ANGGARAN DASAR
GERAKAN PERSAUDARAAN PEMUDA KEADILAN
(GEMA KEADILAN)
BAB I
NAMA, WAKTU,
TEMPAT KEDUDUKAN, DAN LOGO
PASAL 1
NAMA
Organisasi ini bernama Gerakan pErsaudaraan peMudA Keadilan, disingkat GEMA Keadilan
PASAL 2
WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN
GEMA Keadilan didirikan di Jakarta pada tanggal 27 Rajab 1426 H bertepatan dengan tanggal 1
September 2005
PASAL 3
LOGO
BAB II
AZAS, SIFAT, VISI, DAN MISI
PASAL 4
AZAS
GEMA Keadilan berazaskan Islam
PASAL 5
SIFAT
GEMA Keadilan adalah organisasi otonom yang bersifat terbuka, majemuk, dan mandiri
BAB III
VISI DAN MISI
PASAL 6
VISI
Menjadi basis massa pemuda kreatif, sportif & berani, dalam menegakkan keadilan
PASAL 7
MISI
(1). Mengembangkan kualitas kompetensi & jiwa kepemimpinan di kalangan pemuda
(2). Mengembangkan sportifitas dan keberanian pemuda dalam mengekkan keadilan
(3). Mengembangkan kepekaan jiwa pemuda melalui aktifitas seni & budaya
(4). Mengembangkan jiwa profesionalisme & Entrepreneurship di kalangan pemuda
(5). Mengembangkan & memberdayakan peran perempuan
(6). Membangun kepekaan sosial pemuda & pemberdayaan masyarakat
BAB IV
KEANGGOTAAN
PASAL 8
Anggota GEMA Keadilan adalah Warga Negara Indonesia dan telah memenuhi syarat-syarat
kenggotaan dan atau orang-orang yang secara khusus ditetapkan oleh Pengurus Nasional, Wilayah,
atau Daerah.
BAB V
KEORGANISASIAN
PASAL 9
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi terdiri atas GEMA Keadilan Nasional, GEMA Keadilan Wilayah, dan GEMA
Keadilan Daerah.
PASAL 10
PENGURUS ORGANISASI
Kepengurusan GEMA Keadilan terdiri dari GEMA Keadilan Nasional, GEMA Keadilan Wilayah, dan
GEMA Keadilan Daerah.
PASAL 11
DEWAN PEMBINA DAN DEWAN PENASEHAT
Untuk menjaga keteraturan, kesinambungan, serta kesesuaian gerak langkah GEMA Keadilan dengan
visi, misi, dan tujuan organisasi, maka dibentuklah Dewan Pembina dan Dewan Penasehat di tingkat
GEMA Keadilan Nasional, GEMA Keadilan Wilayah, dan Daerah
PASAL 12
BADAN-BADAN KHUSUS
Apabila dianggap perlu demi mencapai tujuan organisasi dalam bidang khusus dan tugas khusus
maka para pengurus GEMA Keadilan dapat membentuk Badan-badan Khusus atau unit-unit khusus
atau paguyuban sesuai dengan peminatan dan atau bidang aktivitas/kegiatan sesuai kebutuhan.
