MUSYAWARAH NASIONAL IV
GEMA KEADILAN
(GENERASI MUDA KEADILAN)
TAHUN 2021
ANGGARAN DASAR
GEMA KEADILAN
(GENERASI MUDA KEADILAN)
BAB I
Pasal 1
NAMA
Pasal 2
WAKTU
GEMA KEADILAN didirikan di Jakarta pada tanggal 1 September 2005 (27 Rajab 1426 Hijriah) untuk
waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
KEDUDUKAN
Pasal 4
ATRIBUT
GEMA KEADILAN memiliki atribut berupa nama, lambang, bendera, mars, himne dan seragam.
BAB II
Pasal 5
ASAS
SIFAT
GEMA KEADILAN bersifat terbuka, majemuk dan interdependen, serta berorientasi menjadi basis
massa dan gerakan kepeloporan pemuda dalam melahirkan kader-kader pemimpin muda yang
patriotik, kreatif, dan setiakawan.
Pasal 7
TUJUAN
2) Mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosial para pemuda terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitarnya, serta meningkatkan kapasitas kompetensi kepemimpinan di kalangan
pemuda
4) Mempersiapkan kader-kader pemimpin muda bangsa dalam berbagai sektor strategis di tingkat
nasional dan internasional
BAB III
PASAL 8
Visi GEMA KEADILAN adalah menjadi basis massa dan gerakan kepeloporan pemuda dalam
melahirkan kader-kader pemimpin muda yang patriotik, kreatif dan setia kawan untuk mewujudkan
Indonesia maju, adil, sejahtera dan berdaulat.
PASAL 9
2) Menyiapkan kader-kader pemimpin muda, di berbagai sektor strategis di tingkat nasional dan
internasional;
PASAL 10
Bentuk GEMA KEADILAN adalah organisasi Organisasi Sayap Partai Keadilan Sejahtera di bidang
kepemudaan.
PASAL 11
1) Sebagai gerakan kepemudaan yang berperan aktif dalam menjaga nilai-nilai persatuan dan
keadilan di Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika;
3) Sebagai sarana membangun kepekaan dan kepedulian sosial pemuda terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitarnya.
BAB V
KEANGGOTAAN
PASAL 12
a. Anggota Biasa;
b. Anggota Penggerak;
c. Anggota Kehormatan.
(2) Anggota Biasa adalah setiap warga negara Indonesia yang mendaftarkan diri sebagai Anggota
Biasa GEMA KEADILAN.
a. Anggota Biasa yang memenuhi persyaratan dan diangkat oleh Pengurus menjadi Anggota
Penggerak setelah mengikuti pelatihan kepemimpinan;
b. Anggota Biasa yang ditetapkan oleh pengurus atas arahan dan/atau persetujuan Dewan
Pembina untuk menjadi Anggota Penggerak.
(4) Anggota kehormatan adalah mereka yang dianggap telah berjasa pada GEMA KEADILAN yang
ditetapkan oleh pengurus atas arahan dan/atau persetujuan Dewan Pembina menjadi Anggota
Kehormatan.
BAB VI
ORGANISASI
Pasal 13
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 14
1. Kepengurusan GEMA KEADILAN Pusat adalah Pengurus GEMA KEADILAN ditingkat Nasional
terdiri atas Dewan Pembina Pusat GEMA KEADILAN, Dewan Penasihat Pusat GEMA KEADILAN,
Dewan Pertimbangan Pusat GEMA KEADILAN, dan Dewan Pengurus Pusat GEMA KEADILAN
2. Dewan Pengurus Pusat GEMA KEADILAN disingkat DPP GEMA KEADILAN adalah pelaksana
organisasi GEMA KEADILAN yang dipimpin oleh seorang Ketua Umum, yang disebut dengan
Presiden GEMA KEADILAN, dan dibantu oleh beberapa pengurus lainnya.
3. Presiden GEMA KEADILAN ditetapkan melalui forum Musyawarah Nasional atau Musyawarah
Nasional Luar Biasa.
Pasal 15
1. Kepengurusan GEMA KEADILAN Wilayah adalah Pengurus GEMA KEADILAN ditingkat Provinsi
terdiri atas Dewan Pembina Wilayah GEMA KEADILAN, Dewan Penasihat Wilayah GEMA
KEADILAN, dan Dewan Pengurus Wilayah GEMA KEADILAN
2. Dewan Pengurus Wilayah GEMA KEADILAN disingkat DPW GEMA KEADILAN adalah pelaksana
organisasi GEMA KEADILAN yang dipimpin oleh seorang Ketua, yang disebut dengan Ketua DPW
GEMA KEADILAN, dan dibantu oleh beberapa pengurus lainnya.
3. Ketua DPW GEMA KEADILAN ditetapkan melalui forum Musyawarah Wilayah atau Musyawarah
Wilayah Luar Biasa.
Pasal 16
2. Dewan Pengurus Daerah GEMA KEADILAN disingkat DPD GEMA KEADILAN adalah pelaksana
organisasi GEMA KEADILAN yang dipimpin oleh seorang Ketua, yang disebut dengan Ketua DPD
GEMA KEADILAN, dan dibantu oleh beberapa pengurus lainnya.
