SASIRANGAN BANJARMASIN
TUGAS AKHIR
Oleh :
AISYAH RIZKYA
D010316032
i
ANGGARAN BAHAN BAKU PADA IYAN
SASIRANGAN BANJARMASIN
TUGAS AKHIR
Oleh :
AISYAH RIZKYA
D010316032
ii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
・ dengan predik江
Politcknik Negc五 Bttarllnasin pada tanggal .… …………………
……・……dan ditcrima scbagd salah satu syarat untuk mcmperoleh gelar Ahli
Madya(A.Md).
1 122002
lV
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
Tugas Akhir ini merupakan hasil dari karya asli saya untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya dari Politeknik Negeri Banjarmasin.
Tugas Akhir ini belum pernah dipergunakan atau dipublikasikan untuk keperluan lain
oleh siapapun juga. Semua sumber yang saya gunakan telah saya cantumkan
sebagaimana mestinya sesuai ketentuan yang berlaku.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Negeri Banjarmasin.
Banjarmasin, ..................
Yang membuat pernyataan,
Aisyah Rizkya
NIM D010316032
v
MOTTO
“ Sebuah Keberhasilan adalah Terus Belajar dan Tak Kenal Putus Asa”
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, dengan ini
saya persembahkan Tugas Akhir ini untuk kedua orang tua tercinta, terimakasih
atas limpahan kasih sayang dan doa yang selalu dipanjatakan. Sebagai bakti,
hormat, dan rasa terimakasih, saya persembahkan karya kecil ini untuk orang tua
yang telah memberikan kasih sayang serta dukungan yang tak terhingga, yang tidak
mungkin dapat saya balas, hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan
persembahan ini semoga menjadi langkah awal untuk membuat ayah dan ibu
bangga.
Terimakasih ayah dan ibu.
vii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menghitung anggaran bahan baku jenis kain katun
satin dan kain katun sutra pada Iyan Sasirangan Banjarmasin tahun 2019. Selama
ini Iyan Sasirangan Banjarmasin belum pernah membuat perencanaan terhadap
proses produksi dan pembelian bahan baku sehingga tidak bisa menentukan berapa
keperluan bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi tahun berikutnya,
sehingga terjadi penumpukkan bahan baku di gudang.
Kerangka pemikiran (teoritis) penelitian ini adalah membandingkan
perhitunggan anggaran penjualan dengan pendekatan tiga metode yaitu metode
least square, metode moment, dan metode kuadrat yang selanjutnya dihitung
menggunakan Standar Kesalahan Forecast (SKF) untuk menentukan metode yang
paling sesuai dari ketiga metode tersebut dengan mengambil nilai yang lebih kecil.
Setelah itu meramalkan produksi berdasarkan tahun-tahun sebelumnya dan
menghitung anggaran bahan baku dalam produksi satu periode.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan berdasarkan perhitungan nilai Standar
Kesalahan Forecast (SKF) metode yang paling tepat digunakan adalah metode
kuadrat untuk untuk kedua jenis kain yaitu kain katun satin dan kain katun sutra
karena memiliki nilai SKF terkecil. Pada perhitungan anggaran bahan baku tahun
2019 pada perhitungan anggaran pemakaian bahan baku tahun 2019 adalah untuk
kain sasirangan katun satin sebanyak 11.150 meter kain polos, 5.575 roll benang,
1.672 ons napthol , 1.672 ons frozen dan 1.672 ons indantherene. Sedangkan untuk
kain sasirangan katun sutra sebanyak 10.684 meter kain polos, 5.342 roll benang,
1.602 ons napthol, 1.602 ons frozen , dan 1.602 ons indantherene.
viii
ABSTRACT
The purpose of this study was to calculate the budget for raw materials kind of
cotton satin and silk cotton fabrics from Iyan Sasirangan Banjarmasin in 2019.
During this time Iyan Sasirangan Banjarmasin had never made a plan for the
production and purchase of raw materials so that it could not determine the required
raw materials for the following year's production process, resulting a buildup of raw
materials in the warehouse.
The theoretical framework of this study is to compare sales budget calculations
with a three-method approach, namely the least square method, moment method,
and quadratic method which is then calculated using the Standard Error Forecast
(SKF) to determine the most suitable method of the three methods by taking the
value smaller ones. After that, forecast production based on previous years and
calculate the budget for raw materials in one period of production.
From the results of the study, it can be concluded that based on the calculation
of the Standard Error Forecast (SKF) value the most appropriate method used is the
quadratic method for both types of fabrics, namely cotton satin fabric and silk cotton
fabric because it has the smallest SKF value. The calculation of the 2019 raw
material budget for the calculation of the 2019 raw material usage budget is for
11,150 meters of plain satin cotton fabric, 5,575 thread rolls, 1,672 ounces of
napthol, 1,672 frozen ounces and 1,672 ounces of indantherene. As for silk cotton
sasirangan fabrics there were 10,684 meters of plain cloth, 5,342 thread rolls, 1,602
ounces of napthol, 1,602 ounces of frozen, and 1,602 ounces of indantherene.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan Kehadirat ALLAH SWT atas limpahan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan judul “Anggaran Bahan Baku pada Iyan Sasirangan
Banjarmasin “ Penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Akuntansi pada Jurusan
Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
Penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari hambatan serta kesulitan,
namun berkat bantuan, bimbingan, nasihat, saran dan doa serta kerjasama dari
berbagai pihak, segala hambatan tersebut dapat penulis atasi dengan baik.
Penulis juga menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kata sempurna. Maka
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak Politeknik Negeri Banjarmasin khususnya kepada :
1. Kedua orang tua penulis yang membantu dengan memberikan doa, materi,
dan dukungan moril.
2. Bapak Joni Riadi, ST., MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.
3. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri banjarmasin.
4. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd,. M.Pd . Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin.
5. Bapak Rusman Irwansyah, SE., MM selaku wali kelas penulis yang telah
memberikan masukkan, arahan, dan doa.
6. Ibu Noor Safrina, SE., MM., MSA dan Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd selaku
dosen pembimbing yang telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga
untuk membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas
akhir ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf - staf Jurusan Akutansi Politeknik Negeri
Banjarmasin.
x
8. Bapak Sarkiannor, selaku pimpinan Iyan Sasirangan Banjarmasin yang
telah mengizinkan penulis melakukan penelitian tugas akhir serta bersedia
memberikan informasin dan data yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis.
9. Sahabat pejuang A.Md yaitu Agnes Dyah Ayuningtyas, Era Epipanias,
Normala, Nova Herlinda, Nadia Putri Anggraeni, dan Poni Sriatun yang
saling memberi semangat dan motivasi selama 3 tahun berada di Jurusan
Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
10. Teman- teman angkatan tahun 2016 kelas B akuntansi yang selalu
memberikan inspirasi dan semangat.
Tugas Akhir ini belum sempurna sehingga segala kritik dan saran dari
semua pihak yang sifatnya membangun demi pembelajaran kedepannya.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya,
khususnya bagi Mahasiswa/I Program Studi Diploma III Akuntansi.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
xii
c. Keadilan ..................................................................... 10
d. Kesulitan departemen anggaran ................................. 10
e. Struktur organisasi...................................................... 10
f. Sumber daya perusahaan ............................................ 11
6. Anggaran Penjualan ......................................................... 11
a. Faktor mempengaruhi anggaran penjualan ................ 11
b. Analisis trend ............................................................. 13
c. Standar kesalahan forecasting (SKF) ........................ 14
7. Anggaran Produksi ........................................................... 15
8. Anggaran Bahan Baku ...................................................... 17
a. Anggaran Pemakaian Bahan Baku ............................. 17
b. Anggaran Pembelian Bahan Baku .............................. 17
B. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................... 18
Daftar Pustaka
Lampiran - Lampiran
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Data Tingkat Produksi Sasirangan yang Belum Habis Terjual
Tahun 2013-2018 ............................................................................. 35
Tabel 4.4 Data Tingkat Produksi dan Data Penjualan Kain Katun Satin
dan Katun Sutra Tahun 2013-2018 (Per 2 Meter Kain) ................ 35
Tabel 4.5 Data Tingkat Produksi Sasirangan Tahun 2013 – 2018 (Per 2
Meter Kain) ..................................................................................... 36
Tabel 4.7 Data Penjualan Kain Katun Satin Perbulan Tahun 2013-2018 ....... 37
Tabel 4.8 Data Penjualan Kain Katun Sutra Perbulan Tahun 2013-2018 ....... 37
Tabel 4.9 Data Harga Jual Kain Sasirangan Tahun 2013-2018 ..................... 38
Tabel 4.10 Forecast Penjualan Katun Satin dengan Metode Least Square .... 39
Tabel 4.12 Perhitungan Forecast Penjualan Kain Katun Satin Metode Least
Square ........................................................................................... 39
Tabel 4.13 Forecast Penjualan Kain Katun Satin dengan Metode Moment .... 40
Tabel 4.14 Rumus Forecast Penjualan Kain Katun Satin dengan Metode
Moment ......................................................................................... 40
Tabel 4.15 Perhitungan Forecast Penjualan Kain Katun Satin dengan Metode
Moment ......................................................................................... 41
Tabel 4.16 Forecast Penjualan Kain Katun Satin dengan Metode Kuadrat .... 41
xv
Tabel 4.17 Rumus Forecast Penjualan Kain Katun Satin dengan Metode
Kuadrat .................................................................................... 42
Tabel 4.18 Perhitungan Forecast Penjualan Kain Katun Satin dengan Metode
Kuadrat .......................................................................................... 42
Tabel 4.19 Forecast Penjualan Kain Katun Sutra dengan Metode Least
Square ........................................................................................... 43
Tabel 4.20 Rumus Forecast Penjualan Kain Kain Katun Sutra dengan Metode
Least Square .................................................................................. 43
Tabel 4.21 Perhitungan Forecast Penjualan Kain Katun Sutra dengan Metode
Least Square .................................................................................. 44
Tabel 4.22 Forecast Penjualan Kain Katun Sutra dengan Metode Moment ... 44
Tabel 4.23 Rumus Forecast Penjualan Kain Katun Sutra dengan Metode
Moment ......................................................................................... 45
Tabel 4.25 Forecast Penjualan Kain Katun Sutra dengan Metode Kuadrat ... 46
Tabel 4.26 Rumus Forecast Penjualan Kain Katun Sutra dengan Metode
Kuadrat ........................................................................................ 46
Tabel 4.27 Perhitungan Forecast Penjualan Kain Katun Sutra dengan Metode
Kuadrat ......................................................................................... 46
Tabel 4.29 Perhitungan SKF Penjualan Kain Katun Satin Metode Least
Square ........................................................................................... 48
Tabel 4.30 Perhitungan SKF Penjualan Kain Katun Satin Metode Moment .. 48
