Modul Perencanaan Komputer Jaringan
Modul Perencanaan Komputer Jaringan
MODUL 1
PERENCANAAN KOMPUTER JARINGAN
Oleh :
Antonious Duty, Dyah Vitalocca,
Edi Suhardi Rahman, Muliadi
Penulis:
1. Antonius Duty
2. Dyah Vitalocca
3. Edi Suhardi Rahman
4. Muliadi
Editor:
1. Singgih Afifa Putra, S.Pi., M.Si.
(informasi: singgih.afifa@kemdikbud.go.id)
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tujuan
suatu masalah; dan pengutipan tidak merugikan kepentingan LPPPTK KPTK Gowa.
Dilarang Mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin LPPPTK KPTK Gowa.
ii
KATA PENGANTAR
Profesi guru dan tenaga kependidikan harus dihargai dan dikembangkan sebagai
profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Hal ini dikarenakan guru dan tenaga
kependidikan merupakan tenaga profesional yang mempunyai fungsi, peran, dan
kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu
“Menciptakan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”. Untuk itu guru dan tenaga
kependidikan khususnya guru bidang vokasi dalam menjamin profesionalisme nya
wajib melakukan untuk dapat melakukan asesmen kompetensi keahlian.
Modul Pendalaman Materi Uji Kompetensi Sertifikasi Keahlian Bagi Guru khususnya
yang berpartisipasi dalam Program Keahlian ganda adalah untuk institusi
penyelenggara program keahlian ganda dan merupakan petunjuk bagi penyelenggara
pelatihan di dalam melaksanakan pengembangan modul yang merupakan salah satu
sumber belajar bagi guru vokasi. Modul ini disajikan untuk memberikan informasi
tentang deskripsi dan kisi-kisi materi uji kompetensi yang akan digunakan dalam
asesmen kompetensi keahlian pada kegiatan program keahlian ganda, dan sertifikasi
keahlian bagi guru dan tenaga kependidikan nantinya.
Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada
berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi secara maksimal dalam
mewujudkan modul ini, mudah-mudahan modul ini dapat menjadi acuan dan sumber
inspirasi bagi guru dan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program yang
dimaksud. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
menyempurnakan modul ini di masa mendatang.
iii
DAFTAR ISI
iv
H. Lembar Kerja .................................................................................................. 36
I. Umpan Balik/Tindak Lanjut ............................................................................. 53
J. Kunci Jawaban................................................................................................ 54
K. Daftar Pustaka ................................................................................................ 56
MERANCANG TOPOLOGI JARINGAN .................................................................. 57
A. Ringkasan ....................................................................................................... 57
B. Tujuan Pembelajaran ..................................................................................... 57
C. Ruang Lingkup ............................................................................................... 57
D. Indikator Pencapaian Kompetensi................................................................ 58
E. Kontekstualisasi ............................................................................................. 59
F. Uraian Materi ................................................................................................... 59
G. Aktivitas Pembelajaran .................................................................................. 76
H. Lembar Kerja .................................................................................................. 77
I. Umpan Balik/Tindak Lanjut ............................................................................. 92
J. Kunci Jawaban................................................................................................ 93
K. Daftar Pustaka ................................................................................................ 95
MERANCANG PENGALAMATAN JARINGAN....................................................... 96
A. Ringkasan ....................................................................................................... 96
B. Tujuan Pembelajaran ..................................................................................... 96
C. Ruang Lingkup ............................................................................................... 96
D. Indikator Pencapaian Kompetensi................................................................ 96
E. Kontekstualisasi ............................................................................................. 97
F. Uraian Materi ................................................................................................... 98
G. Aktivitas Pembelajaran ................................................................................ 102
H. Lembar Kerja ................................................................................................ 103
I. Umpan Balik/Tindak Lanjut ........................................................................... 104
J. Kunci Jawaban.............................................................................................. 105
K. Daftar Pustaka .............................................................................................. 105
MENENTUKAN SPESIFIKASI JARINGAN ........................................................... 106
A. Ringkasan ..................................................................................................... 106
B. Tujuan Pembelajaran ................................................................................... 106
C. Ruang Lingkup ............................................................................................. 106
D. Indikator Pencapaian Kompetensi.............................................................. 107
E. Kontekstualisasi ........................................................................................... 107
v
F. Uraian Materi ................................................................................................. 108
G. Aktivitas Pembelajaran ................................................................................ 112
H. Lembar Kerja ................................................................................................ 112
I. Umpan Balik/Tindak Lanjut ........................................................................... 119
J. Kunci Jawaban.............................................................................................. 120
K. Daftar Pustaka .............................................................................................. 121
PENUTUP .............................................................................................................. 122
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. 125
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
GLOSARIUM
ix
BAB 1
PENDAHULUAN: MODUL ASESMEN KOMPETENSI GURU VOKASI
A. Latar Belakang
1
Sertifikasi kompetensi melalui pendidikan profesi guru sebagai upaya
penjaminan mutu pendidik dan tenaga kependidikan di Indonesia mempunyai arti
strategis dan mendasar dalam upaya peningkatan mutu guru. Oleh karena itu, proses
sertifikasi kompetensi dipandang sebagai bagian esensial dalam memperoleh
sertifikat kompetensi yang diperlukan (Salim, 2014). Sertifikat kompetensi diterbitkan
oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau oleh lembaga sertifikasi mandiri yang
dibentuk oleh organisasi profesi yang diakui pemerintah (PP Nomor 19 Tahun 2005)
kepada warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk
melakukan pekerjaan tertentu.
Sebagai guru profesional dan telah menyandang sertifikat pendidik, guru
berkewajiban untuk terus mempertahankan profesionalismenya sebagai guru.
Pengembangan kompetensi dan profesionalisme guru dapat dilakukan melalui upaya
pembinaan dan pemberdayaan guru. Untuk menjamin konsistensi profesionalisme
guru seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, diperlukan
upaya-upaya peningkatan profesionalisme secara berkesinambungan (Slameto,
2014). Pengalaman dalam pelatihan menjadi factor yang berpengaruh paling besar
dalam mempengaruhi profesionalisme guru (Mulyawan, 2013), selain itu secara
preskriptif dukungan kompetensi manajemen, strategi pemberdayaan, supervisi
pengembangan, dan penelitian tindakan kelas merupakan dimensi-dimensi alternatif
untuk meningkatkan profesionalisme guru (Slameto, 2014).
Rekomendasi ILO (International Labour Organisation) bagi negara-negara yang
belum memiliki standar adalah dengan menerapkan Regional Model Competency
Standar (RMCS). RMCS adalah sistem uji kompetensi berdasarkan unit kompetensi
bukan berdasarkan jabatan atau kualifikasi. Siap saja yang merasa mampu untuk diuji
untuk satu unit kompetensi atau lebih dapat dilakukan setiap waktu. Keuntungan uji
kompetensi berdasarkan unit ini karena beberapa unit kompetensi dapat dipaketkan
menjadi suatu kualifikasi sehingga seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dapat
dterima ditempat kerja di industri (Silitonga, 2007). Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan bekerjasama dengan Badan Nasional Seritifkasi Profesi mengadopsi
sistem ini untuk diterapkan dalam proses uji kompetensi keahlian guru-guru vokasi di
Indonesia.
Sistem sertifikasi di Indonesia untuk tenaga pendidik dan tenaga kerja lainnya
adalah merupakan sarana pengakuan atas kompetensi yang telah dimiliki baik melalui
pendidikan dan pelatihan (diklat), dan pengalaman kerja, begitu juga di Negara lain.
2
Melihat sistem sertifikasi di Jepang yang dilaksanakan oleh JAVADA (Japan
Vocational Ability Development Association), bahwa bahan uji kompetensi dikirim oleh
penguji (asesor) beberapa bulan sebelum waktu pelaksanaan ujian dilaksanakan, hal
ini dilakukan untuk membantu tenaga kerja mempersiapkan dirinya sebelum
menghadapi proses asesmen kompetensi (Silitonga, 2007). Mempertimbangkan hal
tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini LPPPTK KPTK
Gowa menyusun modul pendalaman materi uji kompetensi masing-masing skema
kompetensi keahlian di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) LPPPTK KPTK Gowa,
dengan tujuan untuk dapat dijadikan bahan pembelajar bagi guru dan tenaga
kependidikan yang akan mengikuti proses asesmen kompetensi.
Materi pembelajaran yang disajikan pada modul ini merupakan hasil telaah
secara akademik yang diharapkan dapat membantu pendalaman materi uji
kompetensi bagi peserta uji kompetensu dalam asesmen kompetensi pada skema
kompetensi keahlian Teknik Jaringan Komputer di LSP LPPPTK KPTK. Unit-unit
kompetensi yang dijelaskan dalam modul ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
3
B. Ruang Lingkup
Tujuan dari penyusunan modul ini adalah untuk memberikan deskripsi dan kisi-
kisi pendalaman materi uji kompetensi pada Skema sertifikasi klaster Perencanaan
Jaringan Komputer kompetensi keahlian Teknik Komputer dan Jaringan yang akan
diujikan dalam asesmen kompetensi LSP LPPPTK KPTK. Manfaat dari penyusunan
modul ini adalah kisi-kisi materi uji kompetensi dapat diberikan oleh instruktur sebelum
waktu pelaksanaan ujian dilaksanakan, hal ini dilakukan untuk membantu calon asesi
mempersiapkan dirinya sebelum menghadapi proses asesmen kompetensi.
