Anda di halaman 1dari 20

PEMEBENIHAN IKAN KOI(CyprinusCarpio)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


KELAS X SEMESTER 2 SISWA SUPM NEGERI TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

DISUSUN OLEH:
ALFU YAHYA
N. 400.3.21.004

PROGRAM KEAHLIAN
AGRIBISNIS PERIKANAN AIR PAYAU DAN LAUT

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN RISET DAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH NEGERI TEGAL
2022
LEMBAR PENGESAHAN

PEMBENIHAN IKAN KOI (CyripinusCarpio)


KELAS LAPANG BUDIDAYA AIRTAWAR SUPM NEGERI TEGAL
LEBAKSIU TEGAL

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL)


SEMESTER II SUPM NEGERI TEGAL TAHUN PELAJARAN 2021-2022

Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :
Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Junaedi, A. Pi Saeful Lukman. S. Ag


NIP.1996508141992031001 NIP. 197310232007011002

Mengetahui,

Kepala SUPM Negeri Tegal Waka I bidang Pengajaran

Maskuri, S. Pi, M. Si. Ayu RizkiAmalia,S.St.Pi,M.Pi


NIP. 196511081998031001 NIP.197411222003121004

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan PraktekKerja Lapang (PKL) yang berjudul
“Pembenihan Ikan Koi (Crispynuscarpio)” ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Dengan terselesainya laporan ini penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada :
1) Bapak Maskuri, S.Pi., M.Si. selaku kepala sekolah SUPM Negeri Tegal.
2) Ibu Shinta Septiana S. T, M. Selaku ketua program keahlian.
3) Ibu Sumiarsih S. Pi, M. Pi. Selaku wali kelas X Agribisnis Perikanan Air Payau dan
Laut
4) Bapak Junaedi, A.Pi. Selaku pembimbing I dalam penulisan laporan ini.
5) Bapak Saeful Lukman, S. Ag. Selaku Pembimbing II
6) Kepada Bapak Ashari yang telah memberi bantuan untuk menyelesaikan analisis
Karya Tulis Ilmiah kami.
7) Rekan-rekan yang telah memberikan semangat, saran dan masukan untuk membangun
Karya Tulis Ilmiah Kami.
Semoga bantuan dan kerja sama yang telah diberikan kepada kami, mendapat balasan
dari Allah SWT. Kami menyadari Laporan PKL ini masih belum bisa di sejajarkan dengan t
karya tulis yang baik, dan masih terdapat banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki.
Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, Sehingga di
lain kesempatan karya tulis ini bisa menjadi lebih baik. Akhirnya dengan kerendahan hati
penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi dunia
perikanan.

Tegal, Juni 2022

Penulis.

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA MENGANTAR...........................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan Manfaat............................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................1

D. Manfaat.........................................................................................................1

E. Waktu dan Tempat.......................................................................................2

M. Metode Penulisan.........................................................................................2

BAB III..Pelaksanaan Kegiatan...............................................................................3

A. Kondisi Umum.............................................................................................3

B. Sarana dan Prasarana....................................................................................3

C. Gegiatan Pembenihan...................................................................................3

a. Pemilihan induk........................................................................................3
b. Proses Pemijahan Ikan Koi......................................................................4
c. Persiapan Kolam Pemijahan.....................................................................4
d. Seleksi Induk............................................................................................4
e. Pemijahan.................................................................................................5
f. Penetasan telur.........................................................................................6
g. Pemeliharaan Larva.................................................................................6
h. Pemanenan larva......................................................................................8
BAB III..PEMBAHASAN MASALAH.............................................................10

A. Masalah........................................................................................................10

B. Pembahasan.................................................................................................10
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................11
iv
A.Kesimpulan.....................................................................................................11

B. Saran........................................................................................................................11

Lampiran................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ikan Koi (CyprinusCarpio L.) merupakan ikan hias air tawar yang berasal dari
jepang. Ikan koi mulai dikembangbiakkan di Jepang pada abad 17 dengan nama
“Nishikigoi” yang berarti ikan yang beragam warna. Keindahan ikan koi terletak pada
punggungnya yang memiliki warna dan pola yang unik dan memiliki kurang lebih
100 macam tipe warna. Sedangkan masuk ke Indonesia diperkirakan tahun 1981-1982
dibawa oleh Hany Moniaga yang tinggal di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, ia kemudian
mengembangkan peternakan koi yang diberi nama leon dan leonny. Koi pertama itu
panjangnya 90-100 cm, berumur 50-75 tahun. Sejak itulah Koi popular di Indonesia
dan belakangan menjadi buruan hobi hingga saat ini.

