Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

BUDIDAYA PEMBENIHAN IKAN HIAS


PEMELIHARAAN IKAN MAS KOKI

Disusun oleh
Nama : M. Rizqie Molza
Mohammad Valldyka Alfath
Muhammad Farid Nabil
Muhammad Ivan Juliansyah
Rafliandi Prisko Hardiansyah
Rifqi Azis
Kelas : XI IPA 1

SMAN 4 REJANG LEBONG

Jalan Teladan No.3,Pelabuhan Baru,Curup, Kabupaten Rejang Lebong,Bengkulu

Tahun Ajaran 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehandirat Allah SWT yang senantiasa kita
panjatkan , atas limpahan rahmat dan kasih-Nya serta anugerah-Nya dan berkat
petunjuk-Nya lah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah budidaya
pembenihan ikan hias, sebagai tugas Kewirausahaan di SMAN 4 REJANG
LEBONG tahun 2022

Didalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa
kami sajikan dengan topic “MAKALAH BUDIDAYA PEMBENIHAN IKAN
HIAS”. Dimana didalam topic tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari
khususnya agar siswa-siswi atau pun masyarakat umum lebih tertarik untuk
membudidayakan ikan hias sebagai usaha tersebut.

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagi


pihak-pihak yang terkait dan juga untuk kepentingan dalam pengembangan
SMAN 4 REJANG LEBONG dalam unit produksi. Tak lupa kami sampaikan
banyak-banyak terimakasih untuk semua pihak yang telah terlibat dalam
penyusunan proposal ini, disadari bahwa kami tidak akan pernah bisa menyusun
makalah ini , tanpa ada kerjasama yang baik dari berbagai pihak.

Curup, 19 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................i


DAFTAR ISI ...........................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Tujuan Masalah ............................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN ..........................................................3


2.1 MAS KOKI DAN RANCHU........................................... 3
2.2 PERKEMBANGAN MAS KOKI .................................... 3
2.3 STRAIN ATAU JENIS MAS KOKI DARI CINA ............. 4
2.4 STRAIN ATAU JENIS MAS KOKI DARI JEPANG......... 7
2.5 STRAIN ATAU JENIS MAS KOKI DARI THAILAND ..... 8
2.6 PERSIAPAN PEMELIHARAAN MAS KOKI ...................... 9
2.7 CIDERA DAN PENYAKIT PADA MAS KOKI ................... 10
2.8 PEMBENIHAN DAN PEMBESARAN MAS KOKI ............. 10
2.9 MERAWAT CALON INDUK SEBELUM DIPIJAHKAN .. 14
2.10 HABITAT MAS KOKI............................................................ 14
2.11 MARKETING .......................................................................... 14
2.12 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA ..................................... 17
2.13 PENGOLAHAN IKAN MAS KOKI ...................................... 18

BAB III. PENUTUP .................................................................19


3.1 Kesimpulan .................................................................. 19
3.2 Saran........................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Mas koki sudah dikenal masyarakat


pecinta ikan hias sejak era 60-an.
Namun, harus diakui bahwa kualitasnya
pada saat itu belum sebaik mas koki
yang ada sekarang. Kabar gembira bagi
mas koki mania karena kini sudah hadir
kembali jenis mas koki produksi Cina,
Jepang, dan Thailand. Mas koki jenis baru (goldfish new strains) ini menyajikan
aneka bentuk tubuh dan jambuk yang eksklusif serta variasi warna yang
menawan. Postur tubuhnya yang mengundang decak kagum siapapun yang
memandangnya.

Sepertinya tidak berlebihan jika mas koki dijuluki “ ratu selendang mayang”
karena kemilau sisik yang gemerlapan dak selendang ratu dan ekor yang
melambai genulai bak ratu yang terurai. Sungguh suatu pemandangan yan tak
mungkin dilewatkan saat mas koki memamerkan keindahan dan keanggunannya.
Sekalipun corak warna mas koki tak semeriah guppy, bentuk siripnya tidak
seindah cupang, serta jambulnya tak senonong lohan, tetapi pola hidupnya yang
cinta damai serta perawatan yang tidak terlau sulit maka dapat dipastikan bahwa
mas koki dapat menarik minat para aquarist.

Tentang jenis pakan maskoki tidak terlalu sulit, cukup dibrikan pellet atau cacing
sutera sudah bisa membuat warna dan jambulnya menjadi indah. Untuk masalah
penyakit mungkin mas koki cukup kuat mengahadapi nya. Serangan kutu ikan
seperti Argullus indicus dan Lerna cyprinacea sanngup ditanggulanginya.

1
1.2 Tujuan Masalah.
Permasalahan utama yang sering dihadapi para pecinta maskoki adalah
perawatan agar dapat selalu tampil prima. Untuk permasalahan ini sangat
dibutuhkan pengetahuan mengenai kondisi air,pemilihan pakan yang sesuai,
serta teknik pencegahan dan pengobatan terhadap serangan berbagai macam
penyakit. Bila hal-hal tersebut tidak diperhatikan, maka keindahan dan
keanggunan mas koki akan hilang.
Dalam makalah ini akan diuraikan mengenai solusi dari sejumlah
permasalhan dalam prawatan ikan maskoki ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MAS KOKI DAN RANCHU.


Mas koki cukup banyak jenisnya. Itu disebabkan setiap tahun negara
penghasil mas koki berkualitas seperti Jepang dan Cina selalu berhasil
mencetak jenis baru untuk memuaskan selera para pecinta mas koki di
seluruh dunia. Selain kedua negara tersebut, Thailand dengan produk
barunya, jenis ranchu dengan moto perjualan “ Ranchu special for collector
and contest”.