D. Metode Pembelajaran
4
c) Isi pembelajaran harus dipahami dan didesain dalam kerangka atau konteks
bekal awal (entry level behaviour) peserta didik, sehingga pengalaman
belajar dapat diefektifkan secara optimal
d) Asesmen peserta didik dilakukan secara formatif sebagai diagnosis untuk
menyesuaikan pengalaman belajar secara berkesinambungan dalam bingkai
belajar sepanjang hayat (life-long-continuing education);
e) Pendidik yang berfungsi sebagai fasilitator memberi keleluasaan dan
mendorong munculnya kemajemukan dalam perspektif dan skema
pengorganisasian pengetahuan dan kemampuan sehingga pengetahuan
atau keterampilan yang dikuasai peserta didik kaya akan konteks.
5
E. Daftar Pustaka
6
BAB 2
MENGUMPULKAN KEBUTUHAN TEKNIS PENGGUNA YANG MENGGUNAKAN
JARINGAN
A. Ringkasan
B. Tujuan Pembelajaran
7
C. Ruang Lingkup
Tabel 2. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja unit kompetensi Mengumpulkan
Kebutuhan Teknis Pengguna yang menggunakan Jaringan (Berdasarkan SKKNI No
321 Tahun 2016)
8
E. Kontekstualisasi
F. Uraian Materi I
9
▪ Pemecahan alternatif sebagai bahan tambahan dari pemecahan
terbaik yang mungkin dilakukan
▪ Alasan melanjutkan ke fase proses berikutnya
▪ Jika pemecahan yang dapat dilakukan tidak diketemukan, harus ada
rekomendai untuk studi lain dan metodologi lain yang digunakan
untuk mendapatkan pemecahan yang layak.
Studi
Kelayakan
Upgrade Analisis
Implementasi Desain
2. Analisis
Fase analisis menggunakan data yang terkumpul pada langkah 1, untuk
mengidentifikasikan persyaratan yang harus dipenuhi jaringan bila ia
menginginkan berhasilnya implementasi. Hasil akhirnya adalah
sekumpulan kebutuhan/persyaratan untuk produk akhir. Produk akhir dari
fase ini adalah dokumen yang lain, kadang-kadang disebut laporan
spesifikasi fungsional, yang menentukan fungsi yang harus dijalankan oleh
jaringan setelah diimplementasikan.
3. Disain
Fase disain dari Life Cycle adalah fase terlama. Hasil dari langkah ini
tergantung pada yang dikehendaki pengelola. Selama fase disain, semua
komponen yang akan melengkapi jaringan dikembangkan.
10
4. Implementasi
Selama fase implementasi, komponen individu dari jaringan dibeli dan
diinstal. Fase ini dapat dibagi menjadi :
▪ Perolehan software
▪ Perolehan hardware
▪ Instalasi
▪ Pengujian
▪ Dokumentasi
▪ Switch - over
Jadi fase implementasi terdiri atas penginstalan hardware dan software
yang membentuk sistem jaringan.
5. Pemeliharaan dan Pembaharuan (Upgrade)
Selama fase upgrade dan pemeliharaan, jaringan dijaga operasionalnya
dan distel dengan baik (fine-tuned) oleh personel operasi. Selanjutnya
pembaharuan hardware dan software dijalankan untuk menjaga
operasional jaringan berjalan dengan efisien dan efektif. Hasil dari fase ini
adalah membuat perubahan dan usulan upgrade, memperbaharui
dokumentasi yang ada untuk merefleksikan perubahan dalam jaringan dan
melaporkan serta membuat statistik dari fungsi kontrol dan monitoring
jaringan.
Keamanan Fisik
Penekanan utama dari keamanan fisik adalah untuk mencegah akses yang tak
berhak ke ruang komunikasi, pusat kontrol jaringan atau peralatan komunikasi.
11
Gambar 2. Keamanan Fisik Komputer
(Sumber : https://wawanoutsider.wordpress.com/2012/10/20/keamanan-komputer)
Enkripsi
Dengan banyaknya jaringan yang menggunakan relay satelit dan mikrowave
untuk transmisi data, maka setiap orang dengan antena dapat mendapatkan transmisi
dan mempunyai akses ke data yang ditransmisikan. Salah satu metode untuk
mengamankan informasi yang ditransmisikan melalui gelombang udara dan bahkan
untuk data yang ditransmisikan melalui kawat, disebut enkripsi atau ciphering.
Gambar 3. Enkripsi
12
Kontrol Lokasi dan Waktu
Waktu dan lokasi akses pemakai ke jaringan dapat dikontrol oleh mekanisme
software dan hardware. Kontrol waktu dijalankan pada individu dengan adanya profil
pemakai dalam jaringan yang menentukan interval hari dan waktu selama pemakai
dapat mengakses sistem. Kontrol lokasi dijalankan dengan adanya profil terminal.
Audit Log
Log transaksi adalah aspek yang penting dalam keamanan jaringan. Setiap
usaha login harus dicatat, termasuk tanggal dan waktu usaha tersebut, ID pemakai
dan password yang digunakan.
Virus
Virus komputer adalah program komputer yang dapat dijalankan, yang
memperbanyak atau menyebarkan dirinya sendiri dengan menggunakan program lain
sebagai carrier.
13
Sifat – sifat Disaster Recovery Plan
Disaster plan harus memenuhi kriteria tertentu, yaitu :
1. Reliabilitas
2. Kemampuan operasi
3. Waktu respon untuk mengaktifkan plan
4. Efektifitas biaya.
14
Memonitor dan Me-reset Peralatan Jaringan
Jaringan tidak hanya terdiri atas server dan workstation, namun juga peralatan
yang lainnya seperti printer. Peralatan harus dimonitor secara berkala dan jadwal
pemeliharaan dan reset harus dibuat agar peralatan jaringan bekerja dengan
semestinya ketika pemakai membutuhkannya.
Memelihara Software
Aplikasi software perlu dipelihara dengan teratur. Bila ada pembaharuan
software, ia harus ditempatkan dalam jaringan.
G. Aktivitas Pembelajaran
15
H. Lembar Kerja
LEMBAR KERJA 1
TOPIK : Kode : -
Paket Keahlian : TKJ Melakukan Survey Waktu :
Modul : Teknis Tanggal :
Kegiatan Pembelajaran : 1 Instruktur :
Lembar Kerja :1
Tujuan :
1. Peserta dapat melakukan survey teknis
Lokasi :
1. Warnet / Warkop di sekitar PB
2. Lab komputer yang terkoneksi Internet
Keselamatan Kerja :
1. Gunakan peralatan sesuai fungsinya.
2. Bertanya dan mintalah instruktur untuk membantu mengecek jika ada yang
meragukan.
3. Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan.
Persiapan :
1. Siapkan peralatan yang akan digunakan
2. Tentukan Lokasi yang akan disurvey
3. Bentuk kelompok yang terdiri dari 3 orang
16
Langkah Kerja
1. Lakukan pengamatan terhadap perangkat keras jaringan yang digunakan
serta spesifikasinya dan catat hasilnya pada Tabel 3:
17
LEMBAR KERJA II
TOPIK : Kode : -
Paket Keahlian : TKJ Membuat Daftar Waktu :
Modul : kebutuhan teknis Tanggal :
Kegiatan Pembelajaran : 1 pengguna jarinngan Instruktur :
Lembar Kerja :2
Tujuan :
1. Peserta dapat membuat daftar kebutuhan teknis pengguna jaringan.
Keselamatan Kerja :
1. Gunakan peralatan sesuai fungsinya.
2. Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan
3. Memperhatikan K3 pada saat bekerja
18
Persiapan :
1. Siapkan peralatan yang akan digunakan
2. Buat desain rancangan jaringan seperti pada Gambar 4
3. Bentuk kelompok yang terdiri dari 3 orang
Langkah Kerja
1. Amati gambar jaringan warnet yang memiliki 5 Komputer client dan 1 Server
Billing dengan sumber Internet dari Modem seperti pada Gambar 4!
2. Buatlah tabel daftar jumlah kebutuhan jaringan pada Gambar 4 baik hardware
maupun software (Tabel 5)!
3. Buatlah dokumen teknis menggunakan aplikasi MS Office (MS. Word/exel)
4. Konfigurasi server
5. Uji coba server
6. Uji coba client
7. Buat kesimpulan dari hasil kegiatan
8. Presentasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan
19
Tabel 5. Format tabel daftar jumlah kebutuhan teknis jaringan
No Nama Perangkat Jumlah Satuan
1
2
3
4
5
20
I. Umpan Balik/Tindak Lanjut
Tindak Lanjut:
21
J. Kunci Jawaban
22
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA II
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban di atas. Hitunglah jumlah jawaban
anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk megetahui tingkat
penguasaan anda terhadap materi pada modul ini.
Rumus:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = × 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙
23
K. Daftar Pustaka
24
BAB 3
MENGUMPULKAN DATA PERALATAN JARINGAN DENGAN TEKNOLOGI YANG
SESUAI
A. Ringkasan
B. Tujuan Pembelajaran
25
C. Ruang Lingkup
Tabel 6. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja unit kompetensi Mengumpulkan
Data Peralatan Jaringan dengan Teknologi yang Sesuai (Berdasarkan SKKNI No 321
Tahun 2016).
No Elemen Kompetensi No Kriteria Unjuk Kerja
01 Membuat daftar teknologi 1.1 Daftar teknologi yang saat ini dipakai
dan perangkat jaringan disusun.
saat ini (existing) 1.2 Daftar perangkat jaringan yang ada
beserta kinerjanya disusun
02 Membuat daftar teknologi 2.1 Perkembangan yang ada dari semua
yang dapat memperbaiki teknologi yang dipakai dirangkum
kinerja jaringan 2.2 Teknologi yang berpotensi
meningkatkan kinerja jaringan
ditentukan
26
E. Kontekstualisasi
F. Uraian Materi
1. Multi komputer
Jenis jaringan ini merupakan system yang berkomunikasi dengan cara mengirim
pesan melalui bus pendek dan sangat cepat.
