Anda di halaman 1dari 25

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id PUTUSAN
Nomor 09 /Pid.Sus/ 2015/PN Pml

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Negeri Pemalang yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara
pemeriksaan khusus pada pengadilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama Lengkap : MOH. RIZAL FADLOLI alias LONTONG bin AMAT
BADAWI.
Tempat Lahir : Pemalang.
Umur / Tgl. Lahir : 16 Tahun / 09 Agustus 1999.
Jenis Kelamin : Laki – laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat Tinggal : Dusun Sitikung Rt.04, Rw.02, Desa Sikayu, Kecamatan
Comal, Kabupaten Pemalang.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Pelajar kelas 1 SMK.
Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah/ Penetapan Penahanan :
1. Penyidik, tanggal 27 Oktober 2015, No.Pol. SPP/262 /X/ 2015 / Reskrim, sejak
tanggal 27 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 02 Nopember 2015;
2. Perpanjangan Kepala Kejaksaan Negeri Pemalang, tgl. 02 -11- 2015 No. 36
/O.3.22 / Euh.1 / 11/2015, sejak tanggal 03 Nopember 2015 sampai dengan
tanggal 10 Nopember 2015;
3. Penuntut Umum, tgl. 10 -11- 2015 No.Print- 2232 /O.3.22 /Euh.2/11/ 2015.
Sejak tanggal 10 Nopember 2015 sampai dengan tanggal 14 Nopember 2015;
4. Hakim Pengadilan Negeri Pemalang, tgl. 11-11-2015 No:
302/Pen.Pid.Sus/2015/PN.Pml, sejak tanggal 11 Nopember 2015 sampai
dengan tanggal 20 Nopember 2015;
5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Pemalang, tgl. 16 November 2015, No:
302/Pen.Pid.Sus/2015/Pn.Pml. sejak tanggal 21 November 2015 sampai dengan
tanggal 05 Desember 2015;
Terdakwa tersebut dipersidangan didampingi Penasehat Hukumnya yaitu
bernama: ALI SUPRIYADI, SH, Pengacara / Advokat yang tergabung di Kantor LBH
Perisai Kebenaran Purwokerto Cabang Pemalang, yang beralamat di Jl. Sulawesi Timur
No.13, Kelurahan Mulyoharjo, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang berdasarkan
Penetapan No.09/Pid.Sus/2015/PN. Pml, tertanggal 11 Nopember 2015;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara dan surat-surat dalam perkara
ini;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Direktori Putusan Mahkamah2Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Setelah mendengar Laporan hasil penelitian kemasyarakatan untuk sidang
Pengadilan Negeri oleh Balai Pemasyarakatan Kelas I Pekalongan;
Setelah mendengar keterangan para saksi dan keterangan Terdakwa Anak
dipersidangan;
Setelah menerima dan memperhatikan barang bukti yang diajukan oleh Penuntut
Umum dipersidangan;
Setelah memperhatikan fakta-fakta yang terungkap di persidangan;
Setelah mendengar tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum tanggal 23 November
2015, yang pada pokoknya agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini menjatuhkan putusan sebagai berikut :
1. Menyatakan terdakwa MOH. RIZAL FADLOLI alias LONTONG bin AMAT
BADAWI bersalah melakukan tindak pidana “dengan sengaja membujuk anak
melakukan persetubuhan” sebagaimana dalam Pasal 81 (2) Undang-undang Nomor
23 Tahun 2002 tentang perubahan atas undang-undang No 35 tahun 2014 tentang
perlindungan anak;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MOH. RIZAL FADLOLI alias LONTONG
bin AMAT BADAWI dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun, dikurangi
selama terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah Terdakwa tetap ditahan dan
pelatihan kerja selama 4 (empat) bulan;
3. Barang bukti berupa :
Satu potong kemeja lengan panjang bermotif kotak-kotak merah hitam dengan krah
warna putih dan satu potong celana jeans warna biru dongker motif sobek-sobek
dikebalikan kepada saksi FAJAR RIZQIYANSYAH als. OMPONG bin SYUKUR.
4. Menetapkan agar Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
2.500,- (duaribu limaratus Rupiah);
Menimbang, bahwa atas tuntutan Penuntut Umum tersebut Terdakwa Anak telah
menyampaikan permohonan secara lisan di persidangan yang pada pokoknya mohon
keringanan hukuman, dengan alasan terdakwa merasa bersalah, menyesali
perbuatannya, berjanji tidak akan mengulangi lagi dan masih ingin bersekolah lagi,
sedangkan Penasehat Hukum Terdakwa Anak juga menyampaikan pembelaannya
secara secara lisan dan tertulis di persidangan yang pada pokoknya memohonkan agar
hukuman Terdakwa Anak diringankan karena telah menyesal dan berjanji tidak akan
mengulangi lagi perbuatannya dan korban juga banyak memberikan peluang kepada
Terdakwa Anak untuk melakukan perbuatan tersebut karena suka sama suka;
Menimbang, bahwa atas permohonan tersebut, Penuntut Umum telah mengajukan
replik secara lisan yang pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutannya, demikian
pula Terdakwa Anak maupun Penasehat Hukumnya telah mengajukan duplik secara
lisan yang pada pokoknya tetap pada permohonannya;
Menimbang, bahwa dalam persidangan telah didengar pendapat orang tua

