Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“GERAK PARABOLA”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Fisika SMA Dalam Multimedia”

DOSEN PENGAMPU

Dra. Ratna Tanjung, M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Christina Panggabean 4203321019
Laila Tulisna Tulung 4203121016
Noel Situmeang 4203121015

FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penyusun untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Gerak Parabola”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada pada mata kuliah Fisika SMA Dalam
Multimedia di Universitas Negeri Medan. Selain itu, penyusun juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang .
Penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Fisika SMA Dalam Multimedia. Semoga tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penyusun. Penyusun juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penyusun terima demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 14 September 2022

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN....................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................5

BAB II.......................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.......................................................................................................................6

2.1 Pengertian Miskonsepsi............................................................................................6

2.2 Gerak Parabola.........................................................................................................6

2.3 Miskonsepsi Gerak Parabola................................................................................10

2.4 Cara Mengatasi Miskonsepsi Pada Materi Gerak Parabola.............................10

BAB III....................................................................................................................................11

PENUTUP...............................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................11

3.2 Saran.......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika adalah salah satu disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan dunia teknologi dan
pembangunan. Selain itu, Fisika juga menjadi ilmu fundamental dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi . Selain turut menyumbang terciptanya teknologi baru, melalui
pembelajaran Fisika juga mampu menumbuhkan nilai-nilai positif, diantaranya melatih
berpikir logis dan analitis; melatih ketelitian dan berpikir kritis; melatih sikap hati-hati,
teratur dan jujur; dan sebagainya. Sebelum mempelajari Fisika, siswa sudah memiliki
pengalaman terhadap peristiwa Fisika dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, secara
otomatis di benak siswa sudah terbentuk ‘teori siswa’ yang belum tentu benar. Apabila teori
tersebut tidak sesuai dengan teori yang telah ditetapkan, maka akan sulit diperbaiki dan dapat
mempengaruhi efektivitas proses belajar selanjutnya. Karena secara konsisten teori yang
salah tersebut akan dijadikan sebagai pegangan hidupnya. Ketidaksesuaian ini disebut
sebagai konsep alternatif atau miskonsepsi yang harus segera dihilangkan, karena akan
berbahaya jika tidak dengan segera dibenah.
Pembelajaran fisika di sekolah berorientasi pada teori, konsep, rumus dan aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari, salah satu konsep fisika . Materi Gerak Parabola adalah salah
satu materi Fisika yang diajarkan di SMA. Dalam mempelajari materi ini, siswa juga kerap
melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi.
Pemahaman menyeluruh mengenai konsep-konsep yang ada, harus dikuasai siswa untuk
dapat menyelesaikan soal-soal Gerak Parabola dengan tepat. Konsep dalam Fisika sebagian
besar telah mempunyai arti yang jelas karena merupakan kesepakatan para Fisikawan, tetapi
tafsiran konsep Fisika tersebut bisa berbeda-beda antara siswa satu dengan siswa yang
lainnya.

1.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, di dapatkan rumusan masalah nya yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan gerak parabola?
2. Apa saja miskonsepsi yang terjadi pada gerak parabola?
3. Bagaimana cara mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada gerak parabola?

iv
1.1 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui gerak parabola serta komponen-komponnnya.
2. Mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi pada gerak parabola.
3. Menganalisis cara mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada gerak parabola.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Miskonsepsi


Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas, objek,
kejadian, kegiatan, atau hubungan yang memiliki atribut sama. (Samatowa,
2010: 52). Konsep merupakan suatu abstaksi yang menggambarkan ciri-ciri,
karakter yang sama dari sekelompok objek dari suatu fakta, baik merupakan
suatu proses, peristiwa, benda, fenomena di alam yang (Rustaman 2005: 51).
Miskonsepsi dipandang sebagai pengertian yang tidak akurat
mengenai konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh
yang salah, kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hierarkis
konsep-konsep yang tidak benar (Suparno, 2005). Miskonsepsi adalah
sebagai prasangka atau pemahaman tentang suatu konsep yang diyakini
secara kuat namun konsep yang diyakini tidak sesuai dengan konsep-konsep
ilmiah para ahli (Pesman, 2005).
Jadi bisa dismpulkan bahwa miskonsepsi adalah kesalahanpemahaman
dalam menghubungkan suatu konsep dengan konsep-konsep yang lain, antara
konsep yang baru dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran siswa, sehingga
terbentuk konsep yang salah dan bertentangan dengan konsepsi para ahli Fisika.
2.2 Gerak Parabola
Perpaduan gerak lurus beraturan (GLB) pada sumbu x dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) pada sumbu y pada sistem koordinat kartesius merupakan gerak
yang lintasannya berbentuk parabola.

