Anda di halaman 1dari 28

INVESTASI

DALAM AKTIVA TETAP

Oleh :
Nurhasanah, SKM.,MARS

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUTIARA MAHAKAM SAMARINDA
MEI, 2021
Progress
Sub-CPMK Manajemen Keuangan Rumah Sakit

1. Menjelaskan ruang lingkup keuangan RS; 8. Menjelaskan manajemen persediaan;


2. Menjelaskan akuntasi keuangan; 9. Menganalisa investasi dalam aktiva tetap;
3. Menjelaskan laporan keuangan;
4. Menganalisa perencanaan anggaran;
10. Menjelaskan pembiayaan;
5. Menjelaskan manajemen modal kerja; 11. Menghitung analisis biaya;
6. Menguraikan manajemen kas dan investasi jangka 12. Menguraikan perilaku biaya dan analisis break-
pendek; even;
7. Menjelaskan manajemen piutang dan nilai waktu dari 13. Menganalisa penetapan tarif;
uang;
14. Menjelaskan struktur modal;
Materi Pembelajaran
• Definisi Aset Tetap
• Metode Depresiasi
• Motif melakukan investasi aset tetap
• Definisi Penganggaran Modal
• Metode dalam Penganggaran Modal
Strong Why???
DEFINISI ASET TETAP
• Aset Tetap / Aktiva Tetap / Harta tidak lancar / fixed assets

• Harta yang diharapkan menjadi uang tunai dalam jangka panjang tanpa
mengganggu kelancaran operasional rumah sakit.

• Harta yang perputarannya dalam operasional rumah sakit memakan


jangka waktu yang panjang (>1 tahun).
Jenis Aset Tetap
• Aset tetap berwujud (tangible)
• Tanah
• Bangunan
• Alat medis
• Kendaraan
• Peralatan kantor
• Aset tetap tidak berwujud (intangible)
• Hak paten
• Hak cipta
• Merk
• Legalitas
• Pendidikan
DEPRESIASI
• Depresiasi / penyusutan adalah pengurangan biaya yang tercatat pada
pemakaian aset secara sistematis sehingga nilai aset yang diperoleh
tersebut menjadi nol atau tidak memiliki nilai ekonomi.

• Depresiasi adalah suatu nilai penyusutan dari aset tetap secara


sistematis yang dapat mengurangi jumlah aset selama batas umur
manfaat aset tersebut.

• Depresiasi adalah penggantian nilai prestasi yang hilang karena


penggunaan aset tetap yang mengakibatkan berkurangnya nilai aset
tetap tersebut.
Contoh Taksiran Umur Ekonomis
Aset Tetap Umur Ekonomis
1. Peralatan/medis dan peralatan medis 10 tahun
2. Komputer atau kendaraan bermotor 5 tahun
3. Gedung permanen bertingkat 40 tahun
4. Gedung permanen 25 tahun
5. Peralatan kantor atau mebel 5 tahun
Metode depresiasi
Metode garis lurus
(straight line methode)

Metode depresiasi jumlah angka tahun


(The sum-of-the-years digit methode)

Metode saldo menurun ganda


(The double declining balance methode)
Metode Garis Lurus
(Straight Line Methode)

