TUJUAN

TRIAGE

Tujuan triase pada

musibah massal adalah
Di Susun Oleh :
 bahwa dengan sumber 
daya yang minimal
Dinda Anyndita R.P (P27820821012) Triase (Triage) adalah
Fitri Ardiana (P27820821028)
Tindakan untuk
dapat menyelamatkan
Nur Indah W J. (P27820821040)
Vindya Januareva B. (P27820821056) memilah/mengelompokkan korban sebanyak 
Yogy Yuanna (P27820821057)
korban berdasar  mungkin.
 beratnya cidera, kemungkinan
untuk  hidup, dan
keberhasilan tindakan
berdasar sumber  daya (SDM
PRODI PENDIDIKAN dan sarana) yang tersedia.
PROFESI NERS
 Tag Triase

PRINSIP TRIAGE
Tag (label berwarna dengan form data
pasien) yang dipakai oleh petugas triase 1. Pertahankan keberadaan
untuk  mengindentifikasi dan mencatat
kondisi dan tindakan medik terhadap darah universal dan
korban.
cairan. 1. Perkenalkan diri anda dan jelaskan
apa yang akan anda lakukan.
2. Tim respons pertama
2. Pertahankan rasa percaya diri pasien.
harus menilai 3. Coba untuk mengamati semua pasien
Pasien mati atau cedera fatal
yang jelas dan tidak mungkin
lingkungan atas yang datang, bahkan
saat mewawancara pasien.
diresusitasi. kemungkinan bahaya,
4. Pertahankan arus informasi petugas
keamanan dan jumlah triase dengan area tunggu & area
Pasien cedera berat yang
memerlukan penilaian cepat serta
korban untuk  tindakan. Komunikasi lancar sangat
 perlu. Bila ada waktu: penyuluhan.
tindakan medik dan transport menentukan tingkat
segera untuk tetap hidup (misal : 5. Pahami sistem IRD dan keterbatasan
gagal nafas, cedera torako- respons yang memadai. anda. Ingat objektif primer aturan
abdominal, cedera kepala atau
maksilo-fasial berat, shok atau
3. Beritahukan koordinator  triase. Gunakan sumber daya untuk 
mempertahankan standar pelayanan
 perdarahan berat, luka bakar berat). untuk mengumumkan memadai
musibah massal dan
Pasien memerlukan bantuan, kebutuhan akan
namun dengan cedera yang
kurang berat dan dipastikan tidak  dukungan antar instansi
akan mengalami ancaman jiwa
dalam waktu dekat
sesuai yang ditentukan
oleh beratnya kejadian.
Pasien dengan cedera minor
yang tidak membutuhkan
stabilisasi segera, memerlukan
bantuan
 pertama sederhana namun
memerlukan penilaian ulang
 berkala (cedera jaringan lunak,
fraktura dan dislokasi ekstremitas,
cedera maksilo-fasial tanpa
gangguan jalan nafas, serta gawat
darurat psikologis).