BAB VI
FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PASAL 13
(1). Bentuk Forum Pengambilan Keputusan
a) Musyawarah Nasional
b) Musyawarah Luar Biasa
c) Rapat Kerja Nasional
d) Rapat Pimpinan Nasional
e) Musyawarah Wilayah
f) Rapat Kerja Wilayah
g) Musyawarah Daerah
h) Rapat Kerja Daerah
i) Rapat Pleno
j) Rapat Harian
k) Rapat Koordinasi
(2). Hal-hal yang berkenaan dengan Forum Pengambilan Keputusan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
BAB VII
MASA JABATAN PENGURUS
PASAL 14
(1). Masa Jabatan pengurus adalah 5 (lima) tahun
(2). Masa jabatan Ketua Umum dalam GEMA Keadilan Nasional serta Ketua dalam tingkat GEMA
Keadilan Wilayah dan GEMA Keadilan Daerah dapat dipilih 2 (dua) kali masa jabatan dan tidak dapat
dipilih kembali
BAB VIII
HAK SUARA DAN HAK BICARA
PASAL 15
Hak suara dan hak bicara dalam forum pengambilan keputusan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga
BAB IX
SUMBER KEUANGAN
PASAL 16
Sumber Keuangan GEMA Keadilan diperoleh dari
(1). Iuran Anggota
(2). Zakat, Infaq, dan Shodaqoh
(3). Usaha-usaha yang halal yang dilakukan oleh GEMA Keadilan
(4). Sumbangan-sumbangan yang halal dan tidak mengikat
BAB X
PENGESAHAN ANGGARAN DASAR
PASAL 17
Perubahan dan pengesahan Anggaran Dasar GEMA Keadilan dilakukan melalui Musyawarah Nasional
dan harus disetujui oleh Dewan Pembina
BAB XI
PEMBUBARAN ORGANISASI
PASAL 18
(1). Pembubaran GEMA Keadilan dilakukan melalui Musyawaah Luar Biasa dengan Persetujuan
Dewan Pembina
(2). Apabila GEMA Keadilan dibubarkan, maka seluruh harta kekayaan organisasi diserahkan kepada
Badan yang ditunjuk oleh Dewan Pembina
BAB XII
PERATURAN TAMBAHAN
PASAL 19
Hal-hal yang belum diatur, ditetapkan, ataupun dirinci dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga
BAB XIII
PENUTUP
PASAL 20
(GEMA KEADILAN)
BAB I
KEANGGOTAAN
PASAL 1
PASAL 2
(1). Anggota Biasa, yaitu setiap Warga Negara Indonesia yang mengajukan diri menjadi anggota dan
disetujui oleh Pengurus GEMA Keadilan setempat.
(2). Anggota Kehormatan, yaitu orang yang telah ditetapkan menjadi anggota oleh Pengurus GEMA
Keadilan Nasional, Wilayah, dan Daerah karena jasa dan sumbangannya dalam penegakan nilai-nilai
kebenaran dan keadilan.
PASAL 3
JENJANG KEANGGOTAAN
Jenjang Anggota Biasa GEMA Keadilan adalah Warga, Aktivis, dan Inti
PASAL 4
SYARAT KEANGGOTAAN
(1). Syarat-syarat umum yang dapat diterima menjadi anggota biasa adalah
ii) Warga Negara Indonesia yang melakukan permohonan dan menyatakan diri secara tertulis
kesediaannya menjadi anggota GEMA Keadilan
ii) Warga Negara Indonesia yang mengajukan permohonan dan menyatakan diri secara tertulis
kesediaannya menjadi anggota GEMA Keadilan dengan jenjang Aktivis dan disetujui minimal oleh
Kepengurusan Wilayah
ii) Warga Negara Indonesia yang mengajukan permohonan dan menyatakan diri secara tertulis
kesediaannya menjadi anggota GEMA Keadilan dengan jenjang Inti dan disetujui oleh Kepengurusan
Nasional
(3). Prosedur training kepemimpinan akan diatur sendiri dalam ketetapan organisasi
(4). Prosedur penetapan anggota kehormatan diatur sendiri dalam ketetapan organisasi
PASAL 5
MASA KEANGGOTAAN
KEWAJIBAN ANGGOTA
HAK-HAK ANGGOTA
PASAL 8
SANKSI ORGANISASI
Bertindak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh GEMA Keadilan.
Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik GEMA Keadilan.
Melakukan tindakan kriminal dan atau bertentangan dengan norma-norma moralitas.
(2) Jenis-jenis sanksi :
Peringatan
Skorsing
Pemberhentian
(3) Sanksi diberikan melalui forum yang diselenggarakan oleh Kepengurusan GEMA Keadilan yang
ditunjuk
BAB II
PASAL 9
PENDIRIAN GEMA KEADILAN NASIONAL
(1) GEMA Keadilah Nasional dibentuk dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(2) GEMA Keadilan Nasional dibentuk dan disyahkan oleh Dewan Pendiri Gema Keadilan
PASAL 10
(2) GEMA Keadilan Wilayah dibentuk dan mendapat pengesahan dari pengurus GEMA Keadilan
Nasional dengan rekomendasi dari Dewan Pembina Wilayah setempat.
PASAL 11
(1) GEMA Keadilan Daerah dibentuk dalam lingkup Kabupaten atau Kotamadya
(2) GEMA Keadilan Daerah dibentuk dan mendapat pengesahan dari GEMA Keadilan Wilayah
dengan rekomendasi dari Dewan Pembina Daerah setempat.
