Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ayam merupakan salah satu unggas yang sudah tidak
asing lagi dikalangan masyarakat . Dagaing ayam merupakan
bahan makanan bergizi tinggi yang mudah didapat, rasanya
enak, teksturnya empuk, baunya tidak terlalu amis serta harja
yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat sehingga
disukai banyak orang dan sering digunakan sebagai bahan
utama dalam pembuatan makanan. Daging ayam yang biasa
dikonsumsi di Indonesia adalah ayam pedaging (Broiler) dan
ayam kampong. Setiap orang punya pilihannya masing –
masing dengan alesan yang berbeda misalnya karena ayam
Broiler lebih cepat empuk dari pada ayam kampung atau
karena ayam kampung memiliki kandungan lemak yang lebih
sedikit dari pada ayam broiler.

Banyaknya peminataan pasar menjadikan bisnis ternak


ayam semaikin banyak dikalangan masyarakat, akan tetapi
adanya penykit yang menyerang ayam membuat para
peternak mengalami kerugian yang cukup besar, sehingga
tidak sedikit dari peternak ayam mengalami gulung tikar. Hal
ini disebabkan karena tidak adanya pengeahuan yang cukup
mengenai beternak yang benar.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini,


memungkinkan peternak ayam mampu mendiagosa penyakit
dan mengetahui cara penanganan suatu penyakit ayam, yaitu
dengan aplikasi sistem pakar. Secara umum system pakar
(expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia kedalam computer, agar computer
dapat menyelesiakan masalah seperti yang biasa dilakukan
oleh para ahli.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka tujun


dari penulisan tugas akhir ini adalah merancang aplikasi sistem
pakar dengan mengimplementasikan kecerdasan buatan unuk
dapat mendiagnosa penyakit pada ayam.

B. TUJUAN

Adapun tujuan pembuatan aplikasi dari sistem pakar

Diagnosa penyakit pada ayam adalah sebagai beriku:

1. Merancang aplikasi sistem pakar dengan


mengimplementasikan kecerdasan buatan untuk dapat
mendiagnosa penyakit ayam?
2. Bagaimana mengimplementasikan metode forward chaining
pada aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit ayam ?
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

http://eprints.umpo.ac.id/3288/2/BAB%20I.pdf

BAB 3

HASIL OBSERVASI

- NAMA PEMILIK (pak haji abdul bahri)


- ALAMAT (gabus wetan)
- SETATUS PEMILIKAN (punya sendiri)
- JUMLAH KANDANG (1kandang 2lantai)
- UKURAN BERAPA KANDANG (100x8,5)
- UMUR BERAPA BIBIT SIAP DIBUDIDAYAKAN (0-35)
- DARI MANA BIBIT DIAMBIL (subang, garut, sukabumi,
tanggerang)
- BERAPA HARGA BIBIT (Rp 8500-9000 perekor)
- BERAPA JUMLAH BIBIT YANG DIBELI (23ribu ekor)
- BERAPA JUMLAH BIBIT TIAP KANDANGNYA (11500 ekor)
- APA PAKAN UANGGAS TERSEBUT (jagung giling, pellet,dedek )
- APA JENIS PAKAN UNGGAS TERSEBUT (java)
- BERAPA HARGA PAKAN TERSEBUT (250000-300000)
- BERAPA JUMLAH PAKAN YANG DI BERIKAN (186 gram/6ton)
- BERAPA KALI UNGGAS DI BERIKAN PAKAN DALAM SATU
HARI(2/3kali sehari)
- ADAKAH HORMON YANG DIBERIKAN, JIKA ADA HORMON
APA(hormon steroid berapa estrogen,
progesterone,testotron)
- ADAKAH VITAMIN YANG DIBERIKAN(vitamin chick)
- JIKA ADA, VITAMIN APA(adalah multivitamin dengan
kandungn vitamin C,E dan B)
- KAPAN UNGGAS MULAI DIBERIKAN VITAMIN DIBERIKAN (0-
seterusnya hingga panen)
- BERAPA HARI SEKALI VITAMIN DIBERIKAN (setiap hari dalam
kondisi normal)
- BAGAIMANA CARA VITAMIN DIBERIKAN (melewati dari air
minum)
- ALAT ALAT APA SAJA YANG DIGUNAKAN
(brooder,temometer,ember,gayung,selang,sekop,tali)
- BERAPA TENAGA KERJA YANG DI BUTUHKAN (2 orang)
- BERAPA TOTAL BIAYA YANG DIKELUARKAN (Rp218.125.000 )
- UMUR BERAPA UNGGAS SIAP DIPANEN (21 hari)
- BERAP KILO JUMLAH UNGGAS KETIKA PANEN (1,5-2,0 kg)
- BERAPA HARGA UNGGAS KETIKA PANEN(35000/kg)
- BERAPA KEUNTUNGAN YANG DIPANEN SEKALI PANEN
(Rp272.412.000)
- BAGAIMANA CARA PEMASARAN (pemasaran langsung
ketempat usaha)
- DIMANA UNGGAS DIPASARKAN (pasar tradisional,
supermarket)
- APA KENDALA YANG DIHADAPI DALAM BUDIDAYA UNGGAS
(modal yang besar,lokasi kandang,stress,terserang
penyakit,suhu kandang yang tinggi)
BAB 4

PENUTUP

C. KESIMPULAN

Manejemen perternakan ayam potong dipeternakan ayam potong


“pak haji abdul bahri” desa gabus wetan kecamaan gabus wetan
kabupaten indramayu meliputi manejemen perkandangan,
manejemen pemeliharaan, manejemen pakan, dan manejemen
kesehatan.

Upaya pencegahan terhadap penyakit CRD yang dilakukan


dipeternakan ini adalah dengan injeksi oxytetracyclin bersamaan
saat pemberian vaksin Avian Influence (AI). Kemudian dilanjutkan
dengan pemberian enoquli yaitu obat yang dapat mencegah dan
mengobati CRD.

Upaya pengobatan yang dilakukan adalah dengan pemberian


obat enoquil yang sama pada saat pengobatan pencegahan tetapi
dosisnya ditinggikan menjadi dua kali lipat.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai