Anda di halaman 1dari 32

ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA

MUSYAWARAH NASIONAL IV

GEMA KEADILAN
(GENERASI MUDA KEADILAN)
TAHUN 2021
ANGGARAN DASAR
GEMA KEADILAN
(GENERASI MUDA KEADILAN)

BAB I

NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN, DAN ATRIBUT

Pasal 1

NAMA

Organisasi ini bernama Generasi Muda Keadilan, disingkat GEMA KEADILAN.

Pasal 2

WAKTU

GEMA KEADILAN didirikan di Jakarta pada tanggal 1 September 2005 (27 Rajab 1426 Hijriah) untuk
waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3

KEDUDUKAN

GEMA KEADILAN berpusat di Ibu Kota Negara Republik Indonesia.

Pasal 4

ATRIBUT

GEMA KEADILAN memiliki atribut berupa nama, lambang, bendera, mars, himne dan seragam.

BAB II

ASAS, SIFAT, DAN TUJUAN

Pasal 5

ASAS

GEMA KEADILAN berasaskan Islam rahmatan lil ‘alamin.


Pasal 6

SIFAT

GEMA KEADILAN bersifat terbuka, majemuk dan interdependen, serta berorientasi menjadi basis
massa dan gerakan kepeloporan pemuda dalam melahirkan kader-kader pemimpin muda yang
patriotik, kreatif, dan setiakawan.

Pasal 7

TUJUAN

GEMA KEADILAN didirikan dengan tujuan untuk:

1) Menjadi gerakan kepemudaan yang berperan aktif membangun bangsa

2) Mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosial para pemuda terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitarnya, serta meningkatkan kapasitas kompetensi kepemimpinan di kalangan
pemuda

3) Membangun basis massa pemuda dan masyarakat

4) Mempersiapkan kader-kader pemimpin muda bangsa dalam berbagai sektor strategis di tingkat
nasional dan internasional

BAB III

VISI DAN MISI

PASAL 8

Visi GEMA KEADILAN adalah menjadi basis massa dan gerakan kepeloporan pemuda dalam
melahirkan kader-kader pemimpin muda yang patriotik, kreatif dan setia kawan untuk mewujudkan
Indonesia maju, adil, sejahtera dan berdaulat.

PASAL 9

Misi GEMA KEADILAN yaitu :

1) Membangun basis massa pemuda;

2) Menyiapkan kader-kader pemimpin muda, di berbagai sektor strategis di tingkat nasional dan
internasional;

3) Bersama masyarakat dalam kebhinnekaan bersatu membangun bangsa.


BAB IV

BENTUK DAN FUNGSI

PASAL 10

Bentuk GEMA KEADILAN adalah organisasi Organisasi Sayap Partai Keadilan Sejahtera di bidang
kepemudaan.

PASAL 11

Fungsi GEMA KEADILAN adalah :

1) Sebagai gerakan kepemudaan yang berperan aktif dalam menjaga nilai-nilai persatuan dan
keadilan di Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika;

2) Sebagai wadah untuk mengembangkan kualitas kompetensi kepemimpinan di kalangan


pemuda;

3) Sebagai sarana membangun kepekaan dan kepedulian sosial pemuda terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitarnya.

BAB V

KEANGGOTAAN

PASAL 12

(1) Keanggotaan GEMA KEADILAN terdiri atas:

a. Anggota Biasa;

b. Anggota Penggerak;

c. Anggota Kehormatan.

(2) Anggota Biasa adalah setiap warga negara Indonesia yang mendaftarkan diri sebagai Anggota
Biasa GEMA KEADILAN.

(3) Anggota Penggerak adalah:

a. Anggota Biasa yang memenuhi persyaratan dan diangkat oleh Pengurus menjadi Anggota
Penggerak setelah mengikuti pelatihan kepemimpinan;

b. Anggota Biasa yang ditetapkan oleh pengurus atas arahan dan/atau persetujuan Dewan
Pembina untuk menjadi Anggota Penggerak.

(4) Anggota kehormatan adalah mereka yang dianggap telah berjasa pada GEMA KEADILAN yang
ditetapkan oleh pengurus atas arahan dan/atau persetujuan Dewan Pembina menjadi Anggota
Kehormatan.
BAB VI

ORGANISASI

Pasal 13

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi GEMA KEADILAN terdiri atas:

a. Pengurus GEMA KEADILAN Pusat.

b. Pengurus GEMA KEADILAN Wilayah.

c. Pengurus GEMA KEADILAN Daerah.

d. Pengurus GEMA KEADILAN Cabang

e. Pengurus GEMA KEADILAN Ranting

f. Pengurus GEMA KEADILAN Luar Negeri.

Pasal 14

PENGURUS GEMA KEADILAN PUSAT

1. Kepengurusan GEMA KEADILAN Pusat adalah Pengurus GEMA KEADILAN ditingkat Nasional
terdiri atas Dewan Pembina Pusat GEMA KEADILAN, Dewan Penasihat Pusat GEMA KEADILAN,
Dewan Pertimbangan Pusat GEMA KEADILAN, dan Dewan Pengurus Pusat GEMA KEADILAN

2. Dewan Pengurus Pusat GEMA KEADILAN disingkat DPP GEMA KEADILAN adalah pelaksana
organisasi GEMA KEADILAN yang dipimpin oleh seorang Ketua Umum, yang disebut dengan
Presiden GEMA KEADILAN, dan dibantu oleh beberapa pengurus lainnya.

3. Presiden GEMA KEADILAN ditetapkan melalui forum Musyawarah Nasional atau Musyawarah
Nasional Luar Biasa.

Pasal 15

PENGURUS GEMA KEADILAN WILAYAH

1. Kepengurusan GEMA KEADILAN Wilayah adalah Pengurus GEMA KEADILAN ditingkat Provinsi
terdiri atas Dewan Pembina Wilayah GEMA KEADILAN, Dewan Penasihat Wilayah GEMA
KEADILAN, dan Dewan Pengurus Wilayah GEMA KEADILAN

2. Dewan Pengurus Wilayah GEMA KEADILAN disingkat DPW GEMA KEADILAN adalah pelaksana
organisasi GEMA KEADILAN yang dipimpin oleh seorang Ketua, yang disebut dengan Ketua DPW
GEMA KEADILAN, dan dibantu oleh beberapa pengurus lainnya.

3. Ketua DPW GEMA KEADILAN ditetapkan melalui forum Musyawarah Wilayah atau Musyawarah
Wilayah Luar Biasa.
Pasal 16

PENGURUS GEMA KEADILAN DAERAH

1. Kepengurusan GEMA KEADILAN Daerah adalah Pengurus GEMA KEADILAN ditingkat


Kota/Kabupaten terdiri atas Dewan Pembina Daerah GEMA KEADILAN, Dewan Penasihat Daerah
GEMA KEADILAN, dan Dewan Pengurus Daerah GEMA KEADILAN

2. Dewan Pengurus Daerah GEMA KEADILAN disingkat DPD GEMA KEADILAN adalah pelaksana
organisasi GEMA KEADILAN yang dipimpin oleh seorang Ketua, yang disebut dengan Ketua DPD
GEMA KEADILAN, dan dibantu oleh beberapa pengurus lainnya.

3. Ketua DPD GEMA KEADILAN ditetapkan melalui forum Musyawarah Daerah atau Musyawarah
Daerah Luar Biasa.

4. DPD GEMA KEADILAN dapat membentuk Kepengurusan GEMA KEADILAN tingkat Kecamatan
dan Kepengurusan tingkat Kelurahan/Desa.

