“GERAK PARABOLA”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Fisika SMA Dalam Multimedia”
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Christina Panggabean 4203321019
Laila Tulisna Tulung 4203121016
Noel Situmeang 4203121015
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penyusun untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Gerak Parabola”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada pada mata kuliah Fisika SMA Dalam
Multimedia di Universitas Negeri Medan. Selain itu, penyusun juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang .
Penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Fisika SMA Dalam Multimedia. Semoga tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penyusun. Penyusun juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penyusun terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.1 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui gerak parabola serta komponen-komponnnya.
2. Mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi pada gerak parabola.
3. Menganalisis cara mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada gerak parabola.
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
Gambar 2.1. gerak Parabola
A. Pembuktian Gerak Parabola
Pembuktian bahwa gerak peluru itu berbentuk suatu parabola adalah sebagai
berikut:
1. Hambatan udara diabaikan
2. Nilai g tetap
3. X0=Y0= tetap
x
(i) Berdasarkan rumus GLB pada sumbu x didapatkan persamaan t=
V 0x
(ii) Berdasarkan rumus GLBB pada sumbu y didapatkan persamaan
1
y=V 0 y t− g t 2
2
Dengan melakukan substitusi t dalam persamaan y maka
didapatkan:
1 2
y=V 0 y t− g t
2
( )
2
x 1 x
y=V 0 y − g
V 0x 2 V 0x
( )
V0y g 2
❑
y= x− x
V 0x 2V 0 x
V0y g
Dengan menganggap A= dan B= maka persamaan di atas dapat
V0x 2V 0 x
dituliskan menjadi:
2❑
y= Ax−B x yang tidak lain adalah persamaan kuadrat yang bila digambarkan
dalam koordinat kartesius berbentuk parabola.
B. Menghitung Kecepatan Awal gerak Parabola
Kecepatan awal pada sumbu x dan sumbu y dapat dicari dengan pendekatan
matematis yaitu menggunakan trigonometri:
vii
Gambar 2.2. Grafik kecepatan awal
Berdasarkan perhitungan trigonometri pada segitiga siku-siku diketahui bahwa:
V0x V0y
cos α= dan sin α =
V0 V0
Sehingga diperoleh
Kecepatan awal pada sumbu x adalah
V 0 x =V 0 cos α
Kecepatan awal pada sumbu y adalah
V 0 y =V 0 sin α
C. Menghitung Waktu Maksimum t dan tinggi maksimum (ymaks)
Saat benda berada di puncak, maka berdasarkan gerak vertikal ke atas diperoleh
waktu untuk mencapai titik tertinggi yaitu:
Vt = V0y - gt
<=>Voy - Vt = gt
V 0 y −V t
<=> t =
g
V 0 sinα−V t
<=> t =
g
Karena kecepatan pada saat berada di puncak adalah 0 maka V t=0, sehingga
diperoleh
V 0 sinα
<=> t =
g
Untuk mencari ketinggian puncak (ymaks) dapat digunakan rumus mencari
kedudukan pada gerak lurus berubah beraturan dengan memanfaatkan waktu t
untuk mencapai titik tertinggi tersebut.
1
y max =V 0 y t− g t 2
2
viii
( ) ( )
2
V 0 sinα 1 V 0 sinα
¿> y max =V 0 sinα − g
g 2 g
( ) ( )
❑
V 2 sin 2 α 1 V 02 sin2 α
¿> y max = 0 − g
g 2 g2
V 02 sin 2 α
¿> y max =
2g
D. Menghitung Jarak Terjauh (xmax) dan Waktu untuk mencapai jarak terjauh
(tx)
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai jarak terjauh adalah dua kali dari waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian maksimum. Ilustrasi berikut ini akan
menjelaskan waktu untuk mencapai jarak terjauh.
V 0 sinα
Sehingga tx=2
g
x max
V 0 x=
tx
x max =V 0 x . t x
V 0 sinα
x max =V 0. cosα .2
g
2
V 0 2 sinα . cosα
x max =
g
2
V 0 sin 2 α
x max =
g
E. Contoh Soal
1. Jika sebuah bola basket dilempar dengan sudut elevasi terhadap sumbu X
adalah 30 dengan kecepatan awal bola adalah 20 m/s. Jika percepatan
gravitasinya 10 m/s2. Berapakah ketinggian maksimum bola?
Pembahasan:
ix
Karena kecepatan awal, sudut elevasi, dan percepatan gravitasinya sudah
diketahui, langsung saja yuk kita masukan angka-angkanya kedalam
rumus ketinggian maksimum.
2. Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi terhadap sumbu X sebesar 15.
Kecepatan awal benda adalah 10 m/s. Berapakah jarak jauh yang mungkin
ditempuh oleh benda?
Pembahasan:
Pertama-tama tuliskan dulu rumus yang digunakan untuk mencari titik
terjauh. Setelah itu isikan rumus dengan informasi yang sudah ada pada
soal dan hitunglah.
x
2. Waktu mencapai tanah benda Secara matematis berat benda Fauziah, A., & Darvina,
berat lebih cepat dibandingkan atau massa benda tidak Y. (2019). Analisis
bola ringan karena jatuh lebih mempengaruhi cepat benda miskonsepsi peserta
cepat. jatuh tetapi yang didik dalam memahami
mempengaruhinya adalah materi gerak lurus dan
percepatan gravitasi, ketinggian gerak parabola pada
dan gesekan permukaan benda kelas X SMAN 1
dengan udara. Padang. Pillar of
Physics
Education, 12(1).
3. Bola berat jatuh Jarak lemparan bola tidak Fauziah, A., & Darvina,
pada jarak kurang lebih dipengaruhi oleh besar massa Y. (2019). Analisis
setengah jarak jatuhnya bola ataupun berat benda. Tetapi miskonsepsi peserta
ringan karena bola berat yang mempengaruhi jarak jatuh didik dalam memahami
bergerak lebih lambat dari benda adalah kecepatan awal materi gerak lurus dan
pada bola ringan benda dan sudut. gerak parabola pada
kelas X SMAN 1
Padang. Pillar of
Physics
Education, 12(1).
4. Gaya gravitasi akan semakin Bukan gaya gravitasi yang Fauziah, A., & Darvina,
besar semakin besar tetapi kecepatan Y. (2019). Analisis
saat mendekati ke permukaan benda tersebut, karena miskonsepsi peserta
bumi mengalami peningkatan didik dalam memahami
kecepatan yang disebabkan oleh materi gerak lurus dan
percepatan gravitasi. gerak parabola pada
kelas X SMAN 1
Padang. Pillar of
Physics
Education, 12(1).
xi
5. Lintasan peluru Gerak parabola (gerak yang Fauziah, A., & Darvina,
meriam membentuk lintasan melengkung) terjadi karena Y. (2019). Analisis
setengah parabola adanya gaya gravitasi yg miskonsepsi peserta
karena dipengaruhi gaya menyebabkan timbulnya didik dalam memahami
gravitasi yang semakin lama percepatan gravitasi sehingga materi gerak lurus dan
semakin besar. gerak pada parabola memiliki gerak parabola pada
dua komponen kecepatan kelas X SMAN 1
berupa gerak lurus beraturan Padang. Pillar of
(GLB) (pada sumbu x) dan Physics
gerak lurus berubah beraturan Education, 12(1).
(GLBB) (pada sumbu y).
xii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perpaduan gerak lurus beraturan (GLB) pada sumbu x dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) pada sumbu y pada sistem koordinat kartesius merupakan gerak yang
lintasannya berbentuk parabola. Miskonsepsi merupakan suatu interpretasi konsep-konsep
dalam suatu pernyataan yang tidak dapat diterima. Bberapa cara mengatasi miskonsepsi gerak
parabola yaitu:
1. Simulasi gerak parabola menggunakan aplikasi Phet Simulation.
2. Strategi Metakognitif Berbantuan Refutation Text Pada Materi Gerak Parabola.
3. Strategi Delay Feedback menggunakan video tutorial.
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi materi
pembahasan maupun ejaan kata, maka dari itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik
yang membangun dari pembaca agar di kemudian hari kami dapat menyusun makalah lebih
baik lagi. Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
anda mengenai gerak parabola, miskonsepsi gerak parabola dan cara mengatasinya.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
xiv