1. MKI.1 Dokumen :
1. UU No 36 tahun 2009 ttg Kesehatan
2. Permenkes No 004 tahun 2012 ttg Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan RS.
3. Penetapan Unit/Tim PKRS, Struktur Organisasi dan Job description
4. Renstra RS dan RKA (cakupan pelayanan)
5. Program Kerja Tim PKRS Strategi komunikasi terkait dengan populasi.
6. Panduan / Pedoman Pelayanan dan Organisasi Unit PKRS (bila unit)
7. Data populasi pasien RS, RS menetapkan komunitas dan populasi pasiennya. Data sebar wilayah jangkauan pasien RS.
8. Data dievaluasi dan ditindaklanjuti dengan laporan secara berkala
Implementasi :
1. Informasi pelayanan rumah sakit (Rawat jalan, rawat inap, IGD, penunjang, dsb)
2. Informasi tentang waktu dan jenis pelayanan
3. Informasi cara mendapatkan pelayanan diseluruh kegiatan pelayanan RS (SPO dan alur pelayanan)
4. Informasi tentang mutu pelayanan, letak/petunjuk lokasi pelayanan, kualitas dan unggulan
5. Informasi disampaikan di dalam dan diluar RS dalam bentuk Brosur, Leaflet, papan nama, Website, telekomunikasi radio, TV, dsb.
6. Adanya cross check kesesuaian informasi yang disampaikan dengan pelaksanaak pelayanan yang berjalan.
7. Rumah sakit melakukan strategi komunikasi dengan populasinya dengan kegiatan seminar, workshop, informasi produk unggulan, bakti
social, donor darah, program KB dsb.
8. Mendesain suatu system informasi manajemen
9. Menganalisa data dan mengeolahnya menjadi informasi
10. Melaporkan data dan informasi yang sudah didapat kepada direktu rumah sakit.
2. MKI.2 Dokumen :
1. Panduan Informasi Pelayanan RS
2. Brosur, leaflet, website tentang informasi asuhan dan pelayanan yang diberikan RS
3. Penetapan unit kerja pemberi informasi pelayanan RS, Job description
4. Lembar edukasi pemberian informasi layanan rujukan ke RS lain
5. SPO dan alur pemberian informasi tentang layanan alternative rujukan
6. Alur atau bagan cara mengakses layanan di rumah sakit
7. Formulir rujukan pasien.
Implementasi :
1. Rumah Sakit menginformasikan mengenai perawatan dan layanan yang disediakan
2. Rumah sakit menginformasikan mengenai cara mengakses layanan rumah sakit.
3. Rumah sakit menginformasikan sumber alternative perawatan dan layanan apabila pelayanan tersebut tidak tersedia di rumah sakit.
4. Layanan Rumah Sakit rujukan, meliputi :
a. MOU dengan Rumah Sakit Rujukan,
b. Isi Pelayanan Rujukan yang dapat dilakukan di RS tersebut,
c. Data layanan yang sudah dilakukan ke RS Rujukan
d. Evaluasi data layanan sebagai tindak lanjut untuk keberlangsungan MOU selanjutnya
e. SPO dan alur Pemberian Informasi tentang Alternatif Rujukan
f. Formulir rujukan
3. MKI.3 Dokumen :
1. Panduan Informasi Pelayanan
2. Penetapan tenaga penterjemah dan bahasa sesuai populasi pasien, MOU (bila ada),
3. Struktur Organisasi/masuk dalam unit tertentu, bila ada, job description
4. SPO dan alur penggunaan tenaga penterjemah
5. Lembar laporan penggunaan tenaga penterjemah dan informasi yang disampaikan.
6. Fasilitas dan sarana berupa materi tertulis, video, demonstrasi/peragaan, bahan edukasi dan lain-lain ttg komunikasi yang disampaikan
(phantom, dsb).
