Anda di halaman 1dari 37

am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia
PUTUSAN
Nomor :101/Pid.B/2019/PN Mtw

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Negeri Muara Teweh yang mengadili perkara - perkara
pidana dengan acara pemeriksaan perkara biasa dalam peradilan tingkat
pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara atas nama
terdakwa :
Nama : YAYON Bin GAMAN;
Tempat lahir : Tumbang Lahung;
Umur/tanggal lahir: 56 Tahun / 12 Desember 1962;
Jenis Kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia ;
Tempat tinggal : Tumbang Lahung Rt.007 Kecamatan Permata Intan
Kabupaten Murung Raya;
Agama : Kristen Protestan;
Pekerjaan : Karyawan Swasta;
Terdakwa ditahan dalam rumah tahanan Negara, berdasarkan surat
perintah/penetapan penahanan :
1. Penyidik tidak ditahan;
2. Penuntut Umum sejak tanggal 08 Agustus 2019 sampai dengan tanggal
27 Agustus 2019 ;
3. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 22 Agustus 2019 sampai dengan
tanggal 20 September 2019 ;
4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 21 September
2019 sampai dengan tanggal 19 November 2019 ;
Terdakwa dalam perkara ini tidak menggunakan haknya untuk
didampingi oleh Penasehat hukum;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Muara Teweh Nomor
101/Pid.B/2019/PN Mtw tertanggal 22 Agustus 2019 tentang penunjukan
Majelis Hakim;
- Penetapan Hakim Nomor 101/Pid.B/2019/PN Mtw tanggal 22 Agustus
2019 tentang penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi, Terdakwa serta
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa YAYON Bin GAMAN terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”membantu melakukan
kejahatan pencurian dalam keadaan memberatkan” sebagaimana di atur
dan di ancam pidana dalam Pasal 363 Ayat 1 ke 4 Jo. Pasal 56 ke-1 KUHP
dalam dakwaan Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa YAYON Bin GAMAN dengan
pidana penjara selama 5 (lima) tahun, dikurangi masa penahanan yang
telah dijalani oleh terdakwa dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan;
3. Menyatakan barang bukti berupa :
- Uang sebesat Rp.7.300.000,- (tujuh juta tiga ratus ribu rupiah) dengan
pecahan Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah)
Diserahkan kepada Korban PT.TELKOMSEL
- 2 (dua) lembar rekening koran dengan No. Rek. 504-201-000000216-0
atas nama SRI ROSA
- 3 (tiga) lembar print out rekening koran atas nama MATIUS ANDI
SATRIA OPDIPALA dengan tujuan transfer Bank BPD Kalteng dengan No.
Rekening 5042010000002160
Tetap terlampir dalam berkas perkara
- 1 (satu) unit Dump Truck merk Mitsubishi berwarna kuning Nopol.
DA8341HD beserta kunci mobil dengan No. Rangka:
MHMFE75P6DK026505 No. Mesin: 4D34T-J54193
- 1 (satu) buah BPKB dengan no. Seri K-03170071 atas nama SRI
SUGIARTI
- 1 (satu) buah STNK dengan no. Seri 16732264 atas nama SRI
SUGIARTI
Dikembalikan kepada Saksi CONADY Bin BUSTANI
- 1 (satu) unit mobil jenis DAIHATSU SIGRA berwarna silver Nopol.
KH1587EN dan No. Rangka: MHKS6DJ1JHJ002921 dan No. Mesin:
1KRA417695 beserta kuncinya.
- 1 (satu) buah STNK dengan no. Seri 17939923 atas nama LIA TANTI
WAHYUNI
Dirampas untuk Negara

Halaman 2 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
- 1 (satu) buah buku rekening SIMPEDA Bank Kalteng dengan No. Rek.
504-201-000000216-0 atas nama SRI ROSA
- 1 (satu) buah buku rekening Mandiri dengan No. Rekening: 159-00-
0242931-3 atas nama MATIUS ANDI SATRIA OPDIPALA beserta kartu
ATM Mandiri dengan No. Seri 4097662834153143
- 1 (satu) lembar celana jeans berwarna biru merk HUGOBOSS
- 1 (satu) pasang sepatu berwarna cokelat dan abu-abu merk KICKERS
- 1 (satu) lembar kaos merk 1987 RICKNER berwarna hitam
- 2 (dua) buah lampu senja merk TOP berwarna putih hitam
Dirampas untuk dimusnahkan
4. Menetapkan terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500- (dua
ribu lima ratus rupiah).
Setelah mendengarkan pembelaan dari terdakwa yang pada pokoknya
terdakwa mengakui perbuatannya dan menyesalinya perbuatannya sehingga
terdakwa memohon agar terhadap diri terdakwa diberikan keringanan hukuma ;
Setelah mendengarkan Jawaban dari Jaksa Penuntut Umum
sehubungan dengan pembelaan dari terdakwa tersebut, yang pada pokoknya
tetap dengan tuntutan pidananya, sedangkan terdakwa tetap dengan
pembelaannya ;
Menimbang, bahwa terdakwa diajukan Penuntut Umum ke persidangan
didakwa dengan surat dakwaan yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut :
DAKWAAN :
Bahwa ia Terdakwa YAYON Bin GAMAN, pada hari Kamis 04 April 2019
sekitar pukul 18.00 Wib, atau setidak – tidaknya pada waktu lain dalam bulan
April tahun 2019 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2019 bertempat pada Areal
PT.Telkomsel Tumbang Lahung Kecamatan Permata Intan, Kabupaten Murung
Raya, Provinsi Kalimantan Tengah atau setidak – tidaknya pada suatu tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Muara
Teweh, telah memberi bantuan terlaksananya tindak pidana mengambil sesuatu
barang, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud
untuk dimiliki secara melawan hukum yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan bersekutu. Perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan cara antara
lain sebagai berikut:
- Bahwa pada hari Kamis tanggal 04 April 2019 sekitar pukul
17.45Wib saksi MATIUS dan saksi EDI RAHMAD (Para terdakwa dalam
berkas perkara terpisah) datang menggunakan mobil Daihatsu Sigra
warna silver No.Pol. KH1587EN dan menemui Terdakwa YAYON di
Halaman 3 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
rumah Terdakwa YAYON kemudian saksi EDI RAHMAD (terdakwa dalam
berkas perkara terpisah) menawarkan Terdakwa YAYON untuk
membantu membongkar baterai di Tower Telkomsel dengan bayaran 9
(sembilan) jutaan dan Terdakwa YAYON menyetujui, kemudian Terdakwa
YAYON mencari 6 (enam) orang untuk membantu mengangkut baterai.
- Bahwa pada hari Kamis tanggal 04 April 2019 sekitar pukul
18.00Wib saksi MATIUS (terdakwa dalam berkas perkara terpisah)
bersama Terdakwa YAYON sampai di Areal Tower Telkomsel dan
sesampainya disana telah ada Dump Truck berwarna kuning No.pol.
DA8341HD yang parkir didepan Tower Telkomsel Tumbang Lahung.
- Bahwa selanjutnya saksi MATIUS (terdakwa dalam berkas
perkara terpisah) dan Terdakwa masuk ke dalam tower dalam keadaan
tidak terkunci karena sedang ada karyawan Telkomsel lain yang bekerja
di penguat sinyal sedangkan saksi EDI RAHMAD (terdakwa dalam
berkas perkara terpisah) beristirahat di rumah Terdakwa YAYON dan
tidak ikut ke Tower.
- Bahwa selanjutnya saksi MATIUS (terdakwa dalam berkas
perkara terpisah) bekerja membongkar baterai/accu yang berada dalam
ruang baterai dengan menggunakan kunci 17 yang ditemukan disekitar
ruang baterai, dan setelah selesai membongkar, Terdakwa YAYON
memanggil 6 (enam) orang buruh untuk mengangkut baterai dari dalam
tower Telkomsel ke dalam Dump Truck yang diparkirkan didepan Tower
Telkomsel.
- Bahwa sekira pukul 24.00 Wib saksi EDI RAHMAD (terdakwa
dalam berkas perkara terpisah) datang ke tower Telkomsel Tumbang
Lahung menghampiri saksi MATIUS (terdakwa dalam berkas perkara
terpisah) dan Terdakwa YAYON
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 05 April 2019 sekira pukul
02.00Wib baterai telah selesai dimasukan ke mobil truck dan saksi EDI
RAHMAD (terdakwa dalam berkas perkara terpisah) memberikan surat
jalan palsu kepada Saksi EKANADI dan Saksi CONADY, kemudian Saksi
EKANADI dan Saksi CONADY berangkat ke Muara Teweh dengan
membawa baterai tower telkomsel Tumbang Lahung dengan
menggunakan Truck berwarna kuning dengan Nopol. DA8341HD
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 05 April 2019 sekira pukul
02.10Wib Terdakwa YAYON bersama saksi MATIUS dan saksi EDI
RAHMAD (Para terdakwa dalam berkas perkara terpisah) kembali ke
Halaman 4 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
rumah Terdakwa YAYON dan saksi EDI RAHMAD (terdakwa dalam
berkas perkara terpisah) memberikan surat tugas palsu kepada
Terdakwa YAYON. Kemudian saksi EDI RAHMAD (terdakwa dalam
berkas perkara terpisah) mengisi buku yang diberikan oleh Terdakwa
YAYON dan setelah mengisi buku, saksi EDI RAHMAD (terdakwa dalam
berkas perkara terpisah) memberikan uang sebesar Rp.1.000.000,-
kepada Terdakwa YAYON untuk membayar buruh sedangkan sisa nya
akan di transfer dan Terdakwa YAYON memberikan nomor rekening
Bank Kalteng milik anak Terdakwa YAYON yaitu nomor 504-201-
000000216-0 atas nama SRI ROSA.
- Bahwa Terdakwa YAYON memberikan uang Rp.1.000.000,- (satu
juta rupiah) kepada 6 (enam) buruh angkut dan mengatakan akan
memberikan sisanya sebesar Rp.1.400.000,- (satu juta empat ratus
rupiah) pada esok hari. Dan akhirnya Sdr. MATIUS dan Sdr. EDI
RAHMAD berpamitan.
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 05 April 2019 telah masuk uang di
rekening Bank Kalteng Nomor rekening 504-201-000000216-0 atas
nama SRI ROSA sebesar Rp.8.700.000,- yang dikirim/ditransfer oleh
saksi MATIUS dan saksi EDI RAHMAD (Para terdakwa dalam berkas
perkara terpisah).
- Bahwa pada hari Senin tanggal 08 April 2019 Terdakwa YAYON
memberikan uang sebesar Rp.1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu
rupiah) kepada buruh angkut yang diambil dari rekening Bank Kalteng
Nomor rekening 504-201-000000216-0 atas nama SRI ROSA dan
sisanya disimpan oleh Terdakwa YAYON.
- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa YAYON, PT.TELKOMSEL
mengalami kerugian kurang lebih sekitar Rp.360.000.000,- (tiga ratus
enam puluh juta rupiah).
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP Jo. Pasal 56 ayat (1) KUHP;
Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut terdakwa menyatakan sudah
mengerti dan tidak ada mengajukan keberatan (eksepsi) ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran dakwaannya
Penuntut Umum telah menghadirkan saksi ke persidangan yang setelah
disumpah menurut agama dan kepercayaannya yang menerangkan pada
pokoknya berbunyi sebagai berikut:
1. saksi ASMUNI Alias MUNI Bin NANANG, pada pokoknya menerangkan :
Halaman 5 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
- Bahwa Saksi menerangkan kenal dengan Terdakwa dan tidak ada
hubungan keluarga maupun hubungan kerja;
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai
saksi dan keterangan Saksi benar;
- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi dalam
persidangan ini sehubungan dengan perkara pencurian Baterai
Telkomsel;
- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 29 April
2019 sekitar pukul 17.00 Wib setelah Saksi diberitahukan oleh Saksi
Iswandi yang bertugas sebagai maintenance (perawatan tower) di Site
Tumbang Lahung;
- Bahwa Baterai Telkomsel yang telah hilang sebanyak 24 (dua
puluh empat) block;
- Bahwa Saksi mendapatkan keterangan dari Terdakwa Yayon
selaku pemegang kunci Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung
kronologis cara para pelaku melakukan pencurian berawal pada hari
Kamis tanggal 4 April 2019 sekitar pukul 18.00 Wib para pelaku
mendatangi rumah Terdakwa Yayon menunjukan Surat Tugas Telkomsel
kepada Terdakwa Yayon yang bertujuan untuk memindahkan 24 (dua
puluh empat) blok Baterai Telkomsel dari Tower Site Tumbang Lahung ke
Tower TML 026 Ampah Patas dan karena ada suratnya maka Terdakwa
Yayon mengizinkan pelaku memasuki area Tower Site Tumbang Lahung
dan mengawasi proses pengangkatan 24 (dua puluh empat) blok baterai
kedalam truk yang digunakan untuk mengangkut baterai tersebut;
- Bahwa setelah Saksi menelusuri kebenaran pemindahan 24 (dua
puluh empat) blok baterai Telkomsel dan petugas Tower TML 026 Ampah
Patas mengkonfirmasi tidak ada pemasangan 24 (dua puluh empat) blok
baterai pada Tower TML 026 Ampah Patas;
- Bahwa akhirnya diketahui para pelaku yang telah melakukan
pencurian Baterai Telkomsel sebanyak 24 (dua puluh empat) block
tersebut adalah Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman yang dibantu oleh
Terdakwa Yayon;
- Bahwa Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman tidak ada meminta
izin kepada pimpinan Telkomsel dalam melakukan perbuatannya
tersebut;
- Bahwa atas perbuatan Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman
tersebut pihak Telkomsel mengalami kerugian sebesar
Halaman 6 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
Rp360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh juta rupiah) dan melaporkan
kejadian pencurian tersebut ke Polres Murung Raya;
- Bahwa Saksi membenarkan foto barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menerangkan benar dan tidak
keberatan ;
2. Saksi HARTANTO Alias ATO Bin TEGUH WARSITO, pada
pokoknya menerangkan :
- Bahwa Saksi menerangkan kenal dengan Terdakwa dan tidak ada
hubungan keluarga maupun hubungan kerja;
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai
saksi dan keterangan Saksi benar;
- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi dalam
persidangan ini sehubungan dengan perkara pencurian Baterai
Telkomsel;
- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 29 April
2019 sekitar pukul 17.00 Wib setelah Saksi diberitahukan oleh Saksi
Iswandi yang bertugas sebagai maintenance (perawatan tower) di Site
Tumbang Lahung;
- Bahwa Baterai Telkomsel yang telah hilang sebanyak 24 (dua
puluh empat) block;
- Bahwa pada hari Senin tanggal 29 April 2019 sekitar pukul 15.00
Wib Saksi Iswandi melaporkan tentang surat tugas yang diberikan para
pelaku kepada Terdakwa Yayon yang diperlihatkan kepada Saksi Iswandi
diduga surat tersebut palsu karena surat tugas tersebut bertipp-ex dan
bertulis tangan dan kemudian Saksi Iswandi memberitahukan kejadian
tersebut kepada Saksi melalui grup whatsaap;
- Bahwa Saksi mendapatkan keterangan dari Terdakwa Yayon
selaku pemegang kunci Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung
kronologis cara para pelaku melakukan pencurian berawal pada hari
Kamis tanggal 4 April 2019 sekitar pukul 18.00 Wib para pelaku
mendatangi rumah Terdakwa Yayon menunjukan Surat Tugas Telkomsel
kepada Terdakwa Yayon yang bertujuan untuk memindahkan 24 (dua
puluh empat) blok Baterai Telkomsel dari Tower Site Tumbang Lahung ke
Tower TML 026 Ampah Patas dan karena ada suratnya maka Terdakwa
Yayon mengizinkan pelaku memasuki area Tower Site Tumbang Lahung