Pasal 17

PENGURUS GEMA KEADILAN CABANG

(1) Pengurus GEMA KEADILAN tingkat Kecamatan disebut Dewan Pengurus Cabang GEMA
KEADILAN, disingkat DPC GEMA KEADILAN, adalah penyelenggara organisasi di tingkat
Kecamatan dan berkedudukan di masing-masing Kecamatan.

(2) DPC GEMA KEADILAN dipimpin oleh seorang Ketua, yang disebut sebagai Ketua DPC GEMA
KEADILAN, dan dibantu oleh beberapa pengurus lainnya.

(3) Ketua DPC GEMA KEADILAN ditetapkan oleh DPD GEMA KEADILAN

Pasal 18

PENGURUS GEMA KEADILAN RANTING

(1) Pengurus GEMA KEADILAN Tingkat Kelurahan/Desa disebut Dewan Pengurus Ranting GEMA
KEADILAN, disingkat DPRa GEMA KEADILAN, adalah penyelenggara organisasi di tingkat
Kelurahan/Desa dan berkedudukan di masing-masing Kelurahan/Desa.

(2) DPRa GEMA KEADILAN dipimpin oleh seorang Ketua, yang disebut sebagai Ketua DPRa GEMA
KEADILAN, dan dibantu oleh beberapa pengurus lainnya.

(3) Ketua DPRa GEMA KEADILAN ditetapkan oleh DPD GEMA KEADILAN

Pasal 19

PENGURUS GEMA KEADILAN LUAR NEGERI

(1) Pengurus GEMA KEADILAN Luar Negeri disebut Pengurus Perwakilan Luar Negeri GEMA
KEADILAN, disingkat PPLN GEMA KEADILAN, adalah penyelenggara organisasi di tingkat negara
atau gabungan beberapa negara di luar negeri dan berkedudukan di masing-masing negara
terkait.
(2) PPLN GEMA KEADILAN dipimpin oleh seorang Ketua yang ditetapkan oleh DPP GEMA
KEADILAN.

Pasal 20

DEWAN PEMBINA

(1) Dewan Pembina adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi

(2) Dewan Pembina Pusat GEMA KEADILAN terdiri atas:

a. Presiden Partai Keadilan Sejahtera sebagai Ketua Dewan Pembina.


b. Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.
c. Pimpinan DPP Partai Keadilan Sejahtera yang membidangi urusan Kepemudaan sebagai
anggota Dewan Pembina.
(3) Dewan Pembina Wilayah GEMA KEADILAN terdiri atas:
a. Ketua Umum DPW Partai Keadilan Sejahtera di tingkat Provinsi sebagai Ketua Dewan
Pembina.
b. Pimpinan Bidang DPW Partai Keadilan Sejahtera yang membidangi urusan Kepemudaan
sebagai anggota Dewan Pembina.
(4) Dewan Pembina Daerah GEMA KEADILAN:
a. Ketua Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera sebagai Ketua Dewan Pembina.
b. Pimpinan Bidang DPD Partai Keadilan Sejahtera yang membidangi urusan kepemudaan
sebagai anggota Dewan Pembina.
Pasal 21

DEWAN PERTIMBANGAN

(1) Dewan Pertimbangan GEMA KEADILAN terdiri dari tokoh Partai Keadilan Sejahtera yang
dianggap relevan dapat memberikan pertimbangan terhadap organisasi, baik diminta ataupun
tidak, untuk membantu mengembangkan aktivitas organisasi dan memberikan dukungan nyata
bagi kemajuan GEMA KEADILAN.

(2) Dewan Pertimbangan Pusat GEMA KEADILAN ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat GEMA
KEADILAN

Pasal 22

DEWAN PENASEHAT

(1) Dewan Penasehat GEMA KEADILAN terdiri dari tokoh yang dianggap relevan dapat memberikan
masukan, nasehat, saran dan dukungan nyata kepada Dewan Pengurus sesuai dengan
tingkatannya dalam menentukan kebijakan organisasi bagi perkembangan GEMA KEADILAN.

(2) Dewan Penasehat GEMA KEADILAN ditetapkan oleh struktur pengurus sesuai dengan
tingkatannya.
Pasal 23

BADAN ATAU UNIT KHUSUS

(1) Apabila dianggap perlu demi mencapai tujuan organisasi dalam bidang khusus dan tugas
khusus, maka DPP GEMA KEADILAN dapat membentuk Badan-badan Khusus atau Unit-unit
Khusus sesuai dengan peminatan dan atau bidang aktivitas/ kegiatan sesuai kebutuhan.

(2) Apabila dianggap perlu demi mencapai tujuan organisasi dalam bidang khusus dan tugas
khusus, DPW dan DPD GEMA KEADILAN dapat membentuk Badan-badan Khusus atau Unit-unit
Khusus yang bersifat lokal, dengan persetujuan DPP GEMA KEADILAN Pusat.

Pasal 24

MASA KHIDMAT PENGURUS

Masa Khidmat Pengurus GEMA KEADILAN Pusat, Pengurus GEMA KEADILAN Wilayah, dan
Pengurus GEMA KEADILAN Daerah, Pengurus GEMA KEADILAN Cabang, Pengurus GEMA
KEADILAN Ranting dan GEMA KEADILAN Luar Negeri adalah 5 (lima) tahun.

Pasal 25

PEMBATASAN MASA JABATAN

Seseorang dapat menjabat sebagai Presiden GEMA KEADILAN, Ketua DPW GEMA KEADILAN, Ketua
DPD GEMA KEADILAN, Ketua DPC GEMA KEADILAN, Ketua DPRa GEMA KEADILAN dan Ketua PPLN
GEMA KEADILAN paling lama 1 (satu) periode masa bakti.

BAB VII

KEUANGAN DAN PERTANGGUNGJAWABANNYA

Pasal 26

KEUANGAN DAN KEKAYAAN

Keuangan dan kekayaan GEMA KEADILAN diperoleh dari:

a. Iuran Anggota.

b. Bantuan yang bersifat tidak mengikat.

c. Usaha-usaha atau bentuk lain yang sah dan tidak bertentangan dengan hukum dan tujuan GEMA
KEADILAN

Pasal 27

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

Pada akhir periode masa bakti, Pengurus GEMA KEADILAN di semua jenjang/tingkat kepengurusan
berkewajiban memberikan laporan pertanggungjawaban keuangan.
BAB VIII

FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PASAL 28

(1) Bentuk Forum Pengambilan Keputusan di tingkat nasional yang mengikat struktur organisasi
kepengurusan dan anggota GEMA KEADILAN, yaitu :

1. Musyawarah Nasional;

2. Musyawarah Nasional Luar Biasa;

3. Rapat Kerja Nasional;

4. Rapat Pimpinan Nasional;

5. Rapat Pengurus Pusat

(2) Bentuk Forum Pengambilan Keputusan di tingkat provinsi yang mengikat struktur organisasi
kepengurusan dan anggota GEMA KEADILAN, yaitu :

1. Musyawarah Wilayah;

2. Musyawarah Wilayah Luar Biasa;

3. Rapat Kerja Wilayah;

4. Rapat Pimpinan Wilayah;

5. Rapat Pengurus Wilayah

(3) Bentuk Forum Pengambilan Keputusan di tingkat daerah yang mengikat struktur organisasi
kepengurusan dan anggota GEMA KEADILAN, yaitu :

1. Musyawarah Daerah;

2. Musyawarah Daerah Luar Biasa;

3. Rapat Kerja Daerah;

4. Rapat Pimpinan Daerah;

5. Rapat Pengurus Daerah

6. Rapat Pengurus Cabang

7. Rapat Pengurus Ranting

(3) Hal-hal yang berkenaan dengan Forum Pengambilan Keputusan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga.