Kehadiranya bukan berarti jenis mas koki lama tidak lagi diproduksi atai
harga jualnyamenjadi rendah. Di Indonesia ptoduk lama seperti pearscale atau
ornada masih tetap diproduksi dan di kembangbiakan oleh peternak di
Tulungagung,Jawa timur, karena masih memounyai nilai jual yang tinggi.
Psar luar negeripun, seperti Ausrtalia, Belanda, Italia, dan beberapa negera di
negara timur tengah setiap bulannya nasih menerima kiriman sampai puluhan
ribu ekor.

2.2 PERKEMBANGAN MAS KOKI.


Cina merupakan asal dari ikan mas koki. Di Cina mas koki menjadi
satwa klangenan yang mengisi akuarium sejak dinasti sung berkuasa pada
tahun 960-1279. Akan tetapi, pada pemerintahan Dinasti Ming(tahun 1368-
1644) mas koki disebar luaskan ke mancanegara.
Jepang merupakan salah satu negara tempat penyebaran mas koki. Mas
koki yang ada di Jepang pada awalnya berasal dari Cina yang masuk pada
kejayaan shogom sekitar tahun 1500. Pada masa itu, mas koki hanya
dipelihara oleh kaum ningrat. Barupada zaman Bunsei(tahun 1824)mas koki
bisa dinikmati keindahannya oleh berbagai kalangan dan dibudidayakan
secara besar- besaran. Paling tidak, ada tiga kawasan yang dikenal sebagai
sentral mas koki di Jepang yaitu Yatomi di provinsi Aichi, Koroyama di
provinsi Nara, dan Tokyo. Sementara Koriyama sejak tahun 1704 sudah
dijadikan sebagai pusat bisnis maskoki.

3
Mas koki begitu dicintai oleh masyarakat Jepang. Terbukti setiap tahun
pada saat musim panas atau setiap bulan agustus selalu digelar festival
Lantera maskoki bertempat di Yunai-Yamaguchi. Ketika perayaan sedang
berlangsung, lentera berbentuk mas koki dipajang di setiap rumah sampai
waktu perayaan selesai. Lentera yang berbentuk mas koki tersebut di beri
nama Kingyu-Choukin. Tradisi ini dirayakan sebagai upaya penyanbutan
datangnya musim panas. Selain festival lentera, ada satu lagi acara tradisional
yang berhubungan dengan mas koki, yaitu festuval shirobeko no matename.
Festival tersebut sudah berlangsung sejak pemerintahan dinasti Edo(1603-
1867)hingga sekarang. Kini festival tersebut dijadikan tontonan untuk
wisatawan mancanegara. Pada saat festival berlangsung, pameran mas koki
jenis tebaru pun dipamerkan. Kecintaan masyarakat Jepang terhadap mas
moki dibuktikan dengan hadirnya mas koki jenis baru pada setiap tahunnya.
Selain Jepang, Thailand sejak tahun 2000 sudah menjelma menjadi
produsen ranchu yang setara dengan Jepang. Di Thailand sudah berdiri klub
ranchu yang didirikan oleh para peternak yang diberi nama The ranchu club
of Thailand. Ranchu tersebut sebenarnya berasal dari Jepang,namun dengan
segala kecanggihan peralatan pertanian moderb Thailand, ranchu
dikembangbiakkan, dan diperindah corak warnanya. Salah satu peternak
penghasil strain ranchu terbaik di Thailand adalah Narat Sukhintai.
Pembudidayaan ranchu berkembang dengan pesat sehingga pada tahun 2003
tidak kurang dari 18 peternak dan eksportir ranchu berskala Thailand antara
lain Chatutak di Bnagkok dan Nonthaburi.

2.3 STRAIN ATAU JENIS MAS KOKI DARI CINA.


Mas koki dalam bahasa jepang disebut Chin Yii yang artinya ikan emas.
Mas koki dipercaya bisa mendatangkan rezeki dan kemakmuran. Di Thung
Hoi, sentra mas koki di Cina, hampir setiap rumah dijumpai nas koki sebagai
penghias rumah. Menurut mereka jika didalam rumah ada akuarium berisi
ikan maskoki, niscaya di rumah tersebut akan ada kedamaian dan ketenangan
jiwa. Jumlah maskoki yang dipelihara dalam stu akuarium sebanyak sembilan
ekor. Jumlah tersebut tidak bisa lebih atau kurang karena sembilan
merupakan simbol keabadian. Artinya, bila sang pemilik mendapatkan hoki
maka keberuntungannya tersebut bisa bersifat abadi dan dirasakan sampai
anak cucunya.
Beberapa strain maskoki asal Cina yang populer saat ini yaitu pear scale,
bubble eyes, red cap Oranda, telescope eyes, dan pompom.

4
1. Chin Choo Yu (pearlscale)
Bentuk tubuh mas koki ini bulat seperti bola pingpong, siripnya
enam buah, serta bentuk kepalanya besar memanjang dan tidak
berjambul. Ciri khas maskoki ini terletak pada sisiknya. Seluruh sisik
pada tubuhnya menonjol mirip dengan buah jagung dan warna sisiknya
berkilau seperti mutiara sehingga disebut
pearlscale atau sisik mutiara. Di Indonesia,
maskoki jenis ini dikenal dengan sebutan
mas koki mutiara. Warna yang umum
dijumpai terdiri dari kombinasi warna
merah oranye dan putih. Strain baru
maskoki ini mempunyai warna yang lebih
menarik, seperti calico pearlscale. Warna tubuh dan siripnya terdiri dari
kombinasi biru, hitam. Dan orange. Corak warna totol-totol atau
membentuk bercak- bercak hitam.
Jenis baru yang legih eksklusif adalah crown pearlscale. Jenis ini
mempunyai kelebihan pada bentuk kepala dan kilauan butir- butir
mutiara di tubuhnya. Pada umumnya, kepala maskoki mutiara kecil tidak
berjambul. Butir mutiara juga terkadang tidak berkilau dan kurang
menonjol. Sementara itu, jenis crown pearlscale berjambul besar dan
butir mutiaranya terlihat lebih nyata dan menonjol.

