Anda di halaman 1dari 6

a.

Konsep Usaha

Ketika Anda mendorong meja, berarti Anda melakukan usaha


dan membutuhkan energi. “Usaha adalah metode
perpindahan energi pada sistem dengan memberikan gaya
pada sistem yang mengakibatkan perpindahan titik kerja”
(Serway dan Jewett, 2009).

Ketika Anda melakukan usaha, Anda akan melibatkan


besaran gaya dan besaran perpindahan. Semakin besar
gaya dan perpindahan yang dilakukan, semakin besar usaha
yang dihasilkan.

Nilai 1 joule dapat diperoleh jika gaya sebesar 1 N mengakibatkan benda berpindah 1 m. Dari uraian
ini dapat diperoleh besar usaha yang dirumuskan sebagai berikut :

Perhatikan Gambar 9.3. Besar usaha yang dilakukan oleh


gaya (F) dengan sudut θ terhadap perpindahan jika
dituliskan dalam bentuk rumus, dapat ditulis sebagai
berikut.

F cos θ merupakan komponen gaya (F) searah perpindahan horizontal atau arah gaya. Jika
komponen gaya tidak ada yang sejajar perpindahan benda, besar usaha yang dihasilkan bernilai nol.

Usaha dapat dihitung menggunakan grafik. Perhatikan Gambar


9.4. Bagian yang di arsir berupa persegi panjang yang luasnya
adalah panjang (nilai x) kali tinggi (nilai F). Di dalam
pembahasan sebelumnya, usaha didefinisikan sebagai gaya
kali perpindahan. Dengan demikian, usaha dapat ditentukan
dengan menghitung luas bidang di bawah kurva pada grafik.

Dalam melakukan usaha, kadang kala gaya yang dibutuhkan


tidak hanya satu gaya, melainkan beberapa gaya. Usaha yang
dikerjakan oleh beberapa gaya merupakan penjumlahan usaha
yang dilakukan oleh tiap-tiap gaya. Perhatikan Gambar 9.5.
Dalam gambar tersebut digambarkan balok ditarik gaya
F1 , F2 , dan F3 . Akibat tarikan tersebut, balok akan
berpindah sejauh s. Tiap-tiap gaya membentuk sudut
terhadap perpindahan yang disimbolkan berturut-turut
θ1 , θ2 , dan θ3 . Secara matematis, usaha yang dipengaruhi
berbagai gaya dirumuskan sebagai berikut.

b. Energi
Bagaimana perasaan Anda setelah melakukan aktivitas seperti berjalan, berlari, dan mengangkat
benda? Apakah Anda merasa lelah? Perasaan lelah menandakan energi Anda mulai berkurang.
Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Dalam kehidupan ini terdapat
berbagai contoh bentuk energi. Berdasarkan sumbernya, energi dibagi menjadi energi matahari,
energi angin, energi air, energi listrik, dan energi nuklir.

Berdasarkan penjelasan di atas, Anda mengetahui berbagai macam energi. Selain berbagai energi di
atas, secara umum, energi dibedakan menjadi energi kinetik dan energi potensial. Penjelasan
tentang energi kinetik maupun energi potensial akan dijelaskan sebagai berikut.

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda pada saat bergerak. Contoh dari energi kinetik
seperti energi yang dimiliki orang berlari, kincir berputar, mobil sedang melaju, dan satelit yang
berevolusi terhadap planet.

Untuk lebih memahami tentang energi kinetik perhatikan Gambar 9.6. Gambar tersebut
menjelaskan benda yang mula- mula diam di atas lantai licin kemudian didorong dengan gaya F
sehingga benda berpindah sejauh Δx. Benda bergerak dengan percepatan a sehingga memiliki
kecepatan akhir v. Pada lantai licin, usaha yang dihasilkan diubah menjadi energi kinetik dengan
kecepatan v.

Persamaan energi kinetik dapat dituliskan sebagai berikut : atau


Energi potensial dibagi menjadi energi potensial gravitasi dan energi potensial pegas. Namun pada
Bab ini, kita fokus membahas tentang energi potesial gravitasi terlebih dahulu. Energi potensial
gravitasi adalah energi yang menyebabkan sebuah benda yang diam kemudian dapat jatuh ke tanah.
Energi potensial gravitasi dirumuskan sebagai berikut.

c. Hubungan antara Usaha dan Energi

Dalam melakukan usaha pasti dibutuhkan energi. Oleh karena itu, usaha dan energi memiliki
hubungan satu sama lain. Perhatikan penjelasan-penjelasan berikut.

