Anda di halaman 1dari 7

PUTUSAN SELA

No. 21/Pid.B/2012/PN.Sbg.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Negeri Subang yang memeriksan dan mengadili perkara pidana
penggelapan dan penipuan pada tingkat pertama dalam acara biasa
menjatuhkan putusan sela sebagaimana tersebut di bawah dalam perkara
terdakwa:
Nama lengkap : Anton Medan
Tempat lahir : Medan
Umur/tanggal : 30, 21 juni
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : jalan tirto utomo gang 8
Agama : Islam
Pekerjaan : Advokat/Pengacara
Terdakwa ditahan,
Pengadilan Negeri tersebut,
Setelah membaca:
1. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Subang No.012/Pen.Pid/2012/PN.Sbg.
tertanggal 25 mei 2015 tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini.
2. Penetapan Ketua Majelis No.013/Pen.Pid. /2012/PN.Sbg. tertanggal 25 mei
2015 tentang penetapan hari sidang.
3. Setelah mendengar pembacaan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dengan
Nomor Register Perkara PDM-15/Sbg/32/2015. Setelah mendengar pembacaan
Nota Keberatan atau Eksepsi dari tim Penasehat Hukum Terdakwa atas Surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 25 juni 2012, setelah mendengar
pula tanggapan atau pendapat dari Jaksa Penuntut Umum atas Keberatan atau
Eksepsi tim Penasehat Hukum Terdakwa tertanggal 25 juni 2015
Menimbang:
Bahwa sesuai dengan Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 21 juni2015
dengan No.Reg.perkara PDM-15/Sbg/32/2012 Terdakwa didakwa dengan
Dakwaan sebagai berikut:
DAKWAAN
Dakwaan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 365 ayat 2 angka
4 KUHP.
Menimbang:
Bahwa atas Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut tim Penasehat Hukum

Terdakwa mengajukan keberatan yang pada pokoknya yaitu:


1. Bahwa surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum nyata-nyata telah salah dalam
menerapkan hukum atau Pasal yang seharusnya didakwakan terhadap Terdakwa,
hal ini dikarenakan dakwaan Pasal 372 KUHP tidak memenuhi unsur-unsur
materiil.
2. Bahwa pengenaan dakwaan yang tepat terhadap tindak pidana yang
dituduhkan kepada Terdakwa tersebut hanya Pasal 378 KUHP, hal ini dikarenakan
unsur-unsur materiil terpenuhi.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penaihat Hukum Terdaka
berpendapat bahwa Jaksa Penuntut Umum telah keliru dan nyata-nyata telah
salah dalam menerapkan hukum atau Pasal dalam surat dakwaannya. Untuk itu
Penasihat Hukum Terdakwa mohon supaya Pengadilan Negeri Subang
menetapkan bahwa peradilan atas perkara atas nama terdakwa tidak dapat
dilanjutkan dan mengembalikan berkas perkara kepada Penuntut Umum.
Menimbang:
Bahwa terhadap Keberatan atau Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa tersebut
Jaksa Penuntut Umum telah pula mengajukan Pendapat atau Tanggapan yang
dibacakan pada Persidangan pada hari Selasa, 10 April 2012 untuk lebih jelasnya
dan menyingkat uraian keputusan ini yang pada pokoknya berkesimpulan
memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Subang menolak Keberatan
atau Eksepsi tim Penasehat Hukum Terdakwa dengan memberi Putusan Sela
sebagai berikut:
1. Menolak Eksepsi dari Penasehat Hukum Terdakwa tertanggal 22 Februari 2012.
2. Tetap menerima Surat Dakwaan Penuntut Umum yang telah dibacakan dalam
persidangan Pengadilan Negeri Subang untuk dijadikan dasar pemeriksaan dan
mengadili perkara para Terdakwa atas nama Sarimin.
3. Melanjutkan persidangan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini.
Menimbang:
Bahwa atas tanggapan Jaksa Penuntut Umum tersebut di atas, Penasihat Hukum
terdakwa di persidangan menyatakan tetap pada eksepsinya yaitu persidangan
mengenai perkara atas nama terdakwa Sarimin tidak dapat dilanjutkan.
Menimbang:
Bahwa sebelum mempertimbangkan Keberatan/Eksepsi penasehat Hukum
Terdakwa dan Tanggapan Pendapat Jaksa Penuntut Umum Majelis Hakim terlebih
dahulu akan menjelaskan landasan dasar hukum yang dijadikan tim Penasehat
Hukum mengajukan keberatan atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum.
Bahwa menurut pasal 156 ayat (1) KUHAP yang menjadi materi keberatan
Eksepsi Penasehat Hukum atas Dakwaan Jaksa Penuntut umum hanyalah secara
limitatif menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1. Dakwaan tidak dapat diterima.
2. Dakwaan harus dibatalkan.
Bahwa meskipun pasal 156 ayat (1) KUHAP hanya dimungkinkan mengajukan
Keberatan/Eksepsi terhadap Dakwaan Jaksa Penuntut Umum sebatas bahwa
pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat
diterima atau dakwaan harus dibatalkan akan tetapi dalam hal bagaimana
dakwaan tidak dapat diterima atau dakwaan harus dibatalkan.