Ikan hias merupakan salah satu organisme budidaya sebagai komoditas


perdagangan, baik didalam maupun luar negeri. Hal tersebut dipengaruhi oleh
permintaan yang meningkat cepat, terutama oleh para kolektor maupun pembudidaya
(breeder) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas ikan hias atau dibudidayakan,
kemudian diekspor untuk memenuhi minat para penggemar ikan hias yang sesuai
dengan permintaan pasar internasional.

Masalah utama dalam budidaya ikan koi yaitu budidaya ikan koi di
masyarakat saat ini masih belum maksimal. Pada budidaya ikan koi tahap benih
merupakan tahap terpenting karena pada tahap ini ikan koi sangat memerlukan pakan
yang sangat baik dan berkualitas untuk menunjang keberhasilan dalam budidaya.
Pertumbuhan benih ikan koi sekarang masih tergolong lambat, hal ini kemungkinan
dipengaruhi oleh faktor pakan yang kadar protein terkandung didalamnya tergolong
rendah sehingga pertumbuhan benih tidak maksimal. Salah satu upaya mengatasi
rendahnya pertumbuhan benih ikan koi yaitu dengan pemberian pakan yang tepat baik
dalam ukuran, jumlah, dan kandungan giji dari pakan tersebut.

Benih ikan koi ukuran panjang rata-rata 1-2 cm memiliki alat pencernaan yang
belum sempurna untuk memakan pakan buatan. Oleh karena itu, pakan yang paling

vi
sesuai digunakan sebagai pakan benih adalah pakan alami karena mudah dicerna,
memiliki ukuran yang dapat disesuaikan dengan ukuran bukaan mulut benih ikan, dan
mengandung protein yang mendukung pertumbuhan.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka dapat kami rumuskan maslah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses atau cara pembenihan ikan koi yang benar.
2. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembenihan ikan koi.
3. Mencoba mengetahui permasalahan dan pemecahan dalam pembenihan ikan koi..

C. TUJUAN
Praktek Kerja Lapang ini difokuskan dengan melakukan persiapan wadah,
media , pemilihan induk, pemijahandan pemeliharaan larva terhadap ikan koi
(Cyprinuscarpio)dengan tujuansebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami teknik pemijahan hingga perawatanlarva ikan koi
(Cyprinuscarpio)secara tepat untuk meningkatkan produktivitas ikan koi
(Cyprinuscarpio) secara maksimal.
2. Mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan pemijahan ikan koi
(Cyprinuscarpio) seperti pemilihan induk yangbaik, persiapan kolam pemijahan,
penetasan telur, pemeliharan larva,manajemen pemberian pakan dan pengelolaan
kualitas serta penanggulangan hama dan penyakit.
3. Mengetahui berbagai permasalahan yang muncul dalam kegiatan pemijahan ikan
koi (Cyprinuscarpio) serta cara pemecahanya secara tepat..

D. MANFAAT

Adapun manfaat dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah sebagai berikut :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang teknik pemijahan


dan pemeliharaan larva ikan koi (Cyprinuscarpio) secara tepat.

2. Sebagai informasi kepada pembudidaya dan penggemar ikan hiasdalam


memahami teknik pemijahan dan perawatan larva ikan koi(Cyprinuscarpio).
3. Sebagai bahan referensi bagi para pembaca penggiat ikan koi yang akan
melaksanakan pemijahandan perawatan ikan koi (Cyprinuscarpio) .

vii
E. WAKTU DAN TEMPAT
1. Waktu
Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dlaksankan mulai dari tanggal 7 Maret
sampai 5 April 2022.
2. Tempat
Pelaksanaan PKL dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Air Tawar SUPM
Tegal Lebaksiu, Tegal.