Perhatikan Gambar 9.9. Dalam gambar, ditunjukkan benda yang semula bergerak dengan kecepatan
v1 mengalami percepatan sehingga kecepatan akhir benda berubah menjadi v2. Usaha yang
dilakukan pada benda bergerak sama dengan perubahan energi kinetik (Ek) pada benda
tersebut.Persamaan hubungan usaha dan energi kinetik dapat dituliskan sebagai berikut :

Tukang bangunan yang mencoba menaikkan bahan material


di tanah dan ditarik menggunakan bantuan katrol
membutuhkan energi yang berbeda untuk setiap ketinggian.
Hal tersebut mencerminkan hubungan antara usaha dan
energi potensial. Perhatikan Gambar 9.10. Apabila benda
dilepaskan dari ketinggian tertentu, benda akan jatuh ke
permukaan tanah. Tinggi benda mula-mula h1 kemudian
terjatuh hingga benda pada ketinggian h2 di atas tanah.
Besar usaha yang dilakukan oleh gaya berat merupakan selisih energi potensial. Jika s menyatakan
perpindahan dari h1 menjadi h2 , maka besarnya usaha pada benda dirumuskan sebagai berikut.

d. Hukum Kekekalan Energi Mekanik


Di alam semesta ini tidak ada energi yang dapat diciptakan atau dimusnahkan. Namun, yang ada
energi dapat berubah dari energi satu menjadi bentuk energi lain. Energi yang telah terpakai, tidak
hilang tetapi berubah menjadi bentuk energi lain. Energi yang dihasilkan memiliki nilai yang sama
seperti energi yang terpakai. Contohnya energi cahaya berubah menjadi energi listrik, energi
potensial menjadi energi kinetik, dan energi kimia menjadi energi listrik.

Sebelum menuju persamaan hukum Kekekalan Energi Mekanik, akan membahas dahulu tentang
gaya konservatif. Jika suatu benda mengalami gaya konservatif, maka benda memiliki usaha dengan
sifat sebagai berikut.

1. Tidak bergantung pada lintasannya, tetapi hanya bergantung pada posisi awal dan posisi akhir.
2. Selalu sama dengan nol jika benda bergerak kembali ke posisi semula dalam lintasan tertutup.
3. Dapat dinyatakan sebagai perbedaan antara energi potensial awal dan energi potensial akhir.

Contoh gaya konservatif adalah gaya yang bekerja saat benda bergerak jatuh bebas. Gambar 9.11
memperlihatkan benda bermassa mengalami gerak vertikal ke bawah karena pada benda bekerja
gaya berat. Usaha yang dilakukan oleh benda pada kedudukan h1 diartikan selisih energi potensial
yang ditulis dalam persamaan:

Jika sewaktu mengalami perubahan kedudukan menyebabkan adanya perubahan kecepatan, usaha
pada benda diartikan selisih energi kinetik yang ditulis dalam persamaan:

Apabila penjumlahan energi potensial dan energi kinetik didefinisikan sebagai energi mekanik
(EM) dan kedua persamaan di atas disubstitusikan, akan menghasilkan persamaan berikut.

Persamaan di atas berlaku jika tidak ada gaya tak konservatif yang bekerja pada benda. Persamaan
di atas dikenal sebagai hukum Kekekalan Energi Mekanik yang berbunyi : ”Pada sistem yang
terisolasi (hanya bekerja gaya konservatif dan tidak ada gaya luar yang bekerja) energi mekanik
total sistem selalu konstan”.
Beberapa hal yang berkaitan dengan hukum Kekekalan Energi Mekanik pada peristiwa benda jatuh
bebas sebagai berikut.

1. Pada kedudukan awal, kelajuan benda bernilai nol sehingga energi kinetik awal juga bernilai nol
(Ek = 0). Sementara itu, energi potensial pada kedudukan awal akan bernilai maksimum. Hal ini
disebabkan benda pada ketinggian maksimum. Jadi, nilai energi mekanik sama dengan energi
potensial.

2. Pada keadaan selanjutnya, ketika benda terjatuh, nilai energi potensial berkurang, sedangkan nilai
energi kinetik bertambah. Jika benda telah menempuh setengah perjalanannya, nilai energi
potensial sama dengan nilai energi kinetik.

3. Pada saat benda menyentuh tanah, ketinggian benda dari permukaan tanah sama dengan nol
sehingga energi potensial bernilai minimum (Ep = 0). Energi potensial berubah menjadi energi kinetik
sehingga energi kinetik bernilai maksimum. Nilai dari energi kinetik sama dengan energi mekanik.

Anda mungkin juga menyukai