Halaman 7 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
dan mengawasi proses pengangkatan 24 (dua puluh empat) blok baterai
kedalam truk yang digunakan untuk mengangkut baterai tersebut;
- Bahwa setelah Saksi menelusuri kebenaran pemindahan 24 (dua
puluh empat) blok baterai Telkomsel dan petugas Tower TML 026 Ampah
Patas mengkonfirmasi tidak ada pemasangan 24 (dua puluh empat) blok
baterai pada Tower TML 026 Ampah Patas;
- Bahwa Saksi tidak pernah menandatangani Surat Tugas untuk
memindahkan 24 (dua puluh empat) blok Baterai Telkomsel dari Tower
Site Tumbang Lahung ke Tower TML 026 Ampah Patas;
- Bahwa akhirnya diketahui para pelaku yang telah melakukan
pencurian Baterai Telkomsel sebanyak 24 (dua puluh empat) block
tersebut adalah Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman yang dibantu oleh
Terdakwa Yayon;
- Bahwa Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman tidak ada meminta
izin kepada pimpinan Telkomsel dalam melakukan perbuatannya
tersebut;
- Bahwa atas perbuatan Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman
tersebut pihak Telkomsel mengalami kerugian sebesar
Rp360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh juta rupiah) dan melaporkan
kejadian pencurian tersebut ke Polres Murung Raya;
- Bahwa Saksi membenarkan foto barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menerangkan benar dan tidak
keberatan ;
3. Saksi ISWANDI Alias UDI Bin M. KARNI, pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa Saksi menerangkan kenal dengan Terdakwa dan tidak ada
hubungan keluarga maupun hubungan kerja;
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai
saksi dan keterangan Saksi benar;
- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi dalam
persidangan ini sehubungan dengan perkara pencurian Baterai
Telkomsel;
- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 29 April
2019 sekitar pukul 14.00 Wib pada saat Saksi melakukan maintenance
(perawatan tower) di Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung namun saat
Saksi akan melakukan maintenance power system Saksi melihat baterai

Halaman 8 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
yang akan Saksi lakukan maintenance telah hilang dan tidak berada
ditempatnya;
- Bahwa Baterai Telkomsel yang telah hilang sebanyak 24 (dua
puluh empat) block;
- Bahwa setelah mengetahui hal tersebut kemudian Saksi
menanyakan kepada Terdakwa Yayon selaku pemegang kunci Tower
Telkomsel Site Tumbang Lahung yang mengatakan Baterai didalam
Tower telah diangkut oleh orang dengan menggunakan truk dan pada
saat Saksi menanyakan Surat Tugasnya lalu Terdakwa Yayon
menunjukan Surat Tugas yang pada pokoknya baterai tersebut
dipindahkan ke Tower TML 026 Ampah Patas dan Saksi menduga surat
tersebut palsu karena surat tugas tersebut bertipp-ex dan bertulis tangan
lalu Saksi memberitahukan kejadian tersebut kepada Saksi Hartanto
melalui grup whatsaap;
- Bahwa Saksi mendapatkan keterangan dari Terdakwa Yayon
kronologis cara para pelaku melakukan pencurian berawal pada hari
Kamis tanggal 4 April 2019 sekitar pukul 18.00 Wib para pelaku
mendatangi rumah Terdakwa Yayon menunjukan Surat Tugas Telkomsel
kepada Terdakwa Yayon yang bertujuan untuk memindahkan 24 (dua
puluh empat) blok Baterai Telkomsel dari Tower Site Tumbang Lahung ke
Tower TML 026 Ampah Patas dan karena ada suratnya maka Terdakwa
Yayon mengizinkan pelaku memasuki area Tower Site Tumbang Lahung
dan mengawasi proses pengangkatan 24 (dua puluh empat) blok baterai
kedalam truk yang digunakan untuk mengangkut baterai tersebut;
- Bahwa setelah Saksi menelusuri kebenaran pemindahan 24 (dua
puluh empat) blok baterai Telkomsel dan petugas Tower TML 026 Ampah
Patas mengkonfirmasi tidak ada pemasangan 24 (dua puluh empat) blok
baterai pada Tower TML 026 Ampah Patas;
- Bahwa akhirnya diketahui para pelaku yang telah melakukan
pencurian Baterai Telkomsel sebanyak 24 (dua puluh empat) block
tersebut adalah Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman yang dibantu oleh
Terdakwa Yayon;
- Bahwa Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman tidak ada meminta
izin kepada pimpinan Telkomsel dalam melakukan perbuatannya
tersebut;
- Bahwa atas perbuatan Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman
tersebut pihak Telkomsel mengalami kerugian sebesar
Halaman 9 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
Rp360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh juta rupiah) dan melaporkan
kejadian pencurian tersebut ke Polres Murung Raya;
- Bahwa Saksi membenarkan foto barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan;
Atas keterangan saksi tersebut, para terdakwa menerangkan benar dan
tidak keberatan ;
4. Saksi KASTINI Alias KAS Binti KASTUR, pada pokoknya menerangkan:
- Bahwa Saksi menerangkan tidak kenal dengan Terdakwa dan
tidak ada hubungan keluarga maupun hubungan kerja;
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai
saksi dan keterangan Saksi benar;
- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi dalam
persidangan ini sehubungan dengan perkara pencurian Baterai
Telkomsel;
- Bahwa Saksi menerangkan benar sebelumnya pada hari Rabu
tanggal 3 April 2019 sekitar pukul 07.30 Wib Saksi Edi Rahman
mendatangi Saksi untuk menggadaikan sepeda motor V-ixion miliknya
sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan alasan untuk bekerja
kemudian pada hari Jumat tanggal 5 April 2019 sekitar pukul 07.30 Wib
Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman dengan menggunakan mobil
daihatsu sigra ada datang ke rumah Saksi untuk menjual seluruh Baterai
Telkomsel dengan berat 4 (empat) ton dengan harga total
Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) atau Rp10.000,00 (sepuluh
ribu rupiah) setiap kilonya;
- Bahwa pembayaran dilakukan sebanyak 2 (dua) kali pada hari
yang sama dimana pembayaran pertama pada pukul 09.00 Wib setelah
penimbangan baterai senilai Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah)
dan pembayaran kedua dilakukan sekitar pukul 14.00 Wib senilai
Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) dan pada saat pembayaran
tersebut saksi Edi Rahman juga memberikan uang sebesar
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) untuk menebus sepeda motornya yang
digadaikan kepada Saksi;
- Bahwa pada sekitar akhir bulan April 2019 Saksi menghubungi
sdr. Amad untuk menjual barang-barang yang ada dalam gudang besi
tua milik Saksi dan beberapa minggu kemudian sdr. Amad datang
membeli besi tua milik Saksi dengan total berat keseluruhan kurang lebih