Rumus :
Metode depresiasi dengan beban penyusutan aktiva (Harga Beli – Nilai Sisa) / umur ekonomis
tetap per tahunnya sama hingga akhir umur ekonomis
aktiva tetap.
Tahun ke- Depresiasi Akumulasi Depresiasi
1 Rp 5.500.000 Rp 5.500.000
Contoh : 2 Rp 5.500.000 Rp 11.000.000
Rumah sakit memiliki alat medik dengan harga 3 Rp 5.500.000 Rp 16.500.000
pembelian Rp 60.000.000,-; umur ekonomisnya
diperkirakan selama 10 tahun; dan nilai sisa/residu 4 Rp 5.500.000 Rp 22.000.000
sebesar Rp 5.000.000,-. 5 Rp 5.500.000 Rp 27.500.000
6 Rp 5.500.000 Rp 33.000.000
Hitunglah depresiasi dengan metode garis lurusnya! 7 Rp 5.500.000 Rp 38.500.000
8 Rp 5.500.000 Rp 44.000.000
= (Rp 60.000.000 – Rp 5.000.000)/10 = Rp 5.500.000,-
9 Rp 5.500.000 Rp 49.500.000
10 Rp 5.500.000 Rp 55.000.000
Metode Jumlah Angka Tahun
(The sum-of-the-years digit methode)
Rumus :
(Harga beli – Nilai sisa) x (umur sisa/jumlah angka tahun)
Metode depresiasi aktiva tetap dengan nominal besarnya
depresiasi aktiva tetap tiap tahun jumlahnya semakin
menurun. Tahun Umur Sisa Akumulasi
Depresiasi
ke- Depresiasi
Contoh : 1 10 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
Rumah sakit memiliki alat medik dengan harga pembelian 2 9 Rp 9.000.000 Rp 19.000.000
Rp 60.000.000,-; umur ekonomisnya diperkirakan selama
10 tahun; dan nilai sisa/residu sebesar Rp 5.000.000,-. 3 8 Rp 8.000.000 Rp 27.000.000
4 7 Rp 7.000.000 Rp 34.000.000
Hitunglah depresiasi dengan metode Jumlah Angka Tahun!
5 6 Rp 6.000.000 Rp 40.000.000
Depresiasi tahun 1 = Rp 55.000.000x(10/55)=10.000.000
Depresiasi tahun 2 = Rp 55.000.000x(9/55)=9.000.000 6 5 Rp 5.000.000 Rp 45.000.000
Depresiasi tahun 9 = Rp 55.000.000x(2/55)=2.000.000 7 4 Rp 4.000.000 Rp 49.000.000
dst – tahun 10 8 3 Rp 3.000.000 Rp 52.000.000
9 2 Rp 2.000.000 Rp 54.000.000
Jumlah angka tahun = 10+9+8+7+6+5+4+3+2+1=55
10 1 Rp 1.000.000 Rp 55.000.000
Metode Saldo Menurun Ganda
(The double declining balance methode)
Metode depresiasi aktiva tetap yang ditentukan berdasarkan Rumus :
nilai perolehan alat dibagi setengah dari perkiraan umur alat
untuk tahun pertama. (Nilai Alat – Depresiasi tahun sebelumnya) / (umur alat/2)

Tahun Nilai Alat Akumulasi


Contoh : Depresiasi
ke- Depresiasi
Rumah sakit memiliki alat medik dengan harga pembelian Rp
60.000.000,-; umur ekonomisnya diperkirakan selama 10 1 Rp 60.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
tahun; dan nilai sisa/residu sebesar Rp 5.000.000,-.
2 Rp 48.000.000 Rp 9.600.000 Rp 21.600.000
3 Rp 38.400.000 Rp 7.860.000 Rp 29.280.000
Hitunglah depresiasi dengan metode Saldo menurun ganda!
4 Rp 30.720.000 Rp 6.144.000 Rp 35.424.000
Depresiasi tahun 1 = (Rp 60.000.000-0)/5 = Rp 12.000.000
5 Rp 24.576.000 Rp 4.915.200 Rp 40.339.200
Depresiasi tahun 2 = (60.000.000 – 12.000.000)/5=9.600.000
Depresiasi tahun 3 = (48.000.000 – 9.600.000)/5=7.860.000 6 Rp 19.660.800 Rp 3.932.160 Rp 44.271.360
Depresiasi tahun 4 = ( 38.400.000 – 7.860.000)/5= 6.144.000 7 Rp 15.728.640 Rp 3.145.728 Rp 47.417.088
Depresiasi tahun 5 = (30.720.000-6.144.000)/5=4.915.200 8 Rp 12.582.912 Rp 2.516.582 Rp 49.933.670
Depresiasi tahun 6 = (24.576.000-4.915.200)/5=3.932.160 9 Rp 10.066.332 Rp 2.013.226 Rp 51.946.886
10 Rp 8.053.000 Rp 1.611.000 Rp 53.558.000
Motif melakukan Investasi dalam
Aset Tetap
• Investasi penggantian
• Investasi penambahan kapasitas
• Investasi pembaharuan
• Investasi penambahan jenis produk baru
• Investasi lain-lain
PENGANGGARAN MODAL
(Capital Budgeting)

Penganggaran modal adalah proses mengevaluasi dan memilih investasi


jangka panjang sesuai dengan sasaran rumah sakit untuk memaksimalkan
kekayaan rumah sakit.

Proses penganggaran modal untuk menjawab 2 (dua) pertanyaan, yaitu :


a) Investasi mana yang sebaiknya dipilih?
b) Berapa nilai rencana investasi yang sebaiknya diterima?
Metode dalam penganggaran modal :

• Metode periode pemulihan (Payback Period)


• Metode nilai sekarang bersih (Net Present Value)
• Metode Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return)
Contoh Kasus
Sebuah rumah sakit swasta merencanakan investasi untuk membeli sebuah mobil ambulan baru seharga Rp 200
juta. Ambulan tersebut diperkirakan dapat dioperasionalkan selama 5 tahun sesuai dengan usia ekonomisnya
yang didepresiasi dengan metode garis lurus. Setelah itu, diperkirakan masih dapat dijual kembali dengan harga
Rp 20 juta. Pengoperasian ambulan memerlukan modal kerja awal Rp 3 juta. Diperkirakan dari hasil
pengoperasionalan ambulan tersebut, akan diperoleh laba bersih sebagai tambahan pendapatan rumah sakit,
sebagai berikut :
• Tahun 1 = Rp 15 juta
• Tahun 2 = Rp 20 juta
• Tahun 3 = Rp 30 juta
• Tahun 4 = Rp 30 juta
• Tahun 5 = Rp 25 juta
Investasi tersebut akan didanai menggunakan pinjaman dengan biaya modal 12% per tahun dan pajak 20%.