Tabel 4.31 Perhitungan SKF Penjualan Kain Katun Satin Metode Kuadrat .. 49
Tabel 4.32 Perhitungan SKF Penjualan Kain Katun Sutra Metode Least
Square ........................................................................................... 50
Tabel 4.33 Perhitungan SKF Penjualan Kain Katun Sutra Metode Moment ... 50
xvi
Tabel 4.34 Perhitungan SKF Penjualan Kain Katun Sutra Metode Kuadrat ... 51
Tabel 4.35 Hasil Perhitungan SKF Penjualan Kain Sasirangan Tahun 2019 .. 51
Tabel 4.36 Rencana Penjualan Kain Katun Satin Tahun 2019 ....................... 52
Tabel 4.37 Rencana Penjualan Kain Katun Sutra Tahun 2019 ........................ 53
Tabel 4.38 Anggaran Penjualan Kain Katun Satin Tahun 2019 ...................... 53
Tabel 4.39 Anggaran Penjualan Kain Katun Sutra Tahun 2019 ...................... 54
Tabel 4.42 Anggaran Pemakaian Bahan Baku Kain Sasirangan Katun Satin
Tahun 2019.................................................................................... 59
Tabel 4.43 Anggaran Pemakaian Bahan Baku Kain Sasirangan Katun Sutra
Tahun 2019.................................................................................... 60
Tabel 4.44 Anggaran Pembelian Bahan Baku Kain Polos Katun Satin Tahun
2019 .............................................................................................. 62
Tabel 4.45 Anggaran Pembelian Bahan Baku Kain Polos Katun Sutra Tahun
2019 ............................................................................................... 63
Tabel 4.46 Anggaran Pembelian Bahan Baku Benang Tahun 2019 ............... 63
Tabel 4.47 Anggaran Pembelian Bahan Baku Napthol Tahun 2019 ............... 64
Tabel 4.48 Anggaran Pembelian Bahan Baku Frozen Tahun 2019 ................. 64
Tabel 4.49 Anggaran Pembelian Bahan Baku Indantherene Tahun 2019 ....... 65
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Begitu banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri di Indonesia
dengan berbagai bidang usaha yang masing-masing memiliki aktivitas
berbeda-beda. Mulai dari membeli suatu barang dari pemasok dan dijual
kembali ke konsumen (perusahaan dagang), selain itu ada suatu usaha yang
kegiatan nya menjual produk yang tidak berwujud (perusahaan jasa), dan ada
juga perusahaan yang aktivitasnya mengelola bahan mentah atau bahan baku
menjadi barang jadi yang siap dijual ke konsumen (perusahaan manufaktur)
(Rudianto,2010:4).
Perusahaan manufaktur memiliki beberapa ciri yang cukup berbeda
dengan perusahaan jasa dan dagang. Di perusahaan manufaktur secara umum
lebih kompleks menyusun struktur biaya dalam memproduksinya
dibandingkan dengan perusahaan dagang dan jasa (Rudianto,2010:15).
Untuk memperoleh keuntungan/ laba sebesar-besarnya bagi perusahaan,
setiap perusahaan tentunya memiliki visi dan misi serta tujuan yang telah
ditentukan, agar perusahaan yang didirikan tersebut dapat mecapai tujuannya
semaksimal mungkin dan bisa terus tumbuh berkembang sehingga dapat
mempertahankan umur perusahaan itu dapat bertahan lebih lama.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi untuk mencapai tujuan
tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah masalah kelancaran
dalam proses produksi. Menurut Yuliana (2014:3) dalam Winanda (2017)
mengemukakan bahwa kelancaran produksi sangat penting bagi perusahaan
karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba perusahaan. Apabila
proses produksi tersebut berjalan dengan lancar maka tujuan perusahaan akan
tercapai, tetapi apabila proses produksi tidak berjalan dengan lancar maka
tujuan perusahaan tidak akan tercapai, sedangkan kelancaran proses produksi
tersebut dipengaruhi oleh ada tidaknya bahan baku produksi yang dimiliki
1
2
pudar dan motif sasirangan akan ketinggalan zaman karena motif sasirangan
ini tiap tahun selalu berubah- ubah tergantung musim dan trend tiap tahun.
Maka untuk menghindari hal tersebut Iyan Sasirangan Banjarmasin harus
membuat penyusunan perkiraan kebutuhan bahan baku sesuai keperluan
proses produksi yang akan datang. Oleh karena itu, perhitungan anggaran
penjualan, anggaran produksi dan anggaran bahan baku sangat lah penting di
dalam perusahaan manufaktur ini.
Berdasarkan paparan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
berjudul “Anggaran Bahan Baku pada Iyan Sasirangan Banjarmasin”
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menemukan
permasalahan yang ada pada Iyan Sasirangan Banjarmasin yaitu banyaknya
sisa bahan baku di gudang dan sisa produksi kain sasirangan yang mengakibat
kerusakan pada bahan baku jika terlalu lama disimpan di gudang. Maka
penulis mencoba untuk membantu Iyan Sasirangan Banjarmasin,
mengupayakan menyelesaikan masalah tersebut, dengan cara menyarankan
untuk membuat perhitungan anggaran bahan baku. Dalam literatur, untuk
melakukan perhitungan anggaran bahan baku untuk 2 jenis kain yaitu kain
katun satin dan kain katun sutra harus memperhitungkan forecast Penjualan
melalui 3 metode yaitu metode least square, metode moment, dan metode
kuadrat untuk menentukan metode mana yang sesuai digunakan untuk standar
kesalahan forecasting (SKF) berdasarkan anggaran penjualan dan anggaran
produksi kain sasirangan pada Iyan Sasirangan Banjarmasin pada periode 6
tahun kebelakang yaitu tahun 2013-2018 untuk dianggarkan pada tahun yang
akan datang yaitu periode 2019.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, rumusan masalah dari
penulisan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana perhitungan anggaran pemakaian bahan baku pada Iyan
Sasirangan Banjarmasin pada periode tahun 2019?
4
A. Landasan Teori
1. Pengertian Umum Anggaran
“Anggaran (budget) adalah ekspresi kuantitatif suatu rencana yang
dinyatakan dalam satuan fisik atau keuangan atau keduanya. Anggaran
merupakan metode untuk menerjemahkan tujuan dan strategi organisasi
ke dalam bentuk operasional” Siregar (2014: 113).
“Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik
yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran
(budget) merupakan rencana yang tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga
dinyatakan dalam satuan barang/ jasa” Nafarin (2015: 11).
“Anggaran adalah pernyataan kuantitatif dari suatu rencana kegiatan
yang dibuat manajemen untuk periode tententu” Hery (2015: 619).
Pada umumnya, anggaran adalah suatu rencana kerja organisasi untuk
memperhitungkan dimasa yang akan datang. Yang menunjukan suatu
urutan proses dari tahap yang akan diperlukan sebelum dimulainya
penyusunan rencana kerja, mengumpulkan berbagai data yang akan
digunakan, pembagian tugas, sampai pelaksaanaan rencana kerja tersebut
dilakukan, dan terakhir adalah tahap pengawasan evaluasi dari hasil
pelaksanaan.
2. Keunggulan Anggaran
(Hery, 2015: 620) Menyatakan bahwa anggaran memiliki
keunggulan yang dapat digunakan untuk melakukan perencanaan dan
pengendalian kuantitatif terhadap aktivitas perusahaan, yakni sebagai
berikut :
5
6
a. Planning (Perencanaan)
Dengan adanya fungsi ini, anggaran dapat merencanakan tujuan
dan sasaran yang akan dicapai hal ini berkaitan dengan perusahaan
yang akan dihasilkan dimasa mendatang, antara lain yakni
menetapkan produk, bagaimana cara menghasilkannya, sumber daya
yang akan diperlukan, dan sistem memasarkan produk.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Setiap perusahaan harus mencari sumber daya seperti bahan
baku, mesin untuk pengolahan bahan baku, bangunan yang akan
dipakai untuk pengolahan produk, tenaga kerja yang akan
dibutuhkan, dan modal yang dapat menunjang kegiatan perusahaan
tersebut, dengan adanya ini perusahaan dapat merealisasikan rencana
yang telah ditetapkan.
c. Actuating (Menggerakan)
Mengarahkan dan mengelola sumber daya yang telah diperoleh
agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
d. Controlling (Pengendalian)
Memastikan bahwa setiap sumber daya telah dikelola dengan
baik dan efesien dengan rencana yang telah dibuat oleh perusahaan
(Rudianto, 2010: 6).
4. Jenis Anggaran
Anggaran digolongkan kebeberapa jenis dengan tujuan untuk
memudahkan dalam menyusun jenis anggaran yang diinginkan sesuai
dengan kebutuhan . Jenis-jenis anggaran adalah sebagai berikut :
a. Jenis anggaran dari segi dasar penyusunan yakni :
Anggaran dari segi dasar penyusunan, terdiri dari dua jenis
yaitu:
1) Anggaran variabel merupakan yang disusun berdasarkan
interval (kisaran), kapasitas (aktivitas) tertentu yang dapat
disesuaikan pada tingkat aktivitas yang berbeda.
8
Keterangan :
Y= nilai variabel terikat (dipengarui) adalah penjualan produk
a = nilai konstanta
b = koefisien arah regresi
x = variabel bebas (mempengaruhi)
n = banyak nya data yang dianalisis
2) Metode moment
Rumus forecast penjualan dengan menggunakan metode
moment yakni :
Y= a +bx..................................................................................(1)
∑Y = n.a + b ∑X.....................................................................(4)
∑XY = a ∑X + b ∑𝑥 2 ..............................................................(5)
Keterangan :
Y= nilai variabel terikat (dipengarui) adalah penjualan produk
a = nilai konstanta
b = koefisien arah regresi
x = variabel bebas (mempengaruhi)
14
7. Anggaran Produksi
Beberapa pengertian anggaran produksi menurut para ahli :
Menurut Nafarin (2015: 182) “Anggaran produksi adalah anggaran
untuk membuat produk jadi dan produk dalam proses dari suatu
perusahaan dalam periode tertentu”.
Sasongko (2011: 34) “Anggaran produksi adalah anggaran yang
disusun oleh perusahaan untuk menentukan jumlah barang jadi yang harus
diproduksi oleh perusahaan” .
Sedangkan Menurut Puspika (2013:1) dan Mahardika (2013:1)
dalam Winanda (2017) Mengemukakan bahwa persediaan merupakan
salah satu hal yang harus diperhatikan dalam suatu proses produksi karena
berpengaruh langsung terhadap kelancaran proses produksi.
Dalam proses perencanaan produksi, organisasi harus
mempertimbangkan beberapa elemen yang bersangkutan, yaitu volume
penjualan yang sudah direncanakan, volume persediaan barang pada awal
dan akhir periode. Hal ini akan mempengaruhi volume produksi dalam
periode tersebut jika ini diabaikan maka akan mengakibatkan volume
produksi menjadi tinggi dibandingkan dengan kebutuhan perusahaan.
Untuk dapat menyusun anggaran produksi, diperlukan berbagai data dan
informasi sebagai berikut :
a. Estimasi jumlah unit barang jadi yang akan dijual pada periode
yang akan datang.
Data-data jumlah unit barang yang akan terjual dapat diperoleh
dari anggaran penjualan.
b. Estimasi jumlah persediaan barang jadi pada akhir periode
anggaran.
Pada dasarnya, perusahaan memproduksi barang menjadi lebih
banyak dari yang diperkirakan dapat dijual. Perusahaan ingin
menghindari terjadinya kondisi stock out, yaitu kondisi dimana tidak
memiliki persediaan barang ketika perusahaan memperoleh orderan
pembelian lebih banyak dari pelanggan.
16
Lanjutan
21
22
Keterangan :
Y= nilai variabel terikat (dipengaruhi) adalah penjualan produk
a = nilai konstanta
b = koefisien arah regresi
x = variabel bebas (mempengaruhi)
n = banyak nya data yang dianalisis
b. Metode moment
Y=a+bx.......................................................................................(1)
∑Y=n.a+b∑X.............................................................................(4)
∑XY=a∑X+b∑x^2.....................................................................(5)
Keterangan :
Y= nilai variabel terikat (dipengaruhi) adalah penjualan produk
a = nilai konstanta
b = koefisien arah regresi
x = variabel bebas (mempengaruhi)
n = banyak nya data yang dianalisis
c. Metode kuadrat
Y=a + bX + c(𝑥)2 ...........................................................................(6)
∑Y= n.a + c(𝑥)2 .............................................................................(7)
∑𝑥 2 𝑌 = 𝑎 ∑𝑥 2 + 𝑐 ∑𝑥 4................................................................(8)
∑XY = b∑𝑥 2 ..................................................................................(9)
Keterangan :
Y= nilai variabel terikat (dipengaruhi) adalah penjualan produk
a = nilai konstanta
b = koefisien arah regresi
x = variabel bebas (mempengaruhi)
n = banyak nya data yang dianalisis
2. Standar Kesalahan Forecasting ( SKF)
Perhitungan nilai SKF dari ketiga metode dalam analisis trend yang
memberikan nilai terkecil akan menunjukkan bahwa metode tersebut
sesuai untuk digunakan dalam menghitung forecasting penjualan.
25
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
Iyan Sasirangan Banjarmasin merupakan perusahaan manufaktur
yang bergerak dibidang usaha produksi dan penjualan kain sasirangan
berbagai jenis kain yang bervariasi dari bahan yang biasa sampai jenis
bahan yang berkelas.
Iyan sasirangan Banjarmasin berdiri sejak tahun 2001. Beralamat di
jalan Belitung Darat Gg.Emas Urai Rt. 30 No. 20 Kelurahan Kuin
Cerucuk Banjarmasin. Iyan Sasirangan Banjarmasin memiliki Surat
Keterangan Tempat Usaha (SKTU) Nomor : 503/6/KCK/2001. Pendiri
dan pimpinan Iyan Sasirangan Banjarmasin ini adalah Bapak Sarkianor.
Iyan Sasirangan Banjarmasin merupakan milik perorangan yang
mana pemiliknya bertanggung jawab atas semua kegiatan usaha. Iyan
Sasirangan Banjarmasin senantiasa berusaha menciptakan ide – ide
inovatif dengan mempertahankan ciri khasnya tanpa mengurangi
kepuasan para konsumennya.
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Suatu bisnis atau perusahaan tentunya memiliki sebuah susunan
antara setiap bagian maupun posisi agar berjalan sesuai dengan tugas dan
fungsi masing-masing jabatan. Adapun struktur organisasi tersebut
merupakan suatu susunan atau hubungan antara komponen bagian- bagian
dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen- komponen yang ada
dalam organisasi mempunyai ketergantungan.
Jika dalam suatu bisnis atau perusahaan tidak memiliki komponen penting
dalam struktur organisasi tersebut bisa jadi akan mengalami gangguan
kedepannya, salah satunya dalam hal alur manajemen dan pengelolaan.
27
28
PIMPINAN
4) Jarum
Jarum yang digunakan yaitu jarum sulam untuk menjelujur
tetapi memakai ukuran besar.
5) Air
Air digunakan untuk membersihkan dari sisa- sisa warna
yang tertempel di kain dan dapat juga digunakan sebagai
melarutkan zat pewarna.
6) Karet pengikat
Karet pengikat ini digunakan untuk mengikat motif yang
sudah dijahit jelujur dengan benang.
b. Alat yang digunakan berupa :
Pensil, karton, gunting, penghapus, kompor, panci, baskom,
sendok, sarung tangan, mangkok, mesin jahit, meteran baju, setrika,
dan meja.
5. Proses Produksi
Proses produksi merupakan kegiatan berhubungan mengolah bahan
baku dan bahan penolong dengan menggunakan peralatan serta
kelengkapan produksi sehingga dapat menghasilkan suatu produk yang
lebih bernilai.
Tujuan- tujuan proses produksi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mempertahankan/ keberlangsungan hidup suatu perusahaan;
b. Untuk memenuhi permintaan konsumen dan pasar;
c. Menghasilkan produk (barang/ jasa);
d. Mendapatkan keuntungan bagi suatu perusahaan; dan
e. Memberikan nilai tambah/ value terhadap suatu produk.
Tahap-tahap membuat suatu produk kain sasirangan pada Iyan
Sasirangan Banjarmasin adalah :
a. Pembuatan motif
Diawali dengan melukis motif dikarton menggunakan pensil
lalu pola tersebut diletakkan diatas kain yang sudah dipotong sesuai
ukuran yang ditentukan.
34
b. Menyirang/ penjahitan
Setelah pola telah tergambar dikain, selanjutnya dilakukan
menjahit dengan menggunakan jarum yang telah diberi benang
dengan jarak 2-3 mm menggunakan tangan tanpa mesin jahit . Kain
tersebut dijelujur mengikuti garis- garis pola yang ada dikain. Setelah
dijelujur , benang- benang tersebut disisit atau ditarik kuat sehingga
hasilnya tampak berupa kain yang dijelejur tersebut menjadi
mengkerut.
c. Pewarnaan
Ada tiga cara pewarnaan kain sasirangan antara lain :
1) Pencelupan
2) Pencoletan
3) Kombinasi keduanya ( pencelupan dan pencoletan)
Pencelupan digunakan untuk memperoleh satu warna saja, yaitu
dengan cara mencelupkan kain ke dalam larutan zat pewarna sesuai
takaran yang telah ditentukan.
Pewarnaan dengan cara dicolet biasanya dilakukan apabila motif
lebih dari satu warna. Untuk memperoleh warna yang bagus kain
dicelup terlebih dahulu lalu dilakukan dicolet dengan variasi warna
sebagaimana telah direncanakan.
d. Finishing
Finishing merupakan langkah penyempurnaan apabila kain telah
kering, selanjutnya kain disetrika agar kain sasirangan ini menjadi
rapi dan licin.
6. Gambaran Data
Data tingkat produksi yang masih belum habis terjual pada Iyan
Sasirangan Banjarmasin dapat dilihat pada tabel 4.3.
35
Persentase sisa
Tingkat Tingkat
Tahun Sisa kain
Produksi Penjualan
(%)
2013 9.125 8.975 150 13,64
2014 8.300 8.130 170 15,45
2015 9.050 8.860 190 17,27
2016 8.700 8.510 190 17,27
2017 9.375 9.190 185 16,82
2018 10.125 9.910 215 19,55
Jumlah 54.675 53.575 1.100 100
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Jumlah data produksi dan data penjualan kain katun satin dan kain
katun sutra tahun 2013 – 2018 memiliki kain sisa yang belum terjual untuk
kain katun satin sebanyak 570 dan kain katun sutra sebanyak 530
sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Data Produksi dan Data Penjualan Kain Katun Satin
dan Kain Katun Sutra Tahun 2013 – 2018 ( Per 2 Meter Kain )
Iyan Sasirangan Banjarmasin
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk tingkat produksi dan
penjualan kain sasirangan selama enam tahun ini menunjukkan naik turun
nya. Untuk lebih jelasnya data produksi sasirangan pada Iyan Sasirangan
Banjarmasin dapat dilihat pada tabel 4.5.
Perhitungan :
1) Tingkat produksi per tahun didapat dari jumlah kedua jenis kain
2) Persentase perhitungan 2013 : 9.125 x 100 = 16,69
54.675
Data penjualan sasirangan pada Iyan Sasirangan Banjarmasin
dapat dilihat pada tabel 4.6.
Perhitungan :
1) Tingkat penjualan per tahun didapat dari jumlah kedua jenis kain
2) Persentase 2013 = 8.975 x 100 = 16,75
53.575
Data penjualan kain katun satin perbulan tahun 2013-2018 dapat
dilihat pada tabel 4.7.
Data Penjualan
Bulan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Total (%)
Januari 530 350 450 500 400 580 2.810 9,85
Februari 350 450 380 320 380 435 2.315 8,11
Maret 380 340 250 550 450 385 2.355 8,25
April 320 150 400 250 320 390 1.830 6,41
Mei 500 550 220 395 450 480 2.595 9,10
Juni 380 200 250 430 220 330 1.810 6,34
Juli 355 300 450 380 320 480 2.285 8,01
Agustus 320 250 350 390 320 570 2.200 7,71
September 390 450 380 350 550 380 2.500 8,76
Oktober 350 350 550 450 480 450 2.630 9,22
November 370 440 370 580 380 360 2.500 8,76
Desember 410 500 450 520 390 430 2.700 9,46
Jumlah 4.655 4.330 4.500 5.115 4.660 5.270 28.530 100
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Perhitungan :
1) Persentase januari : 2.810 x 100 = 9,85
28.530
Data penjualan kain katun sutra perbulan sutra tahun 2013 – 2018
dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8. Data Penjualan Kain Katun Sutra Perbulan Tahun 2013 –
2018 Iyan Sasirangan Banjarmasin
Data Penjualan
Bulan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Total (%)
Januari 380 460 380 230 550 480 2.480 9,90
Februari 280 240 340 280 280 380 1.800 7,19
Maret 270 350 280 255 390 280 1.825 7,29
April 250 150 390 280 280 340 1.690 6,75
38
Lanjutan
Mei 480 300 450 250 390 290 2.160 8,62
Juni 580 350 300 280 380 350 2.240 8,94
Juli 450 180 280 380 250 390 1.930 7,71
Agustus 320 360 390 240 250 480 2.040 8,15
September 450 410 350 290 450 350 2.300 9,18
Oktober 380 380 370 380 440 490 2.440 9,74
November 280 240 350 240 390 360 1.860 7,43
Desember 200 380 480 290 480 450 2.280 9,10
Jumlah 4.320 3.800 4.360 3.395 4.530 4.640 25.045 100
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Data harga jual yang tiap 3 tahun nya selalu meningkat, dapat dilihat
pada tabel 4.9.
Tabel 4.9. Data Harga Jual Kain Sasirangan Tahun 2013 – 2018
(Per 2 Meter Kain) Iyan Sasirangan Banjarmasin
Harga
Tahun Kain Katun Satin Kain Katun Sutra
2013 90.000 140.000
2014 90.000 140.000
2015 100.000 150.000
2016 100.000 150.000
2017 100.000 150.000
2018 150.000 200.000
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Y=a+bX ..........................................................................................(1)
∑𝑥𝑦
b= ∑𝑥 2 ................................................................................................(2)
∑𝑦
a= ..................................................................................................(3)
𝑛
Lanjutan
2) Metode moment
Forecast penjualan kain katun satin dengan metode moment
dapat dilihat pada tabel 4.13.
