Anda di halaman 1dari 11

1

PELAYANAN INSTALASI FARMASI

Standart Prosedur No Dokumen No Revisi Halaman


Operasional 001/AFM/DPO/2020 00 1/1
Ditetapkan Tanggal Ditetapkan Oleh PJ Klinik

1/5/2020

dr.Moh.Sholeh
Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk melayani dan menyiapkan permintaan
resep rawat jalan

Tujuan Untuk memberikan pelayanan obat dan alkes yang tepat sasaran (Tepat Obat,
Tepat Dosis, Tepat Indikasi, Tepat Sendian dan Waspada efek samping)

Kebijakan 1. UU No 36 tahun 2014 tentang kesehatan.


2. Permenkes No.9 Tahun 2014 Tentang Klinik
Persiapan Alat :
1. Komputer
2. Timbangan gram, timbangan mg beserta anak timbangan
3. Beker Glass 100 ml, 500 ml, 1000 ml
4. Mortir + stamper
5. Cawan penguap + spatula
6. Gelas Ukur 100 ml, 500 ml, 1000 ml
7. Ayakan puyer

Prosedur 1. Sambut pasien dengan senyuman, salam dan sopan


2. Menerima resep rawat jalan
3. Memeriksa kelengkapan resep (nama pasien, umur pasien, alamat dan nomor
telepon. Pasien, nama dokter, alamat dokter, no. telp dokter, paraf dokter, no
SIP dokter dan tanggal resep
4. Memberi harga obat beserta perhitungan dosis
5. Memberitahu ke pasien harga obat yang harus dibayar
6. Memberikan nomor antrian ke pasien
7. Mengambil obat dan menghitung jumlah obat sesuai permintaan pada resep dan
mencatat obat yang keluar ke stok obat.
8. Melakukan peracikan obat bila diperlukan
9. Pemberian etiket, etiket warna putih untuk obat dalam/ oral, etiket biru untuk
obat luar/ parenteral
10. Memasukkan obat ke dalam wadah terpisah untuk jenis obat yang
berbada
11. Lakukan pemeriksaan kembali obat/ alkes oleh petugas Depo obat
untuk kesesuaian resep.

1
2

12. Penyerahan obat beserta informasi pemakaian obat.

PERACIKAN OBAT

Standart Prosedur No Dokumen No Revisi Halaman


Operasional 003/AFM/DPO/2020 00 1/1
Ditetapkan Tanggal Ditetapkan Oleh PJ Klinik

1/5/2020

dr.Moh.Sholeh
Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mengambil dan membuat puyer sesuai
permintaan resep obat

Tujuan Untuk memberikan pelayanan obat dan alkes yang tepat sasaran (Tepat Obat,
Tepat Dosis, Tepat Indikasi, Tepat Sediaan dan Waspada efek samping)

Kebijakan 1. UU No 36 tahun 2014 tentang kesehatan


2. Permenkes No.9 Tahun 2014 Tentang Klinik

Persiapan Alat :

1. Komputer
2. Timbangan gram, timbangan mg beserta anak timbangan
3. Beker Glass 100 ml, 500 ml, 1000 ml
4. Mortir + stamper
5. Gelas ukur 100 ml, 500 ml, 1000 ml
6. Cawan penguap + spatula
7. Ayakan puyer
Pasien :

1. Pastikan identitas pasien

2. Pemberian KIE dalam bahasa yang dapat dipahami pasien

Prosedur 1. Membersihkan tempat dan peralatan kerja


2. Untuk sediaan sirup kering harus dalam keadaan sudah dicampur air matang
sesuai takarannya pada saat diserahkan kepada pasien
3. Untuk sediaan obat racikan, dilakukan pengecekan kembali perhitungan dosis
4. Menyiapkan pembungkus dan wadah obat racikan sesuai dengan kebutuhan
5. Menyiapkan dan mengambil obat sesuai kebutuhan
6. Menggerus obat yang jumlahnya lebih besar dahulu, dilanjutkan obat yang
lebih sedikit. Gerus hingga homogen
7. Membagi obat yang merata
8. Mengemas racikan obat sesuai dengan permintaan dokter

2
3

9. Pemberian etiket, etiket warna putih untuk obat dalam/ oral, etiket

PENANGANAN OBAT RUSAK DAN KADALUARSA

Standart Prosedur No Dokumen No Revisi Halaman


Operasional 004/AFM/DPO/2020 00 1/1
Ditetapkan Tanggal Ditetapkan Oleh PJ Klinik

1/5/2020

dr.Moh.Sholeh
Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memisahkan obat-obat yang telah rusak/
kadaluarsa dari obat yang belum rusak/ kadaluarsa