vi
Gambar 2.1. gerak Parabola
A. Pembuktian Gerak Parabola
Pembuktian bahwa gerak peluru itu berbentuk suatu parabola adalah sebagai
berikut:
1. Hambatan udara diabaikan
2. Nilai g tetap
3. X0=Y0= tetap
x
(i) Berdasarkan rumus GLB pada sumbu x didapatkan persamaan t=
V 0x
(ii) Berdasarkan rumus GLBB pada sumbu y didapatkan persamaan

1
y=V 0 y t− g t 2
2
Dengan melakukan substitusi t dalam persamaan y maka
didapatkan:
1 2
y=V 0 y t− g t
2

( )
2
x 1 x
y=V 0 y − g
V 0x 2 V 0x

( )
V0y g 2

y= x− x
V 0x 2V 0 x

V0y g
Dengan menganggap A= dan B= maka persamaan di atas dapat
V0x 2V 0 x
dituliskan menjadi:
2❑
y= Ax−B x yang tidak lain adalah persamaan kuadrat yang bila digambarkan
dalam koordinat kartesius berbentuk parabola.
B. Menghitung Kecepatan Awal gerak Parabola
Kecepatan awal pada sumbu x dan sumbu y dapat dicari dengan pendekatan
matematis yaitu menggunakan trigonometri:

vii
Gambar 2.2. Grafik kecepatan awal
Berdasarkan perhitungan trigonometri pada segitiga siku-siku diketahui bahwa:
V0x V0y
cos α= dan sin α =
V0 V0
Sehingga diperoleh
Kecepatan awal pada sumbu x adalah
V 0 x =V 0 cos α
Kecepatan awal pada sumbu y adalah
V 0 y =V 0 sin α
C. Menghitung Waktu Maksimum t dan tinggi maksimum (ymaks)

Saat benda berada di puncak, maka berdasarkan gerak vertikal ke atas diperoleh
waktu untuk mencapai titik tertinggi yaitu:
Vt = V0y - gt
<=>Voy - Vt = gt
V 0 y −V t
<=> t =
g
V 0 sinα−V t
<=> t =
g
Karena kecepatan pada saat berada di puncak adalah 0 maka V t=0, sehingga
diperoleh
V 0 sinα
<=> t =
g
Untuk mencari ketinggian puncak (ymaks) dapat digunakan rumus mencari
kedudukan pada gerak lurus berubah beraturan dengan memanfaatkan waktu t
untuk mencapai titik tertinggi tersebut.

1
y max =V 0 y t− g t 2
2

viii
( ) ( )
2
V 0 sinα 1 V 0 sinα
¿> y max =V 0 sinα − g
g 2 g

( ) ( )

V 2 sin 2 α 1 V 02 sin2 α
¿> y max = 0 − g
g 2 g2

V 02 sin 2 α
¿> y max =
2g

D. Menghitung Jarak Terjauh (xmax) dan Waktu untuk mencapai jarak terjauh
(tx)
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai jarak terjauh adalah dua kali dari waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian maksimum. Ilustrasi berikut ini akan
menjelaskan waktu untuk mencapai jarak terjauh.

