Anda di halaman 1dari 7

Nomor Kode

Revisi Ke
Berlaku Tgl

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Sterilisasi

Ditetapkan Kepala
UPTD Puskesmas Ngujung

dr. Arif Ilhamdhi


NIP.19770513 200604 1 018

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGETAN


UPTD PUSKESMAS NGUJUNG KECAMATAN MAOSPATI
Jl.Raya Kanal Ngujung No. 01 Ngujung Telp. (0351) 867125
Email : ujung.pus@gmail.com
STERILISASI
UPTD PUSKESMAS
NGUJUNG

No. Kode : C/SOP/7.2.1.3/329/V/15 Ditetapkan oleh


Kepala UPTD Puskesmas
DINAS Terbitan : 2016 Ngujung
KESEHATAN No. REVISI : 0
KABUPATEN
MAGETAN
SOP Tgl. Mulai
: 01 April 2016
Berlaku
dr. Arif Ilhamdhi
Halaman : 1/2
NIP. 19770513 200604 1 018
1.Pengertian Suatu tindakan pemrosesan alat tingkat akhir untuk membuat alat menjadi steril
sehingga dapat membunuh mikroorganisme, termasuk bakteri endospora.
1. Mensterilkan alat – alat (instrumen)
2. Mensterilkan sarung tangan bedah
2.Tujuan 3. Mensterilkan ruangan
4. Mensterilkan linen / duk
5. Mensterilkan bahan habis pakai (kapas, kasa, tampon, dll)

3.Kebijakan KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS NGUJUNG NOMOR TAHUN


2016

4.Pelaksana Bidan

5.Referensi
Proses semua alat / instrumen habis pakai
6.Prosedure / Diagram Alur
yang digunakan untuk serentetan
langkah - 2 pertolongan persalinan. Alat atau
Petugas menyiapkan
instrumen yang bisa di sterilkan : alat-alat yang akan
1. Partus set disterilkan
2. Heacting set
3. Hanscoon tindakan
4. Duk / linen Bila dengan strerilisasi, masukkan
instrumen – instrumen yang sudah
5. Kapas, kasa, pengikat tali pusat, kering setelah pencucian, susun
tampon sedemikian rupa
- Metode sterilisasi :
Petugas mempersilahkan klien
a. Panas : penguapan bertekanan
tinggi menggunakan autoklaf / keuntuk
meja periksa
linen, kapas,dokter, Dokter
kassa, tampon dan
pengikat tali pusat
melakukan bungkus dengan
pemeriksaan fisik,kain
pemanasan kering dengan atau kertas, petugas meletakkan pada
menggunakan oven. Petugasmenimbang
Dokter menuliskan berat
bagian palingDiagnosa
atas.
Standarisasi : badan
scabies klien, mengukur
ke dalam tinggi
CM, Dokter
Petugas melaksanakan

Suhu 121°C (250°F) Petugas menanyakan tentang
badan
memberikanklien, menghitung
pengukuran terapi
vital (S, IMT
yang
sign RR, N,

Tekanan 106 kpa ( 15 lbs / in2 ) lingkungan klien.

waktu 20 menit untuk alat tidak klien
dituliskan dalam TD)CM dan resep
terbungkus dan 30 menit untuk
alat yang di bungkus
Bila menggunakan metode uap, petugas

pada suhu 132°C ( 270°C) menyusun paket dalam ruangan untuk
tekanan harus berada pada 30 memudahkan sirkulasi yang bebas dan
lbs/ in 2, 15 menit untuk alat penetrasi uap ke seluruh permukaan.
terbungkus

pada suhu 170°C (340 °F) selama
1 jam Instrumen bersih / bahan bersih
dibungkus dengan kain katun ganda /

pada suhu 160°C (320°F) selama kertas koran
2 jam

caranya :
Apabila menggunakan tehnik kimia,
- masukkan instrumen – instrumen petugas melakukan dekontaminasi,
yang sudah kering setelah pencucian, pembilasan, pengeringan.
pencucian, susun sedemikian merendam seluruh instrumen dalam
wadah bersih yang diisi dengan larutan
rupa kimia dan tutup wadah tersebut
- untuk linen, kapas, kassa, tampon Biarkan selama 10 jam, petugas
menangkat instrumen dari larutan dengan
dan pengikat tali pusat bungkus cunam steril bilas dengan air steril dan
dengan kain atau kertas. keringkan di udara.
Letakkan pada bagian paling Kemudian petugas menyimpan instrumen
yang sudah disterilisasi dalam wadah
atas. steril dengan penutup yang ketat apabila
- Set tekanan (kpa/lbs/in2) tidak akan digunakan dengan segera
tergantung dari jenis sterilisator
yang ada ikuti rekomendasi
pabrik
Apabila dengan metode
b. Uap : paling efektif oleh karena 2 ultraviolet, petugas menutup
semua ruangan yang akan
alasan : disinari uv kemudian setelah
1. Uap pekat adalah sebuah selesai, petugas mengeluarkan
kendaraan energi termal yang alat, dinginkan dan alat siap
untuk digunakan
sangat efektif
2. Lapisan luar mikroorganisme
yang bersifat protektif dan
resisten dapat dilemahkan oleh
uap sehingga terjadi koagulasi.
Syarat :
1. Kontak yang memadai
2. Suhu yang sangat tinggi
3. Waktu yang tepat
4. Kelembapan yang memadai
Caranya :
1. Proses dekontaminasi,
pencucian, pembilasan dan
pengeringan.
2. Peralatan berengsel harus
terbuka atau tidak terkunci
3. Susun paket dalam ruangan
untuk memudahkan sirkulasi
yang bebas dan penetrasi uap
ke seluruh permukaan.
4. Instrumen bersih / bahan bersih
dibungkus dengan kain katun
ganda / kertas koran
5. Putar suhu 121°C (250°F)
selama 30 menit
6. Tunggu 20 hingga 30 menit
(hingga terbaca 0)
7. Agar mencegah kondensasi
ketika mengeluarkan paket –
paket tersebut, tempatkan baki
dan paket steril pada
permukaan yang dilapisi kertas
atau bahan kain.
8. Setelah sterilisasi, instrumen
yang dibungkus dengan kain /
kertas dianggap steril sepanjang
paket tersebut tetap bersih
9. Idealnya sebuah log sterilisator
uap harus mempunyai catatan –
catatan waktu :
 Mulai panas
 Mempunyai suhu dan
tekanan yang tepat
 Menurunkan panas
 Mematikan panas

c. Kimia : dengan menggunakan DTT,


misal glutaraldehid dan formaldehid.
- Merendam sekurang – kurangnya
10 jam dalam larutan
glutaraldehid seperti: cidex
- Lalu dibilas dengan air steril,
apabila tidak dibilas sisa ini akan
mengganggu (menyebabkan
lengket)
Caranya :
1. Lakukan dekontaminasi,
pencucian, pembilasan,
pengeringan.
2. Rendam seluruh instrumen
dalam wadah bersih yang diisi
dengan larutan kimia dan tutup
wadah tersebut
3. Biarkan selama 10 jam
4. Angkat instrumen dari larutan
dengan cunam steril bilas
dengan air steril dan keringkan
di udara.
5. Simpan instrumen yang sudah
disterilisasi dalam wadah steril
dengan penutup yang ketat
apabila tidak akan digunakan
dengan segera
d. Ultraviolet : cahaya UV radiasi
adalah sebuah metode yang
bersifat kurang praktis dan kurang
efektif. Karena energi UV radiasi
sangat terbatas, tidak menetrasi
debu, lendir / air. Sinar UV hanya
dapat membunuh microorganisme
yang terkena secara langsung oleh
cahaya UV. Untuk permukaan yang
tidak dapat dijangkau oleh sinar
radiasi UV microorganisme tidak
akan terbunuh.
Caranya :
1. Tutup semua ruangan yang akan
disinari UV
2. Pasang kontak listrik UV, tekan
tombolnya / nyalakan
3. Arahkan lampu sinar radiasi ke satu
sudut dalam beberapa jam sesuai
petunjuk pabrik
4. Pindahkan ke sudut ruang lainnya
sesuai prosedur 3
5. Pindah secara berurutan sampai
semua sudut dan ruangan tersinari
radiasi UV
6. Keluarkan alat, dinginkan dan alat
siap untuk digunakan
7.Unit Terkait Poli Umum, UGD, Poli Gigi, PONED

8. Dokumen
Terkait

9. Rekaman No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal


historis
STERILISASI

UPTD PUSKESMAS
NGUJUNG
No. Kode : Ditetapkan oleh
DINAS
Terbitan : Kepala UPTD Puskesmas
KESEHATAN
Daftar No.
Revisi :
Ngujung

KABUPATEN
MAGETAN
Tilik Tgl. Mulai
:
Berlaku

Halaman : dr. Arif Ilhamdhi


NIP. 19770513 200604 1 018

Unit :
Nama Petugas :
Tgl. Pelaksanaan :

TIDAK
No. KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1. Apakah petugas menyiapkan alat-alat yang akan disterilkan?
Apakah bila dengan tehnik strerilisasi, petugas memasukkan

2. instrumen – instrumen yang sudah kering setelah pencucian,


susun sedemikian rupa?
Apakah untuk linen, kapas, kassa, tampon dan pengikat tali

3. pusat bungkus dengan kain atau kertas, petugas meletakkan


pada bagian paling atas?
Apakah bila menggunakan metode uap, petugas menyusun

4. paket dalam ruangan untuk memudahkan sirkulasi yang bebas


dan penetrasi uap ke seluruh permukaan?
Apakah bila instrumen bersih / bahan bersih dibungkus dengan
5.
kain katun ganda / kertas koran
Apakah bila menggunakan tehnik kimia, petugas melakukan
dekontaminasi, pencucian, pembilasan, pengeringan.
6.
merendam seluruh instrumen dalam wadah bersih yang diisi
dengan larutan kimia dan tutup wadah tersebut?
Apakah petugas menangkat instrumen dari larutan dengan
cunam steril bilas dengan air steril dan keringkan di udara?
Apakah petugas menyimpan instrumen yang sudah disterilisasi

7. dalam wadah steril dengan penutup yang ketat apabila tidak


akan digunakan dengan segera?
Apakah bila dengan metode ultraviolet, petugas menutup
8.
semua ruangan yang akan disinari uv?
Apakah setelah selesai, petugas mengeluarkan alat, dinginkan
9.
dan alat siap untuk digunakan?

Compliance Rate ( CR ) : %

……………….., …………

Pelaksana / Auditor

(…………………………………. )

Anda mungkin juga menyukai