Anda di halaman 1dari 18

CASE STUDY 3 : 

SENGATAN LISTRIK

Seorang pria, usia 28 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik tegangan tinggi (11.000 V).
Korban sebelumnya mengejar burung yang bertengger di tiang listrik berbahan logam. Saat kejadian itu
dia mengenakan sandal karet, dan dia tiba di IGD satu jam setelah kejadian. Hasil pengkajian terdapat
luka bakar ketebalan penuh di atas lengan bawah bilateral, telapak tangan, punggung atas kiri, kulit
kepala dan keduanya anggota badan, dengan sekitar 25% total luas permukaan tubuh yang terbakar.
Titik masuk busur listrik adalah pada kedua telapak tangan dan titik keluar berada pada jari kaki. Tn. J
mengerang kesakitan, kedua lengan dan tangannya tegang, bengkak dengan kedalaman 6mm, dan
tertekuk di pergelangan tangan. Waktu pengisian kapiler di ujung jari normal (CRT <3dtk), sensasi
sentuhan dan tekanan berkurang dan gerakan aktif (ROM) terbatas. Hasil pemeriksaan lab terdapat
mioglobinuria, produksi urin 300cc berwarna merah tua. Perawatan luka dini dilakukan perawatan
dengan dressing berbasis parafin cair. Hasil darah menunjukkan rhabdomyolysis parah (level creatine
kinase = 42670 U/L) dan cedera ginjal akut (134,6 mol/L). Troponin 'I' adalah normal dan
elektrokardiogram menunjukkan sinus takikardia, yang mengesampingkan cedera jantung.

Tugas :

1. Identifikasi hasil pengkajian pada ABC


a. Airway : Tidak ada sumbatan pada jalan napas
b. Breathing : RR 30 kali/menit
c. Circulation : TD: 110/90 mmHg, N: 120 x/m, S : 37,2°C , CRT < 2 detik (normal)
d. Dissability : GCS 14 ( E4 M5 V5 ), keadaan umum lemah

2. Jelaskan bagaimana penatalaksanaan pada pasien tersebut

Penatalaksanaan dari pasien yang terkena sengatan listrik dan luka bakar 25% menurut
(Suzan & Eka Andayani, 2017) meliputi:

1. Resusitas cairan

a. Berikan cairan kristaloid seperti RL (Ringer Laktat) dengan menggunakan formula


Parkland yang dimodifikasi (Formula Baxter) yaitu :3-4 cc x KgBB x % Luas Luka
Bakar / 24 jam.

b. Setengah pertama dari cairan diberikan 8 jam pertama, dihitung dari awal terjadinya
luka bakar.

c. Setengah kedua dari cairan diberikan 16 jam kemudian.


d. Pantau adekuatnya resusitasi dengan melihat urin output, EKG, nadi, tekanan darah, laju
pernafasan dan saturasi.

e. Tambah resusitasi cairan jika dibutuhkan.

2. Perawatan Luka Bakar

Tujuan utama dari perawatan luka ini adalah untuk mengurangi kehilangan cairan,
mencegah pengeringan kulit yang masih layak, mempercepat penyembuhan dan mencegah
terjadinya infeksi. Tata laksana awal luka bakar adalah melakukan pembersihan dan
membuang jaringan yang tidak vital dengan sabun dan air.

3. Analgesik (Tata Laksana Nyeri)

Mengurangi nyeri merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam penatalaksanaan


dengan luka bakar. Kadang diperlukan juga sedasi untuk mengurangi kecemasan dengan
memberikan golongan narkotik analgesi seperti morfin atau fentanil. Morfin yang diberikan
memalui intravena yaitu dengan dosis 0,05-0,1 mg/KgBB.

4. Pemberian nutrisi

Pasien diberikan nutrisi dengan menggunakan rule of thumb antara 25-30 kkal/kgBB
dengan mempertimbangkan pasien sudah berada pada fase flow. Selanjutnya pemberian
nutrisi di tingkatkan bertahap sesuai toleransi dan klinis pasien.