Halaman 10 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
5 (lima) Ton sebesar Rp53.000.000,00 (lima puluh tiga juta rupiah) yang
Saksi pergunakan untuk keperluan sehari-hari;
- Bahwa pada saat membeli Baterai tersebut Saksi telah
menanyakan kepada Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman apakah
baterai tersebut bermasalah atau tidak namun Saksi Matius dan Saksi
Edi Rahman mengatakan tidak bermasalah dan ada suratnya sehingga
Saksi membeli Baterai tersebut dan tidak mengetahui Baterai adalah
hasil curian;
- Bahwa Saksi membenarkan foto barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menerangkan benar dan tidak
keberatan ;

5. Saksi EKANADI Alias EKAN Bin YUNUS, pada pokoknya menerangkan :


- Bahwa Saksi menerangkan tidak kenal dengan Terdakwa dan
tidak ada hubungan keluarga maupun hubungan kerja;
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai
saksi dan keterangan Saksi benar;
- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi dalam
persidangan ini sehubungan dengan perkara pencurian Baterai
Telkomsel;
- Bahwa Saksi menerangkan benar sebelumnya pada hari Rabu
tanggal 3 April 2019 sekitar pukul 10.00 Wib Saksi Edi Rahman ada
mendatangi Saksi untuk mengangkut Baterai Tower Telkomsel Site
Tumbang Lahung ke Muara Teweh dengan bayaran Rp4.000.000,00
(empat juta rupiah) namun karena truk milik Saksi rusak lalu Saksi
menghubungi Saksi Conady untuk menggunakan truk miliknya dalam
pengangkutan Baterai Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung;
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 3 April 2019 sekitar pukul 16.00
Wib Saksi dan Saksi Conady dengan menggunakan mobil Dump Truk
berwarna kuning Nopol DA 8341 HD milik Saksi Conady menyusul Saksi
Matius bersama dengan Saksi Edi Rahman yang telah berangkat terlebih
dahulu menuju Tumbang Lahung dengan menggunakan mobil Daihatsu
Sigra berwarna silver Nopol KH 1587 EN dan pada hari Kamis tanggal 4
April 2019 sekitar pukul 16.30 Wib Saksi bersama dengan Saksi Conady
beristirahat di simpang tiga Tumbang Lahung untuk makan dan sekitar
satu jam kemudian Saksi Edi Rahman menghubungi Saksi menyuruh
Halaman 11 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
agar langsung menuju Tower dan menjelaskan arah jalan menuju Tower
Telkomsel Site Tumbang Lahung dan sesampainya di lokasi lalu Saksi
bersama dengan Saksi Conady memarkirkan truk dan beristirahat;
- Bahwa kronologis Saksi bersama dengan Saksi Conady
melakukan pengangkutan Baterai Tower Telkomsel Site Tumbang
Lahung berawal pada hari Jumat tanggal 5 April 2019 sekitar pukul 02.00
Wib Saksi dibangunkan oleh Saksi Edi Rahman karena muatan Baterai
Tower Telkomsel telah selesai dimasukan ke mobil truck dan Saksi Edi
Rahman memberikan Surat Jalan kepada Saksi bersama dengan Saksi
Conady kemudian Saksi bersama dengan Saksi Conady berangkat ke
Muara Teweh dengan membawa muatan Baterai Tower Telkomsel
dengan menggunakan Truck milik Saksi Conady;
- Bahwa sudah ada buruh yang disiapkan untuk mengangkat
Baterai Tower Telkomsel ke dalam
truk;
- Bahwa Baterai Tower Telkomsel yang Saksi bersama dengan
Saksi Conady angkut sebanyak 24 (dua puluh empat) block;
- Bahwa didalam Surat Jalan yang diberikan oleh Saksi Edi
Rahman tertulis Baterai adalah milik PT. Telkomsel;
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 5 April 2019 sekitar pukul 07.30
Wib Saksi bersama dengan Saksi Conady serta Saksi Matius bersama
dengan Saksi Edi Rahman sampai di Muara Teweh kemudian Saksi
Matius bersama dengan Saksi Edi Rahman terlebih dahulu langsung
menuju ke Jalan Padat Karya setelah itu beberapa menit kemudian Saksi
Edi Rahman menyuruh Saksi dan Saksi Conady ke Jalan Padat Karya
dan menurunkan Baterai Tower Telkomsel selanjutnya Saksi bersama
dengan Saksi Conady langsung pulang;
- Bahwa beberapa menit kemudian setelah pulang dan saat sedang
beristirahat lalu Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman mendatangi Saksi
dan Saksi Conady dan memberikan upah angkut sebesar
Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) kepada Saksi Conady selanjutnya
Saksi Conady memberikan uang senilai Rp500.000,00 (lima ratus ribu
rupiah) kepada Saksi sebagai upah selaku sopir truk;
- Bahwa Saksi bersama dengan Saksi Conady tidak mengetahui
Baterai adalah hasil curian karena sebelumnya ada diberikan Surat Jalan
oleh Saksi Edi Rahman;
- Bahwa Saksi membenarkan foto barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan;
Halaman 12 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
Atas keterangan saksi tersebut, para terdakwa menerangkan benar dan
tidak keberatan ;
6. Saksi CONADY Alias CON Bin BUSTANI, pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa Saksi menerangkan tidak kenal dengan Terdakwa dan
tidak ada hubungan keluarga maupun hubungan kerja;
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai
saksi dan keterangan Saksi benar;
- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi dalam
persidangan ini sehubungan dengan perkara pencurian Baterai
Telkomsel;
- Bahwa Saksi menerangkan benar sebelumnya pada hari Rabu
tanggal 3 April 2019 sekitar pukul 13.00 Wib Saksi mendapat telepon dari
Saksi Ekanadi dan menawarkan tarikan untuk membawa barang
Telkomsel dengan muatan seberat 3 (tiga) ton dengan upah
Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) dan Saksi mengatakan agar Saksi
Ekanadi juga ikut mengantarkan dan yang membawa truk;
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 3 April 2019 sekitar pukul 16.00
Wib Saksi dan Saksi Ekanadi dengan menggunakan mobil Dump Truk
berwarna kuning Nopol DA 8341 HD milik Saksi menyusul Saksi Matius
bersama dengan Saksi Edi Rahman yang telah berangkat terlebih dahulu
menuju Tumbang Lahung dengan menggunakan mobil Daihatsu Sigra
berwarna silver Nopol KH 1587 EN dan pada hari Kamis tanggal 4 April
2019 sekitar pukul 16.30 Wib Saksi bersama dengan Saksi Ekanadi
beristirahat di simpang tiga Tumbang Lahung untuk makan dan sekitar
satu jam kemudian Saksi Edi Rahman menghubungi Saksi Ekanadi
menyuruh agar langsung menuju Tower dan menjelaskan arah jalan
menuju Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung dan sesampainya di
lokasi lalu Saksi bersama dengan Saksi Ekanadi memarkirkan truk dan
beristirahat;
- Bahwa kronologis Saksi bersama dengan Saksi Ekanadi
melakukan pengangkutan Baterai Tower Telkomsel Site Tumbang
Lahung berawal pada hari Jumat tanggal 5 April 2019 sekitar pukul 02.00
Wib Saksi dan Saksi Ekanadi dibangunkan oleh Saksi Edi Rahman
karena muatan Baterai Tower Telkomsel telah selesai dimasukan ke
mobil truck dan Saksi Edi Rahman memberikan Surat Jalan kepada
Saksi bersama dengan Saksi Ekanadi kemudian Saksi bersama dengan

Halaman 13 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
Saksi Ekanadi berangkat ke Muara Teweh dengan membawa muatan
Baterai Tower Telkomsel dengan menggunakan Truck milik
Saksi;
- Bahwa sudah ada buruh yang disiapkan untuk mengangkat
Baterai Tower Telkomsel ke dalam
truk;
- Bahwa Baterai Tower Telkomsel yang Saksi bersama dengan
Saksi Ekanadi angkut sebanyak 24 (dua puluh empat) block;
- Bahwa didalam Surat Jalan yang diberikan oleh Saksi Edi
Rahman tertulis Baterai adalah milik PT. Telkomsel;
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 5 April 2019 sekitar pukul 07.30
Wib Saksi bersama dengan Saksi Ekanadi serta Saksi Matius bersama
dengan Saksi Edi Rahman sampai di Muara Teweh kemudian Saksi
Matius bersama dengan Saksi Edi Rahman terlebih dahulu langsung
menuju ke Jalan Padat Karya setelah itu beberapa menit kemudian Saksi
Edi Rahman menyuruh Saksi dan Saksi Ekanadi ke Jalan Padat Karya
dan menurunkan Baterai Tower Telkomsel selanjutnya Saksi bersama
dengan Saksi Ekanadi langsung pulang;
- Bahwa beberapa menit kemudian setelah pulang dan saat sedang
beristirahat lalu Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman mendatangi Saksi
dan Saksi Ekanadi dan memberikan upah angkut sebesar
Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) kepada Saksi selanjutnya Saksi
memberikan uang senilai Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) kepada
Saksi Ekanadi sebagai upah selaku sopir truk;
- Bahwa Saksi bersama dengan Saksi Ekanadi tidak mengetahui
Baterai adalah hasil curian karena sebelumnya ada diberikan Surat Jalan
oleh Saksi Edi Rahman;
- Bahwa Saksi membenarkan foto barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menerangkan benar dan tidak
keberatan ;
7. Saksi SRI ROSA Alias CICA Binti YAYON, pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa Saksi menerangkan kenal dan ada mempunyai hubungan
keluarga sedarah dengan Terdakwa yang merupakan ayah kandung dari
Saksi, namun tidak ada hubungan pekerjaan dengan Terdakwa;

e
- Bahwa Saksi menerangkan tidak keberatan memberikan
keterangan dibawah sumpah oleh karena ada mempunyai hubungan
keluarga sedarah dengan Terdakwa yang merupakan ayah kandung dari