PASAL 29

Hak Suara dan Hak Bicara dalam Forum Pengambilan Keputusan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga.
BAB IX

PERUBAHAN DAN PENGESAHAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PASAL 30

Perubahan dan Pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GEMA KEADILAN
dilakukan melalui Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa dengan persetujuan
Dewan Pembina Pusat.

BAB X

PEMBUBARAN ORGANISASI

PASAL 31

(1) Pembubaran GEMA KEADILAN dilakukan atas persetujuan Dewan Pembina Pusat, dan
ditetapkan melalui Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa

(2) Apabila GEMA KEADILAN dibubarkan, maka seluruh harta kekayaan organisasi diserahkan
kepada Badan yang ditunjuk oleh Dewan Pembina.

BAB XI

KETENTUAN PERALIHAN

PASAL 32

Segala peraturan, struktur organisasi dan badan khusus yang ada dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan dan atau belum diadakan yang baru berdasarkan Anggaran
Dasar ini.

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga GEMA KEADILAN.

(2) Anggaran Dasar GEMA KEADILAN pertama kali disahkan di Jakarta pada tanggal 1 (satu) Mei
2006 (dua ribu enam) dan kemudian diubah dan disahkan di Jakarta pada tanggal 16 (enam
belas) November 2015 (dua ribu lima belas); dan diubah kembali dalam Musyawarah Nasional
GEMA KEADILAN yang diselenggarakan di Bandung tanggal 20-21 (dua puluh sampai dua puluh
satu) September 2020 (dua ribu dua puluh).
ANGGARAN RUMAH TANGGA

GEMA KEADILAN
(GENERASI MUDA KEADILAN)

BAB I

ATRIBUT

PASAL 1

(1) Atribut GEMA terdiri atas:

a. Nama

b. Lambang

c. Bendera

d. Mars

e. Seragam

(2) Lambang GEMA KEADILAN terdiri atas tulisan GEMA KEADILAN berwarna hitam, gambar bulan
sabit berwarna oranye, ikon pemuda berangkulan dan mengangkat tangan berwarna oranye,
lingkaran putih, lima buah lingkaran berwarna oranye dan dasar berwarna putih.

(3) Lambang GEMA KEADILAN memiliki tafsir sebagai berikut:

a. Tulisan GEMA KEADILAN merupakan simbol dari Identitas dan Jati diri sebagai gerakan
kepemudaan yang solid, serta sebagai organisasi sayap partai yang berjuang menegakkan
keadilan;

b. Rantai oranye merupakan simbolisasi dari kekuatan dan persatuan yang kokoh;

c. Merah Putih merupakan simbol dari cinta tanah air, anti penjajahan asing, nasionalis dan
komitmen menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia;

d. Simbol 2 (dua) Bulan Sabit dan Padi merupakan simbol dari keadilan, keharmonisan dan
kesejahteraaan sebagai simbol afiliasi terhadap Partai Keadilan Sejahtera.

(2) Warna pada lambang GEMA KEADILAN memiliki arti sebagai berikut:

a. Warna Oranye adalah lambang kehangatan, harapan, optimisme, dan semangat muda

b. Hitam adalah simbol Ketegasan, Kekokohan, Kekuatan dan Kesolidan;

c. Merah adalah simbol Keberanian;


d. Putih adalah simbol dari Bersih dan Profesionalisme

e. Abu-abu adalah simbol tanggung jawab dan keluwesan.

(3) Ketentuan tentang atribut GEMA KEADILAN, yaitu Nama, Lambang, Bendera, Seragam, Mars dan
Himne diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi Dewan Pengurus Pusat.

BAB II

KEANGGOTAAN

PASAL 2

(1) Keanggotaan GEMA KEADILAN terdiri atas:

a. Anggota Biasa;

b. Anggota Penggerak;

c. Anggota Kehormatan.

PASAL 3

(1) Anggota Biasa adalah setiap warga negara Indonesia yang mendaftarkan diri sebagai Anggota
Biasa GEMA KEADILAN.

(2) Syarat-syarat umum yang dapat diterima menjadi Anggota Biasa adalah :

1. Warga Negara Indonesia;

2. Berusia minimal 16 (enam belas) tahun;

3. Mengajukan permohonan dan menyatakan diri secara tertulis kesediaannya menjadi anggota
GEMA KEADILAN.

PASAL 4

(1) Anggota Penggerak adalah:

a. Anggota Biasa yang memenuhi persyaratan dan diangkat oleh Pengurus menjadi Anggota
Penggerak setelah mengikuti pelatihan kepemimpinan; atau

b. Anggota Biasa yang ditetapkan oleh pengurus atas arahan dan/atau persetujuan Dewan
Pembina untuk menjadi Anggota Penggerak.

(2) Syarat-syarat umum yang dapat diterima menjadi Anggota Penggerak pada ayat (1) butir a
adalah :

1. Warga Negara Indonesia yang terdaftar sebagai Anggota Biasa

2. Mengikuti Training Kepemimpinan dan Pelantikan sebagai Anggota Penggerak GEMA


KEADILAN.
(3) Syarat-syarat umum yang dapat diterima menjadi Anggota Penggerak pada ayat (1) butir b
adalah :

1. Warga Negara Indonesia yang terdaftar sebagai Anggota Biasa

2. Mendapat rekomendasi dan persetujuan dari Dewan Pembina

3. Mengikuti Pelantikan sebagai Anggota Penggerak GEMA KEADILAN.

PASAL 5

(1) Anggota kehormatan adalah mereka yang dianggap telah berjasa pada GEMA KEADILAN yang
ditetapkan oleh pengurus atas arahan dan/atau persetujuan Dewan Pembina menjadi Anggota
Kehormatan.

(2) Prosedur penetapan Anggota Kehormatan diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi Dewan
Pengurus Pusat GEMA KEADILAN.

PASAL 6

(1) Pelatihan Kepemimpinan diselenggarakan oleh DPD GEMA KEADILAN disebut Pelatihan
Kepemimpinan tingkat 1

(2) Pelatihan Kepemimpinan diselenggarakan oleh DPW GEMA KEADILAN disebut Pelatihan
Kepemimpinan tingkat 2

(3) Pelatihan Kepemimpinan diselenggarakan oleh DPP GEMA KEADILAN disebut Pelatihan
Kepemimpinan tingkat 3

(4) Prosedur Pelatihan Kepemimpinan diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi Dewan
Pengurus Pusat GEMA KEADILAN;

PASAL 7

(1) Keanggotaan GEMA KEADILAN berakhir karena :

a. Mengundurkan diri;

b. Meninggal dunia;

c. Diberhentikan melalui mekanisme organisasi;

d. Mencapai usia lebih dari 45 tahun, kecuali untuk Anggota Kehormatan dan Anggota
Penggerak yang sedang menjabat di struktur organisasi sampai menyelesaikan periode
jabatannya.

(2) Tata cara pemberhentian anggota diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi Dewan
Pengurus Pusat GEMA KEADILAN

PASAL 8

(1) Anggota Biasa mempunyai kewajiban :

a. Mematuhi dan menjalankan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan
keputusan-keputusan organisasi;
b. Menjaga dan mempertahankan kehormatan organisasi;

c. Mengikuti pembinaan, pendidikan dan pelatihan organisasi sesuai dengan keanggotaannya;

d. Mendukung dan mensukseskan tujuan, usaha dan program perjuangan;

e. Membayar iuran anggota. Ketentuan tentang iuran anggota diatur lebih lanjut dalam Pedoman
Organisasi Dewan Pengurus Pusat.

(2) Anggota Kehormatan mempunyai kewajiban :

a. Mematuhi dan menjalankan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan
keputusan-keputusan organisasi;

b. Menjaga dan mempertahankan kehormatan organisasi;

c. Mendukung dan mensukseskan tujuan, usaha dan program perjuangan.

