Anda di halaman 1dari 92

ORIENTASI PASIEN BARU RAWAT INAP

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/01/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Memberi orientasi pada pasien baru yang dirawat inap di RS


PENGERTIAN
Ciremai Cirebon.

1. Agar pasien / keluarga mengetahui peraturan – peraturan :


Fasilitas yang ada dan mengenal lingkungan diruangan
TUJUAN
perawatan.
2. Memberi rasa nyaman / aman pada pasien / keluarga.

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Perkenalkan diri
2. Informasikan fasilitas yang tersedia di ruangan dan cara
penggunaannya.
3. Infromasikan Hak dan Kewajiban Pasien.
PROSEDUR
4. Informasikan tentang jadwal kegiatan rutin di ruangan antara
lain: waktu mandi, waktu makan, waktu kunjungan dokter dan
kunjngan tamu / keluarga
5. Evaluasi informasi

UNIT TERKAIT Rawat Inap


OPER SHIFT RUANGAN NON ISOLASI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI SPO/04.01.01/85/I/2021 1/1
CIREBON
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
1 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu


PENGERTIAN
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien

1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien


2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pasien
TUJUAN
3. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti
oleh perawat dinas berikutnya
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai


KEBIJAKAN nomor KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan
Asuhan Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2
3. Preconfren antar perawat yang akan oper shift (membicarakan
hal-hal yang penting mengenai tindakan keperawatan pasien)
4. Menuju ruang perawatan pasien
5. Jelaskan tujuan kepada pasien dan keluarga
6. Perkenalkan diri kepada pasien dan keluarga
PROSEDUR 7. Kaji ulang pasien dengan mengecek identitas pasien, diagnosa,
intervensi, terapi, rencana kolaborasi, dan pasien-pasien yang
memerlukan perhatian khusus (Kaji resiko jatuh, alergi)
8. Inventarisir alat (EKG monitor, troli emergensi, APAR dan lain
lain)
9. Lepaskan APD level 2
10. Cuci tangan
11. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
OPER SHIFT RUANGAN ISOLASI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI SPO/04.01.01/85/I/2021 1/1
CIREBON
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
1 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu


PENGERTIAN
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien

1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien


2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pasien
TUJUAN
3. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti
oleh perawat dinas berikutnya
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai


KEBIJAKAN nomor KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan
Asuhan Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 3
3. Preconfren antar perawat yang akan oper shift (membicarakan
hal-hal yang penting mengenai tindakan keperawatan pasien)
4. Lakukan oper shift dengan melihat monitor CCTV dan jika
dibutuhkan masuk ke dalam ruang perawatan
5. Kaji ulang pasien dengan mengecek identitas pasien, diagnosa,
PROSEDUR
intervensi, terapi, rencana kolaborasi, dan pasien-pasien yang
memerlukan perhatian khusus (Kaji resiko jatuh, alergi)
6. Inventarisir alat (EKG monitor, troli emergensi, APAR dan lain
lain)
7. Lepaskan APD level 3
8. Cuci tangan
9. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
OPER SHIFT PASIEN BAYI RUANGAN NON ISOLASI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI SPO/04.01.01/92/I/2021 1/1
CIREBON
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu


PENGERTIAN
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien

1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien


2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pasien
TUJUAN
3. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti
oleh perawat dinas berikutnya
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD Level 2
3. Preconfren antar perawat yang akan oper shift (membicarakan
hal-hal yang penting mengenai tindakan keperawatan pasien)
4. Menuju ruang perawatan pasien
5. Jelaskan tujuan kepada pasien dan keluarga
6. Perawat pengganti memperkenalkan diri
7. Kaji ulang pasien dengan mengecek identitas pasien, diagnosa,
intervensi, terapi, rencana kolaborasi, dan pasien-pasien yang
PROSEDUR
memerlukan perhatian khusus (Kaji resiko jatuh, alergi)
8. Buka bedong, baju dan popok. Lakukan inspeksi secara head
toe
9. Kenakan kembali bedong, baju dan popok (rapihkan pasien)
10. Menginventarisir alat (portable incubator, infant warmer dan
lain – lain)
11. Lepaskan APD level 2
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
MENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/02/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

PENGERTIAN Untuk mengetahui tekanan darah pasien dan sistole sampai distole

Untuk mengetahui tekanan darah penderita agar mempermudah


TUJUAN
dokter memberikan terapi / pengobatan.