3. Ketua DPD GEMA KEADILAN ditetapkan melalui forum Musyawarah Daerah atau Musyawarah
Daerah Luar Biasa.
4. DPD GEMA KEADILAN dapat membentuk Kepengurusan GEMA KEADILAN tingkat Kecamatan
dan Kepengurusan tingkat Kelurahan/Desa.
Pasal 17
(1) Pengurus GEMA KEADILAN tingkat Kecamatan disebut Dewan Pengurus Cabang GEMA
KEADILAN, disingkat DPC GEMA KEADILAN, adalah penyelenggara organisasi di tingkat
Kecamatan dan berkedudukan di masing-masing Kecamatan.
(2) DPC GEMA KEADILAN dipimpin oleh seorang Ketua, yang disebut sebagai Ketua DPC GEMA
KEADILAN, dan dibantu oleh beberapa pengurus lainnya.
(3) Ketua DPC GEMA KEADILAN ditetapkan oleh DPD GEMA KEADILAN
Pasal 18
(1) Pengurus GEMA KEADILAN Tingkat Kelurahan/Desa disebut Dewan Pengurus Ranting GEMA
KEADILAN, disingkat DPRa GEMA KEADILAN, adalah penyelenggara organisasi di tingkat
Kelurahan/Desa dan berkedudukan di masing-masing Kelurahan/Desa.
(2) DPRa GEMA KEADILAN dipimpin oleh seorang Ketua, yang disebut sebagai Ketua DPRa GEMA
KEADILAN, dan dibantu oleh beberapa pengurus lainnya.
(3) Ketua DPRa GEMA KEADILAN ditetapkan oleh DPD GEMA KEADILAN
Pasal 19
(1) Pengurus GEMA KEADILAN Luar Negeri disebut Pengurus Perwakilan Luar Negeri GEMA
KEADILAN, disingkat PPLN GEMA KEADILAN, adalah penyelenggara organisasi di tingkat negara
atau gabungan beberapa negara di luar negeri dan berkedudukan di masing-masing negara
terkait.
(2) PPLN GEMA KEADILAN dipimpin oleh seorang Ketua yang ditetapkan oleh DPP GEMA
KEADILAN.
Pasal 20
DEWAN PEMBINA
DEWAN PERTIMBANGAN
(1) Dewan Pertimbangan GEMA KEADILAN terdiri dari tokoh Partai Keadilan Sejahtera yang
dianggap relevan dapat memberikan pertimbangan terhadap organisasi, baik diminta ataupun
tidak, untuk membantu mengembangkan aktivitas organisasi dan memberikan dukungan nyata
bagi kemajuan GEMA KEADILAN.
(2) Dewan Pertimbangan Pusat GEMA KEADILAN ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat GEMA
KEADILAN
Pasal 22
DEWAN PENASEHAT
(1) Dewan Penasehat GEMA KEADILAN terdiri dari tokoh yang dianggap relevan dapat memberikan
masukan, nasehat, saran dan dukungan nyata kepada Dewan Pengurus sesuai dengan
tingkatannya dalam menentukan kebijakan organisasi bagi perkembangan GEMA KEADILAN.
(2) Dewan Penasehat GEMA KEADILAN ditetapkan oleh struktur pengurus sesuai dengan
tingkatannya.
Pasal 23
(1) Apabila dianggap perlu demi mencapai tujuan organisasi dalam bidang khusus dan tugas
khusus, maka DPP GEMA KEADILAN dapat membentuk Badan-badan Khusus atau Unit-unit
Khusus sesuai dengan peminatan dan atau bidang aktivitas/ kegiatan sesuai kebutuhan.
(2) Apabila dianggap perlu demi mencapai tujuan organisasi dalam bidang khusus dan tugas
khusus, DPW dan DPD GEMA KEADILAN dapat membentuk Badan-badan Khusus atau Unit-unit
Khusus yang bersifat lokal, dengan persetujuan DPP GEMA KEADILAN Pusat.
Pasal 24
Masa Khidmat Pengurus GEMA KEADILAN Pusat, Pengurus GEMA KEADILAN Wilayah, dan
Pengurus GEMA KEADILAN Daerah, Pengurus GEMA KEADILAN Cabang, Pengurus GEMA
KEADILAN Ranting dan GEMA KEADILAN Luar Negeri adalah 5 (lima) tahun.
Pasal 25
Seseorang dapat menjabat sebagai Presiden GEMA KEADILAN, Ketua DPW GEMA KEADILAN, Ketua
DPD GEMA KEADILAN, Ketua DPC GEMA KEADILAN, Ketua DPRa GEMA KEADILAN dan Ketua PPLN
GEMA KEADILAN paling lama 1 (satu) periode masa bakti.
BAB VII
Pasal 26
a. Iuran Anggota.
c. Usaha-usaha atau bentuk lain yang sah dan tidak bertentangan dengan hukum dan tujuan GEMA
KEADILAN
Pasal 27
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
Pada akhir periode masa bakti, Pengurus GEMA KEADILAN di semua jenjang/tingkat kepengurusan
berkewajiban memberikan laporan pertanggungjawaban keuangan.
