Anda di halaman 1dari 28

Kontes

Terbuka
Olimpiade
Fisika

Naskah Soal dan Solusi

Kontes Terbuka Olimpiade Fisika

Mei 2019 Pra OSN

Oleh :

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia

Waktu : 47 Jam

Tahun 2019

KTOF V Mei 2019 Halaman 1 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
Penjelasan Model Soal
 Pada KTOF kali ini menggunakan sistem Essay.
 Tetap terdapat Soal Utama yaitu 5 buah soal utama pada KTOF kali ini (sesuai Pra
OSN 2019) dimana masing-masing soal terdiri atas beberapa anak soal dimana setiap
soal memiliki poin maksimum 20 Poin.
 Setiap anak soal adalah soal-soal yang berkaitan dengan soal utama yang berupa
konsep, matematik, dan numerik. Untuk mengerjakan soal numerik peserta diizinkan
menggunakan kalkulator.
 Setiap anak soal dari soal utama memiliki keterkaitan satu sama lain yang saling
membangun guna mempelajari permasalahan yang diberikan pada soal utama.

Teknis Pengerjaan
 Setiap peserta akan mendapatkan Nomor Peserta masing-masing.
 Soal KTOF akan kami bagikan via email dan grup WA kepada para peserta pada hari
Jumat, 24 Mei 2019 pukul 13.00 WIB.
 Peserta dipersilahkan mengerjakan soal yaitu dari saat soal dibagikan sampai batas
terakhir memasukkan jawaban di form jawaban online yaitu pada hari Minggu, 26
Mei 2019 pukul 12.00 WIB.
 Jawaban ditulis secara detail pada lembar jawaban yang telah disediakan
menggunakan balpoint warna hitam/biru dan tidak boleh warna lainnya. Lembar
jawaban akan dikirim bersamaan dengan soal tes.

Teknis Pengumpulan Jawaban

 Jawaban untuk setiap nomor soal harus dipisah dan dinamai dengan format berikut:
soal(nomor)_namalengkap_asalsekolah/instansi, Contoh:
soal2_ahmadbasyirnajwan_sman3banjarbaru,
soal5_mfauzansyahbana_smantambunselatan

 Jawaban diunggah pada form jawaban online menggunakan link berikut ini
bit.ly/FormJawabKTOFMei.

KTOF V Mei 2019 Halaman 2 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
 Jawaban hanya boleh dalam bentuk PDF dengan ukuran maksimal untuk tiap soalnya
adalah 20Mb. Untuk membuat file berupa foto menjadi file PDF, kalian bisa
menggunakan aplikasi CamScanner menggunakan cara lainnya.

 Form jawaban online hanya dibuka pada batas waktu pengerjaan yaitu dari hari
Jumat, 24 Mei 2019 pukul 13.00 WIB sampai dengan Minggu, 26 Mei 2019 pukul
12.00 WIB. Kami himbau para peserta untuk tidak mengumpulkan jawaban di menit-
menit akhir karena dikhawatirkan ada masalah koneksi yang menyebabkan jawaban
tidak terunggah.

Pengumuman Hasil dan Benefits

 Setiap peserta akan mendapatkan Soal KTOF beserta Solusinya. Solusi akan kami
berikan setelah Form Jawab Online ditutup yaitu pada hari Minggu, 26 Mei 2019
pukul 12.01 WIB via Email dan Grup WA.

 Hasil KTOF akan kami publikasikan 3-4 hari setelah Tes Berakhir melalui media sosial
kami via Facebook dan Instagram.

 Kami akan repost 15 Peserta terbaik pada KTOF kali ini.

 KTOF ini tentunya bisa menjadi ajang melatih diri dan pemantapan bagi siswa-siswa
yang akan mengikuti Olimpiade Sains Nasional Khususnya Bidang Fisika. Selain itu
juga bisa di jadikan ajang uji diri bagi Siswa Kelas XII, Mahasiswa, guru, dan Pegiat
Olimpiade Fisika lainnya.

Hormat Kami

Komunitas Olimpiade Fisika Indonesia

KTOF V Mei 2019 Halaman 3 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
1. (20 Poin) Sistem Dua Cincin di Atas Lantai
Suatu sistem benda terdiri dari dua cincin lingkaran: kecil (massa 𝑚 dan jari-jari 𝑟) dan
besar (massa 2𝑚 dan jari-jari 2𝑟). Kedua cincin berada pada posisi vertikal di atas meja.
Sistem dilepaskan dari keadaan diam seperti diperlihatkan pada gambar

2𝑟
𝑟
2𝑚
𝑚

a. Kondisi pertama adalah cincin kecil bergerak tanpa gesekan di dalam silinder besar,
dan cincin besarnya dapat bebas bergerak tanpa gesekan di atas meja. Ketika cincin
kecil mencapai dasar silinder besar, tentukan:
i. kelajuan pusat massa dan kelajuan sudut cincin besar dan cincin kecil.
ii. gaya normal normal pada cincin kecil.
iii. usaha gaya normal pada cincin kecil dan cincin besar. Hitung resultan usaha oleh
gaya normal tesebut pada kedua cincin dan kemudian apa makna fisisnya.
iv. perpindahan cincin besar
b. Kondisi kedua adalah cincin kecil menggelinding tanpa slip di dalam silinder besar, dan
cincin besarnya juga menggelinding tanpa slip di atas meja. Ketika cincin kecil
mencapai dasar silinder besar, tentukan :
i. kelajuan pusat massa dan kelajuan sudut cincin besar dan cincin kecil.
ii. perubahan momentum linier sistem. Jelaskan makna fisisnya.
iii. perubahan momentum sudut sistem terhadap acuan permukaan meja. Jelaskan
makna fisisnya.
Solusi:
a. Diagram gaya dan diagram gerak :

KTOF V Mei 2019 Halaman 4 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika

𝑅
𝑟
𝑀
𝑚

𝑥 = 0

𝑣M

𝑣m
𝑁m

𝑤m

i. Torsi oleh gaya berat dan gaya normal pada cincin kecil dan cincin besar sama
dengan nol sehingga kelajuan sudut cincin besar dan cincin kecil sama dengan nol,
ωm = ωM = 0. Pilih acuan energi potensial nol di pusat cincin besar . Hukum
kekekalan energi mekanik:
𝐸𝑀0 = 𝐸𝑀
1 2
1 2
0 = 𝑚𝑣𝑚 + 𝑀𝑣𝑀 − 𝑚𝑔𝑟 … (1)
2 2
Hukum kekekalan momentum pada arah horizontal :
𝐸𝑀0 = 𝐸𝑀
0 = 𝑚𝑣𝑚 − 𝑀𝑣𝑀 … (2)
Diketahui bahwa M = 2m dan R =2r. Gunakan (1) dan (2) untuk mendapatkan
𝑔𝑟
𝑣𝑀 = √ … (3)
3
𝑔𝑟
𝑣𝑚 = 2√ … (4)
3
ii. Resultan gaya pada cincin kecil ketika mencapai dasar cincin besar sama dengan
nol sehingga berlaku hukum II Newton relatif terhadap acuan pusat cincin besar.