Menimbang:
Bahwa keberatan Penasihat Hukum Terdakwa pada pokoknya adalah mengenai
Jaksa Penuntut Umum yang salah dalam menerapkan hukum dalam surat
dakwaannya. Bahwa sebenarnya pengenaan dakwaan yang tepat terhadap
tindak pidana yang dituduhkan kepada Terdakwa Sarimin adalah hanya Pasal 378
KUHP.
Menimbang:
Bahwa setelah mempelajari dan memperhatikan Pandangan/Pendapat Jaksa
Penuntut Umum maka terhadap Keberatan/Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa
Sarimin, Majelis Hakim mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa eksepsi yang diajukan Penasihat Hukum Terdakwa pada pokoknya
adalah telah memasuki ranah materi atau pokok perkara yaitu membela
perbuatan Terdakwa dan menangkis Pasal yang telah didakwakan oleh Jaksa
Penuntut Umum.
2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP, hal-hal yang dapat
diajukan dalam eksepsi atau keberatan adalah:
a. Masalah kompetensi/kewenangan mengadili yaitu bahwa pengadilan tidak
berwenang mengadili atau surat dakwaan diajukan pada pengadilan yang salah.
b. Dakwaan tidak dapat diterima disebabkan karena batalnya hak untuk
melakukan penuntutan karena nebis in idem sebagaimana dimaksud dalam Pasal
76 KUHP, meninggalnya terdakwa, kesalahan menunjuk terdakwa, dan
kadaluarsa sebagaimanana yang antara lain diatur dalam Pasal 78 KUHP.
c. Bahwa dakwaan harus dibatalkan karena tidak memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP atau melanggar Pasal 144 ayat (2)
dan (3) KUHAP serta dakwaan kabur atau tidak jelas.
Menimbang:
Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan
berdasarkan Pasal 156 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang No.8 Tahun 1981
(KUHAP) maka Majelis Hakim berpendapat bahwa eksepsi/keberatan Penasihat
Hukum Terdakwa tidak dapat diterima dan selanjutnya Majelis Hakim
menetapkan bahwa pemeriksaan perkara ini dilanjutkan.
Mengingat:
Selain pasal-pasal dari Undang-Undang No.8 tahun 1981 seperti diuraikan di atas
juga peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.
MENGADILI
1. Menyatakan bahwa keberatan tim Penasihat Hukum Terdakwa Sarimim tidak
diterima.
2. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum pada tanggal 15 Februari
2012 Nomor Register Perkara PDM-15/Sbg/32/2012 adalah memenuhi syarat
Undang-undang karenanya dapat diterima sebagai dasar pemeriksaan di
persidangan dalam perkara ini.
3. Menyatakan bahwa pemeriksaan perkara Terdakwa Sarimin dilanjutkan.
Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Subang pada hari Selasa, 22 April 2012, oleh:
1. Puji Indra Santosa, SH., MH. (Ketua Majelia)
2. Tika Sartika, SH (Hakim Anggota)
3. Linda Rosida, S.H (Hakim Anggota)

Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada
hari Selasa, 22 April 2012 oleh Majelis dengan didampingi para Hakim Anggota
tersebut dengan dibantu oleh Dina Berliana, Sm.Hk. sebagai Panitera Pengganti
serta dihadiri oleh Tim Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa yang didampingi oleh
Tim Penasihat Hukumnya.
Panitera Pengganti Hakim Ketua Majelis,
DINA BERLIANA, Sm.Hk. PUJI INDRA SANTOSA, SH., MH.
Hakim Anggota,
1.
TIKA SARTIKA, SH.
2.
LINDA ROSIDA, SH
PUTUSAN SELA