3. Buatlah asuhan keperawatan pada pasien tersebut

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Tanggal/Jam MRS : 5 -10 - 2021 (09.00 wib) Diagnosis Medis : Electrical Injury
Tanggal/JamPengkajian : 5 - 10 - 2021 (09.15 wib)

IDENTITAS PASIEN
1. Nama Pasien : Tn. J
2. Umur : 28
3. Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Supir
7. Alamat : Surabaya
8. Sumber Biaya : BPJS

KELUHAN UTAMA
1. Keluhan utama: Nyeri akibat luka bakar

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG/MECHANISM OF INJURY/EVENT


Tn J mengalami luka bakar ketebalan penuh di atas lengan bawah bilateral, telapak tangan, punggung atas kiri,
kulit kepala dan keduanya anggota badan, dengan sekitar 25% total luas permukaan tubuh yang terbakar.

OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Triage : Biru Merah Hijau Kuning
2. Kesadaran (Alert, Verbal, Pain, Unresponsive): Alert
3. Tanda tanda vital
S : 37,2°C N : 120 x/m T : 110/90 mmHg RR : 30 x/m SpO2: 95%

4. Keluhan Nyeri ya tidak


P : sengatan listrik
Q : Terbakar
R : telapak tangan, punggung atas kiri, kulit kepala dan keduanya anggota badan
S : 8/10 (savere)
T : terus menerus
Pengkajian skala nyeri dengan Wong Baker
5. Airway dan C Spine Control/ Immobilization
a. Jalan Nafas , bebas  ya tidak
b. Obstruksi/ Sumbatan  tidak sebagian total
c. Benda Asing  tidak padat cair
Berupa : -
d. Mulut, terkatup tidak  ya
e. Batuk produktif tidak produktif
Sekret:- Konsistensi :-
Warna:- Bau :-
f. Jejas yang mendukung kecurigaan fr.tulang servikal: -

6. Breathing
a. Normal ya  tidak
b. Keluhan: sesak tidak ya nyeri waktu nafas orthopnea
waktu istirahat beraktifitas
c. RR:30 x/m
d. Pergerakan dada simetris asimetris
e. Penggunaan otot bantu nafas: tidak ya
Jenis: -
f. Irama nafas teratur  tidak teratur
g. Pola nafas Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes Biot
h. Suara nafas Vesikuler Bronko vesikuler Crackles
Ronki Wheezing hipersonor
i. Suara perkusi sonor redup
paru
j. Kelainan tulang dada: -
k. Data tambahan: -

7. Circulation
a. Nadi Karotis: teraba tidak
Nadi Perifer: kuat  lemah tidak teraba
Perdarahan: - cc Lokasi -
b. Irama jantung: regular  ireguler
c. Suara jantung: normal (S1/S2 tunggal) murmur
gallop lain-lain.....
d. Ictus Cordis: -
e. CRT 2 detik
f. Turgor normal turun/ lambat kembali
g. Akral/ perfusi: hangat kering merah basah pucat dingin
h. ECG & Interpretasinya:
elektrokardiogram menunjukkan sinus takikardia, yang mengesampingkan cedera jantung.
i. Data tambahan: Troponin T normal

8. Disability
a. Kesadaran Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor Koma
b. Gelisah tidak ya
c. GCS : 14 ( E4 , V5, M5)
d. Refleks cahaya: -/ -
e. Pupil isokor anisokor Diameter:-/-Mm
f. Kejang  tidak ya
g. Hemiparese/ plegia tidak ya (Ekstremitas kiri/ kanan), tetraplegi
h. Refleks fisiologis patella triceps biceps (tidak diukur)
i. Refleks patologis babinsky oppenheim schaefer
Meningeal Sign kaku kuduk brudzinsky kernig
Lain-lain (tidak diukur)
j. Tanda PTIK Muntah proyektil nyeri kepala hebat. Lain-lain-
k. Curiga Fraktur cervikal jejas atas klavikula multiple trauma, Lain-lain-
l. Tanda Fraktur Basis Cranii
Bloody rinorhoe Bloody otorhoe
Brill Hematoma Batle Sign
m. Data tambahan:
-

9. Exposure
Bone dan Integumen
a. Perubahan bentuk : ada tidak
Lokasi/deskripsi: -
b. Tumor/benjolan: ada tidak
Lokasi/deskripsi: -
c. Luka: ada tidak
Lokasi/deskripsi: terdapat luka bakar ketebalan penuh di atas lengan bawah bilateral, telapak tangan,
punggung atas kiri, kulit kepala dan keduanya anggota badan dengan luas 25%
d. Pergerakan sendi: bebas terbatas
e. Kekuatan otot: - -