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan prosedur/tindakan
5. Atur posisi yang nyaman untuk pasien
6. Pasang tensimeter pada lengan kanan/kiri
7. Raba denyut nadi pada lipatan siku tangan
8. Tempelkan Stetoscop pada kedua lubang telingan
PROSEDUR 9. Tempelkan Ujung stetoscop pada denyut nadi yang teraba
10. Tutup lubang udara
11. Pompa tekanan udara pada tensimeter
12. Buka lubang udara secara perlahan sambil melihat tekanan
skala air raksa, mendengarkan denyut nadi pertama (systole)
dan terakhir (dyastole)
13. Evaluasi tindakan
14. Lepaskan APD
15. Cuci tangan
16. Dokumentasikan denyut pada Rekam medis pasien

1. Rekam Medis
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat
MENGHITUNG PERNAPASAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/03/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Untuk mengetahui tingkat kecepatan pernapasan pasien melebihi


PENGERTIAN
nilai normal seseorang.

1. Mengukur pernafasan pasien, beguna untuk menetukan


tindakan perawatan yang telah direncanakan.
TUJUAN 2. Sebagai acuan perawatan dalam melaksanakan tindakan
perawatan di bangsal, Rawat Inap di Rumah Sakit Ciremai
Cirebon.

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Jelaskan prosedur/tindakan
4. Verifikasi Identitas pasien
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR 6. Letakkan tangan kanan di atas dada pasien dan tangan kiri
memegang jam kemudian hitung nafas selama 1 menit
7. Jelaskan pada pasien kalau tindakan sudah selesai
8. Evaluasi tindakan
9. Lepaskan APD
10. Cuci tangan
11. Dokumentasikan hasil dalam rekam medis pasien

1. Rekam Medis
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. Rawat Inap
4. IGD
MENGHITUNG NADI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/04/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Menghitung nadi pasien untuk mengetahui kecepatan denyut


PENGERTIAN
jantung seseorang dalam suplai peredaran darah pasien.

Mengukur nadi pasien, untuk menentukan tindakan perawatan


TUJUAN
yang akan dilaksanakan.

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Bebaskan daerah yang akan dicari nadinya dari pakaian
(pergelangan tangan / siku – siku dalam)
7. Dengan menggunakan ke tiga jari (jari telunjuk, jari tengan, jari
PROSEDUR manis) kemudian raba dengan sedikit menekan mencari
denyutan nadi di derah pergelangan tangan atau daerah siku
bagian dalam
8. Kalau perlu menggunakan stetoskop, letakkan pada daerah
tersebut di atas sampai terdengar suara / denyutan nadi
9. Hitung denyut nadi selama 1 menit
10. Evaluasi tindakan
11. Lepaskan APD
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rekam Medis
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. Rawat Inap
4. IGD
PEMERIKSAAN SUHU AILLA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/05/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pemeriksaan terhadap suhu badan di aIlla dengan menggunakan


PENGERTIAN
alat thermometer.

TUJUAN Mendapatkan data objektif

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Tentukan letak aIlla dan bersihkan darerah aIllah dengan
menggunakan tissue
7. Letakkan termometer pada daerah aIlla dan lengan pasien fleI
PROSEDUR
di atas dada
8. Setelah 3 – 10 menit angkat termometer dan baca hasilnya
9. Bersihkan termometer dengan tissue. Kemudian Cuci dengan
air sabun, desinfektan dan bilas dengan air bersih lalu
keringkan
10. Evaluasi tindakan
11. Gunakan APD
12. Cuci tangan
13. Catat hasil di Rekam Medis pasien

1. Rekam Medis
2. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Rawat Jalan
4. IGD
PEMERIKSAAN SUHU ORAL

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/06/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pemeriksaan terhadap suhu badan di mulut dengan menggunakan


PENGERTIAN
alat termometer.

TUJUAN Mendapatkan data objektif

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Tentukan letak di bawah lidah
7. Turunkan suhu termometer di bawah 340C – 350C
8. Letakkan termometer di bawah lidah sejajar dengan gusi
PROSEDUR
9. Anjurkan mulut dikatup selama 3 menit
10. Angkat termometer dan baca hasilnya
11. Bersihkan termometer dengan tissue. Kemudian cuci dengan
air sabun, desinfektan dan bilas dengan air bersih lalu
keringkan
12. Evaluasi tindakan
13. Lepaskan APD
14. Cuci tangan
15. Catat hasil di rekam medis pasien

1. Rekam Medis
2. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Rawat Jalan
4. IGD
PEMERIKSAAN SUHU REKTAL

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/07/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pemeriksaan terhadap suhu badan di rektal dengan menggunakan


PENGERTIAN
alat termometer.

TUJUAN Mendapatkan data objektif

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Tentukan termometer dan atur pada nilai 0 lalu oleskan vaselin
jelly
7. Letakkan telapak tangan pada glutea pasien dan masukka
PROSEDUR termometer ke dalam rektal jangan sampai berubah tempatnya
dan ukur suhu
8. Setelah 3 – 5 menit angkat termometer dan baca hasilnya
9. Bersihkan termometer dengan tissue. Kemudian Cuci dengan
air sabun, desinfektan dan bilas dengan air bersih lalu
keringkan
10. Evaluasi tindakan
11. Lepaskan APD
12. Cuci tangan
13. Catat hasil di rekam medis pasien

1. Rekam Medis
2. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Rawat Jalan
4. IGD
MENGGUNTING KUKU

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/08/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Merapihkan dan memotong bagian kuku yang panjang dan tidak
PENGERTIAN
rapih.
1. Menjaga kebersihan kuku
2. Mencegah timbulnya luka atau infeksi
TUJUAN
3. Menjaga kerapihan
4. Memberikan rasa nyaman
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Pakai Hand Scoon
7. Pasang pengalas di bawah tangan
PROSEDUR
8. Rendam kuku menggunakan air hangat
9. Keringkan dengan handuk
10. Potong kuku
11. Kikir kuku agar rapih
12. Evaluasi tindakan
13. Lepaskan APD
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan
UNIT TERKAIT Rawat Inap
PEMERIKSAAN GLASGLOW’S COMA SCALE ( GCS )

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/09/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Memeriksa tingkat kesadaran klien dengan menggunakan Skala


PENGERTIAN
Koma Glasgow

TUJUAN Mendapatkan data objektif

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Tempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin GCS (
Glasgow Coma Scale )
PROSEDUR
7. Periksa refleks membuka mata dengan benar
8. Periksa refleks verbal dengan benar
9. Periksa refleks motorik dengan benar
10. Nilai hasil pemerksaan
11. Lakukan evaluasi tindakan
12. Lepaskan APD
13. Cuci tangan
14. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. Rekam Medis
MENIMBANG BERAT BADAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/10/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Untuk mengetahui berat badan pasien yang berobat di Rumah Sakit


PENGERTIAN
Ciremai Cirebon

1. Mengetahui berat badan pasien


2. Mengetahui keadaan umum pasien
TUJUAN
3. Menyokong penentuan diagnosa
4. Menetukan diet pasien

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Atur keseimbangan timbangan
PROSEDUR 7. Letakkan pasien bayi di atas timbangan bayi, bila pasien
anak/orang dewasa yang mampu berdiri maka diminta berdiri di
atas timbangan
8. Baca skala timbangan secara tepat
9. Lakukan evaluasi tindakan
10. Lepaskan APD
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan hasil di rekam medis

1. IGD
2. Rekam Medis
UNIT TERKAIT
3. Rawat Jalan
4. Rawat Inap
PEMASANGAN OKSIGEN (O2)

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/11/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pemasangan oksigen adalah alat sederhana yang dimasukkan ke


PENGERTIAN dalam lubang hidup untuk O2 dan memungkinkan pasien melalui
mulut dan hidung

1. Mengatasi hipoksemia atau hipoksia


TUJUAN 2. Untuk mempertahankan metabolisme
3. Sebagai indikasi pengobatan
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin/semi fowler
6. Pastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai
ketentuan
PROSEDUR
7. Hubungkan selang dengan kanul nassal ke tabung pelembab
8. Pasangkan kanul pada hidung pasien
9. Tetapkan kadar O2 sesuai dengan program medis
10. Fiksasi selang
13. Lakukan evaluasi tindakan
14. Lepaskan APD
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan di rekam medis pasien
1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. Rekam Medis
SKINTEST/INTRA CUTAN

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/12/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Memasukkan obat injeksi ke dalam jaringan kulit untuk mengetahui


PENGERTIAN ketahanan tubuh pasien terhadap obat antibiotik yang akan
diberikan.