No. 21/Pid.B/2012/PN.Sbg.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Negeri Subang yang memeriksan dan mengadili perkara pidana
penggelapan dan penipuan pada tingkat pertama dalam acara biasa
menjatuhkan putusan sela sebagaimana tersebut di bawah dalam perkara
terdakwa:
Nama lengkap : Sarimin, SH.
Tempat lahir : Subang
Umur/tanggal lahir : 48 tahun/ 15 Juli 1964
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jalan Tebing Batu no.1200 Subang
Agama : Islam
Pekerjaan : Advokat/Pengacara
Terdakwa ditahan,
Pengadilan Negeri tersebut,
Setelah membaca:
1. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Subang No.012/Pen.Pid/2012/PN.Sbg.
tertanggal 10 Februari 2012 tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa
dan mengadili perkara ini.
2. Penetapan Ketua Majelis No.013/Pen.Pid. /2012/PN.Sbg. tertanggal 11Februari
2012 tentang penetapan hari sidang.
3. Setelah mendengar pembacaan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dengan
Nomor Register Perkara PDM-15/Sbg/32/2012. Setelah mendengar pembacaan

Nota Keberatan atau Eksepsi dari tim Penasehat Hukum Terdakwa atas Surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 22 Februari 2012, setelah mendengar
pula tanggapan atau pendapat dari Jaksa Penuntut Umum atas Keberatan atau
Eksepsi tim Penasehat Hukum Terdakwa tertanggal 10 April 2012.
Menimbang:
Bahwa sesuai dengan Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 15 Februari
2012 dengan No.Reg.perkara PDM-15/Sbg/32/2012 Terdakwa didakwa dengan
Dakwaan sebagai berikut:
DAKWAAN
Dakwaan Alternatif Kesatu sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
372 KUHP.
Dakwaan Alternatif Kedua sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
378 KUHP.
Menimbang:
Bahwa atas Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut tim Penasehat Hukum
Terdakwa mengajukan keberatan yang pada pokoknya yaitu:
1. Bahwa surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum nyata-nyata telah salah dalam
menerapkan hukum atau Pasal yang seharusnya didakwakan terhadap Terdakwa,
hal ini dikarenakan dakwaan Pasal 365 ayat 2 angka 4 KUHP tidak memenuhi
unsur-unsur materiil.
2. Bahwa pengenaan dakwaan yang tepat terhadap tindak pidana yang
dituduhkan kepada Terdakwa tersebut hanya Pasal 365 ayat 2 KUHP, hal ini
dikarenakan unsur-unsur materiil terpenuhi.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penaihat Hukum Terdaka
berpendapat bahwa Jaksa Penuntut Umum telah keliru dan nyata-nyata telah
salah dalam menerapkan hukum atau Pasal dalam surat dakwaannya. Untuk itu
Penasihat Hukum Terdakwa mohon supaya Pengadilan Negeri Subang
menetapkan bahwa peradilan atas perkara atas nama terdakwa tidak dapat
dilanjutkan dan mengembalikan berkas perkara kepada Penuntut Umum.
Menimbang:
Bahwa terhadap Keberatan atau Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa tersebut
Jaksa Penuntut Umum telah pula mengajukan Pendapat atau Tanggapan yang
dibacakan pada Persidangan pada hari Selasa, 10 April 2012 untuk lebih jelasnya
dan menyingkat uraian keputusan ini yang pada pokoknya berkesimpulan
memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Subang menolak Keberatan
atau Eksepsi tim Penasehat Hukum Terdakwa dengan memberi Putusan Sela
sebagai berikut:
1. Menolak Eksepsi dari Penasehat Hukum Terdakwa tertanggal 21 juni 2015
2. Tetap menerima Surat Dakwaan Penuntut Umum yang telah dibacakan dalam
persidangan Pengadilan Negeri malang untuk dijadikan dasar pemeriksaan dan
mengadili perkara para Terdakwa atas nama burhanudin
3. Melanjutkan persidangan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini.
Menimbang:
Bahwa atas tanggapan Jaksa Penuntut Umum tersebut di atas, Penasihat Hukum
terdakwa di persidangan menyatakan tetap pada eksepsinya yaitu persidangan
mengenai perkara atas nama terdakwa burhanudin tidak dapat dilanjutkan.