LAN adalah suatu jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam suatu
local area. Pada umumnya digunakan di dalam rumah, perkantoran, perindustrian,
universitas atau akademik, rumah sakit dan daerah yang sejenis. LAN mempunyai
ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan
27
terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui
keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis
desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN seringkali
menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. Secara garis besar, LAN adalah
sebuah jaringan komunikasi yang :
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN.
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu
menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan
televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak
mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui
beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi
lebih sederhana.
Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali
mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang
bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi.
5. Internetwork (Internet)
28
jaringan yang saling terinterkoneksi, jika system yang dikoneksikan tidak sesuai
maka diperlukan mesin gateway untuk keperluan penterjemah agar paket yang
dikirim dapat diterima.
b. RB750Gr3 (heX)
HEX merupakan generasi setelah RB750GL yang kecil tetapi memiliki
spesifikasihardware yang banyak diperuntukkan bagi penggunaan Small
House. Memiliki 5 buah port gigabit Ethernet, dengan processor baru MediaTek
2 Core-880 Mhz.
29
Gambar 6. RB750Gr3 (heX)
(Sumber: https://img.routerboard.com/mimg/1215_hi_res.png)
c. RB960PGS (Hex-Poe)
Router ini adalah varian dari Hex Series yang selain berfungsi sebagai router
juga mampu menyalurkan daya Po Eke perangkat lain. Memiliki 5 port Gigabit,
1 SFP dan satu buah port USB.
d. RB450G
Routerboard RB450 (680MHz Atheros CPU, 256MB DDR RAM dengan
RouterOS (Level 5) dalam kemasan kotak indoor yang ringkas, 5 lima buah
port gigabit 10/100/1000, dan slot mikro-SD. Tidak bisa dipasangkan wireless
card.
30
Gambar 8. RB960PGS (Hex-Poe)
(Sumber: http://www.balticnetworks.com/media/)
31
tranmisi kabel UTP mencapai 10-100 Mbps dengan panjang kabel maksimal
yang diizinkan yaitu 100 meter. Pada umumnya kabel UTP yang terjual di
pasaran adalah CAT-5, CAT-6 dan CAT-7.
Gambar 10. Kabel UTP CAT 3, CAT 5, CAT 5e, dan CAT 6
(Sumber: http://cctvjogja.com/wp-content/uploads/2014/12/kabel_cctv_cat5_cat6.jpg )
- Kabel UTP CAT-5 : Suatu jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang
lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4) atau yang
sebelumnya, didesain untuk mendukung komunikasi data dan komunikasi
32
suara pada kecepatan sampai 100 megabit/detik. Konektor yang bisa
digunakan untuk UTP CAT-5 adalah RJ-45.
- Kabel UTP CAT-6 : kategori ini memiliki sertifikasi resmi paling tinggi dan
merupakan kabel premium yang di pasaran jauh lebih mahal dibandingkan
dengan cat5. Cat6 ini memiliki kemampuan waktu delay yang nyaris 0 [ nol ]
ketika mengirimkan data, sekaligus memiliki kemampuan maksimal panjang
kabel lebih dari 100 meter. Maksimal kabel cat6 adalah 200 meter dan
maksimal lebar data adalah 10Gbit/s.
- Kabel UTP CAT-7 : Kabel premium yang sangat cocok sebagai media yang
high traffic berbagai aplikasi dalam 1 kabel [ single cable ]. Maksimum data
yang terkirim adalah 10 Gbit/s dengan frekuensi 1000 Mhz. Berdasarkan
spectrum analyze tools, panjang kabel cat7 / cat7e sepanjang 50 meter
mampu mengirimkan signal dan data sebesar 40 Gbit/s. Sedangkan untuk
kabel cat7 / cat7e sepanjang 15 meter mampu mengirimkan signal dan data
sebesar 100 Gbit/s.
33
- Material yang dipakai untuk membuat kabel jaringan fiber optik memiliki
keunggulan untuk bisa bertahan pada banyak gangguan seperti
kelembaban udara dan cahaya (panas).
- Tidak berbeda jauh dengan kabel jaringan STP, kabel jaringan fiber optik
juga kuat terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar
kabel.
- Kabel jaringan fiber optik terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat
menjadi opsi untuk menyesuaikan dengan lokasi instalasinya.
- Karena bukan mengirim sinyal listrik melainkan gelombang cahaya, kabel
jaringan fiber optik mampu mengatasi masalah gangguan gelombang
frekuensi bahan elektrik.
- Diameter kabel jaringan fiber optik yang relatif kecil dan tipis
- Kabel jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa
perlu mengubah sistem kabel yang ada
c. Jaringan nirkabel
Jaringan Nirkabel atau dikenal dengan nama Wireless , merupakan salah satu
media transmisi yang menggunakan gelombang radio sebagai media
34
transmisinya. Data-data digital yang dikirim melalui wireless akan
dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik tersebut.
35
G. Aktivitas Pembelajaran
H. Lembar Kerja
TOPIK: Kode :
TUJUAN :
1. Peserta dapat mengidentifikasi kebutuhan jaringan nirkabel yang akan
dibangun.
2. Peserta dapat memahami jaringan nirkabel dengan metode Point to Multipoint.
3. Peserta dapat mempresentasikan hasil laporan
36
KESELAMATAN KERJA :
1. Gunakan peralatan sesuai fungsinya.
2. Cek semua hubungan instalasi sebelum memulai praktek.
3. Bertanya dan mintalah instruktur untuk membantu mengecek jika ada yang
meragukan.
4. Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan
PERSIAPAN :
1. Bekerja dalam kelompok
2. Pastikan komputer / laptop telah dalam kondisi yang baik
3. Pastikan Laptop/Komputer PC telah dilengkapi dengan perangkat internet dan
terkoneksi dengan Mikrotik dan Winbox
LANGKAH KERJA
1. Membaca dan memahami modul secara individu dan mandiri
2. Membuat Topologi jaringan sesuai dengan gambar praktikum:
37
➢ Pilih Ethernet
38
➢ Klik use the following IP Address dan isi IP address:192.168.1.10
Pilih Sharing, centang Allow other network user to connect through this komputer’s
internet connection, centang Allow other users to control or disable the shared internet
39
connection (User dapat mengontrol koneksi ineternet) dan pilih Ethernet pada home
networking connection kemudan OK.
➢ Hasilnya adalah:
40
➢ Melihat status Ethernet dan Wifi
41
➢ Ethernet
➢ Details :
42
Selanjutnya, Jalankan Winbox (Gunakan IP Address Default dari Mikrotik untuk
Login)
43
➢ Sehingga muncul tampilan berikut:
44
➢ Pilih ether1 untuk Gateway, kemudian klik OK
➢ Selanjutnya, setting IP Address untuk ether3, ether4, ether5, bisa disetting satu
IP saja, contoh; ether4). Pilih IP Address
45
➢ Klik tandah positif (+) sehingga muncul:
46
(Isikan IP Address yang sama segmen dengan Gateway (IP Gateway :
192.168.37.28/24) kemudian klik OK) sehingga diperoleh tampilan berikut:
47
➢ Klik tanda positif (+) untuk mensetting IP Address ether4
48
➢ Kemudian klik Apply OK sehingga muncul:
49
➢ Kemudian pilih Action masquerade OK
➢ Sampai disini, setting ke internet telah selesai. Selanjutnya, klik New Terminal:
50
➢ Uji dengan mengkoneksikan/ping ke www.google.com, www.yahoo.com, dll.
51
LEMBAR KERJA IV
TOPIK : Kode : -
Paket Keahlian : TKJ Membuat Daftar Waktu :
Modul : Teknologi yang dapat Tanggal :
Kegiatan Pembelajaran : 2 memperbaiki kinerja Instruktur :
Lembar Kerja :2 jaringan
TUJUAN :
1. Peserta dapat membuat daftar teknologi yang dapat memperbaiki jaringan
KESELAMATAN KERJA :
1. Gunakan peralatan sesuai fungsinya.
2. Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan
3. Memperhatikan K3 pada saat bekerja
PERSIAPAN :
1. Siapkan peralatan yang akan digunakan
2. Periksa jaringan internet
LANGKAH KERJA
1. Temukan jenis-jenis teknologi yang dapat memperbaiki jaringan baik teknologi
kabel maupun teknologi nirkabel melalui internet
2. Buatlah daftar teknologi yang dapat memperbaiki jaringan baik teknologi kabel
maupun teknologi nirkabel melalui internet
3. Buatlah daftar teknologi yang dapat memperbaiki jaringan menggunakan aplikasi
MS Office (MS. Word/exel)
4. Buat kesimpulan dari hasil kegiatan
5. Presentasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan
52
I. Umpan Balik/Tindak Lanjut
Tindak Lanjut:
53
J. Kunci Jawaban
Hasil Ujicoba sebagai berikut apabila diikuti persis sama dengan langkah kerja.
54
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA IV
1. a. Teknologi kabel yaitu perkembangan dari CAT-5 menjadi CAT-6 atau dari
teknologi kabel menjadi fiber otpic
b. Teknologi Wireless yaitu perkembangan 802.11b, perangkat dengan standar
versi ini mempunyai kecepatan transfer data sampai 11Mbps pada frekuensi 2,4
GHz. menjadi 802.11g, yang mempunyai kecepatan transfer data sampai
54Mbps pada frekuensi 2,4 GHz.