KTOF V Mei 2019 Halaman 5 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika

∑ 𝐹 = 𝑚𝑎𝑠
2
𝑣𝑟𝑒𝑙
𝑁𝑚 − 𝑤𝑚 = 𝑚
𝑟
(𝑣𝑚 + 𝑣𝑀 )2
𝑁 − 𝑚𝑔 = 𝑚
𝑟
𝑁 = 4𝑚𝑔 … (5)
iii. Hubungan usaha dan energi kinetik :
𝑊𝑚 = ∆𝐸𝐾𝑚
1 2
𝑊𝑚𝑁 + 𝑊𝑚𝑤 = 𝑚𝑣𝑚
2
1 4𝑔𝑟
𝑊𝑚𝑁 + 𝑚𝑔𝑟 = 𝑚
2 3
𝑚𝑔𝑟
𝑊𝑚𝑁 = − … (6)
3
𝑊𝑀 = ∆𝐸𝐾𝑀
1 2
𝑊𝑀𝑁 + 𝑊𝑀𝑤 = 𝑀𝑣𝑀
2
𝑚𝑔𝑟
𝑊𝑀𝑁 = … (7)
3
Usaha total oleh gaya gesek pada sistem sama dengan nol artinya gaya normal
tidak mengubah energi kinetik sistem.
iv. Resultan gaya yang bekerja pada sistem pada arah horizontal sama dengan nol
sehingga posisi pusat massa sistem tetap pada arah horizontal.

𝑥𝑝𝑚 = 𝑥𝑝𝑚
′ ′
𝑚𝑥𝑚 + 𝑀𝑥𝑀 𝑚𝑥𝑚 + 𝑀𝑥𝑀
=
𝑚+𝑀 𝑚+𝑀
𝑚 ∙ (−𝑟) + 2𝑚 ∙ 0 = 𝑚𝑥 + 2𝑚𝑥
𝑟
𝑥 = − … (8)
3
Perpindahan cincin besar 𝑟/3 ke kiri.

b. Diagram gerak :

KTOF V Mei 2019 Halaman 6 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika

𝜔M

𝑣M 𝜔m

𝜔m

i. Hukum kekekalan energi mekanik:


𝐸𝑀0 = 𝐸𝑀
1 2
1 2
1 2
1 2
0 = 𝑚𝑣𝑚 + 𝐼𝑚 𝜔𝑚 + 𝑀𝑣𝑀 + 𝐼𝑀 𝜔𝑀 − 𝑚𝑔𝑟 … (9)
2 2 2 2
Kedua cincin gerak menggelinding :
𝑣𝑚 = 𝜔𝑚 𝑟 … (10)
𝑣𝑀 = 𝜔𝑀 𝑅 … (11)
Menentukan hubungan 𝜔m dan 𝜔M .

𝜔M

𝜔m

𝜃
𝑣M 𝑣m
𝑁m
𝜃 𝑓m
𝑀𝑔

𝑁M
𝑤m
𝑓M
𝑓m
𝑁m

Hubungan impuls dan momentum :

𝐼𝑀𝑥 = ∆𝑝𝑀𝑥

∫ 𝑁𝑚 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑑𝑡 − ∫ 𝑓𝑚 𝑠𝑖𝑛𝜃𝑑𝑡 − ∫ 𝑓𝑀 𝑑𝑡 = 𝑀𝑣𝑀 … (12)

𝐼𝑚𝑥 = ∆𝑝𝑚𝑥

KTOF V Mei 2019 Halaman 7 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika

∫ 𝑁𝑚 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑑𝑡 − ∫ 𝑓𝑚 𝑠𝑖𝑛𝜃𝑑𝑡 = 𝑚𝑣𝑚 … (13)

Hubungan impuls dan momentum sudut :

𝐼𝑀𝜃 = ∆𝐿𝑀

∫ 𝑓𝑚 𝑅𝑑𝑡 + ∫ 𝑓𝑀 𝑅𝑑𝑡 = 𝐼𝑀 𝜔𝑀 … (14)

𝐼𝑚𝜃 = ∆𝐿 𝑚

∫ 𝑓𝑚 𝑟𝑑𝑡 = 𝐼𝑚 𝜔𝑚 … (15)

Momen inersia cincin besar dan cincin kecil berturut-turut adalah 𝐼m = 𝑚𝑟 2dan
𝐼M = 𝑀𝑅 2. Gunakan persamaan (12) sampai dengan (15) untuk mendapatkan

𝜔𝑚 = 4𝜔𝑀 … (16)
Gunakan (9), (10),(11) dan (16) untuk mendapatkan
𝑔𝑟
𝑣𝑀 = √ … 17)
6

2𝑔𝑟
𝑣𝑚 = √ … (18)
3

𝑔
𝜔𝑀 = √ … (19)
24𝑟

2𝑔
𝜔𝑚 = √ … (20)
3𝑟

ii. Perubahan momentum sistem hanya pada arah vertikal sama dengan nol.
Perubahan momentum sistem hanya terjadi pada arah horizontal.
∆𝑝 = 𝑚𝑣𝑚 − 𝑀𝑣𝑀

2𝑔𝑟 𝑔𝑟
∆𝑝 = 𝑚√ − 2𝑚√
3 6

∆𝑝 = 0
Makna fisis kondisi ini adalah momentum sistem kekal dan gaya gesek statik
antara cincin besar dan meja sama dengan nol.
iii. Perubahan momentum sudut sistem :
∆𝐿 = 𝑀𝑣𝑀 𝑅 + 𝐼𝑀 𝜔𝑀 − 𝑚𝑣𝑚 𝑟 − 𝐼𝑚 𝜔𝑚

KTOF V Mei 2019 Halaman 8 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika

8𝑔𝑟
∆𝐿 = 𝑚𝑟√
3

Makna fisis kondisi ini adalah momentum sudut sistem terhadapa acuan
permukaan meja tidak kekal dan gaya gesek statik antara cincin besar dan meja
sama dengan nol.
Davit Sipayung
Pembina Lembaga Olimpiade Pendidikan Indonesia
2. (20 Poin) Gerak Melilit Bola dengan Tali pada Batang
Sebuah bola diikatkan pada tali tak bermassa sepanjang 𝐿. Ujung tali yang lain
disambung ke tiang yang sangat tipis yang tegak terpancang. Ukuran panjang tiang ℎ ≫
𝐿. Pada mulanya bola dilempar sehingga bergerak dengan lintasan lingkaran mendatar
dengan sudut yang dibentuk tali dengan tiang mula-mula adalah 𝜃0 .

