SKRIPSI
Oleh :
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana
Oleh :
2017
i
3
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia di kenakan sangsi
sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti bahwa skripsi ini
bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung kegiatan plagiarrisme.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat di
gunakan seperlunya.
ii
3
ABSTRAK
Francisco Filipe Gama Nim 1417151013 Mutu Benih Jagung ( Zea mays L )
yang disimpan dengan Drum dan Silo pada Masa Simpan 0, 1, dan 2 Tahun.
Dibimbing oleh Ir. Anak Agung Made Astiningsih, MP dan Ir. I Gusti
Ngurah Raka, MS
iii
3
ABSTRACT
Francisco Filipe Gama Nim 1417151013 Quality Seed Corn (Zea mays L)
were deposited with Drum and Silo on the Shelf Life of 0, 1, and 2 Years.
Guided by Ir. AnakAgung Made Astiningsih, MP and Ir. IGusti Ngurah
Raka, MS
This study aims to determine the effect of seed storage with drum and silo
on the shelf life of 0, 1, and 2 years on the seed quality of corn (Zea mays L)
varieties sele. This study uses a completely randomized design (CRD) consisting
of 6 treatments and 5 replications. The treatment is sixth with a storage drum
storage period of 0, 1, and 2 years (DT0, DT1.DT2) and storage silo storage
period of 0, 1, and 2 years (ST0, ST1, ST2). The observed variables include
moisture content, germination, germination synchrony, seedling dry weight, and
the growing strength. The results showed that the seed moisture content decreased
with the longer shelf life of both the drum and silo storage. Likewise, other
variables, such as germination, simultaneity of germination, seedling dry weight
and strength grew. All of these variables are impaired by the longer storage of
both the drum and the silo. Storage for one year either in drums or silos are still
able to maintain the quality of seed corn above the standard, with over 80%
germination.
iv
3
RINGKASAN
Francisco Filipe Gama Nim 1417151013 Mutu Benih Jagung ( Zea mays L )
yang disimpan dengan Drum dan Silo pada Masa Simpan 0, 1, dan 2 Tahun.
Dibimbing oleh Ir. Anak Agung Made Astiningsih, MP dan Ir. I Gusti
Ngurah Raka, MS
simpan dengan Drum dan Silo pada masa simpan 0, 1, dan 2 tahun dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengetahui mutu benih jagung selama penyimpanan, dan
penangkar benih pada kondisi suhu kamar, dan sudah berlangsung sejak Bulan
April tahun 2014 untuk masa simpan 2 tahun, Bulan April tahun 2015 untuk masa
simpan 1 tahun, dan hasil panen jagung tahun 2016 untuk masa simpan 0 tahun.
Benih di simpan menggunakan dua jenis wadah yaitu drum dan silo, dengan
terdapat
tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan DT0, DT1 dan ST0, ST1
wadah Drum dan Silo yang sama-sama kualitas yang baik untuk menyimpan
benih, tetapi lebih khusus rekomendasikan pada wadah Silo, karena produksi
dalam Negeri yang kualitas sama bagus dengan drum dan harga murah untuk
digunakan oleh petani yang ekonominya rendah mudah dijangkau untuk di jual
v
3
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Anak Agung Made Astiningsih, M.P. Ir. I Gusti Ngurah Raka, M.S
NIP : 19590908 198702 2 001 NIP : 19550821 198503 1 002
Mengesahkan
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Udayana
vi
8
vi
8
RIWAYAT HIDUP
pertama SMPN Venilale pada tahun 1988, Sekolah Pertanian Menengah Atas (
SPP-SPMA ) Negeri Natarbora Propinsi Timor Timur pada tahun 1991. Pada
Tahun 1991 sampai tahun 1994 Penulis diterima menjadi tenaga teknis pada
pada Tahun 1998 - 1999 menjadi Guru SPP-SPMA Negeri Natarbora. Pada tahun
1999 Timor Timur keluar dari NKRI, dan pada tahun 2002 Penulis sebagai
Pegawai Negeri di Kementrian Pertanian Timor Leste. Pada Bulan Oktober 2015
vi
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
Dengan Drum dan Silo padaMasa Simpan 0, 1,dan 2 Tahun”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pertanian pada
Universitas Udayana.
1. Bapak Ir. Mariano Assanami Sabino, Mantan Menteri Pertanian dan Perikanan
Timor Leste
2. Bapak Ir. Marcos da Cruz, M.Agr.Sc. Wakil Menteri Pertanian dan Perikanan
Timor Leste
4. Bapak Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai MS. Selaku Dekan Fakultas Pertanian,
Universitas Udayana dan staf atas segala fasilitas dan bantuan administrasi.
5. Bapak Prof. Dr. Ir. Made Sudarma,MS selaku ketua jurusan/ program Studi
i
1
7. Ibu Ir. Anak Agung Made Astiningsih, MP. selaku Dosen pembimbing I yang
8. Bapak Ir. I Gusti Ngurah Raka, MS. selaku Dosen pembimbing II atas segala
10. Ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa reguler angkatan 2013
dan angkatan 2014 penulis tidak bisa sebut satu persatu yang selalu
11. Keluarga, isteri tercinta dan anak-anak tersayang di Timor Leste yang selalu
ini.
12. Pada rekan-rekan kerja di Kementerian Pertanian Timor Leste yang penulis
tidak bisa sebut satu persatu yang telah banyak memberikan semangat dan
kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis sangat
x
1
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM.................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI ............................... ii
ABSTRAK ............................................................................................... iii
ABSTRACT............................................................................................. iv
RINGKASAN .......................................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. vi
TIM PEMGUJI ....................................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ................................................................................. viii
KATA PENGANTAR............................................................................. ix
DAFTAR ISI............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 4
1.3 Tujuan ......................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
1.5 Hipotesis ..................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Tanaman Jagung ......................................................... 6
2.2 Benih ........................................................................................... 7
2.3 Mutuh Benih .............................................................................. 7
2.4 Penyimpanan Benih dan Kemunduran Mutu Benih .................. 8
2.5 Perkecambahan ........................................................................... 9
2.6 Wadah Penyimpanan .................................................................. 10
2.6.1 Silo .................................................................................. 11
2.6.2 Drum ............................................................................... 11
x
1
2.7 Metabolisme Perkecambahan Benih dan Baya Kecambah
Benih ........................................................................................... 11
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu danTempat Penelitian ...................................................... 13
3.2 Bahan dan Alat............................................................................ 13
3.3 Rancangan Penelitian.................................................................. 13
3.4 Pelaksanaan Penelitian................................................................ 14
3.5 Analisis Data ............................................................................... 18
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ........................................................................................... 19
4.2 Pembahasan................................................................................. 22
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 27
5.2 Saran ............................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 28
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... 30
x
1
DAFTAR
xi
1
DAFTAR
2.1 Drum dan Silo untuk menyimpan benih oleh petani penakar benih
di masing masing Assosiasi sebagai wadah dalam umur simpan
0,1, dan 2 tahun pada benih jagung varietas Sele. ........................... 10
4.2 Perkembangan daya kecambah pada DT0, DT1, DT2 dan ST0,
ST1, ST2 .......................................................................................... 23
4.3 Perkembangan berat kering bibit pada tanaman jagung DT0, DT1,
DT2 dan ST0, ST1, ST2 .................................................................. 24
xi
1
DAFTAR
x
1
I.
kurang lebih 90% dari keseluruhan penduduk Timor Leste. Kebutuhan jagung
angka pertumbuhan penduduk mencapai 1,5 juta jiwa pada tahun 2014 dan
diproyeksikan 2 juta jiwa pada tahun 2016 (Badan Statistik Timor Leste, 2014).
tahun. Berdasarkan data Direktorat Tanaman Pangan Timor Leste ( tahun 2014 ),
produksi tahun 2014 diperkirakan 175 ton dan tahun 2015 turun menjadi 155 ton.
persediaan benih bermutu saat tanam. Penggunaan benih dengan mutu rendah
intensifikasi dan extensifikasi pada lahan lahan yang potensial untuk penanaman
benih yang tersedia dengan kualitas dan kuantitas yang memadai. Adanya
1
2
Karim, 1976).
Benih merupakan simbul dari suatu permulaan, inti dari kehidupan dan
tanaman. Benih sebagai biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman,
Agronomi sendiri diartikan sebagai suatu gugus ilmu pertanian yang mempelajari
pengelolaan produksi dengan segenap unsur alam, iklim, tanah dan air, tanaman
hewan dan manusia untuk mencapai produksi tanaman secara maksimal. Dalam
konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab benih harus mampu
hanya sekali setahun. Benih yang dipakai saat tanam umumnya sudah mengalami
masa simpan paling singkat selama satu musim, kadang-kadang lebih dari satu
musim dan mutu benih telah mengalami kemunduran. Tingkat kemunduran mutu
benih dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: viabilitas awal saat benih
penyimpanan.
Viabilitas awal ditentukan oleh teknik penanganan benih saat panen dan
prosesing. Waktu panen yang tepat dan teknik prosesing yang benar akan
menghasilkan benih dengan mutu tinggi, baik mutu fisik maupun mutu fisiologis.
Benih dengan mutu tinggi akan lebih tahan dalam penyimpanan. Cara
menyerap uap air dari lingkungan tempat menyimpan dan akan berpengaruh
benih berkaitan dengan mudah tidaknya benih mendapatkan uap air. Lingkungan
tumbuhnya akan semakin berkurang. Benih dengan mutu awal tinggi, cara
pengemasan yang benar, dan lingkungan simpan yang aman sangat baik bagi
secara tradisional. Benih jagung yang masih dalam tongkol dan kelobot disimpan
dengan kondisi mutu awal kurang baik akan rentan terhadap pengaruh lingkungan
silo dan drum. Kedua alat ini dapat dipakai menyimpan benih dalam kemasan
terkendali. Namun demikian kemampuan kedua alat ini untuk menyimpan benih
4
lingkungan udara di tempat penyimpanan dapat dihindari. Kedua alat ini memiliki
2. Alat manakah antara silo dan drum mampu menyimpan benih dalam waktu
lebih lama?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan mutu benih yang disimpan dalam Drum dan
Silo.