PASAL 9

Anggota GEMA KEADILAN mempunyai hak :

1. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam organisasi;

2. Dapat memilih dan dipilih;

3. Melakukan pembelaan diri.

PASAL 10

(1) Anggota GEMA KEADILAN mendapat sanksi karena :

a. Bertindak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh GEMA


KEADILAN;

b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik GEMA KEADILAN;

c. Melakukan tindakan kriminal dan atau bertentangan dengan norma-norma moralitas dan nilai-
nilai kebangsaan.

(2) Jenis-jenis sanksi :

a. Peringatan;

b. Skorsing;

c. Pemberhentian.

(3) Sanksi diberikan melalui forum yang diselenggarakan oleh kepengurusan GEMA KEADILAN yang
ditunjuk;

(4) Tata cara pemberian sanksi diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi Dewan Pengurus
Pusat.
BAB III

PENDIRIAN DAN RUANG LINGKUP

PASAL 11

(1) Dewan Pengurus Pusat GEMA KEADILAN dibentuk dalam lingkup Negara Kesatuan Republik
Indonesia;

(2) Dewan Pengurus Pusat GEMA KEADILAN dibentuk dan ditetapkan oleh Presiden GEMA
KEADILAN dengan persetujuan Dewan Pembina Pusat.

PASAL 12

(1) Dewan Pengurus Wilayah GEMA KEADILAN dibentuk dalam lingkup Provinsi;

(2) Dewan Pengurus Wilayah GEMA KEADILAN dibentuk dan mendapat pengesahan dari Dewan
Pengurus Pusat berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pembina Wilayah setempat dan disetujui
oleh Dewan Pembina Pusat.

PASAL 13

(1) Dewan Pengurus Daerah GEMA KEADILAN dibentuk dalam lingkup Kabupaten atau Kota;

(2) Dewan Pengurus Daerah GEMA KEADILAN dibentuk dan mendapat pengesahan dari Dewan
Pengurus Wilayah berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pembina Daerah setempat dan disetujui
oleh Dewan Pembina Wilayah.

PASAL 14

(1) Dewan Pengurus Cabang GEMA KEADILAN dibentuk dalam lingkup Kecamatan;

(2) Dewan Pengurus Cabang GEMA KEADILAN dibentuk dan mendapat pengesahan oleh Dewan
Pengurus Daerah GEMA KEADILAN di daerahnya masing-masing.

PASAL 15

(1) Dewan Pengurus Ranting GEMA KEADILAN dibentuk dalam lingkup Kelurahan atau Desa;

(2) Dewan Pengurus Ranting GEMA KEADILAN dibentuk dan mendapat pengesahan oleh Dewan
Pengurus Daerah GEMA KEADILAN di daerahnya masing-masing.

PASAL 16

(1) Dewan Pengurus Pusat GEMA KEADILAN, dengan persetujuan Dewan Pembina Pusat, dapat
membentuk Pengurus Perwakilan Luar Negeri (PPLN) GEMA KEADILAN yaitu bagi Warga Negara
Indonesia di suatu negara atas permintaan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang Warga
Negara Indonesia yang sedang berdomisili di negara tersebut;

(2) Pembentukan Pengurus Perwakilan Luar Negerai (PPLN) GEMA KEADILAN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan sejauh tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-
undangan.
BAB IV

KEPENGURUSAN ORGANISASI

PUSAT, WILAYAH, DAERAH, CABANG, RANTING

DAN LUAR NEGERI

PASAL 17

(1) Status Pengurus GEMA KEADILAN Pusat :

a. Pengurus GEMA KEADILAN Pusat adalah Badan Kepemimpinan Organisasi GEMA KEADILAN
pada tingkat pusat;

b. Masa jabatan 1 (satu) periode Dewan Pengurus Pusat adalah 5 (lima) tahun;

(2) Pengurus GEMA KEADILAN Pusat terdiri dari Dewan Pembina Pusat, Dewan Penasehat Pusat,
Dewan Pertimbangan Pusat dan Dewan Pengurus Pusat.

(3) Mekanisme Dewan Pengurus Pusat.

a. Persyaratan Umum Dewan Pengurus Pusat :

1. Bertakwa, berakhlak mulia, berpegang teguh kepada nilai-nilai moral dan kebenaran,
memiliki semangat gotong royong, persatuan dan kesatuan bangsa dan bela negara;

2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup sesuai dengan tugas dan fungsi
Dewan Pengurus Pusat;

b. Pemilihan Presiden GEMA KEADILAN:

1. Status Keanggotaan adalah Anggota Penggerak;

2. Pernah menjadi Pengurus GEMA KEADILAN Pusat atau Wilayah sekurang-kurangnya 1


(satu) periode kepengurusan;

3. Pemilihan dan atau penetapan Presiden GEMA KEADILAN diserahkan kepada mekanisme
Musyawarah Nasional;

4. Kandidat Presiden GEMA KEADILAN harus mendapat persetujuan dari Dewan Pembina
Pusat;

5. Dalam hal kandidat yang disetujui oleh Dewan Pembina Pusat lebih dari satu orang, maka
setiap kandidat diberikan hak untuk berkampanye dan menyampaikan visi, misi dan
komitmennya di hadapan peserta Musyawarah Nasional;

6. Musyawarah Nasional bisa membentuk Tim Perwakilan (Formatur) yang berfungsi


sebagai Forum Musyawarah untuk menentukan Presiden GEMA KEADILAN;

7. Forum Perwakilan (Tim Formatur) terdiri dari 6 (enam) orang Perwakilan Wilayah dan 3
(tiga) orang Perwakilan dari Dewan Pengurus Pusat Demisioner (periode sebelumnya);

8. Forum Perwakilan (Tim Formatur) bukan merupakan salah satu kandidat Presiden GEMA
KEADILAN.
(4) Tugas dan kewajiban Dewan Pengurus Pusat :

a. Melaksanakan hasil-hasil Musyawarah Nasional, kebijakan dan program kerja organisasi


serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya;

b. Dewan Pengurus Pusat yang baru dapat menjalankan tugasnya setelah dilakukan pelantikan
oleh Dewan Pembina Pusat;

c. Menyampaikan kepada pengurus dan anggota mengenai semua kebijakan, arahan atau
perubahan penting yang berhubungan dengan organisasi;

d. Menyusun rencana program dan anggaran tahunan;

e. Membentuk dan menetapkan struktur organisasi dan kepengurusan;

f. Menerima hibah dan sumbangan sukarela yang halal, legal dan tidak mengikat;

g. Mensosialisasikan dan melaksanakan pandangan, pernyataan, perintah dan kebijakan resmi


organisasi;

h. Membuat dan melaksanakan konsep, sistem monitoring dan kontroling proses rekruitmen,
pengkaderan, pendidikan dan pelatihan anggota secara struktural dari pusat sampai ranting;

i. Melaporkan perkembangan organisasi secara periodik kepada Dewan Pembina Pusat;

j. Mendorong, merintis dan mengkoordinasikan pembentukan GEMA KEADILAN Wilayah,


Daerah, Cabang, Ranting dan Luar Negeri;

k. Menyelenggarakan pengawasan, evaluasi dan pembinaan terhadap struktur organisasi,


kepengurusan dan pelaksanaan program Dewan Pengurus Wilayah.

(5) Dewan Pengurus Pusat telah dinyatakan demisioner setelah Presiden GEMA KEADILAN atau
yang mewakili menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas dalam forum Musyawarah Nasional.

