Anda di halaman 1dari 84

ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR

SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI


SMA NEGERI 8 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2019/2020
MENGGUNAKAN ANATES

SKRIPSI

OLEH
LIA SAFITRI
NPM 3061623053

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA BANJARMASIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JULI 2020
ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR
SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI
SMA NEGERI 8 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2019/2020
MENGGUNAKAN ANATES

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Matematika

OLEH
LIA SAFITRI
NPM 3061623053

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA BANJARMASIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JULI 2020
MOTTO PERSEMBAHAN

“... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...” (Al-Mujadalah: 11)

Skripsi ini ku persembahkan untuk Kedua orang


tua tercinta Bapak Ardiansyah dan Ibu Siti
Masrah, kakak dan adik, yang selalu tidak
hentinya memberikan atas segala do’a, kasih
sayang, dukungan setiap langkah, perjuangan, dan
pengorbanan yang luar biasa. Kalian adalah
tempat bersandar disaat segalanya mulai terasa
melelahkan.
ABSTRAK

Safitri, Lia. 2020. Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Akhir Semester Ganjil Mata
Pelajaran Matematika Kelas XI Sma Negeri 8 Banjarmasin Tahun
Ajaran2019/2020 Menggunakan Anates. Skripsi, STKIP PGRI Banjarmasin.
Program Studi Pendidikan Matematika. Pembimbing: (I) H. Abdul Jabar, M.Pd.
(II) Winda Agustina, M.Pd.

Kata Kunci: Analisis Kualitas Butir Soal, Matematika

Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa soal ujian akhir semester mata pelajaran
Matematika yang diujikan di SMA Negeri 8 Banjarmasin selama ini disusun sendiri
oleh guru mata pelajaran Matematika yang di ambil dari buku pegangan siswa yang
diajarkan dan sebagian lagi dibuat sendiri oleh guru dan soal yang telah dibuat itu belum
diujicobakan terlebih dahulu sehingga belum diketahui kualitas soalnya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat
Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh Soal Ujian Sekolah Matematika Kelas XI IPA di
SMA Negeri 8 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2019/2020.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 8
Banjarmasin Tahun Pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 144 siswa dan menggunakan
sampel total. Metode pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode
dokumentasi, yaitu soal ujian akhir semester ganjil matematika. Analisis data dilakukan
menggunakan deskriptif kuantitatif, dalam menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan keefektifan pengecoh dengan menggunakan software
Anates Version 4.09.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ditinjau dari validitas bahwa soal
sudah termasuk validitas baik hanya saja dari 25 butir ada soal diantaranya yang belum
termasuk validitas. (2) ditinjau dari reliabilitas, soal memiliki reliabilitas yang tinggi
dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,69. (3) Ditinjau dari tingkat kesukaran, butir soal
dalam kategori sukar 6 soal, sedang 11 soal, mudah 8 soal. (4) ditinjau dari daya
pembeda, butir soal dalam kategori tidak baik berjumlah 4 soal, jelek 2 soal, cukup 6
soal, baik 12 soal, dan baik sekali 1 soal. (5) Ditinjau dari efektivitas pengecoh, butir
soal dalam kategori sangat baik 6 soal, baik 9 soal, cukup baik 10 soal, kurang baik 0
soal, dan tidak baik 0 soal.

iv
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat Rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran

Matematika Kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin Tahun Ajaran 2019/2020

Menggunakan Anates”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ketua STKIP PGRI Banjarmasin;

2. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika;

3. Seluruh dosen program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Banjarmasin;

4. H. Abdul Jabar, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan

bimbingan dan arahan;

5. Winda Agustina, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah banyak membantu dan

memberikan arahan dalam penulisan skripsi ini;

6. Kepala SMA Negeri 8 Banjarmasin yang telah memberikan izin dilaksanakannya

penelitian;

7. Nina Masunah, M.Pd., selaku guru bidang studi Matematika di SMA Negeri 8 Banjarmasin;

8. seluruh pihak yang telah memberikan bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

v
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Peneliti mengharapkan

saran dan kritik guna perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Peneliti berharap

skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang

pendidikan matematika dan untuk kita semua.

Banjarmasin, Juni 2020

Penulis

vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
MOTTO PERSEMBAHAN...................................................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................4
1.3 Batasan Masalah..................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................6
2.1 Evaluasi Pembelajaran.........................................................................6
2.1.1 Tujuan Evaluasi............................................................................7
2.1.2 Prinsip Evaluasi...........................................................................7
2.1.3 fungsi Evaluasi .......................................................................... 8
2.1.4 metode Evaluasi ......................................................................... 8
2.1.5 Teknik Evaluasi ......................................................................... 9
2.2 Ujian Akhir Sekolah .................................................................................9
2.3 Analisi Butir Soal.....................................................................................10
2.3.1 validitas ............................................Error! Bookmark not defined.
2.3.2 Reliabilitas .......................................Error! Bookmark not defined.
2.3.3 Tingkat Kesukaran..........................Error! Bookmark not defined.
2.3.4 Daya Beda ......................................................................................14
2.3.5 Efektifitas Pengecoh.......................................................................14
2.3.6 Kualitas Butir Soal .........................Error! Bookmark not defined.

vii
2.4 software anates versi 4.0.9......................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................20
3.1 Jenis Penelitian.........................................................................................20
3.2 Populasi Penelitian...................................................................................20
3.3 Teknik Pengumpulan Data......................................................................20
3.4 Teknik Analisis Data...............................................................................21
3.4.1 Software Anates..............................................................................21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................30
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian....................................................................30
4.2 Hasil Penelitian........................................................................................30
4.2.1 validitas ..........................................................................................30
4.2.2 Reliabilitas ......................................................................................31
4.2.3 Tingkat Kesukaran.........................................................................31
4.2.4 Daya Beda ......................................................................................33
4.2.5 Efektifitas Pengecoh.......................................................................34
4.2.6 Kualitas Butir Soal ....................................................................36
4.3 Pembahasan...............................................Error! Bookmark not defined.
4.2.1 validitas ..........................................................................................37
4.3.2 Reliabilitas .....................................................................................38
4.3.3 Tingkat Kesukaran.........................................................................39
4.3.4 Daya Beda ......................................................................................39
4.3.5 Efektifitas Pengecoh.......................................................................41
4.3.6 Kualitas Butir Soal ........................................................................42
BAB V PENUTUP................................................................................................44
5.1 Simpulan...................................................................................................44
5.2 Saran..........................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46
LAMPIRAN – LAMPIRAN .................................................................................47

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
4.2 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Validitas
4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda
4.4 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Tingkat
4.5 Analisis Daya Beda Pilihan Ganda
4.6 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Daya Pembeda
4.7 Hasil Analisis Penyebaran Jawaban Siswa
4.8 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Efektivitas Pengecoh
4.9 Kreteria Kualitas Butir Soal
4.9 Penyebab Kegagalan Butir Soal

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1 Tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan evaluasi
2.1 Tampilan Depan Layar Software Anates

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version 4.09
2. Soal Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika.......................60
3. Kunci Jawaban Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika
4. Surat Pengantar Izin Penelitian
5. Surat Keterangan Izin Penelitian
6. SK Skripsi

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Belajar merupakan salah satu kewajiban semua siswa. Dengan belajar maka
siswa menjadi cerdas, pintar, dan berpengetahuan luas. Sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional yang tertera dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa. Tujuan dari pendidikan pada umumnya adalah menyediakan
lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan
kemampuanya secara optimal. Siswa dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi
sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat.
Pendidikan yang dilakukan dapat dikatakan baik apabila hasil yang diperoleh
baik. Sebaliknya pendidikan dikatakan kurang baik atau bahkan buruk apabila hasilnya
buruk. Untuk mengetahui hal tersebut perlu dilakukan evaluasi terhadap pendidikan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian
mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaran
pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya terhadap siswa,
lembaga, dan program pendidikan. Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting
dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat
u58768878mencerminkan  seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil
pendidikan. Jadi evaluasi sangat perlu dilakukan demi pendidikan, maka maju dan
mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat
mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar  untuk berubah menjadi
lebih baik ke depan.
Evaluasi pendidikan adalah proses penilaian yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan pembelajaran untuk mengetahui hasil dari tujuan pendidikan (Kurniawan,
2015: 2), menurut Hamzah (2014: 12), evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana tujuan pendidikan tercapai. Tujuan dilakukannya evaluasi pendidikan adalah
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa sehingga dapat diketahui tingkat
kecerdasannya. Evaluasi juga dapat membantu pihak guru dan sekolah untuk
mengetahui apakah proses pembelajaran yang dilakukan berhasil dan proses pendidikan