2. Untuk mengetahui perbedaan mutu benih jagung yang disimpan dalam silo
pengemasan yang digunakan untuk menyimpan benih. Penelitian ini juga dapat
tingkat petani untuk penyiapan benih jagung bermutu dalam setiap musim tanam.
5
1.5 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah alat pengemas benih silo
Tanaman jagung (Zea mays L) merupakan salah satu jenis tanaman pangan
Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledon
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
dan merupakan komoditi tanaman pangan kedua setelah padi. Akhir-akhir ini
pupuk kompos, kayu bakar, turus (lanjaran), bahan kertas dan sayuran (Anonim,
2007) bahan dasar/bahan olahan untuk minyak goreng, tepung maizena, ethanol,
6
7
dextrin, aseton, gliserol, perekat, tekstil dan asam organik bahan bakar nabati
2.2 Benih
Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, yang telah melalui
proses seleksi sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang baik.
Benih jagung adalah simbol dari suatu permulaan, merupakan inti dari kehidupan
dari kehidupan tanaman. Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan
Dalam konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab benih
kerugian yang tidak sedikit baik dari segi biaya maupun waktu yang berharga
1. Mutu genetik
Mutu genetik merupakan penampilan benih murni dari spesies atau varitas
tertentu yang menunjukkan identitas genetik dari tanaman induknya, mulai dari
2. Mutu fisiologik
yang mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih. Bermula dari
8
kemampuan daya hidup awal yang maksimum saat masak fisiologis dan tercermin
pula pada daya simpannya selama periode tertentu, serta bebas dari kontaminasi
3. Mutu fisik
Mutu fisik merupakan penampilan benih secara prima bila dilihat secara
fisik, antara lain ukuran yang homogen, bernas, bersih dari campuran benih lain,
biji gulma dan dari berbagai kontaminan lainnya, kemasan yang menarik.
benih dalam peroade simpan yang sepanjang mungkin, yang di pertahankan adalah
viabilitas maksimun benih yang tercapai pada saat benih masak fisiologis atau
penyimpanan benih adalah agar benih dapat ditanam pada musim yang sama di
lain tahun atau pada musim berlainan dalam tahun yang sama atau berbeda.
Kemunduran benih disebabkan benih disimpan tidak sesuai kritetria yang ada,
benih tidak disimpan pada temperature yang lebih tinggi, dan tidak sesuai standar
penyimpanan benih, akibat benih akan menjdi rusak atau tidak tumbuh pada saat
ditaman.
anngsur dan kumulatif serta tidak dapat balik (irreversible) akibat perubahan
fisisologis yang disebabkan oleh faktor dalam. Kemunduran benih, baik antar
jenis, antar varietas, antarlot, bahkan antar individu dalam suatu lot benih.
2.5 Perkecambahan
menjadi tanaman baru.Semakin besar ukuran benih, maka semakin cepat benih
berkecambah dan memiliki keserempakan dan kecepatan tumbuh yang lebih baik.
makanan di dalam biji, hormon, ukuran dan besarnya biji, serta dominansi.Faktor
serta medium.
1
Tujuan utama wadah penyimpanan benih di dalam Drum dan Silo adalah
maksimum benih yang tercapai pada saat benih masak fisiologis atau berada pada
sebagai suatu keadaan yang harus dicapai oleh benih sebelum keadaan optimum
untuk dapat dimulai. Wadah penyimpanan Drum dan Silo disajikan pada Gambar
2.1
Gambar 2.1. Drum dan Silo untuk menyimpan benih oleh petani penakar benih
di masing masing Assosiasi sebagai wadah dalam umur simpan
0,1,dan 2 tahun pada benih jagung varietas Sele.
1
2.6.1 Silo
Silo adalah wadah atau alat penyimpanan benih produksi dalam Negeri
untuk penyimpanan benih yang di buat dengan bahan dari sen espesial anti karat
ketebalan 0,45 mm, dan dibuat atau dirakit di Timor Leste. Khusus untuk
penyimpanan benih agar benih dapat pertahan lama menjaga mutu, kualitas daya
kecambah dan kadar air untuk ditanam pada musim yang sama atau lain tahun
pada musim berlainan dalam tahun yang sama, benih mempertahankan viabilitas
yang maksimum selama mungkin, jadi jangan sampai simpanan enersi yang
dimiliki benih menjadi bocor, dan benih sudah tidak mempunyai cukup enersi
2.6.2 Drum
Drum adalah alat penyimpanan benih yang di impor dari Negara lain yaitu
Indonesia dan Australia bahan jadi yang dibuat untuk berbagai kebutuhan bisa
untuk penyimpanan benih atau untuk kebutuhan lain agar benih dapat pertahan
lama menjaga daya kecambah dan kadar air untuk ditanam pada musim yang
sama atau lain tahun pada musim berlainan dalam tahun yang sama, benih
simpanan enersi yang dimiliki benih menjadi bocor, dan benih sudah tidak
melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma. Tahap kedua mulai dengan
kegiatan – kegiatan sel dan enzim-enzin serta naiknya tingkat respirasi benih
seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan
selsel baru. Tahap ke lima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui melalui
Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka
dalam biji. Penyerapan air oleh benih yang terjadi pada tahap pertama biasanya
presentase daya berkecambahan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung varietas
sele yang berasal dari kelompok Assosiasi petani penakar benih, kertas CD,
plastik, tanah dan pasir. Alat yang digunakan adalah timbangan analitik,
germinator, oven, alat menyiram, ember, pisau silet, conductivity meter, dan, silo
dan drum.
dengan masa simpan 0,1,dan 2 tahun ( DT0, DT1 dan DT2 ) dan penyimpanan
pada silo dengan masa simpan 0,1, dan 2 tahun ( ST0, ST1 dan ST2 ). Semua
13
1
1. Penyiapan benih
dalam silo dan drum dengan lama penyimpanan 0 tahun(panen 2016), 1 tahun
(panen 2015) dan 2 tahun (panen 2014). Benih disimpan dalam silo dan drum
Adalah. Variabel mutu benih yang diamati terdiri atas: kadar air, daya
tanam.
1
Penentuan kadar air benih dari suatu kelompok/lot benih sangat penting untuk
gram per perlakuan dan di ulang sebanyak lima kali. Setelah ditimbang benih
di masukan ke dalam amplop yang telah diberi label lalu dimasukan ke dalam
oven dengan suhu 100 0C sampai memperoleh berat yang konstan. Kadar air
% Kadar air a-
= b x 100
a
Dimana a = berat awal benih ( gram )
b = berat akhir benih ( gram )
kecambah. Istilah lain untuk viabilitas benih adalah daya kecambah benih,
persentase kecambah benih atau daya tumbuh benih ( Kamil, 1979 ). Uji daya
kecambah yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan metode uji kertas di
kertas CD dalam kondisi lembab pada jangka waktu tertentu. Tujuannya agar
acak dari komponen benih murni, kemudian dideder diatas kertas kemudian
Selanjutnya benih yang telah di gulung di beri label dan dikecambahkan dalam
berwarna hijau dan tumbuh baik jumlah kotiledon sesuai, dan juga
lambat, tampa kotiledon, embrio yang pecah, akar promer yang pendek,
lot benih ( perlakuan ) di tanam 25 butir benih dan di ulang sebanyak lima kali.
Pengamatan dilakukan pada hari kelima setelah tanam yang meliputi presentase
Uji bobot kecambah/ bibit merupakan uji vigor secara tidak langsung
melaui laju pertumbuhan bibit. Produksi berat kering dari pertumbuhan kecambah
akan mencerminkan kondisi fisiologis benih. Benih dengan mutu fisiologi tinggi,
vigor tinggi akan menghasilkan kecambah dengan berat kering tinggi pula.
1
berikut :.
Benih yang akan di uji dari lot benih yang berbeda tingkat kemundurannya
Media tumbuh disiapkan dengan mencampur tanah, pasir dan pupuk kadang
Media tumbuh tersebut di hamparkan secara merata di dalam rumah kaca atau
Benih ditanam diatas media tumbuh. Lubang tanam dibuat dengan jarak 3 atau 4
Pengamatan dilakukan pada umur 2 atau 3 minggu setelah tanam. Selama periode
keperluan.
Setelah umur 2 atau 3 minggu tanaman di potong dengan pisau silet tepat di atas
permukaan tanah.
Potongan bibit dimasukkan ke dalam oven 100 ºC selama 24 jam. Setelah itu bibit
Uji tanam dalam merupakan tergolong kedalam uji kekuatan tumbuh benih
dengan kondisi lingkungan suboptimum. Uji ini menggunakan substrat tanah atau
pasir dengan kedalaman tanam tertentu. Hasil pengujian ini memeliki relevansi
1
Siapkan tanah dengan kelembaban sedemikian rupa sehingga bola tanah dipijit di
antara kedua jari tangan dapat pecah dengan mudah. Saring tanah lembab yang
telah disiapkan dengan ayakan kawat dan tampung tanah yang lolos ayakan di
cm, 5 cm, dan7 cm, kemudian tutup dengan tanah lembab yang sama.
HST Hitung persentase kecambah normal yang muncul dengan rumus sebagai
berikut :
Lengkap ( RAL), dianalisis sidik ragam sesuai rancangan yang digunakan uji t.