(3) Daerah (kabupaten/kota madya) tersebut merupakan daerah dengan pertimbangan strategis
dari GEMA Keadilan Wilayah
PASAL 12
GEMA Keadilan Luar Negri dibentuk dengan mempertimbangkan kepentingan strategis tertentu.
PASAL 13
Pengurus GEMA Keadilan Nasional adalah badan kepemimpinan organisasi pada GEMA Keadilan
Nasional.
b Masa jabatan satu periode kepengurusan GEMA Keadilan Nasional adalah 5 (lima) tahun.
c Ketua GEMA Keadilan Nasional maksimal memegang jabatannya selama 2 (dua) periode.
(2) Pengurus GEMA Keadilan Nasional terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Badan
Pengurus Harian GEMA Keadilan Nasional, dan Pengurus Biasa .
Badan Pengurus Harian GEMA Keadilan Nasional terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan
Ketua-ketua Departemen.
Pengurus Biasa GEMA Keadilan Nasional adalah anggota-anggota Departemen GEMA Keadilan
Nasional
Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal GEMA Keadilan Nasional dipilih melalui Musyawarah Nasional
atas rekomendasi dari Dewan Pembina
Ketua–ketua Departemen dipilih oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal GEMA Keadilan Nasional
bersama dengan Dewan Pembina
(3) Mekanisme kepengurusan GEMA Keadilan Nasional
b BPH
i) Status Keanggotaan adalah Anggota Biasa dengan jenjang Inti atau Anggota Kehormatan
ii) Mekanisme pemilihan BPH diserahkan kepada Ketua Umum GEMA Keadilan Nasional terpilih
c Pengurus Biasa
ii) Mekanisme pemilihan Pengurus Biasa diputuskan pada Rapat Badan Pengurus Harian GEMA
Keadilan Nasional
Melaksanakan hasil-hasil Musyawarah Nasional, kebijakan dan program kerja organisasi serta
ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya.
Segera menyampaikan kepada pengurus dan anggota GEMA Keadilan segala perubahan penting
yang berhubungan dengan GEMA Keadilan.
Ketua Umum GEMA Keadilan Nsional bertanggung jawab kepada Musyawarah Nasional.
Setelah Pengurus GEMA Keadilan Nasional baru terbentuk, maka selambat-lambatnya 20 (dua
puluh) hari Pengurus GEMA Keadilan Nasional demisioner harus mengadakan serah terima jabatan.
Pengurus GEMA Keadilan Nasional baru dapat menjalankan tugasnya setelah pelantikan.
Mekanisme evaluasi hasil kerja Pengurus GEMA Keadilan Nasional dilakukan melalui laporan
periodik kepada Dewan Pembina.
Mendorong, merintis, dan mengkoordinasikan pembentukan GEMA Keadilan Wilayah.
Melakukan fungsi evaluasi dan pembinaan Wilayah
PASAL 13
a Pengurus GEMA Keadilan Wilayah adalah badan kepemimpinan organisasi di tingkat Propinsi.
b Masa jabatan satu periode kepengurusan GEMA Keadilan Wilayah adalah 5 (lima) tahun.
c Ketua GEMA Keadilan Wilayah maksimal memegang jabatannya selama 2 (dua) periode.
ii) Mekanisme keputusan akhir pemilihan Ketua diserahkan kepada Dewan Pembina Nasional
setelah Dewan Pembina Wilayah setempat merekomendasikan 2 calon ketua
b BPH
i) Status Keanggotaan adalah Anggota Biasa dengan jenjang minimal Aktivis atau Anggota
Kehormatan
ii) Mekanisme pemilihan BPH diserahkan kepada Ketua GEMA Keadilan Wilayah
ii) Mekanisme pemilihan Pengurus Biasa diputuskan pada Rapat Badan Pengurus Harian GEMA
Keadilan Wilayah
Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Musyawarah Wilayah, kebijakan dan program kerja organisasi
serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya.
Menyampaikan laporan 1 (satu) tahun sekali mengenai perkembangan dan kinerja GEMA Keadilan
Wilayah kepada pengurus GEMA Keadilan Nasional.
Pengurus GEMA Keadilan Wilayah dapat menjalankan tugasnya setelah setelah memperoleh
pengesahan dari pengurus GEMA Keadilan Nasional.
Setelah pengurus baru terbentuk, maka selambat-lambatnya (10) sepuluh hari pengurus GEMA
Keadilan Wilayah demisioner harus mengadakan serah terima jabatan.
(4) Pengurus GEMA Keadilan Wilayah dilantik oleh GEMA Keadilan Nasional berdasarkan hasil
Musyawarah Wilayah
PASAL 14
Pengurus GEMA Keadilan Daerah adalah badan kepemimpinan organisasi di tingkat kabupaten atau
kotamadya.
Masa jabatan satu periode kepengurusan GEMA Keadilan Daerah adalah 5 (lima) tahun.
Ketua GEMA Keadilan Daerah maksimal memegang jabatan selama 2 periode kepengurusan
(2) Mekanisme kepengurusan GEMA Keadilan Daerah
ii) Mekanisme keputusan akhir ketua diserahkan kepada Dewan Pembina Wilayah setelah Gema
Keadilan Daerah setempat merekomendasikan 3 calon ketua
b BPH
ii) Mekanisme pemilihan BPH diserahkan kepada Ketua GEMA Keadilan Daerah terpilih
c Pengurus Biasa
ii) Mekanisme pemilihan Pengurus Biasa diputuskan pada Rapat Badan Pengurus Harian GEMA
Keadilan Daerah
Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Musyawarah Daerah, kebijakan dan program kerja organisasi
serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya.
Menyampaikan laporan bulanan mengenai perkembangan anggota dan kinerja GEMA Keadilan
Daerah kepada pengurus GEMA Keadilan Wilayah
Pengurus GEMA Keadilan Daerah dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan dari
pengurus GEMA Keadilan Wilayah.
Setelah pengurus baru terbentuk maka selambat-lambatnya 10 hari pengurus GEMA Keadilan
Daerah demisioner harus mengadakan serah terima jabatan.
Pengurus GEMA Keadilan Daerah dilantik oleh GEMA Keadilan Wilayah berdasarkan hasil
Musyawarah Daerah.
PASAL 15
(1) Pergantian pengurus antar waktu dilakukan oleh Ketua Umum GEMA Keadilan Nasional pada
tingkat GEMA Keadilan Nasional, oleh Ketua GEMA Keadilan Wilayah pada tingkat GEMA Keadilan
Wilayah, Ketua GEMA Keadilan Daerah pada tingkat GEMA Keadilan Daerah. karena sebab-sebab
tertentu.
(2) Pergantian pengurus antar waktu dilakukan setelah para ketua tersebut pada ayat 1 melakukan
rapat pengurus untuk keperluan tersebut.
BAB III
PERGANTIAN PIMPINAN
PASAL 16
(1). Pergantian pimpinan dalam semua tingkatan dilaksanakan setelah berakhirnya masa jabatan
(2). Dewan Pembina sesuai dengan jenjangnya dapat melakukan pergantian pimpinan apabila
pimpinan GEMA Keadilan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan Organisasi
(3). Pergantian tingkat Kepengurusan GEMA Keadilan Nasional, Wilayah, dan Daerah dilaksanakan
dalam Permusyawaratan pada jenjang masing-masing
BAB IV
PASAL 17
DEWAN PEMBINA
Mengawasi kinerja Pengurus GEMA Keadilan dan memberikan peringatan apabila terjadi
pelanggaran terhadap aturan-aturan organisasi
Memberikan pertimbangan dan saran keorganisasian kepada pengurus GEMA Keadilan dalam
menentukan kebijakan organisasi GEMA Keadilan.
Memutuskan mengadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Musyawarah Wilayah Luar biasa
atau Musyawarah Daerah Luar Biasa apabila diminta sesuai dengan aturan organisasi.
(2) Anggota Dewan Pembina GEMA Keadilan Nasional, Wilayah, dan Daerah berjumlah 3 (tiga)
orang.
(3) Masa jabatan Dewan Pembina adalah selama 5 (lima) tahun
(4) Ketentuan mengenai Dewan Pembina akan diatur dalam ketetapan tersendiri
PASAL 17
DEWAN PENASEHAT
Memberikan pertimbangan dan saran keorganisasian kepada Pengurus GEMA Keadilan dalam
menentukan kebijakan organisasi
Membantu mengembangkan aktivitas dan organisasi GEMA Keadilan
(2) Dewan Penasehat GEMA Keadilan Nasional ditetapkan pada Musyawarah Nasional GEMA
Keadilan
(3) Dewan Penasehat GEMA Keadilan Wilayah ditetapkan pada Musyawarah Wilayah
(4) Dewan Penasehat GEMA Keadilan Daerah ditetapkan pada Musyawarah Daerah
BAB V
PERMUSYAWARATAN
MUSYAWARAH NASIONAL
PASAL 18
(1) Musyawarah adalah pengambilan keputusan tertinggi yang dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali
b Perwakilan BPH DPN sebanyak 3 orang yang telah menjadi Anggota Inti
c Ketua GEMA Keadilan Wilayah atau BPH GEMA Keadilan Wilayah yang mewakilinya
Peninjau
b Penetapan Garis Besar Program Kerja dan Program Kerja tahun pertama
c Menetapkan GBHO
PASAL 19
(2) Diadakan karena masalah-masalah yang sifatnya luar biasa dan tidak dapat ditangguhkan
PASAL 20
MUSYAWARAH WILAYAH
1) Musyawarah Wilayah adalah permusyawaratan tertinggi dalam DPW yang dilaksanakan 5 (lima)
tahun sekali
iii) Ketua GEMA Keadilan Daerah atau BPH GEMA Keadilan Wilayah yang mewakilinya
b Peninjau
a Hak suara maupun hak bicara hanya dimiliki oleh Peserta Aktif
d Merekomendasikan 3 orang nama calon Ketua untuk selanjutnya diputuskan oleh Dewan
Pembina GEMA Keadilan Nasional
PASAL 21
PASAL 22
MUSYAWARAH DAERAH
b Peninjau
a Hak suara maupun hak bicara hanya dimiliki oleh Peserta Aktif
d Merekomendasikan 3 orang nama calon Ketua untuk selanjutnya diputuskan oleh Dewan
Pembina GEMA Keadilan Daerah
PASAL 23
(2) Diadakan karena masalah-masalah yang sifatnya luar biasa dan tidak dapat ditangguhkan
BAB VI
RAPAT-RAPAT
PASAL 24
(3) Acaranya
(4) Untuk Rapat Kerja Wilayah dan Daerah dilakukan untuk membahas program kerja tahunan
sesuai dengan jenjang kepengurusan
PASAL 25
PASAL 26
RAPAT PLENO
(1) Rapat Pleno adalah rapat yang dilakukan pada setiap jenjang kepemimpinan minimal satu kali
dalam waktu dua bulan, yang dihadiri oleh Badan Pengurus Harian dan Pengurus Biasa
PASAL 27
RAPAT HARIAN
1) Rapat Harian dihadiri oleh seluruh pengurus harian pada setiap jenjang kepemimpinan,
dilaksanakan minimal satu bulan. Rapat ini dihadiri oleh Ketua Umum / Ketua atau Sekretaris Jendral
atau Sekretaris.
PASAL 28
RAPAT KOORDINASI
(1) Rapat Koordinasi adalah rapat yang dilakukan pada setiap jenjang kepemimpinan minimal satu
bulan sekali dan dihadiri oleh ketua-ketua bidang, wakil sekretaris dan ketua-ketua departemen.
Rapat ini dipimpin oleh ketua bidang atau sekretaris.
BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PASAL 29
(1) Semua keputusan dalam semua jenjang Permusyawaratan GEMA Keadilan dilaksanakan secara
musyawarah untuk mencapai Mufakat
(2) Suara terbanyak (voting) dipilih sebagai alternatif terakhir apabila musyawarah untuk mufakat
tidak tercapai
BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN
PASAL 30
Setiap anggota GEMA Keadilan harus mengetahui dan mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga GEMA Keadilan
BAB IX
ATURAN PERALIHAN
PASAL 31
(1). Pembentukan dan pemilihan pimpinan Kepengurusan GEMA Keadilan Nasional akan difasilitasi
langsung oleh Dewan Pendiri
(2). Kepengurusan GEMA Keadilan Angkatan Pertama akan mempelopori dan mensupervisi
pembentukan GEMA Keadilan Wilayah di seluruh Propinsi
BAB X
PERUBAHAN-PERUBAHAN
PASAL 32
BAB XI
PENUTUP
PASAL 33
HAL LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum diatur dalam AD/ART GEMA Keadilan akan diatur dalam ketetapan-ketetapan
organisasi
PASAL 34
PEMBERLAKUAN