F. METODE PENULISAN
1. Studi Pustaka
Metode ini adalah pengambilan data dari berbagai referensi buku-buku
sebagai data lengkap.
2. Observasi
Penulis mengamati secara langsung apa yang sedang dipraktekkan dan apabila
tidak paham maka bertanya secara langsung pada analisis laboratorium terkait.
3. Interview
Penulis mewawancarai atau bertanya secara langsung kepada pembimbing
lapangan dan anaisis laboratorium.

viii
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kondisi Umum

Laboratorium budidaya air tawar ini terletak diDesa Yamansari Kecamatan


Lebaksiu Kabupaten Tegal. Jarak lokasi Laboratorium budidaya air tawar SUPM
Tegal dari polsek adalah 150 Km. Secara geografis batas-batas Laboratorium budidaya
air tawar adalah sebagai berikut:

- Sebelah Utara: Perkebunan tebu

- Sebelah Selatan: Pemancingan

- Sebelah Barat: Persawahan dan Tempat Pemakaman umum

- Sebelah Timur: persawahan mili masyarakat.

B. Sarana Dan Prasarana


Sarana yang tersedia di Labiratorium Budidaya Air Tawar Supm Negeri Tegal
antara lain ruang utama laboratorium, ruang tamu, ruang praktek, ruang mesin, toilet.
Prasarana yang tersedia guna mendukug tugas pelaksana yaitu, 12 kolam ikan, 24
buah aquarium, 15 buah bak fiber, 1 buah mesin diesel, 2 buah aerator, 1 buah motor,
2 buah TV, 2 buah papan tulis, 1 buah pemadam api ringan, 1 buah mikroskop, 10
buah kasur.

C. Kegiatan Pembenihan

Dalam perlakukan pembenihan ikan koi ada beberapa kegiatan antara lain:
a. Pemilihan calon Induk
Calon indukan harus memiliki ciri sebagai berikut
- Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun.
- Memiliki jenis yang sama atau medekati misalnya kohaku dengan kohaku.
- Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo.

ix
- Gaya berenang tenang dan seimbang.
- Warna cemerlang dan kontras.
- Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam didasar kolam.
- Indukan jantan dan betina telah matang gonat
b. Proses Pemijahan Ikan Koi (Cyprinuscarpio)

Ada dua teknik pemijahan yang sering dilakukan adalah :

1. Pemijahan alami yaitu : pemijahan ikan yang terjadi secara alamitanpa adanya
pemberian rangsangan hormonal maupun perlakuan lainnya.

2. Pemijahan buatan yaitu : pemijahan yang dilakukan dengan cara pemberian


rangsangan hormonal untuk mempercepat proses reproduksi, baik dari induk
ikan jantan (menghasilakan sperma) maupun betina (menghasilkan sel telur).

c. Persiapan Kolam Pemijahan

Pertama kali yang harus dipersiapkan untuk pemijahan adalahpersiapan


kolam. Kolam di keringkan di bawah terik matahari. Pintu pemasukan dipasang
saringan untuk mencegah telur yang mungkinhanyut.

d. Seleksi Induk

Umur ikan untuk dipijahkan berkisar antara 2-3 tahun. Seleksi antara 2-3
tahun. Seleksi induk harus dilakukan dengan hati-hati yaitu yang sudah matang
kelamin dan matang tubuh. Matangkelamin artinya induk jantan sudah
menghailkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang.
Sementara matangtubuh artinya secara fisik calon induk sudah siap menjadi induk-
induk produktif. Ikan koi (Cyprinuscarpio) yang mengalami gangguan fisik atau
psikis akan menjadi stres sehingga ikan tidak akan memijah. Pemijahan ikan koi
(Cyprinuscarpio) dilakukan pada induk-induk yang baik dan sehat.