2. Shui pao yo (Bubble eyes).


Postur tubuh maskoki jinis ini panjang dan bulat. Punggung datar
tanpa sirip dan sirip ekor panjang. Ciri khas jenis maskoki bubble eyes
terletak pada keunikan bentuk matanya.
Di bawah pelupuk matanya, terdapat gelembung besar yang
terkadang menutupi bagian mukanya. Matanya yang besar seperti balon
itulah yang membuatnya di sebut bubble eyes. Di Indonesia, strain ini di
sebut maskoki mata balon. Warna tubuh pada umumnya orange.
Strain baru baru dari kelompok bubble eyes yaitu fantastic bubble
eyes. Di sebut demikaian karena komposisi warna tubuhnya yang sangat
fantastik. Tubuh berwarna putih metalik dengan bagian atas kepala di
hiasi warna merah. Sementara seluruh sirip berwarna putih transparan
berkombinasi warna merah. Mata fantastis bubble eyes menonjol,
berwarna merah atau orange berkombinasi dengan putih.

5
3. Hong tou (red cap Oranda)
Postur tubuh maskoki ini bulat gempal. Punggung agak bungkuk di
hiasi sirip punggung. Ekor panjang dan membuka lebar seperti kipas. Di
kepalanya terdapat jambul besar berwarna merah cemerlang yang
terkadang lebarnya melebihi kepalanya.
Keunikan mas koki ini terletak pada
komposisi warna tubuhnya dan jambul.
Warna tubuhnya yang putih, sedangkan
warna jambulnya merah cemerlang. Di
Indonesia, strain ini disebut maskoki
resket.

4. Tong pao yen ( telescope eyes)


Postur tubuh maskoki ini bulat gempal. Bentuk punggungnya
membungkuk dengan hiasan sirip punggung. Ekor panjang dan berujung
transparan. Keunikan maskoki ini terletak pada mata yang menonjol
keluar, seperti orang sedang
menggunakan teropong sehingga
maskoki ini diberi nama telescope
eyes. Di Indonesia maskoki ini
dikenal dengansebutan mas koki
mata belok. Strain tebaru maskoki
ini mempunyai warna tubuh
kombinasi putih dan hitam, mirip
dengan beruang panda. Warna hitam putihnya berkilau seperti salju dan
matanya bersinar, seperti mata nga sehingga mas koki ini di beri nama
panda dragon eyes.

5. Run chiu yu (Pompom)

Postur tubuhnya bulat gempal. Bagian


kepalanya di hiasi jambul tipis.
Punggungnya agak membungkuk dengan
hiasan sirip punggung. Keunikan maskoki
ini terletak pada jambul yang berada di luar
bagian depan mukanya.
Jambulnya tersebut merupakan selaput jaringan keluar dari dalam
hidungnya. Dengan demikian, jika maskoki ini sedang berenang, jambul
tersebut melambai- lambai layaknya hiasan di tangan gadis pemandu
sorak(pompom girl). Oleh sebab itu maskoki ini diberi nama pompom.
Di Amerika serikan maskoki ini di beri nama narial bouquet.

6
2.4 STRAIN ATAU JENIS MAS KOKI DARI JEPANG.
Ada beberapa strain maskoki dari negara sakura yang berkualitas baik
dan namanya sangat populer dipasar ikan dunia, antara lain sebagai berikut.

1. Shishigashira ( red Oranda)


Shishigashira merupakan maskoki hasil tangkaran kagoshima sejak
thun 1781. Strain ini berasal dari daratan cina yang disebut hon mao tze.
Postur tubuhnya bulat panjang dengan ekor panjang dan membuka lebr.
Bentuk punggungnya agak datar dan mempunyai sirip di punggungnya.
Keunikan maskoki ini terletak pada jambul di kepala yang tinggi dan
besar berwarna orange. Warna tubuhnya merah orange, sedangkan siripnya
putih transparan bersemburat orabge cemerlang. Maskoki yang satu ini
sangat terkenal di dunia dengansebutan red Oranda. Di Indonesia, maskoki
ini disebut mas koki penser.
2. Ryukin( tossa swallow tail)
Strain ini hasil budi daya penangkar dari Yatomi. Bentuk tubuhnya
bulat gumpal. Bersirip punggung tinggi dan berekor panjang. Keunikan
maskoki ini terletak pada bentuk tubh yang bulat dan sirip ekor yang lebar
terangkat tinggi. Mirip dengan seekor burung perak yang sedang birahi. Di
Indonesia , maskoki ini di sebut tosakin atau koki tossa.
3. Calico( milticolour)]
Ciri khas calico ini terletak pada komposisi warna di tubuh dan
siripnya. Warna tersebut terdiri dari putih, hitam, merah, dan orange.
Setiap warna membentuk pola yang tidak beraturan, terkadang membentuk
pola seperti spot(totol) yang tidak sama besarnya. Sering juga dijumpai
warna tersebut membentuk flek(bercak) yang saling bertumpahan. Bahkan,
sering dijumpai kedua pola tersebut saling bertupang tindih. Sementara
warna sisiknya ada yang berkilaukan dan ada yang transparan. Maskoki ini
hasil tangkaran Mr. Kichigoro Akiyama gold fish farm- Tokyo tahun 1912.
4. Ranchu (lionhead peacock tail)
Strain maskoki yang satu ini dianggap saja sebagi “raja”- nya
maskoki. Penyebabnya adalah variasi warna nya banyak dan bentuk
tubuhnya bulat gempal sehingga sangat disukai para maskoki mania dari
seliruh penjuru dunia. Di Jepang, ranchu dikenal sejak tahun 1704. Sosok
tubuh ranchu pendek, bungkuk, dan berbentuk bulat lonjong seperti telur.
Punggung agak mendatar dan tidak bersirip punggung. Sirip ekor pendek
dan membuka lebar seperti ekor burung merak. Keunikan ranchu terletak
pada bagian muka dan kepalanya. Pada bagian muka dan kepala ranchu
ditutupi jambul seakan- akan seluruh wajahnya seperti bengkak. Mata dan
mulutnya seperti tertarik kedalam jambul sehingga seluruh wajahnya
seperti tenggelam di dalam jambul.

