DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 LUBUKSIKAPING
Jl. Prof. DrMe. Hamka No. 26 Lubuksikaping
Telepon : (0753)20365 Kode Pos : 26351
Email : smk1lubuksikaping@yahoo.com Website :
www.smk-lusi.net
MODUL
A. INFORMASI UMUM
● Identitas Modul
Nama Penyusun : SANIAR, S.Pd.
Institusi : SMKN 1 LUBUKSIKAPING
Tahun Disusun : 2022
Jenjang Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Mulok Keminangkabauan
Kelas : XI
Alokasi waktu : 2 x 2 x 45’ (4JP)
● Kompetensi Awal
Sebelum mempelajari materi ini peserta didik telah memiliki informasi tentang pakaian
adat (beserta kelengkapannya) di daerah tempat tinggal masing-masing.
● Profil Pelajar Pancasila
a. Berkebhinekaan global
b. Kreatif
● Sarana Prasarana
Laptop, LCD, gambar atau video tentang pakaian adat, contoh pakaian adat daerah
setempat.
● Target Peserta Didik
Siswa regular/umum yaitu siswa yang tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
B. KEGIATAN INTI
⮚ Tujuan Pembelajaran
1. Peserta Didik Mampu Memahami Simbol Dan Ragam Pakaian Adat
Minangkabau
2. Peserta didik mampu menerapkan Simbol Dan Ragam Pakaian Adat
Minangkabau menurut daerah asal (adat salingka nagari) dengan tepat.
⮚ Pemahaman Bermakna
Guru dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa dengan mengetahui
ragam dan symbol pakaian adat yang ada di minangkabau dapat menumbuhkan kecintaan
dan kebanggaan terhadap warisan dan kekayaan budaya di minangkabau
⮚ Pertanyaan Pemantik
1. Apakah ananda mengetahui apa itu pakaian adat?
2. Sebutkan jenis pakaian adat minangkabau yang ananda ketahui?
3. Apakah makna dari symbol yang terdapat pada pakaian adat tersebut?
⮚ Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2x 45 menit)
● Pendahuluan (10 menit)
● Memberi salam, berdoa (Membaca Asmaul Husna, Al-Fatihah).
● Mengkondisikan suasana belajar (mengecek kerapian kelas dan peserta didik,
serta kehadiran peserta didik).
● Guru menyampaikan tentang kegiatan pembelajaran dan asesmen yang akan
dilakukan.
● Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan ini yaitu Memahami
Simbol Dan Ragam Pakaian Adat Minangkabau.
⮚ Sumber belajar
Buku yang Relevan
https://www.gramedia.com/literasi/pakaian-adat-sumatera-barat/
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Pertemuan ke-1
Nama Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta Didik Mampu Memahami Simbol Dan Ragam Pakaian Adat Minangkabau
Petunjuk :
Diskusikan dengan kelompok mu penyelesaian dari permasalahan berikut:
Assesmen
RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK
Pertemuan ke
LKPD 1 2 3 1 2 3
Keterangan :
1. Kurang baik
2. Baik
3. Sangat baik
Assesmen
RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
INSTRUMEN SOAL:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pakaian adat.
2. Tuliskan 3 macam pakaian adat.
3. Jelaskan symbol dan makna dari pakaian penghulu.
4. Jelaskan perbedaan antara tingkuluak balenggek dan balapak.
BAHAN AJAR
PAKAIAN ADAT MINANG KABAU
Sumatera Barat memiliki budaya yang beragam mulai dari tari, rumah adat, nyanyian
daerah, hingga pakaian adat. Para penduduk menggunakan pakaian adat yang banyak ragamnya
tersebut menyesuaikan dengan acara yang dihadiri. Selain itu, pakaian adat juga untuk
menggambarkan karakter dari masyarakat setempat. Di bawah ini merupakan karakter dari
masyarakat Sumatera Barat:
1. Adat pernikahan yang unik.
2. Cinta terhadap budaya daerah.
3. Mahir menggunakan Bahasa Minangkabau.
4. Loyal terhadap teman karena memiliki rasa persaudaraan yang kuat.
5. Suka merantau.
6. Memiliki ketaatan yang tinggi pada agama
Baju Batabue memiliki arti baju bertabur. Sesuai dengan artinya, baju ini
ditaburi oleh benang emas yang menjadi simbolik kekayaan alam. Banyaknya taburan
emas di sekujur baju mengisyaratkan banyaknya kekayaan alam yang dimiliki oleh
Sumatera Barat.
Memang sumber daya alam di Sumatera Barat sangat melimpah. Mulai dari
batu besi, batubara, batu galena, seng, timah hitam, batu kapur (semen), mangan, emas,
kakao, kelapa sawit, hasil perikanan, dan gambir.
Baju Batabue memiliki empat macam corak yang familiar, yakni merah,
lembayung, hitam, dan biru. Namun demikian, jika Grameds memilih warna gelap, hal
ini akan menambah kesan kilauan emas karena paduan warna yang kontras namun
elegan dan berkelas. Walaupun, selera setiap orang pasti berbeda-beda.
Bentuk Baju Batabue menyerupai baju kurung yang dilengkapi dengan pernak-
pernik agar semakin tampak indah dan mempesona. Modelnya berlengan panjang dan
terkesan longgar sehingga tidak menampakkan lekuk tubuh wanita.
Pada tepi leher dan lengan terdapat hiasan yang disebut dengan minsie.
Pengertian dari minsie adalah sulaman yang menjadi simbol seorang wanita Minang
memiliki kewajiban untuk taat pada batas-batas adat yang telah ditetapkan.
Sekilas baju ini memiliki model yang hampir mirip dengan baju kurung Aceh.