𝜃0

a. Antara waktu 0 ≤ 𝑡 ≤ 𝑡1 , bola masih bergerak secara horizontal. Tentukan periode


gerak sistem bola-tali tersebut!
Setelah waktu 𝑡 ≥ 𝑡1, tali akan terlilit pada tiang. Asumsikan bahwa tiang sangat tipis
sehingga panjang tali di udara berkurang sangat lambat dan gerakan bola dapat
dibayangkan seperti lintasan lingkaran horizontal. Asumsikan pula tiang sangat kasar
sehingga tali yang terlilit tidak akan tergelincir.

b. Tentukan perbedaan ketinggian antara titik di mana ujung tali terikat dengan tiang
dengan titik di mana bola akhirnya menumbuk tiang!
c. Tentukan pula rasio kecepatan akhir bola (ketika menumbuk tiang) terhadap
kecepatan awal!
Petunjuk :

KTOF V Mei 2019 Halaman 9 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
Mungkin integral berikut akan berguna

𝑑𝑥
∫ = ln|𝑥| + 𝐶
𝑥

∫ cot 𝑥 𝑑𝑥 = ln|sin 𝑥| + 𝐶

𝑑𝑥 cos 𝑥
∫ = − ln | |+𝐶
sin 𝑥 cos 𝑥 sin 𝑥

Solusi :

a. Persamaan gaya sistem

∑ 𝐹θ = 𝑚(−𝐿0 Ω0 2 sin 𝜃0 cos 𝜃0 )

−𝑚𝑔 sin 𝜃0 = −𝑚𝐿0 Ω0 2 sin 𝜃0 cos 𝜃0

𝑔 𝑔
Ω0 2 = ⟹ Ω0 = √
𝐿0 cos 𝜃0 𝐿0 cos 𝜃0

Periode gerak sistem didapat dari hubungan 𝑇 = 2𝜋/Ω0

𝐿0 cos 𝜃0
𝑇 = 2𝜋√
𝑔

b. Oleh karena gerakan benda dapat diasumsikan lingkaran horizontal dalam waktu yang
singkat maka

∑ 𝐹y = 0
𝑚𝑔
𝑇 cos 𝜃 − 𝑚𝑔 = 0 ⟹ 𝑇 = … (1)
cos 𝜃
∑ 𝐹y = 𝑚𝑎

𝑣2
𝑚𝑔 tan 𝜃 = 𝑚 ⟹ 𝑚𝑣 2 = 𝑚𝑔𝐿 sin 𝜃 tan 𝜃 … (2)
𝐿 sin 𝜃
Dari hukum konservasi energi didapat
1
𝑑(𝑚𝑣 2 ) + 𝑑(𝑚𝑔𝐿 cos 𝜃) = 0 … (3)
2
Substitusi persamaan (2) ke persamaan (3) sehingga didapatkan
𝑑(𝐿 sin 𝜃 tan 𝜃) + 2𝐿 sin 𝜃 𝑑𝜃 = 0

KTOF V Mei 2019 Halaman 10 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
𝑑𝐿 sin 𝜃 tan 𝜃 + 𝐿 cos 𝜃 tan 𝜃 𝑑𝜃 + 𝐿 sin 𝜃 sec 2 𝜃 + 2𝐿 sin 𝜃 𝑑𝜃 = 0
sin2 𝜃 sin 𝜃
𝑑𝐿 + 3𝐿 sin 𝜃 𝑑𝜃 + 𝐿 =0
cos 𝜃 cos 2 𝜃
𝑑𝐿 𝑑𝜃
∫ = −3 ∫ cot 𝜃 𝑑𝜃 − ∫
𝐿 sin 𝜃 cos 𝜃
cos 𝜃
ln 𝐿 = −3 ln|sin 𝜃| + ln | |+𝐶
sin 𝜃
cos 𝜃
ln 𝐿 = ln | |+𝐶
sin4 𝜃
cos 𝜃 cos 𝜃
𝐿 = 𝑒𝐶 ( 4 ) = 𝐾 ( 4 )
sin 𝜃 sin 𝜃
Saat 𝜃 = 𝜃0 , 𝐿 = 𝐿0 maka
cos 𝜃0 sin4 𝜃0
𝐿0 = 𝐾 ( 4 ) ⟹ 𝐾 = 𝐿0 ( )
sin 𝜃0 cos 𝜃0
Sehingga
sin4 𝜃0 cos 𝜃
𝐿 = 𝐿0 ( )( ) … (∗)
cos 𝜃0 sin4 𝜃
Sekarang kita harus mencari posisi dimana bola menumbuk tiang. Jarak vertikal yang
ditempuh bagian kecil tali adalah
𝜋
sin4 𝜃0 cos 𝜃
𝑑𝑦 = ∫ 𝑑𝐿 cos 𝜃 = 𝐿0 ( ) ∫ cos 𝜃 𝑑 ( 4 ) … (4)
cos 𝜃0 𝜃0 sin 𝜃
Dengan metode integral by parts atau integral parsial kita akan dapatkan
sin2 𝜃0
𝑦 = −𝐿0 cos 𝜃0 (1 − ) … (5)
2
Karena pada awalnya posisi bola terhadap ujung tali yang terikat pada tiang adalah
−𝐿0 cos 𝜃0 , maka perbedaan perubahan ketinggiannya adalah 𝑦 − 𝑦0
1
𝑦 − 𝑦0 = 𝐿0 sin2 𝜃0 cos 𝜃0
2
c. Dari hukum konservasi energi didapatkan
1 1
𝑚𝑣f 2 = 𝑚𝑣i 2 − 𝑚𝑔Δ𝑦
2 2
dengan Δ𝑦 = 𝑦 − 𝑦0 maka
1 1 1
𝑚𝑣f 2 = 𝑚𝑣i 2 − 𝑚𝑔 ( 𝐿0 sin2 𝜃0 cos 𝜃0 ) … (6)
2 2 2

KTOF V Mei 2019 Halaman 11 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
Dari persamaan (2) kita dapat
sin2 𝜃0
𝑣i 2 = 𝑔𝐿0 ( ) … (7)
cos 𝜃0
Sehingga
1 1 sin2 𝜃0 1
𝑚𝑣f 2 = 𝑚𝑔𝐿0 ( ) − 𝑚𝑔 ( 𝐿0 sin2 𝜃0 cos 𝜃0 )
2 2 cos 𝜃0 2
1 1 sin2 𝜃0 − sin2 𝜃0 cos 2 𝜃0
𝑚𝑣f 2 = 𝑚𝑔𝐿0 ( )
2 2 cos 𝜃0
sin4 𝜃0
𝑣f 2 = 𝑔𝐿0 ( )
cos 𝜃0
Gabungkan persamaan (7) & (8) sehingga menghasilkan
sin4 𝜃0
√𝑔𝐿0 (
𝑣f cos 𝜃0 ) 𝑣f
= ⟹ = sin 𝜃0
𝑣i sin2 𝜃0 𝑣i
√𝑔𝐿0 (
cos 𝜃0 )
Catatan untuk tanda (∗)
Subtitusi 𝐿 sama dengan 0 (artinya ketika panjang tali sudah habis, bola akan
menumbuk tiang) didapatkan bahwa nilai cos 𝜃 = 0 atau dengan kata lain bola
menumbuk tiang dengan posisi sudut terhadap tiang sebesar 𝜋/2.
Christian Reivan
SMAN 3 Bandung
3. (20 Poin) Gaya Hambat pada Gerak Mobil
Sebuah mobil bermassa 𝑚 bergerak di atas jalan raya mendatar dengan suatu kecepatan
awal 𝑣0 yang konstan. Kemudian pengemudi mengerem sedemikian hingga mobil
mendapat gaya hambat. Asumsikan saat di rem, ban mobil langsung berhenti. Akibat gaya
hambat ini mobil akan berhenti sejauh 𝑠. Untuk kasus ini abaikan gaya hambat udara di
sekitar mobil.