7. Lembar edukasi ttg pemberian informasi medis kepada pasien.
8. Adanya MOU dengan tenaga penterjemah yang dilakukan oleh pihak di luar RS.
Implementasi :
1. Rumah sakit menyediakan tenaga penterjemah sesuai dengan populasi pasien yang ada.
2. Semua bahan edukasi dan informasi tersedia dalam bahasa Indonesia dan dilengkapi bahasa lainnya sesuai dengan populasi pasien
rumah sakit.
3. Tersedianya pencatatan tertulis dalam lembar edukasi pasien
4. MKI.4 Dokumen :
1. Panduan Komunikasi Efektif
2. Kebijakan Komunikasi antar pemberi pelayanan di RS
3. SPO dan Alur Rapat berkala/kontinu dari masing-masing elemen penilaian.
4. Komunikasi efektif (rapat/pertemuan, dsb) antara pimpinan RS dan manajemen internal.
5. Komunikasi efektif (rapat/pertemuan, dsb) dengan organsiasi diluar RS (Instansi pemerintah, swasta, lembaga pendidikan, dsb)
6. Komunikasi efektif (konsultasi medis) pemberi pelayanan dengan pasien dan keluarga tertuang dlm lembar edukasi
7. Komunikasi efektif (rapat/sosialisasi) pimpinan kepada seluruh staf rumah sakit dalam hal penyampaian visi dam kebijakan penting,
rencana, tujuan dan sasaran rumah sakit.
8. Semua komunikasi efektif yang terjalin berdasarkan bukti pelaksanaan berupa dokumen Undangan rapat/surat edaran/pengumuman,
jadwal rapat tepat waktu, notulen, daftar hadir, evaluasi dan tindak lanjut.
Implementasi :
1. Komunikasi efektif terjadi dengan pasien dan keluarga
2. Staf medis dan paramedic menjalin komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga berupa konsultasi medis, visite, dsb secara langsung
dan tercatat dalam lembar edukasi pasien.
3. Pimpinan menginformasikan dan mensosialisasikan visi, misi dan kebijakan penting, rencana dan tujuan RS kepada semua staf (dokumen
lihat no 7)
5. MKI.5 Dokumen :
1. Komunikasi efektif (rapat/pertemuan, dsb) antara departemen klinis (Keperawatan, penunjang medis, dsb) dan departemen non klinis
(Keuangan, Boga, personalia, dsb)
2. Komunikasi efektif (rapat/pertemuan, dsb) antara masing-masing departemen dengan anggota staf di internal departemen
3. Penetapan Departemen klinis dan non klinis, unit kerja (Panitia, Komite atau KSM)
4. Struktur organisasi dan uraian tugas masing-masing komite
5. Rapat SMF/Departemen Klinis dan Rapat Panitia/Tim/Sub Komite non klinis
6. Pertemuan dalam bentuk rapat/diskusi ilmiah/morning report/ronde baik pembahasan masalah medis maupun pelaksanaan pelayanan
kepada pasien
7. Komunikasi efektif (Rapat / saluran (channels) antara Pemilik dengan manajemen
8. Poster, bulletin, informasi kepada para professional tenaga kesehatan lainnya.
9. Semua komunikasi efektif yang terjalin berdasarkan bukti pelaksanaan berupa dokumen Undangan rapat/surat edaran/pengumuman,
jadwal rapat tepat waktu, notulen, daftar hadir, evaluasi dan tindak lanjut.
6. MKI.6 Dokumentasi :
1. Kebijakan komunikasi terkait informasi kondisi pasien, cara informasi disampaikan (lisan, tertulis dan elektronik) dan waktu penyampaian
informasi.
2. SPO Transfer Informasi Antar Praktisi Kesehatan
3. Mekanisme atau alur Pertukaran /transfer informasi asuhan pelayanan dikomunikasikan antar praktisi medis (dokter), keperawatan dan
praktisi kesehatan lainnya setiap pergantian shift
4. Pertukaran/transfer informasi asuhan pelayanan setiap kali pergantian shift terdokumentasi buku operan/pergantian dinas.