Dalam penyeleksian induk ini, ada hal penting yang harus diperhatikan
terutama bagi para pembudidaya pemula atau penggemar ikan koi (Cyprinuscarpio)
agar tidak salah dalam menentukan induk jantan dengan induk betina. Ada berapa
perbedaan antara ikan koi (Cyprinuscarpio) pada table 1 :

x
e. Pemijahan

Induk terpilih yang sudah betul-betul matang dilepaskan kedalam kolam atau
bak pemijahan yang sudah dipersiapkan. Pemijahan dilakukan dalam bak yang terbuat
darisemen, sebelum bak digunakan dilakukan pencucian, pengeringan selama 2 hari,
kemudian dilanjutkan dengan pengisian air dengan ketinggian 100 cm. Adapun
teknologi dalam pemijahan ikan koi(Cyprinuscarpio) dapat dilakukan dimulai dari
persiapan kakaban, kemudian induk betina dimasukkan terlebih dahulu kedalam
kolamagar induk betina melakukan adaptasi yang cukup sehingga induktidak stres.
Dengan demikian telur yang di keluarkan dapat banyakdan berkualitas.

Pemijahan ikan dilakukan dengan cara memasangkan induk ikan mas jantan
dan betina di dalam kolam pemijahan ikan dengan perbandingan jantan dan betina
adalah 1:2. Selanjutnya ikan masakan melakukan perkawinan secara alami dan
biasanya baru berlangsung pada malam hari (tengah malam) dengan selang waktu 11-
18 jam setelah dipasangkan. Ikan jantan yang siap memijah dilihat dari aktifnya
mengejar ikan betina dan membawa ikan betina kesekitar substrat yang telah
disisapkan dan melepas sperma setelahikan betina melepaskan telur di sekitar
substrat. ikan betina memijah dengan cara melepaskan telurnya di substrat yang telah
disediakan sehingga telur menempel pada substrat.

f. Penetasan Telur

Pada waktu akan terjadi penetasan, embrio sering mengubah posisinya karena


kekurangan ruang di dalam cangkangnya. Dengan pergerakan-pergerakan tersebut

xi
bagian cangkang telur yang lembek akan pecah. Dengan dua atau tiga kali pembetulan
posisinya embryoitu mengatur dirinya lagi. Biasanya pada bagian cangkang
yang pecah ujung ekor embryo dikeluarkan terlebih dahulu sambildigerakkan.
Kepalanya dikeluarkan terakhir karena ukurannya lebih besar dibandingkan dengan
bagian tubuh lainnya, tetapi banyak jugadidapatkan kepala yang dikeluarkan terlebih
dahulu. Ada beberapatelur yang mati, hal ini menunjukkan bahwa tidak semua telur
yang terbuahi ( fertil ) akan menetas menjadi larva. Telur tidak menetas inidapat
disebabkan oleh kualitas telur yang kurang baik ditandaidengan adanya campuran air
pada saat pengambilan telur. Penyebablainnya adalah kondisi telur yang saling tempel
atau saling tindih pada saat penyebaran di saringan penetasan sehingga
sirkulasioksigen terganggu akibatnya telur-telur tersebut kekurangan oksigendan
diikuti kematian. Telur-telur yang mati akan berpotensiditumbuhi oleh jamur
Saprolegneasp . dan jika arak telur mati yangterinfeksi jamur berdekatan dengan telur
fertil maka akan terjadi penularan jamur.

g. Pemeliharaan Larva

Kelangsungan hidup terutama pada larva sangat ditentukanoleh pakan. Larva


akan mengalami kematian jika dalam waktusingkat tidak mendapatkan makan.
Pemberian pakan yang optimal, baik kualitas mapun kuantitasnya dapat meningkatkan
kelangsungan hidup. Tingginya sintasan benihikan koi ini tidak lepas dari perawatan
yang diberikan. Dalam tahapawal dari daur hidup ikan terutama dalam stadia larva
terdapat masakritis yang terletak pada saat, sebelum dan sesudah penghisapankuning
telur dan masa transisi mulai mengambil makanan dari luar. Sehubungan dengan hal
ini, pergerakan larva atau tingkah laku larva untuk mendapatkan makanan, juga
kepadatan persediaan makananyang baik merupakan faktor yang mempengaruhi
keberhasilan hidup