Tugas :
Lakukan evaluasi terhadap rencana pembelian ambulan tersebut dengan menggunakan kriteria payback period,
NPV, dan IRR. Apakah rencana tersebut layak (feasible) atau tidak jika ditinjau dari aspek keuangan?
Penyelesaian...
1 Nilai Depresiasi : Tahun ke- Depresiasi Akumulasi Depresiasi
(Harga Beli – Nilai Sisa) / umur ekonomis 1 36.000.000 Rp 36.000.000
2 36.000.000 Rp 72.000.000
= (200.000.000 – 20.000.000) / 5 = 36.000.000 3 36.000.000 Rp 108.000.000
4 36.000.000 Rp 144.000.000
2 Bunga 12% x Rp 200jt = 24 juta/tahun
5 36.000.000 Rp 180.000.000
3 Arus Kas Awal = Rp 200jt
4 Arus Kas Operasional = EAT + Depresiasi + (Bunga (1-tarif pajak)) : EAT : Earning After Tax :
Penghasilan setelah dipotong pajak
Tahun 1 = 15jt+36jt+(24jt(1-20%))=70,2jt
Tahun 2 = 20jt+36jt+(24jt(1-20%))=
Tahun 3 = 30jt+36jt+(24jt(1-20%))=
Tahun 4 = 30jt+36jt+(24jt(1-20%))=
Tahun 5 = 25jt+36jt+(24jt(1-20%))=
5 Arus Kas Akhir = Nilai Sisa + Pengembalian Modal Kerja
= 20jt + 3 jt = 23jt
Metode Periode Pemulihan
(Payback Period)

• Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi awal (initial investment).
• Rumus payback period : investasi awal – arus kas masuk operasional
• Penyelesaian contoh soal...
Tahun 1 200juta - 70,2juta = 129,8juta
Tahun 2 129juta - 75,2juta =
Tahun 3 54,6juta - 85,2juta =
• Pengeluaran investasi telah kembali dalam jangka waktu 2 tahun lebih. Kelebihan waktunya dihitung dengan
cara :
(54,6/85,2) x 365hari = 234 hari

Jadi, payback periodenya adalah 2 tahun 234 hari.


Metode Nilai Sekarang Bersih
(Net Present Value)
• NPV mengukur nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan akan terjadi, kemudian didiskonto terhadap
biaya modal yang sesuai, dikurangi dengan biaya investasi.
NPV > 0 = Rencana Investasi Layak
NPV < 0 = Rencana Investasi Tidak Layak
• Rumus NPV : (Arus Kas Operasional x PVIFA) – Investasi Awal
• Penyelesaian Contoh Soal... Tahun Arus Kas DF (12%) Arus Kas Nilai Sekarang
ke- Operasional Discount Factor (juta)
(juta)
1 70,2 0,893
2 75,2 0,797
3 85,2 0,712
4 85,2 0,636
5 80,2 0,567
Jumlah Arus Kas Nilai Sekarang
Investasi Awal 200,00
Rencana investasi Layak Net Present Value (NPV) / Nilai Sekarang Bersih
Metode Tingkat Pengembalian Internal
(Internal Rate of Return)
Suku bunga yang dapat menyamakan nilai sekarang arus kas
yang diharapkan, atau penerimaan kas, dengan pengeluaran KRITERIA :
investasi awal. LAYAK à % keuntungan > % modal
Persentase pengembalian dari nilai investasi yang dianalisis. TIDAK LAYAK à % keuntungan < % modal
Penyelesaian contoh soal :

a) Arus kas 5 tahun : ….


b) Arus kas rata-rata : …
c) Investasi awal : Rp 200.000.000,-
d) Rata-rata tingkat pengembalian :
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
e) Look at PVIFA table
f) Cari k, pada n=5 yang mendekati angka rata-rata tingkat
pengembalian
Metode Tingkat Pengembalian Internal
(Internal Rate of Return)