Halaman 14 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
Saksi, begitu pula halnya dengan Terdakwa dan Penuntut Umum
menyatakan tidak keberatan;
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai
saksi dan keterangan Saksi benar;
- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi dalam
persidangan ini sehubungan dengan perkara pencurian Baterai
Telkomsel;
- Bahwa Saksi menerangkan benar sebelumnya pada hari Jumat
tanggal 5 April 2019 telah masuk di rekening Saksi uang sebesar
Rp8.700.000,00 (delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) yang tidak saksi
ketahui siapa pengirimnya;
- Bahwa sebelumnya pada hari Kamis tanggal 4 April 2019 sekitar
pukul 23.30 Wib Terdakwa Yayon ada meminta nomor rekening milik
Saksi karena ada orang Telkomsel yang mau mengirimkan dana untuk
upah angkut Baterai Tower Telkomsel;
- Bahwa rekening Bank Kalteng dengan Nomor 504-201-
000000216-0 adalah milik Saksi;
- Bahwa sebelum dana tersebut masuk didalam rekening Saksi ada
saldo sebesar Rp1.818.807,00 (satu juta delapan ratus delapan belas
ribu delapan ratus tujuh rupiah) dan setelah uang tersebut masuk
menjadi sebesar Rp10.518.807,00 (sepuluh juta lima ratus delapan belas
ribu delapan ratus tujuh rupiah);
- Bahwa untuk mengambil uang tersebut Saksi melakukan
penarikan melalui atm sebanyak 7 (tujuh) kali penarikan dengan rincian
penarikan kesatu sebesar Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu
rupiah), penarikan kedua sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah),
penarikan ketiga sebesar Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu
rupiah), penarikan keempat sebesar Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus
ribu rupiah), penarikan kelima sebesar Rp1.500.000,00 (satu juta lima
ratus ribu rupiah), penarikan keenam sebesar Rp1.500.000,00 (satu juta
lima ratus ribu rupiah) serta penarikan ketujuh sebesar Rp1.500.000,00
(satu juta lima ratus ribu rupiah) dan semua penarikan dana tersebut
Saksi lakukan pada tanggal 8 April 2019;
- Bahwa pada hari Senin tanggal 8 April 2019 sekitar pukul 15.00
Wib Saksi memberikan uang sebesar Rp8.700.000,00 (delapan juta tujuh
ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa Yayon di rumah Saksi dan Terdakwa
Yayon di Kelurahan Tumbang Lahung namun yang diambil oleh
Halaman 15 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
Terdakwa Yayon hanya sebesar Rp1.400.000,00 (satu juta empat ratus
ribu rupiah) yang digunakan untuk membayar upah buruh angkut Baterai
Tower Telkomsel sedangkan sisanya sebesar Rp7.300.000,00 (tujuh juta
tiga ratus ribu rupiah) tidak sempat digunakan oleh Terdakwa Yayon dan
telah diserahkan kepada Kepolisian sebagai barang bukti;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui ada berapa banyak Baterai Tower
Telkomsel yang hilang dicuri;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui uang yang telah masuk ke
rekening Saksi sebesar Rp8.700.000,00 (delapan juta tujuh ratus ribu
rupiah) merupakan hasil curian;
- Bahwa Saksi membenarkan foto barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menerangkan benar dan tidak
keberatan ;
8. Saksi MATIUS ANDI SATRIA OPDIPALA Alias ANDIKA Bin YOHANES
JISUPA, pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa Saksi menerangkan kenal dengan Terdakwa dan tidak ada
hubungan keluarga maupun hubungan kerja;
- Bahwa Saksi menerangkan tidak keberatan memberikan
keterangan dibawah sumpah oleh karena ia sama-sama menjadi
Terdakwa dipersidangan, begitu pula halnya dengan Terdakwa dan
Penuntut Umum menyatakan tidak keberatan;
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai
saksi dan keterangan Saksi benar;
- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi dalam
persidangan ini sehubungan dengan perkara pencurian Baterai
Telkomsel;
- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 4 April
2019 sekitar pukul 18.00 Wib bertempat di Tower Telkomsel Site
Tumbang Lahung;
- Bahwa Baterai Telkomsel yang telah dicuri sebanyak 24 (dua
puluh empat) block;
- Bahwa pelaku yang telah melakukan pencurian Baterai Telkomsel
sebanyak 24 (dua puluh empat) block tersebut adalah Saksi sendiri
bersama dengan Saksi Edi Rahman yang dibantu oleh Terdakwa Yayon;
- Bahwa kronologis Saksi bersama dengan Saksi Edi Rahman yang
dibantu oleh Terdakwa Yayon melakukan pencurian Baterai
Telkomsel
Halaman 16 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
sebanyak 24 (dua puluh empat) block tersebut berawal pada hari Kamis
tanggal 4 April 2019 sekitar pukul 17.45 Wib Saksi bersama dengan
Saksi Edi Rahman datang menggunakan mobil Daihatsu Sigra warna
silver No.Pol. KH 1587 EN dan menemui Terdakwa Yayon selaku
pemegang kunci Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung di rumahnya
kemudian Saksi Edi Rahman menawarkan kepada Terdakwa Yayon
untuk membantu membongkar Baterai di Tower Telkomsel dengan
bayaran sekitar kurang lebih sebesar Rp9.000.000,00 (sembilan juta
rupiah) dan Terdakwa Yayon akhirnya menyetujui kemudian Terdakwa
Yayon mencari 6 (enam) orang buruh untuk membantu mengangkut
Baterai di Tower Telkomsel site Tumbang Lahung tersebut selanjutnya
sekitar pukul 18.00 Wib Saksi bersama Terdakwa Yayon sampai di Areal
Tower Telkomsel dan sesampainya disana telah ada Dump Truck
berwarna kuning No.Pol. DA 8341 HD yang parkir didepan Tower;
- Bahwa pencurian Baterai Telkomsel sebanyak 24 (dua puluh
empat) block tersebut dilakukan dengan cara Saksi dan Terdakwa Yayon
masuk ke dalam tower dalam keadaan tidak terkunci karena sedang ada
karyawan Telkomsel lainnya yang sedang bekerja di penguat sinyal
sedangkan Saksi Edi Rahman beristirahat di rumah Terdakwa Yayon dan
tidak ikut ke Tower kemudian Saksi membongkar Baterai yang berada
dalam ruang Baterai dengan menggunakan kunci 17 yang ditemukan
disekitar ruang Baterai dan setelah selesai membongkar lalu Terdakwa
Yayon memanggil 6 (enam) orang buruh untuk mengangkut Baterai dari
dalam tower Telkomsel ke dalam Dump Truck yang diparkirkan didepan
Tower Telkomsel dan sekitar pukul 24.00 Wib kemudian Saksi Edi
Rahman datang ke tower Telkomsel Tumbang Lahung menghampiri
Saksi dan Terdakwa Yayon;
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 5 April 2019 sekitar pukul 02.00
Wib Baterai telah selesai dimasukan ke mobil truck dan Saksi Edi
Rahman memberikan Surat Jalan palsu kepada Saksi Ekanadi dan Saksi
Conady kemudian Saksi Ekanadi dan Saksi Conady berangkat ke Muara
Teweh kemudian sekitar pukul 02.10 Wib Terdakwa Yayon bersama
dengan Saksi dan Saksi Edi Rahman kembali ke rumah Terdakwa Yayon
dan Saksi Edi Rahman memberikan Surat Tugas palsu kepada Terdakwa
Yayon lalu Saksi Edi Rahman mengisi buku yang diberikan oleh
Terdakwa Yayon dan setelah mengisi buku kemudian Saksi Edi Rahman
memberikan uang sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) kepada
Halaman 17 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
Terdakwa Yayon untuk membayar buruh angkut sedangkan sisanya akan
di transfer dan setelah itu Terdakwa Yayon memberikan nomor rekening
Bank Kalteng milik Saksi Sri Rosa dengan nomor 504-201-000000216-0
atas nama Sri Rosa kemudian setelah itu Terdakwa Yayon memberikan
uang Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) kepada 6 (enam) buruh angkut
dan mengatakan akan memberikan sisanya sebesar Rp1.400.000,00
(satu juta empat ratus ribu rupiah) pada esok harinya selanjutnya Saksi
dan Saksi Edi Rahman berpamitan pulang;
- Bahwa Baterai Tower Telkomsel tersebut diangkut dan turunkan di
Jalan Padat Karya Muara Teweh dan pada hari Jumat tanggal 5 April
2019 sekitar pukul 07.30 Wib Saksi dan Saksi Edi Rahman dengan
menggunakan mobil daihatsu sigra datang ke rumah Saksi Kastini untuk
menjual seluruh Baterai Telkomsel dengan berat 4 (empat) ton dengan
harga Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) setiap kilonya dengan total
Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah);
- Bahwa dari hasil penjualan Baterai Tower Telkomsel tersebut
sebesar Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) kemudian digunakan
untuk membayar gadai sepeda motor milik Saksi Edi Rahman dengan
Saksi Kastini sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) setelah itu Saksi
dan Saksi Edi Rahman gunakan untuk membayar upah jasa
pengangkutan kepada Saksi Ekanadi dan Saksi Conady sebesar
Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) dan untuk ditransfer kepada
Terdakwa Yayon melalui rekening Bank Kalteng dengan Nomor 504-201-
000000216-0 atas nama Saksi Sri Rosa dengan menggunakan rekening
Mandiri milik Saksi sebesar Rp8.700.000,00 (delapan juta tujuh ratus ribu
rupiah) sedangkan sisanya masing-masing Saksi dan Saksi Edi Rahman
mendapat bagian sebesar Rp10.500.000,00 (sepuluh juta lima ratus ribu
rupiah) dan uang tersebut telah habis untuk keperluan sehari-hari dan
bermain judi wara;
- Bahwa yang memiliki ide untuk melakukan pencurian adalah
Saksi Edi Rahman;
- Bahwa Terdakwa Yayon selaku pemegang kunci Tower Telkomsel
Site Tumbang Lahung akhirnya menyetujui untuk membantu karena
sebelumnya Saksi dan Saksi Edi Rahman iming-imingi sejumlah uang
dan sepeda motor;
- Bahwa peran Saksi dalam pencurian tersebut sebagai
pembongkar Baterai sedangkan Saksi Edi Rahman yang memiliki ide
Halaman 18 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
dan Terdakwa Yayon berperan mengawasi Saksi dilokasi sehingga
masyarakat sekitar tidak merasa curiga karena Terdakwa Yayon selaku
pemegang kunci Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung;
- Bahwa Saksi Ekanadi dan Saksi Conady tidak mengetahui Baterai
Tower Telkomsel adalah barang curian karena telah diberikan surat jalan
palsu dan hanya menerima jasa pengangkutan demikian pula dengan
Saksi Kastini selaku pembeli juga tidak mengetahui Baterai Tower
Telkomsel yang dijual adalah barang curian sedangkan Terdakwa Yayon
telah mengetahui perbuatan yang dilakukan Saksi bersama dengan
Saksi Edi Rahman;
- Bahwa Saksi dan Saksi Edi Rahman tidak ada meminta izin
kepada pimpinan Telkomsel dalam melakukan pencurian tersebut;
- Bahwa Saksi mengakui kesalahan dan menyesali perbuatan
Saksi;
- Bahwa Saksi belum pernah dihukum;
- Bahwa Saksi membenarkan foto barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menerangkan benar dan tidak
keberatan ;
9. Saksi EDI RAHMAN Alias EDES Bin DARSUNI, pada
pokoknya menerangkan :
- Bahwa Saksi menerangkan kenal dengan Terdakwa dan tidak ada
hubungan keluarga maupun hubungan kerja;
- Bahwa Saksi menerangkan tidak keberatan memberikan
keterangan dibawah sumpah oleh karena ia sama-sama menjadi
Terdakwa dipersidangan, begitu pula halnya dengan Terdakwa dan
Penuntut Umum menyatakan tidak keberatan;
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian sebagai
saksi dan keterangan Saksi benar;
- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi dalam
persidangan ini sehubungan dengan perkara pencurian Baterai
Telkomsel;
- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 4 April
2019 sekitar pukul 18.00 Wib bertempat di Tower Telkomsel Site
Tumbang Lahung;
- Bahwa Baterai Telkomsel yang telah dicuri sebanyak 24 (dua
puluh empat) block;
Halaman 19 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
- Bahwa pelaku yang telah melakukan pencurian Baterai Telkomsel
sebanyak 24 (dua puluh empat) block tersebut adalah Saksi sendiri
bersama dengan Saksi Matius yang dibantu oleh Terdakwa Yayon;
- Bahwa kronologis Saksi bersama dengan Saksi Matius yang
dibantu oleh Terdakwa Yayon melakukan pencurian Baterai Telkomsel
sebanyak 24 (dua puluh empat) block tersebut berawal pada hari Kamis
tanggal 4 April 2019 sekitar pukul 17.45 Wib Saksi bersama dengan
Saksi Matius datang menggunakan mobil Daihatsu Sigra warna silver
No.Pol. KH 1587 EN dan menemui Terdakwa Yayon selaku pemegang
kunci Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung di rumahnya kemudian
Saksi menawarkan kepada Terdakwa Yayon untuk membantu
membongkar Baterai di Tower Telkomsel dengan bayaran sekitar kurang
lebih sebesar Rp9.000.000,00 (sembilan juta rupiah) dan Terdakwa
Yayon akhirnya menyetujui kemudian Terdakwa Yayon mencari 6 (enam)
orang buruh untuk membantu mengangkut Baterai di Tower Telkomsel
site Tumbang Lahung tersebut selanjutnya sekitar pukul 18.00 Wib Saksi
Matius bersama Terdakwa Yayon sampai di Areal Tower Telkomsel dan
sesampainya disana telah ada Dump Truck berwarna kuning No.Pol. DA
8341 HD yang parkir didepan Tower;
- Bahwa pencurian Baterai Telkomsel sebanyak 24 (dua puluh
empat) block tersebut dilakukan dengan cara Saksi Matius dan Terdakwa
Yayon masuk ke dalam tower dalam keadaan tidak terkunci karena
sedang ada karyawan Telkomsel lainnya yang sedang bekerja di penguat
sinyal sedangkan Saksi beristirahat di rumah Terdakwa Yayon dan tidak
ikut ke Tower kemudian Saksi Matius membongkar Baterai yang berada
dalam ruang Baterai dengan menggunakan kunci 17 yang ditemukan
disekitar ruang Baterai dan setelah selesai membongkar lalu Terdakwa
Yayon memanggil 6 (enam) orang buruh untuk mengangkut Baterai dari
dalam tower Telkomsel ke dalam Dump Truck yang diparkirkan didepan
Tower Telkomsel dan sekitar pukul 24.00 Wib kemudian Saksi datang ke
tower Telkomsel Tumbang Lahung menghampiri Saksi Matius dan
Terdakwa Yayon;
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 5 April 2019 sekitar pukul 02.00
Wib Baterai telah selesai dimasukan ke mobil truck dan Saksi
memberikan Surat Jalan palsu kepada Saksi Ekanadi dan Saksi Conady
kemudian Saksi Ekanadi dan Saksi Conady berangkat ke Muara Teweh
kemudian sekitar pukul 02.10 Wib Terdakwa Yayon bersama dengan
Halaman 20 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
Saksi dan Saksi Matius kembali ke rumah Terdakwa Yayon dan Saksi
memberikan Surat Tugas palsu kepada Terdakwa Yayon lalu Saksi
mengisi buku yang diberikan oleh Terdakwa Yayon dan setelah mengisi
buku kemudian Saksi memberikan uang sebesar Rp1.000.000,00 (satu
juta rupiah) kepada Terdakwa Yayon untuk membayar buruh angkut
sedangkan sisanya akan di transfer dan setelah itu Terdakwa Yayon
memberikan nomor rekening Bank Kalteng milik Saksi Sri Rosa dengan
nomor 504-201-000000216-0 atas nama Sri Rosa kemudian setelah itu
Terdakwa Yayon memberikan uang Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)
kepada 6 (enam) buruh angkut dan mengatakan akan memberikan
sisanya sebesar Rp1.400.000,00 (satu juta empat ratus ribu rupiah) pada
esok harinya selanjutnya Saksi dan Saksi Matius berpamitan pulang;
- Bahwa Baterai Tower Telkomsel tersebut diangkut dan turunkan di
Jalan Padat Karya Muara Teweh dan pada hari Jumat tanggal 5 April
2019 sekitar pukul 07.30 Wib Saksi dan Saksi Matius dengan
menggunakan mobil daihatsu sigra datang ke rumah Saksi Kastini untuk
menjual seluruh Baterai Telkomsel dengan berat 4 (empat) ton dengan
harga Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) setiap kilonya dengan total
Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah);
- Bahwa dari hasil penjualan Baterai Tower Telkomsel tersebut
sebesar Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) kemudian digunakan
untuk membayar gadai sepeda motor milik Saksi dengan Saksi Kastini
sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) setelah itu Saksi dan Saksi
Matius gunakan untuk membayar upah jasa pengangkutan kepada Saksi
Ekanadi dan Saksi Conady sebesar Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah)
dan untuk ditransfer kepada Terdakwa Yayon melalui rekening Bank
Kalteng dengan Nomor 504-201-000000216-0 atas nama Saksi Sri Rosa
dengan menggunakan rekening Mandiri milik Saksi Matius sebesar
Rp8.700.000,00 (delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) sedangkan sisanya
masing-masing Saksi dan Saksi Matius mendapat bagian sebesar
Rp10.500.000,00 (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) dan uang tersebut
telah habis untuk keperluan sehari-hari dan bermain judi wara;
- Bahwa yang memiliki ide untuk melakukan pencurian adalah
Saksi karena merasa kecewa dengan PT. Telkomsel tidak mendapatkan
pesangon setelah sebelumnya Saksi bekerja selama 9 (sembilan) tahun
di PT. Telkomsel;