BAB VIII
PASAL 28
(1) Bentuk Forum Pengambilan Keputusan di tingkat nasional yang mengikat struktur organisasi
kepengurusan dan anggota GEMA KEADILAN, yaitu :
1. Musyawarah Nasional;
(2) Bentuk Forum Pengambilan Keputusan di tingkat provinsi yang mengikat struktur organisasi
kepengurusan dan anggota GEMA KEADILAN, yaitu :
1. Musyawarah Wilayah;
(3) Bentuk Forum Pengambilan Keputusan di tingkat daerah yang mengikat struktur organisasi
kepengurusan dan anggota GEMA KEADILAN, yaitu :
1. Musyawarah Daerah;
(3) Hal-hal yang berkenaan dengan Forum Pengambilan Keputusan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga.
PASAL 29
Hak Suara dan Hak Bicara dalam Forum Pengambilan Keputusan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga.
BAB IX
PASAL 30
Perubahan dan Pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GEMA KEADILAN
dilakukan melalui Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa dengan persetujuan
Dewan Pembina Pusat.
BAB X
PEMBUBARAN ORGANISASI
PASAL 31
(1) Pembubaran GEMA KEADILAN dilakukan atas persetujuan Dewan Pembina Pusat, dan
ditetapkan melalui Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
(2) Apabila GEMA KEADILAN dibubarkan, maka seluruh harta kekayaan organisasi diserahkan
kepada Badan yang ditunjuk oleh Dewan Pembina.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
PASAL 32
Segala peraturan, struktur organisasi dan badan khusus yang ada dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan dan atau belum diadakan yang baru berdasarkan Anggaran
Dasar ini.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 33
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga GEMA KEADILAN.
(2) Anggaran Dasar GEMA KEADILAN pertama kali disahkan di Jakarta pada tanggal 1 (satu) Mei
2006 (dua ribu enam) dan kemudian diubah dan disahkan di Jakarta pada tanggal 16 (enam
belas) November 2015 (dua ribu lima belas); dan diubah kembali dalam Musyawarah Nasional
GEMA KEADILAN yang diselenggarakan di Bandung tanggal 20-21 (dua puluh sampai dua puluh
satu) September 2020 (dua ribu dua puluh).
ANGGARAN RUMAH TANGGA
GEMA KEADILAN
(GENERASI MUDA KEADILAN)
BAB I
ATRIBUT
PASAL 1
a. Nama
b. Lambang
c. Bendera
d. Mars
e. Seragam
(2) Lambang GEMA KEADILAN terdiri atas tulisan GEMA KEADILAN berwarna hitam, gambar bulan
sabit berwarna oranye, ikon pemuda berangkulan dan mengangkat tangan berwarna oranye,
lingkaran putih, lima buah lingkaran berwarna oranye dan dasar berwarna putih.
a. Tulisan GEMA KEADILAN merupakan simbol dari Identitas dan Jati diri sebagai gerakan
kepemudaan yang solid, serta sebagai organisasi sayap partai yang berjuang menegakkan
keadilan;
b. Rantai oranye merupakan simbolisasi dari kekuatan dan persatuan yang kokoh;
c. Merah Putih merupakan simbol dari cinta tanah air, anti penjajahan asing, nasionalis dan
komitmen menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d. Simbol 2 (dua) Bulan Sabit dan Padi merupakan simbol dari keadilan, keharmonisan dan
kesejahteraaan sebagai simbol afiliasi terhadap Partai Keadilan Sejahtera.
(2) Warna pada lambang GEMA KEADILAN memiliki arti sebagai berikut:
a. Warna Oranye adalah lambang kehangatan, harapan, optimisme, dan semangat muda
(3) Ketentuan tentang atribut GEMA KEADILAN, yaitu Nama, Lambang, Bendera, Seragam, Mars dan
Himne diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi Dewan Pengurus Pusat.
BAB II
KEANGGOTAAN
PASAL 2
a. Anggota Biasa;
b. Anggota Penggerak;
c. Anggota Kehormatan.
PASAL 3
(1) Anggota Biasa adalah setiap warga negara Indonesia yang mendaftarkan diri sebagai Anggota
Biasa GEMA KEADILAN.
(2) Syarat-syarat umum yang dapat diterima menjadi Anggota Biasa adalah :
3. Mengajukan permohonan dan menyatakan diri secara tertulis kesediaannya menjadi anggota
GEMA KEADILAN.
PASAL 4
a. Anggota Biasa yang memenuhi persyaratan dan diangkat oleh Pengurus menjadi Anggota
Penggerak setelah mengikuti pelatihan kepemimpinan; atau
b. Anggota Biasa yang ditetapkan oleh pengurus atas arahan dan/atau persetujuan Dewan
Pembina untuk menjadi Anggota Penggerak.
(2) Syarat-syarat umum yang dapat diterima menjadi Anggota Penggerak pada ayat (1) butir a
adalah :
PASAL 5
(1) Anggota kehormatan adalah mereka yang dianggap telah berjasa pada GEMA KEADILAN yang
ditetapkan oleh pengurus atas arahan dan/atau persetujuan Dewan Pembina menjadi Anggota
Kehormatan.
(2) Prosedur penetapan Anggota Kehormatan diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi Dewan
Pengurus Pusat GEMA KEADILAN.
PASAL 6
(1) Pelatihan Kepemimpinan diselenggarakan oleh DPD GEMA KEADILAN disebut Pelatihan
Kepemimpinan tingkat 1
(2) Pelatihan Kepemimpinan diselenggarakan oleh DPW GEMA KEADILAN disebut Pelatihan
Kepemimpinan tingkat 2
(3) Pelatihan Kepemimpinan diselenggarakan oleh DPP GEMA KEADILAN disebut Pelatihan
Kepemimpinan tingkat 3
(4) Prosedur Pelatihan Kepemimpinan diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi Dewan
Pengurus Pusat GEMA KEADILAN;
PASAL 7
a. Mengundurkan diri;
b. Meninggal dunia;
d. Mencapai usia lebih dari 45 tahun, kecuali untuk Anggota Kehormatan dan Anggota
Penggerak yang sedang menjabat di struktur organisasi sampai menyelesaikan periode
jabatannya.
(2) Tata cara pemberhentian anggota diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi Dewan
Pengurus Pusat GEMA KEADILAN
PASAL 8
a. Mematuhi dan menjalankan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan
keputusan-keputusan organisasi;
b. Menjaga dan mempertahankan kehormatan organisasi;
e. Membayar iuran anggota. Ketentuan tentang iuran anggota diatur lebih lanjut dalam Pedoman
Organisasi Dewan Pengurus Pusat.
a. Mematuhi dan menjalankan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan
keputusan-keputusan organisasi;
PASAL 9
PASAL 10
c. Melakukan tindakan kriminal dan atau bertentangan dengan norma-norma moralitas dan nilai-
nilai kebangsaan.
a. Peringatan;
b. Skorsing;
c. Pemberhentian.
(3) Sanksi diberikan melalui forum yang diselenggarakan oleh kepengurusan GEMA KEADILAN yang
ditunjuk;
(4) Tata cara pemberian sanksi diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi Dewan Pengurus
Pusat.
BAB III
PASAL 11
(1) Dewan Pengurus Pusat GEMA KEADILAN dibentuk dalam lingkup Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
(2) Dewan Pengurus Pusat GEMA KEADILAN dibentuk dan ditetapkan oleh Presiden GEMA
KEADILAN dengan persetujuan Dewan Pembina Pusat.
PASAL 12
(1) Dewan Pengurus Wilayah GEMA KEADILAN dibentuk dalam lingkup Provinsi;
(2) Dewan Pengurus Wilayah GEMA KEADILAN dibentuk dan mendapat pengesahan dari Dewan
Pengurus Pusat berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pembina Wilayah setempat dan disetujui
oleh Dewan Pembina Pusat.
PASAL 13
(1) Dewan Pengurus Daerah GEMA KEADILAN dibentuk dalam lingkup Kabupaten atau Kota;
(2) Dewan Pengurus Daerah GEMA KEADILAN dibentuk dan mendapat pengesahan dari Dewan
Pengurus Wilayah berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pembina Daerah setempat dan disetujui
oleh Dewan Pembina Wilayah.
PASAL 14
(1) Dewan Pengurus Cabang GEMA KEADILAN dibentuk dalam lingkup Kecamatan;
(2) Dewan Pengurus Cabang GEMA KEADILAN dibentuk dan mendapat pengesahan oleh Dewan
Pengurus Daerah GEMA KEADILAN di daerahnya masing-masing.
PASAL 15
(1) Dewan Pengurus Ranting GEMA KEADILAN dibentuk dalam lingkup Kelurahan atau Desa;
(2) Dewan Pengurus Ranting GEMA KEADILAN dibentuk dan mendapat pengesahan oleh Dewan
Pengurus Daerah GEMA KEADILAN di daerahnya masing-masing.
PASAL 16
(1) Dewan Pengurus Pusat GEMA KEADILAN, dengan persetujuan Dewan Pembina Pusat, dapat
membentuk Pengurus Perwakilan Luar Negeri (PPLN) GEMA KEADILAN yaitu bagi Warga Negara
Indonesia di suatu negara atas permintaan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang Warga
Negara Indonesia yang sedang berdomisili di negara tersebut;
(2) Pembentukan Pengurus Perwakilan Luar Negerai (PPLN) GEMA KEADILAN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan sejauh tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-
undangan.
BAB IV
KEPENGURUSAN ORGANISASI
PASAL 17
a. Pengurus GEMA KEADILAN Pusat adalah Badan Kepemimpinan Organisasi GEMA KEADILAN
pada tingkat pusat;
b. Masa jabatan 1 (satu) periode Dewan Pengurus Pusat adalah 5 (lima) tahun;
(2) Pengurus GEMA KEADILAN Pusat terdiri dari Dewan Pembina Pusat, Dewan Penasehat Pusat,
Dewan Pertimbangan Pusat dan Dewan Pengurus Pusat.