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Direktori Putusan Mahkamah3Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Terdakwa Anak yang pada pokoknya menyatakan masih sanggup untuk mendidik
Terdakwa Anak dan mohon keringanan hukuman;
Menimbang, bahwa Terdakwa Anak diajukan kepersidangan ini berdasarkan
surat dakwaan, No. Reg. Perk: PDM -47/Pmala/Euh.2/11/2015 tertanggal 10 November
2015 yang pada pokoknya sebagai berikut :
KESATU :
Bahwa ia terdakwa MOH. RIZAL FADLOLI Als LONTONG Bin AMAT
BADAWI pada Hari Selasa tanggal 06 Oktober 2015 sekira pukul 17,00 Wib atau
setidak-tidaknya dalam tahun 2015 bertempat di kamar Sdr SAMIAJI UNGGUL
WIBOWA Als LEMBENG Bin IMRON ABDULRAHMAN yang berada di Desa
Gembyang Rt 01, Rw 14, Kecamatan Sragi, kabupaten Pekalongan, dan berdasarkan
Pasal 84 ayat (2) KUHAP, Pengadilan Negeri yang di dalam daerah hukumnya
terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia di ketemukan atau di
tahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut, apabila tempat
kediaman sebagian besar saksi yang di panggil lebih dekat pada tempat
pengadilan Negeri itu daripada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang di
dalam daerahnya tindak pidana itu di lakukan, sehingga Pengadilan Negeri
Pemalang yang berwenang mengadili perkara tersebut, terdakwa telah melakukan tipu
muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak terhadap Sdr
KHARISMA SEKAR ARUM Als ARUM Als RISMA Binti EDY SUCAHYONO (
usia 16 Tahun ) melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain .
Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Berawal pada hari Selasa tanggal 06 Oktober 2015 sekira jam 09,00 Wib ,pada
saat jam istirahat sekolah, terdakwa pergi kekantin yang berada di belakang
sekolah MTS Comal, pada saat di kantin tersebut bertemu dengn korban
KHARISMA SEKAR ARUM Als ARUM Als RISMA dan rekan rekan
terdakwa yang lainnya , baberapa saat kemudian antara terdakwa dan korban
berkenalan dan kemudin berbincang bincang.
- Selanjutnya sekitar jam 17,00 Wib dengan menggunakan sepeda motor miliknya
terdakwa mengajak korban kerumah Sdr SAMIAJI UNGGUL WIBOWA Als
LEMBENG Bin IMRON ABDULRAHMAN yang berada di Desa Gembyang
Rt 01, Rw 14, Kecamatan Sragi, kabupaten Pekalongan dan di rumah tersebut
terdakwa dan korban duduk duduk sambil berbincang bincang dengan korban
dan teman terdakwa yang bernama Sdr SAMIAJI Als LEMBENG.
- Bahwa beberapa saat kemudian terdakwa menyampaikn kepada Sdr SAMIAJI
Als LEMBENG untuk masuk atau pinjam kamarnya sebentar dengan alasan
untuk istirahat sejenak, mendengar hal tersebut kemudin Sdr SAMIAJI Als
LEMBENG langsung mempersilhkn terdakwa dan korban untuk masuk
kamarnya.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Direktori Putusan Mahkamah4Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa pada saat didalam kamar itulah kemudian terdakwa mengajak korban
untuk melakukan hubungan layaknya suami istri , mendengar ajakan tersebut,
korban langsung mengiyakan keinginan terdakwa, oleh terdakwa korban
kemudian disuruh membuka baju dan celana dalamnya, kemudian terdakwa juga
melepas celana panjangnya dan celana dalamnya juga, selanjutnya korban di
suruh tidur terlentang dan beberapa saat kemudian oleh terdakwa kaki korban di
buka dan dari atas secara berlahan lahan terdakwa langsung memasukan alat
kelaminya kealat kelamin korban di gerakan turun naik hingga alat kelamin
terdakwa mengeluarkan sperma diatas alat kelamin korban hingga terdakwa
merasa puas.
- Bahwa sekitar jam 21.00 Wib terdakwa pergi dari rumah Sdr SAMIAJI dengan
maksud mau mengantar korban kerumah temannya perempuan yang ada di
comal, namun oleh terdakwa korban tidak diantar ke rumah temannya tersebut
tapi di ajak kerumah temen terdakwa lainnya yang bernama ERIK SAPUTRA
Als SIMBAH, kemudian oleh terdakwa dan Sdr ERIK SAPUTRA Als
SIMBAH, korban di bawa ke hotel DINA comal dan bertiga minum minuman
keras dan pada saat di hotel Dina tersebut korban disetubuhi oleh Sdr ERIK
SAPUTRA saja.
- Dan akibat perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi korban KHARISMA
SEKAR ARUM Als ARUM Als RISMA Binti EDY SUCAHYONO ( usia 16
Tahun ) pada surat keterangan korban persetubuhan , pada pemeriksaan di
temukan :
 Status Ginekologi :
Hymen : - Intak ( tebal hymen kurang lebih 0,3 cm
terdapat luka lecet di sekitar hymen pada jam 3 dan 8
 introitus vagina dalam batas normal
 Pemeriksaan laboraturium : - tes kehamilan ( - ) negatif
 scret Vagina : tidak di temukan sperma
Kesimpulan : lecet lecet pada hymen tersebut diatas di sebabkan oleh trauma
dengan benda tumpul.
Sebagaimana surat Keterangan pemeriksan korban persetubuhan No : 54 / sm / rm,/
XX1 / X / 2105./ tertanggal 16 Oktober 2015 yang di buat dan di tandatangani oleh Dr.
Ab RIYANI Sp. OG. Spesialis kebidanan dan penyakit kandungan pada RSUD SANTA
MARIA Pemalang.
Pada akhirnya terdakwa dapat ditangkap.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 81 (2) UU RI No 35
Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang undang Nomor 23 tahun 2002
tentang perlindungan anak .
ATAU KEDUA :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Direktori Putusan Mahkamah5Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa ia terdakwa MOH. RIZAL FADLOLI Als LONTONG Bin AMAT
BADAWI pada Hari Selasa tanggal 06 Oktober 2015 sekira pukul 17,00 Wib atau
setidak-tidaknya dalam tahun 2015 bertempat di kamar Sdr SAMIAJI UNGGUL
WIBOWA Als LEMBENG Bin IMRON ABDULRAHMAN yang berada di Desa
Gembyang Rt 01, Rw 14, Kecamatan Sragi, kabupaten Pekalongan, dan berdasarkan
Pasal 84 ayat (2) KUHAP, Pengadilan Negeri yang di dalam daerah hukumnya
terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia di ketemukan atau di
tahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut, apabila tempat
kediaman sebagian besar saksi yang di panggil lebih dekat pada tempat
pengadilan Negeri itu daripada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang di
dalam daerahnya tindak pidana itu di lakukan, sehingga Pengadilan Negeri
Pemalang yang berwenang mengadili perkara tersebut, terdakwa telah dengan sengaja
melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan , memaksa, melakukan tipu
muslihat , serangkaian kebohongan atau membujuk anak yaitu Sdr KHARISMA
SEKAR ARUM Als ARUM Als RISMA Binti EDY SUCAHYONO ( usia 16 Tahun )
untuk melakukan atau membiarkan di lakukan perbuatan cabul.
Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Berawal pada hari Selasa tanggal 06 Oktober 2015 sekira jam 09,00 Wib ,pada
saat jam istirahat sekolah, terdakwa pergi kekantin yang berada di belakang
sekolah MTS Comal, pada saat di kantin tersebut bertemu dengn korban
KHARISMA SEKAR ARUM Als ARUM Als RISMA dan rekan rekan
terdakwa yang lainnya , baberapa saat kemudian antara terdakwa dan korban
berkenalan dan kemudin berbincang bincang.
- Selanjutnya sekitar jam 17,00 Wib dengan menggunakan sepeda motor miliknya
terdakwa mengajak korban kerumah Sdr SAMIAJI UNGGUL WIBOWA Als
LEMBENG Bin IMRON ABDULRAHMAN yang berada di Desa Gembyang
Rt 01, Rw 14, Kecamatan Sragi, kabupaten Pekalongan dan di rumah tersebut
terdakwa dan korban duduk duduk sambil berbincang bincang dengan korban
dan teman terdakwa yang bernama Sdr SAMIAJI Als LEMBENG.
- Bahwa beberapa saat kemudian terdakwa menyampaikn kepada Sdr SAMIAJI
Als LEMBENG untuk masuk atau pinjam kamarnya sebentar dengan alasan
untuk istirahat sejenak , mendengar hal tersebut kemudin Sdr SAMIAJI Als
LEMBENG langsung mempersilhkn terdakwa dan korban untuk masuk
kamarnya.
- Bahwa pada saat didalam kamar itulah kemudian terdakwa mengajak korban
untuk melakukan hubungan layaknya suami istri, mendengar ajakan tersebut,
korban langsung mengiyakan keinginan terdakwa, oleh terdakwa korban
kemudian disuruh membuka baju dan celana dalamnya, kemudian terdakwa juga
melepas celana panjangnya dan celana dalamnya juga, selanjutnya korban di