Apabila sidik ragam menunjukkan perbedaan nyata, dilanjutkan dengan uji beda
4.1 Hasil
berpengaruh sangat nyata ( F hit ≥ F tabel 1% ) terhadap variabel kadar air, daya
perlakuan terhadap variabel yang diamati disajikan pada Tabel 4,1. Nilai rata rata
No Variabel Signfikansi
1 Kadar air ( % ) **
2 Daya kecambah ( % ) **
3 Berat kering kecambah ( g ) **
4 Keserempakan tumbuh ( % ) **
5 Kekuatan tumbuh
- Kedalam tanam 7 cm *
- Kedalam tanam 5 cm **
- Kedalam tanam 3 cm *
Keterangan : * : berpengaruh nyata (F hit ≥ F tabel 5 %)
: ** : berpengaruh sangat nyata (F hit ≥ F tabel 1 %)
19
2
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kadar air benih semakin menurun akibat
semakin lama disimpan baik pengimpanan pada drum maupun pada silo, kadar
air tertinggi ditunjukkan oleh benih yang disimpan 0 tahun baik dengan drum
maupun silo, berturut-turut 11,54% dan 11,53%. Sedangkan kadar air terendah
didapatkan pada benih yang disimpan selama 2 tahun baik dengan drum (10,12%)
maupun dengan silo (10,12%). Untuk masa simpan 1 tahun, kadar air benih
jagung yang disimpan dengan drum (10,78 %) lebih rendah dibandingkan dengan
silo (11,48%).
Tabel 4.2 juga menunjukkan bahwa daya kecambah dengan nilai terendah
dihasilkan pada masa simpan 2 tahun baik pada penyimpanan drum maupun silo
(berturut-turut DT2 32,0% dan ST2 42,4%). Sedangkan pada masa simpan
0 dan 1 tahun baik pada penyimpanan dengan drum maupun silo menghasilkan
daya kecambah rata-rata > 80% (DT0 94,4%, DT1 90,4%, ST0 92,8% dan ST1
84,0%).
2
Masa simpan 2 tahun baik pada penyimpanan dengan drum maupun silo
didapatkan berat kering kecambah 54,5 g dan pada DT2 dengan berat kering
kecambat 54,5 g. sedangkan masa simpan 0 dan 1 tahun baik pada penyimpanan
dengan drum maupun silo berat kering kecambah didapatkan lebih tinggi (DT0
91,2 g, DT1 90,7 g, ST0 91,5 g dan ST1 91,2 g) (Tabel 4.2).
pada DT2 didapatkan 30,0% dan kekuatan tumbuh pada perlakuan DT2 sebesar
44,0%, 52,0% dan 55,2% berturut-turut untuk kedalaman tanam 7 cm, 5 cm, dan
3 cm. Keserempakan tumbuh pada ST2 dengan nilai rata-rata 38,4% dan kekuatan
tumbuh pada ST2 sebesar 52,0%, 48,0% dan 44,0% berturut-turut untuk
Pada masa simpan 0 dan 1 tahun baik penyimpanan dengan drum maupun
tumbuh pada perlakuan DT0 sebesar 84,0%, DT1 sebesar 83,2%, ST0 sebesar
86,0% dan ST1 sebesar 83,2%. Nilai rata-rata kekuatan tumbuh pada kedalaman
7 cm perlakuan perlakuan DT0 sebesar 88,4%, DT1 88,4%, ST0 89,2% dan ST1
sebesar 88,4%. Pada kedalaman tanam 5 cm nilai kekuatan tumbuh dengan nilai
yang sama sebesar 89,2% didapat pada perlakuan DT0, DT1, ST0, dan ST1.
4.2 Pembahasan
penelitian ini kejadian tersebut dialami oleh benih jagung yang disimpan baik
menggunakan drum maupun silo. Kadar air benih pada masa simpan 2 tahun baik
pada penyimpanan dengan drum maupun silo menurun secara signifikan sampai
10,12 % dari kadar air awal penyimpanan sebesar 12 %. Turunnya kadar air
berkurangnya air yang tersimpan pada benih (kadar air rendah). Pada masa
simpan 1 tahun kadar air benih juga mengalami penurunan baik yang disimpan
pada drum maupun pada silo. Perbandingan kadar air benih jagung yang
disimpan pada drum dan silo selama masa simpan 0,1 dan 2 tahun dapat dilihat
12
11,54 11,53 11,48
11,5
11 10,78
Kadar Air
10,5
10,12 10,12
10
9,5
9
DT0 DT1 DT2 ST0 ST1 ST2
Perlakuan
Gambar 4.1 Perkembangan kadar air sesudah disimpan.
2
tumbuh dari benih tersebut menjadi lemah dan bahkan tidak mampu
benih yang telah mengalami masa simpan 2 tahun baik disimpan pada drum
maupun silo daya kecambahnya sangat rendah (32,0 % pada drum dan 42,4 %
pada silo) lebih kecil dari standar daya kecambah berdasarkan ISTA, yaitu 80 %.