𝑣0

a. Tentukan koefisien gesek antara ban mobil dan jalan raya!

KTOF V Mei 2019 Halaman 12 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
b. Jika mobil bergerak di atas jalan raya yang sama dengan keadaan awal yang sama pula
namun jalan raya miring dengan sudut kemiringan 𝛼, berapakah jarak yang ditempuh
mobil sampai berhenti? Gunakan segala kemungkinan yang ada.
c. Untuk tan 𝛼 = 3/4, 𝑣0 = 50 m/s, 𝑔 = 10 m/s, dan 𝑠 = 50 m, tentukan nilai numerik
bagian (a) dan (b)!
Sekarang kita akan pertimbangan hambatan udara. Gaya hambat udara ini berbentuk

𝐹⃗u = −𝑘𝑣⃗. Mobil mulai bergerak di atas jalan raya dan dengan keadaan awal yang sama
dengan sebelumnya.
d. Jika jalan raya mendatar, tentukan jarak yang ditempuh mobil sampai berhenti!
e. Jika jalan raya miring dengan sudut kemiringan 𝛼, tentukan jarak yang ditempuh mobil
sampai berhenti!
Solusi :
a. Berikut diagram gaya pada mobil!

𝑣0

𝑚𝑔
𝑔
Dari hukum newton akan kita peroleh
𝑁 − 𝑚𝑔 = 0 ⟹ 𝑁 = 𝑚𝑔
−𝑓 = −𝜇𝑁 = −𝜇𝑚𝑔 = 𝑚𝑎
𝑎 = −𝜇𝑔
Dari persamaan kinematika gerak, kita peroleh

2
𝑣0 2
0 = 𝑣0 + 2𝑎𝑠 ⟹ 𝜇 =
2𝑔𝑠
b. Ada dua kemungkinan yaitu mobil bergerak naik dan turun.
Kondisi ketika mobil bergerak naik
Berikut diagram gaya pada mobil!

KTOF V Mei 2019 Halaman 13 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika

𝑣0
𝑁

𝑚𝑔 sin 𝛼
𝑔
𝛼 𝑚𝑔 cos 𝛼
𝑓
𝛼 𝑚𝑔
𝑔

Persamaan gaya pada mobil adalah


𝑁 − 𝑚𝑔 cos 𝛼 = 0 ⟹ 𝑁 = 𝑚𝑔 cos 𝛼
−𝑓 − 𝑚𝑔 sin 𝛼 = 𝑚𝑎
−𝑚𝑔(𝜇 cos 𝛼 + sin 𝛼) = 𝑚𝑎 ⟹ 𝑎 = −𝑔(𝜇 cos 𝛼 + sin 𝛼)
Dari persamaan kinematika gerak, kita peroleh
0 = 𝑣0 2 + 2𝑎𝑠naik
𝑎 = 𝑣0 2 − 2𝑔(𝜇 cos 𝛼 + sin 𝛼)𝑠naik
𝑣0 2
𝑠naik =
2𝑔(𝜇 cos 𝛼 + sin 𝛼)
𝑣0 2 𝑣0 2 𝑠
𝑠naik = ⟹ 𝑠naik =
𝑣0 2 𝑣0 2 cos 𝛼 + 2𝑔𝑠 sin 𝛼
2𝑔 (2𝑔𝑠 cos 𝛼 + sin 𝛼)

Kondisi ketika mobil bergerak turun


Berikut diagram gaya pada mobil!

𝑓
𝑚𝑔 sin 𝛼
𝑔 𝑣0
𝛼
𝑚𝑔
𝑚𝑔 cos 𝛼
𝛼
𝑔
Persamaan gaya pada mobil adalah
𝑁 − 𝑚𝑔 cos 𝛼 = 0 ⟹ 𝑁 = 𝑚𝑔 cos 𝛼
−𝑓 + 𝑚𝑔 sin 𝛼 = 𝑚𝑎

KTOF V Mei 2019 Halaman 14 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
−𝑚𝑔(𝜇 cos 𝛼 − sin 𝛼) = 𝑚𝑎 ⟹ 𝑎 = −𝑔(𝜇 cos 𝛼 − sin 𝛼)
Dari persamaan kinematika gerak, kita peroleh
0 = 𝑣0 2 + 2𝑎𝑠turun
𝑎 = 𝑣0 2 − 2𝑔(𝜇 cos 𝛼 − sin 𝛼)𝑠turun
𝑣0 2
𝑠turun =
2𝑔(𝜇 cos 𝛼 − sin 𝛼)
𝑣0 2 𝑣0 2 𝑠
𝑠turun = ⟹ 𝑠turun =
𝑣0 2 𝑣0 2 cos 𝛼 − 2𝑔𝑠 sin 𝛼
2𝑔 ( cos 𝛼 − sin 𝛼)
2𝑔𝑠
c. Subtitusi nilai numeriknya, akan kita peroleh
𝑠naik = 48,1 m
𝑠turun = 89,3 m
d. Berikut diagram gaya pada mobil!

𝑁
𝑘𝑣
𝑣0

𝑚𝑔

Dari hukum newton akan kita peroleh


𝑁 − 𝑚𝑔 = 0 ⟹ 𝑁 = 𝑚𝑔 ⟹ 𝑓 = 𝜇𝑁 = 𝜇𝑚𝑔
−𝑓 − 𝐹u = −𝜇𝑁 − 𝑘𝑣 = −𝜇𝑚𝑔 − 𝑘𝑣 = 𝑚𝑎
𝑘 𝑑𝑣 𝑑𝑣 𝑑𝑠 𝑑𝑣
−𝜇𝑔 − 𝑣=𝑎= = =𝑣
𝑚 𝑑𝑡 𝑑𝑠 𝑑𝑡 𝑑𝑠
𝑣𝑑𝑣
= −𝑑𝑠
𝑘
(𝜇𝑔 + 𝑚 𝑣)

Misalkan
𝑘 𝑚 𝑚
𝑢 = 𝜇𝑔 + 𝑣 ⟹ 𝑣 = (𝑢 − 𝜇𝑔) ⟹ 𝑑𝑣 = 𝑑𝑢
𝑚 𝑘 𝑘
Maka kita peroleh
𝑚 𝑚
(𝑢 − 𝜇𝑔) 𝑑𝑢
𝑘 𝑘 = −𝑑𝑠
𝑢

