Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi stroke melibatkan gangguan fungsi otak yang berkembang cepat.

Stroke dapat
disebabkan oleh proses iskemia ataupun perdarahan otak.

Stroke Iskemik
Infark serebri diawali dengan terjadinya penurunan cerebral blood flow (CBF) yang
menyebabkan suplai oksigen ke otak berkurang. Jaringan serebrovaskular yang terjadi pada
keadaan iskemia terdiri dari dua lapisan, yaitu:
 Lapisan luar yang mengalami iskemia yang lebih ringan atau disebut dengan jaringan
penumbra, yang dapat diselamatkan dengan intervensi segera

 Lapisan dalam yang mengakami iskemia berat yang telah mengalami nekrosis

Pada lapisan dalam yang mengalami nekrosis, nilai CBF sekitar 10-12 ml/100 gram/menit,
sedangkan lapisan iskemik yang dikelilingi oleh penumbra memiliki CBF sekitar 18-20 ml/100
gram/menit dan berisiko menjadi nekrosis dalam waktu beberapa jam. Jaringan penumbra
memiliki CBF sekitar 60 ml/100 gram/menit.[2,6]

Oklusi dalam Patofisiologi Stroke Iskemik

Stroke iskemik biasanya terjadi secara fokal. Patofisiologi stroke iskemik dibagi menjadi dua
bagian, vaskular dan metabolisme. Iskemia terjadi disebabkan oleh oklusi vaskular. Oklusi
vaskular yang menyebabkan iskemia ini dapat disebabkan oleh emboli, thrombus, plak, dan
penyebab lain. Iskemia menyebabkan hipoksia dan akhirnya kematian jaringan otak. Tanda dan
gejala pada stroke iskemik muncul berdasarkan lokasi terjadinya iskemia.

Oklusi iskemik terjadi karena adanya trombosis dan emboli pada otak. Pada thrombosis, aliran
darah terganggu akibat plak aterosklerosis yang membuat sempit pembuluh darah. Plak tersebut
semakin lama akan membentuk sumbatan yang menyebabkan stroke trombotik. Pada stroke
emboli, penurunan aliran darah terjadi karena adanya emboli, yang menyebabkan vaskularisasi
otak menurun sehingga terjadi stres sehingga menyebabkan nekrosis sel.[2,6]
Aspek Metabolik dalam Patofisiologi Stroke Iskemik

Gangguan metabolisme terjadi pada tingkat selular, berupa kerusakan pompa natrium-kalium
yang meningkatkan kadar natrium dalam sel. Hal ini menyebabkan air tertarik masuk ke dalam
sel dan berujung pada kematian sel akibat edema sitotoksik. Selain pompa natrium-kalium,
pertukaran natrium dan kalsium juga terganggu. Gangguan ini menyebabkan influks kalsium
yang melepaskan berbagai neurotransmiter dan pelepasan glutamat yang memperparah iskemia
serta mengaktivasi enzim degradatif.
Kerusakan sawar darah otak juga terjadi, disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah yang
menyebabkan masuknya air ke dalam rongga ekstraselular yang berujung pada edema. Setelah
beberapa jam, sitokin terbentuk dan terjadi inflamasi. Hal ini terus berlanjut hingga terjadi
kerusakan neuron yang dapat berkembang menjadi sekuele stroke, seperti dementia.
Akumulasi asam laktat pada jaringan otak bersifat neurotoksik dan berperan dalam perluasan
kerusakan sel. Hal ini terjadi apabila kadar glukosa darah otak tinggi sehingga terjadi
peningkatan glikolisis dalam keadaan iskemia.[2,6]

Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik terjadi karena ruptur pembuluh darah yang menyebabkan terkumpulnya darah
di rongga intrakranial. Str

Anda mungkin juga menyukai