Tujuan Untuk menghindari pemberian obat yang rusak/ kadaluarsa kepada pasien

Kebijakan 1. UU No 36 tahun 2014 tentang kesehatan


2. Permenkes No.9 Tahun 2014 Tentang Klinik

Persiapan Alat :

1. Alat tulis

2. Buku Catatan

Prosedur 1. Identifikasi obat yang sudah rusak dan kadaluarsa


2. Memisahkan obat rusak/ kadaluarsa dan disimpan pada tempat terpisah dan
penyimpanan obat lainnya
3. Membuat catatan nama, no.batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa obat yang
rusak/ kadaluarsa
4. Melaporkan dan mengirim obat tersebut ke bagian gudang
5. Mendokumentasikan pencatatan tersebut.

3
4

PEMBELIAN OBAT/ ALKES KE APOTEK KERJA SAMA

Standart Prosedur No Dokumen No Revisi Halaman


Operasional 005/AFM/DPO/2020 00 1/1
Ditetapkan Tanggal Ditetapkan Oleh PJ Klinik

1/5/2020

dr.Moh.Sholeh
Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menyediakan stok obat/ alkes di Depo
obat

Tujuan Untuk menyediakan stok obat/alkes di Depo obat dan menghindari obat/ alkes
kosong di Depo obat

Kebijakan 1. UU No 36 tahun 2014 tentang kesehatan


2. Permenkes No.9 Tahun 2014 Tentang Klinik

Persiapan Alat :

1. Alat tulis

2. Buku catatan permintaan obat

3. Blangko Surat Pesanan (SP)

4. Alat komunikasi berupa telephone dan faximile

Prosedur 1. Identifikasi obat/ alkes yang akan disorder


2. Catat obat/alkes yang mau habis ke buku catatan permintaan obat
3. Identifikasi dan catat jumlah obat/ alkes yang akan disorder dan ke APOTEK
KERJA SAMA mana yang akan diorder di buku permintaan obat
4. Buatkan permintaan obat di blanko pesanan obat ke masing-masing APOTEK
KERJA SAMA
5. Berikan surat pesanan tersebut melalui faxilime ke APOTEK KERJA SAMA
6. Beri tanda jika obat/ alkes tersebut telah diorder di buku permintaan obat untuk
menghindari double order

4
5

PENERIMAAN OBAT/ ALKES DARI APOTEK KERJA SAMA

Standart Prosedur No Dokumen No Revisi Halaman


Operasional 007/AFM/DPO/2020 00 1/1
Ditetapkan Tanggal Ditetapkan Oleh PJ Klinik

1/5/2020

dr.Moh.Sholeh
Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menerima obat/ alkes dari supplier

Tujuan Untuk menerima obat/ alkes sesuai dengan surat pesanan Depo obat

Kebijakan 1. UU No 36 tahun 2014 tentang kesehatan


2. Permenkes No.9 Tahun 2014 Tentang Klinik

Persiapan Alat :

1. Alat tulis

2. Buku penerimaan barang

3. Komputer

4. Stempel Depo obat

5. Kartu stok obat

Prosedur 1. Barang tiba, APA/ Karyawan yang ditugaskan memeriksa kesesuaian barang
dengan surat pesanan, kondisi barang dan kesesuaian supplier dengan surat
jalan
2. Barang yang tidak sesuai pesanan/ catat dikembalikan ke supplier, catat dalam
berita acara pengembalian barang, ditandatangani oleh APA/ yang bertugas,
disertai stempel Depo obat dan Apotek Kerja Sama
3. Barang yang memenuhi syarat, catat dalam berita acara penerimaan barang dan
berita acara serah terima barang yang disertai stempel Klinik dan Apotek Kerja
Sama
4. Masukkan barang dalam ruangan khusus yang terpisah dengan barang-barang
yang telah ada sebelumnya. Lakukan pemeriksaan lebih lanjut nama obat,
kadar, bentuk sediaan, kadaluarsa, no. batch, dll.
5. Catat ke stok obat. Pindahkan barang ke dalam tempat penyimpanan dan
dikelompokkan sesuai spesifikasi masing-masing
6. Beri tanda obat/ alkes dengan stabile yang telah dating di buku permintaan obat
untuk menghindari double order
7. Catatan berita acara serah terima barang adalah buku penerimaan barang dan
komputer.

5
6

PENYIMPANAN OBAT

Standart Prosedur No Dokumen No Revisi Halaman


Operasional 008/AFM/DPO/2020 00 1/1
Ditetapkan Tanggal Ditetapkan Oleh PJ Klinik

1/5/2020

dr.Moh.Sholeh
Pengertian Suatu kegiatan dan usaha untuk mengelola barang persediaan sehingga harus
dilakukan sedemikian rupa agar kualitas obat dapat diperhatikan, barang terhindar
dari kerusakan fisik, pencarian barang mudah dan cepat, aman dari pencuri dan
mempermudah pengawasan stok

Tujuan 1. UU No 36 tahun 2014 tentang kesehatan


2. Permenkes No.9 Tahun 2014 Tentang Klinik

Kebijakan Alat :
1. Rak penyimpanan obat
2. Kartu stok obat/ alkes
3. Kulkas

Persiapan Alat :

1. Rak penyimpanan obat

2. Kartu stok obat/ alkes

3. Kulkas

Prosedur 1. Setelah barang memenuhi persyaratan penerimaan barang, obat disusun ke


dalam ruang penyimpanan obat dengan sistem FIFO (first in first out) dan
FEFO (first expire date first out )

2. Barang ditempatkan pada tempatnya sesuai spesifikasinya masing-masing

- Berdasarkan barang yang sejenis seperti : sirup, tablet, salep, injeksi, bahan
baku, kesediaan jadi, volume besar, obat, alkes, pembalut

- Berdasarkan sifat barang : barang mudah menguap/ terbakar, penyimpanan


dingin, penyimpanan tidak kena cahaya.

- Berdasarkan alphabet

- Berdasarkan gologan obat generic atau paten.

6
7

RETUR OBAT KE SUPPLIER

Standart Prosedur No Dokumen No Revisi Halaman


Operasional 009/AFM/DPO/2020 00 1/1
Ditetapkan Tanggal Ditetapkan Oleh PJ Klinik

1/5/2020

dr.Moh.Sholeh
Pengertian Suatu kegiatan dan usaha untuk mengembalikan obat/ alkes ke supplier baik itu
karena tidak sesuai surat pesanan, rusak/ cacat barang maupun barang yang akan
expire date

Tujuan Untuk menghindari penumpukan barang yang tidak sesuai spesifikasi surat
pesanan dan barang rusak/ cacat di Depo obat serta menghindari kerugian obat/
alkes yang mau exire date

Kebijakan 1. UU No 36 tahun 2014 tentang kesehatan


2. Permenkes No.9 Tahun 2014 Tentang Klinik

Persiapan Alat :

1. Alat tulis

2. Buku retur obat

3. Stempel Depo obat

Prosedur 1. Barang yang tidak memenuhi syarat penerimaan barang dibuatkan berita acara
pengembalian obat ke supplier
2. Catat dalam buku retur obat dan disertai dengan copy factur
3. Salesman akan buatkan form retur yang ditandatangani oleh petugas Depo obat
dan salesman
4. Barang dan copy factur dikumpulkan dikumpulkan pada tempat yang sama
untuk di bawa oleh pengirim
5. Barang yang diretur akan dipotong tagihan atau ganti barang.

7
8

KONSINYASI OBAT

Standart Prosedur No Dokumen No Revisi Halaman


Operasional 010/AFM/DPO/2020 00 1/1
Ditetapkan Tanggal Ditetapkan Oleh PJ Klinik

1/5/2020

dr.Moh.Sholeh
Pengertian Suatu kegiatan dan usaha supplier/ rekanan farmasi minitipkan produknya ke Depo
obat dimana pembayaran dilakukan setelah barang laku terjual

Tujuan Sebagai sarana untuk menjual produk baru atau produk yang masih dalam tahap
promosi ke pembeli

Kebijakan 1. UU No 36 tahun 2014 tentang kesehatan


2. Permenkes No.9 Tahun 2014 Tentang Klinik

Persiapan Alat :
1. Alat tulis
2. Blanko surat pesanan
3. Buku konsinyasi obat
4. Komputer
5. Faktur konsinyasi obat
6. Stabilo

Prosedur 1. Supplier/ rekanan farmasi promosi produk baru


2. Jika sudah acc dari kedua pihak baik pihak Depo obat maupun pihak supplier,
Depo obat membuatkan surat pesanan
3. Barang konsinyasi dikirim dan diterima oleh pihak Depo obat
4. Barang konsinyasi diletakkan di tempat produk konsinyasi beserta fakturnya
dan dicatat dalam buku konsinyasi obat dan computer
5. Apabila barang konsinyasi terjual catat setiap pengeluaran obat di fakturnya
6. Apabila obat konsinyasi tidak laku, obat diambil lagi oleh supplier beserta
tanda terima obat konsinyasi
7. Depo obat hanya membayar obat yang laku terjual saja ke supplier
8. Tandai dengan stabile jika obat konsinyasi sudah dibayar di buku konsinyasi
obat