KTOF V Mei 2019 Halaman 15 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
𝑚 2 1
( ) (1 − 𝜇𝑔 ) 𝑑𝑢 = −𝑑𝑠
𝑘 𝑢
𝑑𝑢 𝑘 2
𝑑𝑢 − 𝜇𝑔 = − ( ) 𝑑𝑠
𝑢 𝑚
Saat 𝑣 = 𝑣0 maka 𝑢 = 𝜇𝑔 + 𝑘𝑣0 /𝑚 sedangkan saat 𝑣 = 0 maka 𝑢 = 𝜇𝑔. Kita
integralkan persamaan di atas untuk batas-batas ini, akan kita peroleh
𝜇𝑔 𝜇𝑔
𝑑𝑢 𝑘 2 𝑠stop
∫ 𝑑𝑢 − 𝜇𝑔 ∫ = −( ) ∫ 𝑑𝑠
𝜇𝑔+𝑘𝑣0 /𝑚 𝜇𝑔+𝑘𝑣0 /𝑚 𝑢 𝑚 0

𝑘 2 𝑠stop
[𝑢]𝜇𝑔
𝜇𝑔+𝑘𝑣0 /𝑚 − 𝜇𝑔[ln|𝑢|]
𝜇𝑔
𝜇𝑔+𝑘𝑣0 /𝑚 = − ( ) [𝑠]0
𝑚

𝑘𝑣0 𝜇𝑔 𝑘 2
𝜇𝑔 − (𝜇𝑔 + ) − 𝜇𝑔 ln ( ) = − ( ) 𝑠stop
𝑚 𝑘𝑣0 𝑚
𝜇𝑔 + 𝑚
𝑚 2 𝑘𝑣0 𝑘𝑣0
𝑠stop = ( ) [ − 𝜇𝑔 ln (1 + )]
𝑘 𝑚 𝜇𝑚𝑔
Karena 𝜇 = 𝑣0 2 /2𝑔𝑠 maka
𝑚 2 𝑘𝑣0 𝑣0 2 2𝑘𝑠
𝑠stop =( ) [ − ln (1 + )]
𝑘 𝑚 2𝑠 𝑚𝑣0
e. Untuk bagian ini, ada sedikit perubahan yang terjadi yaitu pada suku gaya yang tidak
mengandung 𝑣.
Kondisi ketika mobil bergerak naik

𝑘𝑣 𝑣0
𝑁

𝑚𝑔 sin 𝛼
𝑔
𝛼 𝑚𝑔 cos 𝛼
𝑓
𝛼 𝑚𝑔
𝑔

Suku 𝜇𝑔 akan menjadi 𝑔(𝜇 cos 𝛼 + sin 𝛼) sehingga


𝑚 2 𝑘𝑣0 𝑘𝑣0
𝑠naik = ( ) [ − (𝜇 cos 𝛼 + sin 𝛼)𝑔 ln (1 + )]
𝑘 𝑚 (𝜇 cos 𝛼 + sin 𝛼)𝑚𝑔
Karena 𝜇 = 𝑣0 2 /2𝑔𝑠 maka

KTOF V Mei 2019 Halaman 16 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
𝑚 2 𝑘𝑣0 𝑣0 2 2𝑘𝑣0 𝑠
𝑠naik =( ) [ −( cos 𝛼 + sin 𝛼) ln (1 + )]
𝑘 𝑚 2𝑔𝑠 (𝑣0 2 cos 𝛼 + 2𝑔𝑠 sin 𝛼)𝑚
Kondisi ketika mobil bergerak turun

𝑓 𝑘𝑣
𝑚𝑔 sin 𝛼
𝑔 𝑣0
𝛼
𝑚𝑔
𝑚𝑔 cos 𝛼
𝛼
𝑔
Suku 𝜇𝑔 akan menjadi 𝑔(𝜇 cos 𝛼 − sin 𝛼) sehingga
𝑚 2 𝑘𝑣0 𝑘𝑣0
𝑠turun = ( ) [ − (𝜇 cos 𝛼 − sin 𝛼)𝑔 ln (1 + )]
𝑘 𝑚 (𝜇 cos 𝛼 − sin 𝛼)𝑚𝑔
Karena 𝜇 = 𝑣0 2 /2𝑔𝑠 maka
𝑚 2 𝑘𝑣0 𝑣0 2 2𝑘𝑣0 𝑠
𝑠turun =( ) [ −( cos 𝛼 − sin 𝛼) ln (1 + )]
𝑘 𝑚 2𝑔𝑠 (𝑣0 2 cos 𝛼 − 2𝑔𝑠 sin 𝛼)𝑚
Ahmad Basyir Najwan

SMAN 3 Banjarbaru

4. (20 Poin) Solusi Gerak Harmonik Sederhana pada Kelistrikan


Selain pada sistem mekanis, gerak harmonik sederhana juga terdapat dalam fenomena kelistrikan,
yaitu pada rangkaian 𝐿 (induktor) dan 𝐶 (kapasitor). Dua komponen ini sebagai berikut.

Induktor menghasilkan beda tegangan yang dipengaruhi oleh laju perubahan arus yang
melewatinya. Hal ini diakibatkan perubahan arus yang menghasilkan perubahan fluks yang
menghasilkan ggl induksi pada kawat lilitan pada induktor. Komponen ini menyimpan energi
dalam bentuk medan magnet.

Kedua ujung kapasitor dapat memiliki beda tegangan apabila ada muatan yang tersimpan di
dalam kapasitor. Hal ini memungkinkan adanya perbedaan tegangan tanpa ada arus yang mengalir
pada kapasitor. Komponen ini menyimpan energi dalam bentuk medan listrik. Arus yang mengalir
melalui kapasitor dapat menyuplai muatan yang tersimpan dalam kapasitor ataupun menariknya
keluar dari kapasitor.

KTOF V Mei 2019 Halaman 17 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
𝑑𝐼
𝑉+ − 𝑉− = 𝐿
𝑑𝑡
1
𝑈𝑖nduktor = 𝐿𝐼 2
2

𝑞
𝑉+ − 𝑉− =
𝐶
𝑞2
𝑈kapasitor =
2𝐶
𝑑𝑞 𝑑𝑉
𝐼= =𝐶
𝑑𝑡 𝑑𝑡

(10 Poin) Sekarang sebuah induktor dan sebuah kapasitor dirangkai dengan menghubungkan
salah satu ujung induktor ke ujung kapasitor serta ujung lain induktor ke ujung lain kapasitor. Ini
disebut rangkaian 𝐿 − 𝐶. Sebelum rangkaian ditutup, kapasitor dihubungkan dengan baterai
dengan tegangan 𝜀 untuk waktu yang sangat lama. Pada saat 𝑡 = 0, baterai dilepas dan rangkaian
ditutup. Anggap semua komponen ideal; tidak menghasilkan kalor.

a. Tentukanlah persamaan diferensial 𝑞, muatan kapasitor, dalam 𝐿 dan 𝐶!


b. Berapakah besar frekuensi sudut osilasi 𝑞?
c. Kapan energi yang tersimpan di kapasitor sebesar seper-tiga kali energi di induktor untuk
saat yang pertama kali?
d. Apakah ada energi yang hilang apabila kawat penghubung induktor dan kapasitor digunting?
Hint: seketika setelah digunting, tidak ada arus yang dapat mengalir.
Tinjau sebuah rangkaian baru, seperti gambar di bawah.

e. Berapakah besar frekuensi sudut osilasi rangkaian?


f. Tentukan perbandingan muatan di kapasitor A dan kapasitor B untuk masing masing mode
normal. (Ada 2 mode normal)

KTOF V Mei 2019 Halaman 18 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
g. Anggap muatan dalam kapasitor A adalah 𝑄 dan dalam kapasitor B tidak ada muatan pada
𝑡 = 0; tidak ada arus.
Tentukan muatan di kapasitor A, 𝑞𝐴 , dan muatan di kapasitor B, 𝑞𝐵 , sebagai fungsi waktu!
Apakah terdapat saat ketika Q dan P tidak memiliki beda tegangan? Jika iya, kapan? Anda
dapat menggunakan approksimasi waktu yang sangat kecil.
Solusi:
a. Persamaan diferensial dapat didapat menggunaka hukum Kirchoff II, dengan mengambil
loop melewati 𝐿, lalu ke 𝐶, dan kembali lagi.
𝑞 𝑑𝐼
+𝐿 =0
𝐶 𝑑𝑡
Selain itu, dari fenomena arus yang menyuplai muatan, didapat hubungan
𝑑𝑞
𝐼=
𝑑𝑡
Penggabungan keduanya menjadi
𝑑2 𝑞 𝑞
2
+ =0
𝑑𝑡 𝐿𝐶
b. Menganalogikan dengan persamaan osilasi yaitu
𝑑2 𝑥
+ 𝜔2 𝑥 = 0
𝑑𝑡 2
1
Didapatkan 𝜔 = √
𝐿𝐶

c. Dari informasi di soal, didapatkan 𝑞 = 𝜀𝐶 saat 𝑡 = 0.


Menyesuaikan persamaan gerak harmonik sederhana untuk 𝑞,
𝑞 = 𝜀𝐶cos𝜔𝑡
Turunkan sekali untuk mendapatkan persamaan arus;

𝐶
𝐼 = 𝜀√ sin𝜔𝑡
𝐿

Gunakan persamaan energi untuk induktor dan kapasitor; cari 𝑈𝑖𝑛𝑑 = 3𝑈𝑐𝑎𝑝
1 2 1 𝑞2
𝐿𝐼 = 3 ⋅
2 2𝐶
𝐼 2 = 𝜀 2 𝐶sin2 𝜔𝑡 = 3𝑞 2 = 3𝜀 2 𝐶cos2 𝜔𝑡
tan 𝜔𝑡 = √3
Kejadian ini terjadi saat
𝜋
𝜔𝑡 = + 𝜋𝑁; 𝑁 = 0, 1, 2, 3, ..
3

KTOF V Mei 2019 Halaman 19 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
𝜋
Untuk saat yang pertama kali artinya 𝑁 = 0. Didapat 𝑡 = 3 √𝐿𝐶

d. Mungkin bisa ada pemikiran bahwa energi di induktor tiba-tiba hilang karena arus menjadi
𝑑𝐼
nol, namun ternyata induktor menghasilkan tegangan yang sangat tinggi dikarenakan 𝑑𝑡 →

∞. Tegangan ini kemudian mengisi kapasitor dengan sangat cepat ketika digunting. Dengan
demikian, apabila seluruh komponen ideal, tidak akan ada energi yang hilang dalam
rangkaian 𝐿 − 𝐶.
e. Loop Kirchoff
Dapat dibuat loop yang melewati kapasitor A dan B dengan arus 𝐼1 searah jarum jam dan
loop lain yang melewati B saja yang dilewati arus 𝐼2 searah jarum jam. Pertama definisikan
arus mana yang menyuplai muatan.
𝑑𝑞𝐴 𝑑𝑞𝑏
𝐼1 = dan 𝐼2 − 𝐼1 =
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Lalu buatlah persamaan Kirchoff II nya.
2𝑞𝐴 𝐿 𝑑(𝐼1 − 𝐼2 ) 𝑞𝐵
− − + =0
𝐶 2 𝑑𝑡 𝐶
𝑑𝐼2 𝐿 𝑑(𝐼1 − 𝐼2 ) 𝑞𝐵
−𝐿 + − =0
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡 𝐶
Lakukan langkah substitusi,
2𝑞𝐴 1 𝑑2 𝑞𝐵 𝑞𝐵
− − =0
𝐿𝐶 2 𝑑𝑡 2 𝐿𝐶
𝑑2 𝑞𝐴 3 𝑑2 𝑞𝐵 𝑞𝐵
+ + =0
𝑑𝑡 2 2 𝑑𝑡 2 𝐿𝐶
𝑑 2 𝑞𝐴 𝑑 2 𝑞𝐵
Tebak solusi 𝑑𝑡 2
= −Ω2 𝑞𝐴 dan 𝑑𝑡 2
= −Ω2 𝑞𝐵
1 1 2
𝑞𝐵 ( Ω2 − ) + 𝑞𝐴 ( ) = 0
2 𝐿𝐶 𝐿𝐶
3 1
𝑞𝐵 ( Ω2 − ) + 𝑞𝐴 (Ω2 ) = 0
2 𝐿𝐶
Substitusikan 𝑞𝐵 ,
1 1 2 3 1
−𝑞𝐴 Ω2 ( Ω2 − ) + 𝑞𝐴 ( ) ( Ω2 − ) = 0
2 𝐿𝐶 𝐿𝐶 2 𝐿𝐶

1 4 4 2 2
Ω − Ω + 2 2=0
2 𝐿𝐶 𝐿 𝐶
Akar-akar dari persamaan ini adalah
√3 − 1 √3 + 1
Ω√LC = √4 ± 2√3 → Ω1 = atau Ω2 =
√𝐿𝐶 √𝐿𝐶