Sedangkan daya kecambah pada masa simpan 1 tahun baik pada drum (90,4 %)
simpan 0 tahun tetapi nilai rata-ratanya masih diatas nilai rata-rata standar ISTA.
Benih dengan masa simpan 0 tahun menunjukkan daya kecambah tertinggi baik
pada drum (94,4 %) maupun pada silo (92,8 %). Perbandingan daya kecambah
baik jagung antara perlakuan penyimpanan pada drum dan silo selama masa
60,0
50,0 42,4
Normal (%)
40,0 32,0
30,0
20,0
10,0
0,0
DT0 DT1 DT2 ST0 ST1 ST2
Perlakuan
Gambar 4. 2 Perkembangan daya kecambah pada DT0,DT1,DT2 dan
ST0,ST1,ST.
2
Pada berat kering kecambah juga mengikuti pola data kecambah. Berat
2 tahun dicerminkan oleh rendahnya nilai rata-rata berat kering kecambah baik
yang disimpan pada drum (54,5 g) maupun pada silo (54,5 g). Berbeda halnya
dengan berat kering kecambah pada masa simpan 0 dan 1 tahun dengan nilai rata-
rata yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan masa simpan 2 tahun. Berat
kering kecambah pada masa simpan 1 tahun pada drum (90,7 g) dan pasa silo
0 tahun pada drum (91,2 g) dan pada silo (91,5 g) tetapi penurunannya tidak
separah yang dialami oleh benih pada masa simpan 2 tahun (Tabel 4.2).
Perbandingan berat kering kecambah benih jagung yang disimpan pada drum dan
silo untuk masa simpan 0, 1, dan 2 tahun disajikan pada Gambar 4.3.
100
91,2 90,7 91,5 91,2
90
80
Kecambah/Bibit
70
60 54,5 54,5
Bobot
50
40
30
20
10
0
DT0 DT1 DT2 ST0 ST1 ST2
Perlakuan
Gambar 4.3 Perkembangan berat kering bibit pada tanaman jagung
DT0,DT1,DT2 dan ST0,ST1,ST2
2
keserempakan tumbuh dan kekuatan tumbuh pada kedalaman tanam. Vigor benih
juga mencerminkan kondisi mutu fisiologis benih, dan mutu fisiologis benih
antara lain didukung oleh simpanan cadangan makanan. Benih yang cadangan
makanannya rendah seperti dialami oleh benih masa simpan 2 tahun vigor juga
lambat, sehingga pada batas waktu yang ditentukan tidak mampu menampilkan
penelitian ini keserempakan tumbuh benih pada masa simpan 2 tahun paling
rendah, pada drum 30,0 % dan pada silo 38,4 % dibandingkan dengan masa
simpan 0 dan 1 tahun pada alat penyimpanan yang sama. Antara masa simpan 0
dan 1 tahun baik pada drum maupun silo keserempakan tumbuhnya tidak jauh
berbeda pada drum 0 tahun 84,0 %, drum 1 tahun 83,2 %, silo 0 tahun 86,4 % dan
disimpan pada drum dan silo masa simpan 0, 1 dan 2 tahun dapat dilihat pada
Gambar 4.4.
100,0
90,0 84,0 83,2 86,4 83,2
80,0
70,0
60,0
50,0 44,0
38,4
40,0
30,0
20,0
10,0
0,0
DT0 DT1 DT2 ST0 ST1 ST2
Perlakuan
Gambar 4.4 Perkembangan keserempakan berkecambah pada
DT0, DT1, DT2 dan ST0, ST1, ST2
2
makanan pada benih semakin berat tumbuh pada kedalaman tanam yang
Dalam penelitian ini benih dengan masa simpan 2 tahun baik pada drum
pada drum dan silo masa simpan 0, 1, dan 2 tahun disajikan pada Gambar
4.5.
88,4 88,0
89,2 89,2 88,4
89,2 89,2
Daya Kecambah
Keterangan :
= Kedalaman tanam 7 cm
= Kedalaman tanam 5 cm
= Kedalaman tanam 3 cm
5.1 Kesimpulan
2. Semakin lama benih disimpan baik pada drum maupun silo, mutu benih
semakin menurun.
daya kecambah benih masih di atas standar ISTA ( >80 ) baik pada drum
maupun silo.
5.2 Saran
produksi dalam negeri karena harganya murah dan mutunya baik untuk
27
2
DAFTAR PUSTAKA
Ance. 2011. Teknologi benih pengelolaan benih dan Tuntunan Pratikum. Rineka
Cipta Jakarta.
Boswel, V.R. 1961. What seeds and Do, An Inroduction. The Yearbook
ofAgricultural USDA, alm. 1-2; 9—10.
Cowan, J.R. 1973. The Seed. In : Agron. JU. Vol. 65 No. 1 : hlm 1-4.
Directorat Tanaman Pangan Timor Leste tahun .2014. Benih bermutu dan
berkualitas untuk di kembangkan di wilayah potensial.
Hari Suseno, 1974. Fisiologi dan Beokimia kemunduran Benih Kursus Singkat
Pengujian Benih. IPB Bogor 44- 70. Indonesia. Proc. Kursus Singkat
Pengujian Benih. IPB Bogor, hlm, 112-133
Sjamsoe’oed Sadjad 1977. Dasar- dasar Pemikiran Dalam Teknologi Benih. Vol.
1. Penataran Latahian Pola Bertanaman, LP3—IRRI Bogor, hlm 73 –
92. 1975
2
Sjamsoe'oed Sadjad, 1977. Beberapa Parameter baru untuk untuk Vigor Benih
jagung Simpposium I Peranan Hasil Penelitian padi dan Palawija
Dalam Pembangunan Pertanian. LP3 Maros, hlm 1- 8.
ulangan
Perlakuan
I II III IV V total ra-rata
DT0 92 96 96 88 100 472 94.4
DT1 88 92 84 96 92 452 90.4
DT2 40 32 36 28 24 160 32
ST0 88 92 92 96 96 464 92.8
ST1 80 84 76 88 92 420 84
ST2 40 44 36 48 44 212 42.4
Total 428 440 420 444 448 2180 72.6666667
1. ket : r = ulangan
t = perlakuan
20066.66667
3.
4. jk kecambah
3
ANALISIS RAGAM
F tabel
Sk DB JK KT F hitung 5% 1%
Kecambah 5 19452.26667 3890.45 151.971** 2.54 3.73
Galat 24 614.4 25.6
Total 29 20066.66667
Keterangan : ** = sangatnyata, * = nyata
= 4.255118
= 4.255118
= 6.962813
3
1. ket : r = ulangan
t = perlakuan
3799.46667
3.
4. jk kecambah
3
ANALISIS RAGAM
F tabel
Sk DB JK KT F hitung 5% 1%
kecambah 5 3063.47 612.693 19.9791** 2.54 3.73
galat 24 736 30.6667
Total 29 3799.47
Keterangan : ** = sangatnyata, * = nyata
= 35.80441
3
Ulangan tara-
Perlakuan
I II III IV V Total rata
DT0 0 0 0 0 0 0 0
DT1 0 0 8 0 4 12 2.4
DT2 40 28 44 44 40 196 39.2
ST0 0 0 0 0 0 0 0
ST1 0 0 8 0 0 8 1.6
ST2 40 24 28 20 28 140 28
Total 80 52 88 64 72 356 11.8667
1. ket : r = ulangan
t = perlakuan
4224.533333
3.
7420.266667
4. jk kecambah
499.2
3
ANALISIS RAGAM
F tabel
sk DB JK KT F hitung 5% 1%
kecambah 5 7420.27 1484.05 71.3487** 2.54 3.73
galat 24 499.2 20.8
total 29 7919.47
Keterangan : ** = sangatnyata, * = nyata, tn =tidak nyata
= 38.43288
3
Ulangan
Perlakuan
I II III IV V total rata-rata
DT0 100 100 96 100 96 492 98.4
DT1 100 100 100 100 100 500 100
DT2 0 40 80 60 96 276 55.2
ST0 100 100 100 100 96 496 99.2
ST1 100 100 100 96 96 492 98.4
ST2 0 0 100 60 60 220 44
Total 400 440 576 516 544 2476 82.5333
1. ket : r = ulangan
t = perlakuan
204352.533
=29743.4667
3.
16591.4667
4. jk kecambah
13152
3
ANALISIS RAGAM
F tabel
Sk DB JK KT F hitung 5% 1%
Kecambah 5 16591.5 3318.29 6.05528* 2.54 3.73
Galat 24 13152 548
Total 29 29743.5
Keterangan : ** = sangatnyata, * = nyata
= 28.3636
3
Ulangan
Perlakuan
I II III IV V total rata-rata
DT0 100 100 100 100 96 496 99.2
DT1 96 100 100 100 100 496 99.2
DT2 60 60 40 60 40 260 52
ST0 100 96 100 100 100 496 99.2
ST1 100 96 100 100 100 496 99.2
ST2 40 0 60 80 60 240 48
Total 496 452 500 540 496 2484 82.8
1. ket : r = ulangan
t = perlakuan
205675.2
=20388.8
2.
16177.6
3. jk kecambah
4211.2
3
ANALISIS RAGAM
F tabel
Sk DB JK KT F hitung 5% 1%
LOT 5 16177.6 3235.52 18.439514** 2.54 3.73
Galat 24 4211.2 175.466667
Total 29 20388.8
Keterangan : ** = sangatnyata, * = nyata
= 15.998047
4
Ulangan
Perlakuan
I II III IV V Total ra-rata
DT0 100 100 100 96 96 492 98.4
DT1 100 100 100 96 96 492 98.4
DT2 0 0 100 60 60 220 44
ST0 100 100 100 100 96 496 99.2
ST1 100 100 96 96 100 492 98.4
ST2 40 60 80 60 20 260 52
Total 440 460 576 508 468 2452 81.7333
1. ket : r = ulangan
t = perlakuan
200410
=26901.9
3.