Pakan untuk larva tersebut selama masih mempunyaicadangan makanan


kuning telur ditambahkan Artemia dan diseling dengan Moina sampai larva dipindah
pada kolam pendederan. Larvayang telah berumur satu minggu langsung ditebar pada
kolam pendederan yang telah disiapkan. Pendederan dalam kolam bertujuan untuk
membesarkan benih yang masih berukuran kecil. Pemindahan larva ke kolam
pendederan dilakukan pada pagi hari atau sore hariuntuk menghindari suhu yang
terlalu tinggi yang dapat mematikan benih ikan. Sebelum benih ditebar, pastikan

xii
ketinggian air sudah mencapai 40 cm atau lebih agar fluktuasi suhu kisarannya
tidakterlalu lebar. Pakan yang diberikan selain pakan alami yang telahtersedia pada
kolam tanah tersebut, juga ditambahkan dengan cacingsutera. Hal ini dimaksudkan
untuk mengantisipasi apabila pakanalami yang tersedia di kolam tidak mencukupi
untuk kebutuhanlarva, mengingat jumlah larva yang banyak.

Dalam pemeliharaan larva ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu
sebagai berikut:

a. Pemberian Pakan
Peranan pakan ikan dalam suatu budidaya dapat ditinjau
dari beberapa aspek, dari aspek biologis, pakan ikan sangat dibutuhkan untukkehid
upan, pertumbuhan, dan reproduksi. Jenis pakan yang digunakandalam usaha
budidaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pakan buatan dan pakan alami. Pakan
alami biasanya diberikan pada masa awal pemeliharaan,sedangkan pakan buatan
diberikan pada pembesaran ikan. Pakan alami yangumum digunakan adalah
artemia, moina, daphnia, kutu air dan cacing,sedangkan padakan buatan berupa
pelet 
Koi yang tetap cantik dan sehat salah satunya dipengaruhioleh pakan yang
dikonsumsinya. Pada dasarnya ikan koi (Cyprinuscarpio) mebutuhkan pakan yang
spesifik, terutama keseimbangan nutrisi. Pakan sebaiknya diberikan dalam jumlah
sedikit, tetapi sering, pakan dapatdiberikan 2-4 kali sehari yaitu pagi, siang, sore,
dan malam. Adapun jumlah pakan yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan
pada koi yaitu disesuaikan dengan bobot tubuh ikan

b. Pengendalian Hama dan penyakit


a. Hama
Jenis hama yang memangsa ikan koi (Cyprinuscarpio) yaitu berupa kucing,
kodok dan ular. Hal initerjadi karena ikan koi (Cyprinuscarpio)mempunyai sifat
jinak dan biasa berenang dipermukaan kolam, sehingga sangat mudah bagi
predator untuk memangsanya, terutama pada waktu ditebar dikolamdengan ukuran
tubuh yang masih sangat kecil
Untuk mengatasi hama tersebut di butuhkan sebuah waringatau jaring yang
dipasang berdiri di tepi kolam sepanjang tanggul.
b. Penyakit

xiii
Penyakit yang sering meresahkan adalah penyakit kutu air. Agar
produksimeningkat dan kualitas dari ikan koi baik, pemberantasan hama atau
penyakit perlu dilakukan karena hama atau penyakit pada ikan koi dapat
mengurangikualitas ikan koi seperti warnanya yang menjadi jelek karena diserang
jamur, dandapat berakibat kematian pada ikan tersebut.
Untuk mengatasi penyakit kutu air pada ikan koi tersebut yaitu Jika didalam
kolam ikan ada yang terkena kutu maka, harus kita anggap air lingkungan dan ikan
semua terkena kutu. Maka dari itu penegangan ikan ekor per ekor tidak akan
efektif sehingga satu kolam harus di treatment untuk mematikan kutu.

h. Pemanenan Larva
Di lokasi praktek kerja lapang pemanenan larva ikan koi dilakukan dengan
cara.mengambil ikan yang sudah siap dipanen yang berumur 1 bulan di kolam
pembenihan dengan menggunakan jaring. Setelah ikan terjaring dilakukan grading
atau pemilihan ukuran, kemudian siap di pasarkan untuk permintaan pembeli.
Pemanenan benih Ikan koi dapat dilakukan secara total/ menyeluruh dan
panen sebagian/ selektif. Panen total dilakukan dengan cara, mengambil seluruh ikan
yang ada dalam kolam/ baktanpa adanya gradingatau pemilihan ukuran. Sedang
panen sebagian biasanya dilakukan bila pembeli hanya mengambil sebagian dengan
ukuran tertentu, maka pemanenen dilakukan secara selektif dipilih sesuai dengan
ukuran yang dikhendaki.