Hal ini tidak mengherankan karena Minang dan Aceh masih satu rumpun, yakni
rumpun Melayu. Pakaian ini biasa digunakan saat pernikahan dan acara-acara adat
lainnya.
B. Lambak atau Sarung
● Tingkuluak Tanduak
Tingkuluak ini terdiri dua tingkat tingkuluak. Bahan pembuatannya adalah kain
balapak. Pada jaman dahulu, di daerah Lintau Buo, Tanah Datar, Tingkuluak ini hanya
boleh dipergunakan oleh wanita keturunan penghulu atau kaum bangsawan saat
bersanding di pelaminan. Wanita yang bukan kaum bangsawan ataupun keturunan
penghulu diharuskan meminta izin atau membayar uang adat kepada penghulu agar
dapat mengenakan Tingkuluak Balenggek. Agar dapat mengenakannya, Anda perlu
membuat Tingkuluak Tanduak terlebih dahulu pada lapisan bawah. Kemudian pada
bagian atas, dipasang kayu ringan yang kemudian dililit dengan kain. Lilitan kain ini
sebelumnya sudah diberi hiasan berbagai ukiran dan warna keemasan.
Tingkuluak ini berasal dari daerah Kabupaten Tanah Datar. Bahan tingkalauk
ini adalah kain sarung sapik udang dengan warna hitam bermotif kotak-kotak kecil.
Kain sarung ini kemudian dipadukan dengan kain mukena.
Agar dapat mengenakannya, Anda perlu melipat kain sarung menjadi dua
dengan posisi memanjang. Sementara mukena dilipat menjadi empat. Sisi kain dan
mukena diletakkan di kepala agar membentuk tanduk di sebelah kanan dengan cara
memutarkan ujungnya ke bagian belakang sehingga bagian kiri terlilit. Di ujung kiri,
kain dikreasikan agar berbentuk menyerupai bunga kecubung.
Tingkuluak ini tidak hanya berfungsi sebagai penutup kepala saja, melainkan
juga sebaagi alat perlengkapan shalat umat muslim.
● Tingkuluak Talakuang
Umumnya, tingkuluak ini dikenakan dalam kegiatan sehari-hari. Namun tidak
jarang juga tingkuluak ini dikenakan untuk mengundang orang agar menghadiri hajatan
dan kegiatan mamanggai.
● Tingkuluak Koto Gadang
Tingkuluak ini digunakan oleh pengantin wanita di Koto Gadang saat mereka
menikah. Penutup kepala ini terbuat dari bahan beludru berwarna ungu tua atau merah
dan berbentuk persegi panjang.
● Dukuh (Kalung)
Dukuh mengisyaratkan bahwa wanita Minang selalu berada dalam lingkaran
kebenaran sebagaimana kalung yang melingkari lehernya. Tidak hanya itu, dukuh juga
memberikan isyarat tentang pendirian yang kok dan sulit untuk goyah jika sudah berada
di atas kebenaran.
● Galang (Gelang)
Galang yang melingkar di pergelangan tangan memberikan isyarat bahwa
semua hal ada batasnya. Lebih jelasnya, dalam melakukan sesuatu, seseorang harus
mengerti batas kemampuanya.
3. Pakaian Penghulu
Pakaian penghulu merupakan pakaian adat Minang yang digunakan oleh kaum
pria. Baju ini juga disebut sebagai Baju Pemangku Adat. Baju ini tidak dapat digunakan
oleh sembarang orang dan ada tata cara tertentu agar dapat mengenakannya. Jaman dulu,
pakaian ini hanya boleh digunakan oleh kepala suku.
Baju Penghulu memiliki warna hitam yang melambangkan ketegasan dan
kepemimpinan. Kaum pria merupakan pemimpin wanita. Di samping itu, karena baju ini
hanya boleh digunakan oleh kepala suku, maka baju ini juga melambangkan kepemimpinan
suku.
Namun di jaman sekarang pakaian ini bisa juga digunakan oleh mempelai pria
saat menikah. Ada beberapa pelengkap baju penghulu, sebagaimana penjelasan yang akan
kita bahas di bawah ini.
● Deta atau Destar
Deta atau Destar merupakan penutup kepala yang digunakan oleh laki-laki
Minang saat mereka mengenakan pakaian tradisional Minang. Penutup kepala ini
memiliki keunikan yang disesuaikan berdasarkan status sosial seseorang. Warnanya
beragam namun yang paling sering dipilih adalah kain warna hitam.
Deta dipakai dengan cara melilitkan kain di kepala pria. Deta raja
merupakan Deta yang memiliki tingkatan paling tinggi karena terbuat dari bahan
dengan kualitas yang lebih baik dari Deta lainnya. Kerutan pada Deta memberikan
nasehat agar kepala adat hendaknya berfikir mendalam sampai mengerutkan kening
sebelum berbicara.
Deta yang sering digunakan bersama baju penghulu oleh pemangku adat
adalah Deta Saluak Batimbo. Sementara untuk rakyat biasa biasanya menggunakan
Deta Ameh dan Deta Cilien Manurun yang bentuknya sangat sederhana dan sering
digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
● Sasampiang
● Tungkek
Tungkek merupakan tongkat yang digenggam dengan tangan kanan dan
memiliki makna bahwa yang membawanya adalah orang yang harus bertanggung
jawab dan amanah.
● Keris
Senjata tradisional yang digunakan dalam menggunakan baju penghulu
adalah keris yang memiliki makna kesabaran, tidak mudah terbakar emosi, rasional,
dan memikirkan segalanya demi kebaikan. Keris digunakan oleh pria Minang
dengan cara disematkan di pinggang.
⮚ Daftar Pustaka
https://www.gramedia.com/literasi/pakaian-adat-sumatera-barat/
⮚ Glosarium
Limpapeh
Bundo Kanduang
Baju Adat