- - (tidak diukur)
f. Kelainan ekstremitas: ya tidak
g. Kelainan tulang belakang: ya
tidak 
Frankel: -
h. Fraktur: ya tidak
- Jenis :-
i. Traksi: ya tidak
- Jenis :- Beban :-
- Lama pemasangan :-
j. Penggunaan spalk/gips: ya tidak
k. Sirkulasi perifer: normal (crt < 2 dtk)
l. Kompartemen syndrome ya tidak
m. Kulit: ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
Turgor baik kurang jelek
Pitting edema: + grade: 3+
Ekskoriasis: ya tidak
Urtikaria: ya tidak

n. Luka operasi: ada tidak


Tanggal operasi :-
Jenis operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
Drain ada :tidak
- Jumlah :-
- Warna :-
- Kondisi area sekitar insersi :-
o. ROM : terbatas pada ekstremitas atas dan bawah

p. Data tambahan: lengan tegang, menekuk di bagian pergelangan tangan.

10. Eliminasi Urin


a. Normal : Ya tidak
b. Keluhan kencing:
Bila ada, Ada Tidak
jelaskan:
Produksi urin 300cc berwarna merah tua, mengalami mioglobinuria
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

c. Kemampuan berkemih:
Spontan  Alat bantu, sebutkan: Kateter Urin
Jenis : Intermitten
Ukuran : 16FR
Hari ke :1
d. Produksi urine : 300 ml/jam
Warna : merah tua
Bau : Anyir dan bau ammonia yang kuat
e. Kandung kemih: Membesar ya tidak
Nyeri tekan ya tidak

11. Pencernaan
a. Normal  Ya tidak
b. Mulut:  bersih kotor berbau
c. Membran mukosa: lembab  kering stomatitis
d. Tenggorokan:
sakit menelan kesulitan menelan
pembesaran tonsil nyeri tekan
e. Abdomen: tegang kembung ascites, lingkar abdomen
….. cm
Nyeri tekan: ya tidak
f. Peristaltik: 5x/menit suara bising usus hipoaktif hiperaktif
g. BAB: 1x/hari Terakhir tanggal : 5 Oktober 2021
h. Keluhan BAB, jelaskan:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
12. Sistem Endokrin
a. Pembesaran tyroid: ya  tidak
b. Pembesaran kelenjar getah bening: ya  tidak
c. Hipoglikemia: ya  tidak, Nilai:
d. Hiperglikemia: ya  tidak, Nilai:
e. Data tambahan:..................Jelaskan:..................................................
TB :165cm BB : 67kg
IMT :.24.8 Interpretasi : Ideal
LOLA :.37.3

ANAMNESA AMPLE (Allergy, Medication, Past Medical History, Last


Meal, Event/kejadian):
Tersambar petir dengan titik masuk busur listrik adalah pada kedua telapak tangan dan titik keluar berada pada
jari kaki

PEMERIKSAAN RISIKO JATUH


Pemeriksaan Risiko Jatuh Morse
Faktor Risiko Skala Poin Skor Kesimpulan/
Pasien Masalah
Riwayat Jatuh Ya, dalam 3 bulan terakhir 25
Tidak 0 Tidak ada riwayat
jatuh
Diagnosis Sekunder (≥ Ya 15 15 Ada riwayat
diagnosis medis) tersengat listrik
Tidak 0
Alat Bantu Perabot
Tongkat/ Alat Penopang
Tidak Ada/ kursi roda/ 0 Tidak memakai alat
perawat/ tirah baring bantu
Terpasang Infus/ terapi Ya 20 20 Terpasang infus
intravena NaCl 0.9%
Tidak 0
Gaya Berjalan Terganggu/ kerusakan 20
kelemahan 10 10 Kekuatan otot lemah
Normal/ tirah baring/ 0
imobilisasi
Status Mental Sering lupa akan keterbatasan 15
yang dimiliki/ tidak konsisten
dengan perintah
Orientasi baik terhadap 0 0 Mental baik
kemampuan diri sendiri
Catatan Total 45 Risiko Jatuh Rendah

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Jelaskan data subyektif dan obyektif terkait masalah psikososial yang ditemukan
Klien tampak gelisah, tegang, dan cemas karena syok setelah mengalami kecelakaan tersengat listrik dan
khawatir akan kondisinya

PENGKAJIAN SPIRITUAL
a. Kebiasaan beribadah
- Sebelum sakit  sering kadang- kadang tidak pernah
- Selama sakit  sering kadang- kadang tidak pernah

b. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah:


Dibantu wudu/tayamum
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Radiologi, EKG, USG, dll):

Hasil darah menunjukkan rhabdomyolysis parah (level creatine kinase = 42670 U/L) dan cedera ginjal akut
(134,6 mol/L). Troponin 'I' normal dan elektrokardiogram menunjukkan sinus takikardia, yang
mengesampingkan cedera jantung.