7
2.5 STRAIN ATAU JENIS MAS KOKI DARI THAILAND.
Ranchu Thailand merambah ke Indonesia pada tahun 2003. Beberapa
jenis ranchu yang populer bisa dijumpai di setiap gerai ikan hias di seluruh
nusantara ini.
Kehadirannya disambut gembira oleh para aquarist yang demam cerita
mistik karena konon ranchu dipercayai sebagai pembawa keberhuntungan,
kesuksesan dan pelindung dari marabahaya. Adapun strain ranchu yang
kental dengan cerita mistik tersebut antara lain sebagai berikut.
1. White ranchu.
Seluruh tubuh sampai dengan sirip- siripnya berwarna putih mutiara.
Jambul menutupi seluruh bagian muka yang berwarna putih kekuningan.
Terkadang dijumpai warna merah bersemburat di bagian tubuh dan sirip
ekor. Akan tetapi, jenis maskoki ini masih tetap pantas disebut White
ranchu karena warna putihnya mendominasi seluruh bagian tubuhnya.
Karakter White ranchu ini tenang dan gaya berenangnya terlihat begitu
anggun.
2. Red Ranchu.
Seluruh tubuh red ranchu didominasi warna merah. Kilauan warna
merah tersebut akan lebih nyata pada bagian punggungnya. Warna siripnya
merah semi transparan dan di
ujungnya semu merah
transparan. Mukanya ditutupi
oleh jambul tampak garang
karena sangat pantas untuk
dinikmati oleh hobiis yang
bersemangat tinggi.

3. Red- White ranchu.


Warna tubuh strain yang satu ini sengat menawan. Warna tubuhnya
merupakn kombinasi merah terkadang berada di bagian kepala sampai ke
pangkal ekor, sedangkan warna putihnya berada di bagian bawah
tubuhnya.
Akan tetapi, Sering dijumpai posisi
kedua warna saling tidak bergantian.
Sementara sirip ekor kerap dijumpai
berwarna putih metalik atau putih
kombinasi transparan merah muda. Jika
warna merah berada di bagian muka maka
sosok ranchu tersebur terlihat garang.

8
2.6 PERSIAPAN PEMELIHARAAN MAS KOKI.
Adapun tujuan pemeliharaan maskoki, baik didalam maupun di luar
rumah membutuhkan wadah, sarana pendukung, dan air. Ketiganya
merupakan syarat utama yang harus disediakan agar keindahan maskkoki
dapat dinikmati. Akan tetapi lingkungan hidup yang tenang dengan ditumbuhi
tanaman air yang tidak fluktuatif merupakan syarat yang tidak bisa di
abaikan.
1. PILIH WADAH DAN SARANA PENDUKUNG YANG COCOK
DENGAN TYPE MAS KOKI
Akuarim khusus untuk mas koki banyak tersedia di toko perlengkapan
ikan hias. Bentuk, ukuran, dan bahannya pun beraneka ragam. Ada yang
berbentuk bulat lengkap dengan kakinya yang terbuat dari kayu ukiran dan
ada pula akuarium yang berbentuk persegi empat.
Bahkan, ada akuarium yang sudah dilengkapi dengan tutup. Bahan
akuarium tersebut ada yang terbuat dari kaca atau plastik fyberglass.
Akuarium jika berbentuk bulat sangat cocok untuk memelihara
maskoki yang bertubuh bulat gempal. Akuarium bulat yang berdiameter
15cm cocok untuk memelihara maskoki yang tubuhnya berukuran kecil,
sekitar 3-4 cm sebanyak 3 ekor.
Jika mau memelihara maskoki yang berukuran besar sampai jumbo,
sebaiknya akuarium persegi yang di pilih karena ukuran akuariumnya
bervariasi. Akuarium yang berukuran 60 x 30cm x 35cm dapat diisi
maskoki ukuran kecil sebanyak 8 ekor atau 6 ekor mas koki berukuran
sedang. Bila akan memelihara mas koki ukuran besar, dapat di masukkan 3
ekor, sedangkan berukuran extra large (10- 12cm) cukup sati ekor saja.

2. MERAWAT MAS KOKI AGAR TAMPIL PRIMA


Penampilan maskoki yang prima, sehat, dan lincah sangat didambakan
oleh para pemiliknya, terlebih bila warnannya berkilau cemerlang dan
bukaan siripnya terentang lebar tanpa cacat. Agar penampilannya tetap
indah, dibutuhkan perawatan air dan pemberian pakan yang berkualitas.

3. MEMPERTAHANKAN KUALITAS AIR


Penyebab utama menurunnya kualitas air adalah adanya sisa pakan
dan kotoran yang menumpuk di dasar akuarium atau kolam dan pada
saringan di mesin sirkulator. Sisa pakan yang membusuk dan kotoran akan
meningkatkan kandungan nitrit didalam air. Normalnya, kandungan nitrit
terlarut di dalam air adalah 0,2 mg/liter air. Tingginya kandungan nitrit
dapat dilihat dari kejernihan airnya. Bila air sudah terlihat keruh atau
terlihat banyak kotoran yang melayang- layang maka dipastikan
kandungan nitratnya tinggi. Air dengan kandungan oksigen terlarut.

9
Maskoki bukan termasuk ikan yang tahan terhadap rendahnya
kandungan oksigen terlarut. Maskoki dapat hidup dengan tenang apabila
kandungan oksigen terlarutnya minimal 5mg/l air. Bila kurang, mas koki
akan berenang secara terhuyung-huyung, selalu berada di permukaan air.
Akibat yang fatal bila air tidak segera diganti, mas koki akan mati.
Untuk mengurangi kematian maskoki, kebersihan air harus benar-
benar dijaga dengan 07.30 dan sore hari sekitar pukul 17.00. Air baru
sebagai penggantinya air yang di buang sebaikknya telah diinapkan
minimal 24jam.
Kebersihan saringan pada sirkulator perlu dikontrol. Untuk menjaga
air tetap dalam keadaan bersih, saringan sebaiknya diganti dengan yang
baru satu Minggu sekali. Selanjutnya, bila terlihat ada sisa pakan atau
kotoran didasar atau dipermukakan air, segera ambil dengan serokan.

2.7 CIDERA DAN PENYAKIT PADA MAS KOKI.


Mas koki termasuk ikan yang rentan terhadap serangan penyakit. Selain
itu, ikan ini juga mudah terkena stres yang di sebabkan oleh perjalanan jauh
dan perubahan suhu air. Agar maskoki tetap prima, lakukan pencegahan
sebelum penyakit terlanjur parah.
1. CEGAH PENYAKIT DENGAN MENJAGA KONDISI AIR DAN
KENERSIHAN PAKAN.
2. KENALI JENIS PENYAKIT.
 White spot.
 Velvet.
 Argullus indicus.
 Cacing jangkar (larnaea cyprinacea).
 Fin rot dan tail rot.
 Cacing trematoda.
 Infeksi Kuman.
 Bercak merah, dan lainnya.

2.8 PEMBENIHAN DAN PEMBESARAN MAS KOKI.


Mas koki merupakan salah satu ikan hias yang banyak peminatnya. Mas
koki mudah untuk dibudidayakan, asal didukung dengan ketersediaan lahan,
sumber air yang berkualitas, dan keberadaan pakan tang tersedia setiap saat.
Berdasarkan kebutuhan pasar, calon induk di pilih dari strain yang sedang
populer agar anak yang dihasilkan mudah dipasarkan.
1. Memanfaatkan Lahan Untuk Pembenihan Mas Koki.
Sebaiknya kolam di buat di tempat terbuka agar air terkena sinar
matahari langsung. Selain itu, kolam dibuat dengan batu bata gr lebih kuat
dan tahan lama.

10
Namun, batako kapur pun dapat digunakan, tetapi tidak dianjurkan.
Lahan bebatuan sangat baik untuk lokasi kolam karena tanahnya padat
sehingga kolam tidak mudah retak.Untuk beternak maskoki dibutuhkan
kolam induk, kolam pemijahan, dan kolam pembesaran burayak. Kolam
induk minimal dua buah berukuan masing- masing 200cm x 200cm x
50cm. Kolam pertama di isi calon induk betina, sedangkan kolam kedua di
isi dengan calon induk jantan. Ukuran kolam pemijahan yaitu,
100cmx100cmx 50cm. Kolam pembesaran berukuran 500cm x 500cm x
50 cm. Setiap kolam dilengkapi dengan sarana untuk mengeluarkan air
kotor dan memasok air yang baru.

2. Memilih Calon Induk Yang Sehat Dan Produktif.


Untuk membedakan antara maskoki jantan dan betina tidaklah sulit.
Pada dasarnya ada dua cara yang dapat di pilih. Pertama dengan melihan
bentuk organ reproduksinya dana kedua melalui tanda yang ada pada
siripnya. Untuk mengenali perbedaan organ reproduksinya, mas koki haris
ditangkap dan di buat terlentang ,. Bila organ reproduksinya berbentuk
oval dan kecil, mas koki tersebut berkelamin jantan. Namun, bila organ
reproduksinya berbentuk bulat san sedikit menonjol, dapat dipastikan mas
koki berjenis kelamin betina. Adapun mengenali jenis kelamin melalui
siripnya dengan memperhatikan sirip keseimbangan di bagian depan yang
juga berfungsi sebagai sirip ingsang. Bila tulang siripnya besar dan pada
bagian pangkalnya ada beberapa benjolan kecil.
berwarna putih maskoki nya berkelamin jantan karena betina tidak ada
tanda tersebut. Tulang sirip jantan lebih tebal dibandingkan dengan betina.
Untuk mendapatkan calon induk yang baik dan berkualitas dapat
dengan membeli dari peternak besar yang produksinya berkualitas baik.
Sekalipun harganya mahal, tetapi kualitas anak yang dihasilkan
memuaskan. Bila menghendaki yang berharga sedikit lebih murah maka
pilihlah calon induk yang umurnya muda. Namun, tidak dianjurkan
memilih induk yang diperjualbelikan di pedagang ikan hias karena
biasanya induk teserbut tidak produktif lagi, kurang subur, atau telurnya
sulit menetas. Penyebabnya adalah umur induk melampaui batas
produktivitas atau induk terserang penyakit pada organ reproduksinya.
Menyilangkan kedua strain yang berbeda tidak dianjurkan karena anak
yang dihasilkan tidak berkualitas dan sulit dipasarkan. Namun,perkawinan
silang dapat saja dilakukan dalam kurun waktu yang lama untuk
menghasilkan bentuk tubuh yang menarik atau variasi warna yang
funtastik.

11
Mas koki sudah matang kelamin pada umur 5-6 bulan, tetapi telur
yang dihasilkan berjumlah sedikit, berukuran kecil, dan berayaknya
berkualitas rendah. Selain itu, burayak menjadi rentan terhadap serangan
penyakit dan perkembangan tubuh lambat. Dengan demikian, umur mas
koki yang ideal untuk dijadikan induk adalah 1,5-3,5 tahun agar burayak
yang dihasilkan cepat besar dan tahan terhadap serangan penyakit.
Untuk mengetahui maskoki betina sudah matang kelamin,perhatikan
perut dan organ reproduksinya . bila kloakanya tampak melebar, perut
membesar, dan perut terasa lembek bila pipegang,maka maskoki tersebut
sudah siap bertelur. Sementara pada jantan terlihat ada bebjolan putih pada
sirip insangnya yang tampak jelas.
Pendederan atau pemeliharaan anak ikan mas dilakukan setelah telur-
telur hasil pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan pada kolam
pendederan (luas 200-500 meter persegi) yang sudah siap menerima anak
ikan dimana kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu serta dibersihkan
dari ikan-ikan liar. Kolam diberi kapur dan dipupuk sesuai ketentuan.
Begitu pula dengan pemberian pakan untuk bibit diseuaikan dengan
ketentuan.
Pendederan ikan mas dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:
Tahap I:
umur benih yang disebar sekitar 5-7 hari(ukuran1-1,5 cm); jumlah
benih yang disebar=100-200 ekor/meter persegi; lama pemeliharaan
1 bulan; ukuran benih menjadi 2-3 cm.
Tahap II:
umur benih setelah tahap I selesai; jumlah benih yang disebar=50-75
ekor/meter persegi; lama pemeliharaan 1 bulan; ukuran benih
menjadi 3-5 cm.
Tahap III:
umur benih setelah tahap II selesai; jumlah benih yang disebar=25-
50 ekor/meter persegi; lama pemeliharaan 1 bulan; ukuran benih
menjadi 5-8 cm; perlu penambahan makanan berupa dedak halus 3-
5% dari jumlah bobot benih.
Tahap IV:
umur benih setelah tahap III selesai; jumlah benih yang disebar=3-5
ekor/meter persegi; lama pemeliharaan 1 bulan; ukuran benih
menjadi 8-12 cm; perlu penambahan makanan berupa dedak halus 3-
5% dari jumlah bobot benih.
# Perlakuan dan Perawatan Bibit :
Apabila benih belum mencapai ukuran 100 gram, maka benih
diberi pakan pelet 2 mm sebanyak 3 kali bobot total benih yang
diberikan 4 kali sehari selama 3 minggu.

12
3. Pemeliharaan Pembesaran.
Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun
monokultur.
A. Polikultur
ikan mas 50%, ikan tawes 20%, dan mujair 30%, atau ikan mas 50%,
ikan gurame 20% dan ikan mujair 30%.
B. Monokultur
Pemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan
dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan antara
induk jantan dan betina.
C. Pemupukan
Pemupukan dengan kotoran kandang (ayam) sebanyak 250-500 gram/m
2 , TSP 10 gram/m 2 , Urea 10 gram/m 2 , kapur 25-100 gram/m 2 .
Setelah itu kolam diisi air 39\0-40 cm. Biarkan 5-7 hari. Dua hari
setelah pengisian air, kolam disemprot dengan insektisida
organophosphat seperti Sumithion 60 EC, Basudin 60 EC dengan dosis
2-4 ppm. Tujuannya untuk memberantas serangga dan udang-udangan
yang memangsa rotifera. Setelah 7 hari kemudian, air ditinggikan
sekitar 60 cm. Padat penebaran ikan tergantung pemeliharaannya. Jika
hanya mengandalkan pakan alami dan dedak, maka padat penebaran
adalah 100-200 ekor/m 2 , sedangkan bila diberi pakan pellet, maka
penebaran adalah 300-400 ekor/m 2 (benih lepas hapa). Penebaran
dilakukan pada pagi/sore hari saat suhu rendah.
D. Pemberian Pakan
Dalam pembenihan secara intensif biasanya diutamakan pemberian
pakan buatan. Pakan yang berkualitas baik mengandung zat-zat
makanan yang cukup, yaitu protein yang mengandung asam amino
esensial, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Perawatan larva
dalam hapa sekitar 4-5 hari. Setelah larva tidak menempel pada
kakaban (3-4 hari kemudian) kakaban diangkat dan dibersihkan.
Pemberian pakan untuk larva, 1 butir kuning telur rebus untuk 100.000
ekor/hari. Caranya kuning telur dibuat suspensi (1/4 liter air untuk 1
butir), kuning telur diremas dalam kain kemudian diberikan pada benih,
perawatan 5-7 hari.
F. Pemeliharaan Kolam/Tambak
Dalam hal pemeliharaan ikan mas yang tidak boleh terabaikan adalah
menjaga kondisi perairan agar kualitas air cukup stabil dan bersih serta
tidak tercemari/teracuni oleh zat beracun.

13
2.9 MERAWAT CALON INDUK SEBELUM DIPIJAHKAN.
Calon induk jantan dan betina yang terpilih di pelihara dalam akuarium
yang terpisah agar tidak terjadi perkawinan yang tidak di inginkan.
Pemeliharaan terpisah juga memudahkan perawatan karena pakan yang
diberikan untuk calon induk betina berlainan dengan calon induk jantan.
Dalam pemeliharaan 10 ekor calon induk yang terdiri dari 5 ekor betina dan 5
ekor jantan dibutuhkan akuarium berukuran 100cm x 70cm x 50cm .
Sementara lamanya perawatan tergantung dari umur calon induk itu sendiri
karena calon induk yang baik berumur minimal 1,5 tahun.
Pakan yang baik untuk calon induk betina adalah jentik nyamuk yang
sudah di sucuhamakan. Untuk calon induk jantan dapat diberi cacing super
(blood worm) segar. Dan sebaiknya pemberian makan 3-6 kali sehari.

2.10 HABITAT MAS KOKI.


Selain sebagai penghias akuarium, tanaman air yang tersusun rapi juga
sebagai pemasok oksigen di siang hari. Daunnya yang rimbun berfungsi
sebagai penahan kotoran kecil. Tanaman air juga dapat menguraikan hasil
metabolisme amoniak dan nitrit menjadi senyawa organik yang tidak
berbahaya bagi mas koki. Beberapa jenis tanaman air yang lazim digunakan
sebagai penghias akuarium maskoki, antapa lain cacomba caroliniana,Eoedea
densa, dan echino dorus amazonicus. Bentuk daun dan tinggi ketiga tanaman
tersebut berlainan.
Bebatuan yang dihamparan didasar akuarium berfungsi sebagai peredam
kotoran kecil sehingga kotoran tidak melayang- layang di dalam air. Bebatuan
juga sebagai pelindung tanaman agar tidak dengan mudah dicabut akar-
akarnya saat disantap maskoki. Menyusun bebatuan dengan posisi yang
tidak sama tinggi dan setiap gundukan batuan ditanami sekelompok tanaman
air membuat suasana di dalam akuarium menjadi lebih hijau dan alami. Untuk
kolam, bak fiber, atau kontainer kecil, fungsi bebatuan tidak semaksimal di
akuarium. Beberapa batuan tersebut hanya berfungsi sebagai peredam kotoran
agar tidak melayang- layang di dalam air.
2.11 MARKETING.
1. PEMANENAN BENIH.
Sebelum dilakukan pemanenan benih ikan, terlebih dahulu
dipersiapkan alat-alat tangkap dan sarana perlengkapannya. Beberapa alat
tangkap dan sarana yang disiapkan diantaranya keramba, ember biasa,
ember lebar, seser halus sebagai alat tangkap benih, jaring atau hapa
sebagai penyimpanan benih sementara, saringan yang digunakan untuk
mengeluarkan air dari kolam agar benih ikan tidak terbawa arus, dan bak-
bak penampungan yang berisi air bersih untuk penyimpanan benih hasil
panen.

14
Panen benih ikan dimulai pagi-pagi, yaitu antara jam 04.00–05.00
pagi dan sebaiknya berakhir tidak lebih dari jam 09.00 pagi. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari terik matahari yang dapat mengganggu
benih ikan kesehatan tersebut. Pemanenan dilakukan mula-mula dengan
menyurutkan air kolam pendederan sekitar pkul 04.00 atau 05.00 pagi
secara perlahan-lahan agar ikan tidak stres akibat tekanan air yang berubah
secara mendadak. Setelah air surut benih mulai ditangkap dengan seser
halus atau jaring dan ditampung dalam ember atau keramba. Benih dapat
dipanen setelah dipelihara selama 21 hari. Panenan yang dapat diperoleh
dapat mencapai 70-80% dengan ukuran benih antara 8-12 cm.

2. CARA PERHITUNGAN.
Benih Untuk mengetahui benih ikan hasil panenan yang disimpan
dalam bak penyimpanan maka sebelum dijual, terlebih dahulu dihitung
jumlahnya. Cara menghitung benih umumnya dengan memakai takaran,
yaitu dengan menggunakan sendok untuk larva dan kebul, cawan untuk
menghitung putihan, dan dihitung per ekor untuk benih ukuran
glondongan. Penghitungan benih biasanya dengan cara:

Pada umumnya, dasar kolam pendederan sudah dirancang miring dan


ada saluran di tengah kolam, selain itu pada dasar kolam tersebut ada
bagian yang lebih dalam dengan ukuran 1-2 meter persegi sehingga ketika
air menyurut, maka benih ikan akan mengumpul di bagian kolam yang
dalam tersebut. Benih ikan lalu ditangkap sampai habis dan tidak ada yang
ketinggalan dalam kolam. Benih ikan tersebut semuanya disimpan dalam
bak-bak penampungan yang telah disiapkan.

3. PEMANENAN HASIL PEMBESARAN.


Untuk menangkap/memanen ikan hasil pembesaran umumnya
dilakukan panen total. Umur ikan mas yang dipanen berkisar antara 3-4
bulan dengan berat berkisar antara 400-600 gram/ekor. Panen total
dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal
10-20 cm. Petak pemanenan / petak penangkapan dibuat seluas 2 meter
persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan
dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan
tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus.
Lakukan pemanenan secepatnya dan hati- hati untuk menghindari lukanya
ikan.

15
4. PASCA PANEN.
Penanganan pascapanen ikan mas dapat dilakukan dengan cara
penanganan ikan hidup maupun ikan segar.

1. Penanganan ikan hidup.


Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila
dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan
tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat
antara lain:
1. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20
derajat C.
2. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
3. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

2. Penanganan ikan segar.


Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya.
Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara
lain:
1. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
2. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
3. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup.
4. Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7
derajat C.

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih.


1. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit
dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam
kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
2. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas
hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat
digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
3. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa
hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih
dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan
ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak
pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000
ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus
disesuaikan dengan ukuran benihnya.
4. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih
terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

16
Sistem terbuka
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau
tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa
keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat
untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.
Sistem tertutup
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang
memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong
plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter
yang diberi buffer Na2(hpo)4.H2O sebanyak 9 gram.
Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong
plastik:
1. masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;
2. hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan.
3. alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak
2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);
4. kantong plastik lalu diikat. kantong plastik dimasukkan ke dalam
dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran
panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2
buah kantong plastik.

2.12 ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA.


1. Analisis Usaha Budidaya.
Analisis budidaya ikan mas koki dengan luas lahan 70 m 2 (kapasitas 1000
ekor) selama 7 bulan pada tahun 2005 di daerah Bengkulu.

1. Biaya produksi:
1. Sewa dan pembuatan kolam Rp. 1.500.000,-
2. Benih ikan 1.000 ekor, @ Rp.100,- Rp. 100.000,
3. Pakan :
 Cacing rambut 150 kg @ Rp. 1.500,- Rp.
225.000,-
 Pelet udang 10 kg @ Rp. 9.500,- Rp. 95.000,-
 Tepung jagung 50 kg @ Rp. 1.500,- Rp.
75.000,-
 Ganti air 7 bulan x 4 x2 @ Rp. 5.000,- Rp.
140.000,-
 Tenaga kerja 28 minggu @ Rp.10.000,- Rp.
280.000,-
 Obat-oabatan Rp. 10.000,-
4. Peralatan Rp. 50.000,-
5. Lain-lain Rp. 150.000,-

Jumlah biaya produksi Rp. 2.625.000,-

17
2. Pendapatan
1. Panen I (2 bulan) 400 ekor @ Rp.1.000,- Rp. 400.000,-
2. Panen II (4 bulan) 250 ekor @ Rp. 3.000,- Rp. 750.000,-
3. Panen III ( 2 bulan) 250 ekor @ Rp. 10.000,- Rp. 2.500.000,-

Jumlah pendapatan Rp. 3.650.000,-

3. Keuntungan dalam 7 bulan Rp. 1.025.000,-


Keuntungan per bulan Rp. 146.425,-
4. Parameter kelayakan usaha : B/C ratio 1,39

2. Gambaran Peluang Agribisnis.


Dengan adanya luas perairan umum di Indonesia yang terdiri dari
sungai, rawa, danau alam dan buatan seluas hampir mendekati 13 juta ha
merupakan potensi alam yang sangat baik bagi pengembangan usaha
perikanan di Indonesia. Disamping itu banyak potensi pendukung lainnya
yang dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta dalam hal permodalan,
program penelitian dalam hal pembenihan, penanganan penyakit dan hama
dan penanganan pasca panen, penanganan budidaya serta adanya
kemudahan dalam hal periizinan import.
Walaupun permintaan di tingkal pasaran lokal akan ikan mas dan ikan
air tawar lainnya selalu mengalami pasang surut, namun dilihat dari jumlah
hasil penjualan secara rata-rata selalu mengalami kenaikan dari tahun ke
tahun. Apabila pasaran lokal ikan mas mengalami kelesuan, maka akan
sangat berpengaruh terhadap harga jual baik di tingkat petani maupun di
tingkat grosir di pasar ikan. Selain itu penjualan benih ikan mas boleh
dikatakan hampir tak ada masalah, prospeknya cukup baik. Selain adanya
potensi pendukung dan faktor permintaan komoditi perikanan untuk pasaran
lokal, maka sektor perikanan merupakan salah satu peluang usaha bisnis
yang cerah.

2.13 PENGOLAHAN IKAN MAS KOKI.


Pada waktu ini hasil pengolahan dari ikan mas koki belum ada
dikarenakan ikan tersebut bukan ikan konsumsi melainkan ikan hias di
mana sebagian besar ikan mas koki dibudidayakan dengan tujuan hobi
ataupun sebagai ikan penghias ruangan.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.
Sebenarnya ikan mas koki ini bukanlah suatu ikan yang sulit untuk
dibudidayakan ataupun dipelihara. Asal tahu cara yang baik dan tepat dalam
memeliharanya, seperti kadar air, luas akuarium yang tepat, dan pakan yang
sehat dan berkualitas. Di samping itu kita perlu mengetahui jenis penyakit,
gejalanya, dan cara penanggulangannya agar mas koki yang di pelihara tidak
mati dengan percuma.
Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut maka dengan mudah
mengembangbiakan mas koki dan mendapatkan mas koki yang indah dan
berkualitas.

3.2 Saran.
Sebenarnya ikan mas koki ini merupakan akan yang begitu manja. Yang
mesti selalu diperhatikan setiap jam nya, baik pakan, dan kaondisi air nya. Oleh
karena itu, yang terpenting adalah menjaga kebersihan air, kondisi air, serta
pakannya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Cahyaningsih, S. C. Dkk. 2006. Petunjuk Teknis Produksi Pakan Alami.


Departemen kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya. Balai Budidaya Air Payau Situbondo.

Manoppo, H. 1995. Parasit dan Penyakit Ikan. Fakultas Perikanan. Unsrat –


Manado.

Afrianto,E dan Liviawati. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Jakarta:
Kanisius. Martasuta, Nancy. 2003. Demam Ranchu di Negeri Siam.
Trubus.

Hisomudin dan Bambang Eka Perkasa. 2003. Permasalahan Mas koki. Jakarta:
Penebar Swadaya.

. 2003. Merah Putih Corak Ranchu. Trubus

20
Catatan :
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

21
22

Anda mungkin juga menyukai