Menimbang:
Bahwa sebelum mempertimbangkan Keberatan/Eksepsi penasehat Hukum
Terdakwa dan Tanggapan Pendapat Jaksa Penuntut Umum Majelis Hakim terlebih
dahulu akan menjelaskan landasan dasar hukum yang dijadikan tim Penasehat
Hukum mengajukan keberatan atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum.
Bahwa menurut pasal 156 ayat (1) KUHAP yang menjadi materi keberatan
Eksepsi Penasehat Hukum atas Dakwaan Jaksa Penuntut umum hanyalah secara
limitatif menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1. Dakwaan tidak dapat diterima.
2. Dakwaan harus dibatalkan.
Bahwa meskipun pasal 156 ayat (1) KUHAP hanya dimungkinkan mengajukan
Keberatan/Eksepsi terhadap Dakwaan Jaksa Penuntut Umum sebatas bahwa
pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat
diterima atau dakwaan harus dibatalkan akan tetapi dalam hal bagaimana
dakwaan tidak dapat diterima atau dakwaan harus dibatalkan.
Menimbang:
Bahwa keberatan Penasihat Hukum Terdakwa pada pokoknya adalah mengenai
Jaksa Penuntut Umum yang salah dalam menerapkan hukum dalam surat
dakwaannya. Bahwa sebenarnya pengenaan dakwaan yang tepat terhadap
tindak pidana yang dituduhkan kepada Terdakwa burhanudin adalah hanya Pasal
365 ayat 2 angka 4 KUHP.
Menimbang:
Bahwa setelah mempelajari dan memperhatikan Pandangan/Pendapat Jaksa
Penuntut Umum maka terhadap Keberatan/Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa
burhanudin, Majelis Hakim mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa eksepsi yang diajukan Penasihat Hukum Terdakwa pada pokoknya
adalah telah memasuki ranah materi atau pokok perkara yaitu membela
perbuatan Terdakwa dan menangkis Pasal yang telah didakwakan oleh Jaksa
Penuntut Umum.
2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP, hal-hal yang dapat
diajukan dalam eksepsi atau keberatan adalah:
a. Masalah kompetensi/kewenangan mengadili yaitu bahwa pengadilan tidak
berwenang mengadili atau surat dakwaan diajukan pada pengadilan yang salah.
b. Dakwaan tidak dapat diterima disebabkan karena batalnya hak untuk
melakukan penuntutan karena nebis in idem sebagaimana dimaksud dalam Pasal
76 KUHP, meninggalnya terdakwa, kesalahan menunjuk terdakwa, dan
kadaluarsa sebagaimanana yang antara lain diatur dalam Pasal 78 KUHP.
c. Bahwa dakwaan harus dibatalkan karena tidak memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP atau melanggar Pasal 144 ayat (2)
dan (3) KUHAP serta dakwaan kabur atau tidak jelas.
Menimbang:
Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan
berdasarkan Pasal 156 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang No.8 Tahun 1981
(KUHAP) maka Majelis Hakim berpendapat bahwa eksepsi/keberatan Penasihat
Hukum Terdakwa tidak dapat diterima dan selanjutnya Majelis Hakim
menetapkan bahwa pemeriksaan perkara ini dilanjutkan.

Mengingat:
Selain pasal-pasal dari Undang-Undang No.8 tahun 1981 seperti diuraikan di atas
juga peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.
MENGADILI
1. Menyatakan bahwa keberatan tim Penasihat Hukum Terdakwa tidak diterima.
2. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum pada tanggal 25 mei 2015
Nomor Register Perkara PDM-15/Sbg/32/2015 adalah memenuhi syarat Undangundang karenanya dapat diterima sebagai dasar pemeriksaan di persidangan
dalam perkara ini.
3. Menyatakan bahwa pemeriksaan perkara dilanjutkan.
Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
malang pada hari Selasa, 25 mei 2015, oleh:
1. Puji Indra Santosa, SH., MH. (Ketua Majelia)
2. Tika Sartika, SH (Hakim Anggota)
3. Linda Rosida, S.H (Hakim Anggota)
Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada
hari Selasa, 25 mei 2015 oleh Majelis dengan didampingi para Hakim Anggota
tersebut dengan dibantu oleh Dina Berliana, Sm.Hk. sebagai Panitera Pengganti
serta dihadiri oleh Tim Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa yang didampingi oleh
Tim Penasihat Hukumnya.
Panitera Pengganti Hakim Ketua Majelis,
DINA BERLIANA, Sm.Hk. PUJI INDRA SANTOSA, SH., MH.
Hakim Anggota,
1.
TIKA SARTIKA, SH.
2.
LINDA ROSIDA, SH

Anda mungkin juga menyukai