1. Bertakwa, berakhlak mulia, berpegang teguh kepada nilai-nilai moral dan kebenaran,
memiliki semangat gotong royong, persatuan dan kesatuan bangsa dan bela negara;
2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup sesuai dengan tugas dan fungsi
Dewan Pengurus Pusat;
3. Pemilihan dan atau penetapan Presiden GEMA KEADILAN diserahkan kepada mekanisme
Musyawarah Nasional;
4. Kandidat Presiden GEMA KEADILAN harus mendapat persetujuan dari Dewan Pembina
Pusat;
5. Dalam hal kandidat yang disetujui oleh Dewan Pembina Pusat lebih dari satu orang, maka
setiap kandidat diberikan hak untuk berkampanye dan menyampaikan visi, misi dan
komitmennya di hadapan peserta Musyawarah Nasional;
7. Forum Perwakilan (Tim Formatur) terdiri dari 6 (enam) orang Perwakilan Wilayah dan 3
(tiga) orang Perwakilan dari Dewan Pengurus Pusat Demisioner (periode sebelumnya);
8. Forum Perwakilan (Tim Formatur) bukan merupakan salah satu kandidat Presiden GEMA
KEADILAN.
(4) Tugas dan kewajiban Dewan Pengurus Pusat :
b. Dewan Pengurus Pusat yang baru dapat menjalankan tugasnya setelah dilakukan pelantikan
oleh Dewan Pembina Pusat;
c. Menyampaikan kepada pengurus dan anggota mengenai semua kebijakan, arahan atau
perubahan penting yang berhubungan dengan organisasi;
f. Menerima hibah dan sumbangan sukarela yang halal, legal dan tidak mengikat;
h. Membuat dan melaksanakan konsep, sistem monitoring dan kontroling proses rekruitmen,
pengkaderan, pendidikan dan pelatihan anggota secara struktural dari pusat sampai ranting;
(5) Dewan Pengurus Pusat telah dinyatakan demisioner setelah Presiden GEMA KEADILAN atau
yang mewakili menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas dalam forum Musyawarah Nasional.
PASAL 18
b. Masa jabatan 1 (satu) periode Dewan Pengurus Wilayah adalah 5 (lima) tahun;
(2) Pengurus GEMA KEADILAN Wilayah terdiri dari Dewan Pembina Wilayah, Dewan Penasehat
Wilayah, dan Dewan Pengurus Wilayah:
1. Bertakwa, berakhlak mulia, berpegang teguh kepada nilai-nilai moral dan kebenaran,
memiliki semangat gotong royong, persatuan dan kesatuan bangsa dan bela negara;
2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup sesuai dengan tugas dan fungsi
Dewan Pengurus Wilayah;
b. Ketua DPW GEMA KEADILAN :
2. Pernah menjabat minimal 1 (satu) periode sebagai Pengurus GEMA KEADILAN Wilayah
atau Daerah;
3. Pemilihan dan atau penetapan Ketua DPW GEMA KEADILAN diserahkan kepada
mekanisme Musyawarah Wilayah;
4. Kandidat Ketua DPW GEMA KEADILAN harus mendapat persetujuan dari Dewan Pembina
Wilayah;
5. Dalam hal kandidat yang disetujui oleh Dewan Pembina Wilayah lebih dari satu orang,
maka setiap kandidat diberikan hak untuk berkampanye dan menyampaikan visi, misi dan
komitmennya di hadapan peserta Musyawarah Wilayah;
7. Forum Perwakilan (Tim Formatur) terdiri dari 6 (enam) orang Perwakilan Daerah dan 3
(tiga) orang Perwakilan dari Dewan Pengurus Wilayah Demisioner (periode sebelumnya);
8. Forum Perwakilan (Tim Formatur) bukan merupakan salah satu kandidat Ketua DPW
GEMA KEADILAN.
b. Dewan Pengurus Wilayah dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan dan
pelantikan oleh Dewan Pengurus Pusat;
c. Menyampaikan kepada pengurus dan anggota mengenai semua kebijakan, arahan atau
perubahan penting yang berhubungan dengan organisasi;
f. Menerima hibah dan sumbangan sukarela yang halal, legal dan tidak mengikat;
i. Melaporkan evaluasi hasil kerja Dewan Pengurus Wilayah secara periodik kepada Dewan
Pembina Wilayah dan Dewan Pengurus Pusat;
(5) Dewan Pengurus Wilayah GEMA KEADILAN telah dinyatakan demisioner setelah Ketua DPW
atau yang mewakili menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas pada Musyawarah Wilayah.
PASAL 19
b. Masa jabatan 1 (satu) periode Dewan Pengurus Daerah adalah 5 (lima) tahun;
(2) Pengurus GEMA KEADILAN Daerah terdiri dari Dewan Pembina Daerah, Dewan Penasehat Daerah
dan Dewan Pengurus Daerah.