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Direktori Putusan Mahkamah6Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
suruh tidur terlentang dan beberapa saat kemudian oleh terdakwa kaki korban di
buka dan dari atas secara berlahan lahan terdakwa langsung menggesek
nggesekan alat kelaminya diatas alat kelamin korban di gerakan turun naik
hingga alat kelamin terdakwa mengeluarkan sperma diatas alat kelamin korban
hingga terdakwa merasa puas.
- Bahwa sekitar jam 21 ,00 Wib terdakwa pergi dari rumah Sdr SAMIAJI dengan
maksud mau mengantar korban kerumah temannya perempuan yang ada di
comal, namun oleh terdakwa korban tidak diantar ke rumah temannya tersebut
tapi di ajak kerumah temen terdakwa lainnya yang bernama ERIK SAPUTRA
Als SIMBAH, kemudian oleh terdakwa dan Sdr ERIK SAPUTRA Als
SIMBAH, korban di bawa ke hotel DINA comal dan bertiga minum minuman
keras dan pada saat di hotel Dina tersebut korban disetubuhi oleh Sdr ERIK
SAPUTRA saja.
- Dan akibat perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi korban KHARISMA
SEKAR ARUM Als ARUM Als RISMA Binti EDY SUCAHYONO ( usia 16
Tahun ) pada surat keterangan korban persetubuhan , pada pemeriksaan di
temukan :
 Status Ginekologi :
Hymen : - Intak ( tebal hymen kurang lebih 0,3 cm
terdapat luka lecet di sekitar hymen pada jam 3 dan 8
 introitus vagina dalam batas normal
 Pemeriksaan laboraturium : - tes kehamilan ( - ) negatif
 scret Vagina : tidak di temukan sperma
Kesimpulan : lecet lecet pada hymen tersebut diatas di sebabkan oleh trauma dengan
benda tumpul.
Sebagaimana surat Keterangan pemeriksn korbn persetubuhan No : 54 / sm / rm,/ XX1 /
X / 2105./ tertanggal 16 Oktober 2015 yang di buat dan di tandatangani oleh Dr. Ab
RIYANI Sp. OG. Spesialis kebidanan dan penyakit kandungan pada RSUD? SANTA
MARIA Pemalang.
Pada akhirnya terdakwa dapat ditangkap.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 82 (1) UU RI No 35
Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang undang Nomor 23 tahun 2002
tentang perlindungan anak.
Menimbang, bahwa atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang telah dibacakan
dipersidangan tersebut, Terdakwa menyatakan telah mengerti dan tidak akan
mengajukan keberatan (eksepsi);
Menimbang, bahwa telah didengar keterangan para saksi, pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
Saksi 1. KHARISMA SEKAR ARUM Als. ARUM binti. EDY SUCAHYO :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Direktori Putusan Mahkamah7Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Di sumpah menurut Agama dan kepercayaannya.
- Bahwa Terdakwa menyetubuhi saksi pada hari Selasa, 6 Oktober 2015 sekitar
jam 16.00 Wib, di rumah teman terdakwa yang bernama Lembing, di Kecamatan
Sragi, Kabupaten Pekalongan;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa baru 1 (satu) hari itu juga, saksi kenal
terdakwa sekira jam 09.00 Wib;
- Bahwa awalnya saksi kenal dengan terdakwa karena dikenalkan oleh teman
sekolah saksi yang bernama Sdr. Pitaloka Candra Kirana, di belakang sekolahan
MTS Comal, setelah berkenalan saksi diajak ke warung dan saksi diajak minum
alkohol 70 % dicampur dengan Kukubima sehingga kepala saksi menjadi
pusing;
- Bahwa saksi dipaksa minum oleh terdakwa dan teman-temannya;
- Bahwa cara memaksanya Terdakwa bilang “ Ris katanya mau minum kemudian
saksi jawab “ tidak mau karena tidak ada temannya “ kemudian teman terdakwa
bilang “ ayolah minum Ris kita kan teman dari SMP “ dan kemudian saksi mau
dan saksi minum sendiri;
- Bahwa sebelumnya saksi tidak biasa minum minuman beralkohol;
- Bahwa saksi tidak menolak karena warnanya ungu jadi kaya es;
- Bahwa yang melapor ke Polisi yaitu ibu saksi;
- Bahwa minuman dibeli dari uang patungan;
- Bahwa saksi tidak pergi karena kalau saksi pergi nanti saksi sama siapa tidak
tahu;
- Bahwa saksi minum 1 gelas;
- Bahwa setelah minum saksi diajak pergi oleh terdakwa ke temennya terdakwa
yang bernama Lembing di Sragi, Pekalongan;
- Bahwa sesampainya di rumahnya Lembing saksi disitu duduk kemudian
terdakwa menyuruh saksi mandi, setelah mandi saksi main gitar kemudian
terdakwa bilang “ Yu Ris ML “ tetapi saksi diam saja, kemudian saksi diajak ke
kamar oleh terdakwa, kemudian dikamar saksi disuruh copot celana dan celana
dalam, terdakwa juga membuka celana dan celana dalamnya dan kemudian saksi
tidur dan saksi di suruh ngangkang oleh terdakwa, kemudian terdakwa
memasukan kemaluannya ke kemaluan saksi dan saksi merem karena pusing
kemudian terdakwa naik turun sekitar 5 menit sperma keluar tetapi seperma
dikeluarkan di perut saksi;
- Bahwa pada waktu saksi diajak ke kamar, di suruh membuka celana oleh
terdakwa saksi tidak dipaksa, saksi mau dan tidak menolak;
- Bahwa saksi menikmatinya;
- Bahwa saksi baru kali ini melakukannya;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Direktori Putusan Mahkamah8Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi pakai baju sendiri kemudian keluar dan saksi bilang ke terdakwa
dan minta dianter ke teman saksi yang bernama Pitaloka mau minta uang saksi
yang siang tak kasihkan ke Pitaloka, namun setelah saksi datangi rumahnya
ternyata uang saksi sudah dipakai oleh Pitaloka, kemudian terdakwa mengajak
saksi ke rumah Fajar als Ompong untuk meminjam uang tetapi Fajar als
Ompong juga tidak punya uang dan saksi di rumah Fajar als Ompong saksi
tiduran di depan TV kemudian terdakwa bilang nanti ada yang menjemput, tidak
lama kemudian temen terdakwa datang bernama Erik Saputra als Simbah dan
saksi pun dikenalkan oleh terdakwa dan saksi di bonceng oleh Erik dan katanya
mau di ajak ke rumah Erik, tetapi bukannya saksi diajak ke rumah Erik tetapi
saksi diajak ke Hotel DINA di Ulujami, Pemalang;
- Bahwa saksi diajak ke kamar kemudian saksi dan Erik duduk diatas tempat tidur
sambil nonton tv dan tidak lama kemudian terdakwa datang ke kamar dengan
membawa 1 botol anggur cap orang tua dan 1 botol bir, lalu saksi disuruh
minum namun awalnya saksi nolak tetapi Erik membujuk saksi dengan bilang
“Emang kamu ndak kasihan sama saya, ini sedikit saja minum“ yang akhirnya
saksi minum sedikit dan kepala saksi menjadi berat dan ingin tidur, saat itu saksi
ingin tidur tetapi Erik menyuruh saksi mandi dan saksi dianter ke kamar mandi
dan Erik juga masuk ke kamar mandi dan kami mandi berdua, setelah itu Erik
memandikan saksi dan juga menyabuni saksi setelah mandi dan masih dikamar
madi Erik mulai memeluk saksi sambil menciumi leher saksi lalu kaki kiri saksi
diangkat dan ditaruh diatas pahanya badan saksi menempel tembok dan sambil
memeluk, alat kelamin Erik ditempelkan ke alat kelamin saksi dan ditekan
masuk ke dalam alat kelamin saksi kemudian digerak gerakan maju mundur
sambil terus menciumi leher saksi dan alat kelaminnya masuk ke alat kelamin
saksi hingga kurang lebih 10 menit kemudian alat kelamin Erik dicabut
kemudian seperma dikeluarkan dilantai, kemudian Erik keluar tidur dan saksi
juga ikut tidur, kemudian sekitar jam 01.00 Wib Erik bangun Erik memeluk
saksi lalu menyuruh saksi melepas celana dan celana dalam saksi lagi saat itu
menolak tetapi Erik melepas celana dan celana dalam saksi kemudian Erik
menindihi saksi dan menciumi leher saksi serta mencipok leher saksi, memeluk
saksi hingga saksi susah napas sambil menciumi leher dan telinga saksi hingga
saksi terangsang kemudian Erik berlutut didepan kedua kaki saksi yang nekuk
dan ngangkang kemudian memasukan alat kelaminnya ke alat kelamin saksi,
setelah alat kelamin masuk badan Erik menempel badan saksi dan terus
menciumi leher dan bibir saksi sambil mengerak gerakan pantatnya naik turun
hinggga kurang lebih 15 menit kemudian seperma dikeluarkan dibantal, setelah
itu kami madi dan tidur lagi;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Direktori Putusan Mahkamah9Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa kemudian saksi bangun jam 05.30. Wib kemudian bangunin Erik untuk
kerja tetapi Erik malah marah dan katanya masih ngantuk kemudian saksi
bangunin lagi jam 06.30 Wib kemudian Erik bangun dan saat bangun justru
nyalahin saksi yang katanya saksi tidak bangunin dan bukannya langsung mandi,
Erik malah menindihi badan saksi sambil menciumi bibir saksi setelah itu Erik
berlutut di depan saksi dan melepas celana dalam saksi dan Erik melepas
celananya setelah itu Erik langsung memasukkan alat kelaminnya ke alat
kelamin saksi dan menggerak-gerakan pantatnya sambil menciumi bibir saksi
hingga kurang lebih 5 menit seperma dikeluarkan di paha saksi kemudian Erik
mandi dan Erik memakai baju kemeja putih dan celana panjang hitam dan
sebelum berangkat memberikan HP miliknya sambil bilang “ Kalau ada nomor
baru itu nomor saya“ dan kemudian Erik meninggalkan saksi di kamar hotel
sendiri;
- Bahwa saksi tidak lari ketika Erik pergi kerja karena Erik bilang jangan pergi
kalau saksi belum pulang;
- Bahwa sekitar jam 10.30 Wib terdakwa datang ke kamar hotel dan numpang
mandi, setelah selesai mandi kami berdua ngobrol dan saat ngobrol terdakwa
tanya ke saksi “habis ini mau kemana“ dan saksi jawab “Belum tahu“ dan
akhirnya terdakwa ngajak saksi ke rumah Ompong dan sebelum saksi pergi
sekitar jam 11.30 wib Erik datang dengan membawa nasi setelah itu langsung
pergi, nasi tidak saksi makan yang makan Terdakwa, setelah terdakwa selesai
makan kemudian saksi dan terdakwa pergi ke rumah Ompong, setelah sampai di
rumah Ompong saksi dibujuk Ompong supaya pulang ke rumah, tetapi saksi
menolak saksi takut dimarahi oleh ibu saksi, kemudian Ompong bilang “saya
yang anter ntar saya yang jelasin semuanya“ sambil nunggu Ompong mencukur
rambut terdakwa, dari arah timur saksi melihat mobil keluarga saksi dan tiba-
tiba saksi tidak sadar dan sadar-sadar saksi sudah di rumah sakit;
- Bahwa saksi sebelumnya punya pacar tetapi sudah putus;
- Bahwa saksi sekarang merasa menyesal dan malu dan sekarang saksi keluar
sekolah dan rencananya mau mondok;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa Anak menyatakan ada
yang salah yaitu Terdakwa Anak tidak kasih minum tetapi saksi Risma minum sendiri,
Terdakwa Anak tidak berkenalan dengan saksi Risma tetapi saksi Risma yang panggil
Terdakwa Anak duluan, Terdakwa Anak tidak minum yang minum saksi Risma sendiri,
Saksi Risma curhat katanya sudah tidak dianggap oleh orang tuanya, Pada waktu di
belakang MTS Comal kemaluan Terdakwa Anak di pegang-pegang oleh saksi Risma,
Saksi Risma minum dan juga Ngorokok. Pada waktu di Sragi saksi Risma diajak
berhubungan saksi Risma mau sendiri dan tidak ada paksaan, malah setelah
berhubungan dengan Terdakwa Anak saksi Risma menyuruh Terdakwa Anak supaya