xiv
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

A. MASALAH

Selama penulis melakukan PKL terdapat beberapa masalah yang ditemukan pada
saat kegiatan pembenihan ikan koi di laboratorium budidaya air tawar SUPM Tegal
sebagai berikut:

1. Belum adanya alat pengecekan parameter Kualitas air

2. Tenaga kerja yang kurang, kalau tidak ada anak PKL pegawai cuman ada 1
orang.

3. Ketika hujan turun air sungai langsung meluap dan kadang langsung masuk ke
kolam tanpa adanya perlakuan penyaringan.

B. PAMBAHASAN

xv
Untuk mengatasi masalah diatas pada saat pelaksanaan PKL Pembenihan ikan koi
di laboratorium budidaya air tawar SUPM Negeri Tegal sebagai berikut:

1. Pada saat pembenihan ikan koi khususnya pada masa pemeliharaan larva, hal
yang harus di perhatian yaitu pengecekan parameter Kualitas air karena pada saat
pemeliharaan larva terdapat masa kritis.

2. Sebaiknya dari pihak SUPM Negeri Tegal ikut membantu untuk menambah
karyawan yang ada di Laboratorium budidaya air tawar Lebaksiu.

3. Untuk mengatasi air sungai langsung masuk ke kolam tanpa adanya penyaringan
yaitu di bangunya sebuah penyaringan pada air sungai yang akan masuk ke
kolam.

xvi
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan PKLdi Laboratorium Budidaya Air Tawar SUPM


Negeri Tegal. Penulis mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman,
pengetahuan, dan ketrampilan semua yang terkait dalam dunia kerja khususnya
mengenai pembenihan ikan koi. Dan bila diperhatikan walaupun masih banyak
fasilitas dan sarana yang masih banyak kekurangan namun sudah dapat menghasilkan
benih yang cukup banyak dan mempunyai pasar.
Pengalaman penulis dapat menambah wawasan dan ketrampilan selama ini,
karena dari praktek kerja lapang ini bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang
sudah penulis dapatkan di sekolah. Sehingga suatu saat nanti bisa menjadi bekal
penulis untuk memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena
sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik.

B. SARAN

Dari hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah dilakukan, penulisdapat
memberikan saran sebagai berikut :

1. Dalam pengelolaan kualitas air sebaiknya kualitas tetap dikontrol dan


dilakukan secara rutin, apalagi didalam Kelas lapang budidaya air tawar
lebaksiu merupakan unit pembenihan maka sebaiknya perlu dilengkapi dengan
alat pengukur kualitas air.
2. Pada saat pemeliharaan larva pemberian pakan yang teratur dan sesuai dengan
ukuran bukaan mulut serta kandungan gizi yang sesuai, karena ini merupakan
merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam pembenihan ikan koi
(Cyprinus carpio).
3. Pada pembenihan ikan koi (Cyprinuscarpio) agar lebih memperhatikan
parameter kualitas air, karena benih ikan koi sangat peka terhadap perubahan
parameter kulitas air. Untuk itu dalam perawatan larva sebaiknya hindari

xvii
adanya perubahan parameter kualitas yang ekstrim, karena dapat menimbulkan
larva menjadi kritis/ stres oleh karena itu sebaiknya perlu dilakukan
pengecekan kualitas air setiap hari.

xviii
LAMPIRAN

Gambar Larva ikan koi

Gambar Pengangkatan larva ikan koi

Gambar Persiapan kolam

xix
DAFTAR PUSTAKA

Djauhariya, E., Rahardjo M., dan Ma’mun. 2006. Karakteristik Morfologi dan
Mutu Buah Mengkudu. Bogor.
Effendi, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta

xx

Anda mungkin juga menyukai