2. Daftar Teknologi
No Nama Teknologi Perkembangan
1 Kabel CAT-5 CAT-6 Fiber
Optic
2 Wireles LAN 802.11b 802.11g 802.11n 802.11ac
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban di atas. Hitunglah jumlah jawaban
anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk megetahui tingkat
penguasaan anda terhadap materi pada modul ini.
Rumus:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = × 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙
55
K. Daftar Pustaka
56
BAB 4
MERANCANG TOPOLOGI JARINGAN
A. Ringkasan
B. Tujuan Pembelajaran
C. Ruang Lingkup
57
kerja bidang jaringan profesional karena berkaitan dengan wawasan dan kemampuan
menentukan topologi jaringan yang akan digunakan.
Elemen-elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja dalam unit kompetensi Meancang
Topologi Jaringan dijelaskan pada Tabel 7 berikut,
Tabel 7. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja unit kompetensi Merancang
Topologi Jaringan (Berdasarkan SKKNI No 321 Tahun 2016)
58
E. Kontekstualisasi
F. Uraian Materi
59
4. Apa saja manfaat atau nilai lebih dari setiap topologi jaringan komputer
tersebut?
1. Toplogi Bus
Topologi Bus merupakan topologi yang paling awal digunakan di dalam model
topologi pada jaringan komputer, terutama dimasa-masa awal jaringan
komputer dikembangkan. Topologi bus hanya menggunakan sebuah jalur
koneksi, yang kemudian digunakan secara bersama-sama oleh beberapa
60
komputer dan perangkat jaringan komputer yang terhubung lainnya. Pada
topologi bus terdapat terminal awal dan akhir bus (jalur/line koneksi) untuk
menyediakan dan menjaga konekso di dalamnya untuk semua komputer yang
terhubung. Ilustrasi dari topologi Bus dapat disajikan melalui Gambar 14.
Topologi bus sering juga disebut daisy chain atau Ethernet bus topologies.
Sebutan terakhir diberikan karenapada topologi bus digunakan perangkat
jaringan atau network interface card (NIC) bernama ethernet. Jaringan yang
menggunakan topologi bus dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel
backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan
(device). Karena kabel backbone menjadi satu-satunya jalan bagi lalu lintas
data maka apabila kabel backbone rusak atau terputus akan menyebabkan
jaringan terputus total.
Cara kerja topologi bus dapat dijelaskan seacar sederhana yaitu, setipa node
akan “mendengar jaringan”, maka node tersebut melakukan pengecekan
terlebih dahuluapakah jaringan sedang tidak digunakan yang bias diartikan
sedang tidak ada paket data yang dikirim. Jika jaringan sedang tidak
digunakan, maka paket data segera dikirim ke semua node menggunakan
alamat broadcast. Walaupun data dikirim ke semua node tapi hanya node
tujuan saja yang dapat menerima paket data.
61
Apabila pada saat bersamaan ada paket data yang dikirim oleh node lain, maka
akan terjadi collision (tabrakan data). Bila hal ini terjadi, maka node dan
jaringan akan sama-sama berhenti mengirimkan paket data. Setelah berhenti,
masing-masing node akan menunggu dalam waktu tertentu secara random,
untuk mengirim ulang kembali paket data.
Alamat hardware (MAC address) dari Ethernet card dapat diketahui melalui
banyak cara. Salah satunya dengan utilitas bantu. Apabila saat ini sedang
menjalankan Windows, aktifkan MS Dos prompt atau Command prompt.
Kemudian ketikkan perintah ipconfig/all. Jika menggunakan linux ketikkan saja
ifconfig, maka Anda dapat melihat informasi berupa sekumpulan angka
berbasis bilangan heksadesimal, seperti 00-18-DE-22-EEB2.
Meskipun merupakan topologi tertua yang masih tetap ada dan masih
digunakan sampai saat ini, topologi bus menawarkan sejumlah kelebihan
kepada para pengguna. Beberapa kelebihan yang diberikan oleh topologi bus
tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Toplogi Bus sangat sederhana dan mudah untuk diimplementasikan, tanpa
memerlukan pengetahuan teknis yang dalam terhadap jaringan komputer.
Hal ini berarti bahwa para pengguna jaringan komputer sederhana dengan
memanfaatkan topologi Bus.
b. Topologi Bus memerlukan biaya yang relative sedikit. Selain sederhana dan
mudah untuk diimplementasika, Topologi Bus juga memerlukan biaya yang
relative sedikit jika dibandingkan dengan topologi lainnya di dalam jaringan
komputer).
c. Toplogi Bus dapat digunakan untuk kebutuhan jaringan komputer dalam
jangka waktu pendek atau dengan kata lain jaringan komputer instan atau
siap saji. Dengan kemudahan, kesederhanaan, dan biaya yang relative
62
lebih sedikit, maka tidak mustahil jika Topologi Bus dijadikan pilihan di
dalam membuat jaringan jangka pendek (instan), baik yang wired (berkabel)
maupun wireless atau nirkabel.
d. Kecepatan pengiriman dan pertukaran data pada topologi bus relative lebih
cepat. Kecepatan pengiriman data dan pertukaran data pada topologi bus
disebabkan karena komunikasi dan pengiriman data dilakukan secara
searah melalui jalur utama jaringan misalkan kabel jaringan.
e. Topologi bus memerlukan waktu waktu yang relative lebih cepat dan mudah
didalam penambahan jumlah komputer yang akan ikut bergabung di dalam
jaringan komputer. Topologi bus bukan hanya menawarkan kemudahan
didalam implementasi, tapi juga kemudahan di dalam menambahkan
jumlah komputer yang ikut terhubung di dalamnya. Keterhubungan ini dapat
menggunakan media kabel, sinyal, maupun kombinasi keduanya.
63
mengalami gangguan juga. Oleh karena bersifat searah dan semua
komputer dan perangkat terhubung lainnya saling terhubung secara searah,
maka jika diibaratkan dengan rangkaian listrik dasar, topologi bus lebih
menyerupai rangkaian seri. Hal ini akan sangat mengganggu kinerja
jaringan komputer, karena adanya gangguan pada satu unit komputer di
dalam topologi bus, akan mengganggu semua komputer di dalam jaringan
tersebut.
d. Pada topologi bus memerlukan adanya perangkat tambahan untuk koneksi
jarak jauh misalkan dalam bentuk repeater.
2. Topologi Star
Topologi star adalah topologi di dalam jaringan komputer, dimana terdapat
sebuah komputer ataupun perangkat jaringan komputer berupa hub atau
switch yang menjadi pusat dari semua komputer yang terhubung kedalamnya.
Komputer pusat ini bertindak sebagai server. Komputer-komputer lainnya, yang
dalam hal ini bertindak sebagai client, tidak dapat berkomunikasi satu sama
lain. Mereka harus melalui komputer pusat ataupun berupa hub dan switch
terlebih dahulu, untuk dapat bertukar data dengan sesame komputer client
lainnya.
Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang
menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah kabel UTP
atau STP yang dihubungkan dari Ethernet card ke hub/switch.
Topologi star umumnya digunakan pada jaringan komputer skala kecil dan
menengah. Misalkan untuk jaringan komputer lokal (intranet/LAN) di
lingkungan perumahan, sekolah, penginapan dan lain-lain. Topologi star pada
jaringan komputer dapat digambarkan pada Gambar 15.
Cara kerja topologi star mirip dengan topologi bus. Perbedaan diantara
keduanya henya terletak pada keberadaan hub atau switch sebagai sentral.
Karena setiap node terhubung dengan hub/swich, manakala ada kabel atau
segmen yang putus, tidak akan menyebabkan jaringan lumpuh, hanya segmen
saya yang putus.
64
Gambar 15. Topologi Star
65
a. Topologi star lebih handal di dalam jaringan, dimana kemungkinan untuk
terjadinya tabrakan paket data (collision) kecil atau tidak ada sama sekali.
b. Topologi star mudah diimplementasikan, cukup dengan hanya
menghubungkan komputer ke komputer server termasuk juga pada switch
atau hub jika dalam bentuk perangkat penghubung jaringan.
c. Control terhadap akses pada topologi star lebih aman dan andal karena
terpusat kepada komputer server atau dalam hal ini selain komputer juga
dapat mencakup hub atau switch jika berupa perangkat penghubung.
d. Topologi star mendukung sipat scalable pada jaringan komputer, dimana
penambahan maupun pengurangan jumlah komputer client yang terhubung
dapat dilakukan dengan mudah dan cepat sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi.
e. Topologi star relative lebih fleksibel.
f. Topologi star mudah untuk diperbaiki dan dirawat termasuk juga jika ada
kesalahan/gangguan.
g. Privasi untuk setiap komputer pada topologi star relaatif lebih baik, sebab
semua komputer tidak melakukan koneksi Peer to Peer (P2P). Apabila
diinginkan, setiap komputer dapat melakukan koneksi Peer to Peer melalui
komputer server atau pusat (maupun switch atau hub jika dalam bentuk
perangkat penghubung jaringan komputer).
Namun di sisi lain, topologi star juga memiliki sejumlah kekurangan yang patut
diketahui dengan baik. Kekurangan-kekurangan yang dimilikinya tersebut
antara lain:
a. Sangat bergantung kepada komputer pusat atau server (maupun hub atau
switch jika berupa perangkat penghubung), maka beban traffic dan kinerja
dari komputer pusat (atau hub maupun switch) pada topologi star akan
masih besar juga. Hal ini akan beresiko terhadap makin cepatnya
kerusakan pada perangkat keras dari system pada jaringan komputer.
b. Seperti pada poin a, maka ketergantungan yang sangat besar terhadap
komputer pusat/server, akan berakibat buruk kepada kelangsungan hidup
dan koneksi semua komputer client di jaringan pada topologi star. Misalkan
apabila terjadi gangguan pada komputer server (komputer pusat).