Halaman 21 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
- Bahwa Terdakwa Yayon selaku pemegang kunci Tower Telkomsel
Site Tumbang Lahung akhirnya menyetujui untuk membantu karena
sebelumnya Saksi dan Saksi Matius iming-imingi sejumlah uang dan
sepeda motor;
- Bahwa peran Saksi dalam pencurian tersebut sebagai yang
memiliki ide sedangkan Saksi Matius sebagai pembongkar Baterai dan
Terdakwa Yayon berperan mengawasi Saksi Matius dilokasi sehingga
masyarakat sekitar tidak merasa curiga karena Terdakwa Yayon selaku
pemegang kunci Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung;
- Bahwa Saksi Ekanadi dan Saksi Conady tidak mengetahui Baterai
Tower Telkomsel adalah barang curian karena telah diberikan surat jalan
palsu dan hanya menerima jasa pengangkutan demikian pula dengan
Saksi Kastini selaku pembeli juga tidak mengetahui Baterai Tower
Telkomsel yang dijual adalah barang curian sedangkan Terdakwa Yayon
telah mengetahui perbuatan yang dilakukan Saksi bersama dengan
Saksi Matius;
- Bahwa Saksi dan Saksi Matius tidak ada meminta izin kepada
pimpinan Telkomsel dalam melakukan pencurian tersebut;
- Bahwa Saksi mengakui kesalahan dan menyesali perbuatan
Saksi;
- Bahwa Saksi belum pernah dihukum;
- Bahwa Saksi membenarkan foto barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menerangkan benar dan tidak
keberatan ;
Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar keterangan Terdakwa
yang menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian dan
keterangan Terdakwa benar;
- Bahwa Terdakwa mengerti dihadapkan sebagai terdakwa dalam
persidangan ini sehubungan dengan perkara pencurian Baterai Telkomsel;
- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 4 April 2019
sekitar pukul 18.00 Wib bertempat di Tower Telkomsel Site Tumbang
Lahung;
- Bahwa Baterai Telkomsel yang telah dicuri sebanyak 24 (dua puluh
empat) block;