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Direktori Putusan Mahkamah10Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
panggilkan Furkon melakukan hubungan dengan saksi Risma, habis Furkon kemudian
Rafael melakukan hubungan dengan saksi Risma, habis Rafael kemudian Fahri
melakukan hubungan dengan saksi Risma, Atas bantahan Terdakwa Anak tersebut,
saksi Risma tetap pada keterangannya;
Saksi 2. KARYI alias YAYI binti CARMADI :
Di sumpah menurut Agama dan kepercayaannya.
- Bahwa saksi adalah orang tua saksi KHARISMA SEKAR ARUM;
- Bahwa terdakwa menyetubuhi anak saksi dan anak saksi juga di setubuhi oleh
teman terdakwa yang bernama Erik di hotel Dina Ds. Ambo Wetan, Kec.
Ulujami, Kab. Pemalang;
- Bahwa kejadiannya pada hari Selasa, 06 Oktober 2015 sekitar jam 16.00 Wib, di
rumah teman terdakwa yang bernama Lembing, di Kecamatan Sragi, Kabupaten
Pekalongan, saksi tahu karena dikasih tahu oleh anak saksi;
- Bahwa KHARISMA anak saksi satu-satunya dan ditinggal bapaknya kawin lagi
dari kecil;
- Bahwa pada hari Selasa, 6 Oktober 2015 sekitar jam 14.00 wib, saksi mau
menjemput anak saksi (Risma) di sekolah SMK Islam Nusantara, sesampainya
di sekolahan sudah tutup, kemudian saksi mencari ke teman-temannya anak
saksi, saksi telepon ke Pitaloka dan pitaloka bilang kalau Risma di boncengin
oleh terdakwa yang katanya anak Sikayu, Comal, setelah mendapat informasi
kemudian saksi mencari ke Sikayu, Comal tetapi tidak ketemu, kemudian besok
paginya saksi mencari Risma di sekolahaan dan ternyata Risma tidak masuk
sekolah dan Pitaloka bilang nanti kalau ada kabar nanti saksi mau di kasih tahu,
kemudian Pitaloka telepon ke saksi katanya Risma di hotel Dina, kemudian saksi
ke hotel Dina dan disana saksi ketemu karyawan Hotel dan saksi bertanya “ apa
ada anak yang masuk hotel“, karyawan hotel bilang tidak tahu karena banyak
tamu dan saksi bertanya kamar no.12 di sebelah mana, kemudian karyawan hotel
menunjukan kamar no.12 dan saksi mengetuk-ngetuk pintu tetapi kamarnya
sudah kosong, kemudian kami memutuskan untuk mencari lagi di Sikayu, Kec.
Comal, Kab. Pemalang, tetapi dalam perjalanan Pitaloka sms yang isinya “Bu
ada di gang 5 keburu lunga maneh“ setelah mendapat sms tersebut kemudian
saksi menelpon Pitaloka untuk menanyakan sms yang dimaksud dimana dan
Pitaloka mengatakan Gang 5 Prompong setelah mendapat penjelasan tersebut
saksi langsung ke gang 5 Prompong dan kemudian saksi menemukan anak saksi
di rumah Fajar als Ompong sedang berdiri dan anak saksi pada saat melihat
saksi akan lari masuk ke dalam rumah tetapi tiba-tiba anak saksi pingsan
kemudian anak saksi, saksi bawa pulang ke rumah tetapi di rumah tidak sadar-
sadar maka anak saksi, saksi bawa ke rumah sakit Siaga Medika Pemalang, di
rumah sakit baru sadar sekitar jam 20.00 Wib dan besok harinya saksi baru tanya

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Direktori Putusan Mahkamah11Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
ke anak saksi apa yang sebenarnya terjadi, kemudian anak saksi cerita dan
kemudian saksi melapor ke kepolisian;
- Bahwa Risma di rumah sakit 3 (tiga) hari, 2 (dua) malam, sekarang Risma sering
melamun;
- Bahwa Risma tidak pernah main baru kali ini dan Risma anaknya nurut;
- Bahwa Risma pernah bilang katanya punya pacar, katanya guru di Pekalongan
dan katanya mau main ke rumah, tetapi saksi tidak boleh karena masih kecil
jangan pacaran dulu, sekolah aja dulu;
- Bahwa Risma di tinggal bapaknya masih kecil dan katanya bapaknya masih
hidup dan sudah kawin lagi;
- Bahwa saksi belum nikah lagi;
- Bahwa terdakwa ke rumah sakit dua kali pada waktu Risma di rawat di Rumah
sakit dan terdakwa terus terang, minta maaf dan mau bertanggung jawab, tetapi
saksi tidak mau karena terdakwa belum punya pekerjaan;
- Bahwa memang benar HP Risma saksi minta pada waktu itu juga, karena pada
waktu itu di telepon tidak diangkat, dan setelah saksi tanya katanya masih UTS
kemudian HP saksi minta;
- Bahwa keluarga terdakwa datang 2 kali minta damai dan minta di kawin saja
tetapi saksi tidak mau;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan benar
dan tidak keberatan
Saksi 3. FAJAR RIZQIYANSYAH alias OMPONG bin SYUKUR :
Tidak disumpah.
- Bahwa awalnya saksi tidak tahu ada masalah apa, saksi tahunya dari cerita
Risma katanya Risma, Terdakwa telah menyetubuhi Risma;
- Bahwa kejadiannya pada hari Selasa, 6 Oktober 2015 sekitar jam 16.00 Wib, di
rumah teman terdakwa yang bernama Lembing, di Kecamatan Sragi, Kabupaten
Pekalongan;
- Bahwa awalnya Terdakwa bersama Risma datang ke rumah saksi karena
kehabisan bensin dan mau pinjam uang tetapi saksi tidak punya uang, terus saksi
tanya “ dari mana kamu “ terdakwa menjawab “dari Sragi” kemudian terdakwa
sms ke Erik dan di suruh ke rumah saksi, kemudian Erik datang kemudian
terdakwa dibelikan bensin, sekitar jam 22.00 Wib terdakwa, Risma dan Erik
pergi kemana saksi tidak tahu, kemudian keesokan harinya sekitar jam 13.30
Wib terdakwa dan Risma datang lagi ke rumah saksi kemudian cerita-cerita dan
kemudian Risma bilang katanya Risma dicari orang tuanya tetapi Risma takut
pulang, kemudian saksi pinjam Hpnya terdakwa untuk telepon ke Pitaloka
memberitahukan kalau Risma di rumah saksi, kemudian ibunya Risma datang

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Direktori Putusan Mahkamah12Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dan tiba-tiba Risma pingsan, kemudian Risma dibawa pulang oleh ibunya dan
Risma dibawa ke rumah sakit Siaga Medika Pemalang;
- Bahwa Risma dibawa ke rumah sakit katanya kehabisan oksigen;
- Bahwasaksi tahu dari cerita Risma kalau terdakwa menyetubuhi Risma,
ceritanya dari Risma setelah pulang dari rumah sakit;
- Bahwa Risma mengatakan katanya Terdakwa dan Risma melakukan hubungan
intim di rumahnya Lembing di dalam kamarnya Lembing di Sragi, Pekalongan;
- Bahwa kata Risma dia tidak dipaksa;
- Bahwa Risma cerita katanya dibawa oleh Erik ke Hotel Dina Ulujami, katanya
melakukan hubungan intim lagi sama Erik, Risma ceritanya sebelum terdakwa
di laporin ke kantor polisi oleh ibunya Risma;
- Bahwa Risma anaknya bandel, suka membolos tidak ikut pelajaran;
- Bahwa saksi kenal Risma dan terdakwa sudah lama karena teman SMP;
- Bahwa katanya Risma suka sama Terdakwa karena katanya terdakwa ganteng
tetapi katanya terdakwa orangnya ko plonga plongo;
- Bahwa Terdakwa orangnya baik, tidak bandel;
- Bahwa Terdakwa ngorokok, kadang minum tetapi tidak pernah minum pil;
- Bahwa di Hpnya terdakwa ada gambar porno setelah saksi tanya katanya dari
pada pusing;
- Bahwa saksi tidak kenal Lembing karena terdakwa tidak pernah cerita siapa itu
Lembing;
- Bahwa Risma dan terdakwa datang ke tempat saksi 2 kali yang pertama datang
Risma, terdakwa dan 2 orang tetapi yang 2 orang pergi dan saksi tidak tahu
siapa, yang ke dua, Risma, terdakwa, Erik dan yang 1 orang saksi tidak tahu;
- Bahwa pada waktu Risma datang ke rumah saksi yang ke dua kalinya
kondisinya Risma kelihatan kecapaian, pucet beberapa lama kemudian orang
tuanya datang kemudian Risma masuk ke dalam rumah saksi, kemudian Risma
keluar dan Risma pingsan;
- Bahwa kemeja lengan panjang kotak-kotak merah hitam dengan krah warna
putih dan celana jeans warna biru dongker motif sobek-sobek yang dikenakan
Risma punya saksi karena pada waktu Risma sebelum pergi sama terdakwa ke
rumah saksi dulu kemudian pinjam baju ke saksi;
- Bahwa pada waktu Risma datang yang ke dua Risma masih pakai baju saksi;
- Bahwa Risma dirawat di rumah sakit 3 hari;
- Bahwa waktu Risma di rumah sakit terdakwa menjenguk Risma dua kali dan
yang ke dua kalinya terdakwa mengaku terus terang ke ibunya Risma dan
terdakwa mau bertanggung jawab;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan benar
dan tidak keberatan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Direktori Putusan Mahkamah13Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa Terdakwa Anak tidak mengajukan saksi-saksi yang
meringankan (a de charge);
Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengar keterangan Terdakwa
Anak yang pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa, Terdakwa telah menyetubuhi Kharisma Sekar Arum pada hari Selasa, 6
Oktober 2015 sekitar jam 16.00 Wib, di rumah teman terdakwa yang bernama
Lembing, di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan;
- Bahwa Terdakwa kenal Risma pada hari itu juga pada hari Selasa, 06 Oktober
2015, jam 08.00 Wib, di warung MTS Walisongo, Comal, tetapi Risama yang
panggil Terdakwa duluan;
- Bahwa awalnya Risma lewat kemudian panggil-panggil Terdakwa “tong sini“
tetapi Terdakwa diam saja, kemudian Terdakwa ngobrol sama teman-teman
Terdakwa diantaranya Rizki, Hendri, Kadianto, Gepeng, Widiarso, terus
Terdakwa pulang karena sepatu Terdakwa sobek, kemudian Terdakwa kembali
lagi ke warung, kemudian Terdakwa
melihat Rizma, Pitaloka dan 5 orang lagi
pada minum-minuman keras, kemudian Terdakwa ke wc kemudian Rizma
panggil-panggil Terdakwa “Tong bisa kenalan tidak“, terus kami kenalan, terus
Rizki, Rizma dan Terdakwa boncengan naik sepeda motor ke pasar kesesi,

