betapa pentingnya pengisian
rekam medis ini. Mungkin apa yang
membuat mereka jadi malas dan tidak
peduli, nah itu yang perlu dicari tau.
Apakah ini permasalahannya ke urusan
perut kah? Atau kepuasan mereka disini
tidak didapatkan? Sudah itu saja

AI Baik terima kasih dok

(Wawancara Selesai)

Anda mungkin juga menyukai