KTOF V Mei 2019 Halaman 20 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
f. Masukkan hasil ini ke persamaan di atas untuk mencari 𝑞𝐴 /𝑞𝐵 .
Didapatkan untuk Ω1 ,
𝑞𝐴 7 + 3√3
=− = 𝑘1
𝑞𝐵 11
Dan untuk Ω2 ,
𝑞𝐴 7 − 3√3
=− = 𝑘2
𝑞𝐵 11
g. Sekarang kita bisa tebak solusi umum dari osilasi terkopel;
𝑞𝐴 = 𝑘1 𝐴cos(Ω1 𝑡 + 𝜙) + 𝑘2 𝐵cos(Ω2 𝑡 + 𝛾)
𝑞𝐵 = 𝐴cos(Ω1 𝑡 + 𝜙) + 𝐵cos(Ω2 𝑡 + 𝛾)
Masukkan kondisi saat 𝑡 = 0;
𝑄 = 𝑘1 𝐴cos(𝜙) + 𝑘2 𝐵cos(𝛾)
0 = 𝐴cos(𝜙) + 𝐵cos(𝛾)
0 = Ω1 𝑘1 𝐴sin(𝜙) + Ω2 𝑘2 𝐵sin(𝛾)
0 = Ω1 𝐴sin(𝜙) + Ω2 𝐵sin(𝛾)
Dari keempat persamaan tersebut, didapatkan
𝑄 11
𝐴= = − √3 𝑄
𝑘1 − 𝑘2 18
11
𝐵 = −𝐴 = √3 𝑄
18
Dan persamaan fungsi waktu dapat ditulis sebagai
7√3 + 9 7√3 − 9
𝑞𝐴 = 𝑄cos(Ω1 𝑡) − Qcos(Ω2 𝑡)
18 18
11 11
𝑞𝐵 = − √3 𝑄cos(Ω1 𝑡) + √3 𝑄cos(Ω2 𝑡)
18 18
h. Saat Q dan P tidak memiliki beda tegangan, 𝑞𝐴 = 0. Dimana t harus memenuhi:
cos(Ω1 𝑡) 7√3 − 9
=
cos(Ω2 𝑡) 7√3 + 9
Persamaan ini tidak dapat diselesaikan secara analitik, namun bisa secara numerik.
Menggunakan WolframAlpha:

KTOF V Mei 2019 Halaman 21 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika

Dimana 𝑡 = 𝑥√𝐿𝐶
Namun menggunakan approksimasi sudut kecil cos 𝜃 ≈ 1 − 𝜃 2 /2, solusi terdekat ke 𝑡 = 0
dapat didekati. Didapat 𝑥 = 0.48.Ya, tegangan P-Q bisa nol.
Ivander Jonathan M. W.
SMA Mawar Sharon Christian School Surabaya
5. (20 Poin) Kontribusi dari Disipasi Kepada Efisiensi Sebuah Sistem Termodinamika
Dalam soal ini, kita akan membahas tentang kontribusi dari disipasi kepada efisiensi
sebuah sistem Termodinamika (Mesin dan dua reservoir). Perhatikan skema dibawah ini.
Skema ini adalah aliran energi (baik dalam bentuk kalor maupun usaha) dalam sistem
selama satu siklus penuh.

Secara umum, dalam satu siklus, mesin bekerja dalam 4 tahap, yaitu

KTOF V Mei 2019 Halaman 22 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
1) Mesin mengalami kontak dengan reservoir panas dengan suhu 𝑇h , sehingga kalor
sebesar 𝑄e,h diberikan dari reservoir panas kepada mesin 𝑀.
2) Mesin mengerjakan usaha sebesar 𝑊h selama masih kontak dengan reservoir panas.
Selama ini juga, terdapat energi yang berubah bentuk dari usaha mesin menjadi energi
disipasi 𝑊f,h. Energi ini diserahkan kembali kepada mesin dan reservoir panas
berturut-turut sebesar 𝛼h 𝑊f,h dan (1 − 𝛼h )𝑊f,h, dimana 𝛼h adalah fraksi energi
disipasi yang diterima mesin.
3) Mesin mengalami kontak dengan reservoir dingin dengan suhu 𝑇c , sehingga kalor
sebesar 𝑄e,c diberikan dari mesin 𝑀 kepada reservoir dingin.
4) Mesin mengerjakan usaha sebesar 𝑊c selama masih kontak dengan reservoir dingin.
Selama ini juga, terdapat energi yang berubah bentuk dari usaha mesin menjadi energi
disipasi 𝑊f,c . Energi ini diserahkan kembali kepada mesin dan reservoir dingin
berturut-turut sebesar 𝛼c 𝑊f,c dan (1 − 𝛼c )𝑊f,c , dimana 𝛼c adalah fraksi energi
disipasi yang diterima mesin.

Perlu diketahui bahwa langkah 1) – 2) dan langkah 3) – 4) bisa saja terjadi secara
bersamaan, tergantung dari bagaimana detil dari setiap proses. Skema yang ditampilkan
diatas menggunakan variabel 𝑊 = 𝑊h + 𝑊c dan 𝑊f = 𝑊f,h + 𝑊f,c . Asumsikan semua
energi yang didisipasikan hanya diterima oleh mesin dan kedua reservoir, dan tidak bisa
diterima oleh lingkungan.

a. (2 Poin) Efisiensi sistem ini (𝜂f ) didefinisikan sebagai rasio antara usaha yang diterima
lingkungan (bukan yang disuplai oleh mesin) dengan banyaknya kalor yang keluar dari
reservoir panas dalam satu siklus. Nyatakan 𝜂f dengan menggunakan definisi ini.
b. (2 Poin) Tuliskan persamaan Hukum Termodinamika 1 untuk sistem selama satu siklus
ini, lalu nyatakan 𝜂f dalam variabel lainnya kecuali 𝑊, 𝑊h , dan 𝑊c .
c. (5 Poin) Perubahan entropi dari suatu bagian dari sistem (misalnya reservoir)
didefinisikan sebagai

𝑑𝑄
∆𝑆 = ∫
𝑇

KTOF V Mei 2019 Halaman 23 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
Integral tersebut dievaluasi selama satu siklus. Jika temperatur bagian dari sistem yang
ditinjau konstan, maka

∆𝑄
∆𝑆 =
𝑇

Dengan mengabaikan perubahan entropi mesin, tuliskan pertidaksamaan yang anda


dapatkan dari Hukum Termodinamika 2. Selanjutnya, buktikan bahwa efisiensi dari
sistem ini memenuhi hubungan di bawah ini
𝑇c
𝜂f ≤ 1 −
𝑇h
d. (7.5 Poin) Asumsikan 𝑊f,h = 𝑊f,c (Untuk sub-soal selanjutnya, asumsi ini akan terus
𝑊f⁄
digunakan). Nyatakan 𝜂f dalam 𝛽 = 𝑊 dan 𝜂, yang didefinisikan sebagai

𝑄e,c − 𝛼c 𝑊f,c
𝜂 = 1−
𝑄e,h + 𝛼h 𝑊f,h

Jelaskan pula makna fisis dari 𝜂.

Selanjutnya, kita akan menggunakan hasil yang sudah didapat sebelumnya untuk
mencari efisiensi dari Mesin Stirling. Mesin ini menempuh 4 proses dalam satu siklus,
yaitu kompresi isothermal (dalam temperatur 𝑇c ), pemanasan isokhorik (dalam
volume 𝑉1), ekspansi isothermal (dalam temperatur 𝑇h ), dan pendinginan isokhorik
(dalam volume 𝑉2). Asumsikan selama proses isokhorik, mesin tidak melibatkan kedua
reservoir.

e. (2.5 Poin) Tuliskan persamaan-persamaan Hukum Termodinamika 1 dalam setiap


𝑉2
proses yang relevan. Nyatakan dalam 𝑟 = ⁄𝑉 dan variabel lainnya.
1

f. (1 Poin) Nyatakan 𝜂f untuk sistem ini dinyatakan dalam 𝑊f dan variabel lainnya.