TERAPI:

Resusitasi cairan dengan NaCl 0.9% sebanyak…

Surabaya, 5 Oktober 2021

(Ns. Mediani)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ANALISIS DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


(Subyektif dan Obyektif) (berupa pohon (sesuai standar
masalah) SDKI/NANDA/yang lain)
DS: Luka bakar di kepala Pola Napas Tidak
- sesak napas akibat tersengat Efektif

Kontraksi otot
pernapasan tidak
terkontrol
DO:
- RR:30 x/m Kejang
- Dispnea
- Irama napas tidak teratur Dispnea
- Luka bakar di kepala
DO : Gangguan Eliminasi urin
(D.0040)
DS

DS : Nyeri Akut (D.0077)


Tn. J mengerang kesakitan,

DO :
kedua lengan dan tangannya tegang, bengkak
dengan kedalaman 6mm, dan tertekuk di
pergelangan tangan.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

TANGGAL: .................................
1.
2.
3.
4.
5.
6.
RENCANA INTERVENSI

Hari, Waktu Diagnosa Keperawatan


Tanggal (WIB)
Intervensi
(Tujuan, Kriteria Hasil)
5/08/21 10.00 Pola Napas Tidak Efektif (D.0005) b.d Hambatan upaya napas d.d dispnea, Pemantauan Respirasi (I.01014)
pola napas abnormal, fase ekspirasi memanjang.
Obeservasi
1. Monitor Frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan Pola Terapeutik
Napas Membaik , dengan kriteria hasil:
1. Atur interval pemantauan respirasi selama 8 jam sekali
a. Ventilasi Semenit Meningkat : 5 2. Dokumentasikan Hasil pemantauan
b. Dispnea Menurun : 5
c. Frekuensi Napas Membaik dibuktikan dengan RR : 12 – 20 per menit
Edukasi
1. Informasikan hasil pemantauan

5/08/21 11.00 Gangguan Eliminasi urin (D.0040) b.d penurunan kapasitas kandung kemih Manajemen Eliminasi Urin (1.04152)
d.d Oliguria, Eliminasi urin 300cc, Miglobinuria
Observasi :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, Eliminasi Urin 1. Identifikasi Faktor yang menyebabkan retensi urin
Membaik, dengan kriteria hasil: 2. Monitor Eliminasi Urin (Volume, Frekuensi, Warna)
1. Distensi kandung kemih menurun : 5
2. Volume residu urin menurun : 5 Terapeutik

1. Catat waktu-waktu dan haluran berkemih.


2. Ambil sampel urin tengah (midstream) / Kultur Urin

Edukasi :
1. Ajarkan mengambil specimen urin (midstream)
2. Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluran urin

5/08/21 12.00 Nyeri Akut (D.0077) b.d Agen Pencedera Fisik (tersengat listrik, terbakar) Manajemen Nyeri (I.08238)
d.d Tn. J mengerang kesakitan, kedua lengan dan tangannya tegang, bengkak Observasi
dengan kedalaman 6mm, dan tertekuk di pergelangan tangan.
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas nyeri, kualitas rasa nyeri, skala
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan nyeri.
Tingkat Nyeri Menurun, dengan kriteria hasil:
2. Identifikasi pengaruh
1. Keluha nyeri menurun : 5
nyeri pada kualitas hidup
2. Meringis menurun : 5
3. Gelisah Menurun : 5 Terapeutik
4. Ketegangan Otot Menurun : 5 1. Berikan Teknik non-farmakologis (terapi music, imajinasi terbimbing)
5. Pola Napas Membaik : 5 untuk meredakan nyeri
6. Fungsi Berkemih Membaik : 5 2. Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri ; suhu ruangan, bising
3. Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi

1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri


2. Jelaskan startegi meredakan nyeri yang telah dilaksanakan
3. Anjurkan monitoring nyeri secara mandiri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl No. DK Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
/ Shift (WIB)
Kamis, D.0057 10.30 Obeservasi 14.00 S : Pasien mengatakan bahwa rasa lelah dan lesunya menurun
5/08/21
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh walaupun belum sepenuhnya seperti sediakala
yang mengalami keletihan (pasien
O : pasien memiliki dan mencoba untuk terus kemampuan aktifitas
mengatakan hanya mengeluh lelah, lesu, dan
sedikit namun bertahap dan tidak memforsir dengan kegiatan yang
10.35 tidak mampu beraktivitas berat dan rutin)
berat
Terapeutik
1. Menyediakan lingkungan nyaman dan A : Masalah Belum Teratasi
10.45 rendah stimulus (suara dan bising dikurangi
10.47
dan pasien bisa istirahat dengan nyaman P : Intervensi Dilanjutkan.
serta mengurangi rasa muntah dan mual)

Edukasi
10.55
1. Menganjurkan tirah baring (pasien dan
keluarga memberikan posisi tirah baring)
2. Menganjurkan melakukan aktifitas secara
bertahap (pasien dan keluarga bersedia
untuk berlatih dan melatih aktivitas sedikit
namun bertahap)

Kolaborasi
1.
pemberian zat besi)

Kamis, D.0032 Terapeutik : 젠 14.00 S : Pasien merasa lebih baik dan ingin terus melakukan ini sampai 젠
5/08/21
kondisi stabil
1. Membersihkan atau Oral Hygine
sebelum pasien makan.
12.10 O : Pasien lebih berenergi dan tidak tampak lemas serta mengurangi
Edukasi : mual muntah

1. Ajarkan diet zat besi, asam folat (pasien


menerima saran dari perawat dan 젠

12.15 berencana untuk lebih banyak


memberikannya nutrisi zat besi dan A : Masalah Belum Teratasi
asam folat) 젠

Observasi :
P : Intervensi Dilanjutkan.
1. Mengidentifikasi Status Nutrisi,
didapatkan bahwa pasien mual muntah
12.20 젠
yang disebabkan oleh anemia dan racun
dalam darah pasien
2. Mengidentifikasi Kebutuhan Kalori dan
12.25 Jenis Nutrien (Pasien membutuhkan zat
besi dan asam folat sebagai elemen
penambah darah) 젠

12.30 3. Memonitor Asupan Makanan ynag


diberikan, jangan berikan asupan yang
beresiko memperparah kondisi ginjal
pasien
Observasi
Kamis, D.0114 14.00 S : Pasien merasa obat dan terapi tidak ada gunanya, karena ia
1.
5/08/21
merasa tak kunjung sembuh
program pengobatan (pasien mengatakan
kalau merasa bosan dengan obat hipertensi
yang pernah diberikan)
O : Pasien tampak tidak ingin berkomitmen walaupun keluarga
Terapeutik berusaha meyakinkannya
1. Mendiskusikan dan meminta pasien dan
keluarganya untuk berkomitmen menjalani
serta mendampingi program pengobatan A : Masalah Belum Teratasi
dengan baik (didapatkan keluarga pasien
bersedia untuk mendampingi)
2. Mendiskusikan hal-hal yang dapat
P : Intervensi Dilanjutkan.
mendukung atau menghambat berrjalannya
program pengobatan (kebosanan, kemauan
untuk meningkatkan kondisi agar lebih
baik)
3. Melibatkan keluarga untuk mendukung
program pengobatan yang dijalani

Edukasi
1. Menginformasikan pengobatan yang harus
dijalani (menganjurkan untuk tetap
konsisten dengan terapi hemodialisa yang
sudah dijalankan namun ditinggal hingga
satu tahun lamanya, pasien mengatakan
kalau ia merasa jenuh dan tidak nyaman
dengan terapi hemodialisa yang
dilakukannyua)
2. Menginformasikan manfaat yang diperoleh
bila melakukanyya secara teratur
DAFTAR PUSTAKA
Suzan, R., & Eka Andayani, D. (2017). Tata Laksana Nutrisi Pada Pasien Luka Bakar Listrik. Jambi Medical Journal, 5(1), 1–13.
https://doi.org/10.22437/jmj.v5i1.3598

Anda mungkin juga menyukai