Gambar 2.3. Grafik waktu untuk mencapai jarak terjauh

V 0 sinα
Sehingga tx=2
g
x max
V 0 x=
tx
x max =V 0 x . t x
V 0 sinα
x max =V 0. cosα .2
g
2
V 0 2 sinα . cosα
x max =
g
2
V 0 sin 2 α
x max =
g

E. Contoh Soal
1. Jika sebuah bola basket dilempar dengan sudut elevasi terhadap sumbu X
adalah 30 dengan kecepatan awal bola adalah 20 m/s. Jika percepatan
gravitasinya 10 m/s2. Berapakah ketinggian maksimum bola?
Pembahasan:

ix
Karena kecepatan awal, sudut elevasi, dan percepatan gravitasinya sudah
diketahui, langsung saja yuk kita masukan angka-angkanya kedalam
rumus ketinggian maksimum.

2. Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi terhadap sumbu X sebesar 15.
Kecepatan awal benda adalah 10 m/s. Berapakah jarak jauh yang mungkin
ditempuh oleh benda?
Pembahasan:
Pertama-tama tuliskan dulu rumus yang digunakan untuk mencari titik
terjauh. Setelah itu isikan rumus dengan informasi yang sudah ada pada
soal dan hitunglah.

2.3 Miskonsepsi Gerak Parabola


No Miskonsepsi Konsep Sebenarnya Sumber
1. Siswa masih sulit memahami Kecepatan benda nol pada saat Yuwono, R. T.,
mengapa kecepatan pada mencapai titik puncak Tandililing, E., &
sumbu y di puncak suatu dikarenakan berlawanan dengan Oktavianty, E. (2014).
proyektil (parabola) adalah nol, percepatan gravitasi bumi, Remediasi Miskonsepsi
meskipun percepatannya tidak dengan kata lain benda Siswa melalui
nol. Mereka berpikir, jika mengalami perlambatan hingga Pembelajaran Problem
kecepatan nol maka pada saat mencapai ketinggian Posing pada Materi
percepatannya juga harus nol. maksimum benda meiliki Gerak Parabola. Jurnal
kecepatan nol. Pendidikan dan
Percepatan akan tetap ada tetapi Pembelajaran
arahnya juga harus Khatulistiwa, 3(6).
diperhatiakan.

x
2. Waktu mencapai tanah benda Secara matematis berat benda Fauziah, A., & Darvina,
berat lebih cepat dibandingkan atau massa benda tidak Y. (2019). Analisis
bola ringan karena jatuh lebih mempengaruhi cepat benda miskonsepsi peserta
cepat. jatuh tetapi yang didik dalam memahami
mempengaruhinya adalah materi gerak lurus dan
percepatan gravitasi, ketinggian gerak parabola pada
dan gesekan permukaan benda kelas X SMAN 1
dengan udara. Padang. Pillar of
Physics
Education, 12(1).
3. Bola berat jatuh Jarak lemparan bola tidak Fauziah, A., & Darvina,
pada jarak kurang lebih dipengaruhi oleh besar massa Y. (2019). Analisis
setengah jarak jatuhnya bola ataupun berat benda. Tetapi miskonsepsi peserta
ringan karena bola berat yang mempengaruhi jarak jatuh didik dalam memahami
bergerak lebih lambat dari benda adalah kecepatan awal materi gerak lurus dan
pada bola ringan benda dan sudut. gerak parabola pada
kelas X SMAN 1
Padang. Pillar of
Physics
Education, 12(1).
4. Gaya gravitasi akan semakin Bukan gaya gravitasi yang Fauziah, A., & Darvina,
besar semakin besar tetapi kecepatan Y. (2019). Analisis
saat mendekati ke permukaan benda tersebut, karena miskonsepsi peserta
bumi mengalami peningkatan didik dalam memahami
kecepatan yang disebabkan oleh materi gerak lurus dan
percepatan gravitasi. gerak parabola pada
kelas X SMAN 1
Padang. Pillar of
Physics
Education, 12(1).

xi
5. Lintasan peluru Gerak parabola (gerak yang Fauziah, A., & Darvina,
meriam membentuk lintasan melengkung) terjadi karena Y. (2019). Analisis
setengah parabola adanya gaya gravitasi yg miskonsepsi peserta
karena dipengaruhi gaya menyebabkan timbulnya didik dalam memahami
gravitasi yang semakin lama percepatan gravitasi sehingga materi gerak lurus dan
semakin besar. gerak pada parabola memiliki gerak parabola pada
dua komponen kecepatan kelas X SMAN 1
berupa gerak lurus beraturan Padang. Pillar of
(GLB) (pada sumbu x) dan Physics
gerak lurus berubah beraturan Education, 12(1).
(GLBB) (pada sumbu y).

2.4 Cara Mengatasi Miskonsepsi Pada Materi Gerak Parabola


1. Simulasi gerak parabola menggunakan aplikasi Phet Simulation. Dalam penelitian
(Tuhusula, T. S., Pattana, B., Randai, E., Wateriri, D. R., & Walukow, A. F. (2020).
EXPERIMENTS USINGBASED VIRTUAL LAB PHET SIMULATION IN
LEARNING PHYSICS ON PARABOLIC MOVEMENT MATERIALS. Jurnal
Pendidikan Fisika, 9(2), 128-135.)
2. Strategi Metakognitif Berbantuan Refutation Text Pada Materi Gerak Parabola.
Dalam Penelitian (Khoiruddin, M. (2015). Remediasi Miskonsepsi Siswa
Menggunakan Strategi Metakognitif Berbantuan Refutation Text Pada Materi Gerak
Parabola. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 6(5).)
3. Strategi Delay Feedback menggunakan video tutorial. Dalam Penelitian (Sutrisno, A.,
Tandililing, E., & Mahmuda, D. PENERAPAN STRATEGI DELAY FEEDBACK
MENGGUNAKAN VIDEO TUTORIAL UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI
SISWA PADA MATERI GERAK PARABOLA DI SMA NEGERI 1
SEPONTI. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 8(10).)

xii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perpaduan gerak lurus beraturan (GLB) pada sumbu x dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) pada sumbu y pada sistem koordinat kartesius merupakan gerak yang
lintasannya berbentuk parabola. Miskonsepsi merupakan suatu interpretasi konsep-konsep
dalam suatu pernyataan yang tidak dapat diterima. Bberapa cara mengatasi miskonsepsi gerak
parabola yaitu:
1. Simulasi gerak parabola menggunakan aplikasi Phet Simulation.
2. Strategi Metakognitif Berbantuan Refutation Text Pada Materi Gerak Parabola.
3. Strategi Delay Feedback menggunakan video tutorial.

3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini kami menyadari bahwasanya makalah  ini masih jauh
dari kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi materi
pembahasan maupun ejaan kata, maka dari itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik
yang membangun dari pembaca agar di kemudian hari kami dapat menyusun makalah lebih
baik lagi. Harapan  kami semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
anda mengenai gerak parabola, miskonsepsi gerak parabola dan cara mengatasinya.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Chinaka, T. W. (2021). The Effect of PhET Simulation vs. Phenomenon-based Experiential


Learning on Students’ Integration of Motion Along Two Independent Axes in
Projectile Motion. African Journal of Research in Mathematics, Science and
Technology Education, 25(2), 185-196.
Halliday, D., RESNIC, R., & Walker, J. (2010). Fisika Dasar.
Karanggulimu, L., Sudjito, D. N., & Noviandini, D. (2017). Desain modul praktikum mandiri
tentang gerak parabola menggunakan simulasi PhET” projectile motion”. In Prosiding
Seminar Nasional & Internasional.
Khoiruddin, M. (2015). Remediasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Strategi Metakognitif
Berbantuan Refutation Text Pada Materi Gerak Parabola. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Khatulistiwa, 6(5).
Rosyid, M. F., Firmansah, E., Prabowo, Y. D., & Periuk, P. (2015). Fisika Dasar.
Salim, A., & Taib, S. (2018). Fisika Dasar 1. Deepublish.
Sutrisno, A., Tandililing, E., & Mahmuda, D. PENERAPAN STRATEGI DELAY
FEEDBACK MENGGUNAKAN VIDEO TUTORIAL UNTUK MEREMEDIASI
MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI GERAK PARABOLA DI SMA NEGERI 1
SEPONTI. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 8(10).
Umar, E. (2008). Buku pintar fisika. Niaga Swadaya.

xiv

Anda mungkin juga menyukai