17231.5
4. jk kecambah
9670.4
4
ANALISIS RAGAM
F table
Sk DB JK KT F hitung 5% 1%
Kecambah 5 17231.5 3446.29 8.553011* 2.54 3.73
Galat 24 9670.4 402.933
Total 29 26901.9
Keterangan : ** = sangatnyata, * = nyata
= 24.5594
4
Ulangan
Perlakuan
I II III IV V total rata-rata
DT0 91.54 92.01 89.83 90.34 92.42 456.14 91.228
DT1 89.86 90.87 89.64 91.32 91.92 453.61 90.722
DT2 91.47 91.08 90.06 0 0 372.61 74.522
ST0 91.94 91.24 91.99 91.38 91.37 457.92 91.584
ST1 91.05 90.14 91.24 91.48 91.21 455.12 91.024
ST2 91.76 89.23 91.68 0 0 272.67 54.534
Total 547.62 544.57 544.44 364.52 366.92 2368.07 78.9357
1. ket : r = ulangan
t = perlakuan
186925,1842
= 28775,36394
2.
21842,37854
3. jk kecambah
4
ANALISIS RAGAM
F tabel
Sk DB JK KT F hitung 5% 1%
21842,4 4368,48 15,1224** 2.54 3.73
Kecambah 5
6932,99 288,874
Galat 24
28775,4
Total 29
Keterangan : ** = sangatnyata, * = nyata, tntidaknyata
= 21,5318
4
Ulangan rata-
Perlakuan
I II III IV V Total rata
DT0 80 84 76 88 92 420 84
DT1 88 84 80 76 88 416 83.2
DT2 52 40 48 44 36 220 44
ST0 84 88 80 92 88 432 86.4
ST1 80 88 84 76 88 416 83.2
ST2 32 28 40 44 48 192 38.4
Total 416 412 408 420 440 2096 69.8667
1. ket : r = ulangan
t = perlakuan
146440.5
3.
12439.5
4. jk kecambah
896
ANALISIS RAGAM
F tabel
Sk DB JK KT F hitung 5% 1%
kecambah 5 12439.5 2487.893333 66.64** 2.54 3.73
galat 24 896 37.33333333
total 29 13335.5
Keterangan : ** = sangatnyata, * = nyata, tn = tidaknyata
= 8.74537
4
Ulangan
Perlakuan
I II III IV V total ra-rata
DT0 20 16 24 12 8 80 16
DT1 12 16 20 24 12 84 16.8
DT2 48 60 52 56 64 280 56
ST0 16 12 20 8 12 68 13.6
ST1 20 12 16 24 12 84 16.8
ST2 68 72 60 56 52 308 61.6
Total 184 188 192 180 160 904 30.1333
1. ket : r = ulangan
t = perlakuan
27240.53
2. JK total = (202 + 122 +482 + 162 +202 + 682 …….+ 522) – FK =13335.5
3.
12439.5
4. jk kecambah
896
ANALISIS RAGAM
F tabel
Sk DB JK KT F hitung 5% 1%
Kecambah 5 12439.5 2487.89 66.64** 2.54 3.73
Galat 24 896 37.3333
Total 29 13335.5
Keterangan : ** = sangatnyata, * = nyata, tn = tidaknyata
= 20.27688
4
Ulangan
perlakuan
I II III IV V total rata-rata
DT0 11.6 11.48 11.5 11.48 11.64 57.7 11.54
DT1 10.84 10.78 10.74 10.78 10.76 53.9 10.78
DT2 10.24 10.06 10.14 10.12 10.04 50.6 10.12
ST0 11.6 11.4 11.56 11.56 11.54 57.66 11.532
ST1 11.62 11.4 11.46 11.38 11.56 57.42 11.484
ST2 10.18 10 10.06 10.1 10.24 50.58 10.116
total 66.08 65.12 65.46 65.42 65.78 327.86 10.9287
1. ket : r = ulangan
t = perlakuan
3583.072653
FK =12.0685
3.
11.913
4. jk kecambah
4
ANALISIS RAGAM
F tabel
Sk DB JK KT F hitung 5% 1%
Kecambah 5 11.913 2.38261 367.686** 2.54 3.73
Galat 24 0.15552 0.00648
Total 29 12.0685
Keterangan : ** = sangatnyata, * = nyata, tn = tidaknyata
= 0.73658067
4
Lampiran 14. Perlakuan dengan bobot kering di oven dalam Mamer untuk
menentukan daya kering sesuai perlakuan pada bibit jagung yang
ada.
5