kemudian ke Sragi kerumah teman Terdakwa yang bernama Lembing, kemudian


Gepeng, Furkon, Rafael, Fahri juga ikut ke rumahnya Lembing, kemudian
Rizma sadar dan Rizma tak suruh mandi, kemudian Lembing masak nasi dan
telor, setelah Rizma mandi tak suruh makan tetapi tidak mau, mau tak suapin
juga tidak mau, kemudian Rizma Terdakwa cium dan Rizma kemudian pegang
kemaluan Terdakwa, kemudian Terdakwa geli setelah itu Terdakwa jadi nafsu,
terus Terdakwa bilang “ Ris yu kita ke kamar saja, “ kemudian Rizma mau, terus
Terdakwa bilang ke Lembing mau pinjam kamar terus Lembing

memperbolehkannya, kemudian Terdakwa dan Rizma masuk ke kamar pintu

Terdakwa tutup tetapi tidak Terdakwa kunci;


- Bahwa kemudian Rizma melepas celananya sendiri Terdakwa tidak menyuruh,
akhirnya Terdakwa juga lepas celana, kemudian Risma tidur sendiri, kemudian
kemaluan Terdakwa di masukin ke kemaluan Risma kemudian Terdakwa naik
turun kemudian seperma dikeluarin di perutnya Risma, kemudian Terdakwa lap
pakai kaos, kemudian Risma bilang panggilin Furkon, kemudian Terdakwa
keluar panggil Furkon kemudian Furkon masuk ke kamar, kemudian Furkon
keluar sambil bilang “habis begitu ko kemaluan saya sakit“, kemudian masuk
Fahri habis Fahri kemudian Rafael, setelah itu Risma keluar kamar sudah rapi
dan bilang ke Terdakwa minta dianter ke rumahnya Pitaloka katanya mau ambil
uang, kemudian Risma Terdakwa anter ke rumah Pitaloka, setelah dirumahnya
Pitaloka uangnya tidak ada, kemudian Terdakwa dan Risma ke rumahnya

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Direktori Putusan Mahkamah14Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Ompong mau pinjam uang untuk beli bensin, setelah sampai dirumahnya
Ompong Terdakwa pinjam uang untuk beli bensin Ompong bilang tidak punya
uang, kemudian Terdakwa sms Erik, kemudian Erik bilang mau beliin bensin,
kemudian Erik datang, kemudian Erik boncengin Risma, Terdakwa boncengan
sama Siswono, kemudian jam 00.00 Wib/ jam 12 malam Erik, Risma, Terdakwa
dan Siswono ke hotel, setelah sampai di hotel Terdakwa dan Siswono pulang
sedangkan Erik dan Risma nginep di hotel;
- Bahwa Terdakwa ke hotel besoknya, dan Erik tidak ada, kemudian Risma
Terdakwa bawa ke rumah Ompong, kemudian Risma di rumah ompong di
jemput oleh ibunya kemudian Risma pingsan dan dibawa ke rumah sakit;
- Bahwa pada waktu di rumah sakit Terdakwa jenguk Risma 2 kali, sebenarnya
pada waktu Risma di rumah sakit Terdakwa berterus terang kalau Terdakwa
yang melakukan dan Terdakwa mau bertanggung jawab ke ibunya Risma, tetapi
banyak orang jadi Terdakwa tidak jadi bilang, kemudian Terdakwa ke rumah
sakit lagi tetapi Risma sudah pulang kemudian Terdakwa ke rumahnya Risma
kemudian Terdakwa bilang ke ibunya Risma, Terdakwa minta maaf dan
Terdakwa mau bertanggung jawab mau nikahin Risma, tetapi ibunya tidak mau
terima Terdakwa;
- Bahwa pada waktu Terdakwa menyetubuhi Risma tidak ada janji-janji ke Risma;
- Bahwa Terdakwa ikut mbah, karena bapak Terdakwa nikah lagi jadi Terdakwa
malu;
- Bahwa Terdakwa sangat menyesal sekali, Terdakwa tidak akan mengulangi lagi;
- Bahwa Terdakwa sudah dikeluarin dari sekolah, tetapi Terdakwa masih pingin
sekolah lagi;
- Bahwa Terdakwa punya gambar porno di HP, Terdakwa dapat film porno dari
warnet, filmnya film luar;
- Bahwa Terdakwa hanya kadang-kadang saja minum bir;
- Bahwa Terdakwa sudah tidak punya pacar;
- Bahwa Terdakwa sangat menyesal, Terdakwa ingin sekolah lagi dan setelah
lulus Terdakwa ingin kerja dan membantu orang tua Terdakwa;
- Bahwa pada waktu Risma habis minum tidak Terdakwa antar pulang ke
rumahnya karena Risma tidak mau, katanya takut sama ibunya, karena ibunya
suka marahin Risma;
- Bahwa sebelum sama Risma Terdakwa tidak pernah berhubungan sama orang
lain;
Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengar keterangan orang tua
Terdakwa Anak yang pada pokoknya sebagai berikut :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Direktori Putusan Mahkamah15Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa orang tua Terdakwa Anak pernah datang ke rumahnya Risma, dan minta
maaf atas kelakuan Terdakwa Anak, dan juga minta supaya dinikahkan saja,
tetapi ibunya Risma tidak mau;
- Bahwa pihak keluarga Risma tidak ada minta uang;
- Bahwa yang membiayai sekolah terdakwa yaitu orang tua Terdakwa Anak,
tetapi uang jajan Terdakwa Anak yang kasih kakak-kakaknya Terdakwa Anak;
- Bahwa orang tua Terdakwa Anak kerja di batako;
- Bahwa Terdakwa Anak seringnya di rumah;
- Bahwa Terdakwa Anak nilai raportnya bagus;
- Bahwa Terdakwa Anak tidak bandel;
- Bahwa orang tua Terdakwa Anak mohon kepada Hakim Anak, agar Terdakwa
Anak bisa dibawa pulang cepat karena agar ikut sekolah lagi, orang tua
Terdakwa Anak berjanji akan mendidik anaknya dan orang tua Terdakwa Anak
berjanji akan lebih memperhatikan Terdakwa Anak lagi;
Menimbang, bahwa dipersidangan oleh Penuntut Umum telah mengajukan
barang bukti berupa : Satu potong kemeja lengan panjang bermotif kotak-kotak merah
hitam dengan krah warna putih dan satu potong celana jeans warna biru dongker motif
sobek-sobek;
Menimbang, bahwa dipersidangan dibacakan Alat bukti surat yang ditunjukkan
di muka persidangan yaitu Surat Keterangan Pemeriksaan Korban Persetubuhan, Nomor
: 54/sm/rm,/XX1/X/2105 tertanggal 16 Oktober 2015 yang di buat dan di tandatangani
oleh Dr. Ab RIYANI Sp. OG. Spesialis kebidanan dan penyakit kandungan pada RSUD
SANTA MARIA Pemalang, pada pemeriksaan di temukan :
 Status Ginekologi :
Hymen : - Intak ( tebal hymen kurang lebih 0,3 cm
terdapat luka lecet di sekitar hymen pada jam 3 dan 8
 introitus vagina dalam batas normal
 Pemeriksaan laboraturium : - tes kehamilan ( - ) negatif
 scret Vagina : tidak di temukan sperma
Kesimpulan : lecet lecet pada hymen tersebut diatas di sebabkan oleh trauma
dengan benda tumpul.
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa Anak
yang saling berhubungan serta dihubungkan dengan alat bukti dan barang bukti maka
didapatkan fakta-fakta hukum sebagai berikut :
- Bahwa, benar Terdakwa Anak telah menyetubuhi Kharisma Sekar Arum pada
hari Selasa, 6 Oktober 2015 sekitar jam 16.00 Wib, di rumah teman terdakwa
yang bernama Lembing, di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan;
- Bahwa benar Terdakwa Anak kenal Risma pada hari itu juga pada hari Selasa,
06 Oktober 2015, jam 08.00 Wib, di warung MTS Walisongo, Comal;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Direktori Putusan Mahkamah16Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa benar awalnya Risma lewat kemudian panggil-panggil Terdakwa Anak
“tong sini“ tetapi Terdakwa Anak diam saja, kemudian Terdakwa Anak ngobrol
sama teman-teman Terdakwa Anak diantaranya Rizki, Hendri, Kadianto,
Gepeng, Widiarso, terus Terdakwa Anak pulang;
- Bahwa benar saat Terdakwa Anak kembali lagi ke warung, Terdakwa Anak
melihat Rizma, Pitaloka dan 5 orang lagi pada minum- minuman keras;
- Bahwa benar saat Terdakwa Anak ke wc kemudian Rizma panggil-panggil
“Tong bisa kenalan tidak“, maka terjadilah perkenalan;
- Bahwa benar kemudian Rizki, Rizma dan Terdakwa Anak boncengan naik
sepeda motor ke pasar kesesi, kemudian ke Sragi kerumah teman Terdakwa
Anak yang bernama Lembing.
- Bahwa benar Gepeng, Furkon, Rafael, Fahri juga ikut ke rumahnya Lembing;
- Bahwa benar pada saat Rizma sadar dan Rizma disuruh mandi oleh Terdakwa
Anak, sedangkan Lembing masak nasi dan telor. Setelah Rizma mandi,
Terdakwa Anak menciumi KHARISMA dan KHARISMA memegang kemaluan
Terdakwa Anak;
- Bahwa benar karena Terdakwa Anak merasa geli dan menjadi nafsu, kemudian
Terdakwa Anak mengajak KHARISMA masuk kamar dengan mengatakan “ Ris
yu kita ke kamar saja“. Karena Rizma mau, Terdakwa Anak bilang ke Lembing
mau pinjam kamar dan Lembing memperbolehkannya,kemudian Terdakwa dan
KHARISMA masuk ke kamar pintu Terdakwa tutup tetapi tidak Terdakwa
kunci;
- Bahwa benar kemudian Rizma melepas celananya dan Terdakwa Anak juga
melepas celana, kemudian Risma tidur,dan kemaluan Terdakwa Anak di
masukin ke kemaluan Risma kemudian Terdakwa Anak menggerakkan
pinggulnya naik turun sampai sperma keluar di atas perutnya Risma, kemudian
Terdakwa lap pakai kaos;
- Bahwa benar kemudian Risma bilang panggilin Furkon, kemudian Terdakwa
keluar panggil Furkon kemudian Furkon masuk ke kamar, dan pada saat keluar
mengatakan “habis begitu ko kemaluan saya sakit“, kemudian masuk Fahri habis
Fahri kemudian Rafael;
- Bahwa benar setelah itu KHARISMA keluar kamar sudah rapi dan bilang ke
Terdakwa Anak minta dianter ke rumahnya Pitaloka katanya mau ambil uang,
kemudian Risma Terdakwa anter ke rumah Pitaloka, setelah dirumahnya
Pitaloka uangnya tidak ada, kemudian Terdakwa Anak dan Risma ke rumahnya
Ompong mau pinjam uang untuk beli bensin, setelah sampai dirumahnya
Ompong Terdakwa Anak pinjam uang untuk beli bensin Ompong bilang tidak
punya uang, kemudian Terdakwa Anak sms Erik, kemudian Erik bilang mau
beliin bensin, kemudian Erik datang, kemudian Erik boncengin Risma,

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Direktori Putusan Mahkamah17Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Terdakwa Anak boncengan sama Siswono, kemudian jam 00.00 Wib/ jam 12
malam Erik, Risma, Terdakwa Anak dan Siswono ke hotel, setelah sampai di
hotel Terdakwa Anak dan Siswono pulang sedangkan Erik dan KHARISMA
menginap di hotel DINA di Ulujami, Pemalang;
- Bahwa benar Terdakwa ke hotel besoknya, dan Erik tidak ada, kemudian
KHARISMA Terdakwa Anak bawa ke rumah Ompong, kemudian KHARISMA
di rumah Ompong di jemput oleh ibunya, dan tiba-tiba KHARISMA pingsan
dan dibawa ke rumah sakit;
- Bahwa benar pada waktu di rumah sakit Terdakwa Anak menjenguk
KHARISMA;
- Bahwa benar Terdakwa Anak bilang ke ibunya KHARISMA, untuk minta maaf
dan mau bertanggung jawab menikahi KHARISMA, tetapi ibunya tidak mau;
- Bahwa benar pada waktu Terdakwa Anak menyetubuhi KHARISMA tidak ada
janji-janji;
Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan apakah
berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa Anak dapat dinyatakan telah
melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa Anak diajukan kepersidangan ini oleh Penuntut
Umum didakwa dengan Dakwaan yang disusun secara alternatif melanggar dan
diancam pidana sebagai berikut:
Kesatu : Pasal 81 (2) UU RI No 35 Tahun 2014 tentang perubahan
atas Undang undang Nomor 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak
ATAU
Kedua : Pasal 82 (1) UU RI No 35 Tahun 2014 tentang perubahan
atas Undang undang Nomor 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak;
Menimbang, bahwa oleh karena surat dakwaan Penuntut Umum disusun secara
Alternatif, maka dalam membuktikan surat dakwaan tersebut, Hakim akan memilih
dakwaan mana yang dianggap paling tepat terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh
Terdakwa Anak berdasarkan fakta-fakta dipersidangan yang diperoleh dari keterangan
saksi-saksi, keterangan Terdakwa Anak, bukti surat dan barang bukti dipersidangan;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa
Anak dan barang bukti dipersidangan maka menurut Hakim dakwaan yang paling tepat
terhadap Terdakwa Anak yaitu dakwaan kesatu sebagaimana diatur dan diancam Pasal
81 ayat (2) UU RI Nomor 23 Tahun 2002, yang unsur-unsurnya adalah :
1. Setiap orang;
2. Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk
anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Direktori Putusan Mahkamah18Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Usur ke-1. “Setiap orang” :
Menimbang, bahwa yang dimaksud “setiap orang” adalah subyek hukum serta pelaku
tindak pidana atau orang atau manusia sebagai subyek hukum mampu untuk
bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukannya sebagaimana dimaksudkan
dalam dakwaan Penuntut Umum.
Menimbang, bahwa dalam perkara ini, yang dimaksud dengan setiap orang
adalah Terdakwa Anak yang bernama MOH. RIZAL FADLOLI alias LONTONG
bin AMAT BADAWI yang identitasnya adalah sebagaimana tersebut dalam Surat
Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara ini dan telah membenarkan identitasnya
tersebut sebagaimana dalam surat dakwaan sehingga benar yang dimaksud sebagai
terdakwa dalam perkara ini adalah Terdakwa Anak tersebut dan bukan orang lain
dengan demikian tidak terjadi error in persona;
Menimbang, bahwa selama persidangan berlangsung Terdakwa Anak tersebut
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tidak dalam keadaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 KUHP sehingga menurut hemat Hakim Anak, ia dalam
keadaan mampu bertanggung jawab atas perbuatannya. dengan demikian maka unsur ini
telah terpenuhi;
Unsur ke-2. “Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan,
atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang
lain” :
Menimbang, bahwa terhadap uraian unsur ke-2 ini, bersifat alternatif yaitu
apabila salah satu ketentuan atau elemen dalam unsur tersebut terbukti, maka sudah
cukup untuk secara keseluruhan unsur ke-2 dapat dinyatakan terbukti;
Menimbang, bahwa yang dimaksud ”dengan sengaja” adalah perbuatan tersebut
harus dikehendaki oleh pelaku dan menjadi tujuan artinya suatu perbuatan dilakukan
dengan maksud dan tujuan atau niat sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku. Baik
timbulnya akibat maupun perbuatan yang menimbulkannya harus dilakukan dengan
sengaja. Jadi pelaku juga harus mengetahui bahwa dengan dilakukannya perbuatan
tersebut, akibat buruk pada diri seseorang akan timbul;
Menimbang, bahwa pengertian persetubuhan ialah memasukkan kemaluan pria
ke kemaluan si wanita sedemikian rupa yang normaliter atau yang dapat mengakibatkan
kehamilan (S.R. Sianturi, SH. Tindak Pidana di KUHP berikut uraiannya, penerbit
Alumni Jakarta hal. 63 dan hal. 231);
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “anak”, sebagaimana tercantum
dalam Pasal 1 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, adalah seseorang
yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap Anak Korban
KHARISMA SEKAR ARUM berdasarkan Akta Kelahiran yang terlampir dalam berkas