5. Informasi yang disampaikan praktisi kesehatan dalam format yang ditentukan tertulis dalam berkas rekam medis, meliputi
a. Status kesehatan pasien
b. Ringkasan asuhan yang diberikan
c. Respon pasien terhadap asuhan/perkembangan pasien.
Implementasi :
1. Adanya pertukaran / transfer informasi asuhan pelayanan setiap kali pergantian shift antar praktisi pelayanan kesehatan secara teratur,
seragam dan berkelanjutan
2. Informasi asuhan pelayanan yang disampaikan dapat secara lisan, tertulis atau melalui piranti elektronik meliputi : Status kesehatan
pasien, Ringkasan asuhan yang diberikan dan Respon pasien terhadap asuhan/perkembangan pasien.
7. MKI.7 Dokumen :
1. Kebijakan penetapan praktisi kesehatan yang mempunyai akses ke berkas rekam medis
2. Data evaluasi kecepatan penyediaan berkas rekam medis (respon time)
3. Laporan dan tindak lanjut atas respon time dibuat acuan dalam parameter
Implementasi :
1. Ketersediaan data pasien bagi para praktisi kesehatan tepat waktu sebelum dilakukannya pemeriksaan kesehatan kepada pasien,
khususnya pasien lama yang sudah pernah dilakukan di rumah sakit praktisi kesehatan dapat mengetahui assesmen awal dari
pemeriksaan sebelumnya yang sudah tertuang diberkas rekam medis.
2. Kecepatan penyediaan berkas rekam medis (respon time) oleh petugas rekam medis dinilai untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut
3. Data pasien setiap kunjungan dan setelah dilakukan pemeriksaan terus diperbaharui dan tercatat dalam berkas rekam medis praktisi
kesehatan mencatat setiap dilakukannya assesmen awal pasien pada setiap kunjungan pasien ke rumah sakit, sehingga informasi terbaru
dan terkini atas perkembangan pasien dapat diketahui.
8. MKI.8 Dokumen :
1. Panduan Transfer Pasien
2. Lembar Transfer Pasien, berisi :
a. Alasan masuk rawat inap
b. Temuan yang signifikan
c. Diagnosis yang ditegakkan (dibuat)
d. Tindakan yang telah diberikan
e. Obat-obatan atau pengobatan lainnya
f. Kondisi pasien saat di transfer
3. Bukti serah terima proses transfer antar praktisi medis tertulis minimal nama dan paraf pada lembar transfer pasien.
4. SPO Transfer Pasien
5. Lembar edukasi proses dilakukannua transfer sudah dikomunikasikan kepada pasien atau keluarganya.
Implementasi :
1. Proses transfer telah dilakukan oleh praktisi kesehatan yang terlibat sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang sudah diatur oleh
panduan transfer pasien.
9. MKI.9 Dokumentasi :
1. Laporan rutin Rekam Medis, baik internal maupun eksternal. (Harian, Mingguan, Bulanan, tahunan).
2. SPO Pelaporan Rumah Sakit
Keterangan :
1. Telusur dokumen digunakan untuk mengetahui dokumen-dokumen yang dibutuhkan pada saat akreditasi, telusur dokumen bukan suatu bahan
fixed yang pasti ditanyakan oleh surveyor, tetapi sebagai gambaran / prediksi yang mendekati dari elemen-elemen yang diminta.
2. Silahkan dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di masing-masing Rumah Sakit.
3. Lebih baik ditambahkan sebagai kelengkapan bahan pendukung yang ada.
4. Untuk Kebijakan, jadikan dalam satu lembar dari keseluruhan kebijakan yang terdapat pada masing-masing elemen penilaian.
5. Untuk Penetapan, pastikan dokumen tersebut ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit.
Terima kasih.