TUMBUHAN SPERMATOPHYTA
Oleh
Anggota kelompok: 2 (X MIPA 1)
1. Aninda Aulia D. (02)
2. Aurellia Clairine N. (05)
3. Fatriya Ibnu A. (15)
4. Wuri Af’idatul I. (34)
3.2 PEMBAHASAN
A. TUMBUHAN SPERMATOPHYTA
Secara morfologi, tumbuhan berbiji dapat dibedakan antara akar, batang, dan
daun.
Ciri-ciri Spermatophyta
Menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan
Termasuk golongan Cormophyta berbiji
Mempunyai alat kelamin yang jelas dan menghasilkan embrio
Cara hidupnya fotoautotrof
Mempunyai berkas pembuluh
Habitatnya di darat, ada beberapa yang hidup mengapung di air
Akarnya berbentuk serabut namun ada yang berupa akar tunggang
Batangnya menglami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat
(terdapat xylem dan floem)
Memiliki tulang daun yang bervariasi dan berdiferensiasi menjadi epidermis dan
mesofil
Ciri ciri
Bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah
Tidak memiliki ovarium
Memiliki strobilus atau konus sebagai alat perkembangbiakan dan tidak memiliki
bunga sejati
Pembuahan tunggal
Memiliki kambium
Berakar tunggang
Bentuk daun seperti jarum atau sisik dan ada juga yang melebar
3.3 DISKUSI
1. Bagaimana proses reproduksi tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae?
Gymnospermae Tumbuhan Gymnospermae menghasilkan heterospora yaitu
berupa mikrospora dan megaspora. Mikrospora berkembang menjadi
mikrogametofit (gametofit jantan) dan berisi serbuk sari. Sementara itu,
megaspora berkembang menjadi megagametofit (gametofit betina). Pada bakal
biji (megaspora) terdapat struktur liang biji ( mikrofil) dan kantong serbuk sari
(pollen chamber) yang mengganti fungsi bunga sebagai organ reproduksi betina.
Setelah serbuk sari dilepas, butir serbuk sari berkembang menjadi sperma. Pada
saat penyerbukan, serbuk sari melekat pada bakal biji. Selanjutnya, sperma
bergerak menuju sel telur melalui buluh sebuk sari. Jika terjadi pembuahan, akan
terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio dan biji. Jika biji tersebut jatuh
pada tempat yang sesuai, biji akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan
baru. Penyerbukan pada Gymnospermae dilakukan dengan perantara angin
(anemokori)
Angiospermae Proses pembuahan berawal dari proses penyerbuakan. Selisih
antara penyerbukan dan proses pembuahan relatif pendek. Pada saat serbuk sari
jatuh di kepala putik segera terbentuk buluh serbuk sari .Pada ujung buluh serbuk
sari terdapat inti vegetatif bertindak sebagai penunjuk jalan bagi dua inti sperma.
Selanjutnya buluh serbuk sari terus tumbuh memanjang mencapai bakal biji. Di
dalam bakal biji inti sperma I (n) membuahi sel telur (n) sehingga terbentuk zigot
(2n) dan inti sperma II (n) membuahi inti kandung lembaga sekunder sehingga
terbentuk endosperm (3n).
1. Tumbuhan yang hanya memiliki satu keping biji atau monokotil. Biji yang hanya satu ini
menyebabkan biji tidak dapat membelah saat menjadi kecambah karena kotiledonnya hanya
satu keping. Di bagian bunga terdapat mahkota yang mempunyai jumlah tiga dan
kelipatanya. Akarnya serabut dan berbatang dengan ruas ruas.
2. Tumbuhan yang hanya berkeping dua atau dikotil. Saat berkecambah mempunyai dua
kotiledon sehingga saat berkecambah dapat membelah jadi dua. Bunga di tumbuhan dikotil
memiliki bagian bagian yang lebih lengkap dari tumbuhan monokotil adanya kelopak,
mahkota, benangsari, dan putik dengan jumlah mahkota 2,4,5 dan kelipatanya. Mempunyai
akar tunggang dan batang yang bercangg dengan terdapat kambiun.
4.1 KESIMPULAN
10
a. Data hasil pembahasan
b. Pembahasan 15
c. Diskusi 10
Penutup :
a. Kesimpulan 5
b. Daftar pustaka 5
c. Lampiran 5
Total skor 100