2019 Sop Klinik Islam Sulthan
2019 Sop Klinik Islam Sulthan
2019
Prosedur
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PENATALAKSANAAN HEACTING
1. Handscoen
2. Duk Lubang steril
3. Kasa steril
4. Lidokain steril
5. Spuit 3 cc
6. Betadine
7. Alcohol 70%
8. Benang Silk Kulit
9. Benang Catgut
10. Bak instrumen steril berisi :
Prosedur
a. Pinset chirugis d. Nalvouder
b. Pinset anatomi e. Jarum Kulit
c. klem arteri kecil f. Gunting
12. Cairan Na Cl
13. Cairan H2O2 hodrogen peroksida
Prosedur
1. Siapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan kepasien atau
keluarga pasien (informed concern)
2. Cuci tangan dan memakai handscoen
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan
cairan NaCl. Apabila kotor siram dengan H2O2
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi 2
cc disekitar pingiran luka tunggu 5 menit kemudian
Anastesi
6. Pasang Duk bolong sesuaikan dengan ukuran luka
7. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh
darah yang terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
8. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran
ambil dengan pinset anatomi
9. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit
bibir luka dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan
betadine. Lalu tutup dengan kasa steril dan verband.
10. Bersihkan daerah bekas luka
11. Duk bolong dibuka
12. Cuci tangan dan Rapihkan alat
13. Konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas
didaerah luka)
Halaman:
No. Dokumen No.Revisi
Klinik Islam 1/2
Sulthan
Ditetapkan Oleh:
Standar
Penanggung Jawab
Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional
07 Oktober 2019
(SPO)
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Anastesi Lokal adalah teknik memasukan Obat yang mampu
Pengertian
menghambat konduksi syaraf
Untuk menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri pada tubuh ketika
Tujuan
dilakukan tindakan pembedahan atau heacting
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Pemeriksaan untuk menilai kadar Asam urat didalam tubuh dengan
Pengertian
pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Asam Urat Pasien dan
Tujuan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan asam urat
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip asam urat
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip asam urat pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah
terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN STIK
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Pemeriksaan untuk menilai kadar Gula Darah didalam tubuh
Pengertian
dengan pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Gula Darah Pasien dan
Tujuan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Gula Darah
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Gula Darah
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Gula Darah pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah
terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN KOLESTEROL DENGAN STIK
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Pemeriksaan untuk menilai kadar Kolesterol didalam tubuh dengan
Pengertian
pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Kolesterol Pasien dan
Tujuan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Kolesterol
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Kolesterol
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Kolesterol pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah
terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP SURAT KETERANGAN SEHAT
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Tata cara mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensi
Pengertian
meter untuk mengetahui tekanan darah
Tujuan Sebagai acuan untuk mengukur tekanan darah
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Stetoskop
b. Tensi Meter
c. Buku Catatan
d. Alat Tulis
2. Langkah-langkah
a. Informed Consent
b. Lengan baju dibuka atau digulung
c. Manset tensi meter dipasang pada lengan atas dengan pipa
Prosedur karetnya berada disisi luar tangan.
d. Pompa tensi meter dipasang
e. Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskop di tempatkan
pada daerah tersebut.
f. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka,
selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak
terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik.
g. Sekrup balon dibuka perlahan – lahan sambil
memperhatikan turunnya air raksa, dengarkan bunyi
denyutan pertama dan terakhir.
h. Hasil dicatat
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN SUHU AKSILA
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Suhu tubuh adalah indikator untuk menilai keseimbangan antara
pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat
Pengertian
diukur dengan menggunakan termometer air raksa melalui oral,
rektal, maupun axila dan menggunakan termometer digital.
Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu
Tujuan
tubuh
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Thermometer
b. Tiga buah botol
- Botol pertama berisi larutan sabun
- Botol kedua berisi larutan desinfektan
- Botol ketiga berisi larutan air bersih
c. Kertas/tissue
d. Buku catatan suhu
e. Sarung tangan
2. Langkah-langkah
Prosedur a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan
menggunakan tisu.
f. Letakan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien
fleksi diatas dada.
g. Setelah 3-10 menit angkat termometer dan baca hasilnya.
h. Catat hasil.
i. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
j. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem
Pengertian
kardiovaskuler.
Tujuan Untuk mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan)
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Arloji (jam) atau stop-watch.
b. Buku catatan nadi.
c. Pena
2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
Prosedur
d. Letakkan kedua tangan penderita telentang disisi tubuh.
e. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
f. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung
jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
g. Tentukan frekuensi permenit, keteraturan irama dan
kekuatan denyutan.
h. Catat hasil
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Pernapasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui
Pengertian
sistem pernapasan.
Tujuan Mengetahui irama, frekuensi, dan kedalaman pernapasan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Arloji (jam) atau stop-watch.
b. Buku catatan.
c. Pena
2. Langkah-langkah
Prosedur a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
d. Hitung frekuensi dan irama pernapasan.
e. Catat hasil.
f. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat
Pengertian
yang mempunyai
Tujuan Untuk mencegah penularan infeksi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Persiapan Alat :
a. Sarung Tangan (Gloves)
b. Masker
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Proses pemasukan terapi melalui pembuluh darah vena
Pengertian
(pembuluh darah)
1. Pasien yang tidak bisa mendapatkan terapi secara oral
Tujuan 2. Pasien dengan kontraindikasi obat oral
3. Pasien tidak sadar
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan
1. Persiapan Tempat:
a. Pasang tirai untuk privasi dokter
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Injeksi yang dilakukan untuk mengantarkan suatu zat ke dalam
Pengertian otot, dengan tujuan dapat diserap dengan cepat oleh pembuluh
darah.
Memasukkan terapi pengobatan pada jaringan otot agar cepat
Tujuan
terserap oleh tubuh
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
A. Persiapan Tempat:
1. Pasang tirai untuk privasi dokter
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Penyuntikan obat atau vaksin ke dalam hipodermis, yaitu
Pengertian
lapisan kulit yang berada di antara dermis dan epidermis.
Memasukkan terapi pengobatan pada jaringan subcutan
Tujuan
(dibawah kulit) untuk diarbsorbsi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
A. Persiapan Tempat:
1. Pasang tirai untuk privasi dokter
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Memasukan oksigen ke dalam paru – paru melalui saluran
Pengertian
pernafasan dengan menggunakan alat
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Petugas mencuci tangan
2. Mengontrol flow meter dan humidifier
3. Mengontrol apakah peralatan berfungsi
4. Cara pemasangan :
Nasal Kanul
a. Memasang kanul secara tepat pada hidung
b. Mengatur aliran oksigen sesuai kebutuhan
c. Beri posisi yang nyaman
Masker
a. Memasang selang masker pada perangkat oksigen
Prosedur
b. Mengatur aliran oksigen sesuai keubutuhan
c. Memakaikan masker pada wajah pasien
d. Mengontrol apakah pasien sudah merasa nyaman
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
APAR ( Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang ringan serta
Pengertian mudah dilayani untuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran
pada mula terjadi kebakaran
Pedoman langkah – langkah pemakaian APAR ( Alat Pemadam
Tujuan
Api Ringan)
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Penggunaan APA ( Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung
Pemadam Kebakaran :
a. Tarik / Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
b. Arahkan selang ke titik pusat api
c. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung
Pemadam.
d. Sapukan secara merata sampai api padam
Prosedur
2. Hal – hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR :
a. Perhatikan arah angin ( Usahakan badan/ muka menghadap
searah dengan arah angin) supaya media pemadam benar –
benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak
mengenai tubuh petugas pemadam.
b. Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR
yang sesuai dengan klasifikasi sumber kebakaran.
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP STERILISASI ALAT
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk
Pengertian
memindahkan / mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
Tujuan Untuk transportasi memindahkan pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menyiapkan peralatan yang akan disteril
3. Petugas memastikan kondisi sterilisator berfungsi
dengan baik
4. Petugas memasukan peralatan yang akan disteril kedalam
sterilisator
Prosedur 5. Petugas menghidupkan sterilisator dan menunggu proses
sterilisasi selesai kurang lebih 20 menit
6. Petugas membuka pintu sterilisator dan mengeluarkan
peralatan yang sudah steril menggunakan korentang
steril.
7. Petugas meletakan peralatan yang sudah disteril
ditempat yang semestinya.
8. Petugas mencuci tangan.
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
Dokumen terkait - Kartu pemeliharaan alat
SOP ANAMNESA
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Tanya jawab antara petugas dan pasien untuk mendapatkan
Pengertian
gambaran kesehatan pasien secara sistematis
Mengetahui tentang riwayat kesehatan pasien dan digunakan untuk
Tujuan
menentukan tindakan dokter/perawat dan menentukan diagnosa
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Menerima pasien datang
2. Memanggil pasien sesuai nomor urut
3. Bia hubungan saling percaya dengan memberi senyum, salam
dan sapa pada pasien dan keluarga
4. Mempersilahkan pasien duduk
5. Menjaga privacy pasien
6. Memulai anamnesa dengan menanyakan biodata pasien
Prosedur
7. Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien
8. Menanyakan riwayat penyakit sekarang
9. Menanyakan keluhan atau riwayat penyakit terdahulu
10. Menanyakan riwayat penyakit keluarga
11. Riwayat alergi
12. Mengisi status pasien dengan data – data yang ditemukan
13. Melakukan kegiatan selanjutnya ( pemeriksaan fisik)
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN DAN
PELABELAN
Klinik Islam
No. Dokumen No.Revisi
Sulthan Halaman: 1/1
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Pemberian obat kepada pasien merupakan proses kegiatan dimulai
dari penyimpanan obat dengan tepat, pengecekan kembali terhadap
Pengertian
jenis obat dan dosis sesuai resep dokter sampai dengan penyerahan
obat yang telah di beri etiket/label
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menjamin
Tujuan ketepatan pemberian obat kepada pasien dalam dosis dan cara
pemakaian yang benar
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Petugas menerima resep dari pasien dan menuliskan nomor
antrian
2. Petugas memeriksa kelengkapan resep
3. Petugas memeriksa ketersediaan obat, jika obat yang diresepkan
tersedia maka resep dapat langsung dikerjakan, apabila terdapat
obat yang tidak tersedia, konsultasikan dengan dokter penulis
resep
4. Petugas meracik/menyiapkan obat
5. Petugas memberi etiket/label, dengan mencantumkan :
Prosedur a. Nama Pasien
b. Tanggal pemberian obat
c. Waktu pemberian obat
d. Frekuensi pemberian obat
e. Informasi obat
6. Petugas memeriksa kembali resep yang dikerjakan dengan obat
yang telah disiapkan oleh petugas
7. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan urutannya
8. Petugas menyerahkan obat satu persatu kepada pasien dengan
menjelaskan cara pemakaian obat dan indikasinya
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Buku Obat
Dokumen terkait
SOP PENYIMAPANAN OBAT
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
07 Oktober 2019
dr. Tri Wibowo
NIP: 199102022019031013
Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk
Pengertian
memindahkan / mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
Tujuan Untuk transportasi memindahkan pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Pastikan kunci roda aman dan siap pakai
2. Kunci rem pada roda dengan benar
3. Bantu pasien untuk duduk diatas kursi roda dengan benar
4. Buka kunci rem roda sebelum menjalankan kursi roda
Prosedur 5. Dorong kursi dengan pasien diatasnya dengan tenang dan hati -
hati
6. Sebelum menurunkan pasien kunci rem roda lagi
7. Bantu pasien untuk turun dari kursi roda
8. Beresekan kursi roda dan kembalikan ketempat semula
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan