Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA
TARGET PARIS AGREEMENT
Menjaga kenaikan temperatur global tidak melebihi 2oC,
dan mengupayakan menjadi 1,5oC

KOMITMEN INDONESIA
KOMITMEN NASIONAL
Amanat UU No 16/2016
Tentang Pengesahan Paris Agreement to The UNFCCC.
Penurunan emisi GRK sebesar 29% tanpa syarat
di bawah business-as-usual (BAU) dan 41% bersyarat
(dengan dukungan internasional yang memadai)
pada tahun 2030.

KOMITMEN SEKTOR ENERGI


Menurunkan emisi GRK
sebesar 314 – 446 Juta Ton CO2 pada tahun 2030,
melalui pengembangan energi terbarukan,
Presiden Joko Widodo pelaksanaan efisiensi energi, dan konservasi energi,
pada UN Climate Change Conference, COP21, Paris 2015
serta penerapan teknologi energi bersih.
500
6,3% RUPTL 2019-2028
TWh (rata2 6,4%)
450 6,2% 433
6,2% 408
6,2%
400 384
6,8%
361
7,2% 390
350
340 373
6,5% 6,8% 320 357 4,4%
5,6% 300 342
327
4,4%
300 279 311 4,5% RUPTL 2021-2030
4,7%
261 295 5,0% (rata2 4,9%)
245 280
250 266 5,4%
253 5,5%
243 242 5,2%
5,0%
200
-0,4% 4,6%

150

100

50

0
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
STATUS: AGUSTUS 2021

EBT Lain PLTP


12.000,0 PLTA/M & PS 40.000
298 525
10.591,0 3.128
1% 1%
9% 35.000
PLTD
10.000,0
440
1%
35.970 PLTG/GU
/MG
30.000

8.000,0 PLTU
21.672 MW 9.908
28%
25.000
60%
6.000,0 20.000

4.010,7 4.109,0 3.907,0 15.000


4.000,0 3.612,0
3.015,1
10.000
1.684,7
2.000,0 1.275,0
729,9 915,0 5.000
509,7 639,8 500,0
70,8 200,0 200,0
- -
Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
2021
PLTD 67,8 - - 34,9 148,7 83,8 95,0 10,0 - - - - - - - -
EBT Lain - 2,0 13,7 166,1 70,2 10,6 11,0 24,0 - - - - - - - -
PLTG/GU/MG - 455,3 352,7 1.160,8 933,8 902,1 175,8 3.442,1 1.190,0 1.215,0 55,0 10,0 - - 15,0 -
PLTA/M & PS 3,0 52,4 28,4 77,9 154,0 143,5 146,1 954,9 4,0 87,0 1.127,0 350,0 - - - -
PLTP - - - - 131,6 - 57,0 91,0 165,0 5,0 20,0 55,0 - - - -
PLTU - - 245,0 245,0 2.572,5 1.875,1 245,0 6.069,0 2.750,0 2.600,0 2.410,0 860,0 200,0 500,0 900,0 200,0
Total 70,8 509,7 639,8 1.684,7 4.010,7 3.015,1 729,9 10.591,0 4.109,0 3.907,0 3.612,0 1.275,0 200,0 500,0 915,0 200,0
Kumulatif 71 580 1.220 2.905 6.916 9.931 10.661 21.252 25.361 29.268 32.880 34.155 34.355 34.855 35.770 35.970
% 0,2% 1,6% 3,4% 8,1% 19,2% 27,6% 29,6% 59,1% 70,5% 81,4% 91,4% 95,0% 95,5% 96,9% 99,4% 100,0%

REALISASI RENCANA
Kaltim
99,99%
Maret 2021 Juni 2021
Aceh
99,99% Jambi
100% 99,28% 99,37%
Kaltara
100%
Sumut
99,99%
99,97%
Gorontalo
99,99%
99,59% 99,61%
100%
99,99% 100% 100%
100%
Kepri Kalbar Sulut Malut
Riau 99,64% 98,80% Sulteng 99,99% 99,99%
99,91% 100% 100% 99,20% 100% 100%
100% 100% Pabar
99,99%
Babel
97,33% (49 Desa) Papua
99,99%
100% Sulbar 94,99%
99,84% 95,06% (273 Desa)
100%

Jakarta
Sumbar 99,99% Jateng
99,75% 100% 99,99% Kalteng
100% 100% Kalsel
96,07% Maluku
100% 99,99% 92,33%
Bengkulu Sulsel Sultra
100% 100%
99,99% 99,99% 98,42%
100% 100% 100%
Sumsel
99,13%
100%
Jabar Komposisi RE (%) RD (%)
Lampung 99,72% Jatim
99,99% 100% Yogyakarta 99,02% Bali NTB NTT
100% 99,99% 100% 100% 99,98% 88,75% Berlistrik PLN 97,14 90,09
Banten 100% 100% 100%
100%
99,99%
Rasio Elektrifikasi 100% Berlistrik Non PLN 1,75 5,85
Rasio Desa Berlistrik Rumah Tangga Belum berlistrik : 483.012 RT Berlistrik LTSHE 0,48 3,67
Desa Belum Berlistrik : 322 Desa
Belum Berlistrik 0,63 0,39
BERDASARKAN JENIS
8.085 7.807 10.391
REKAPITULASI TAMBAHAN
PLTU
PLTG/GU/MG
PLTU MT
PLTD
3.300 26%
KAPASITAS PEMBANGKIT
8%
PLTP
PLT EBT Lain
PLTA/M & PS
PLTS
10.519 JENIS [MW] [%]
4.919 26%
(MW)

Total EBT 20.923 51,6


3.884
3.398 3.540
Fosil
19.652
40,6 EBT
48%
20.923 PLTA/M/MH 10.391 25,6
2.260 2.458 2.514 GW 52%
2.497
1.710 6% PLTB 597 1,5
4.680
5.828 12% PLT Bio 590 1,5
14% 3.355
5
8%
PLTP 3.355 8,3
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 0%
PLTS 4.680 11,5
BERDASARKAN PENGEMBANG
8.085 5
1.347 PLT EBT Base 1.010 2,5
7.807 515 3%
0% 855
PLN 1% 3.773 5.105 2%
BESS 300 0,7
IPP 9% 13%
Kerjasama Antar Wilus 1.701 PLN FOSSIL 19.652 48,4
4% 14.269 2.979
4.919 Total 1.642
13.819 34,0
(MW)

4% 35% 7% PLTU/MT
3.884
3.540
40,6 2.840
3.398 Kerjasama
IPP 7%
PLTG/GU/MG 5.828 14,4
2.260 2.458 2.514 5.286 Wilus
13% 300
GW 26.006 PLTD 5 0,01
1.710 64% 2.055
1%
5%
3.300
8.872
TOTAL 40.575 100
PLTU 8%
22%
300
1%
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030

PLTU hanya terdiri dari on-going project


Pasca tahun 2025 bauran EBT
dipertahankan melebihi 23%. Pada
akhir tahun 2030 bauran EBT akan
tercapai lebih dari 24%. Bauran
batubara turun setelah tahun 2026,
bauran BBM diupayakan minimum
setelah tahun 2025 dan hanya
untuk pasokan daerah 3T, serta
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
BBM 3,5% 3,0% 1,5% 0,5% 0,4% 0,4% 0,4% 0,4% 0,4% 0,4%
bauran gas variatif karena sebagai
Gas 16,6% 18,0% 18,1% 17,4% 15,6% 14,8% 14,9% 15,7% 15,5% 15,4% load follower dan peaker.
EBT 12,9% 12,8% 13,4% 14,4% 23,0% 23,1% 23,1% 23,5% 24,2% 24,8%
Batubara 67,0% 66,1% 66,9% 67,7% 60,9% 61,7% 61,6% 60,3% 59,8% 59,4%

Upaya pencapaian target bauran EBT 23% mulai tahun 2025 dan menjaga agar BPP tidak naik:
1. Mendahulukan pembangkit EBT yang tidak banyak meningkatkan BPP;
2. PLTS didorong lebih banyak karena harganya cenderung turun dan memanfaatkan waduk;
3. PLTU Cofiring didorong dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan;
4. Program dedieselisasi dengan pembangkit EBT;
ASEAN Pengembangan transmisi telah
Tipe garis:
Power Grid
menghubungkan antar sistem di dalam Warna garis:
70 kV Existing
Malaysia Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan 150 kV
Rencana
2 Sulawesi 275 kV
5
500 kV
Singapura
Bintan 4

9
3
10
6

7. 150 kV Interkoneksi Bali-Lombok (diperlukan kajian lebih


lanjut untuk mendukung rencana interkoneksi Jawa-Nusa
Tenggara);
A. Sudah masuk dalam daftar proyek RUPTL: 8. 150 kV Interkoneksi Bangka-Belitung (diperlukan kajian
1. 150 kV Interkoneksi Sumatera-Bangka (2022); B. Masih dalam narasi dan perlu kajian lebih lanjut: lebih lanjut untuk mendukung rencana Interkoneksi
2. 500 kV Interkoneksi Sumatera-Malaysia (2030), mendukung 5. Interkoneksi Sumatera-Singapura (termasuk interkoneksi Sumatera-Kalimantan);
kerangka kerjasama ASEAN Power Grid; Sumatera-Bintan), mendukung kerangka kerjasama 9. Interkoneksi Belitung-Kalimantan (diperlukan kajian lebih
3. 150 kV Interkoneksi Kalimantan (2023); ASEAN Power Grid, diperlukan kajian lebih lanjut; lanjut sebagai bagian dari program Supergrid Nusantara);
4. 150 kV Interkoneksi Sulbagut-Sulbagsel (Tambu-Bangkir COD 6. 500 kV Interkoneksi Sumatera-Jawa (diperlukan kajian 10. 150 kV Interkoneksi Baubau-Sulbagsel (diperlukan kajian
2024). lebih lanjut mempertimbangkan suplai dan demand); lebih lanjut untuk mendukung keandalan Bau-Bau).

Anda mungkin juga menyukai