66
c. Pada topologi star, biaya jauh lebih besar, mengingat diperlukan kabel
jaringan yang jauh lebih banyak.
d. Pada topologi star, apabila trafik jaringan pada (misalkan terdapat banyak
pertukaran data antar komputer), yang mana semua lalu lintas data
melewati komputer pusat/server (maupun hub/switch), akan berakibat pada
lalu lintas pertukaran data yang makin melambat.
3. Topologi Ring
Topologi ring merupakan salah satu toplogi yang relative sederhana pada
jaringan komputer. Topologi jaringan ini hanya menghubungkan setiap
komputer atau yang biasa disebut node satu persatu, sehingga membentuk
sebuah rangkaian menyerupai cincin. Rangkaian yang berbentuk cincin ini
merupakan satu kesatuan. Sinyal dan paket data berjalan searah melewati
kesatuan rangkaian tersebut dan melewati setiap komputer yang terhubung
pada rangkaian cincin ini.
Secara konsep, topologi Ring hamper mirip dengan topologi bus, hanya saja
pada topologi ring tidak terdapat titik henti dalam bentuk terminal (terminator),
sehingga membentuk lingkaran atau cincin. Untuk memudahkan dalam
memahami topologi ring, Gambar 16 menjelaskan ilustrasi Topologi Ring.
67
B
A
C
Berdasarkan gambar 3.3 terlihat bahwa sinyal dan paket data berjalan melalui
ring secara searah. Misalkan dari komputer A menuju ke Komputer D dengan
melewati lebih dahulu komputer B dan komputer C. demikian juga sebaliknya,
dari komputer C menuju komputer B dengan melewati terlebih dahulu komputer
D dan komputer A.
Hal yang menarik dari topologi ring adalah bagaimana data mengalir pada
media transmisi data. Data mengalir satu arah, bias searah jarum jam ataupun
sebaliknya. Data mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya hingga
mencapai tujuan dan kembali ke komputer asal. Karena data mengalir satu
arah, artinya tidak akan pernah terjadi tabrakan data. Sehingga kecepatan
transfer data relative stabil. Setiap komputer mendapat giliran mengirim data
secara adil. Mekanisme inilah yang disebut dengan token passing scheme.
Pada topologi ring, tidak ada yang namanya collision detection karena tidak
68
akan pernah terjadi tabrakan data. Selain itu pengiriman data dilakukan tanpa
alamat broadcast.
Topologi Ring memiliki sejumlah kelebihan. Beberapa kelebihan yang dimiliki
oleh Toplogi Ring antara lain sebagai berikut:
1. Dengan melihat bentuk topologinya, topologi ring relatif lebih hemat biaya
untuk implementasinya. Misalkan untuk penyediaan kabel jaringan, router,
switch, hub dan peralatan jaringan lainnya.
2. Semua client dianggap sama karena berada dalam satu jalur backbone.
Selain kelebihan, topologi ring juga memiliki sejumlah kekurangan yang dimiliki
antara lain sebagai berikut:
1. Toplogi ring memerlukan teknisi yang memiliki kemampuan dan
pemahaman terhadap jaringan komputer dan konfigurasinya dengan baik,
sebab topologi ring memerlukan konfigurasi yang relative lebih sulit.
2. Topologi ring memerlukan ketelitian tinggi di dalam implementasinya, sebab
memiliki kepekaan tinggi terhadap adanya kesalahan didalam konfigurasi
maupun impelemntasi
3. Jika salah satu koneksi terputus maka koneksi lain akan ikut terputus
4. Jaringan bersifat kaku dan sulit untuk dikembangkan ke dalam skala
jaringan yang lebih besar atau luas.
4. Topologi Tree
Topologi tree merupakan salah satu toplogi yang juga paling banyak digunakan
atau diterapkan didalam jaringan komputer. Dengan bentuk geometris
menyerupai pohon (tree). Pada toplogi tree terdapat sebuah komputer (atau
perangkat jaringan berupa hub atau switch) pada level teratas (disebut dengan
root) yang menjadi pusat utama komunikasi bagi semua komputer lain yang
terhubung dengannya. Koneksi ini menggunakan toplogi peer to peer (P2P).
kemudian pada level dibawahnya terdapat satu atau lebih komputer lain
(disebut dengan central) yang menjadi pusat bagi sejumlah komputer dilevel
bawahnya, yang membentuk topologi seperti toplogi star. Central ini menjadi
penghubung antara root dengan semua komputer lainnya yang ada dibawah
central.
69
Gambar 17. Toplogi Tree pada jaringan komputer
70
.
Gambar 18. Contoh topologi tree
71
Disamping sejumlah kelebihan yang ditawarkan, terdapat sejumlah
kekurangan yang dimiliki oleh toplogi tree. Kekurangan-kekurangan yang
dimiliki oleh topologi tree antara lain sebagai berikut:
1. Pada topologi tree, potensi untuk terjadinya collision (tabrakan) paket data
sangat besar.
2. Toplogi tree memerlukan usaha yang besar untuk melakukan perawatan
dan perbaikan (maintenance) pada skala jaringan besar.
3. Topologi tree memerlukan perancangan yang matang untuk
mengimplementasikannya, dalam hal penyediaan jumlah kabel jaringan,
lokasi setiap komputer, dan lain sebagainya.
4. Pada toplogi tree, apabila salah satu komputer central ataupun komputer
root mengalami gangguan, maka komputer-komputer yang ada
dibawahnya (secara hirarki) akan ikut terganggu.
5. Topologi Mesh
Toplogi mesh adalah salah satu jenis topologi pada jaringan komputer yang
menghubungkan semua komputer secara penuh (fully connected). Topologi
mesh merupakan toplogi yang paling kompleks dan paling banyak digunakan
pada penyedia layanan akses internet (ISP/Internet Service Provider), sebab
topologi mesh mampu menjaga agar kerusakan atau gangguan yang terjadi
pada salah satu komputer tidak akan mempengaruhi komputer lain atau
jaringan secara keseluruhan.
Toplogi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point atau satu-satu ke
setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke komputer lain melalui kabel,
bisa menggunakan kabel coaxial, twisted pair, bahkan serat optic. Toplogi
mesh sangat jarang digunakan atau diimplementasikan. Selain rumit juga
sangat boros kabel. Apabila jumlah komputer semakin banyak maka instalasi
kabel jaringan juga akan semakin rumit. Toplogi mesh cocok digunakan pada
jaringan yang sangat kritis.
72
1. Topologi Mesh Fully Connected
Topologi mesh full connected memiliki ciri utama dimana semua komputer
didalamnya saling terhubung satu sama lain secara penuh (fully
connected). Misalkan apabila terdapat sepuluh buah komputer di dalam
toplogi mesh, maka setiap komputer di dalamnya akan terhubung ke
Sembilan buah komputer lainnya.
Gambar 19 menunjukkan sebuah contoh dari empat buah komputer yang
menggunakan toplogi mesh fully connected. Dimana ke-enam komputer
saling terhubung satu sama lain secara penuh. Jika dilihat secara sekilas
hamper mirip dengan toplogi peer to peer (P2P).
73
Gambar 20. Toplogi Mesh Partial Connected
74
beberapa buah komputer di dalam jaringan, tidak mempengaruhi
komputer lainnya atau jaringan secara umum.
75
G. Aktivitas Pembelajaran
Berikut ini adalah daftar isian untuk mencapai tahapan pembelajan yang menyeluruh.
Tabel 8. Tahapan Pembelajaran pada Kelompok Pembelajaran 4 : Merancang
Topologi Jaringan.
76
H. Lembar Kerja
Nama :........................................................................................
Kompetensi Inti
Merancang Toplogi Jaringan
Kompetensi Dasar
1. Membuat rancangan topologi jaringan sesuai dengan kebutuhan pengguna
2. Membuat dokumentasi rancangan topologi jaringan
Tujuan
1. Peserta dapat merancang berbagai topologi jaringan
2. Peserta dapat membuat dokumentasi toplogi jaringan yang telah dibuat
Keselamatan Kerja
1. Gunakan peralatan sesuai fungsinya.
2. Cek semua hubungan instalasi sebelum memulai praktek.
3. Bertanya dan mintalah instruktur untuk membantu mengecek jika ada yang
meragukan.
4. Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan
77
Persiapan
1. Pastikan PC yang akan digunakan sudah terpasang/berfungsi dengan baik.
2. Pastikan Semua software penunjang yang akan digunakan dapat berfungsi
dengan baik.
3.
A. Langkah-langkah
1. Desainlah Jenis Topologi Bus dengan 4 PC dan satu server
2. Berikan pengalamatan jaringan dengan membuat table pengalamatan
3. Lakukanlah simulasi rancangan pada software cisco paket tracer
4. Lakukan dokumentasi pengalamatan jaringan
5. Periksa dan catatlah hasil tes koneksi antar komputer
Hasil Perancangan
78
2. Tabel Pengalamatan Jaringan
79
3. Langkah-langkah simulasi rancangan jaringan
80
Hasil Dokumentasi
81
b. Dokumentasi hasil tes koneksi antar komputer
82
Lembar Kerja Toplogi Jaringan Star
Nama :........................................................................................
