KELAS : X MIPA 1
PETA KONSEP
Momentum Impuls
Implus sebgai perubahan
Momentum adalah momentu,m rumus : Impuls adalah
besaran vektor besaran vektor
F ∆t = m v2 - m v1
dengan simbol P. dengan simbol I.
I = ∆p = p2 - p1
rumus : P = m . v Rumus : I = F . ∆t
Momentum, Impuls,
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
p1 + p2 = p’1 + p’2
Tumbukan
Tumbukan lenting sempurna Tumbukan tidak lenting sama sekali Tumbukan lenting sebagian
( v2 – v1) = - (v2’ – v1’ ) V ‘1 = v’2 = v’ maka e v1 + v1 = e v2 + v2
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
∆v’= -∆v’ e = - ∆v’/∆v
Contoh soal dan jawaban momentum, impuls, dan tumbukan
1. Momentum
Contoh :
Nisa mempunyai mobil dengan massa 180 kg bergerak dengan kecepatan 108 km/jam ,
sedangkan Doni mempumyai motor dengan massa 95 kg dapat melaju dengan kecepatan 8 m/s.
Hitunglah :
a) Momentum mobil Nisa
b) Momentum motor Doni
c) Momentum total mobil Nisa dan motor Doni
Jawaban :
m motor = 95 kg
v motor =8 m/s
b. P motor = ... ?
c. P total = ... ?
Penyelesaian :
Jawaban :
Diketahui : m = 30 gram = 0.03 kg
V1 = 25 m/s
V2 = 50 m/s
Ditanya : I = ....... ?
Penyelesaian :
I = ∆p
I = m ( v2 – v1 )
I = 0.03 ( 50 – 25 )
I = 0,03 . 25
I = 0,75 Ns
3. Tumbukan
Contoh soal :
Sebuah kelereng bermassa 10 gram menggelinding dengan kecepatan 3 m/s. Kemudian
kelereng lain juga menggelinding dengan massa 8 gram dan kecepatan 2 m/s. Kedua kelereng
tersebut bergerak saling bertumbukan dan mendekati. Apabila kelajuan benda dengan massa 10
gram adalah 2 m/s. Hitunglah kelajuan benda yang massanya 8 gram setelah bertumbukan!
Jawaban:
Diketahui : m1 = 10 gram = 0,01 kg
m2 = 8 gram = 0,008 kg
v1 = -3 m/s
v2 = 2m/s
Penyelesaian :
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 m2’
(0,01)(-3) + (0,008)(2) = (0,01)(2) + (0,008)(v 2’)
-0,03 + 0,016 = 0,02 + 0,008 v 2’
-0,014 = 0,02 + 0,008 v 2’
- 0,014 – 0,02 = 0,008 v2’
- 0,034 = 0,008 v2’
v2’ = - 4,25 m/s
v 2’ = 4,25 m/s
Contoh Aplikasi dari Momentum, Implus dan Tumbukan dalam
Kehidupan Sehari-hari
a. Contoh aplikasi momentum dalam kehidupan sehari-hari
Sistem Roker
Perceptan roket di peroleh dengan caara yang mirip dengan bagaimana senapan
memperoleh percepatan. Percepatan roket berasal dari tolakan gas yang di semburkan roket.
Tiap molekul gas dapat dianggap sebagai peluru kecil yang di tambahkan roket. Jika gaya gravitasi
di abaikan maka peristiwa peluncuran roket memenuhi hukum momentum.
Mula –mula sistem roket diam sehingga momentumnya nol. Sesudah gas menyembur
keluar dari roket , momentum sistem tetap. Artinya momentum sebelum dan sesudah gas keluar
sama. Berdasarkan hukum kekekalan momentum sebesar kelajuam roket tergantung banyaknya
bahan bakar yang digunakan dan besar kelajuan semburan gas.
Helm
Pada helm terdapat lapisan lunak pada bagian dalam seperti gabus atau spons. Lapisan lunak
tersebut bertujuan memperlama waktu kontak seandainya kepala kita terbentur aspal ketika
tabrakan. Jika tidak ada lapisan lunak tersebut, gaya impuls akan bekerja lebih cepat sehingga
walaupun memakai helm kepala akan pusing ketika terbentur aspal.