8
9

PENERIMAAN PENGEMBALIAN OBAT

Standart Prosedur No Dokumen No Revisi Halaman


Operasional 011/AFM/DPO/2020 00 1/1
Ditetapkan Tanggal Ditetapkan Oleh PJ Klinik

1/5/2020

dr.Moh.Sholeh
Pengertian Penerimaan pengembalian obat adalah pemberian harga untuk obat yang
dikembalikan oleh pasien pulang, meninggal atau alergi sesuai dengan kebijakan
rumah sakit

Tujuan Meminimalkan kesalahan pemberian harga pemgembalian obat pasien

Kebijakan 1. Alkes dan cairan bisa dikembalikan jika kemasan masih baik
2. Obat yang dikembalikan adalah
- Pasien meninggal atau alergi yang sudah disetujui dokter yang merawat
- Obat injeksi, alkes selama rawat inap, dimana pembelian lewat RS Lukas
3. Obat yang dikembalikan tidak boleh keluar dari RS Lukas

Prosedur 1. Teliti kesesuaian antara register, nama pasien, nama obat dan jumlah obat
dengan form alur pengembalian obat
2. Masukkan data ke komputer
3. Teliti kembali kesesuaian register, nama pasien, nama obat dan jumlah obat.
4. Simpan dan cetak di kertas kwitansi
5. Serahkan kwitansi kepada keluarga pasien atau laporkan ke kasir dengan
menggunakan buku ekspedisi
6. Kembalikan obat ke tempatnya masing-masing jika terjadi kerusakan atau
pecah akibat keteledoran/ kelalaian yang bersangkutan harus menggantinya

Unit Terkait - Kasir


- Rawat inap
- Rawat jalan
- IGD

9
10

BILA TERJADI KESALAHAN PELAYANAN RESEP


(MEDICATION ERROR)

Standart Prosedur No Dokumen No Revisi Halaman


Operasional 012/AFM/DPO/2020 00 1/1
Ditetapkan Tanggal Ditetapkan Oleh PJ Klinik

1/5/2020

dr.Moh.Sholeh
Pengertian Kesalahan pelayanan resep (medicator error) adalah kejadian yang tidak disengaja
menyebabkan kerugian yang diderita pasien dalam pelayan sediaan farmasi

Tujuan Meminimalkan akibat yang disebabkan oleh kesalahan pelayanan resep


(medication error)

Kebijakan Menyelesaikan masalah sesuai dengan kewenangan sehingga tidak merugikan


pasien dan rumah sakit

Prosedur 1. Bila terjadi kesalahan pelayan resep dan obat sudah terbawa oleh pasien maka
sesegera mungkin menyusul ke rumah pasien

2. Sesegera mungkin mengganti obat yang salah dengan obat yang seharusnya

3. Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga tentang kejadian tersebut


dan informasi tentant obat yang seharusnya dipakai atau diminum oleh pasien

4. Bila kesalahan pelayanan tersebut berupa kesalahan administrasi maka


sesegera mungkin menyelesaikan masalah kepada keluarga pasien dengan
komunikasi dan informasi yang baik

5. Memintakan tanda tangan pasien atau keluarga pasien pada buku ekspedisi
sebagai bukti penyelsaian masalah tersebut

Unit Terkait - Driver


- Kasir

10
11

MEMBERI ETIKET

Standart Prosedur No Dokumen No Revisi Halaman


Operasional 014/AFM/DPO/2020 00 1/1
Ditetapkan Tanggal Ditetapkan Oleh PJ Klinik

1/5/2020

dr.Moh.Sholeh
Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan memberikan tanda aturan pakai obat
secara tertulis yang bisa dibaca dan dipahami oleh pasien

Tujuan Untuk memberikan informasi kepada pasien tentang aturan pakai obat serta
menghindari pasien lupa cara pakai obat

Kebijakan -

Persiapan 1. Alat tulis

2. Etiket putih dan biru

Prosedur 1. Siapkan etiket biru untuk obat luar/ parenteral dan etiket putih untuk obat oral
2. Tuliskan aturan pakai pada etiket sesuai dengan resep dokter
3. Untuk obat suspensi/ emulsi tambahkan tulisan “kocok dulu sebelum
digunakan”
4. Untuk obat suppo tambahkan tulisan “jangan ditelan” dan “masukkan ke dalam
dubur”
5. Masukkan etiket ke masing-masing obat sesuai spesifikasinya masing-masing.

Unit terkait Petugas Depo obat

11

Anda mungkin juga menyukai