1
2

yang ada disekolah baik. Sedangkan menurut Ralph Tyler (dalam Majid, 2014: 32)
menyatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah
tercapai, sedangkan menurut Cronbach dan Stufflebeam (dalam Majid, 2014: 32) proses
evaluasi bukan sekadar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk
membuat keputusan. Berdasarkan pengertian evaluasi tersebut dapat disimpulkan
bahwa evaluasi adalah suatu proses menilai dan mengukur sejauh mana tujuan
pendidikan tercapai, dan dengan hal tersebut dapat dilakukan suatu pengambilan
keputusan.
Menurut Hamzah (2014: 93), teknik dalam mengevaluasi hasil belajar siswa di
sekolah ada dua, yaitu tes maupun non tes. Tes adalah alat untuk mengukur hasil belajar
siswa dengan memberikan seperangkat pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas
yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik (Kurniawan, 2015: 2). Tes
merupakan alat ukur yang paling sering digunakan guru untuk mengukur hasil belajar
siswa. Tes yang biasa digunakan guru atau sekolah untuk menguji hasil belajar siswa
ada dua yaitu tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif. Biasanya instrumen yang
digunakan pada kebanyakan sekolah adalah instrumen tes.
Menurut Amir Daien Indrakusuma dalam Arikunto (2010: 33) tes adalah suatu
alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh
dikatakan tepat dan cepat, sedangkan Muchtar Bukhori menyatakan bahwa tes ialah
suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil
pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid. Ketika mengontruksi atau
memilih tes atau instrumen evaluasi, pertanyaan yang sering muncul dari pemikiran
seorang guru adalah pada kondisi apakah interpretasi skor yang dihasilkan dari
penggunaan instrumen tepat, bermanfaat, dan dapat digunakan pada keadaan sekolah
yang ada? Ada banyak tes dan bervariasi pula kegunaannya bergantung dari tujuan yang
hendak dicapai.
Menurut Hamzah (2014: 100) tes dikatakan baik sebagai alat ukur apabila
memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki : validitas, reliabilitas, objektifitas,
praktisibilitas dan ekonomis. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes itu dapat tepat
mengukur apa yang hendak diukur. Tes dikatakan dapat dipercaya apabila memberikan
3

hasil yang tepat apabila diteskan berkali-kali. Susunan tes dikatakan objektif apabila
dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi. Sebuah tes
dikatakan memiliki praktisibilitas tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis yaitu mudah
dilaksanakan, mudah pemeriksaannya dan dilengkapi petunjuk-petunjuk yang jelas,
sedangkan persyaratan ekonomis artinya bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak
membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama.
Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran Matematika di SMA Negeri 8
Banjarmasin, diperoleh bahwa pada akhir pembelajaran biasanya guru memberikan
contoh soal dan mengerjakannya secara bersama – sama dengan siswa. Siswa antusias
bersemangat menjawab, tetapi herannya ketika diberikan soal lagi oleh guru dengan
jenis yang sama seperti contoh soal yang baru saja dibahas siswa tidak bisa menjawab
dengan benar. Bahkan mereka bilang soal itu sulit. Biasanya 3 sampai 5 soal yang
diberikan oleh guru tetapi dari sekian banyaknya siswa hanya beberapa di antara mereka
memahami soal tersebut. Guru hanya ingin melihat bagaimana siswa memahami materi
yang sudah dipelajarinya, namun hasilnya belum sesuai harapan. Begitupun dengan soal
Ujian Akhir Semester (UAS) sebagai alat evaluasi mata pelajaran Matematika yang
diujikan di sekolah SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun pelajaran 2019-2020. Soal ujian
akhir semester mata pelajaran Matematika yang diujikan di SMA Negeri 8 Banjarmasin
selama ini disusun sendiri oleh guru mata pelajaran Matematika yang di ambil dari buku
pegangan siswa yang diajarkan dan sebagian lagi dibuat sendiri oleh guru dan soal yang
telah dibuat itu belum diujicobakan terlebih dahulu sehingga belum diketahui kualitas
soalnya.
Jadi, peneliti ingin mengetahui bagaimana validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh soal menggunakan software Anates.
Apakah soal tersebut sesuai dengan kemampuan pemahaman siswa atau tidak.
Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul: “Analisis
Kualitas Butir Soal Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas XI
SMA Negeri 8 Banjarmasin Tahun Ajaran 2019/2020 Menggunakan Anates”.
4

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana validitas butir soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran
matematika pada tahun 2019/2020 SMA Negeri 8 Banjarmasin ?
2) Bagaimana reliabilitas isi butir soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran
matematika pada tahun 2019/2020 SMA Negeri 8 Banjarmasin ?
3) Bagaimana tingkat kesukaran butir soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran
matematika pada tahun 2019/2020 SMA Negeri 8 Banjarmasin ?
4) Bagaimana daya beda butir soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran
matematika pada tahun 2019/2020 SMA Negeri 8 Banjarmasin ?
5) Bagaimana efektifitas pengecoh butir soal ujian akhir semester ganjil mata
pelajaran matematika pada tahun 2019/2020 SMA Negeri 8 Banjarmasin ?

1.3 Batasan Masalah


Penelitian yang baik bukan terletak pada keluasan masalahnya, tetapi terletak
pada kedalaman pengkajian pecahan masalahnya. Agar pengulasan masalah dapat
terjawab dan bisa dikaji secara mendalam, maka permasalahan dibatasi pada
1) Butir soal dan lembar jawaban yang diteliti adalah soal matematika minat ujian
akhir semester ganjil di kelas XI IPA SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran
2019/2020.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan yaitu sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui validitas isi butir soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran
matematika pada tahun 2019/2020 SMA Negeri 8 Banjarmasin.
2) Untuk mengetahui reliabilitas butir soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran
matematika pada tahun 2019/2020 SMA Negeri 8 Banjarmasin.
3) Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal ujian akhir semester ganjil mata
pelajaran matematika pada tahun 2019/2020 SMA Negeri 8 Banjarmasin.
4) Untuk mengetahui daya beda butir soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran
matematika pada tahun 2019/2020 SMA Negeri 8 Banjarmasin.
5

5) Untuk mengetahu efektifitas pengecoh butir soal ujian akhir semester ganjil mata
pelajaran matematika pada tahun 2019-2020 SMA Negeri 8 Banjarmasin.

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pendidikan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut.
1) Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.
b. Sebagai gambaran dan bahan pengembangan untuk menentukan langkah-
langkah yang perlu dilakukan dalam bidang evaluasi, yang meliputi analisis
butir soal.
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti, penelitian ini bermanfaat sebagai tugas akhir pendidikan strata
satu (S1).
b. Bagi Guru, penelitian ini memberikan contoh kepada guru dalam melakukan
analisis terhadap tes hasil prestasi belajar peserta didik, yang meliputi analisis
butir soal.
c. Bagi Sekolah, penelitian ini bermanfaat untuk sekolah mendapatkan informasi
yang baik dalam perbaikan proses pembelajaran, khususnya dalam bidang
evaluasi terhadap tes hasil prestasi belajar peserta didik, yang meliputi analisis
butir soal.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Evaluasi Pembelajaran


Evaluasi (Evaluation) menurut Sudaryono (2012: 38) yaitu suatu rangkaian
kegiatan yang dirancang untuk mengukur efektivitas sistem pembelajaran secara
keseluruhan, menurut Mardapi (2008: 9), evaluasi adalah proses mengumpulkan
informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok. Menurut Arikunto
(2010: 3) adalah proses evaluasi bukan sekadar mengukur sejauh mana tujuan tercapai,
tetapi digunakan untuk membuat keputusan. Mengukur adalah membandingkan sesuatu
dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Evaluasi adalah meliputi kedua
langkah di atas, yakni mengukur dan menilai.
Menurut Mardapi (2008: 14) pengukuran pada dasarnya adalah kegiatan
penentuan angka terhadap suatu obyek secara sistematis. Karakteristik yang terdapat
dalam obyek yang diukur ditransfer menjadi bentuk angka sehingga lebih mudah untuk
dinilai. aspek-aspek yang terdapat dalam diri manusia seperti kognitif, afektif dan
psikomotor dirubah menjadi angka. Karenanya, kesalahan dalam mengangkakan aspek-
aspek ini harus sekecil mungkin. Kesalahan yang mungkin muncul dalam melakukan
pengukuran khususnya dibidang ilmu-ilmu sosial dapat berasal dari alat ukur, cara
mengukur dan obyek yang diukur. Pengukuran dalam bidang pendidikan erat kaitannya
dengan tes. Hal ini dikarenakan salah satu cara yang sering dipakai untuk mengukur
hasil yang telah dicapai siswa adalah dengan tes. Selain dengan tes, terkadang juga
dipergunakan nontes. Jika tes dapat memberikan informasi tentang karakteristik kognitif
dan psikomotor, maka nontes dapat memberikan informasi tentang karakteristik afektif
obyek.
Jadi, berdasarkan beberapa pendapat di atas, evaluasi pembelajaran adalah suatu
kegiatan yang terencana atau suatu proses mengumpulkan informasi untuk menentukan
atau membuat keputusan sampai mana tujuan telah tercapai, penilaian terhadap kinerja
pendidikan yang telah berjalan dan membandingkan hasil dengan tolak ukur guna
memperoleh simpulan terhadap nilai dari hasil pengukuran.

6
7

2.1.1 Tujuan Evaluasi


Tujuan dilaksanakannya evaluasi pendidikan adalah untuk mengetahui sejauh
mana pengetahuan yang diperoleh peserta didik sehingga dapat diketahui tingkat
kecerdasannya. Selain untuk mengevaluasi peserta didik, kegiatan evaluasi juga dapat
mengevaluasi pendidik yaitu sejauh mana ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan
tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan. Sekolah juga dapat mengetahui kondisi
pembelajaran yang terjadi disekolah.
Gilbert Sax dalam Arifin (2013: 39) menyatakan bahwa tujuan evaluasi dan
pengukuran untuk menyeleksi, menempatkan, mendiagnosis dan memperbaiki, umpan
baliknya meliputi dijadikan sebagai referensi, motivasi dan bimbingan belajar, program
dan perbaikan kurikulum, evaluasi formatif dan sumatif, dan pengembangan teori. Jadi,
ada banyak tujuan dari evaluasi yang nantinya jadi referensi perbaikan kedepannya.

2.1.2 Prinsip Evaluasi


Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan inti dari proses pendidikan secara
universal (keseluruhan), sedangkan guru merupakan komponen sebagai pemegang
peranan fasilitator dan mediator. Banyak pandangan dan konsep dari para pemikir,
pakar, praktisi pendidikan yang menguraikan tentang teori belajar mengajar. KBM
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas
dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan murid itu
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya KBM.
Ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya
triangulasi atau hubungan erat tiga komponen, yaitu antara tujuan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran atau KBM dan evaluasi. Triangulasi tersebut dapat digambarkan
dalam bagan sebagai berikut :

Gambar 1. Hubungan dari Tujuan Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran Dan Evaluasi


8

1) Hubungan antara Tujuan dengan KBM


Kegiatan belajar mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar
disusun oleh guru dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian, anak panah yang menunjukkan hubungan antara keduanya mengarah
pada tujuan dengan makna bahwa KBM mengacu pada tujuan, tetapi juga
mengarah dari tujuan ke KBM.
2) Hubungan antara Tujuan dengan Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana
tujuan sudah tercapai. Dengan makna demikian maka anak panah berasal dari
evaluasi menuju ke tujuan. Alat evaluasi mengacu pada tujuan yang sudah
dirumuskan.
3) Hubungan antara KBM dengan Evaluasi
Selain mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan
dengan KBM yang dilaksanakan.

2.1.3 Fungsi Evaluasi


Pendapat senada dikemukakan oleh Gronlund dan Linn (dalam Kusaeri dan
Suprananto, 2012: 10) bahkan pendapat dari Harjonto (2008: 283) mereka
mengemukakan bahwa ada empat jenis fungsi evaluasi yaitu evaluasi berfungsi
penempatan dimana evaluasi yang digunakan untuk mentukan penempatan dan
menentukan kemampuan awal peserta didik, evaluasi berfungsi diagnostik ini
digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik dan merumuskan rancangan
untuk memecahkan kesulitan belajar, evaluasi berfungsi formatif dilaksanakan apabila
hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian
tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum yang sedang dikembangkan, sedangkan
evaluasi berfungsi sumatif dihubungkan dengan penyimpulan mengenai kebaikan dari
sistem secara keseluruhan, dan fungsi ini baru dapat dilaksanakan apabila
pengembangan suatu kurikulum telah dianggap selesai.

2.1.4 Metode Evaluasi


Dilihat dari segi guru adalah untuk menentukan apakah siswa yang dievaluasi
sudah memenuhi syarat untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya, apakah metode yang
9

digunakan sudah tepat, dan apakah materi yang diajarkan sudah baik. Dilihat dari segi
sekolah adalah untuk mengetahui kondisi pembelajaran di sekolah. Tujuan evaluasi
tersebut mencakup subjek pendidikan pada umumnya.

2.1.5 Teknik Evaluasi


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknik diartikan sebagai sebuah
model atau sistem pengerjaan sesuatu, akan tetapi, istlah teknik dapat juga di artikan
sebagai “alat” biasa disebut juga dengan istilah “instrumen”. Dengan demikian, alat
evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi. Instrumen evaluasi adalah alat ukur
yang digunakan dalam rangka kegiatan mengumpulkan dan mengolah informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Jadi alat evaluasi adalah alat yang
digunakan untuk mengukur suatu pencapaian. Teknik evaluasi hasil belajar dapat
diartikan sebagai alat-alat yang dipergunakan untuk kegiatan evaluasi hasil belajar.
Dalam evaluasi pembelajaran menurut Sudijono (2015: 65) dikenal dengan dua teknik
tes dan nontes.

1) Teknik Tes
Dengan menggunakan teknik tes, maka pembelajaran disekolah itu
dilakukan dengan menguji peserta didik agar dapat mengukur perbedaan individu
peserta didik. Sebagai alat pengukur perkembangan peserta didik, tes dibagi
menjadi enam, yaitu: tes seleksi, tes awal, tes akhir, tes diagnostik, tes formatif,
dan tes sumatif
2) Teknik Nontes
Dengan menggunakan teknik nontes maka evaluasi dilakukan tanpa
menguji peserta didik, yaitu dengan melakukan pengamatan secara sistematis
(observation), wawancara (interview), angket (questionnare), dan memeriksa
dokumen – dokumen (documentary analysis).

2.2 Ulangan Akhir Semester (UAS)


Penilaian pendidikan adalah hal yang sangat penting dilaksanakan dalam rangka
mengetahui sejauhmana kompetesi siswa sudah tercapai bedasarkan acuan Kreteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan bunyi pasal 58 Undang-undang No 20 Tahun
10

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 menyatakan bahwa evaluasi
hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan,
dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Tahapan penilaian
pendidikan dimulai dari ulangan harian, ulangan tengah semester, akhir semester, ujian
sekolah dan ujian nasional. Berdasarkan ketentuan Permendiknas No 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian bahwa Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan
ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka pendidik atau guru berkewajiban dan berhak
melakukan penilaian terhadap anak didiknya di bawah koordinasi sekolah sebagai
satuan pendidikan. Ketentuan tersebut mengisaratkan bahwa guru memegang peranan
sangat penting untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didiknya melalui ulangan
akhir semester. Hal ini sangat relevan dengan karakteristik evaluasi pendidikan dimana
pihak yang paling ideal dalam melakukan evaluasi pendidikan adalah guru sebagai
pendidik.

2.3 Analisis Butir Soal


Menurut Sudjana (2009: 135), analisis butir soal atau analisis item adalah
pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang
memiliki kualitas yang memadai. Analisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang
harus dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas soal yang telah ditulis. Analisis
kualitas tes merupakan tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui derajat kualitas
suatu tes, baik tes secara keseluruhan maupun butir soal yang menjadi bagian tes. Jadi,
analisis butir soal adalah kegiatan yang harus dilakukan guru terhadap pertanyaan-
pertanyaan tes yang telah ditulis agar diperoleh perangkat tes yang memiliki kualitas
yang baik. Di samping itu, hasil analisis butir soal dapat digunakan untuk mengetahui
apakah soal termasuk kategori soal baik, soal perlu diperbaiki, atau soal jelek (Zulaiha,
2008: 1).
1) Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif atau yang dikenal dengan telaah mutu soal dilakukan
sebelum soal diujikan kepada peserta tes. Analisis ini dilakukan berdasarkan
pertimbangan (professional judgement) ahli materi, konstruksi tes, dan bahasa. Hal
tersebut dilakukan untuk meyakinkan bahwa soal berkualitas baik. Selain itu
11

analisis ini dilakukan dengan berpedoman pada kaidah penulisan soal yang dilihat
dari segi materi, konstruksi, dan bahasa (Zulaiha, 2008: 1).
2) Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui apakah soal berkualitas
baik atau tidak berdasarkan data empirik yang diperoleh melalui ujicoba soal.
Soal-soal diujicobakan pada sejumlah siswa yang mempunyai ciri (karakteristik)
yang sama dengan siswa yang akan menempuh soal-soal tersebut di kemudian
hari. Analisis kuantitatif dilakukan diantaranya untuk mengetahui apakah sebuah
soal dapat membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan
kemampuan rendah, dan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal. Dari hasil
analisis kuantitatif akan diperoleh soal baik, soal perlu diperbaiki, dan soal jelek
(Zulaiha, 2008: 1). Analisis secara kuantitatif menurut pendekatan teori tes klasik
menghasilkan karakteristik yang meliputi: validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
daya pembeda, dan keefektifan pengecoh (Sugiarto, 2017: 4).

2.3.1 Validitas
Validitas memperlihatkan ketepatan suatu instrumen tes berfungsi sebagai alat
ukur hasil belajar. Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas apabila tes tersebut
dapat mengukur objek yang seharusnya diukur dan sesuai dengan kriteria tertentu. Suatu
skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila
instrumen tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang memiliki validitas
rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.

1) Validitas Tes
Menurut Anas Sudijono (2012: 163), menganalisis tes hasil belajar dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu menganalisidengan jalan berpikir secara rasional
(logical analysis) dan menganalisisyang dilakukan dengan mendasarkan diri pada
kenyataan empiris (empirical analysis).

a. Pengujian Validitas Tes Secara Rasional


Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil
pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis. Dengan
12

demikian maka suatu tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas
rasional apabila setelah dilakukan penganalisisan secara rasional tes hasil
belajar tersebut memang telah mengukur apa yang seharusnya diukur dengan
tepat (Anas Sudijono, 2012: 164). Apakah tes hasil belajar sudah memiliki
validitas rasional atau belum, maka dapat dilakukan penelusuran melalui dua
segi, yaitu dari segi isi (content) dan dari segi susunan atau konstruksinya
(construct).

(1) Validitas Isi (Content Validity)


Menurut Anas Sudijono (2012: 164-165) validitas isi adalah validitas
yang dilihat dari segi isi tes tersebut sebagai alat pengukur hasilbelajar, yaitu
sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta
didik, isinya telah mewakili secara representatif terhadap seluruh materi atau
bahan pelajaran yang seharusnya diujikan.Dalam praktik, validitas isi dari
suatu tes hasil belajar dapat diketahui dengan jalan membandingkan antara
isi yang terkandung dalam tes hasil belajar dengan tujuan instruksional
khusus yang telah ditentukan untuk masing-masing mata pelajaran. Jika
penganalisisan secara rasional itu menunjukkan hasil yang telah
mencerminkan tujuan instruksional khusus di dalam tes hasil belajar, maka
tes hasil belajar yang sedang diuji tersebut dapat dinyatakan sebagai tes hasil
belajar yang telah memiliki validitas isi.

(2) Validitas Konstruksi (Construct Validity)


Validitas konstruksi dapat diartikan sebagai validitas yang dilihat dari
segi susunan, kerangka, atau rekaan. Suatu tes hasil belajar dapat dikatakan
telah memiliki validitas konstruk apabila butir-butir soal yang membangun
tes tersebut telah benar-benar dapat secara tepat mengukur aspek-aspek
berpikir seperti aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik
sebagaimana telah ditentukan dalam tujuan instruksional khusus (Anas
Sudijono, 2012: 166).

b. Pengujian Validitas Tes Secara Empiris


Validitas empiris adalah validitas yang bersumber pada atau diperoleh
atas dasar pengamatan di lapangan. Tes hasil belajar dapat dikatakan telah
13

memiliki validitas empiris apabila berdasarkan hasil analisis yang dilakukan


terhadap data hasil pengamatan di lapangan terbukti bahwa tes hasil belajar
secara tepat telah dapat mengukur hasil belajar yang seharusnya diukur lewat tes
hasil belajar tersebut (Anas Sudijono, 2012: 167).

Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki


validitas empirik atau belum, maka dapat dilakukan penelusuran melalui dua
segi, yaitu dari segi daya ketepatan meramalnya (Predictive Validity) dan daya
ketepatan bandingannya (Concurrent Validity).

2) Validitas Item
Menurut Anas Sudijono (2012: 163), validitas item dari suatu tes adalah
ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya
diukur lewat butir item tersebut. Hubungan antara butir item dengan tes hasil
belajar sebagai suatu totalitas adalah bahwa semakin banyak butir-butir item yang
dapat dijawab oleh peserta didik, maka skor total hasil tes tersebutsemakin tinggi.
Untuk sampai pada kesimpulan bahwa item-item yang ingin diketahui
validitasnya, dapat digunakan teknik korelasisebagai teknik analisisnya. Sebutir
item dapat dinyatakan valid apabila skor item yang bersangkutan terbukti memiliki
kesejajaran dengan skor total.

Butir soal dikatakan valid atau tidak valid dapat dilihat dari hasil
perhitungan yang dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5% sesuai
jumlah siswa yang diteliti. Apabila rpbi> r tabel maka butir soal tersebut.

2.3.2 Reliabilitas
Menurut Arifin (2013: 258), reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi
dari suatu instrumen. Reliabilitas tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes
teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kreteria yang telah ditetapkan. berhubungan
dengan konsistensi hasil pengukuran, yaitu seberapa konsistensi skor tes dari suatu
pengukuran ke pengukuran berikutnya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya pada bagian
14

validitas butir, dilihat dari bentuk maka soal tes yang berikan dapat dibedakan menjadi
dua yaitu soal tes bentuk objektif dan uraian.

2.3.3 Tingkat Kesukaran


Menurut Hamzah (2014: 244), tingkat kesukaran adalah peluang menjawab
benar satu soal. Semakin banyak siswa menjawab benar suatu soal maka akan semakin
mudah soal tersebut. Sebaliknya, semakin sedikit siswa yang menjawab benar suatu soal
maka semakin sukar soal tersebut. Menurut Arikunto (2010: 105), soal yang baik adalah
soal yang tidak merangsang lansung siswa untuk mengingatkan usaha dalam
memecahkan soal sedangkan soal terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa
karena pemecahan soal itu diluar kemampuanya kemudian tidak lagi bersemangat untuk
mnyelesaikannya.

2.3.4 Daya Pembeda


Menurut Syamsuddin (2012: 219), daya pembeda adalah kemampuan soal dapat
membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi
yang berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Indeks daya pembeda juga dapat bernilai negatif
apabila kelompok siswa bekemampuan rendah lebih banyak menjawab soal dengan
benar daripada kelompok siswa berkemampuan tinggi.

2.3.5 Efektivitas Pengecoh


Menurut basuki (2015: 144), analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah
pengecoh itu berfungsi atau tidak. Karena, pengecoh atau opsi yang diberikan dapat
menjadi pilihan bagi siswa ketika melakukan proses penyelesaian soal. Opsi yang
menjadi destraktor atau pengecoh dicantumkan alam pembuatan soal harus karena salah
konsep, salah hitung, atau salah prosedur. Pengecoh soal yang diberikan haruslah
efektif.
Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan efektifitas pengecoh butir
soal sebagai berikut :
1) Apabila semua pengecoh pada butir soal berfungsi, maka soal tersebut dikatakan
sangat baik dan dapat disimpan dalam bank soal.
15

2) Apabila terdapat satu pengecoh pada butir soal tidak berfungsi, maka soal tersebut
dikatakan baik dan dapat disimpan dalam bank soal dengan syarat opsi yang tidak
berfungsi direvisi.
3) Apabila terdapat dua pengecoh pada butir soal tidak berfungsi, maka soal tersebut
dikatakan buruk dan tidak dapat disimpan dalam bank soal. Soal tersebut harus
direvisi sampai memenuhi kriteria soal yang baik.
4) Apabila terdapat tiga atau lebih pengecoh pada butir soal yang tidak berfungsi,
maka soal tersebut dikatakan sangat buruk dan tidak dapat disimpan dalam bank
soal. Soal tersebut harus direvisi sampai memenuhi kriteria soal yang baik atau
soal tersebut dibuang dan diganti dengan soal yang baru.

2.3.6 Kualitas Butir Soal


Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat kualitas butir soal diadaptasi
dari Skala Likertsebagai berikut (Sugiyono, 2011: 134-135):

Tabel 2.1 Kriteria Kualitas Butir Soal

Jumlah Kriteria Yang Kualitas Revisi Masuk Bank


Terpenuhi (Validitas, Butir Soal Soal
Tingkat Kesukaran, Daya
Pembeda Dan Efektivitas
Pengecoh)

4 Sangat Baik Tidak Ada Ya

3 Baik Minor Belum

2 Sedang Sedang Belum

1 Tidak Baik Dibuang Tidak

Penjelasan dari Tabel kriteria kualitas butir soal diatas :

a) Butir Soal sangat baik apabila memenuhi empat kriteria yang baik yaitu Validitas,
Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh. Pada kondisi ini
butirsoal bisa masuk ke bank soal.
16

b) Butir soal baik jika memenuhi tiga dari empat kriteria soal yang baik (Validitas,
Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh). Pada kondisi ini
butir soal belum bisa masuk ke bank soal. Soal harus direvisi hingga memenuhi
empat kriteria.
c) Butir soal sedang jika memenuhi dua kriteria dari empat kriteria soal yang baik
(Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh). Pada
kondisi ini butir soal belum bisa dimasukkan ke dalam bank soal. Soal harus
direvisi hingga memenuhi empat kriteria.
d) Butir soal tidak baik jika memenuhi satu dari empat kriteria soal yang baik
(Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh). Pada
kondisi ini butir soal tidak bisa masuk ke bank soal. Soal membutuhkan revisi
signifikan sehingga lebih baik dibuang.
e) Butir soalsangat tidak baik jika tidak memnuhi seluruh kriteria soal yang baik
(Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh). Pada
kondisi ini butir soal tidak bisa masuk ke bank soal. Soal membutuhkan revisi
signifikan sehingga lebih baik dibuang.
f) Selain syarat berbasis butir, maka tes secara keseluruhan harus reliable.

2.4 Software Anates Version 4.09


Prawira (2008: 1), anates merupakan sebuah program aplikasi komputer yang
bertujuan untuk menganalisis butir soal. Software ini sangat bermanfaat khususnya bagi
para guru, umumnya para pemerhati evaluasi pendidikan. Software Anates untuk
analisis butir soal dengan menggunakan bahasa Indonesia yang dikembangkan oleh Drs.
Karno To, M.Pd. seorang dosen Psikologi di UPI dan Drs. Yudi Wibisono, S.T seorang
konsultan komputer.
17

Gambar 2.1 tampilan layar depan Software Anates


Ada 3 menu utama yang terdapat dalam software Anates yaitu:
1) File
Di dalam file terdapat beberapa sub menu yang masing – masing memiliki
fungsi sebagai berikut.
a. Edit data mentah, berfungsi saat hendak memperbaiki data mentah pada file
yang sudah ada.
b. Buat file baru, berfungsi untuk membuat file baru.
c. Baca file yang ada, berfungsi untuk membuka file yang sudah ada pada data
sebelumnya.
d. Simpan, berfungsi untuk menyimpan data untuk pengamanan.
e. Simpan dengan nama lain, berfungsi untuk menyimpan file yang sudah ada
dengan nama baru.
f. Keluar dari Anates, berfungsi saat mengakhiri penggunaan software Anates.
2) Penyekoran
Menu penyekoran untuk melihat hasil jawaban siswa. Jawaban benar
ditandai dengan angka 1, jawaban salah 0(-), dan tidak menjawab dengan tanda (*).
Di dalam menu penyekoran terdapat sub menu yang masing – masing memiliki
fungsi sebagai berikut.
a. Penyekoran data, berfungsi untuk mengetahui atau menampilkan skor data
mentah yang telah dibuat.
b. Skor dibobot, berfungsi untuk mengetahui atau menampilkan skor yang telah
dibobot pada data mentah yang telah dibuat.
18

c. Olah semua otomatis, berfungsi untuk mengolah atau menampilkan hasil dari
semua pengolahan data yang telah dibuat.
3) Olah Data
Di dalam Olah Menu data terdapat beberapa sub menu yang masing –
masing memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Reliabilitas, berfungsi mengolah atau menampilkan hasil dari uji reliabilitas dari
sebuah data yang telah dibuat.
b. Kelompok unggul dan asor, berfungsi mengolah atau menampilkan hasil dari
pembagian testee dalam kelompok unggul ( kelompok atas) dan kelompok asor
( kelompok bawah) dari data yang telah dibuat.
c. Daya pembeda, berfungsi mengolah atau menampilkan hasil daya beda dari
sebuah data yang telah dibuat.
d. Tingkat kesukaran, berfungsi mengolah atau menampilkan hasil tingkat
kesukaran dari sebuah data yang telah dibuat.
e. Korelasi skor butir dan skor total, berfungsi mengolah atau menampilkan hasil
korelasi skor butir dari skor total untuk sebuah data yang telah dibuat.
f. Kualitas pengecoh, berfungsi mengolah atau menampilkan hasil kualitas
pengecoh dari sebuah data yang telah dibuat.
Menurut Prawira (2008: 2), menganalisis butir dalam penggunaan Software
Anates untuk analisi soal bentuk pilihan ganda bisa dilakukan dengan langkah – langkah
berikut ini.
1) Bukalah Software Anates pilihan ganda.
2) Buat file data jika belum ada file yang pernah dibuat sebelumnya, yaitu dengan
klik ʻʻbuat File Baruʼʼ, setelah itu lakukan pengisian: jumlah subjek, jumlah butir
soal, dan jumlah pilihan. Setelah itu klik OK.
3) Tulislah nama peserta tes atau jika tidak menulis nama subjek sudah ada nomor
urut peserta, dan lanjutkan dengan menulis kunci jawaban dan jawaban setiap
peserta terhadap butir soal.
4) Berilah nama file dengan cara klik ʻʻkembali ke Menu Utamaʼʼ, dan klik simpan
dan beri nama file data dan.
19

5) Setelah itu, lakukan analisi butir soal, dapat sekaligus dengan klik ʻʻolah Semua
Otomatisʼʼ, atau satu persatu dengan klik setia perintah yang terlihat pada menu
utama.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian


kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan penelitian deskriptif digunakan pengumpulan
data untuk mengetahui keadaan objek yang diteliti. Penelitian ini berusaha melaporkan
atau mendeskripsikan keadaan objek yang diteliti secara apa adanya, dalam hal ini yaitu
kriteria soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran matematika SMA Negeri 8
Banjarmasin tahun ajaran 2019/2020 termasuk baik atau kurang baik yang diteliti secara
kuantitatif (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan keefektifan
pengecoh). Dalam penelitian ini data berupa angka-angka dianalisis menggunakan
software Anates Version 4.09.