• Suku bunga yang dapat menyamakan nilai sekarang arus kas yang KRITERIA :
diharapkan, atau penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi
awal. LAYAK à % keuntungan > % modal
TIDAK LAYAK à % keuntungan < % modal
• Persentase pengembalian dari nilai investasi yang dianalisis.
• Penyelesaian contoh soal :
Tahun Arus Kas DF Arus Kas Nilai DF (28%) Arus Kas Nilai
ke- (juta) (29%) Sekarang (juta) Sekarang (juta)

1 70,2 0,7752 54,42 0,7813 54,85


!"#!$!"#"
2 75,2 0,6009 45,19 0,6104 45,90 𝐼𝑅𝑅 = 𝑟1 + x (𝑟2 − 𝑟1)
!"#!
3 85,2 0,4658 39,69 0,4768 40,62
−1,06 − 3,14
4 85,2 0,3611 30,77 0,3725 31,74 𝐼𝑅𝑅 = 29% + 𝑥 28% − 29%
−1,06
5 103,2 0,2799 28,89 0,2910 30,03 = 28,96%
Jumlah Arus Kas Nilai 198,96 203,14 Artinya, ambulan mampu menghasilkan
Sekarang keuntungan sebesar 28,95%.
Investasi Awal 200 200 Lebih tinggi dari modal 12%.
Oleh karena itu, rencana investasi ini LAYAK dari
Nilai Sekarang Bersih (NPV) -1,06 +3,14
aspek IRR.
Keputusan Pembiayaan
• Keputusan pembiayaan adalah menentukan jumlah dan jenis sumber
dana yang dibutuhkan untuk membiayai alternatif investasi yang dipilih.
• Metode analisis alternatif sumber pembiayaan investasi à NPV.
Contoh..
• Jika pembiayaan untuk pengadaan alat medik menggunakan lease
payment yaitu sebesar Rp 1.000.000.000,- per tahun selama 4 tahun.
Maka present value cost-nya sebesar Rp 3.169.860.000,- (cicilan x
discount factor = 1.000.000.000 x 3,16986) tabel PVIF.
• Jika pengadaan dengan membeli langsung (cash), maka harganya
sebesar Rp 2.800.000.000,- yang berarti present value-nya Rp
2.800.000.000,-
• Pengembalian biaya untuk pembelian langsung adalah depresiasi;
sedangkan mencicil sebagai pembiayaan sewa beli.
• Asumsi discount factor sebesar 10% (lihat tabel PVIF)
• Asumsi bahwa depresiasi menggunakan metode garis lurus dan 20%
dari pengembalian biaya akan ditutupi dari pembiayaan pihak ke-3 atau
kontraktor pelayanan sebagai pembayar pasien (payer).
• Berdasarkan data tersebut, maka dapat dihitung present value pembiayaan investasi modal dan present value
pengembalian arus kas masuk (cash inflow) menggunakan discount factor pada tabel sebagai berikut :

Pengembalian Discount % Pengembalian Present Value Arus Kas NPV


Tahunan Factor (DF) (Rp) Keluar (Rp)
(A) (B) (C) AxBxC (Rp)
Nilai sekarang dari 2.800.000.000 3,16986 20% 443.780.400,- 2.800.000.000 -2.356.219.600
pengembalian 4
depresiasi (cash)
Nilai sekarang dari 1.000.000.000 3,16986 20% 633.972.000,- 3.169.860.000 -2.535.888.000
pengembalian
lease payment
(kredit)

Dengan demikian, metode pembiayaan yang paling baik adalah pembiayaan secara cash/kontan.
KESIMPULAN
• Aset tetap adalah harta yang diharapkan menjadi uang tunai dalam jangka panjang
(perputaran >1 tahun) tanpa mengganggu kelancaran operasional rumah sakit.
• Depresiasi / penyusutan adalah pengurangan biaya yang tercatat pada pemakaian
aset secara sistematis sehingga nilai aset yang diperoleh tersebut menjadi nol atau
tidak memiliki nilai ekonomi. Metode depresiasi, yaitu :
• Metode garis lurus; metode depresiasi jumlah angka tahun; dan metode saldo
menurun ganda

• Motif melakukan investasi tetap : Investasi penggantian; penambahan kapasitas;


pembaharuan; penambahan jenis produk baru; dan Investasi lain-lain.
• Penganggaran modal adalah proses mengevaluasi dan memilih investasi jangka
panjang sesuai dengan sasaran rumah sakit untuk memaksimalkan kekayaan rumah
sakit. Metode penganggaran modal : metode periode pemulihan (Payback Period);
metode nilai sekarang bersih (Net Present Value); metode Tingkat Pengembalian
Internal (Internal Rate of Return).
DAFTAR PUSTAKA
• Suyanto R, Kusnadi D, Muhardi. 2018. Manajemen Keuangan Rumah
Sakit. Bandung: Refika Aditama.
• Armen F, Azwar V. 2013. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Rumah
Sakit. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai