DISUSUN OLEH:
ALFU YAHYA
N. 400.3.21.004
PROGRAM KEAHLIAN
AGRIBISNIS PERIKANAN AIR PAYAU DAN LAUT
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan PraktekKerja Lapang (PKL) yang berjudul
“Pembenihan Ikan Koi (Crispynuscarpio)” ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Dengan terselesainya laporan ini penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada :
1) Bapak Maskuri, S.Pi., M.Si. selaku kepala sekolah SUPM Negeri Tegal.
2) Ibu Shinta Septiana S. T, M. Selaku ketua program keahlian.
3) Ibu Sumiarsih S. Pi, M. Pi. Selaku wali kelas X Agribisnis Perikanan Air Payau dan
Laut
4) Bapak Junaedi, A.Pi. Selaku pembimbing I dalam penulisan laporan ini.
5) Bapak Saeful Lukman, S. Ag. Selaku Pembimbing II
6) Kepada Bapak Ashari yang telah memberi bantuan untuk menyelesaikan analisis
Karya Tulis Ilmiah kami.
7) Rekan-rekan yang telah memberikan semangat, saran dan masukan untuk membangun
Karya Tulis Ilmiah Kami.
Semoga bantuan dan kerja sama yang telah diberikan kepada kami, mendapat balasan
dari Allah SWT. Kami menyadari Laporan PKL ini masih belum bisa di sejajarkan dengan t
karya tulis yang baik, dan masih terdapat banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki.
Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, Sehingga di
lain kesempatan karya tulis ini bisa menjadi lebih baik. Akhirnya dengan kerendahan hati
penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi dunia
perikanan.
Penulis.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA MENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Manfaat............................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
D. Manfaat.........................................................................................................1
M. Metode Penulisan.........................................................................................2
A. Kondisi Umum.............................................................................................3
C. Gegiatan Pembenihan...................................................................................3
a. Pemilihan induk........................................................................................3
b. Proses Pemijahan Ikan Koi......................................................................4
c. Persiapan Kolam Pemijahan.....................................................................4
d. Seleksi Induk............................................................................................4
e. Pemijahan.................................................................................................5
f. Penetasan telur.........................................................................................6
g. Pemeliharaan Larva.................................................................................6
h. Pemanenan larva......................................................................................8
BAB III..PEMBAHASAN MASALAH.............................................................10
A. Masalah........................................................................................................10
B. Pembahasan.................................................................................................10
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................11
iv
A.Kesimpulan.....................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11
Lampiran................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ikan Koi (CyprinusCarpio L.) merupakan ikan hias air tawar yang berasal dari
jepang. Ikan koi mulai dikembangbiakkan di Jepang pada abad 17 dengan nama
“Nishikigoi” yang berarti ikan yang beragam warna. Keindahan ikan koi terletak pada
punggungnya yang memiliki warna dan pola yang unik dan memiliki kurang lebih
100 macam tipe warna. Sedangkan masuk ke Indonesia diperkirakan tahun 1981-1982
dibawa oleh Hany Moniaga yang tinggal di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, ia kemudian
mengembangkan peternakan koi yang diberi nama leon dan leonny. Koi pertama itu
panjangnya 90-100 cm, berumur 50-75 tahun. Sejak itulah Koi popular di Indonesia
dan belakangan menjadi buruan hobi hingga saat ini.
Masalah utama dalam budidaya ikan koi yaitu budidaya ikan koi di
masyarakat saat ini masih belum maksimal. Pada budidaya ikan koi tahap benih
merupakan tahap terpenting karena pada tahap ini ikan koi sangat memerlukan pakan
yang sangat baik dan berkualitas untuk menunjang keberhasilan dalam budidaya.
Pertumbuhan benih ikan koi sekarang masih tergolong lambat, hal ini kemungkinan
dipengaruhi oleh faktor pakan yang kadar protein terkandung didalamnya tergolong
rendah sehingga pertumbuhan benih tidak maksimal. Salah satu upaya mengatasi
rendahnya pertumbuhan benih ikan koi yaitu dengan pemberian pakan yang tepat baik
dalam ukuran, jumlah, dan kandungan giji dari pakan tersebut.
Benih ikan koi ukuran panjang rata-rata 1-2 cm memiliki alat pencernaan yang
belum sempurna untuk memakan pakan buatan. Oleh karena itu, pakan yang paling
vi
sesuai digunakan sebagai pakan benih adalah pakan alami karena mudah dicerna,
memiliki ukuran yang dapat disesuaikan dengan ukuran bukaan mulut benih ikan, dan
mengandung protein yang mendukung pertumbuhan.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat kami rumuskan maslah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses atau cara pembenihan ikan koi yang benar.
2. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembenihan ikan koi.
3. Mencoba mengetahui permasalahan dan pemecahan dalam pembenihan ikan koi..
C. TUJUAN
Praktek Kerja Lapang ini difokuskan dengan melakukan persiapan wadah,
media , pemilihan induk, pemijahandan pemeliharaan larva terhadap ikan koi
(Cyprinuscarpio)dengan tujuansebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami teknik pemijahan hingga perawatanlarva ikan koi
(Cyprinuscarpio)secara tepat untuk meningkatkan produktivitas ikan koi
(Cyprinuscarpio) secara maksimal.
2. Mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan pemijahan ikan koi
(Cyprinuscarpio) seperti pemilihan induk yangbaik, persiapan kolam pemijahan,
penetasan telur, pemeliharan larva,manajemen pemberian pakan dan pengelolaan
kualitas serta penanggulangan hama dan penyakit.
3. Mengetahui berbagai permasalahan yang muncul dalam kegiatan pemijahan ikan
koi (Cyprinuscarpio) serta cara pemecahanya secara tepat..
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah sebagai berikut :
vii
E. WAKTU DAN TEMPAT
1. Waktu
Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dlaksankan mulai dari tanggal 7 Maret
sampai 5 April 2022.
2. Tempat
Pelaksanaan PKL dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Air Tawar SUPM
Tegal Lebaksiu, Tegal.
F. METODE PENULISAN
1. Studi Pustaka
Metode ini adalah pengambilan data dari berbagai referensi buku-buku
sebagai data lengkap.
2. Observasi
Penulis mengamati secara langsung apa yang sedang dipraktekkan dan apabila
tidak paham maka bertanya secara langsung pada analisis laboratorium terkait.
3. Interview
Penulis mewawancarai atau bertanya secara langsung kepada pembimbing
lapangan dan anaisis laboratorium.
viii
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Kondisi Umum
C. Kegiatan Pembenihan
Dalam perlakukan pembenihan ikan koi ada beberapa kegiatan antara lain:
a. Pemilihan calon Induk
Calon indukan harus memiliki ciri sebagai berikut
- Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun.
- Memiliki jenis yang sama atau medekati misalnya kohaku dengan kohaku.
- Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo.
ix
- Gaya berenang tenang dan seimbang.
- Warna cemerlang dan kontras.
- Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam didasar kolam.
- Indukan jantan dan betina telah matang gonat
b. Proses Pemijahan Ikan Koi (Cyprinuscarpio)
1. Pemijahan alami yaitu : pemijahan ikan yang terjadi secara alamitanpa adanya
pemberian rangsangan hormonal maupun perlakuan lainnya.
d. Seleksi Induk
Umur ikan untuk dipijahkan berkisar antara 2-3 tahun. Seleksi antara 2-3
tahun. Seleksi induk harus dilakukan dengan hati-hati yaitu yang sudah matang
kelamin dan matang tubuh. Matangkelamin artinya induk jantan sudah
menghailkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang.
Sementara matangtubuh artinya secara fisik calon induk sudah siap menjadi induk-
induk produktif. Ikan koi (Cyprinuscarpio) yang mengalami gangguan fisik atau
psikis akan menjadi stres sehingga ikan tidak akan memijah. Pemijahan ikan koi
(Cyprinuscarpio) dilakukan pada induk-induk yang baik dan sehat.
Dalam penyeleksian induk ini, ada hal penting yang harus diperhatikan
terutama bagi para pembudidaya pemula atau penggemar ikan koi (Cyprinuscarpio)
agar tidak salah dalam menentukan induk jantan dengan induk betina. Ada berapa
perbedaan antara ikan koi (Cyprinuscarpio) pada table 1 :
x
e. Pemijahan
Induk terpilih yang sudah betul-betul matang dilepaskan kedalam kolam atau
bak pemijahan yang sudah dipersiapkan. Pemijahan dilakukan dalam bak yang terbuat
darisemen, sebelum bak digunakan dilakukan pencucian, pengeringan selama 2 hari,
kemudian dilanjutkan dengan pengisian air dengan ketinggian 100 cm. Adapun
teknologi dalam pemijahan ikan koi(Cyprinuscarpio) dapat dilakukan dimulai dari
persiapan kakaban, kemudian induk betina dimasukkan terlebih dahulu kedalam
kolamagar induk betina melakukan adaptasi yang cukup sehingga induktidak stres.
Dengan demikian telur yang di keluarkan dapat banyakdan berkualitas.
Pemijahan ikan dilakukan dengan cara memasangkan induk ikan mas jantan
dan betina di dalam kolam pemijahan ikan dengan perbandingan jantan dan betina
adalah 1:2. Selanjutnya ikan masakan melakukan perkawinan secara alami dan
biasanya baru berlangsung pada malam hari (tengah malam) dengan selang waktu 11-
18 jam setelah dipasangkan. Ikan jantan yang siap memijah dilihat dari aktifnya
mengejar ikan betina dan membawa ikan betina kesekitar substrat yang telah
disisapkan dan melepas sperma setelahikan betina melepaskan telur di sekitar
substrat. ikan betina memijah dengan cara melepaskan telurnya di substrat yang telah
disediakan sehingga telur menempel pada substrat.
f. Penetasan Telur
xi
bagian cangkang telur yang lembek akan pecah. Dengan dua atau tiga kali pembetulan
posisinya embryoitu mengatur dirinya lagi. Biasanya pada bagian cangkang
yang pecah ujung ekor embryo dikeluarkan terlebih dahulu sambildigerakkan.
Kepalanya dikeluarkan terakhir karena ukurannya lebih besar dibandingkan dengan
bagian tubuh lainnya, tetapi banyak jugadidapatkan kepala yang dikeluarkan terlebih
dahulu. Ada beberapatelur yang mati, hal ini menunjukkan bahwa tidak semua telur
yang terbuahi ( fertil ) akan menetas menjadi larva. Telur tidak menetas inidapat
disebabkan oleh kualitas telur yang kurang baik ditandaidengan adanya campuran air
pada saat pengambilan telur. Penyebablainnya adalah kondisi telur yang saling tempel
atau saling tindih pada saat penyebaran di saringan penetasan sehingga
sirkulasioksigen terganggu akibatnya telur-telur tersebut kekurangan oksigendan
diikuti kematian. Telur-telur yang mati akan berpotensiditumbuhi oleh jamur
Saprolegneasp . dan jika arak telur mati yangterinfeksi jamur berdekatan dengan telur
fertil maka akan terjadi penularan jamur.
g. Pemeliharaan Larva
xii
ketinggian air sudah mencapai 40 cm atau lebih agar fluktuasi suhu kisarannya
tidakterlalu lebar. Pakan yang diberikan selain pakan alami yang telahtersedia pada
kolam tanah tersebut, juga ditambahkan dengan cacingsutera. Hal ini dimaksudkan
untuk mengantisipasi apabila pakanalami yang tersedia di kolam tidak mencukupi
untuk kebutuhanlarva, mengingat jumlah larva yang banyak.