Halaman 22 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
- Bahwa pelaku yang telah melakukan pencurian Baterai Telkomsel
sebanyak 24 (dua puluh empat) block tersebut adalah Saksi Matius bersama
dengan Saksi Edi Rahman yang dibantu oleh Terdakwa sendiri;
- Bahwa kronologis Saksi Matius bersama dengan Saksi Edi Rahman
yang dibantu oleh Terdakwa melakukan pencurian Baterai Telkomsel
sebanyak 24 (dua puluh empat) block tersebut berawal pada hari Kamis
tanggal 4 April 2019 sekitar pukul 17.45 Wib Saksi Matius bersama dengan
Saksi Edi Rahman datang menggunakan mobil Daihatsu Sigra warna silver
No.Pol. KH 1587 EN dan menemui Terdakwa selaku pemegang kunci Tower
Telkomsel Site Tumbang Lahung di rumah Terdakwa kemudian Saksi Edi
Rahman menawarkan kepada Terdakwa untuk membantu membongkar
Baterai di Tower Telkomsel dengan bayaran sekitar kurang lebih sebesar
Rp9.000.000,00 (sembilan juta rupiah) dan Terdakwa akhirnya menyetujui
kemudian Terdakwa mencari 6 (enam) orang buruh untuk membantu
mengangkut Baterai di Tower Telkomsel site Tumbang Lahung tersebut
selanjutnya sekitar pukul 18.00 Wib Saksi Matius bersama Terdakwa sampai
di Areal Tower Telkomsel dan sesampainya disana telah ada Dump Truck
berwarna kuning No.Pol. DA 8341 HD yang parkir didepan Tower;
- Bahwa pencurian Baterai Telkomsel sebanyak 24 (dua puluh empat)
block tersebut dilakukan dengan cara Saksi Matius dan Terdakwa masuk ke
dalam tower dalam keadaan tidak terkunci karena sedang ada karyawan
Telkomsel lainnya yang sedang bekerja di penguat sinyal sedangkan Saksi
Edi Rahman beristirahat di rumah Terdakwa dan tidak ikut ke Tower
kemudian Saksi Matius membongkar Baterai yang berada dalam ruang
Baterai dengan menggunakan kunci 17 yang ditemukan disekitar ruang
Baterai dan setelah selesai membongkar lalu Terdakwa memanggil 6 (enam)
orang buruh untuk mengangkut Baterai dari dalam tower Telkomsel ke
dalam Dump Truck yang diparkirkan didepan Tower Telkomsel dan sekitar
pukul 24.00 Wib kemudian Saksi Edi Rahman datang ke tower Telkomsel
Tumbang Lahung menghampiri Saksi Matius dan Terdakwa;
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 5 April 2019 sekitar pukul 02.00 Wib
Baterai telah selesai dimasukan ke mobil truck dan Saksi Edi Rahman
memberikan Surat Jalan palsu kepada Saksi Ekanadi dan Saksi Conady
kemudian Saksi Ekanadi dan Saksi Conady berangkat ke Muara Teweh
kemudian sekitar pukul 02.10 Wib Terdakwa bersama dengan Saksi Matius
dan Saksi Edi Rahman kembali ke rumah Terdakwa dan Saksi Edi Rahman
memberikan Surat Tugas palsu kepada Terdakwa lalu Saksi Edi Rahman
Halaman 23 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
mengisi buku yang diberikan oleh Terdakwa Yayon dan setelah mengisi
buku kemudian Saksi Edi Rahman memberikan uang sebesar
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) kepada Terdakwa untuk membayar buruh
angkut sedangkan sisanya akan di transfer dan setelah itu Terdakwa
memberikan nomor rekening Bank Kalteng milik Saksi Sri Rosa dengan
nomor 504-201-000000216-0 atas nama Sri Rosa kemudian setelah itu
Terdakwa memberikan uang Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) kepada 6
(enam) buruh angkut dan mengatakan akan memberikan sisanya sebesar
Rp1.400.000,00 (satu juta empat ratus ribu rupiah) pada esok harinya
selanjutnya Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman berpamitan pulang;
- Bahwa Terdakwa tidak mengetahui dimana Baterai Telkomsel sebanyak
24 (dua puluh empat) block tersebut dijual oleh Saksi Matius dan Saksi Edi
Rahman;
- Bahwa Terdakwa sudah menerima uang hasil hasil penjualan Baterai
Tower Telkomsel tersebut yang ditransfer oleh Saksi Matius dengan
menggunakan rekening Mandiri milik Saksi Matius kepada Terdakwa melalui
rekening Bank Kalteng dengan Nomor 504-201-000000216-0 atas nama
Saksi Sri Rosa sebesar Rp8.700.000,00 (delapan juta tujuh ratus ribu
rupiah);
- Bahwa pada hari Senin tanggal 8 April 2019 sekitar pukul 15.00 Wib
Saksi Sri Rosa memberikan uang sebesar Rp8.700.000,00 (delapan juta
tujuh ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa di rumah Saksi Sri Rosa dan
Terdakwa di Kelurahan Tumbang Lahung namun yang Terdakwa ambil
hanya sebesar Rp1.400.000,00 (satu juta empat ratus ribu rupiah) yang
digunakan untuk membayar upah buruh angkut Baterai Tower Telkomsel
sedangkan sisanya sebesar Rp7.300.000,00 (tujuh juta tiga ratus ribu
rupiah) tidak sempat digunakan oleh Terdakwa dan telah diserahkan kepada
Kepolisian sebagai barang bukti;
- Bahwa Saksi Sri Rosa tidak mengetahui uang yang telah masuk ke
rekening Saksi Sri Rosa sebesar Rp8.700.000,00 (delapan juta tujuh ratus
ribu rupiah) merupakan hasil curian;
- Bahwa yang memiliki ide untuk melakukan pencurian adalah Saksi Edi
Rahman;
- Bahwa Terdakwa selaku pemegang kunci Tower Telkomsel Site
Tumbang Lahung akhirnya menyetujui untuk membantu karena sebelumnya
Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman mengiming-imingi sejumlah uang dan
sepeda motor kepada Terdakwa;
Halaman 24 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
- Bahwa peran Saksi Matius dalam pencurian tersebut sebagai
pembongkar Baterai sedangkan Saksi Edi Rahman yang memiliki ide dan
Terdakwa berperan mengawasi Saksi Matius dilokasi sehingga masyarakat
sekitar tidak merasa curiga karena Terdakwa selaku pemegang kunci Tower
Telkomsel Site Tumbang Lahung;
- Bahwa Terdakwa telah mengetahui perbuatan yang dilakukan Saksi
Matius bersama dengan Saksi Edi Rahman;
- Bahwa Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman tidak ada meminta izin
kepada pimpinan Telkomsel dalam melakukan pencurian tersebut;
- Bahwa Terdakwa mengakui kesalahan dan menyesali perbuatan
Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum;
- Bahwa Terdakwa membenarkan foto barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan;
Menimbang, bahwa dipersidangan telah diajukan dan diperlihatkan
barang bukti yang berkaitan dengan perkara ini dan telah disita menurut
ketentuan perundang-undangan yang berlaku maka barang bukti ini dapat
dipertimbangkan dalam perkara ini ;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, segala
sesuatu yang tersebut dalam Berita Acara Persidangan dianggap telah termuat
dan dipertimbangkan dalam putusan ini ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan
Terdakwa setelah dihubungkan yang satu dengan yang lainnya saling
bersesuaian dan berhubungan maka dapatlah diperoleh fakta dan keadaan
yang telah terungkap dipersidangan sebagai berikut :
- Bahwa saksi-saksi dan terdakwa pernah diperiksa dan memberikan
keterangan dikepolisian / dihadapan penyidik ;
- Bahwa terdakwa ditangkap oleh pihak kepolisian terkait tindak pidana
pencurian Baterai Telkomsel;
- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 4 April 2019
sekitar pukul 18.00 Wib bertempat di Tower Telkomsel Site Tumbang
Lahung;
- Bahwa Baterai Telkomsel yang telah dicuri sebanyak 24 (dua puluh
empat) block;
- Bahwa pelaku yang telah melakukan pencurian Baterai Telkomsel
sebanyak 24 (dua puluh empat) block tersebut adalah Saksi Matius bersama
dengan Saksi Edi Rahman yang dibantu oleh Terdakwa sendiri;
Halaman 25 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
- Bahwa kronologis Saksi Matius bersama dengan Saksi Edi Rahman
yang dibantu oleh Terdakwa melakukan pencurian Baterai Telkomsel
sebanyak 24 (dua puluh empat) block tersebut berawal pada hari Kamis
tanggal 4 April 2019 sekitar pukul 17.45 Wib Saksi Matius bersama dengan
Saksi Edi Rahman datang menggunakan mobil Daihatsu Sigra warna silver
No.Pol. KH 1587 EN dan menemui Terdakwa selaku pemegang kunci Tower
Telkomsel Site Tumbang Lahung di rumah Terdakwa kemudian Saksi Edi
Rahman menawarkan kepada Terdakwa untuk membantu membongkar
Baterai di Tower Telkomsel dengan bayaran sekitar kurang lebih sebesar
Rp9.000.000,00 (sembilan juta rupiah) dan Terdakwa akhirnya menyetujui
kemudian Terdakwa mencari 6 (enam) orang buruh untuk membantu
mengangkut Baterai di Tower Telkomsel site Tumbang Lahung tersebut
selanjutnya sekitar pukul 18.00 Wib Saksi Matius bersama Terdakwa sampai
di Areal Tower Telkomsel dan sesampainya disana telah ada Dump Truck
berwarna kuning No.Pol. DA 8341 HD yang parkir didepan Tower;
- Bahwa pencurian Baterai Telkomsel sebanyak 24 (dua puluh empat)
block tersebut dilakukan dengan cara Saksi Matius dan Terdakwa masuk ke
dalam tower dalam keadaan tidak terkunci karena sedang ada karyawan
Telkomsel lainnya yang sedang bekerja di penguat sinyal sedangkan Saksi
Edi Rahman beristirahat di rumah Terdakwa dan tidak ikut ke Tower
kemudian Saksi Matius membongkar Baterai yang berada dalam ruang
Baterai dengan menggunakan kunci 17 yang ditemukan disekitar ruang
Baterai dan setelah selesai membongkar lalu Terdakwa memanggil 6 (enam)
orang buruh untuk mengangkut Baterai dari dalam tower Telkomsel ke
dalam Dump Truck yang diparkirkan didepan Tower Telkomsel dan sekitar
pukul 24.00 Wib kemudian Saksi Edi Rahman datang ke tower Telkomsel
Tumbang Lahung menghampiri Saksi Matius dan Terdakwa;
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 5 April 2019 sekitar pukul 02.00 Wib
Baterai telah selesai dimasukan ke mobil truck dan Saksi Edi Rahman
memberikan Surat Jalan palsu kepada Saksi Ekanadi dan Saksi Conady
kemudian Saksi Ekanadi dan Saksi Conady berangkat ke Muara Teweh
kemudian sekitar pukul 02.10 Wib Terdakwa bersama dengan Saksi Matius
dan Saksi Edi Rahman kembali ke rumah Terdakwa dan Saksi Edi Rahman
memberikan Surat Tugas palsu kepada Terdakwa lalu Saksi Edi Rahman
mengisi buku yang diberikan oleh Terdakwa Yayon dan setelah mengisi
buku kemudian Saksi Edi Rahman memberikan uang sebesar
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) kepada Terdakwa untuk membayar buruh
Halaman 26 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
angkut sedangkan sisanya akan di transfer dan setelah itu Terdakwa
memberikan nomor rekening Bank Kalteng milik Saksi Sri Rosa dengan
nomor 504-201-000000216-0 atas nama Sri Rosa kemudian setelah itu
Terdakwa memberikan uang Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) kepada 6
(enam) buruh angkut dan mengatakan akan memberikan sisanya sebesar
Rp1.400.000,00 (satu juta empat ratus ribu rupiah) pada esok harinya
selanjutnya Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman berpamitan pulang;
- Bahwa Terdakwa tidak mengetahui dimana Baterai Telkomsel sebanyak
24 (dua puluh empat) block tersebut dijual oleh Saksi Matius dan Saksi Edi
Rahman;
- Bahwa Terdakwa sudah menerima uang hasil hasil penjualan Baterai
Tower Telkomsel tersebut yang ditransfer oleh Saksi Matius dengan
menggunakan rekening Mandiri milik Saksi Matius kepada Terdakwa melalui
rekening Bank Kalteng dengan Nomor 504-201-000000216-0 atas nama
Saksi Sri Rosa sebesar Rp8.700.000,00 (delapan juta tujuh ratus ribu
rupiah);
- Bahwa pada hari Senin tanggal 8 April 2019 sekitar pukul 15.00 Wib
Saksi Sri Rosa memberikan uang sebesar Rp8.700.000,00 (delapan juta
tujuh ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa di rumah Saksi Sri Rosa dan
Terdakwa di Kelurahan Tumbang Lahung namun yang Terdakwa ambil
hanya sebesar Rp1.400.000,00 (satu juta empat ratus ribu rupiah) yang
digunakan untuk membayar upah buruh angkut Baterai Tower Telkomsel
sedangkan sisanya sebesar Rp7.300.000,00 (tujuh juta tiga ratus ribu
rupiah) tidak sempat digunakan oleh Terdakwa dan telah diserahkan kepada
Kepolisian sebagai barang bukti;
- Bahwa Saksi Sri Rosa tidak mengetahui uang yang telah masuk ke
rekening Saksi Sri Rosa sebesar Rp8.700.000,00 (delapan juta tujuh ratus
ribu rupiah) merupakan hasil curian;
- Bahwa yang memiliki ide untuk melakukan pencurian adalah Saksi Edi
Rahman;
- Bahwa Terdakwa selaku pemegang kunci Tower Telkomsel Site
Tumbang Lahung akhirnya menyetujui untuk membantu karena sebelumnya
Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman mengiming-imingi sejumlah uang dan
sepeda motor kepada Terdakwa;
- Bahwa peran Saksi Matius dalam pencurian tersebut sebagai
pembongkar Baterai sedangkan Saksi Edi Rahman yang memiliki ide dan
Terdakwa berperan mengawasi Saksi Matius dilokasi sehingga masyarakat
Halaman 27 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
sekitar tidak merasa curiga karena Terdakwa selaku pemegang kunci Tower
Telkomsel Site Tumbang Lahung;
- Bahwa Terdakwa telah mengetahui perbuatan yang dilakukan Saksi
Matius bersama dengan Saksi Edi Rahman;
- Bahwa Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman tidak ada meminta izin
kepada pimpinan Telkomsel dalam melakukan pencurian tersebut;
- Bahwa akibat perbuatan para terdakwa tersebut PT.TELKOMSEL
mengalami kerugian sebesar kurang lebih Rp.360.000.000,00 (tiga ratus
enam puluh juta rupiah) ;
- Bahwa Terdakwa bersama dengan Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman
telah menikmati hasil kejahatannya ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan pasal
dakwan yang didakwakan oleh Penuntut Umum atas diri Terdakwa, apakah
unsur-unsur dalam pasal dakwaan tersebut telah terpenuhi dan terbukti dari
perbuatan Terdakwa sebagaimana yang telah didakwakan ;
Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan suatu
tindak pidana maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi seluruh
unsur dari pasal yang didakwakan kepadanya ;
Menimbang, bahwa terdakwa diajukan kepersidangan didakwa dengan
dakwaan Tunggal yang sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
363 ayat (1) ke 4 KUHP Jo Pasal 56 ayat (1) KUHP yang unsur-unsurnya
adalah sebagai berikut:
1. Barang Siapa ;
2. Mengambil sesuatu barang yang sama sekali atau sebagian termasuk
kepunyaan orang lain;
3. Dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak ;
4. Pencurian itu dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih ;
5. Yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan ;
Dimana selanjutnya masing – masing unsur akan dipertimbangkan sebagai
berikut :
1. Unsur “Barang Siapa” ;
Menimbang, bahwa barang siapa menunjuk kepada subjek hukum
sebagai pelaku dari suatu tindak pidana/subjek delik, yang kepadanya
dapat dimintakan pertanggungjawaban secara yuridis ;
Menimbang,bahwa terdakwa dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum ke
persidangan yang didakwa telah melakukan tindak pidana sebagaimana