1. Bertakwa, berakhlak mulia, berpegang teguh kepada nilai-nilai moral dan kebenaran,
memiliki semangat gotong royong, persatuan dan kesatuan bangsa dan bela negara;
2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup sesuai dengan tugas dan fungsi
Dewan Pengurus Daerah;
2. Pernah menjabat minimal 1 (satu) periode sebagai Dewan Pengurus Daerah atau Cabang;
3. Pemilihan dan atau penetapan Ketua DPD GEMA KEADILAN diserahkan kepada
mekanisme Musyawarah Daerah;
4. Kandidat Ketua DPD GEMA KEADILAN harus mendapat persetujuan dari Dewan Pembina
Daerah;
5. Dalam hal kandidat yang disetujui oleh Dewan Pembina Daerah lebih dari satu orang,
maka setiap kandidat diberikan hak untuk berkampanye dan menyampaikan visi, misi dan
komitmennya di hadapan peserta Musyawarah Wilayah;
7. Forum Perwakilan (Tim Formatur) terdiri dari 6 (enam) orang Perwakilan Kecamatan dan
3 (tiga) orang Perwakilan dari Dewan Pengurus Daerah Demisioner (periode sebelumnya);
8. Forum Perwakilan (Tim Formatur) bukan merupakan salah satu kandidat Ketua DPD
GEMA KEADILAN.
b. Dewan Pengurus Daerah dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan dan
pelantikan oleh Dewan Pengurus Wilayah;
c. Menyampaikan kepada pengurus dan anggota mengenai semua kebijakan, arahan atau
perubahan penting yang berhubungan dengan organisasi;
f. Menerima hibah dan sumbangan sukarela yang halal, legal dan tidak mengikat;
i. Melaporkan evaluasi hasil kerja Dewan Pengurus Daerah secara periodik kepada Dewan
Pembina Daerah dan Dewan Pengurus Wilayah;
(5) Dewan Pengurus Daerah GEMA KEADILAN telah dinyatakan demisioner setelah Ketua DPD
GEMA KEADILAN atau yang mewakili menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas pada
Musyawarah Daerah.
PASAL 20
b. Masa jabatan 1 (satu) periode Dewan Pengurus Cabang adalah 5 (lima) tahun;
(2) Pengurus GEMA KEADILAN Cabang adalah Dewan Pengurus Cabang (DPC).
a. Ketua Cabang;
b. Sekretaris;
c. Bendahara.
a. Persyaratan Umum :
1. Memiliki komitmen dan semangat perubahan dan perbaikan;
b. Menyusun rencana program dan anggaran tahunan Dewan Pengurus Cabang beserta struktur
dibawahnya yang selanjutnya dilaporkan kepada Dewan Pengurus Daerah;
e. Menerima hibah dan sumbangan sukarela yang halal, legal dan tidak mengikat;
i. Dewan Pengurus Cabang dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan dan
dilantik oleh Dewan Pengurus Daerah.
(6) Dewan Pengurus Cabang GEMA KEADILAN telah dinyatakan demisioner saat Dewan Pengurus
Daerah dinyatakan demisioner.
PASAL 21
a. Dewan Pengurus Ranting adalah Badan Kepemimpinan Organisasi di tingkat Kelurahan atau
Desa;
b. Masa jabatan 1 (satu) periode Dewan Pengurus Ranting adalah 5 (lima) tahun;
(2) Pengurus GEMA KEADILAN Ranting adalah Dewan Pengurus Ranting.
a. Ketua;
b. Sekretaris;
a. Persyaratan Umum :
b. Ketua Ranting :
2. Mekanisme pemilihan Ketua Ranting diserahkan kepada Dewan Pengurus Cabang dan
disetujui oleh Dewan Pengurus Daerah dan Dewan Pembina Daerah, yang kemudian
ditetapkan sebagai Ketua Ranting oleh Dewan Pengurus Daerah atau diwakili oleh Dewan
Pengurus Cabang.
b. Menyusun rencana program dan anggaran tahunan Dewan Pengurus Ranting beserta struktur
di bawahnya yang selanjutnya dilaporkan kepada Dewan Pengurus Cabang;
d. Membentuk dan menetapkan struktur organisasi dan kepengurusan atas persetujuan Dewan
Pengurus Cabang;
e. Menerima hibah dan sumbangan sukarela yang halal, legal dan tidak mengikat;
h. Dewan Pengurus Ranting dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan dan
pelantikan dari Dewan Pengurus Daerah.
(6) Dewan Pengurus Ranting GEMA KEADILAN telah dinyatakan demisioner saat Dewan Pengurus
Daerah dinyatakan demisioner.
PASAL 22
a. Pengurus GEMA KEADILAN Luar Negeri adalah Badan Kepemimpinan Organisasi setingkat
Dewan Pengurus Wilayah yang berkedudukan di luar wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia/berkedudukan di Luar Negeri;
b. Masa jabatan 1 (satu) periode Dewan Pengurus Luar Negeri adalah 5 (lima) tahun;
(2) Pengurus GEMA KEADILAN Luar Negeri terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Penasehat, dan
Pengurus Perwakilan Luar Negeri:
a. Persyaratan Umum :
1. Bertakwa, berakhlak mulia, berpegang teguh kepada nilai-nilai moral dan kebenaran,
memiliki semangat gotong royong, persatuan dan kesatuan bangsa dan bela negara;
2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup sesuai dengan tugas dan fungsi
Dewan Pengurus Luar Negeri.