Solusi:

a. Total usaha yang diterima oleh lingkungan dan total kalor yang harus disuplai oleh
reservoir panas adalah

𝑊 ′ = 𝑊 − 𝑊f

KTOF V Mei 2019 Halaman 24 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
𝑄0,h = 𝑄e,h − (1 − 𝛼h )𝑊f,h

Sehingga,

𝑊′ 𝑊 − 𝑊f
𝜂f = =
𝑄0,h 𝑄e,h − (1 − 𝛼h )𝑊f,h

b. Dalam satu siklus, energi yang dikeluarkan dari sistem (Mesin 𝑀 dan dua reservoir)
harus sama dengan energi yang dimasukkan ke sistem (Tidak ada energi disipasi yang
diterima lingkungan). Sehingga,

𝑊 − 𝑊f + 𝑄e,c + (1 − 𝛼h )𝑊f,h + (1 − 𝛼c )𝑊f,c = 𝑄e,h

𝑊 − 𝑊f = (𝑄e,h − (1 − 𝛼h )𝑊f,h ) − (𝑄e,c + (1 − 𝛼c )𝑊f,c )

Sehingga, 𝜂f dapat ditulis menjadi

𝑄e,c + (1 − 𝛼c )𝑊f,c
𝜂f = 1 −
𝑄e,h − (1 − 𝛼h )𝑊f,h

c. Perubahan entropi dari kedua reservoir adalah

𝑄e,h − (1 − 𝛼h )𝑊f,h
Δ𝑆h = −
𝑇h

𝑄e,c + (1 − 𝛼c )𝑊f,c
Δ𝑆c =
𝑇c

Sehingga,

𝑄e,h − (1 − 𝛼h )𝑊f,h 𝑄e,c + (1 − 𝛼c )𝑊f,c


∆𝑆 = Δ𝑆h + Δ𝑆c = − +
𝑇h 𝑇c

𝑄e,h − (1 − 𝛼h )𝑊f,h 𝑄e,c + (1 − 𝛼c )𝑊f,c


− + ≥0
𝑇h 𝑇c

𝑄e,c + (1 − 𝛼c )𝑊f,c 𝑇c

𝑄e,h − (1 − 𝛼h )𝑊f,h 𝑇h

Dari pertidaksamaan diatas, maka didapat

KTOF V Mei 2019 Halaman 25 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
𝑄e,c + (1 − 𝛼c )𝑊f,c 𝑇c
= 1 − 𝜂f ≥
𝑄e,h − (1 − 𝛼h )𝑊f,h 𝑇h

𝑇c
𝜂f ≤ 1 −
𝑇h

d. Definisikan variabel baru 𝑄h dan 𝑄c , dimana

𝑄h = 𝑄e,h + 𝛼h 𝑊f,h

𝑄c = 𝑄e,c − 𝛼c 𝑊f,c

𝑊f⁄
Sehingga, dngan menggunakan persamaan 𝑊f,h = 𝑊f,c = 2, ekspresi 𝜂f dapat
ditulis menjadi

𝑊
𝑄c + 2f
𝜂f = 1 −
𝑊
𝑄h − 2f

𝑄h − 𝑄c − 𝑊f
𝜂f =
𝑊
𝑄h − f
2

Dengan menggunakan persamaan dari sub-soal b), maka ekspresi dari 𝑄h − 𝑄c dapat
diubah menjadi

𝑊f 𝑊f 𝑊f 𝑊f 𝑊f 𝑊f
𝑄h − 𝑄c = (𝑄e,h − 𝑄e,c ) + 𝛼h + 𝛼c = (𝑊 − 𝛼h − 𝛼c ) + 𝛼h + 𝛼c
2 2 2 2 2 2

𝑄h − 𝑄c = 𝑊

Kita akan menggunakan ekspresi 𝜂 untuk mengganti 𝑄h menjadi

𝑄c
𝜂 = 1−
𝑄h

𝑊
𝑄h =
𝜂

Sehingga,

KTOF V Mei 2019 Halaman 26 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
𝑊 − 𝑊f 1−𝛽
𝜂f = =𝜂
𝑊 𝑊f 𝜂𝛽
𝜂 − 2 1− 2

Dengan memperhatikan skema di soal lebih lanjut, kita dapat melihat bahwa mesin
merasa menerima kalor dari reservoir panas sebesar 𝑄e,h + 𝛼h 𝑊f,h = 𝑄h, walaupun
reservoir panas hanya menyuplai kalor sebesar 𝑄e,h. Selain itu, mesin juga merasa
mengeluarkan kalor ke reservoir dingin sebesar 𝑄e,c − 𝛼c 𝑊f,c = 𝑄c , walaupun
reservoir dingin hanya menerima kalor sebesar 𝑄e,c . Untuk melengkapi argumen ini,
kita juga dapat melihat bahwa

𝑄h − 𝑄c = 𝑊

Dimana 𝑊 adalah usaha yang disuplai oleh mesin. Sehingga, kita dapat mengatakan
bahwa 𝜂 adalah efisiensi mesin saja (yang dapat dihitung dari proses yang dilakukan
oleh mesin itu sendiri), dan 𝜂f adalah efisiensi dari sistem (Mesin dan dua reservoir)
secara keseluruhan.
e. Karena proses isokhorik tidak melibatkan kedua reservoir, maka persamaan yang
relevan hanyalah persamaan dari proses isothermal. Untuk ekspansi isothermal, total
kalor yang diterima mesin dari interaksinya dengan reservoir panas akan sepenuhnya
digunakan untuk menyuplai usaha. Sehingga,

𝑉2
𝑑𝑉
𝑄e,h + 𝛼h 𝑊f,h = 𝑛𝑅𝑇h ∫
𝑉1 𝑉

𝑄e,h + 𝛼h 𝑊f,h = 𝑛𝑅𝑇h ln 𝑟

Untuk kompresi isothermal, total kalor yang dikeluarkan mesin karena interaksinya
dengan reservoir dingin akan mengakibatkan mesin menerima usaha. Sehingga,

𝑉1
𝑑𝑉
−𝑄e,c + 𝛼c 𝑊f,c = 𝑛𝑅𝑇c ∫
𝑉2 𝑉

𝑄e,c − 𝛼c 𝑊f,c = 𝑛𝑅𝑇c ln 𝑟

f. Dari persamaan yang telah didapat di sub-soal d) dan e), maka efisiensi dari sistem ini
adalah

KTOF V Mei 2019 Halaman 27 dari 28


Kontes
Terbuka
Olimpiade
Fisika
𝑊
𝑛𝑅𝑇c ln 𝑟 + 2f
𝜂f = 1 −
𝑊
𝑛𝑅𝑇h ln 𝑟 − 2f

Yuwanza Ramadhan
SMAN 1 Depok

KTOF V Mei 2019 Halaman 28 dari 28

Anda mungkin juga menyukai