Halaman 28 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
yang disebutkan dalam surat dakwaan yang identitasnya sama dengan
yang disebutkan dalam surat dakwaan ;
Menimbang, bahwa orang yang diajukan ke persidangan ternyata benar
Terdakwa YAYON Bin GAMAN yang telah didakwa Penuntut Umum
sebagai pelaku tindak pidana dalam dakwaannya dengan segala
identitasnya yang hal ini diketahui dari pengakuan terdakwa sendiri saat
identitasnya ditanyakan di awal persidangan maupun keterangan para
saksi;
Menimbang, oleh karenanya dalam perkara ini tidaklah terjadi
kekeliruan akan orang sebagai subjek delik yang dihadirkan sebagai
terdakwa dan sepanjang jalannya pemeriksaan tidak ditemukan adanya
alasan-alasan yuridis yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban
terdakwa atas tindak pidana yang didakwakan kepadanya maka menurut
Majelis Hakim terpenuhilah unsur pertama ini ;
2. Unsur “Mengambil sesuatu barang yang sama sekali atau sebagian
termasuk kepunyaan orang lain ;
Menimbang,bahwa menurut Hakim unsur ini bersifat alternatif sehingga
apabila salah satu anasir dari unsur ini terpenuhi maka terpenuhilah unsur
ini secara keseluruhan ;
Menimbang,bahwa yang dimaksud dengan barang adalah sesuatu
benda yang berwujud maupun tidak berwujud yang memiliki nilai ekonomis
atau kegunaan bagi pemiliknya ;
Menimbang,bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan
bahwa para terdakwa pada hari Kamis tanggal 4 April 2019 sekitar pukul
18.00 Wib bertempat di Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung mengambil
Baterai Telkomsel sebanyak 24 (dua puluh empat) block tersebut milik saksi
korban PT. TELKOMSEL hingga akibat perbuatan para terdakwa tersebut
saksi korban PT. TELKOMSEL mengalami kerugian sebesar Rp.
360.000.000,- (tig ratus enam puluh juta rupiah) maka dari uraian fakta
tesebut Hakim berpendapat bahwa barang berupa Baterai Telkomsel
sebanyak 24 (dua puluh empat) block yang diambil oleh para terdakwa
tersebut memiliki nilai ekonomis dan juga kegunaan sehingga masuk dalam
kategori barang ;
Menimbang, berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan berawal
pada hari Kamis tanggal 4 April 2019 sekitar pukul 17.45 Wib Saksi Matius
bersama dengan Saksi Edi Rahman datang menggunakan mobil Daihatsu
Sigra warna silver No.Pol. KH 1587 EN dan menemui Terdakwa selaku
Halaman 29 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
pemegang kunci Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung di rumah
Terdakwa kemudian Saksi Edi Rahman menawarkan kepada Terdakwa
untuk membantu membongkar Baterai di Tower Telkomsel dengan bayaran
sekitar kurang lebih sebesar Rp9.000.000,00 (sembilan juta rupiah) dan
Terdakwa akhirnya menyetujui kemudian Terdakwa mencari 6 (enam) orang
buruh untuk membantu mengangkut Baterai di Tower Telkomsel site
Tumbang Lahung tersebut selanjutnya sekitar pukul 18.00 Wib Saksi Matius
bersama Terdakwa sampai di Areal Tower Telkomsel dan sesampainya
disana telah ada Dump Truck berwarna kuning No.Pol. DA 8341 HD yang
parkir didepan Tower;
Menimbang, Bahwa pencurian Baterai Telkomsel sebanyak 24 (dua
puluh empat) block tersebut dilakukan dengan cara Saksi Matius dan
Terdakwa masuk ke dalam tower dalam keadaan tidak terkunci karena
sedang ada karyawan Telkomsel lainnya yang sedang bekerja di penguat
sinyal sedangkan Saksi Edi Rahman beristirahat di rumah Terdakwa dan
tidak ikut ke Tower kemudian Saksi Matius membongkar Baterai yang
berada dalam ruang Baterai dengan menggunakan kunci 17 yang
ditemukan disekitar ruang Baterai dan setelah selesai membongkar lalu
Terdakwa memanggil 6 (enam) orang buruh untuk mengangkut Baterai dari
dalam tower Telkomsel ke dalam Dump Truck yang diparkirkan didepan
Tower Telkomsel dan sekitar pukul 24.00 Wib kemudian Saksi Edi Rahman
datang ke tower Telkomsel Tumbang Lahung menghampiri Saksi Matius
dan Terdakwa;
Menimbang, Bahwa pada hari Jumat tanggal 5 April 2019 sekitar pukul
02.00 Wib Baterai telah selesai dimasukan ke mobil truck dan Saksi Edi
Rahman memberikan Surat Jalan palsu kepada Saksi Ekanadi dan Saksi
Conady kemudian Saksi Ekanadi dan Saksi Conady berangkat ke Muara
Teweh kemudian sekitar pukul 02.10 Wib Terdakwa bersama dengan Saksi
Matius dan Saksi Edi Rahman kembali ke rumah Terdakwa dan Saksi Edi
Rahman memberikan Surat Tugas palsu kepada Terdakwa lalu Saksi Edi
Rahman mengisi buku yang diberikan oleh Terdakwa Yayon dan setelah
mengisi buku kemudian Saksi Edi Rahman memberikan uang sebesar
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) kepada Terdakwa untuk membayar buruh
angkut sedangkan sisanya akan di transfer dan setelah itu Terdakwa
memberikan nomor rekening Bank Kalteng milik Saksi Sri Rosa dengan
nomor 504-201-000000216-0 atas nama Sri Rosa kemudian setelah itu
Terdakwa memberikan uang Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) kepada 6
Halaman 30 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
(enam) buruh angkut dan mengatakan akan memberikan sisanya sebesar
Rp1.400.000,00 (satu juta empat ratus ribu rupiah) pada esok harinya
selanjutnya Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman berpamitan pulang;
Menimbang, Bahwa Terdakwa sudah menerima uang hasil hasil
penjualan Baterai Tower Telkomsel tersebut yang ditransfer oleh Saksi
Matius dengan menggunakan rekening Mandiri milik Saksi Matius kepada
Terdakwa melalui rekening Bank Kalteng dengan Nomor 504-201-
000000216-0 atas nama Saksi Sri Rosa sebesar Rp8.700.000,00 (delapan
juta tujuh ratus ribu rupiah);
Menimbang, Bahwa pada hari Senin tanggal 8 April 2019 sekitar pukul
15.00 Wib Saksi Sri Rosa memberikan uang sebesar Rp8.700.000,00
(delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa di rumah Saksi Sri
Rosa dan Terdakwa di Kelurahan Tumbang Lahung namun yang Terdakwa
ambil hanya sebesar Rp1.400.000,00 (satu juta empat ratus ribu rupiah)
yang digunakan untuk membayar upah buruh angkut Baterai Tower
Telkomsel sedangkan sisanya sebesar Rp7.300.000,00 (tujuh juta tiga ratus
ribu rupiah) tidak sempat digunakan oleh Terdakwa dan telah diserahkan
kepada Kepolisian sebagai barang bukti, bahwa Saksi Sri Rosa tidak
mengetahui uang yang telah masuk ke rekening Saksi Sri Rosa sebesar
Rp8.700.000,00 (delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) merupakan hasil
curian;
Menimbang, Bahwa yang memiliki ide untuk melakukan pencurian
adalah Saksi Edi Rahman;
Menimbang, Bahwa Terdakwa selaku pemegang kunci Tower
Telkomsel Site Tumbang Lahung akhirnya menyetujui untuk membantu
karena sebelumnya Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman mengiming-
imingi sejumlah uang dan sepeda motor kepada Terdakwa;
Menimbang, Bahwa peran Saksi Matius dalam pencurian tersebut
sebagai pembongkar Baterai sedangkan Saksi Edi Rahman yang memiliki
ide dan Terdakwa berperan mengawasi Saksi Matius dilokasi sehingga
masyarakat sekitar tidak merasa curiga karena Terdakwa selaku pemegang
kunci Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung;
Bahwa terdakwa bersama dengan Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman
tidak ada meminta izin kepada pimpinan Telkomsel dalam melakukan
pencurian tersebut;
Menimbang, bahwa dari uraian fakta tersebut hakim berpendapat
bahwa keberadaan barang berupa Baterai Telkomsel sebanyak 24 (dua
Halaman 31 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
puluh empat) block tersebut yang semula berada dididalam tower PT.
TELKOMSEL kemudian keberadaan barang-barang tersebut ada pada
terdakwa bersama dengan Saksi Matius dan Saksi Edi Rahman maka
keberadaan barang tersebut telah berpindah sehingga dengan demikian
perbuatan yang dilakukan oleh para terdakwa adalah merupakan perbuatan
mengambil barang ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Baterai Telkomsel sebanyak 24 (dua
puluh empat) block yang diambil oleh para terdakwa tersebut bukan milik
para terdakwa melainkan milik saksi korban PT. TELKOMSEL, maka
dengan demikian unsur kedua ini telah terbukti dan terpenuhi ;
3. Unsur “Dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan
bahwa awal mula kejadian pada saat Saksi Matius dan Terdakwa masuk ke
dalam tower dalam keadaan tidak terkunci karena sedang ada karyawan
Telkomsel lainnya yang sedang bekerja di penguat sinyal sedangkan Saksi
Edi Rahman beristirahat di rumah Terdakwa dan tidak ikut ke Tower
kemudian Saksi Matius membongkar Baterai yang berada dalam ruang
Baterai dengan menggunakan kunci 17 yang ditemukan disekitar ruang
Baterai dan setelah selesai membongkar lalu Terdakwa memanggil 6
(enam) orang buruh untuk mengangkut Baterai dari dalam tower Telkomsel
ke dalam Dump Truck yang diparkirkan didepan Tower Telkomsel dan
sekitar pukul 24.00 Wib kemudian Saksi Edi Rahman datang ke tower
Telkomsel Tumbang Lahung menghampiri Saksi Matius dan Terdakwa;
Menimbang, Bahwa pada hari Jumat tanggal 5 April 2019 sekitar pukul
02.00 Wib Baterai telah selesai dimasukan ke mobil truck dan Saksi Edi
Rahman memberikan Surat Jalan palsu kepada Saksi Ekanadi dan Saksi
Conady kemudian Saksi Ekanadi dan Saksi Conady berangkat ke Muara
Teweh, sedangkan perbuatan para terdakwa yang mengambil barang milik
saksi korban PT. TELKOMSEL, tersebut, mereka tidak ada mendapat izin
dari pemiliknya yakni saksi korban PT. TELKOMSEL, sendiri, maka Hakim
berpendapat bahwa telah ada maksud dari perbuatan para terdakwa untuk
memiliki barang tersebut dan diperolehnya dengan melawan hak yakni
tanpa adanya izin dari pemiliknya, oleh karenanya Hakim berpendapat
bahwa unsur ketiga tersebut telah terpenuhi dan terbukti menurut hukum;
4. Unsur “Pencurian itu dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan
bahwa perbuatan mengambil barang berupa Baterai Telkomsel sebanyak
Halaman 32 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
24 (dua puluh empat) block milik saksi korban PT. TELKOMSEL dilakukan
oleh Terdakwa bersama dengan Saudara Matius dan Saudara Edi Rahman
maka dari uraian fakta tersebut hakim berpendapat perbuatan mengambil
barang tersebut dilakukan oleh lebih dari 1 (satu) pelaku / terdakwa atau
setidak-tidaknya oleh dua orang atau lebih maka dengan demikian unsur ini
telah terpenuhi ;
5. Yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan;
Menimbang, bahwa unsur ini adalah sebagai unsur yang menerangkan
kwantitas dari pelaku suatu delik tersebut yang dalam hal ini adalah pelaku
delik tersebut harus bekerjasama dengan orang lain yang juga melakukan
kejahatan;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum persidangan yang
telah diuraikan sebelumnya di atas diketahui bahwa berawal pada hari
Kamis tanggal 4 April 2019 sekitar pukul 17.45 Wib Saksi Matius bersama
dengan Saksi Edi Rahman datang menggunakan mobil Daihatsu Sigra
warna silver No.Pol. KH 1587 EN dan menemui Terdakwa selaku
pemegang kunci Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung di rumah
Terdakwa kemudian Saksi Edi Rahman menawarkan kepada Terdakwa
untuk membantu membongkar Baterai di Tower Telkomsel dengan bayaran
sekitar kurang lebih sebesar Rp9.000.000,00 (sembilan juta rupiah) dan
Terdakwa akhirnya menyetujui kemudian Terdakwa mencari 6 (enam) orang
buruh untuk membantu mengangkut Baterai di Tower Telkomsel site
Tumbang Lahung tersebut selanjutnya sekitar pukul 18.00 Wib Saksi Matius
bersama Terdakwa sampai di Areal Tower Telkomsel dan sesampainya
disana telah ada Dump Truck berwarna kuning No.Pol. DA 8341 HD yang
parkir didepan Tower;
Menimbang, Bahwa pencurian Baterai Telkomsel sebanyak 24 (dua
puluh empat) block tersebut dilakukan dengan cara Saksi Matius dan
Terdakwa masuk ke dalam tower dalam keadaan tidak terkunci karena
sedang ada karyawan Telkomsel lainnya yang sedang bekerja di penguat
sinyal sedangkan Saksi Edi Rahman beristirahat di rumah Terdakwa dan
tidak ikut ke Tower kemudian Saksi Matius membongkar Baterai yang
berada dalam ruang Baterai dengan menggunakan kunci 17 yang
ditemukan disekitar ruang Baterai dan setelah selesai membongkar lalu
Terdakwa memanggil 6 (enam) orang buruh untuk mengangkut Baterai dari
dalam tower Telkomsel ke dalam Dump Truck yang diparkirkan didepan
Tower Telkomsel dan sekitar pukul 24.00 Wib kemudian Saksi Edi Rahman
Halaman 33 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
datang ke tower Telkomsel Tumbang Lahung menghampiri Saksi Matius
dan Terdakwa;
Menimbang, bahwa dari peranan dari Terdakwa yaitu selaku pemegang
kunci Tower Telkomsel Site Tumbang Lahung membantu Saudara Matius
dan saudara Edi Rahman kemudian saudara Matius masuk ke dalam tower
Telkomsel dengan cara Saksi Matius dan Terdakwa masuk ke dalam tower
dalam keadaan tidak terkunci karena sedang ada karyawan Telkomsel
lainnya yang sedang bekerja di penguat sinyal sedangkan Saksi Edi
Rahman beristirahat di rumah Terdakwa dan tidak ikut ke Tower
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas maka keseluruhan unsur ini terpenuhi secara sah;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
ternyata perbuatan terdakwa telah memenuhi seluruh unsur dari pasal yang
didakwakan kepadanya, sehingga Hakim berkesimpulan bahwa terdakwa telah
terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “Membantu
Melakukan Pencurian Dalam Keadaan Memberatkan” ;
Menimbang,bahwa selanjutnya terhadap nota pembelaan yang diajukan
oleh para terdakwa yang pada pokoknya memohon keringanan hukuman
karena terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya menurut Hakim yang
memeriksa perkara ini sesuai dengan pembelaan terdakwa tersebut turut
menguatkan keyakinan Hakim bahwa terdakwa telah melakukan suatu
perbuatan pidana sebagaimana yang telah didakwakan kepadanya ;
Menimbang, bahwa dari fakta yang diperoleh selama persidangan dalam
perkara ini Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat melepaskan terdakwa
dari pertanggungjawaban pidana baik sebagai alasan pembenar maupun
alasan pemaaf, oleh karenanya Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang
dilakukan terdakwa harus dipertanggungjawabkan kepadanya ;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab,
maka terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan
dan berdasarkan Pasal 193 ayat (1) KUHAP terhadap diri para terdakwa
haruslah dijatuhi pidana ;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa berada dalam tahanan dan
telah pula menjalani masa penahanan secara sah, dengan mengacu kepada
pasal 22 ayat (4) KUHAP maka masa penangkapan dan Penahanan yang
dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Halaman 34 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
Menimbang, bahwa oleh karena pidana yang akan dijatuhkan terhadap
diri terdakwa lebih lama dari masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa
maka sudah sepatutnya terdakwa tetap ditahan ;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri terdakwa,
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan
yang meringankan:
Keadaan yang memberatkan :
1. Perbuatan terdakwa digolongkan sebagai perbuatan yang meresahkan
masyarakat.
2. Perbuatan Terdakwa telah merugikan PT. TELKOMSEL sebesar
Rp.360.000.000,- (tiga ratus enam puluh juta rupiah).
3. Terdakwa telah menikmati hasilnya.
Keadaan yang meringankan :
1. Terdakwa bersikap sopan selama persidangan dan mengakui terus
terang perbuatannya.
2. Terdakwa belum pernah dihukum.
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti yang diajukan dipersidangan
maka status barang bukti tersebut akan ditentukan sebagaimana disebutkan
dalam amar putusan ini ;
Menimbang, bahwa karena terdakwa dinyatakan bersalah dan tidak
mengajukan permohonan dibebaskan dari membayar biaya perkara
berdasarkan Pasal 222 KUHAP maka kepadanya juga dibebankan untuk
membayar biaya perkara yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan
ini ;
Memperhatikan Pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHP Jo Pasal 56 ayat (1)
KUHP dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP serta
peraturan lainnya yang berhubungan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa YAYON Bin GAMAN telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Membantu Melakukan
Pencurian Dalam Keadaan Memberatkan” ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 4 (empat) tahun;
3. Menetapkan bahwa masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani
terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang telah dijatuhkan ;
4. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
5. Menetapkan barang bukti berupa :
Halaman 35 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
- Uang sebesat Rp.7.300.000,- (tujuh juta tiga ratus ribu rupiah)
dengan pecahan Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah)
Diserahkan kepada Korban PT.TELKOMSEL
- 2 (dua) lembar rekening koran dengan No. Rek. 504-201-
000000216-0 atas nama SRI ROSA
- 3 (tiga) lembar print out rekening koran atas nama MATIUS ANDI
SATRIA OPDIPALA dengan tujuan transfer Bank BPD Kalteng dengan
No. Rekening 5042010000002160
Tetap terlampir dalam berkas perkara
- 1 (satu) unit Dump Truck merk Mitsubishi berwarna kuning Nopol.
DA8341HD beserta kunci mobil dengan No. Rangka:
MHMFE75P6DK026505 No. Mesin: 4D34T-J54193
- 1 (satu) buah BPKB dengan no. Seri K-03170071 atas nama SRI
SUGIARTI
- 1 (satu) buah STNK dengan no. Seri 16732264 atas nama SRI
SUGIARTI
Dikembalikan kepada Saksi CONADY Bin BUSTANI
- 1 (satu) unit mobil jenis DAIHATSU SIGRA berwarna silver Nopol.
KH1587EN dan No. Rangka: MHKS6DJ1JHJ002921 dan No. Mesin:
1KRA417695 beserta kuncinya.
- 1 (satu) buah STNK dengan no. Seri 17939923 atas nama LIA
TANTI WAHYUNI
Dirampas untuk Negara
- 1 (satu) buah buku rekening SIMPEDA Bank Kalteng dengan No.
Rek. 504-201-000000216-0 atas nama SRI ROSA
- 1 (satu) buah buku rekening Mandiri dengan No. Rekening: 159-
00-0242931-3 atas nama MATIUS ANDI SATRIA OPDIPALA beserta
kartu ATM Mandiri dengan No. Seri 4097662834153143
- 1 (satu) lembar celana jeans berwarna biru merk HUGOBOSS
- 1 (satu) pasang sepatu berwarna cokelat dan abu-abu merk
KICKERS
- 1 (satu) lembar kaos merk 1987 RICKNER berwarna hitam
- 2 (dua) buah lampu senja merk TOP berwarna putih hitam
Dirampas untuk dimusnahkan
6. Membebani terhadap terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
2.000,- (dua ribu rupiah) ;

Halaman 36 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
Demikian diputuskan pada hari Kamis, tanggal 17 Oktober 2019, oleh
Fredy Tanada, S.H., M.H., sebagai Hakim pada Pengadilan Negeri Muara
Teweh, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan
tanggal itu juga, dengan dibantu oleh Richard Rinaldy Sampiterson Petrus, S.H.
Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Muara Teweh, serta dihadiri oleh
Liberty S.M. Purba, S.H. Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Murung Raya
dan dihadapan terdakwa;
Panitera Pengganti, Hakim,

Richard Rinaldy Sampiterson Petrus, S.H. Fredy Tanada, S.H.,M.H.

Halaman 37 dari 37
Putusan No.101/Pid.B/2019/PN Mtw

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Halaman

Anda mungkin juga menyukai