2. Mekanisme Pemilihan Ketua Pengurus Luar Negeri GEMA KEADILAN diserahkan kepada
mekanisme Musyawarah Wilayah Luar Negeri dengan persetujuan Dewan Pembina Luar
Negeri;
3. Hasil Musyawarah Wilayah Luar Negeri diserahkan kepada Dewan Pengurus Pusat GEMA
KEADILAN dan Dewan Pembina Pusat untuk ditetapkan sebagai Pengurus Luar Negeri.
b. Dewan Pengurus Luar Negeri dapat menjalankan tugasnya setelah memperoleh pengesahan
dan pelantikan oleh Dewan Pengurus Pusat;
c. Menyampaikan kepada pengurus dan anggota mengenai semua kebijakan, arahan atau
perubahan penting yang berhubungan dengan organisasi;
f. Menerima hibah dan sumbangan sukarela yang halal, legal dan tidak mengikat;
i. Melaporkan evaluasi hasil kerja Dewan Pengurus Luar Negeri secara periodik kepada Dewan
Pembina Luar Negeri dan Dewan Pengurus Pusat;
(5) Dewan Pengurus GEMA KEADILAN Luar Negeri telah dinyatakan demisioner setelah Ketua
Pengurus Luar Negeri atau yang mewakili menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas pada
Musyawarah Perwakilan Luar Negeri.
BAB V
PASAL 23
(1) Pergantian pimpinan dalam semua tingkatan dilaksanakan setelah berakhirnya masa jabatan;
(2) Dewan Pembina sesuai dengan jenjangnya dapat melakukan pergantian pimpinan apabila
pimpinan GEMA KEADILAN tidak melaksanakan amanah atau melakukan tindakan yang tidak
sesuai dengan Aturan Organisasi;
(3) Pergantian tingkat Kepengurusan GEMA KEADILAN Pusat, Wilayah, Daerah dan Luar Negeri
dilaksanakan dalam Permusyawaratan pada jenjang masing-masing.
PASAL 24
(1) Pergantian Pengurus Antar Waktu dilakukan oleh Presiden GEMA pada tingkat GEMA KEADILAN
Pusat, oleh Ketua DPW pada tingkat GEMA KEADILAN Wilayah, oleh Ketua Daerah pada tingkat
GEMA KEADILAN Daerah, Cabang dan Ranting, serta oleh Ketua Pengurus Luar Negeri pada
tingkat GEMA KEADILAN Luar Negeri karena sebab-sebab tertentu;
(2) Pergantian Pengurus Antar Waktu dilakukan setelah pimpinan GEMA KEADILAN di tingkat
masing-masing tersebut pada ayat (1) melakukan rapat pengurus untuk keperluan tersebut.
BAB VI
PASAL 25
a. Mengawasi kinerja Dewan Pengurus sesuai dengan tingkatannya dan memberikan peringatan
apabila terjadi pelanggaran terhadap aturan-aturan organisasi;
(2) Dewan Pembina Wilayah, Dewan Pembina Daerah dan Dewan Pembina Luar Negeri membentuk
struktur GEMA KEADILAN ditingkatannya masing-masing apabila belum terbentuk struktur
organisasinya;
PASAL 26
a. Memberikan masukan, nasehat, saran dan dukungan riil keorganisasian kepada Dewan
Pengurus sesuai dengan tingkatannya dalam menentukan kebijakan organisasi;
(4) Anggota Dewan Penasehat dipilih oleh Dewan Pengurus sesuai dengan tingkatannya.
PASAL 27
(1) Dewan Pertimbangan Pusat hanya dibentuk dalam struktur organisasi Tingkat Pusat;
a. Memberikan saran, gagasan dan pertimbangan terhadap arah kebijakan yang diambil Dewan
Pengurus Pusat baik diminta ataupun tidak dan sebagai fungsi control;
(5) Anggota Dewan Pertimbangan Pusat dipilih oleh Dewan Pengurus Pusat.
BAB VII
PERMUSYAWARATAN
PASAL 28
(1) Musyawarah Nasional adalah pengambilan keputusan tertinggi yang dilaksanakan 5 (lima)
tahun sekali;
(2) Peserta Musyawarah Nasional terdiri dari :
3. Apabila peserta sesuai ayat (2) butir a poin 2 tidak ada, maka bisa diwakili oleh anggota
yang ditugaskan oleh Dewan Pembina Wilayah;
b. Peninjau:
PASAL 29
(1) Musyawarah Nasional Luar Biasa dilaksanakan atas rekomendasi atau persetujuan Dewan
Pembina Pusat;
(2) Musyawarah Nasional Luar Biasa diadakan karena masalah-masalah yang sifatnya luar biasa
dan tidak dapat ditangguhkan;
(3) Musyawarah Nasional Luar Biasa pesertanya sama dengan Musyawarah Nasional;
(4) Musyawarah Nasional Luar Biasa agendanya sama dengan Musyawarah Nasional.
PASAL 30
(1) Musyawarah Wilayah adalah permusyawaratan tertinggi dalam Dewan Pengurus Wilayah yang
dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.
3. Apabila peserta sesuai ayat (2) butir a poin 2 tidak ada, maka bisa diwakili oleh anggota
yang ditugaskan oleh Dewan Pembina Daerah;
b. Peninjau :
a. Hak Suara maupun Hak Bicara hanya dimiliki oleh Peserta Aktif;
b. Penetapan Amanat atau Rekomendasi Musyawarah Wilayah untuk ditindaklanjuti oleh Dewan
Pengurus Wilayah terpilih;
PASAL 31
(1) Musyawarah Wilayah Luar Biasa dilaksanakan atas rekomendasi atau persetujuan Dewan
Pembina Wilayah;
(2) Musyawarah Wilayah Luar Biasa diadakan karena masalah-masalah yang sifatnya luar biasa dan
tidak dapat ditangguhkan;
(3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa pesertanya sama dengan Musyawarah Wilayah;
(4) Musyawarah Wilayah Luar Biasa agendanya sama dengan Musyawarah Wilayah.
