OLEH:
ETI DWI HAPSARI, S. Kep
b. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Keadaan umum jelek, terdapat sekitar 2 vulnus laseratum di bibir dan lutut
kanan, beberapa vulnus exciorasi, chepal hematom , tetapi kesadaran compos
mentis.
2) TTV
TD: sistole 70 mmHg, Nadi: 100x/mnt, RR; 28 x/mnt, suhu: 36oC
3) Kepala
Terdapat chepal hematoma daerah temporal dekstra dan occipetal sebesar
kepalan tangan.
4) Mata
Kedua kantus mata bengkak, terdapat luka lecet kecil sekitar alis,
konjungtiva tidak anemis, sklera hiperemi.
5) Hidung
Terdapat sedikit darah di hidung, tetapi os nasal teraba utuh, tidak terdapat
krepitasi, tidak ada nyeri tekan.
6) Telinga
Bentuk telinga normal dan utuh, tidak ada otorhea, fungsi pendengaran baik.
7) Mulut
Gigi seri atas tanggal 1, bibir atas robek sekitar 8 cm.
8) Thoraks
Inspeksi : Terdapat jejas, memar disekitar toraks, terutama di sebelah
kanan lateral, terdapat retraksi dinding dada.
Palpasi : Terdapat perbedaan perkembangan dinding dada, terutama di
bagian lateral kanan.
Perkusi : Timpani di pulmo sinistra dan bagian pulmo kanan, kecuali
daerah lobus inferior dekstra.
Auskultasi : Terdapat ronchi.
9) Abdomen
Inspeksi : Tidak terlihat jejas di perut.
Auskultasi : Bising usus 5 x/mnt.
Palpasi : Perut supel, tidak terdapat nyeri tekan, besar hepar dalam
batas normal.
Perkusi : Timpani di pulmo sinistra dan bagian pulmo kanan, kecuali
daerah lobus inferior dekstra.
10) Ekstremitas
Terdapat vulnus lasceratum di daerah lutut kanan sebesar 5 cm, dicurigai
fraktur pada regio ante brachii dextra.
Kekuatan otot:
5555 2222
3333 5555
c. Pemeriksaan penunjang
1) Foto Rontgen thoraks
Emfisema subcutis pada dinding toraks soft tissue superior kanan.
Terdapat Pneumonia mediastinum kiri
Pneumotoraks dekstra parsial
Bayangan opaq pada paru dekstra e.c. contusio paru
Pneumia paru dekstra
Besar cor normal
Tak tampak jejas adanya fraktur costae
2) Foto Rontgen Kepala
Tak tampak garis fraktur pada neurocranium.
Struktur tulang baik
d. Therapi
Asam traneksamat 5 ml per iv
Ketorolac 1x30 mg per iv
ATS 1500 iu per iv
Ceftriaxone 1x1 gr per iv
Infuse Ringer Laktate 500 ml loading jam 19.00
Infuse Ringer Laktate ke 2 500 ml loading jam 19.30
B. Analisis Data
Data Etiologi Masalah
S: Pasien mengeluhkan Agen cidera fisik Nyeri akut
Sakit di sekujur tubuh
terutama di daerah lengan
atas tangan kanan.
P: cidera fisik
Q: nyeri perih dan ngilu.
R: ante brachii dekstra,
cruris sinistra, bibir, dan
daerah lecet yang lain.
S: Skala nyeri 9 (nyeri
berat)
T: dirasakan setiap saat
C. Diagnosa Prioritas
1. PK: perdarahan b.d. trauma
2. Pola nafas tidak efektif b.d. gangguan ekspansi paru
3. Nyeri akut b.d. agen cidera biologis
4. Kerusakan integritas kulit b.d. faktor mekanik
D. Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi &Rasional
PK: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. lakukan balut tekan pada luka
perdarahan selama 2 jam diharapkan perdarahan tidak luar.
b.d. terjadi, dengan kroteria hasil: R: luka yang terbuka dapat
trauma Indikator Skala Skala menimbulkan perdarahan.
awal tujuan 2. pantau adanya perdarahan
Tanda vital dalam batas 1 3
normal
internal dengan memantau TTV.
Keterangan: 1 (keluhan ekstrim) 2(kel. berat) R: status hemodinamik dapat
3(kel. sedang) 4(kel. ringan) 5(tdk ada keluhan) menggambarkan perdaraha yang
terjadi.
3. kolaborasi pemberian medikasi
untuk memberbaiki kerusakan
vaskuler dan hematologi akibat
trauma.
R: pemberikan medikasi untuk
memacu perbaikan endhotel dan
fibrinogen.
4. pantau adanya pembesaran chepal
hamatoma.
R: chepal hematoma dapat
menampung darah hingga 2000 cc
shg pemantauan perlu dilakukan.
5. berikan cairan perenteral.
R: kehilangan banyak darah dapat
menyebabkan syok hipovolemi.
Pola napas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pertahankan kepatenan jalan
tidak selama 2 jam diharapkan pola napas napas.
efektif b.d. pasien kembali efektif, dengan kriteria R: kepatenan jalan napas perlu
gangguan hasil: dijaga untuk meningkatkan
ekspansi Indikator Skala Skala ventilasi.
paru awal tujuan 2. Berikan terapi oksigen dengan
Kesulitan bernapas 2 3 nasal kanul 4 lt per menit.
takipnea 2 4 R: terapi oksigen dapat
Keterangan: 1 (kuat), 2(berat), 3(sedang),
4(ringan), 5(tidak ada)
meningkatkan saturasi oksigen
ke jaringan.
E. Implementasi
Diagnosa Implementasi
PK: 1. melakukan balut tekan pada luka luar yang terbuka dan menimbulkan
perdarahan perdarahan.
b.d. trauma 2. memantau adanya perdarahan internal dengan memantau TTV per 30
menit.
3. kolaborasi pemberian asam traneksamat 1 x 5ml per iv.
4. memantau pembesaran chepal hematoma.
5. memberikan cairan parenteral untuk mencegah syok hipovolemi.
Pola napas 1. mempertahankan kepatenan jalan napas dengan posisikan pasien
tidak efektif hiperekstensi
b.d. Nyeri 2. memberikan terapi oksigen dengan nasal kanul 4 lt per menit.
dada
F. Evaluasi
Diagnosa Evaluasi
Risiko S:-
perdarahan O: Tekanan darah sistole 70 mmHg
b.d. trauma A: masalah belum teratasi
Indikator Skala Skala Skala yg
awal tujuan dicapai
Tanda vital dalam batas 1 3 1
normal
P: lanjutkan intervensi memantau TTV.
Pola napas S: pasien mengatakan sulit bernapas.
tidak efektif O: terdengar ronchi, terlihat bayangan opaq pada paru destra, RR; 28x/mnt
b.d. gangguan A: masalah belum teratasi
ekspansi paru Indikator Skala Skala Skala yg
awal tujuan dicapai
Kesulitan bernapas 2 3 2
takipnea 2 4 2