2.3 Populasi Penelitian


Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh soal di kelas XI IPA
SMA Negeri 8 Banjarman. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah jumlahnya
sama dengan populasi yaitu seluruh soal. Dan sampelnya adalah sampel total 144 di
kelas XI IPA SMA Negeri 8 Banjarmasin.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
teknik dokumentasi yaitu utuk mendafatkan data berupa lembar ujian akhir semester
ganjil mata pelajaran matematika di SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran
2019/2020, lembar kunci jawaban, dan lembar jawaban peserta didik.

20
21

3.4 Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan terhadap butir soal ujian akhir semester ganjil mata
pelajaran matematika SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran 2019/2020 dengan
teknik analisis deskriptif kuantitatif. Peneliti dalam menganalisis data untuk mencari
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan keefektifan pengecoh.
Kelima hal tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan software Anates Version
4.09.

3.4.1 Software Anates


Menurut Prawira (2008: 2) langkah – langkah dalam menganalisis butir soal
menggunakan Software Anates, yaitu:
1) Klik icon anates 2x.

2) Jika muncul tayangan berikut, softwere siap digunakan


22

3) Masukkan data, klik buat file baru, isikan data seperti berikut:

4) Jika sudah terisi jumlah subjek, jumlah butir soal, dan jumlah pilihan jawaban, klik
ok, muncul seperti berikut:

5) Contoh pengisian data:


a. Masukan kunci jawaban pada baris pertama
b. Masukan nama siswa pada kolom nama/ subjek
c. Masukan jawaban siswa pada sel/ kolom yang bewarna putih, jika
siswa tidak menjawab isikan tanda (*)
23

6) Fungsi – fungsi pada menu bar:


a. Kembali kemenu utama
Jika diklik menu ini, tampilan akan ke tampilan pertama membuka
softwere.
b. Buat file baru
Untuk memasukkan data baru, klik menu buat file baru, kemudian isikan
data – data seperti pada langkah di atas.
c. Simpan
Data yang sudah dimasukkan simpan atau seving pada hard disk untuk
pengamanan data.
d. Baca file
Menu ini untuk membuka file yang sudah ada pada data sebelumnya
misalnya untuk mengeditnya.
e. Cetak
Menu ini untuk mencetak lembar yang dibutuhkan, misalnya data
keseluruhan atau suatu hasil olahan data.
7) Untuk pengamanan, data yang sudah diisikan disimpan (saving) dalam harddisk,
dengan mengklik menu simpan yang ada pada menu bar di bagian atas.

8) Jika data sudah diisikan pada kolom yang tersedia, maka data tersebut sudah siap
untuk di olah sesuai keperluan dalam menganalisis butir soal pilihan ganda di
kolom Olah Data diatas meliputi:
a. Validitas
b. Reliabilitas
c. Daya pembeda
24

d. Tingkat kesukaran
e. Efektivitas pengecoh
Cara dalam menggunakan software Anates tersebut sebagai berikut.
a. Buka software Anates untuk pilihan ganda.
b. Klik Buat File Baru masukan pada jendela “jumlah subjek” banyaknya responden dan
“jumlah butir soal” untuk banyaknya butir soal.
c. Kemudian klik Oke. Isilah pada halaman kerja anates Nama Responden, Skor Ideal
(Skor maksiamal tiap butirnya) dan butir soal yang didapat tiap responden.
d. Kemudian klik Kembali ke Menu Utama, dan pilih Penyekoran Data untuk
melihat skor semuanya.
e. Kemudian klik Kembali ke Menu Utama, dan pilih Korelasi Skor Butir dengan Skor
Total Data untuk tingkat Uji Validitas.

Lihat nilai korelasi butir item soal, sebagai contoh butir Item no. 4
karena rhitung = 0,760 >rkritis = 0,702 maka butir no.4 dikatakan Valid. 
(1) Jika Rpbi > rt maka maka interpretasinya validitas adalah soal Valid.
(2) Jika Rpbi = negatif maka maka interpretasinya validitas adalah soal terlalu
sukar.invalid atau tidak valid.
(3) Jika Rpbi< rt maka maka interpretasinya validitas adalah soal invalid atau
tidak valid
Dimana: r tabel atau rt pada taraf signifikansi 5% = 0,1638.
f. Kemudian klik Kembali ke Menu Utama, dan pilih Realibilitas Data untuk
analisis realibilitas.
25

Lihat nilai korelasi butir item soal, karena rhitung = 0,23 < rkritis = 0,702
maka dikatakan Tidak Reliabel. 
(1) Jika r11 ≤ 0,20 maka Kriteria reliabilitas adalah soal sangat rendah.
(2) Jika 0,20< r11≤ 0,40 maka Kriteria reliabilitas adalah soal rendah.
(3) Jika 0,40< r11≤ 0,60 maka Kriteria reliabilitas adalah soal cukup.
(4) Jika 0,60< r11≤ 0,80 maka Kriteria reliabilitas adalah soal tinggi.
(5) Jika 0,80< r11 ≤ 1,00 maka Kriteria reliabilitas adalah soal sangat tinggi.
Kaidah Keputusan :Jika 𝑟11> 0,70 (Reliabel)Jika 𝑟11< 0,70 (Tidak
Reliabel)
g. Kemudian klik Kembali ke Menu Utama, dan pilih Tingkat Kesukaran Data
untuk analisis tingkat kesukaran.

Tingkat kesukaran merupakan perbandingan antara jumlah jawaban


benar dari setiap nomor soal dengan jumlah subjek ( Prawira, 2008:8). Tingkat
kesukaran dapat didefinisikan sebagai proporsi siswa peserta tes yang menjawab
26

dengan benar,. Makin besar tngkat kesukaran berarti berarti soal itu makin
mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal
itu makin sukar.
Adapun kualifikasi tingkat kesukaran yang dipakai peneliti adalah
sebagai berikut.
(1) Jika 0 ≤ TK < 0,30 maka interpretasinya adalah soal terlalu sukar
(2) Jika 0,30 ≤ TK ≤ 0,70 maka interpretasinya adalah soal sedang.
(3) Jika < 0,70 TK < 100 maka interpretasinya adalah soal terlalu mudah.
h. Kemudian klik Kembali ke Menu Utama, dan pilih Daya Pembeda Data untuk
analisis daya pembeda.

Menurut Prawira (2008:8) daya pembeda merupakan perbandingan


jawaban siswa kelompok unggul dan kelompok asor. Soal yang dianggap baik
anatara kelompok unggul dan kelompok asor memiliki perbedaan yang
segnifikan. Semakin besar perbedaannya dianggap semakin baik dan sebaliknya,
jika perbedaanya negatif maka soal dianggap menyesatkan.
Daya pembeda digunakan terutama pada acuan norma, yaitu untuk
membedakan siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah. Adapun
kualifikasi daya pembeda soal (DB) yang dipakai peneliti adalah sebagai
berikut.
(1) Jika −1 ≤ DB < 0,00 maka interpretasinya adalah soal dibuang.
(2) Jika 0,00 ≤ DB < 0,19 maka interpretasinya adalah soal jelek.
(3) Jika 0,20 ≤ DB < 0,39 maka interpretasinya adalah soal sedang.
(4) Jika 0,40 ≤ DB < 0,69 maka interpretasinya adalah soal baik.
27

(5) Jika 0,70 ≤ DB < 1,00 maka interpretasinya adalah soal baik sekali.
i. Kemudian klik Kembali ke Menu Utama, dan pilih Efektivitas Pengecoh Data
untuk analisis efektivitas pengecoh.

Menurut Arifin (2013: 280) Pola sebaran jawaban diperoleh dengan


menghitung banyaknya peserta tes yang memilih jawaban a,b,c,d,e atau yang
tidak memilih apapun. Dari sebaran jawaban soal dapat diperoleh informasi
apakah pengecoh (distractor) berfungsi dengan baik atau tidak. Adapun
kualifikasi efektivitas pengecoh yang dipakai peneliti adalah sebagai berikut.
(1) Jika keempat jawaban pengecoh berfungsi makasoal dikatakan memiliki
efektivitas pengecoh yang sangat baik;
(2) Jika terdapat tiga jawaban pengecoh berfungsi makasoal dikatakan memiliki
efektivitas pengecoh yang baik;
(3) Jika terdapat dua jawaban pengecoh berfungsi maka soal dikatakan memiliki
efektivitas pengecoh yang cukup baik;
(4) Jika terdapat satu jawaban pengecoh berfungsi maka soal dikatakan memiliki
efektivitas pengecoh yang kurang baik;
(5) Jika semua jawaban pengecoh tidak berfungsi makasoal dikatakan memiliki
efektivitas pengecoh yang tidak baik(Sugiyono, 2015: 134-135).
Teknik analisis Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan
Efektivitas Pengecoh atau Distractor dianalisis menggunakan Anates Version 4.09 yang
telah dimodifikasi dengan rumus-rumus yang dibutuhkan sesuai dengan kriteria kualitas
28

soal. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat kualitas butir soal diadaptasi
dari Skala Likert sebagai berikut (Sugiyono, 2011: 134-135):
Tabel 3.1 Kriteria Kualitas Butir Soal

Jumlah Kriteria Yang Kualitas Butir Revisi Masuk Bank


Terpenuhi (Validitas, Soal Soal
Tingkat Kesukaran, Daya
Pembeda Dan Efektivitas
Pengecoh)

4 Sangat Baik Tidak Ada Ya

3 Baik Minor Belum

2 Sedang Sedang Belum

1 Tidak Baik Dibuang Tidak

Penjelasan dari Tabel kriteria kualitas butir soal diatas :


1) Butir Soal sangat baik apabila memenuhi empat kriteria yang baik yaitu Validitas,
Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh. Pada kondisi ini
butirsoal bisa masuk ke bank soal.
2) Butir soal baik jika memenuhi tiga dari empat kriteria soal yang baik (Validitas,
Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh). Pada kondisi ini
butir soal belum bisa masuk ke bank soal. Soal harus direvisi hingga memenuhi
empat kriteria.
3) Butir soalsedang jika memenuhi dua kriteria dari empat kriteria soal yang baik
(Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh). Pada
kondisi ini butir soal belum bisa dimasukkan ke dalam bank soal. Soal harus
direvisi hingga memenuhi empat kriteria.
4) Butir soal tidak baik jika memenuhi satu dari empat kriteria soal yang baik
(Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh). Pada
kondisi ini butir soal tidak bisa masuk ke bank soal. Soal membutuhkan revisi
signifikan sehingga lebih baik dibuang.
5) Butir soalsangat tidak baik jika tidak memnuhi seluruh kriteria soal yang baik
(Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh). Pada
kondisi ini butir soal tidak bisa masuk ke bank soal. Soal membutuhkan revisi
signifikan sehingga lebih baik dibuang.
29

6) Selain syarat berbasis butir, maka tes secara keseluruhan harus reliable.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian


Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 Banjarmasin. SMa Negeri 8
Banjarmasin terletak di jalan Alalak Tengah No. 55 RT. 05 Kelurahan Alalak Tengah,
Kecamatan Banjarmasin Utara, Kabupaten Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan
70125 serta didirikan pada tahun 1985.

4.2 Hasil Penelitian


Hasil yang diperoleh dari analisis kualitas butir soal ujian akhir semester ganjil
mata pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin Tahun ajaran
2019/2020 menggunakan Anates versi 4.09 sebagai berikut:

4.2.1 Validitas
Validitas empirik dihitung dengan rumus korelasi point biserial dengan bantuan
Anates versi 4.09 . Kemudian dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikan 5% dan
n = 144 maka diperoleh r tabel sebesar 0,381. Jika r hitung ≥ r tabel maka butir soal di
katatakan valid.
Tabel 4.2 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Validitas
No Indeks Validitas Butir Soal Jumlah Persentase

2, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 13 52%


≥0,381(Soal 14, 16, 18, 20, 23, 24
1 dinyatakan valid)

1, 5, 6, 8, 12, 13, 15, 12 48%


17, 19, 21, 22, 25
2 <0,381 (Soal
dinyatakan tidak
valid)

Berdasarkan hasil analisis, pada soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran
matematika kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin Tahun ajaran 2019/2020 terdapat 13
soal valid atau 52% dari keseluruhan soal dengan indeks validitas ≥ 0,381, sedangkan
12 soal tidak valid atau 48% dari total soal keseluruhan dengan indeks validitas ≤ 0,381.

30
31

4.2.2 Reliabilitas
Hasil penelitian terhadap analisis reliabilitas soal menurut Arifin (2013: 258)
reliabilitas tes (r11) dinyatakan memiliki relibilitas tinggi (reliable) jika r11  0,70.
Berdasarkan hasil analisis soal ujian sekolah mata pelajaran matematika kelas XII IPS
di SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun pelajaran 2019-2020 menggunakan Anates dapat
diketahui bahwa soal tersebut mempunyai nilai lebih rendah dari 0,70 yaitu sebesar 0,69
sehingga dapat dikatakan bahwa soal tersebut memiliki reliabilitas yang rendah.

4.2.3 Tingkat Kesukaran


Analisis tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan menggunakan Anates versi
4.09. diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda

Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal ujian akhir semester ganjil
mata pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran
2019/2020 menggunakan Anates versi 4.09 berikut yang dilakukan terhadap 25 butir
soal pilihan ganda tersebut, dapat diketahui bahwa sebanyak 25 butir soal, sebagian
besar berada pada kategori sedang sebanyak 11 butir atau (44%). Soal yang termasuk
32

dalam kategori mudah sebanyak 8 butir (32%) yang terbagi menjadi 5 butir (20%)
berkategori mudah dan sebanyak 3 butir (12%) soal berkategori sangat mudah. Soal
yang termasuk dalam katagori sukar sebanyak 6 butir 24% termasuk soal sukar yang
terbagi menjadi 3 butir (12%) berkategori sangat sukar dan 3 butir (12%) berkategori
sukar. No soal berdasarkan katagori tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 4 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran
No Katagori Butir Soal Jumlah Persentase

1 Sangat sukar 5, 12, 19 3 12%

2 Sukar 6, 13, 15 3 12%

3 Sedang 1, 2, 3, 9, 10, 11, 11 44%


14, 17, 21, 22, 23

4 Mudah 7, 8, 16, 18, 20 5 20%

5 Sangat mudah 4, 24, 25 3 12%


33

4.2.4 Daya Beda


Analisis Daya Beda soal pilihan ganda dengan menggunakan Anates versi 4.09.
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.5 Analisis Daya Beda Soal Pilihan Ganda
Nomor soal Hasil Katagori daya beda

1 30,77 Cukup

2 64,10 Baik

3 64,10 Baik

4 41,03 Baik

5 -2,56 Jelek Sekali

6 20,51 Cukup

7 51,28 Baik

8 30,77 Cukup

9 64,10 Baik

10 61,54 Baik

11 53,85 Baik

12 -7,69 Jelek Sekali

13 10,26 Jelek

14 43,59 Baik

15 10,26 Jelek

16 53,85 Baik

17 -10,26 Jelek Sekali

18 46,26 Baik

19 -2,56 Jelek Sekali

20 43,59 Baik

21 23,08 Cukup

22 33,33 Cukup

23 74,36 Sangat Baik

24 53,85 Baik

25 35,90 Cukup
34

Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal ujian akhir semester ganjil
mata pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran
2019/2020 menggunakan Anates versi 4.09 berikut yang dilakukan terhadap 25 butir
soal pilihan ganda tersebut, dapat diketahui bahwa sebanyak 25 butir soal, sebagian
besar daya beda berada pada kategori baik sebanyak 13 butir atau (52%) yang terbagi
menjadi 12 butir (48%) berkategori baik dan sebanyak 1 butir (4%) soal berkategori
sangat baik. Soal yang termasuk dalam katagori daya beda sedang sebanyak 6 butir
24%. Soal yang termasuk dalam katagori daya beda jelek sebanyak 2 butir 8%
sedangkan katagori butir soal yang daya bedanya dibuang sebanyak 4 butir (16). No
soal berdasarkan katagori daya beda dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Daya Pembeda
No Katagori Butir Soal Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 23 1 4%

2 Baik 2, 3, 4, 7, 9, 10, 12 48%


11, 14, 16, 18, 20,
24

3 Cukup 1, 6, 8, 21, 22, 25 6 24%

4 Jelek 13, 15 2 8%

5 Jelek Sekali 5, 12, 17, 19 4 16%

4.2.5 Efektivitas Pengecoh


Analisis Efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda dari hasil penyebaran
jawaban siswa disetiap butir soal. Suatu pilihan jawaban (pengecoh) dapat dikatakan
berfungsi apabila pengecoh paling tidak dipilih oleh 5% peserta tes atau lebih banyak
dipilih oleh kelompok siswa yang belum paham materi. Berikut adalah hasil analisis
efektivitas pengecoh soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran matematika kelas
XI SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran 2019/2020 menggunakan Anates versi
4.09.
35

Tabel 4.7 Hasil Analisi Penyebaran Jawaban Siswa

Berdasarkan hasil analisis efektivitas pengecoh soal ujian akhir semester ganjil
mata pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran
2019/2020 menggunakan Anates versi 4.09 berikut yang dilakukan terhadap 25 butir
soal pilihan ganda tersebut, dapat diketahui bahwa sebanyak 25 butir soal, sebagian
besar berada pada kategori berfungsi baik sebanyak 15 butir atau (60%) yang terbagi
menjadi 6 butir (24%) berfungsi sangat baik dan sebanyak 9 butir (36%) soal
berkategori berfungsi baik. Soal yang termasuk dalam katagori berfungsi cukup baik
sebanyak 10 butir 40%. , 0 butir soal yang katagori berfungsi kurang baik, 0 butir soal
yang katagori berfungsi tidak baik. No soal berdasarkan katagori daya beda dapat dilihat
pada tabel berikut.
36

Tabel 4.8 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Efektivitas Pengecoh


N Katagori Butir Soal Jumlah Persentase
o

1 Sangat Baik 2, 4, 10, 16, 18, 20 6 24%

2 Baik 3, 7, 8, 9, 12, 15, 9 36%


21, 23, 25

3 Cukup Baik 1, 5, 6, 11, 13, 14, 10 40%


17, 19, 22, 24

4 Kurang Baik - 0 0%

5 Tidak Baik - 0 0%

4.2.6 Kualitas Butir Soal


Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat kualitas butir soal diadaptasi
dari Skala Likert sebagai berikut (Sugiyono, 2011: 134-135):

1) Butir Soal sangat baik apabila memenuhi 4 kriteria yang baik yaitu Validitas,
Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh. Pada kondisi ini
butir soal bisa masuk ke bank soal.
2) Butir soal baik jika memenuhi 3 dari 4 kriteria soal yang baik (Validitas, Tingkat
Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh). Pada kondisi ini butir soal
belum bisa masuk ke bank soal. Soal harus direvisi hingga memenuhi empat
kriteria.
3) Butir soal sedang jika memenuhi 2 kriteria dari 4 kriteria soal yang baik (Validitas,
Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh). Pada kondisi ini
butir soal belum bisa dimasukkan ke dalam bank soal. Soal harus direvisi hingga
memenuhi empat kriteria.
4) Butir soal tidak baik jika memenuhi 1 dari 4 kriteria soal yang baik (Validitas,
Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh). Pada kondisi ini
butir soal tidak bisa masuk ke bank soal. Soal membutuhkan revisi signifikan
sehingga lebih baik dibuang.
5) Butir soal sangat tidak baik jika tidak memenuhi seluruh kriteria soal yang baik
(Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh). Pada
37

kondisi ini butir soal tidak bisa masuk ke bank soal. Soal membutuhkan revisi
signifikan sehingga lebih baik dibuang.
6) Selain syarat berbasis butir, maka tes secara keseluruhan harus reliable.

Berdasarkan hasil analisis, soal yang berkualitas sangat baik berjumlah 7 butir
soal atau 28% dari seluruh soal, soal yang berkualitas baik berjumlah 12 soal atau 48%
dari seluruh soal, soal yang berkualitas sedang berjumlah 6 soal atau 24% dari seluruh
soal, soal yang berkualitas tidak baik berjumlah 0 soal atau 0% dari seluruh jumlah soal
dan soal yang berkualitas sangat tidak baik berjumlah 0 soal atau 0 % dari seluruh soal.

Tabel 4.9 Kriteria Kualitas Butir Soal

No Kriteria Butir Soal Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 2, 3, 9, 10, 11, 7 28%


14, 23

2 Baik 1, 4, 5, 6, 7, 16, 12 48%


18, 20, 21, 22,
23, 24

3 Sedang 8, 12, 13, 15, 6 24%


17, 19, 25

4 Tidak Baik - - 0%

5 Sangat Tidak Baik - - 0%

4.3 Pembahasan

4.3.1 Validitas
Validitas butir soal dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila skor masing-
masing butir soal memiliki kesejajaran arah dengan skor total. Pada penelitian ini kesejajaran
dengan skor total diukur dengan korelasi point biserial. Indeks point biserial (rpbis) yang
diperoleh dari hasil penghitungan dikonsultasikan ke r tabel, pada taraf signifikansi 5%. Subjek
dalam penelitian ini berjumlah 144 siswa sehingga n=144 nilai dilihat pada kriteria yang
ditunjukkan r tabel menunjukkan angka 0,381. Jika harga Y pbi lebih dari atau sama dengan r
tabel maka butir soal termasuk valid tetapi jika nilai lebih kecil dari r tabel, maka butir soal
tersebut dinyatakan tidak valid. Hasil yang didapatkan setelah dikonsultasikan menurut r tabel
38

adalah sama yakni 0,381. Jadi, soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran matematika
kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran 2019/2020 menggunakan Anates
dikatakan valid apabila harga Ypbi =0,381.
Hasil penelitian berdasarkan validitas item menunjukkan bahwa butir soal
pilihan ganda yang valid berjumlah 13 butir (52%) dan butir soal yang tidak valid
berjumlah 12 butir (48%). Butir soal yang tidak valid sebaiknya diperbaiki dan butir
soal yang valid bisa langsung digunakan kembali. Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori validitas menurut Anas Sudijono (2015: 183) bahwa butir soal yang memiliki
validitas tinggi mencerminkan soal tersebut telah memiliki kehandalan dan tidak perlu
diragukan ketepatannya dalam mengukur kemampuan peserta didik. Untuk butir soal
yang memiliki validitas rendah mencerminkan soal tersebut tidak valid sehingga
perlu dilakukan tindakan terhadap soal tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa soal ujian akhir semester
ganjil mata pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran
2019/2020 termasuk soal yang baik berdasarkan tingkat validitas iitem yang
menunjukkan angka 52% untuk soal pilihan ganda Soal dapat menjadi valid karena
konstruksinya baik dan mencakup materi yang mewakili sasaran ukurnya. Butir soal
yang tidak valid sebaiknya diperbaiki dengan cara meningkatkan penguasaan teknik
penyusunan butir soal. Guru sebaiknya meminta pendapat dari ahli untuk memantapkan
validitas soal yang telah dibuat. Dengan demikian validitas merupakan hal penting
dalam menentukan ciri-ciri tes yang baik.

4.3.2 Reliabilitas
Reliabilitas soal adalah tingkat konsistensi atau ketetapan untuk mengukur soal
sehingga dapat dipercaya. Reliabilitas soal diukur dengan menggunakan hasil dari
Anates. Interpretasi koefisien reliabilitas (r11 ) dibandingkan dengan indeks reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa reliabilitas soal pilihan ganda adalah 0,69.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa Soal ujian akhir
semester ganjil mata pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun
ajaran 2019/2020 menggunakan Anates bentuk pilihan ganda dalam kategori rendah dan
hasilnya akan tetap atau mengikuti perubahan secara tetap apabila diujikan pada
kelompok yang sama.
39

Hasil penelitian tersebut sudah sesuai dengan kajian teori yang menyatakan
bahwa reliabilitas merupakan salah satu persyaratan soal dinyatakan baik segabai alat
evaluasi. Sesuai dengan pendapat Zainal Arifin (2016: 258) “reliabilitas adalah tingkat
atau derajat konsistensi dari sebuah instrumen. Reliabilitas tes berkenaan dengan
pertanyaan apakah suatu tes yang diteliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan”.

4.3.2 Tingkat Kesukaran


Tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat
kemampuan tertentu peserta didik. Soal yang baik memiliki tingkat kesukaran yang
sedang dalam artian tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 25 butir soal, sebagian besar
berada pada kategori sedang sebanyak 11 butir atau (44%). Soal yang termasuk dalam
kategori mudah sebanyak 8 butir (32%) yang terbagi menjadi 5 butir (20%) berkategori
mudah dan sebanyak 3 butir (12%) soal berkategori sangat mudah. Soal yang termasuk
dalam katagori sukar sebanyak 6 butir 24% termasuk soal sukar yang terbagi menjadi 3
butir (12%) berkategori sangat sukar dan 3 butir (12%) berkategori sukar. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Soal ujian akhir semester ganjil mata
pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran 2019/2020
menggunakan Anates termasuk soal yang baik karena soal yang tergolong sukar lebih
banyak daripada soal yang tergolong mudah.

4.3.4 Daya Beda


Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan peserta didik
dengan kemampuan tinggi dan peserta didik dengan kemampuan rendah. Hasil analisis
yang diperoleh pada penelitian ini bahwa daya pembeda Soal ujian akhir semester ganjil
mata pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran
2019/2020 menggunakan Anates. 13 butir atau (52%) yang terbagi menjadi 12 butir
(48%) berkategori baik dan sebanyak 1 butir (4%) soal berkategori sangat baik. Soal
yang termasuk dalam katagori daya beda sedang sebanyak 6 butir 24%. Soal yang
termasuk dalam katagori daya beda jelek sebanyak 2 butir 8% sedangkan katagori butir
soal yang daya bedanya dibuang sebanyak 4 butir (16).
40

Tes dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila tes tersebut, jika diujikan
kepada anak berprestasi tinggi, hasilnya rendah; tetapi bila diberikan kepada yang
lemah, hasilnya lebih tinggi; atau bila diberikan kepada kedua kategori siswa tersebut,
hasilnya sama saja. Jadi dapat dikatakan bahwa soal yang memiliki daya pembeda
cukup sebaiknya direvisi, dan soal yang bedanyapembeda jelek dan sangat jelek
haruslah diganti agar dapat membedakan tingkat kemampuan siswa.
Butir soal nomor 23 merupakan butir soal yang memiliki daya pembeda sangat
baik. Butir soal nomor 2, 3, 4, 7, 9 10, 11, 14, 16, 18, 20 dan 24 merupakan butir soal
yang memiliki daya pembeda baik. Hal ini menunjukkan bahwa butir-butir soal ini
mampu membedakan tingkat kemampuan peserta didik dengan baik, sehingga butir-
butir soal yang memiliki daya pembeda sangat baik dan baik ini dapat segera dicatat
dalam buku bank soal agar butir-butir soal tersebut dapat digunakan kembali sebagai tes
hasil belajar pada waktu-waktu yang akan datang.
Butir soal nomor 1, 6, 8, 21, 22 dan 25 merupakan butir soal yang memiliki
daya pembeda cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa butir - butir soal ini cukup
mampu membedakan kemampuan peserta didik, akan tetapi butir soal ini sebaiknya
diteliti ulang, dilacak dan ditelusuri sehingga dapat diketahui faktor yang menyebabkan
butir soal ini belum mampu membedakan tingkat kemampuan peserta didik. Butir-butir
soal ini juga sebaiknya direvisi hingga memiliki daya pembeda yang baik agar dapat
digunakan kembali pada tes-tes hasil belajar pada waktu yang akan datang.
Butir soal nomor 13 dan 15 merupakan butir soal yang memiliki daya pembeda
jelek. Butir soal nomor 5, 12, 17 dan 19 merupakan butir soal yang memiliki daya
pembeda jelek. Hal ini menunjukkan bahwa butir-butir soal ini tidak mampu
membedakan tingkat kemampuan peserta didik, sehingga butir-butir soal yang memiliki
daya pembeda sangat jelek dan jelek ini sebaiknya dibudang dan tidak digunakan lagi
pada tes-tes hasil belajar pada masa yang akan datang.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat dikatakan bahwa berdasarkan daya
pembeda soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran matematika kelas XI SMA
Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran 2019/2020 menggunakan Anates termasuk soal yang
cukup baik karena dari 25 butir soal terdapat 13 (52%) butir soal berkategori baik dan 6
(24%) butir soal berkategori cukup baik.
41

4.3.5 Efektivitas Pengecoh


Hasil analisis yang diperoleh pada penelitian ini bahwa efektivitas pengecoh soal
ujian akhir semester ganjil mata pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8
Banjarmasin tahun ajaran 2019/2020 menggunakan Anates menunjukkan bahwa dari 25
butir soal, sebagian besar berada pada kategori berfungsi baik sebanyak 15 butir atau
(60%) yang terbagi menjadi 6 butir (24%) berfungsi sangat baik dan sebanyak 9 butir
(36%) soal berkategori berfungsi baik. Soal yang termasuk dalam katagori berfungsi
cukup baik sebanyak 10 butir 40%. , 0 butir soal yang katagori berfungsi kurang baik, 0
butir soal yang katagori berfungsi tidak baik.
Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik
yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan
dipilih secara tidak merata Jadi dapat dikatakan bahwa salah satu syarat sebuah soal
dikatakan baik ialah memiliki kualitas pengecoh yang baik pula.
Butir soal nomor 2, 4, 10, 16, 18 dan 20 merupakan butir soal yang efektifitas
opsinya sangat baik. Butir soal nomor 3, 7, 8, 9, 12, 15, 21, 23 dan 25 merupakan butir
soal yang memiliki efektifitas opsi baik. Hal ini menunjukkan bahwa butir-butir soal ini
memiliki opsi pengecoh yang berfungsi dengan baik atau dipilih secara merata oleh
peserta didik, sehingga butir-butir soal yang memiliki efektifitas opsi yang sangat baik
dan baik ini dapat segera dicatat dalam buku bank soal agar butir-butir soal tersebut
dapat digunakan kembali sebagai tes hasil belajar pada waktu-waktu yang akan datang.
Butir soal nomor 1, 5, 6, 11, 13, 14, 17, 19, 22 dan 24 merupakan butir soal yang
efektifitas opsinya kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa butir-butir soal ini
memiliki beberapa opsi pengecoh yang tidak berfungsi, akan tetapi butir soal ini
sebaiknya diteliti ulang, dilacak dan ditelusuri sehingga dapat diketahui faktor yang
menyebabkan opsi pengecoh yang ada pada butir soal ini tidak berfungsi. Opsi
pengecoh yang tidak berfungsi sebaiknya direvisi atau diganti dengan opsi yang baru
sehingga kesemua opsi yang ada dapat berfungsi dengan baik agar dapat digunakan
kembali pada waktu yang akan datang. Dan 0 (0%) butir soal yang efektivitas
pengecohnya buruk.
Berdasarkan beberapa uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa efektifitas
pengecoh soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran matematika kelas XI SMA
42

Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran 2019/2020 menggunakan Anates termasuk soal yang
baik karena dari 25 butir soal, tidak ada yang berkategori sangat buruk.

4.3.6 Kualitas Butir Soal

Hasil analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Efektivitas


pengecoh butir soal dianalisis bersama untuk mengetahui keseluruhan kualitas butir
soal. Kualitas butir soal dibagi menjadi lima kategori yaitu Sangat Baik, Baik, Sedang,
Tidak Baik, Sangat tidak baik yang diadaptasi dari skala Likert.

Berdasarkan hasil analisis, soal yang berkualitas sangat baik berjumlah 7 butir
soal atau 28% dari seluruh soal, soal yang berkualitas baik berjumlah 12 soal atau 48%
dari seluruh soal, soal yang berkualitas sedang berjumlah 6 soal atau 24% dari seluruh
soal, soal yang berkualitas tidak baik berjumlah 0 soal atau 0% dari seluruh jumlah soal
dan soal yang berkualitas sangat tidak baik berjumlah 0 soal atau 0% dari seluruh soal.

Hasil analisis menunjukkan 18 butir soal memerlukan revisi. Hal tersebut


menunjukkan butir soal belum menjalankan fungsinya dengan baik, sedangkan 19 soal
dapat digunakan untuk tes yang akan datang, karena menunjukkan soal yang sangat baik
dan baik.
Tabel 4.10 Penyebab Kegagalan Butir
No Penyebab Butir Soal Jumlah Persentase
Kegagalan
1 Validitas (Tidak 1, 5, 6, 8, 12, 13, 12 48%
Valid) 15, 17, 19, 21,
22, 25
2 Daya Pembeda 5, 12, 13, 15, 17, 6 24%
(Jelek dan Tidak 19
Baik)
3 Tingkat 4, 5, 6, 7, 8, 12, 14 56%
Kesukaran( Sukar 13, 15, 16, 18,
dan Mudah) 19, 20, 24, 25
4 Efektifitas - - 0%
Pengecoh (kurang
baik dan tidak baik)

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kegagalan utama butir soal
pada validitas, yang berarti bahwa butir soal yang digunakan tidak memiliki kesesuaian
43

atau konsistensi validitas arah dengan skor total nya. Penyebab kegagalan kedua adalah
Tingkat kesukaran, ini berarti soal yang dibuat sangat sukar atau sangat mudah. Soal
yang sangat sukar hanya dapat dikerjakan oleh sedikit peserta didik, sedangkan soal
yang sangat mudah dapat dikerjakan oleh sebagian besar peserta didik. Penyebab
kegagalan ketiga adalah daya pembeda, hal ini menunjukkan bahwa soal tidak dapat
membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah.
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis kualitas butir soal
ujian akhir semester ganjil mata pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8
Banjarmasin tahun ajaran 2019/2020 menggunakan Anates, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1) Dilihat dari aspek validitasnya, bahwa soal ujian akhir semester ganjil mata
pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran 2019/2020
termasuk soal valid berjumlah 13 atau 52% sedangkan soal yang tidak valid
berjumlah 12 atau 48%. Soal yang sudah valid perlu dipertahankan, sedangkan
soal yang tidak valid dapat direvisi atau tidak digunakan lagi. Soal yang masih
dapat diperbiki sebaiknya direvisi dengan menningkatkan penyusunan soal
sehingga dapat digunakan kembali.
2) Dilihat dari aspek reliabilitasnya, keseluruhan butir soal pilihan ganda memiliki
nilai koefisien reliabelitas sebesar 0,69 sehingga dinyatakan reliable.
3) Dilihat dari aspek tingkat kesukaran, dapat disimpulkan bahwa yang termasuk soal
yang baik. Hal ini diketahui bahwa soal yang termasuk kategori sukar ada 6 soal
(24%), soal yang termasuk kategori sedang ada 11 soal (44%), dan soal yang
termasuk kategori mudah ada 8 soal (32%).
4) Dilihat dari aspek daya beda, dapat disimpulkan bahwa yang tergolong soal baik
karena sebanyak 76% dari 25 soal sehingga dapat membedakan siswa kelompok
tinggi dengan siswa kelompok rendah.
5) Dilihat dari aspek efektivitas pengecoh, dapat disimpulkan bahwa soal ujian akhir
semester ganjil mata pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin
tahun ajaran 2019/2020 menggunakan Anates termasuk soal yang baik karena dari
25 butir soal, tidak ada yang berkategori sangat buruk.

44
45

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis terhadap kualitas butir soal ujian akhir semester ganjil
mata pelajaran matematika kelas XI SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran
2019/2020 menggunakan Anates, maka saran yang saja ajukan sebagai berikut:
1) Manfaat Teoritis
a. Bisa digunakan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.
b. Bisa digunakan sebagai gambaran dan bahan pengembangan untuk
menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam bidang evaluasi,
yang meliputi analisis butir soal.
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Guru, hendaknya memberikan contoh kepada guru dalam melakukan
analisis terhadap tes hasil prestasi belajar peserta didik, yang meliputi analisis
butir soal.
b. Bagi Sekolah, hendaknya mendapatkan informasi yang baik dalam perbaikan
proses pembelajaran, khususnya dalam bidang evaluasi terhadap tes hasil
prestasi belajar peserta didik, yang meliputi analisis butir soal.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Basuki, I. 2015. Asesmen pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hamzah, Amir. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Kurniawan, Tutut. 2015. Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Mata
Pelajaran IPS Sekolah Dasar. Journal of Elementary Education. 4(1): 52-114

Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta:


Graha Ilmu

Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non


Tes.Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Prawira, Yudha Andana. 2008. Analisis Butir Soal Dengan Menggunakan Software
Anates V4.09. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudaryono. 2012. Dasar–Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudijono, Anas. 2015. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif skripsi dan tesis.


Yogyakarta: Suaka Media.

Sugiarto, Eko 2017. Menyusun proposal penelitian kuantitatif Bandung Alfabeta.

Syamsuddin. 2012 Pengukuran Daya Pembeda, Taraf Kesukaran, dan Pola Jawaban Tes
(Analisis Butir Soal). At-Tajdid: Jurnal ilmu tarbiyah. 1(2): 187-198.

Zulaiha, Rahmah. 2008. Analisis Soal Secara Manual. Jakarta: Puspendik


46
47
48

Lampiran 1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version
4.09 (lanjutan)
49

Lampiran 1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version
4.09 (lanjutan)
50

Lampiran 1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version
4.09 (lanjutan)
51

Lampiran 1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version
4.09 (lanjutan)
52

Lampiran 1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version
4.09 (lanjutan)
53

Lampiran 1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version
4.09 (lanjutan)
54

Lampiran 1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version
4.09 (lanjutan)
55

Lampiran 1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version
4.09 (lanjutan)
56

Lampiran 1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version
4.09 (lanjutan)
57

Lampiran 1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version
4.09 (lanjutan)
58

Lampiran 1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version
4.09 (lanjutan)
59

Lampiran 1. Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Dengan Program Anates Version
4.09 (lanjutan)
64
64
64
64
64
64

Anda mungkin juga menyukai