Y = a + bX.......................................................................................(1)
∑Y=n.a+ b ∑X................................................................................(4)
∑XY=a∑X + b ∑x^2.......................................................................(5)
41
Mencari nilai b :
28.530 = 6a + 15b (x5 untuk eleminasi a)
73.665 = 15a + 55b - (2x untuk eleminasi a)
142.650 = 30a + 75b
147.330 = 30a + 110b –
- 4.680 = -35b
b = -4.680 = 133,7
-35
mencari nilai a :
28.530 = 6a + 133,7 (15)
28.530 = 6a + 2.005,5
-6a = -28.530 + 2.005,5
-6a = -26.524.5
a = -26.524.5 = 4.420,75
-6
Persamaan garis lurus adalah
Y = 4.420,75 + 133,7 X
Tahun X Persamaan Trendnya (y)
2013 0 4.420,75 + 0 = 4.421
2014 1 4.420 ,75 + 133,7 = 4.554
2015 2 4.420,75 + 267,4 = 4.688
2016 3 4.420,75 + 401,1 = 4.821
2017 4 4.420,75 + 534,8 = 4.955
2018 5 4.420,75 + 668,5 = 5.089
2019 6 4.420,75 + 802,2 = 5.222
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
3) Metode kuadrat
Forecast penjualan kain katun satin dengan metode kuadrat
dapat dilihat pada tabel 4.16.
Lanjutan
2016 5.115 1 5.115 1 5.115 1
2017 4.660 3 13.980 9 41.940 81
2018 5.270 5 26.350 25 131.750 625
∑ 28.530 0 4.680 70 338.650 1.414
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Y= a + bX + c(𝑥)2 .........................................................................(6)
∑Y = n.a + c(𝑥)2 ...........................................................................(7)
∑𝑥 2 𝑌 = 𝑎 ∑𝑥 2 + 𝑐 ∑𝑥 4 ...............................................................(8)
∑XY = b∑𝑥 2 .................................................................................(9)
Mencari nilai c :
28.530 = 6a + 70c (x35 untuk eleminasi a)
338.650 = 70a + 1.414c - ( x3 untuk eleminasi a)
998.550 = 210a + 2.450c
1.015.950 = 210a + 4.242c -
-17.400 = - 1.792c
c = -17.400 = 9,7
-1.792
Mencari nilai a :
28.530 = 6a + 9,7 ( 70 )
28.530 = 6a + 679
-6a = - 28.530 + 679
-6a = - 27.851
a = - 27.851
-6
a = 4.641,83
Mencari nilai b :
4.680 = 70b
b = 4.680
70
43
Lanjutan
b = 66,85
Persamaan Trendnya :
Y = 4.641,83 + 66,85 (x) + 9,7 (x)2
Tahun X Persamaan Trendnya (y)
2013 -5 4.641,83 + (-334,25) + 242,5 = 4.550
2014 -3 4.641,83 + (-200,55) + 87,3 = 4.528
2015 -1 4.641,83 + (-66,85) + 9,7 = 4.584
2016 1 4.641,83 + 66,85 + 9,7 = 4.718
2017 3 4.641,83 + 200,55 + 87,3 = 4.929
2018 5 4.641,83 + 334,35 + 242,5 = 5.218
2019 7 4.641,83 + 467,95 + 475,3 = 5.585
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tahun Penjualan(Y) X XY X2
2) Metode moment
Forecast penjualan kain katun sutra dengan metode
moment dapat dilihat pada tabel 4.22.
Tabel 4.22. Forecast Penjualan Kain Katun Sutra dengan
Metode Moment Iyan Sasirangan Banjarmasin
2013 4.320 0 0 0
2014 3.800 1 3.800 1
2015 4.360 2 8.720 4
2016 3.395 3 10.185 9
2017 4.530 4 18.120 16
2018 4.640 5 23.200 25
∑ 25.045 15 64.025 55
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
45
Y = a + bX..........................................................................................(1)
∑Y=n.a+ b ∑X...................................................................................(4)
∑XY=a∑X + b ∑x^2..........................................................................(5)
Mencari nilai b :
25.045 = 6a + 15b (x 5 untuk eleminasi a)
64.025 = 15a + 55b - (x 2 untuk eleminasi a)
125.225 = 30a + 75b
128.050 = 30a + 110b –
-2.825 = -35b
b = -2.825 = 80,71
-35
mencari nilai a :
25.045 = 6a + 80,71 (15)
25.045 = 6a + 1.210,65
-6a = -25.045 + 1.210,65
-6a = - 23.834,35
a = - 23.834,35 = 3.972,39
-6
3) Metode kuadrat
Forecast penjualan kain katun sutra dengan metode kuadrat
dilihat pada tabel 4.25.
Y= a + bX + c(𝑥)2 ............................................................................(6)
∑Y = n.a + c(𝑥)2 ..............................................................................(7)
∑𝑥 2 𝑌 = 𝑎 ∑𝑥 2 + 𝑐 ∑𝑥 4 ..................................................................(8)
∑XY = b∑𝑥 2 ....................................................................................(9)
Mencari nilai c :
25.045 = 6a + 70c (x35 untuk eleminasi a )
306.725 = 70a + 1.414 - ( x3 untuk eleminasi a )
876.575 = 210a + 2.450c
920.175 = 210a + 4.242 -
-43.600 = - 1.792c
c = -43.600 = 24,33
- 1.792
47
Lanjutan
Mencari nilai a :
25.045 = 6a + 24,33 (70)
25.045 = 6a + 1.703,1
-6a = -25.045 + 1.703,1
-6a = -23.341,9
a = -23.341,9 = 3.890,31
- 6
Persamaan trendnya :
Y = 3.890,31 + 40,35 (x) + 24,33 (x)2
Keterangan :
X = Penjualan nyata
Y = Forecast penjualan
n = banyaknya data yang dianalisis
Perhitungan Standar Kesalahan Forecast (SKF) :
1) Standar Kesalahan Forecast (SKF) untuk Kain Katun Satin dapat
dilihat pada tabel 4.29.
Lanjutan
2017 4.660 4.955 -295 87.025
2018 5.270 5.089 181 32.761
∑ 3 346.498
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
SKF = √172.142,2
SKF = 414,90
Lanjutan
September 490 Rp150.000 Rp73.500.000
Oktober 515 Rp150.000 Rp77.250.000
November 490 Rp150.000 Rp73.500.000
Desember 528 Rp150.000 Rp79.200.000
Jumlah 5.585 Rp837.750.000
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Tingkatan
550 453 461 358 508 354 447 431 490 515 490 528 5585
penjualan
Persediaan
106 105 104 103 102 101 100 99 98 97 96 95 95
akhir
Barang jadi
656 558 565 461 610 455 547 530 588 612 586 623 5680
Persediaan
105 106 105 104 103 102 101 100 99 98 97 96 105
awal
Tingkat
551 452 460 357 507 353 446 430 489 514 489 527 5575
produksi
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
56
Tabel 4.41 Anggaran Produksi Kain Katun Sutra dengan Kebijaksanaan Stabilitas Tingkat Persediaan Tahun 2019
Iyan Sasirangan Banjarmasin
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Tingkatan
531 386 392 362 462 480 414 437 492 522 398 488 5364
penjualan
Persediaan
110 108 106 104 102 100 98 96 94 92 90 88 88
akhir
Barang jadi
641 494 498 466 564 580 512 533 586 614 488 576 5452
Persediaan
110 110 108 106 104 102 100 98 96 94 92 90 110
awal
Tingkat
531 384 390 360 460 478 412 435 490 520 396 486 5342
produksi
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
57
58
Tabel 4.42 Anggaran Pemakaian Bahan Baku Kain Sasirangan Katun Satin Tahun 2019
Iyan Sasirangan Banjarmasin
59
60
Tabel 4.43 Anggaran Pemakaian Bahan Baku Kain Sasirangan Katun Sutra Tahun 2019
Iyan Sasirangan Banjarmasin
60
61
Tabel 4.44. Anggaran Pembelian Bahan Baku Kain Polos Katun Satin
Tahun 2019 Iyan Sasirangan Banjarmasin
Tabel 4.45. Anggaran Pembelian Bahan Baku Kain Polos Katun Sutra
Tahun 2019 Iyan Sasirangan Banjarmasin
Analisis Pembahasan
1. Pada tahap penyusunan forecast, berdasarkan Standar Kesalahan
Forecasting (SKF) didapatkan dengan persamaan garis trend (metode
kuadrat) dengan rumus Y=a+bx+cx2 yaitu Y = 4.641,83 + 66,85 (x) +
9,7 (x)2 sehingga diperoleh hasil peramalan pada tahun 2019 sebesar
5.585 untuk kain katun satin dan Persamaan trend Y = 3.890,31 + 40,35
(x) + 24,33 (x)2 sebesar 5.364 untuk kain katun sutra. Hasil forecast
penjualan digunakan dasar penyusunan anggaran penjualan.
66
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka ditarik simpulan sebagai
berikut :
1. Iyan Sasirangan Banjarmasin merupakan perusahaan manufaktur yang
bergerak dibidang usaha produksi dan penjualan kain sasirangan yaitu
kain kerajinan ini adalah ciri khas dari Kalimantan Selatan. Iyan
Sasirangan Banjarmasin berdiri sejak tahun 2001. Beralamat di jalan
Belitung Darat Gg.Emas Urai Rt. 30 No. 20 Kelurahan Kuin Cerucuk
Banjarmasin. Iyan Sasirangan Banjarmasin memiliki Surat Keterangan
Tempat Usaha (SKTU) Nomor :503/6/KCK/2001. Pendiri dan pimpinan
Iyan Sasirangan Banjarmasin ini adalah Bapak Sarkianor.
2. Ada 3 metode yang dipakai untuk menghitung forecast penjualan dalam
penelitian ini yaitu : metode least square, metode moment dan metode
kuadrat.
3. Berdasarkan perhitungan Standar Kesalahan Forecasting maka metode
yang paling sesuai adalah metode kuadrat untuk kedua jenis kain
sasirangan yaitu kain katun satin dan kain katun sutra yang selanjutnya
digunakan untuk menyusun anggaran penjualan.
4. Anggaran penjualan pada Iyan Sasirangan Banjarmasin tahun 2019 adalah
Rp837.750.000,00 untuk kain sasirangan katun satin dan
Rp1.072.800.000,00 untuk kain sasirangan katun sutra.
5. Anggaran produksi pada Iyan Sasirangan Banjarmasin tahun 2019 adalah
5.575 unit untuk kain sasirangan katun satin dan 5.342 unit kain
sasirangan katun sutra.
6. Pemakaian bahan baku pada Iyan Sasirangan Banjarmasin tahun 2019
adalah untuk kain sasasirangan katun satin sebanyak 11.150 meter kain
polos, 5.575 roll benang, 1.672 ons napthol , 1.672 ons frozen dan 1.672
67
68
Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Teori & Praktik. Jakarta: PT
Bumi Akrasa.
Winanda N.I, Andi. 2017. Efesiensi dan Efektifitas Pengelolaan Bahan Baku pada
PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar. Skripsi pada Jurusan Akuntansi
Dakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Alauddin, Makassar.
Denah Perusahaan
77
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Aisyah Rizkya
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 17 juli 1998
4 Alamat Jalan hksn komplek kebun kelapa Rt 08
jalur 02 no. 4
5 NIM D010316032
6 Program Studi D3 Akuntansi
7 Alamat E-mail d010316032@akuntansipoliban.ac.id
8 Nomor Telepon/Hp 0895606052192
9 Nama Ayah M. Syahruji, S.E
10 Nama Ibu Qatrun Nida
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Kota Th.Lulus
SD SDN Kuin Utara 4 Banjarmasin 2010
SLTP SMPN 5 Banjarmasin Banjarmasin 2013
SLTA SMAN 6 Banjarmasin Banjarmasin 2016
78
Foto Perusahaan
80
Sumber : Iyan Sasirangan Banjarmasin (diolah penulis, 2019
81