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Direktori Putusan Mahkamah19Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
perkara diketahui lahir pada 30 September 1999, yang pada saat kejadian pada tanggal
06 Oktober 2015 berusia 16 tahun dan jika mengacu kepada pasal 1 UU No. 23 tahun
2002 tersebut maka KHARISMA SEKAR ARUM adalah termasuk dalam pengertian
anak;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang ditemukan dipersidangan yang
diperoleh dari keterangan Anak Korban dan keterangan Terdakwa Anak sendiri yang
bersesuaian bahwa pada hari Selasa, 6 Oktober 2015 sekitar jam 16.00 Wib, di dalam
kamar di rumah teman Terdakwa Anak yang bernama Lembing, di Kecamatan Sragi,
Kabupaten Pekalongan, Terdakwa Anak telah melakukan persetubuhan dengan
KHARISMA SEKAR ARUM. Persetubuhan tersebut dilakukan dengan cara Terdakwa
Anak menciumi KHARISMA, danKHARISMA memegang kemaluan Terdakwa Anak.
Karena Terdakwa Anak merasa geli dan menjadi nafsu, kemudian Terdakwa Anak
membujuk KHARISMA masuk kamar dengan mengatakan “ Ris yu kita ke kamar saja“.
Karena KHARISMA mau, Terdakwa Anak mengatakan kepada Lembing mau pinjam
kamar dan Lembing memperbolehkannya,kemudian Terdakwa Anak dan KHARISMA
masuk ke kamar dan Terdakwa menututup pintu. Kemudian Rizma melepas celananya

dan Terdakwa Anak juga melepas celana, kemudian Risma dan kemaluan
Terdakwa Anak dimasukin kedalam kemaluan KHARISMA kemudian Terdakwa Anak
menggerakkan pinggulnya naik turun sampai sperma keluar di atas perutnya
KHARISMA;
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Keterangan Pemeriksaan Korban
Persetubuhan, Nomor : 54/sm/rm,/XX1/X/2105 tertanggal 16 Oktober 2015 yang di
buat dan di tandatangani oleh Dr. Ab RIYANI Sp. OG. Spesialis kebidanan dan
penyakit kandungan pada RSUD SANTA MARIA Pemalang, pada pemeriksaan di
temukan :
 Status Ginekologi :
Hymen : - Intak ( tebal hymen kurang lebih 0,3 cm
terdapat luka lecet di sekitar hymen pada jam 3 dan 8
 introitus vagina dalam batas normal
 Pemeriksaan laboraturium : - tes kehamilan ( - ) negatif
 scret Vagina : tidak di temukan sperma
Kesimpulan : lecet lecet pada hymen tersebut diatas di sebabkan oleh trauma dengan
benda tumpul.
Sehingga dengan demikian telah terjadi persetubuhan antara Terdakwa Anak dengan
KHARISMA yang merupakan perbuatan pokok dalam unsur ini;
Menimbang, bahwa Terdakwa Anak mengetahui bahwa Anak Korban masih
sekolah namun Terdakwa Anak tetap melakukan perbuatan sebagaimana pertimbangan
diatas. Terdakwa Anak mengetahui jika perbuatannya tersebut bertentangan dengan
norma hukum dan nilai-nilai kesusilaan namun Terdakwa menghendaki perbuatannya

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Direktori Putusan Mahkamah20Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dan tetap melakukan perbuatannya sehingga memenuhi unsur sengaja sebagaimana
tersebut diatas, sehingga dengan demikian unsur ini telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa dalam pledoi Penasihat Hukum Terdakwa Anak yang
disampaikan secara lisan di persidangan menyatakan terdakwa melakukan hubungan
layaknya suami istri dengan Anak Korban karena Anak Korban banyak memberikan
peluang kepada Terdakwa Anak untuk melakukan perbuatan tersebut, sehingga Hakim
Anak akan mempertimbangkan sebagai berikut: perlu diketahui bahwa dasar filosofis
dibentuknya Undang-undang Perlindungan Anak adalah untuk melindungi anak dimana
berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU Perlindungan Anak disebutkan seseorang yang belum
genap berusia 18 tahun tergolong sebagai anak, disamping itu anak adalah tunas,
potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran
strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi
pada masa depan. Dalam perkara aquo di satu sisi Terdakwa Anak masih berusia 16
tahun dan masih berstatus sebagai pelajar yang memang perlu mendapatkan
perlindungan akan tetapi di sisi korban yang juga masih berusia anak haruslah
dilindungi pula kepentingannya oleh hukum, terlepas dari perbuatan tersebut dilakukan
atas dasar suka sama suka ataupun siapa yang memulainya, karena hubungan suami
isteri tidak boleh dilakukan oleh seorang Anak. Sehingga dengan demikian perbuatan
Terdakwa Anak tersebut tetaplah bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan sebagaimana telah diuraikan diatas. Fungsi pemidanaan bukanlah sebagai
penjeraan belaka namun sebagai upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial sehingga
pidana yang akan dijatuhkan terhadap Terdakwa Anak adalah semata-mata
dimaksudkan untuk pembinaan terhadap Terdakwa Anak yang masih berusia muda agar
dapat memperbaiki perilakunya dikemudian hari sekaligus melindungi kepentingan
masa depan korban;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dalam Dakwaan Alternatif Kesatu
telah terpenuhi maka Hakim Anak berpendapat bahwa Terdakwa Anak telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam
dakwaan tersebut;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Kesatu telah terbukti maka dakwaan
kedua tidak perlu dipertimbangkan lagi;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa Anak terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dan tidak terdapat alasan pemaaf
maupun alasan pembenar terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa Anak
maka Terdakwa Anak harus dijatuhi pidana sesuai dengan perbuatannya;
Menimbang, bahwa berdasarkan Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak menyebutkan dalam Pasal 81 :
(1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman
kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Direktori Putusan Mahkamah21Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
orang lain, dipiana dengan pidana penjara paling lama 15 (limabelas) tahun dan
paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp. 300.000.000,- (tiga
ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
(2) Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku pula bagi setiap
orang yang dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan,
atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang
lain.
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 81 ayat (2) Undang-undang Nomer 11
Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, berbunyi ”Pidana penjara yang
dapat dijatuhkan kepada anak paling lama ½ (satu perdua) dari maksimum ancaman
pidana bagi orang dewasa, dan berdasarkan Pasal 79 ayat (3) berbunyi : ”Minimum
khusus pidana penjara tidak berlaku terhadap anak”;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 71 ayat 3 Undang-undang Nomor 11
Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Apabila dalam hukuman materiil
diancam pidana kumulatif berupa penjara dan denda, pidana denda diganti dengan
pelatihan kerja, sehingga dengan demikian Hakim tidak akan menjatuhkan pidana
berupa denda kepada Terdakwa Anak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 78 Undang-undang Nomor 11 Tahun
2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, pidana pelatihan kerja dikenakan paling
singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 1 (satu) tahun, sehingga dengan demikian Hakim
Anak akan menentukan lamanya pelatihan kerja yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa
Anak dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa Hakim dalam menjatuhkan Pidana kepada Terdakwa Anak
ini selalu berpedoman pada maksud dan tujuan pemidanaan itu sendiri yaitu tidak
dimaksudkan untuk membuat seseorang menderita ataupun sebagai tindakan
pembalasan atas perbuatannya, akan tetapi pemidanaan itu sendiri haruslah memberi
manfaat bagi anggota masyarakat pada umumnya dan khususnya berguna pula bagi
pribadi Terdakwa Anak agar tidak lagi mengulangi perbuatannya, dan juga untuk
pencegahan dan pendidikan baik bagi Terdakwa Anak ataupun masyarakat pada
umumnya. Oleh karena itu Hakim Anak akan memperhatikan kepentingan terbaik bagi
Terdakwa Anak dan akan mempertimbangkan dari berbagai aspek mulai dari Hasil
Penelitian Balai Pemasyarakatan, lingkungan, sampai dengan latar belakang yang
mempengaruhi Terdakwa dalam melakukan tindak pidana tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan Hasil Penelitian yang dilakukan Balai
Pemasyarakatan Pekalongan atas nama klien MOH. RIZAL FADLOLI alias
LONTONG bin AMAT BADAWI, dengan nomer Reg. BKA/0006/X/2015/Bps.Pkl
yang dibuat oleh WAHYU WIDODO, S.Pd. Pembantu Pembimbing Kemasyarakatan
dari Balai Pemasyarakatan Pekalongan yang menyarankan agar Terdakwa Anak diputus
dengan Pidana yang seringan-ringannya;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Direktori Putusan Mahkamah22Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa terhadap saran dari Balai Pemasyarakatan tersebut, Hakim
Anak menilai saran tersebut masih bersifat umum, karena tidak secara spesifik apakah
akan menghukum Terdakwa Anak dengan pidana penjara ataukah dengan pidana
percobaan ataukah dikembalikan kepada orang tuanya, oleh karena itu Hakim Anak
akan mempertimbangkan hukuman yang tepat yang akan dikenakan kepada Terdakwa
Anak;
Menimbang, bahwa dari aspek latar belakang dari Terdakwa Anak yang masih
berusia tergolong anak dan harus merasakan dampak dari ayahnya yang menikah lagi
dengan orang lain sehingga membuat Terdakwa Anak malu dan tinggal dengan
mbahnya dan kakaknya, padahal Terdakwa Anak masih sangat membutuhkan kasih
sayang orang tuanya untuk mendidik dan memberikan arahan bagaimana berperilaku
baik itu dari segi norma agama dan kesusilaan, namun Terdakwa Anak merasa harus
tinggal dengan mbahnya. Apalagi dimana pada usia tersebut rasa ingin tahu sangat
besar, dan karena keingintahuan yang begitu besar pulalah yang mendorong Terdakwa
Anak melihat/menonton video porno di Hpnya yang belum pantas ditonton oleh anak
seusia Terdakwa Anak;
Menimbang, bahwa dari aspek lingkungan dalam pergaulan Terdakwa Anak
juga memilih teman yang salah karena teman-temannya juga ikut melakukan hal yang
sama bukannya melarang Terdakwa Anak untuk melakukan perbuatannya, dan juga
Terdakwa Anak sering meminum minuman keras beralkohol dengan teman-temannya;
Menimbang, bahwa dalam tuntutan pidananya Penuntut Umum memohon
kepada Hakim Anak agar terhadap Terdakwa Anak dijatuhi pidana selama 2 (dua)
tahun penjara dan pelatihan kerja selama 4 (empat) bulan, maka Hakim Anak akan
mempertimbangkan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan yang dilakukan terdakwa merupakan
tindak pidana berat karena telah menimbulkan korban dan menurut Hakim Anak dapat
membahayakan masyarakat terutama anak-anak sebagaimana pasal 81 ayat (1) Undang-
undang Nomer 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, sebab perbuatan
pidana yang dilakukan Terdakwa Anak berasal dari niat Terdakwa Anak sendiri
membujuk korban yang masih anak-anak untuk masuk kedalam kamar dan bersetubuh
dengannya, hal ini tentunya berawal dari kebiasaan Terdakwa Anak yang suka
menonton video porno di Hpnya, sehingga Hakim Anak merasa perbuatan Terdakwa
Anak tersebut dapat membahayakan masyarakat khususnya anak-anak;
Menimbang, bahwa berdasarkan Laporan Balai Pemasyarakatan dan dari
keterangan Terdakwa Anak sendiri bahwa Terdakwa Anak sudah dikeluarkan dari
sekolahnya sehingga Terdakwa Anak tidak ada pendidikan formal;
Menimbang, bahwa berdasarkan Laporan Balai Pemasyarakatan dan dari
keterangan Terdakwa Anak sendiri bahwa Terdakwa Anak sudah tidak memiliki Ibu

