Konsep Usaha
Nilai 1 joule dapat diperoleh jika gaya sebesar 1 N mengakibatkan benda berpindah 1 m. Dari uraian
ini dapat diperoleh besar usaha yang dirumuskan sebagai berikut :
F cos θ merupakan komponen gaya (F) searah perpindahan horizontal atau arah gaya. Jika
komponen gaya tidak ada yang sejajar perpindahan benda, besar usaha yang dihasilkan bernilai nol.
b. Energi
Bagaimana perasaan Anda setelah melakukan aktivitas seperti berjalan, berlari, dan mengangkat
benda? Apakah Anda merasa lelah? Perasaan lelah menandakan energi Anda mulai berkurang.
Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Dalam kehidupan ini terdapat
berbagai contoh bentuk energi. Berdasarkan sumbernya, energi dibagi menjadi energi matahari,
energi angin, energi air, energi listrik, dan energi nuklir.
Berdasarkan penjelasan di atas, Anda mengetahui berbagai macam energi. Selain berbagai energi di
atas, secara umum, energi dibedakan menjadi energi kinetik dan energi potensial. Penjelasan
tentang energi kinetik maupun energi potensial akan dijelaskan sebagai berikut.
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda pada saat bergerak. Contoh dari energi kinetik
seperti energi yang dimiliki orang berlari, kincir berputar, mobil sedang melaju, dan satelit yang
berevolusi terhadap planet.
Untuk lebih memahami tentang energi kinetik perhatikan Gambar 9.6. Gambar tersebut
menjelaskan benda yang mula- mula diam di atas lantai licin kemudian didorong dengan gaya F
sehingga benda berpindah sejauh Δx. Benda bergerak dengan percepatan a sehingga memiliki
kecepatan akhir v. Pada lantai licin, usaha yang dihasilkan diubah menjadi energi kinetik dengan
kecepatan v.
Dalam melakukan usaha pasti dibutuhkan energi. Oleh karena itu, usaha dan energi memiliki
hubungan satu sama lain. Perhatikan penjelasan-penjelasan berikut.
Perhatikan Gambar 9.9. Dalam gambar, ditunjukkan benda yang semula bergerak dengan kecepatan
v1 mengalami percepatan sehingga kecepatan akhir benda berubah menjadi v2. Usaha yang
dilakukan pada benda bergerak sama dengan perubahan energi kinetik (Ek) pada benda
tersebut.Persamaan hubungan usaha dan energi kinetik dapat dituliskan sebagai berikut :
Sebelum menuju persamaan hukum Kekekalan Energi Mekanik, akan membahas dahulu tentang
gaya konservatif. Jika suatu benda mengalami gaya konservatif, maka benda memiliki usaha dengan
sifat sebagai berikut.
1. Tidak bergantung pada lintasannya, tetapi hanya bergantung pada posisi awal dan posisi akhir.
2. Selalu sama dengan nol jika benda bergerak kembali ke posisi semula dalam lintasan tertutup.
3. Dapat dinyatakan sebagai perbedaan antara energi potensial awal dan energi potensial akhir.
Contoh gaya konservatif adalah gaya yang bekerja saat benda bergerak jatuh bebas. Gambar 9.11
memperlihatkan benda bermassa mengalami gerak vertikal ke bawah karena pada benda bekerja
gaya berat. Usaha yang dilakukan oleh benda pada kedudukan h1 diartikan selisih energi potensial
yang ditulis dalam persamaan:
Jika sewaktu mengalami perubahan kedudukan menyebabkan adanya perubahan kecepatan, usaha
pada benda diartikan selisih energi kinetik yang ditulis dalam persamaan:
Apabila penjumlahan energi potensial dan energi kinetik didefinisikan sebagai energi mekanik
(EM) dan kedua persamaan di atas disubstitusikan, akan menghasilkan persamaan berikut.
Persamaan di atas berlaku jika tidak ada gaya tak konservatif yang bekerja pada benda. Persamaan
di atas dikenal sebagai hukum Kekekalan Energi Mekanik yang berbunyi : ”Pada sistem yang
terisolasi (hanya bekerja gaya konservatif dan tidak ada gaya luar yang bekerja) energi mekanik
total sistem selalu konstan”.
Beberapa hal yang berkaitan dengan hukum Kekekalan Energi Mekanik pada peristiwa benda jatuh
bebas sebagai berikut.
1. Pada kedudukan awal, kelajuan benda bernilai nol sehingga energi kinetik awal juga bernilai nol
(Ek = 0). Sementara itu, energi potensial pada kedudukan awal akan bernilai maksimum. Hal ini
disebabkan benda pada ketinggian maksimum. Jadi, nilai energi mekanik sama dengan energi
potensial.
2. Pada keadaan selanjutnya, ketika benda terjatuh, nilai energi potensial berkurang, sedangkan nilai
energi kinetik bertambah. Jika benda telah menempuh setengah perjalanannya, nilai energi
potensial sama dengan nilai energi kinetik.
3. Pada saat benda menyentuh tanah, ketinggian benda dari permukaan tanah sama dengan nol
sehingga energi potensial bernilai minimum (Ep = 0). Energi potensial berubah menjadi energi kinetik
sehingga energi kinetik bernilai maksimum. Nilai dari energi kinetik sama dengan energi mekanik.