PASAL 18

(1) Status Pengurus GEMA KEADILAN Wilayah:

a. Pengurus GEMA KEADILAN Wilayah adalah Badan Kepemimpinan Organisasi di tingkat


Provinsi;

b. Masa jabatan 1 (satu) periode Dewan Pengurus Wilayah adalah 5 (lima) tahun;

(2) Pengurus GEMA KEADILAN Wilayah terdiri dari Dewan Pembina Wilayah, Dewan Penasehat
Wilayah, dan Dewan Pengurus Wilayah:

(3) Mekanisme Dewan Pengurus Wilayah :

a. Persyaratan Umum Dewan Pengurus Wilayah :

1. Bertakwa, berakhlak mulia, berpegang teguh kepada nilai-nilai moral dan kebenaran,
memiliki semangat gotong royong, persatuan dan kesatuan bangsa dan bela negara;

2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup sesuai dengan tugas dan fungsi
Dewan Pengurus Wilayah;
b. Ketua DPW GEMA KEADILAN :

1. Status Keanggotaan adalah Penggerak;

2. Pernah menjabat minimal 1 (satu) periode sebagai Pengurus GEMA KEADILAN Wilayah
atau Daerah;

3. Pemilihan dan atau penetapan Ketua DPW GEMA KEADILAN diserahkan kepada
mekanisme Musyawarah Wilayah;

4. Kandidat Ketua DPW GEMA KEADILAN harus mendapat persetujuan dari Dewan Pembina
Wilayah;

5. Dalam hal kandidat yang disetujui oleh Dewan Pembina Wilayah lebih dari satu orang,
maka setiap kandidat diberikan hak untuk berkampanye dan menyampaikan visi, misi dan
komitmennya di hadapan peserta Musyawarah Wilayah;

6. Musyawarah Wilayah bisa membentuk Tim Perwakilan (Formatur) yang berfungsi


sebagai Forum Musyawarah untuk menentukan Ketua DPW GEMA KEADILAN;

7. Forum Perwakilan (Tim Formatur) terdiri dari 6 (enam) orang Perwakilan Daerah dan 3
(tiga) orang Perwakilan dari Dewan Pengurus Wilayah Demisioner (periode sebelumnya);

8. Forum Perwakilan (Tim Formatur) bukan merupakan salah satu kandidat Ketua DPW
GEMA KEADILAN.

(4) Tugas dan kewajiban Dewan Pengurus Wilayah :

a. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Musyawarah Wilayah, kebijakan dan program kerja


organisasi serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya;

b. Dewan Pengurus Wilayah dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan dan
pelantikan oleh Dewan Pengurus Pusat;

c. Menyampaikan kepada pengurus dan anggota mengenai semua kebijakan, arahan atau
perubahan penting yang berhubungan dengan organisasi;

d. Menyusun rencana program dan anggaran tahunan;

e. Membentuk dan menetapkan struktur organisasi dan kepengurusan;

f. Menerima hibah dan sumbangan sukarela yang halal, legal dan tidak mengikat;

g. Mensosialisasikan dan melaksanakan pandangan, pernyataan, perintah dan kebijakan resmi


organisasi;

h. Melaksanakan rekruitmen, pengkaderan, pendidikan dan pelatihan anggota;

i. Melaporkan evaluasi hasil kerja Dewan Pengurus Wilayah secara periodik kepada Dewan
Pembina Wilayah dan Dewan Pengurus Pusat;

j. Mendorong, merintis dan mengkordinasikan pembentukan GEMA KEADILAN Daerah, Cabang


dan Ranting;

k. Menyelenggarakan pengawasan, evaluasi dan pembinaan terhadap struktur organisasi,


kepengurusan dan pelaksanaan program Dewan Pengurus Daerah;

(5) Dewan Pengurus Wilayah GEMA KEADILAN telah dinyatakan demisioner setelah Ketua DPW
atau yang mewakili menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas pada Musyawarah Wilayah.

PASAL 19

(1) Status Pengurus GEMA KEADILAN Daerah :

a. Pengurus GEMA KEADILAN Daerah adalah Badan Kepemimpinan Organisasi di tingkat


Kabupaten atau Kota;

b. Masa jabatan 1 (satu) periode Dewan Pengurus Daerah adalah 5 (lima) tahun;

(2) Pengurus GEMA KEADILAN Daerah terdiri dari Dewan Pembina Daerah, Dewan Penasehat Daerah
dan Dewan Pengurus Daerah.

(3) Mekanisme Dewan Pengurus Daerah :

a. Persyaratan Umum Dewan Pengurus Daerah :

1. Bertakwa, berakhlak mulia, berpegang teguh kepada nilai-nilai moral dan kebenaran,
memiliki semangat gotong royong, persatuan dan kesatuan bangsa dan bela negara;

2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup sesuai dengan tugas dan fungsi
Dewan Pengurus Daerah;

b. Ketua DPD GEMA KEADILAN :

1. Status Keanggotaan adalah Penggerak;

2. Pernah menjabat minimal 1 (satu) periode sebagai Dewan Pengurus Daerah atau Cabang;

3. Pemilihan dan atau penetapan Ketua DPD GEMA KEADILAN diserahkan kepada
mekanisme Musyawarah Daerah;

4. Kandidat Ketua DPD GEMA KEADILAN harus mendapat persetujuan dari Dewan Pembina
Daerah;

5. Dalam hal kandidat yang disetujui oleh Dewan Pembina Daerah lebih dari satu orang,
maka setiap kandidat diberikan hak untuk berkampanye dan menyampaikan visi, misi dan
komitmennya di hadapan peserta Musyawarah Wilayah;

6. Musyawarah Wilayah bisa membentuk Tim Perwakilan (Formatur) yang berfungsi


sebagai Forum Musyawarah untuk menentukan Ketua Daerah GEMA KEADILAN;

7. Forum Perwakilan (Tim Formatur) terdiri dari 6 (enam) orang Perwakilan Kecamatan dan
3 (tiga) orang Perwakilan dari Dewan Pengurus Daerah Demisioner (periode sebelumnya);

8. Forum Perwakilan (Tim Formatur) bukan merupakan salah satu kandidat Ketua DPD
GEMA KEADILAN.

(4) Tugas dan Kewajiban Dewan Pengurus Daerah :

a. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Musyawarah Daerah, kebijakan dan program kerja


organisasi serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya;

b. Dewan Pengurus Daerah dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan dan
pelantikan oleh Dewan Pengurus Wilayah;

c. Menyampaikan kepada pengurus dan anggota mengenai semua kebijakan, arahan atau
perubahan penting yang berhubungan dengan organisasi;

d. Menyusun rencana program dan anggaran tahunan;

e. Membentuk dan menetapkan struktur organisasi dan kepengurusan;

f. Menerima hibah dan sumbangan sukarela yang halal, legal dan tidak mengikat;

g. Mensosialisasikan dan melaksanakan pandangan, pernyataan, perintah dan kebijakan resmi


organisasi;

h. Melaksanakan rekruitmen, pengkaderan, pendidikan dan pelatihan anggota;

i. Melaporkan evaluasi hasil kerja Dewan Pengurus Daerah secara periodik kepada Dewan
Pembina Daerah dan Dewan Pengurus Wilayah;

j. Mendorong, merintis dan mengkordinasikan pembentukan Pengurus GEMA KEADILAN


Cabang dan Ranting;

k. Menyelenggarakan pengawasan, evaluasi dan pembinaan terhadap struktur organisasi,


kepengurusan dan pelaksanaan program Dewan Pengurus Cabang dan Dewan Pengurus
Ranting.

(5) Dewan Pengurus Daerah GEMA KEADILAN telah dinyatakan demisioner setelah Ketua DPD
GEMA KEADILAN atau yang mewakili menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas pada
Musyawarah Daerah.

PASAL 20

(1) Status Pengurus GEMA KEADILAN Cabang :

a. Pengurus GEMA KEADILAN Cabang adalah Badan Kepemimpinan Organisasi di tingkat


Kecamatan;

b. Masa jabatan 1 (satu) periode Dewan Pengurus Cabang adalah 5 (lima) tahun;

(2) Pengurus GEMA KEADILAN Cabang adalah Dewan Pengurus Cabang (DPC).

(3) Dewan Pengurus Cabang sekurang-kurangnya terdiri dari

a. Ketua Cabang;

b. Sekretaris;

c. Bendahara.

(4) Mekanisme Dewan Pengurus Cabang:

a. Persyaratan Umum :
1. Memiliki komitmen dan semangat perubahan dan perbaikan;

2. Bertaqwa, bermoral, berpegang teguh kepada nilai-nilai kebenaran, kemaslahatan,


persatuan dan kesatuan bangsa serta permusyawaratan dan semangat bela negara;

3. Mampu melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab organisasi.

b. Ketua Dewan Pengurus Cabang

1. Status Keanggotaan adalah Anggota Penggerak;

2. Mekanisme pemilihan Ketua Kecamatan GEMA KEADILAN diserahkan kepada


Musyawarah Dewan Pengurus Daerah dan disetujui oleh Dewan Pembina Daerah, yang
kemudian ditetapkan sebagai Ketua Cabang oleh Dewan Pengurus Daerah GEMA
KEADILAN.

(5) Tugas dan Kewajiban Dewan Pengurus Cabang:

a. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan dan kebijakan organisasi, Musyawarah Daerah, kebijakan


dan program kerja organisasi serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya;

b. Menyusun rencana program dan anggaran tahunan Dewan Pengurus Cabang beserta struktur
dibawahnya yang selanjutnya dilaporkan kepada Dewan Pengurus Daerah;

c. Mengajukan rancangan struktur organisasi dan kepengurusan Dewan Pengurus Cabang


kepada Dewan Pengurus Daerah;

d. Membentuk dan menetapkan struktur organisasi dan kepengurusan Dewan Pengurus


Ranting, atas persetujuan Dewan Pengurus Daerah;

e. Menerima hibah dan sumbangan sukarela yang halal, legal dan tidak mengikat;

f. Mensosialisasikan dan melaksanakan pandangan, pernyataan, perintah dan kebijakan resmi


organisasi;

g. Melaksanakan rekruitmen dan pengkaderan;

h. Menyelenggarakan pengawasan dan evaluasi struktur organisasi, kepengurusan, dan


pelaksanaan program Dewan Pengurus Ranting;

i. Dewan Pengurus Cabang dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan dan
dilantik oleh Dewan Pengurus Daerah.

(6) Dewan Pengurus Cabang GEMA KEADILAN telah dinyatakan demisioner saat Dewan Pengurus
Daerah dinyatakan demisioner.

PASAL 21

(1) Status Pengurus GEMA KEADILAN Ranting :

a. Dewan Pengurus Ranting adalah Badan Kepemimpinan Organisasi di tingkat Kelurahan atau
Desa;

b. Masa jabatan 1 (satu) periode Dewan Pengurus Ranting adalah 5 (lima) tahun;
(2) Pengurus GEMA KEADILAN Ranting adalah Dewan Pengurus Ranting.

(3) Dewan Pengurus Ranting sekurang-kurangnya terdiri dari:

a. Ketua;

b. Sekretaris;

(4) Mekanisme Dewan Pengurus Ranting:

a. Persyaratan Umum :

1. Memiliki komitmen dan semangat perubahan dan perbaikan;

2. Bertaqwa, bermoral, berpegang teguh kepada nilai-nilai kebenaran, kemaslahatan,


persatuan dan kesatuan bangsa serta permusyawaratan dan semangat bela negara;

3. Mampu melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab organisasi.

b. Ketua Ranting :

1. Status Keanggotaan adalah minimal Anggota Biasa;

2. Mekanisme pemilihan Ketua Ranting diserahkan kepada Dewan Pengurus Cabang dan
disetujui oleh Dewan Pengurus Daerah dan Dewan Pembina Daerah, yang kemudian
ditetapkan sebagai Ketua Ranting oleh Dewan Pengurus Daerah atau diwakili oleh Dewan
Pengurus Cabang.

(5) Tugas dan Kewajiban Dewan Pengurus Ranting:

a. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan dan kebijakan organisasi, hasil musyawarah, kebijakan


dan program kerja organisasi serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya;

b. Menyusun rencana program dan anggaran tahunan Dewan Pengurus Ranting beserta struktur
di bawahnya yang selanjutnya dilaporkan kepada Dewan Pengurus Cabang;

c. Mengajukan rancangan struktur organisasi dan kepengurusan Dewan Pengurus Ranting


kepada Dewan Pengurus Cabang;

d. Membentuk dan menetapkan struktur organisasi dan kepengurusan atas persetujuan Dewan
Pengurus Cabang;

e. Menerima hibah dan sumbangan sukarela yang halal, legal dan tidak mengikat;

f. Mensosialisasikan dan melaksanakan pandangan, pernyataan, perintah dan kebijakan resmi


organisasi;

g. Melaksanakan rekruitmen dan pengkaderan;

h. Dewan Pengurus Ranting dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan dan
pelantikan dari Dewan Pengurus Daerah.

(6) Dewan Pengurus Ranting GEMA KEADILAN telah dinyatakan demisioner saat Dewan Pengurus
Daerah dinyatakan demisioner.
PASAL 22

(1) Status Pengurus GEMA KEADILAN Luar Negeri :

a. Pengurus GEMA KEADILAN Luar Negeri adalah Badan Kepemimpinan Organisasi setingkat
Dewan Pengurus Wilayah yang berkedudukan di luar wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia/berkedudukan di Luar Negeri;

b. Masa jabatan 1 (satu) periode Dewan Pengurus Luar Negeri adalah 5 (lima) tahun;

(2) Pengurus GEMA KEADILAN Luar Negeri terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Penasehat, dan
Pengurus Perwakilan Luar Negeri:

(3) Mekanisme Dewan Pengurus Luar Negeri:

a. Persyaratan Umum :

1. Bertakwa, berakhlak mulia, berpegang teguh kepada nilai-nilai moral dan kebenaran,
memiliki semangat gotong royong, persatuan dan kesatuan bangsa dan bela negara;

2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup sesuai dengan tugas dan fungsi
Dewan Pengurus Luar Negeri.

b. Ketua Pengurus Luar Negeri:

1. Status Keanggotaan adalah Anggota Penggerak;

2. Mekanisme Pemilihan Ketua Pengurus Luar Negeri GEMA KEADILAN diserahkan kepada
mekanisme Musyawarah Wilayah Luar Negeri dengan persetujuan Dewan Pembina Luar
Negeri;

3. Hasil Musyawarah Wilayah Luar Negeri diserahkan kepada Dewan Pengurus Pusat GEMA
KEADILAN dan Dewan Pembina Pusat untuk ditetapkan sebagai Pengurus Luar Negeri.

(4) Tugas dan kewajiban Dewan Pengurus Luar Negeri :

a. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Musyawarah Wilayah Luar Negeri, kebijakan dan


program kerja organisasi serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya;

b. Dewan Pengurus Luar Negeri dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan
dan pelantikan oleh Dewan Pengurus Pusat;

c. Menyampaikan kepada pengurus dan anggota mengenai semua kebijakan, arahan atau
perubahan penting yang berhubungan dengan organisasi;

d. Menyusun rencana program dan anggaran tahunan;

e. Membentuk dan menetapkan struktur organisasi dan kepengurusan;

f. Menerima hibah dan sumbangan sukarela yang halal, legal dan tidak mengikat;

g. Mensosialisasikan dan melaksanakan pandangan, pernyataan, perintah dan kebijakan resmi


organisasi;
h. Melaksanakan rekruitmen, pengkaderan, pendidikan dan pelatihan anggota;

i. Melaporkan evaluasi hasil kerja Dewan Pengurus Luar Negeri secara periodik kepada Dewan
Pembina Luar Negeri dan Dewan Pengurus Pusat;

(5) Dewan Pengurus GEMA KEADILAN Luar Negeri telah dinyatakan demisioner setelah Ketua
Pengurus Luar Negeri atau yang mewakili menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas pada
Musyawarah Perwakilan Luar Negeri.