Kompetensi Inti
Merancang Toplogi Jaringan
Kompetensi Dasar
1. Membuat rancangan topologi jaringan sesuai dengan kebutuhan pengguna
2. Membuat dokumentasi rancangan topologi jaringan
Tujuan
1. Peserta dapat merancang berbagai topologi jaringan
2. Peserta dapat membuat dokumentasi toplogi jaringan yang telah dibuat.
2. Kebutuhan Software
Cisco Paket Tracer
Sistem Operasi ( Windows atau Linux)
Keselamatan Kerja
1. Gunakan peralatan sesuai fungsinya.
2. Cek semua hubungan instalasi sebelum memulai praktek.
3. Bertanya dan mintalah instruktur untuk membantu mengecek jika ada yang
meragukan.
4. Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan
83
Persiapan
1. Pastikan PC yang akan digunakan sudah terpasang/berfungsi dengan baik.
2. Pastikan Semua software penunjang yang akan digunakan dapat berfungsi
dengan baik.
Langkah-langkah
1. Desainlah Jenis Topologi Star dengan 4 PC, 1 printer dan satu server dengan
menggunakan switch.
2. Berikan pengalamatan jaringan dengan membuat table pengalamatan
3. Lakukanlah simulasi rancangan pada software cisco paket tracer
4. Lakukan dokumentasi pengalamatan jaringan
5. Periksa dan catatlah hasil tes koneksi antar komputer
Hasil Perancangan
1. Desain Toplogi Bus
84
2. Tabel Pengalamatan Jaringan
85
A. Hasil Dokumentasi
a. Dokumentasi Pengalamatan jaringan
86
b. Dokumentasi hasil tes koneksi antar komputer
87
Latihan Soal
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang Anda anggap
paling benar.
1. Toplogi yang hanya menggunakan sebuah jalur koneksi yang digunakan
secara bersama-sama oleh beberapa komputer dan perangkat jaringan
adalah….
a. Toplogi ring
b. Toplogi star
c. Toplogi bus
d. Peer to Peer
4. Salah satu kekurangan yang ada pada toplogi star adalah, kecuali….
a. Dalam proses instalasi memboroskan banyak kabel
b. Jika komputer atau perangkat jaringan pusat rusak, maka seluruh jaringan
akan down
c. Proses instalasi jaringan yang cukup rumit karena harus menyambungkan
jalur satu per satu antar PC komputer.
d. Apabila trafik jaringan padat akan berakibat pada lalu lintas pertukaran data
yang makin melambat
88
5. Yang termasuk dalam topologi LAN adalah …
a. Bus
b. Tree
c. Ring
d. Benar Semua
89
10. Toplogi yang mengalirkan data satu arah, bias searah jarum jam atau
sebaliknya adalah….
a. Star
b. Bus
c. Ring
d. Tree
12. Topologi yang merupakan gabungan dari beberapa topologi star yang
dihubungkan dengan topologi bus sebagai backbone, adalah….
a. Mesh
b. Tree
c. Mesh Fully Connected
d. Mesh Partial Connected
14. Topologi yang memiliki ciri utama dimana semua komputer didalamnya saling
terhubung satu sama lain secara penuh adalah….
a. Tree
b. P2P
c. Mesh Fully Connected
90
d. Mesh Partial Connected
Essay Tes
1. Jelaskan perbedaan antara konektivitas Peer To Peer dengan yang berbasis
client-server!
2. Sebutkan dan jelaskan toplogi-topologi yang sudah umum dikenal dalam
jaringan komputer.!
91
I. Umpan Balik/Tindak Lanjut
Tindak Lanjut:
92
J. Kunci Jawaban
1. C 9. C
2. C 10. C
3. A 11. A
4. C 12. B
5. D 13. C
6. B 14. C
7. C 15. B
8. C
Jawaban Essay:
1. Terdapat dua cara sebuah komputer dapat dibangun. Pertama, dengan
menggunakan konektivitas secara langsung antara satu komputer dengan
komputer lainnya, dimana kedudukan antar komputer adalah setara dan
memiliki fungsi yang sama dalam jaringan tersebut. Semua komputer host
yang terhubung dalam jaringan dapat bertindak sebagai penyedia layanan
maupun pengguna layanan. Jaringan tersebut dikenal dengan jaringan
Peer To Peer (P2P). sementara itu, apabila dalam satu jaringan ada satu
atau beberapa perangkat yang khusus disediakan untuk memberikan
layanan-layanan dalam jaringan, maka jaringan tersebut dikenal dengan
jaringan client-server.
2. Jenis-jenis toplogi Jaringan
a. Toplogi Bus
Topologi bus hanya menggunakan sebuah jalur koneksi, yang kemudian
digunakan secara bersama-sama oleh beberapa komputer dan
perangkat jaringan komputer yang terhubung lainnya
b. Topologi Star
Topologi star adalah topologi di dalam jaringan komputer, dimana
terdapat sebuah komputer ataupun perangkat jaringan komputer berupa
hub atau switch yang menjadi pusat dari semua komputer yang
terhubung kedalamnya
c. Toplogi Ring
93
Topologi jaringan ini menghubungkan setiap komputer atau yang biasa
disebut node satu persatu, sehingga membentuk sebuah rangkaian
menyerupai cincin
d. Toplogi Tree
Pada toplogi tree terdapat sebuah komputer (atau perangkat jaringan
berupa hub atau switch) pada level teratas (disebut dengan root) yang
menjadi pusat utama komunikasi bagi semua komputer lain yang
terhubung dengannya. Koneksi ini menggunakan toplogi peer to peer
(P2P). kemudian pada level dibawahnya terdapat satu atau lebih
komputer lain (disebut dengan central) yang menjadi pusat bagi
sejumlah komputer dilevel bawahnya, yang membentuk topologi seperti
toplogi star. Central ini menjadi penghubung antara root dengan semua
komputer lainnya yang ada dibawah central.
e. Toplogi Mesh
1) Toplogi Mesh Fully Connected
Topologi mesh full connected memiliki ciri utama dimana semua
komputer didalamnya saling terhubung satu sama lain secara penuh
(fully connected).
2) Topologi Mesh Partial Connected
94
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban di atas. Hitunglah jumlah jawaban
anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk megetahui tingkat
penguasaan anda terhadap materi pada modul ini.
Rumus:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = × 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙
K. Daftar Pustaka
I Putu Agus Eka Pratama. Hand Book Jaringan Komputer. Informatika Bandung.
Bandung. 2015
Iwan Sofana. Membangun Jaringan Komputer. Informatika Bandung. Bandung. 2013
Kadek Yota Ernanda Aryanto, Kadek Surya Mahedy. Jaringan Komputer. Graha Ilmu.
Yogyakarta. 2014
95
BAB 5
MERANCANG PENGALAMATAN JARINGAN
A. Ringkasan
B. Tujuan Pembelajaran
C. Ruang Lingkup
96
Tabel 9. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja unit kompetensi Elemen
Kompetensi dan Kriterai Unjuk Kerja Merancang Pengalamatan Jaringan
(Berdasarkan SKKNI No 321 Tahun 2016)
No Elemen Kompetensi No Kriteria Unjuk Kerja
01 Mengidentifikasi sistem 1.1 Sistem operasi yang berjalan di jaringan
operasi pada jaringan diidentifikasi
1.2 Informasi cara menginstal dan
mengkonfigurasi jaringan pada sistem
operasi yang dipakai dikumpulkan.
02 Membagi alamat jaringan 2.1 Jumlah node (host) jaringan ditentukan
pada perangkat jaringan berdasarkan kebutuhan pengguna.
2.2 Kelas atau segmen alamat jaringan
ditentukan berdasarkan besarnya
jumlah node (host) jaringan.
2.3 Node atau perangkat jaringan diberi
alamat jaringan
03 Mendokumentasikan 3.1 Alamat masing-masing node atau
pengalamatan jaringan perangkat jaringan dicatat
3.2 Dokumentasi pengalamatan jaringan
dibuat
E. Kontekstualisasi
97
penggunaan mesin pencari (engine search), mampu membaca datasheet,
mampu menggunakan plikasi pengolah kata (misal MsWord) dan aplikasi
pengolah angka (misal MsExcel), wawasan teknologi terbaru perangkat
jaringan, memilih teknologi yang tepat.
4. Produk yang dihasilkan meliputi : hasil spesifikasi perangkat jaringan yang
dibutuhkan.
F. Uraian Materi
HOST ID (HostID).
98
Ada beberapa alasan yang menyebabkan satu organisasi membutuhkan lebih
dari satu jaringan lokal (LAN) agar dapat mencakup seluruh organisasi :
Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil inilah yang disebut
sebagai subnetting. Pemecehan menggunakan konsep subnetting. Membagi jaringan
besar tunggal ke dalam sunet-subnet (sub-sub jaringan). Setiap subnet ditentukan
dengan menggunakan subnet mask bersama-sama dengan no IP.
99
Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah jaringan yang dibutuhkan.
1. Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan merubahnya menjadi biner.
Misalkan kita ingin membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah
ditentukan. 255 11111111
2. Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit inilah yang disebut sebagai
subnetID
Dari 255 11111111 jumlah bitnya adalah 8
3. Jumlah bit hostID baru adalah HosiID lama dikurangi jumlah bit nomor 2.
Misal dari contoh diatas hostIDbaru: 16 bit – 8 bit = 8 bit.
4. Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan NetIDLama.
Jadi NetID baru kita adalah NetIDlama + SubNetID :
11111111.11111111.11111111.00000000 (24 bit bernilai 1 biasa ditulis /24)
Berkat perhitungan di atas maka kita mempunyai 256 jaringan baru yaitu :
172.16.0.xxx, 172.16.1.xxx, 172.16.2.xxx, 172.16.3.xxx hingga 172.16.255.xxx
dengan netmask 255.255.255.0.
xxx menunjukkan hostID antara 0-255
Biasa ditulis dengan 172.16.0.0/24 172.16.0.0 menunjukkan NetID dan 24
menunjukkan subnetmask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask).
Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian
banyak jaringan yang berukuran sama.
100
Jadi netmasknya baru adalah 11111111.11111111.11111111.11100000
Identik dengan 255.255.255.224 jika didesimalkan.
Jadi netmask jaringan berubah dan yang awalnya hanya satu jaringan dengan
range IP dari 1 -254 menjadi 8 jaringan, dengan setiap jaringan ada 30
host/komputer
Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai. Awal dipakai ID Jaringan
(NetID) dan akhir sebagai broadcast.
Misal jaringan A 172.16.1.0 sebagai NetID dan 172.16.1.31 sebagai broadcast dan
range IP yang bisa dipakai 192.168.1.1-192.168.1.30.
2) Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah
26 – 2 = 62 host
101
3) Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64,
128, 192..
4) Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat
tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan
broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
G. Aktivitas Pembelajaran
102
H. Lembar Kerja
LEMBAR KERJA I
Buatlah subnetting dengan ketentuan :
1. Sebuah perusahaan membutuhkan subnetting untuk 6 divisi dan tiap divisi
membutuhkan 60 host. IP yang digunakan adalah 192.168.10.0 . Tugas anda
adalah membuat tabel subnetting yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
tersebut
2. Sebuah perusahaan membutuhkan subnetting untuk 10 divisi dan tiap divisi
membutuhkan 100 host. IP yang digunakan adalah 172.18.1.0 . Tugas anda
adalah membuat tabel subnetting yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
tersebut
3. Sebuah perusahaan membutuhkan subnetting untuk 8 divisi dan tiap divisi
membutuhkan 200 host. IP yang digunakan adalah 172.20.1.0 . Tugas anda
adalah membuat tabel subnetting yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
tersebut
Latihan Soal:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1. Pada subnetting, IPv4 terdiri dari 2 bagian, yaitu …
2. Rentang IP private kelas A adalah …
3. Sebuah IP xxx.xxx.xxx.xxx/27, maksud dari /27 adalah …
4. Apabila kita membutuhkan 10 host tiap bagian network, maka netmask yang
kita gunakan adalah ….
5. Tentukan alamat IP network dan broadcast dari IP 192.168.1.19/29 …
103
I. Umpan Balik/Tindak Lanjut
Tindak Lanjut:
104
J. Kunci Jawaban
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban di atas. Hitunglah jumlah jawaban
anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk megetahui tingkat
penguasaan anda terhadap materi pada modul ini.
Rumus:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = × 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙
K. Daftar Pustaka
Zainal S., 2011. Tren pendidikan vokasi di Indonesia Era Orde Lama [artikel daring].
Tautan: http://kompas.com/ladhkajlfvkajb..fkagfjda131l.ndksgedja084209
[dikunjungi Tanggal 29 Februari 2011] (contoh pustaka artikel daring)
105
BAB 6
MENENTUKAN SPESIFIKASI JARINGAN
A. Ringkasan
B. Tujuan Pembelajaran
C. Ruang Lingkup
106
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 11. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja unit kompetensi Menentukan
Spesifikasi Jaringan (Berdasarkan SKKNI No 321 Tahun 2016)
No Elemen Kompetensi No Kriteria Unjuk Kerja
01 Mempersiapkan peralatan 1.1 Topologi jaringan yang membutuhkan
dan bahan/materi yang perangkat baru ditentukan.
diperlukan. 1.2 Daftar perangkat jaringan dan
rancangan kapasitasnya dibuat.
1.3 Perangkat komputer yang akan
terhubung ke jaringan dipersiapkan
02 Mengumpulkan informasi 2.1 Daftar perangkat jaringan yang dapat
mengenai perangkat memenuhi kebutuhan dari berbagai
jaringan yang ada di vendor dibuat
pasaran 2.2 Rentang kapasitas yang mencakup
perangkat jaringan yang ada di pasaran
dituliskan
2.3 Nilai kapasitas yang dapat dipenuhi oleh
beberapa vendor ditentukan
03 Menuliskan spesifikasi 3.1 Dokumen spesifikasi perangkat jaringan
perangkat jaringan untuk dibuat
keperluan pengguna 3.2 Spesifikasi yang sesuai dengan pasar
dan kebutuhan dikumpulkan.
E. Kontekstualisasi
107
1. Konteks variabel meliputi : unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh sektor
teknologi informasi dan komunikasi, unit kompetensi ini diperlukan dalam tahap
perancangan jaringan.
2. Peralatan perlengkapan meliputi : peta lokasi jaringan, daftar pengguna,
diagram pengkabelan, komputer, printer, alat tulis, daftar pengguna.
3. Pengetahuan yang harus dimiliki sebelumnya meliputi : memiliki wawasan
diagram pengkabelan (wiring diagram), penggunaan bahasa yang baik,
penggunaan mesin pencari (engine search), mampu membaca datasheet,
mampu menggunakan plikasi pengolah kata (misal MsWord) dan aplikasi
pengolah angka (misal MsExcel), wawasan teknologi terbaru perangkat
jaringan, memilih teknologi yang tepat.
4. Produk yang dihasilkan meliputi : hasil perancangan topologi yang sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
F. Uraian Materi
Jaringan komputer akan dibangun pada sebuah sekolah. Jaringan tersebut akan
menghubungkan server dengan ruang guru, lab komputer dan ruang tata usaha.
Jumlah komputer yang terdapat di sekolah adalah 40 komputer.
Pembahasan.
1) Analisis kebutuhan
a. Identifikasi Kebutuhan Sumber Daya Manusia
▪ Teknisi, diperlukan untuk mengatasi secara langusng perangkat keras dan
perangkat lunak yang ada dalam jaringan komputer, melakukan
pemeliharaan jaringan dan melakukan pengecekan konektifitas instalasi
jaringan.
▪ Administrator, bertugas mengelola jaringan komputer setelah di-install
dan telah beroperasi.
▪ User, seluruh pegawai yang akan menggunakan jaringan komputer yang
telah dibuat.
108
b. Identifikasi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras
▪ Perangkat Lunak
▪ Perangkat Keras
109
Hardisk SATA 160 Gb
RAM 1 Gb DDR 2
VGA 128 Mb
DVD RW 52 X
Floppy Disk Drive 31/2 inci
▪ Kabel yang digunakan sebagai penghubung antara client dengan HUB dan
HUB dengan server adalah kabel UTP dengan cara pemasangan straight.
▪ Konektor antar kabel UTP dengan kartu jaringan dan HUB adalah konektor
RJ 45. Setiap kabel membutuhkan 2 buah konektor
▪ Kartu jaringan NIC yang digunakan adalah kartu jaringan 10BaseT dengan
topologi star.
▪ Jumlah komputer yang dapat terhubung sesuai dengan jumlah port yang
ada pada switch.
▪ Tang crimping yang digunakan untuk memasang kabel dengan konektor
RJ 45 adalah tang UTP.
110
server yang secara otomatis dikurangi 2 IP sebagai IP network address dan IP
broadcast address.
111
4) Melakukan konfigurasi komputer client
5) Melakukan uji coba jaringan yang telah dibuat
G. Aktivitas Pembelajaran
H. Lembar Kerja
LEMBAR KERJA I
PROGRAM KEAHLIAN GANDA TOPIK : Kode : -
Paket Keahlian : TKJ Menentukan Spesifikasi Waktu :
Modul : Perangkat Jaringan Tanggal :
Kegiatan Pembelajaran : 5 Instruktur :
Lembar Kerja :1
TUJUAN :
1. Peserta dapat menentukan spesifikasi peralatan jaringan yang tersedia
2. Peserta dapat menentukan topologi jaringan yang sesuai dengan peralatan yang
tersedia
3. Peserta dapat merancang jaringan sesuai dengan topologi
112
7. Router
8. Access Point
9. Repeater
10. Komputer Server
11. Komputer Client
LOKASI:
1. Lab komputer yang terkoneksi Internet
KESELAMATAN KERJA :
1. Gunakan peralatan sesuai fungsinya.
2. Bertanya dan mintalah instruktur untuk membantu mengecek jika ada yang
meragukan.
3. Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan
PERSIAPAN :
1. Siapkan peralatan yang akan digunakan
2. Bentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang
LANGKAH KERJA
1. Tentukan topologi yang sesuai dengan peralatan yang tersedia.
2. Buat rancangan topologi Jaringan yang sesuai dengan topologi yang dipilih pada
langkah pertama
3. Hubungkan peralatan komputer yang tersedia sesuai dengan rancangan jaringan
pada langkah kedua.
4. Buat kesimpulan dari hasil kegiatan
5. Presentasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan
113
LEMBAR KERJA II
TUJUAN :
1. Peserta dapat membuat daftar perangkat jaringan multivendor
2. Peserta dapat menentukan rentang kapasitas perangkat jaringan yang ada di
pasaran
3. Peserta dapat menentukan kapasitas perangkat jaringan untuk multivendor.
LOKASI:
1. Lab komputer yang terkoneksi Internet/PB
KESELAMATAN KERJA :
1. Gunakan peralatan sesuai fungsinya.
2. Bertanya dan mintalah instruktur untuk membantu mengecek jika ada yang
meragukan.
3. Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan
PERSIAPAN :
1. Siapkan peralatan yang akan digunakan
2. Periksa koneksi internet
LANGKAH KERJA
1. Gunakan komputer yang terkoneksi internet untuk mencari informasi mengenai
perangkat jaringan yang ada di pasaran
114
2. Buat daftar perangkat jaringan yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai vendor
baik perangkat keras maupun perangkat lunak
3. Tuliskan rentang kapasitas perangkat jaringan yang ada di pasaran
4. Tentukan nilai kapasitas yang dapat dipenuhi berbagai vendor
4. Buat kesimpulan dari hasil kegiatan
5. Presentasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan
Jawaban:
1. Gunakan komputer yang terkoneksi internet yang telah disediakan
2. a. Daftar perangkat Keras jaringan Komputer
No Nama perangkat Kapasitas Ket
1 Cisco Router
2 Juniver Network
3 Nortel
4 Linux-based
Router
5 BSD-based
Router
115
LEMBAR KERJA III
PROGRAM KEAHLIAN GANDA TOPIK : Kode : -
Paket Keahlian : TKJ Menentukan Spesifikasi Waktu :
Modul : Perangkat Jaringan Tanggal :
Kegiatan Pembelajaran : 5 Instruktur :
Lembar Kerja :3
TUJUAN :
1. Peserta dapat membuat dokumen spesifikasi perangkat jaringan
2. Peserta dapat menentukan spesifikasi perangkat jaringan yang sesuai dengan
pasar dan kebutuhan
ALAT DAN BAHAN :
1. Komputer yang terkoneksi jaringan internet
2. Buku Catatan
LOKASI:
1. Lab komputer yang terkoneksi Internet/PB
KESELAMATAN KERJA :
1. Gunakan peralatan sesuai fungsinya.
2. Bertanya dan mintalah instruktur untuk membantu mengecek jika ada yang
meragukan.
3. Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan
PERSIAPAN :
1. Siapkan peralatan yang akan digunakan
2. Periksa koneksi internet
LANGKAH KERJA
1. Gunakan komputer yang terkoneksi internet untuk membuat dokumen spesifikasi
perangkat jaringan
2. Tentukan spesifikasi perangkat jaringan yang sesuai dengan pasar
3. Tentukan spesifikasi perangkat jaringan sesuai kebutuhan
4. Buat kesimpulan dari hasil kegiatan
5. Presentasikan hasil kegiatan yang telah dilakuka
116
Jawaban LK- III:
1. Gunakan komputer yang terkoneksi internet yang telah disediakan
2. Spesifikasi perangkat jaringan yang ada dengan pasaran
a. Daftar perangkat Keras jaringan Komputer
No Nama Merek/Spesifikasi Ket
perangkat
1 Router TP-LINK 3G Wireless N
Router TL-MR3420
2 Router Linksys E120 N300
Router
3 Router ASUS RT-N12HP 9dBi antena
4 Switch TP-Link TL-SF1005D
5 Switch Merek D-Link DES-
1008A
6 Repeater TP Link TL-WA850RE
7 Repeater Edimax Wireless
Range Extender EW-
7438Rpn
Wifi/Access unifi ubiquiti ac LR,
Point unifi ubiquiti AC Pro,
unifi ubiquiti LR,
unifi ubiquiti PRO,
unifi ubiquiti ap ac lite,
unifi ubiquiti Ap Ac HD,
unifi ubiquiti AP AC
Pro,
unifi ubiquiti AP AC LR.
Hub 8 port, 18 port, 24 port
NIC 10bps/100bps/1000bps
Ethernet, Fast Ethernet,
Gigabit Ethernet
117
b. Daftar perangkat Lunak jaringan Komputer
118
I. Umpan Balik/Tindak Lanjut
Tindak Lanjut:
119
J. Kunci Jawaban
Lembar Kerja I
Jawaban:
1. Topologi Star untuk jaringan kabel dan topologi Infrastruktur untuk jaringan
wireless
2. Rancangan Jaringan
120
K. Daftar Pustaka
Naproni, (2006), Membangun LAN Dengan Windows XP. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Nugroho Bunafit, (2005), Instalasi & Konfigurasi Jaringan Windows dan Linux..2end
ed. Yogyakarta : Andi
121
BAB 7
PENUTUP
122
Setelah data-data dari hasil survey terkumpul dan dipelajari maka langkah
selanjutnya adalah menentukan jenis atau model jaringan seperti apa yang cocok
dengan kebutuhan kita saat ini bahkan dapat juga diproyeksikan untuk ke
depannya. Dengan mengetahui model jaringan yang akan digunakan, maka dapat
ditentukan jenis hardware dan software yang akan digunakan.
4. Mentukan jenis media yang akan digunakan
Keputusan untuk memakai media penghubung antar komputer dalam jaringan
adalah hal yang sangat penting. Keputusan yang keliru bisa berdampak pada
langkah atau tahap selanjutnya. Jenis media penghubung terdiri atas dua yaitu
media kabel dan tanpa kabel atau wireless. Keduanya pastilah memiliki kelebihan
dan kekurangan. Kedua jenis media ini bisa dipakai secara bersama-sama atau
dipadukan dalam satu jaringan.
5. Analisa Anggaran
Anggaran tidak hanya pada biaya tetapi mencakup perencanaan sumber daya
yang meliputi Sumber daya material, sumber daya manusia dan sumber daya
biaya.
123
komputer, dikenal stidaknya enam buah topologi (pada jaringan komputer. Keenam
jenis topologi pada jaringan komputer tersebut memiliki karakteristik, kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Keenam topologi pada jaringan komputer ini meliputi
Toplogi Bus, Topologi Star, Topologi Peer to Peer (P2P), Topologi Ring, Topologi
Tree, dan Topologi Mesh.
Bab 5 tentang Merancang Pengalamatan Jaringan menjelaskan materi tentang
bagaimana sebuah jaringan diidentifikasi sistem operasinya, kemudian membuat
pembahian alamat komputer agar tidak terjadi tabrakan jika digunakan secara
bersamaan. Setelah dilakukan pengaturan alamat komputer, didokumentasikan untuk
memudahkan proses perbaikan dan pemeliharaan.
Bab 6 tentang Menentukan Spesifikasi Jaringan menjelaskan materi tentang
agar para peserta dapat memahami cara menentukan spesifikasi jaringan yang tepat.
Pembahasan materi dimulai dengan menyajikan studi kasus dimana pembahasan
penyelesaiannya digunakan untuk menguraikan materi pembelajaran. Menentukan
spesiikasi Jaringan penting dimiliki oleh profesional di bidang komputer jaringan
karena disini diputuskan peralatan yang tepat berdasarkan kebutuhan dan
teknologinya.
Secara umum kesimpulan dari uraian materi pembelajaran pada modul ini
adalah mencakup teknis menggunakan wawasan teknologi jaringan untuk
diimplementasikan pada tahapan perancangan jaringan komputer, perancangan
meliputi bagaimana kebutuhan pengguna, peralatan yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan pengguna dan menentukan peralatan yang sesuai, optimalisasi
peralatan yang ditetapkan akan digunakan, merancang model topologi yang akan
digunakan, menentukan pengalamatan jaringan serta spesifikasinya secara
menyeluruh.
124
RIWAYAT HIDUP
Dyah Vitalocca
Dosen di Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas
Negeri Makassar. Lahir di Bandung, 12 April 1984. Menyelesaikan pendidikan strata
satu di Universitas Widyatama Bandung pada tahun 2007 pada jurusan Teknik
Informatika. Melanjutkan studi ke jenjang magister di Universitas Negeri Pendidikan
pada program studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, selesai di tahun 2013. Aktif
mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bidang komputer dan pendidikan
diantaranya adalah terlibat dalam tim penulis soal UKG tahun 2015, tim penyusun
modul guru pebelajar tahun 2015, menjadi narasumber pada pelatihan kepala sekolah
mengenai TIK, pengawas dalam pelaksanaan UKG tahun 2015, Master Trainer pada
Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah, Tim Penyusun Materi Uji
Kompetensi bidang TKJ, Asesor pada Seleksi Akademik Calon Kepala sekolah dan
Asesor BNSP P2 pada bidang keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.
125
Universitas Negeri Makassar. Aktif menjadi pembina organisasi himpunan mahasiswa
PTE tahun 2014-2015 dan 2015-2016, pendamping pada kegiatan SMK
pendampingan (talentscoting), editor buku kurikulum 2013, terlibat dalam tim penulis
soal UKG tahun 2015, tim penyusun modul guru pebelajar tahun 2015. Menjadi
narasumber dalam pelaksanaan uji coba soal UKG di depok, Jawa Barat pada tahun
2016, menjadi pengawas dalam pelaksanaan UKG tahun 2015, menjadi narasumber
pada pelatihan kepala sekolah mengenai TIK, menjadi narasumber pada pelaihan
guru-guru SD di Manado yang dilaksanakan oleh Penerbit Airlangga, narasumber
pada pelatihan instruktur nasional guru pebelajar, narasumber nasional pada
pelatihan instruktur nasional untuk program keahlian ganda pada tahun 2017, time
penyusun peragkt uji kompetensi LSP P2 BNSP serta merupakan asesor BNSP pada
bidang keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
Muliadi
Dosen di Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas
Negeri Makassar, sebelumnya pernah menjadi Laboran di almamater yang sama.
Lahir di Sengkang, 16 November 1974. Menyelesaikan pendidikan strata satu di
Universitas Negeri Makassar pada tahun 1999 kemudian menyelesaikan program
magister di Jurusan Teknik Telekomunikasi/Teknik Elektro, Universitas Hasanuddin
(UNHAS) pada tahun 2008. Pelatihan yang pernah diikuti diantaranya adalah MTCNA
Mikrotik pada tahun 2017, Inhouse Training Program Sistem Manajemen Informasi
Terintegrasi UNM pada tahun 2012 dan Workshop Pengembangan Bahan Ajar
Multimedia dan Pemanfaatan Web 2.0 Untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh
USAID-DBE2 pada tahun 2011.
126