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Direktori Putusan Mahkamah23Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
karena sudah meninggal, sedangkan ayahnya sudah tidak tinggal bersama Terdakwa
Anak lagi karena sudah menikah lagi;
Menimbang, bahwa dengan pertimbangan tersebut diatas Hakim Anak harus
melakukan upaya terakhir yaitu dengan menjatuhkan pidana penjara kepada Terdakwa
Anak;
Menimbang, bahwa dalam Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum telah
menuntut Terdakwa anak dengan pidana selama 2 (dua) tahun penjara dan pelatihan
kerja selama 4 (empat) bulan, Hakim Anak menilai tuntutan tersebut masih terlalu berat
bagi Terdakwa Anak oleh karena perbuatan yang dilakukan Terdakwa Anak tersebut
tidak lepas dari perbuatan Anak Korban sendiri yang memberi kesempatan terjadinya

perbuatan persetubuhan tersebut, sehingga dengan memperhatikan saran dari Balai

Permasyarakatan Hakim Anak akan menjatuhkan hukuman yang seringan-ringannya

yang pantas dijatuhkan kepada Terdakwa Anak;


Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa Anak selama pemeriksaan terhadap
dirinya berada di dalam tahanan berdasarkan surat perintah penangkapan dan penahanan
yang sah, berdasarkan pasal 22 ayat 4 KUHAP jo. Pasal 33 KUHP maka lamanya
terdakwa berada dalam masa penangkapan dan penahanan dikurangkan seluruhnya dari
pidana yang akan dijatuhkan;
Menimbang, bahwa untuk memudahkan Penuntut Umum melaksanakan
putusan ini (mengeksekusi) serta untuk mencegah Terdakwa Anak agar tidak melarikan
diri, maka sesuai dengan pasal 193 ayat 2 huruf b KUHAP dan Pasal 197 Ayat 1 huruf k
KUHAP maka Hakim perlu menetapkan Terdakwa Anak tetap berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa Anak dinyatakan bersalah dan
dijatuhi pidana, maka berdasarkan pasal 222 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum
Acara Pidana, maka kepada Terdakwa Anak dibebankan membayar biaya perkara yang
jumlahnya akan ditentukan dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan dipersidangan berupa :
satu potong kemeja lengan panjang bermotif kotak-kotak merah hitam dengan krah
warna putih dan satu potong celana jeans warna biru dongker motif sobek-sobek, oleh
karena barang bukti tersebut merupakan milik saksi FAJAR RIZQIYANSYAH als.
OMPONG bin SYUKUR maka sudah sepantasnya dikembalikan kepada saksi FAJAR
RIZQIYANSYAH als. OMPONG bin SYUKUR;
Menimbang, bahwa sebelum Hakim Anak menjatuhkan pidana, dengan
memperhatikan Pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP perlu kiranya dipertimbangkan lebih
dahulu mengenai hal-hal yang memberatkan dan meringankan pidana tersebut;
Hal-hal yang memberatkan:
- Perbuatan Terdakwa Anak membuat Anak Korban menderita;
Hal-hal yang meringankan:
- Terdakwa Anak belum pernah dihukum;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Direktori Putusan Mahkamah24Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Terdakwa Anak berterus terang dan bersikap sopan dipersidangan;
- Terdakwa Anak masih muda sehingga diharapkan masih bisa memperbaiki dirinya
untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan;
Mengingat, Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak, Undang-undang No. 8 Tahun 1981 Tentang KUHAP serta peraturan
perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENG ADIL I :
1. Menyatakan Terdakwa Anak MOH. RIZAL FADLOLI alias LONTONG bin
AMAT BADAWI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “Dengan sengaja membujuk anak melakukan
persetubuhan dengannya“.
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Anak oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan.
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh
Terdakwa Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4. Menetapkan agar Terdakwa Anak tetap berada dalam tahanan.
5. Menghukum Terdakwa Anak untuk melaksanakan Pelatihan Kerja pada Balai
Latihan Kerja di wilayah hukum Pengadilan Negeri Pemalang selama 3 (tiga)
bulan;
6. Menetapkan barang bukti berupa :
satu potong kemeja lengan panjang bermotif kotak-kotak merah hitam dengan
krah warna putih dan satu potong celana jeans warna biru dongker motif sobek-
sobek, dikembalikan kepada saksi FAJAR RIZQIYANSYAH als. OMPONG
bin SYUKUR.
7. Membebankan kepada Terdakwa Anak untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp. 2.500,- ( dua ribu lima ratus rupiah).
Demikianlah diputuskan oleh Hakim Anak Pengadilan Negeri Pemalang pada
hari Kamis tanggal 26 November 2015 oleh SILVERA SINTHIA DEWI, S.H. selaku
Hakim Tunggal, putusan tersebut diucapkan pada hari dan tanggal itu juga dalam sidang
yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Tunggal tersebut dibantu oleh SITI
AMDIYAH, S.H. selaku Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Pemalang dihadiri oleh
YULI WIDIOWATI, S.H. Jaksa Penuntut Umum pada Kantor Kejaksaan Negeri
Pemalang dan Terdakwa Anak dengan didampingi Penasihat Hukum Terdakwa Anak
serta orang tua Terdakwa Anak.
Panitera Pengganti Hakim,
Ttd. Ttd.

SITI AMDIYAH, S.H. SILVERA SINTHIA DEWI, S.H.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Direktori Putusan Mahkamah25Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Catatan :

- Dicatat disini bahwa berdasarkan Akta Terima Nomor : 09/Pid.Sus/2015/PN.Pml


tanggal 26 November 2015, baik Terdakwa Anak maupun Penuntut Umum
menyatakan Terima atas Putusan Pengadilan Negeri Pemalang Nomor: 09 Pid.Sus/
2015/PN.Pml, tanggal 26 November 2015, sehingga putusan tersebut telah
berkekuatan hukum tetap.

Panitera Pengganti,

Ttd.

SITI AMDIYAH, SH.

Salinan resmi sesuai dengan aslinya


Panitera,

WINARNO, SH.
NIP. 19591023 198503 1 003.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Anda mungkin juga menyukai