Dalam pemeliharaan larva ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu
sebagai berikut:
a. Pemberian Pakan
Peranan pakan ikan dalam suatu budidaya dapat ditinjau
dari beberapa aspek, dari aspek biologis, pakan ikan sangat dibutuhkan untukkehid
upan, pertumbuhan, dan reproduksi. Jenis pakan yang digunakandalam usaha
budidaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pakan buatan dan pakan alami. Pakan
alami biasanya diberikan pada masa awal pemeliharaan,sedangkan pakan buatan
diberikan pada pembesaran ikan. Pakan alami yangumum digunakan adalah
artemia, moina, daphnia, kutu air dan cacing,sedangkan padakan buatan berupa
pelet
Koi yang tetap cantik dan sehat salah satunya dipengaruhioleh pakan yang
dikonsumsinya. Pada dasarnya ikan koi (Cyprinuscarpio) mebutuhkan pakan yang
spesifik, terutama keseimbangan nutrisi. Pakan sebaiknya diberikan dalam jumlah
sedikit, tetapi sering, pakan dapatdiberikan 2-4 kali sehari yaitu pagi, siang, sore,
dan malam. Adapun jumlah pakan yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan
pada koi yaitu disesuaikan dengan bobot tubuh ikan
xiii
Penyakit yang sering meresahkan adalah penyakit kutu air. Agar
produksimeningkat dan kualitas dari ikan koi baik, pemberantasan hama atau
penyakit perlu dilakukan karena hama atau penyakit pada ikan koi dapat
mengurangikualitas ikan koi seperti warnanya yang menjadi jelek karena diserang
jamur, dandapat berakibat kematian pada ikan tersebut.
Untuk mengatasi penyakit kutu air pada ikan koi tersebut yaitu Jika didalam
kolam ikan ada yang terkena kutu maka, harus kita anggap air lingkungan dan ikan
semua terkena kutu. Maka dari itu penegangan ikan ekor per ekor tidak akan
efektif sehingga satu kolam harus di treatment untuk mematikan kutu.
h. Pemanenan Larva
Di lokasi praktek kerja lapang pemanenan larva ikan koi dilakukan dengan
cara.mengambil ikan yang sudah siap dipanen yang berumur 1 bulan di kolam
pembenihan dengan menggunakan jaring. Setelah ikan terjaring dilakukan grading
atau pemilihan ukuran, kemudian siap di pasarkan untuk permintaan pembeli.
Pemanenan benih Ikan koi dapat dilakukan secara total/ menyeluruh dan
panen sebagian/ selektif. Panen total dilakukan dengan cara, mengambil seluruh ikan
yang ada dalam kolam/ baktanpa adanya gradingatau pemilihan ukuran. Sedang
panen sebagian biasanya dilakukan bila pembeli hanya mengambil sebagian dengan
ukuran tertentu, maka pemanenen dilakukan secara selektif dipilih sesuai dengan
ukuran yang dikhendaki.
xiv
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
A. MASALAH
Selama penulis melakukan PKL terdapat beberapa masalah yang ditemukan pada
saat kegiatan pembenihan ikan koi di laboratorium budidaya air tawar SUPM Tegal
sebagai berikut:
2. Tenaga kerja yang kurang, kalau tidak ada anak PKL pegawai cuman ada 1
orang.
3. Ketika hujan turun air sungai langsung meluap dan kadang langsung masuk ke
kolam tanpa adanya perlakuan penyaringan.
B. PAMBAHASAN
xv
Untuk mengatasi masalah diatas pada saat pelaksanaan PKL Pembenihan ikan koi
di laboratorium budidaya air tawar SUPM Negeri Tegal sebagai berikut:
1. Pada saat pembenihan ikan koi khususnya pada masa pemeliharaan larva, hal
yang harus di perhatian yaitu pengecekan parameter Kualitas air karena pada saat
pemeliharaan larva terdapat masa kritis.
2. Sebaiknya dari pihak SUPM Negeri Tegal ikut membantu untuk menambah
karyawan yang ada di Laboratorium budidaya air tawar Lebaksiu.
3. Untuk mengatasi air sungai langsung masuk ke kolam tanpa adanya penyaringan
yaitu di bangunya sebuah penyaringan pada air sungai yang akan masuk ke
kolam.
xvi
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dari hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah dilakukan, penulisdapat
memberikan saran sebagai berikut :
xvii
adanya perubahan parameter kualitas yang ekstrim, karena dapat menimbulkan
larva menjadi kritis/ stres oleh karena itu sebaiknya perlu dilakukan
pengecekan kualitas air setiap hari.
xviii
LAMPIRAN
xix
DAFTAR PUSTAKA
Djauhariya, E., Rahardjo M., dan Ma’mun. 2006. Karakteristik Morfologi dan
Mutu Buah Mengkudu. Bogor.
Effendi, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta
xx