PASAL 32
(1) Musyawarah Daerah adalah permusyawaratan tertinggi dalam Dewan Pengurus Daerah yang
dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali;
b. Peninjau:
1. Seluruh Dewan Pengurus Daerah selain Peserta Aktif;
a. Hak Suara maupun Hak Bicara hanya dimiliki oleh Peserta Aktif;
b. Penetapan Amanat atau Rekomendasi Musyawarah Daerah untuk ditindaklanjuti oleh Dewan
Pengurus Daerah terpilih;
PASAL 33
(1) Musyawarah Daerah Luar Biasa dilaksanakan atas rekomendasi atau persetujuan Dewan
Pembina Daerah;
(2) Musyawarah Daerah Luar Biasa diadakan karena masalah-masalah yang sifatnya luar biasa dan
tidak dapat ditangguhkan;
(3) Musyawarah Daerah Luar Biasa pesertanya sama dengan Musyawarah Daerah;
(4) Musyawarah Daerah Luar Biasa agendanya sama dengan Musyawarah Daerah.
BAB VIII
RAPAT-RAPAT
PASAL 34
(1) Rapat Kerja Nasional adalah permusyawaratan tertinggi dibawah Musyawarah Nasional yang
diadakan atas undangan Dewan Pengurus Pusat untuk membahas program strategis Amanat
Musyawarah Nasional dan hal-hal lain yang dipandang perlu;
(3) Dewan Pengurus Pusat bertanggung jawab atas berjalannya Rapat Kerja Nasional.
(4) Rapat Kerja Wilayah dan Daerah pelaksanaannya sama dengan Rapat Kerja Nasional hanya
disesuaikan dengan tingkatannya masing-masing, sedangkan untuk Cabang dan Ranting
dilakukan untuk membahas program kerja tahunan sesuai dengan jenjang kepengurusan.
PASAL 35
(1) Rapat Pimpinan Nasional adalah permusyawaratan tertinggi dibawah Rapat Kerja Nasional;
(3) Agenda Rapat Pimpinan Nasional membahas hal-hal yang dipandang strategis dan mendesak;
(4) Untuk Rapat Pimpinan Wilayah dan Rapat Pimpinan Daerah disesuaikan ketentuan
pelaksanaannya dengan Rapat Pimpinan Nasional.
PASAL 36
(1) Rapat Pleno adalah rapat yang dilakukan pada setiap jenjang kepemimpinan minimal 1 (satu)
kali dalam waktu 2 (dua) bulan, yang dihadiri oleh mayoritas pengurus;
PASAL 37
(1) Rapat Badan Pengurus Harian adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus inti pada setiap jenjang
kepemimpinan, dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam waktu 1 (satu) bulan;
PASAL 38
(1) Rapat Kordinasi adalah rapat yang dilakukan pengurus dengan jenjang kepengurusan berbeda
untuk membahas hal tertentu yang dianggap penting.
(2) Rapat ini berwenang untuk :
BAB IX
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PASAL 39
(1) Semua keputusan dalam semua jenjang Permusyawaratan GEMA KEADILAN dilaksanakan
secara musyawarah untuk mencapai mufakat;
(2) Suara terbanyak (voting) dipilih sebagai alternatif terakhir apabila musyawarah untuk mufakat
tidak tercapai.
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
PASAL 40
Setiap anggota GEMA KEADILAN harus mengetahui dan menaati Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga GEMA KEADILAN.
BAB XI
ATURAN PERALIHAN
PASAL 41
(1) Struktur GEMA KEADILAN di seluruh tingkatan menyesuaikan dengan peraturan ini paling lambat
satu tahun setelah ditetapkan
BAB XII
PERUBAHAN- PERUBAHAN
PASAL 42
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat diubah dalam forum Musyawarah Nasional
atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.
BAB XIII
PENUTUP
PASAL 43
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GEMA
KEADILAN akan diatur dalam Pedoman Organisasi Dewan Pengurus Pusat.
LAMBANG GEMA KEADILAN
a. Tulisan GEMA KEADILAN merupakan simbol dari Identitas dan Jati diri sebagai gerakan
kepemudaan yang solid, serta sebagai organisasi sayap partai yang berjuang menegakkan
keadilan;
b. Rantai oranye merupakan simbolisasi dari kekuatan dan persatuan yang kokoh;
c. Merah Putih merupakan simbol dari cinta tanah air, anti penjajahan asing, nasionalis dan
komitmen menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d. Simbol 2 (dua) Bulan Sabit dan Padi merupakan simbol dari keadilan, keharmonisan dan
kesejahteraaan sebagai simbol afiliasi terhadap Partai Keadilan Sejahtera.
a. Warna Oranye adalah lambang kehangatan, harapan, optimisme, dan semangat muda