BAB V

PERGANTIAN PIMPINAN DAN PENGURUS

PASAL 23

(1) Pergantian pimpinan dalam semua tingkatan dilaksanakan setelah berakhirnya masa jabatan;

(2) Dewan Pembina sesuai dengan jenjangnya dapat melakukan pergantian pimpinan apabila
pimpinan GEMA KEADILAN tidak melaksanakan amanah atau melakukan tindakan yang tidak
sesuai dengan Aturan Organisasi;

(3) Pergantian tingkat Kepengurusan GEMA KEADILAN Pusat, Wilayah, Daerah dan Luar Negeri
dilaksanakan dalam Permusyawaratan pada jenjang masing-masing.

PASAL 24

(1) Pergantian Pengurus Antar Waktu dilakukan oleh Presiden GEMA pada tingkat GEMA KEADILAN
Pusat, oleh Ketua DPW pada tingkat GEMA KEADILAN Wilayah, oleh Ketua Daerah pada tingkat
GEMA KEADILAN Daerah, Cabang dan Ranting, serta oleh Ketua Pengurus Luar Negeri pada
tingkat GEMA KEADILAN Luar Negeri karena sebab-sebab tertentu;

(2) Pergantian Pengurus Antar Waktu dilakukan setelah pimpinan GEMA KEADILAN di tingkat
masing-masing tersebut pada ayat (1) melakukan rapat pengurus untuk keperluan tersebut.

BAB VI

DEWAN PEMBINA, DEWAN PENASEHAT

DAN DEWAN PERTIMBANGAN PUSAT

PASAL 25

(1) Dewan Pembina berwenang :

a. Mengawasi kinerja Dewan Pengurus sesuai dengan tingkatannya dan memberikan peringatan
apabila terjadi pelanggaran terhadap aturan-aturan organisasi;

b. Memberikan pertimbangan dan saran keorganisasian kepada Dewan Pengurus sesuai


dengan tingkatannya dalam menentukan kebijakan organisasi;
c. Memutuskan mengadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Musyawarah Wilayah Luar
Biasa atau Musyawarah Daerah Luar Biasa atau Musyawah Wilayah Luar Negeri Luar Biasa
apabila diperlukan sesuai dengan aturan organisasi.

(2) Dewan Pembina Wilayah, Dewan Pembina Daerah dan Dewan Pembina Luar Negeri membentuk
struktur GEMA KEADILAN ditingkatannya masing-masing apabila belum terbentuk struktur
organisasinya;

PASAL 26

(1) Dewan Penasehat bertugas :

a. Memberikan masukan, nasehat, saran dan dukungan riil keorganisasian kepada Dewan
Pengurus sesuai dengan tingkatannya dalam menentukan kebijakan organisasi;

b. Membantu mengembangkan aktivitas dan organisasi GEMA KEADILAN.

(2) Anggota Dewan Penasehat adalah Anggota Kehormatan;

(3) Masa jabatan Dewan Penasehat adalah 5 (lima) tahun;

(4) Anggota Dewan Penasehat dipilih oleh Dewan Pengurus sesuai dengan tingkatannya.

PASAL 27

(1) Dewan Pertimbangan Pusat hanya dibentuk dalam struktur organisasi Tingkat Pusat;

(2) Dewan Pertimbangan Pusat bertugas :

a. Memberikan saran, gagasan dan pertimbangan terhadap arah kebijakan yang diambil Dewan
Pengurus Pusat baik diminta ataupun tidak dan sebagai fungsi control;

b. Membantu mengembangkan aktivitas, organisasi dan memberikan dukungan riil bagi


kemajuan GEMA KEADILAN.

(3) Anggota Dewan Pertimbangan Pusat adalah Anggota Kehormatan;

(4) Masa jabatan Dewan Pertimbangan Pusat adalah 5 (lima) tahun;

(5) Anggota Dewan Pertimbangan Pusat dipilih oleh Dewan Pengurus Pusat.

BAB VII

PERMUSYAWARATAN

PASAL 28

(1) Musyawarah Nasional adalah pengambilan keputusan tertinggi yang dilaksanakan 5 (lima)
tahun sekali;
(2) Peserta Musyawarah Nasional terdiri dari :

a. Peserta Aktif terdiri dari :

1. Perwakilan Dewan Pengurus Pusat sebanyak 3 (tiga) orang;

2. Ketua DPW GEMA KEADILAN atau yang mewakilinya;

3. Apabila peserta sesuai ayat (2) butir a poin 2 tidak ada, maka bisa diwakili oleh anggota
yang ditugaskan oleh Dewan Pembina Wilayah;

b. Peninjau:

1. Seluruh Dewan Pengurus Pusat di luar Peserta Aktif;

2. Undangan yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat.

(3) Hak Suara dan Hak Bicara :

a. Peserta Aktif memiliki Hak Suara maupun Hak Bicara;

b. Peninjau hanya memiliki Hak Bicara.

(4) Acara Pokok Musyawarah Nasional adalah sebagai berikut :

a. Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Pengurus Pusat;

b. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga jika diperlukan;

c. Penetapan Amanat atau Rekomendasi Musyawarah Nasional untuk ditindaklanjuti oleh


Dewan Pengurus Pusat terpilih;

d. Pemilihan dan atau penetapan Presiden GEMA KEADILAN;

e. Dewan Pengurus Pusat bertanggung jawab atas pelaksanaan Musyawarah Nasional.

PASAL 29

(1) Musyawarah Nasional Luar Biasa dilaksanakan atas rekomendasi atau persetujuan Dewan
Pembina Pusat;

(2) Musyawarah Nasional Luar Biasa diadakan karena masalah-masalah yang sifatnya luar biasa
dan tidak dapat ditangguhkan;

(3) Musyawarah Nasional Luar Biasa pesertanya sama dengan Musyawarah Nasional;

(4) Musyawarah Nasional Luar Biasa agendanya sama dengan Musyawarah Nasional.

PASAL 30

(1) Musyawarah Wilayah adalah permusyawaratan tertinggi dalam Dewan Pengurus Wilayah yang
dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.

(2) Peserta Musyawarah terdiri dari :

a. Peserta Aktif terdiri dari :


1. Perwakilan Dewan Pengurus Wilayah sebanyak 3 (tiga) orang;

2. Ketua DPD GEMA KEADILAN atau yang mewakilinya.

3. Apabila peserta sesuai ayat (2) butir a poin 2 tidak ada, maka bisa diwakili oleh anggota
yang ditugaskan oleh Dewan Pembina Daerah;

b. Peninjau :

1. Seluruh Dewan Pengurus Wilayah selain Peserta Aktif;

2. Undangan yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Wilayah.

(3) Hak Suara dan Hak Bicara :

a. Hak Suara maupun Hak Bicara hanya dimiliki oleh Peserta Aktif;

b. Peninjau hanya memiliki Hak Bicara.

(4) Acara Pokok Musyawarah Wilayah adalah sebagai berikut :

a. Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Pengurus Wilayah;

b. Penetapan Amanat atau Rekomendasi Musyawarah Wilayah untuk ditindaklanjuti oleh Dewan
Pengurus Wilayah terpilih;

c. Pemilihan dan penetapan Ketua DPW GEMA KEADILAN;

d. Dewan Pengurus Wilayah bertanggung jawab atas pelaksanaan Musyawarah Wilayah.

PASAL 31

(1) Musyawarah Wilayah Luar Biasa dilaksanakan atas rekomendasi atau persetujuan Dewan
Pembina Wilayah;

(2) Musyawarah Wilayah Luar Biasa diadakan karena masalah-masalah yang sifatnya luar biasa dan
tidak dapat ditangguhkan;

(3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa pesertanya sama dengan Musyawarah Wilayah;

(4) Musyawarah Wilayah Luar Biasa agendanya sama dengan Musyawarah Wilayah.

PASAL 32

(1) Musyawarah Daerah adalah permusyawaratan tertinggi dalam Dewan Pengurus Daerah yang
dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali;

(2) Peserta Musyawarah terdiri dari :

a. Peserta Aktif terdiri dari :

1. Dewan Pembina Daerah;

2. Perwakilan Dewan Pengurus Daerah sebanyak 3 (tiga) orang.

b. Peninjau:
1. Seluruh Dewan Pengurus Daerah selain Peserta Aktif;

2. Undangan yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah.

(3) Hak Suara dan Hak Bicara :

a. Hak Suara maupun Hak Bicara hanya dimiliki oleh Peserta Aktif;

b. Peninjau hanya memiliki Hak Bicara.

(4) Acara Pokok Musyawarah Daerah adalah sebagai berikut :

a. Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Pengurus Daerah;

b. Penetapan Amanat atau Rekomendasi Musyawarah Daerah untuk ditindaklanjuti oleh Dewan
Pengurus Daerah terpilih;

c. Pemilihan dan penetapan Ketua Daerah GEMA KEADILAN;

d. Dewan Pengurus Daerah bertanggung jawab atas pelaksanaan Musyawarah Daerah.

PASAL 33

(1) Musyawarah Daerah Luar Biasa dilaksanakan atas rekomendasi atau persetujuan Dewan
Pembina Daerah;

(2) Musyawarah Daerah Luar Biasa diadakan karena masalah-masalah yang sifatnya luar biasa dan
tidak dapat ditangguhkan;

(3) Musyawarah Daerah Luar Biasa pesertanya sama dengan Musyawarah Daerah;

(4) Musyawarah Daerah Luar Biasa agendanya sama dengan Musyawarah Daerah.

BAB VIII

RAPAT-RAPAT

PASAL 34

(1) Rapat Kerja Nasional adalah permusyawaratan tertinggi dibawah Musyawarah Nasional yang
diadakan atas undangan Dewan Pengurus Pusat untuk membahas program strategis Amanat
Musyawarah Nasional dan hal-hal lain yang dipandang perlu;

(2) Pesertanya terdiri atas :

a. Seluruh Dewan Pengurus Pusat;

b. Perwakilan Dewan Pengurus Wilayah;

c. Perwakilan Badan-Badan Khusus.

(3) Dewan Pengurus Pusat bertanggung jawab atas berjalannya Rapat Kerja Nasional.
(4) Rapat Kerja Wilayah dan Daerah pelaksanaannya sama dengan Rapat Kerja Nasional hanya
disesuaikan dengan tingkatannya masing-masing, sedangkan untuk Cabang dan Ranting
dilakukan untuk membahas program kerja tahunan sesuai dengan jenjang kepengurusan.

PASAL 35

(1) Rapat Pimpinan Nasional adalah permusyawaratan tertinggi dibawah Rapat Kerja Nasional;

(2) Peserta Rapat Pimpinan Nasional adalah :

a. Pimpinan Dewan Pengurus Pusat;

b. Perwakilan Dewan Pengurus Wilayah;

c. Undangan yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat;

(3) Agenda Rapat Pimpinan Nasional membahas hal-hal yang dipandang strategis dan mendesak;

(4) Untuk Rapat Pimpinan Wilayah dan Rapat Pimpinan Daerah disesuaikan ketentuan
pelaksanaannya dengan Rapat Pimpinan Nasional.

PASAL 36

(1) Rapat Pleno adalah rapat yang dilakukan pada setiap jenjang kepemimpinan minimal 1 (satu)
kali dalam waktu 2 (dua) bulan, yang dihadiri oleh mayoritas pengurus;

(2) Rapat Pleno berwenang untuk :

a. Membahas isu-isu penting yang perlu mendapatkan perhatian;

b. Mempersiapkan alternatif pemecahan masalah yang bersifat strategis;

c. Memantau dinamika perkembangan struktur organisasi dan program gerakan;

d. Membuat rekomendasi dalam melakukan pergantian pengurus.

PASAL 37

(1) Rapat Badan Pengurus Harian adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus inti pada setiap jenjang
kepemimpinan, dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam waktu 1 (satu) bulan;

(2) Rapat ini berwenang untuk :

a. Menetapkan kebijakan dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan organisasi;

b. Membahas masalah-masalah yang berkembang di tengah-tengah masyarakat;

c. Mengadakan penilaian dan menetapkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh


masing-masing kementerian atau bidang.

PASAL 38

(1) Rapat Kordinasi adalah rapat yang dilakukan pengurus dengan jenjang kepengurusan berbeda
untuk membahas hal tertentu yang dianggap penting.
(2) Rapat ini berwenang untuk :

a. Kordinasi perencanaan dan pelaksanaan program kerja;

b. Menetapkan strategi pencapaian sasaran.

BAB IX

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PASAL 39

(1) Semua keputusan dalam semua jenjang Permusyawaratan GEMA KEADILAN dilaksanakan
secara musyawarah untuk mencapai mufakat;

(2) Suara terbanyak (voting) dipilih sebagai alternatif terakhir apabila musyawarah untuk mufakat
tidak tercapai.

BAB X

ATURAN TAMBAHAN

PASAL 40

Setiap anggota GEMA KEADILAN harus mengetahui dan menaati Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga GEMA KEADILAN.

BAB XI

ATURAN PERALIHAN

PASAL 41

(1) Struktur GEMA KEADILAN di seluruh tingkatan menyesuaikan dengan peraturan ini paling lambat
satu tahun setelah ditetapkan

BAB XII

PERUBAHAN- PERUBAHAN

PASAL 42

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat diubah dalam forum Musyawarah Nasional
atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.
BAB XIII

PENUTUP

PASAL 43

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GEMA
KEADILAN akan diatur dalam Pedoman Organisasi Dewan Pengurus Pusat.
LAMBANG GEMA KEADILAN

Lambang GEMA KEADILAN memiliki tafsir sebagai berikut:

a. Tulisan GEMA KEADILAN merupakan simbol dari Identitas dan Jati diri sebagai gerakan
kepemudaan yang solid, serta sebagai organisasi sayap partai yang berjuang menegakkan
keadilan;

b. Rantai oranye merupakan simbolisasi dari kekuatan dan persatuan yang kokoh;

c. Merah Putih merupakan simbol dari cinta tanah air, anti penjajahan asing, nasionalis dan
komitmen menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia;

d. Simbol 2 (dua) Bulan Sabit dan Padi merupakan simbol dari keadilan, keharmonisan dan
kesejahteraaan sebagai simbol afiliasi terhadap Partai Keadilan Sejahtera.

Warna pada lambang GEMA KEADILAN memiliki arti sebagai berikut:

a. Warna Oranye adalah lambang kehangatan, harapan, optimisme, dan semangat muda

b. Hitam adalah simbol Ketegasan, Kekokohan, Kekuatan dan Kesolidan;

c. Merah adalah simbol Keberanian;

d. Putih adalah simbol dari Bersih dan Profesionalisme

e. Abu-abu adalah simbol tanggung jawab dan keluwesan.

Anda mungkin juga menyukai