TUJUAN Mendapatkan reaksi setempat, dari obat yang diberikan.

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
7. Usapkan kulit pasien dengan kapas alkohol/desinfektan,
Buang kapas pada bengkok, tunggu sampai kulit kering
8. Pegang kulit pasien dengan tangan kiri, kemudian tusukkan
PROSEDUR jarum dengan lubang jarum mengarah ke atas
9. Bentuk sudut antara Jarum dan permukaan kulit 150C – 200C
10. Suntikkan obat sampai terjadi gelembung berwarna putih pada
kulit lalu jarum ditarik dengan cepat, tidak dihapusdengan
kapas alkohol dan tidak boleh dilakukan penyentuh (masase)
11. Beri tanda berbentuk lingkaran pada bagian yang disuntik
12. Tunggu 15 menit untuk mengetahui reaksi obat
13. Lakukan evaluasi tindakan
14. Lepaskan APD
15. Cuci tangan
16. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. IGD
2. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Jangdiag
4. Rekam Medis
PEMBERIAN OBAT INTRA VENA LANGSUNG

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/13/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke


PENGERTIAN
dalam pembuluh darah vena

TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan Dokter

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Pasang perlak dan alasnya
7. Bebaskan daerah yang akan diinjeksi
8. Letakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
9. Pakai hand schoon
10. Usap kulit dengan kapas alkohol/desinfektan (melingkar dari
arah dalam ke arah luar) biarkan kering
11. Pertahankan vena pada posisi stabil
12. Pegang spuit dengan sudut 300
PROSEDUR
13. Tusuk Vena dengan kemiringan 300 dan lubang jarum
menghadap ke atas
14. Lakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit
15. Buka torniquet
16. Suntikkan obat secara perlahan
17. Cabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
alkohol
18. Tutup daerah tusukan dengan plester luka
19. Buang spuit ke dalam bengkok
20. Lakukan evakuasi tindakan
21. Lepaskan APD
22. Cuci tangan
23. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
2. IGD
UNIT TERKAIT
3. Rekam Medis
4. Jangdiag
PEMBERIAN OBAT INTRA VENA TIDAK LANGSUNG

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/14/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan melalui selang


PENGERTIAN
infus, tidak secara langsung ke dalam pembuluh darah vena

TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan Dokter

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Pasang perlak di bawah tangan
7. Usapkan bagian selang infus yang akan disuntikkan dengan
menggunakan kapas alkohol/desinfektan
PROSEDUR 8. Tusuk jarum dengan kemiringan 300 dan lubang jarum
menghadap ke atas
9. Suntikkan obat secara perlahan
10. Cabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
alkohol
11. Buang spuit ke dalam bengkok
12. Lakukan evakuasi tindakan
13. Lepaskan APD
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
2. IGD
UNIT TERKAIT
3. Rekam Medis
4. Jangdiag
PEMBERIAN OBAT INTRA MUSKULER

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/15/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke


PENGERTIAN
dalam pot (muskulus)

TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan Dokter

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Tentukan tempat penyuntikan dengan benar
7. Pasang perlak di bawah bagian tubuh yang akan disuntik
8. Usap kulit dengan kapas alkohol/desinfektan (melingkar dari
arah dalam ke arah luar)
9. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan kulit
PROSEDUR
10. Tusukklan spuit dengan sudut 900, jarum masuk 2/3
11. Lakukan aspirasi dan pastikan tidak ada darah yang masuk ke
spuit
12. Suntikkan obat secara perlahan
13. Cabut jarum dari tempat tusukan
14. Tekan daerah tusukan dengan kapas alkohol/desinfektan
15. Buang spuit ke dalam bengkok
16. Lakukan evaluasi tindakan
17. Lepaskan APD
18. Cuci tangan
19. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam Medis
PEMBERIAN OBAT SUB CUTAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/16/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke


PENGERTIAN
bawah kulit ( sub Cutan )

TUJUAN Melaksanakan fugnsi kolaborasi dengan Dokter

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Pasang perlak di bawah bagian tubuh yang akan disuntik
7. Usap kulit dengan kapas alkohol/desinfektan (melingkar dalam
– keluar)
8. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan daerah kulit
PROSEDUR yang akan disuntik
9. Tusukkan spuit dengan sudut 450
10. Lakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
11. Suntikkan obat secara perlahan
12. Cabut jarum sambil menekan daerah yang disuntik dengan
kapas alkohol/desinfektan
13. Buang spuit ke dalam bengkok
14. Lakukan evaluasi tindakan
15. Lepaskan APD
16. Cuci tangan
17. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam Medis
PEMBERIAN OBAT SUPOSITORIAL

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/17/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

PENGERTIAN Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan melalui anus

TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan Dokter

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Pakai hand schoon
4. Verifikasi identitas pasien
5. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
6. Atur posisi pasien senyaman mungkin
7. Bentangkan perlak di bawah bokong pasien
PROSEDUR 8. Buka bungkus obat
9. Buka bokong pasien hingga anus terlihat
10. Masukkan obat perlahan – lahan, dorong hingga masuk
11. Minta pasien tidak menahan masuknya obat dan tidak
mengejan (rileks), pastikan obat masuk
12. Lakukan evaluasi tindakan
13. Lepaskan APD
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
2. IGD
UNIT TERKAIT
3. Rekam Medis
4. Jangdiag
MEMBERIKAN OBAT MELALUI KULIT

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/18/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Memberikan obat berbentuk serbuk atau salep untuk mengobati


PENGERTIAN
kelainan kulit pasien sesuai dengan instruksi Dokter.

1. Untuk pengobatan
TUJUAN
2. Mengurangi rasa sakit

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Pakai hand schoon
4. Verifikasi identitas pasien
5. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
6. Atur posisi pasien senyaman mungkin
7. Pasang alas / perlak dibawah anggota badan yang akan diolesi
obat
PROSEDUR 8. Bersihkan bagian tubuh dengan Savlon/larutan NaCl 0,9% atau
air hangat tunggu hingga kering
9. Bila telah kering oleskan obat berupa zalf bila diperlukan
gunakan spotel kecil lalu oleskan pada kulit
10. Bila perlu dibalut atau ditutup dengan kain kasa steril dan
diplester
11. Lakukan evaluasi tindakan
12. Lepaskan APD
13. Cuci tangan
14. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
2. IGD
UNIT TERKAIT
3. Rekam Medis
4. Rawat Jalan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI MULUT/ORAL

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/19/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Memberikan obat berbentuk kapsul atau tablet melalui mulut


PENGERTIAN
pasien

1. Untuk pengobatan
2. Untuk mengurangi rasa sakit
TUJUAN
3. Membantu menegakkan diagnosa
4. Memberikan perasaan sayang kepada pasien

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Pakai hand schoon
4. Verifikasi identitas pasien
5. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
6. Atur posisi pasien senyaman mungkin
7. Siapkan obat yang diperlukan
PROSEDUR 8. Periksa kembali obat, lalu diberikan kepada pasien dan
diunggu sampai obat diminum
9. Bantu pasien minum Jika Pasien yang tidak dapat minum
sendiri
10. Lakukan evaluasi tindakan
11. Lepaskan APD
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Rawat Jalan
3. Farmasi
MEMBERIKAN OBAT MELALUI MATA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/20/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Memberikan obat untuk mengobati pasien yang mengalami


PENGERTIAN
gangguan penglihatan dengan obat tetes atau salep.

1. Untuk membersihkan mata


2. Untuk pengobatan pandangan mata
TUJUAN
3. Untuk mengurangi rasa sakit
4. Agar pupil berkonsentrasi

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Bersihkan kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab,
kemudian teteskan obat sesuai intruksi dokter
7. Minta pasien untuk menutup dan mengedipkan matanya
PROSEDUR
8. Bersihkan sekitar mata dari sisa obat dengan menggunakan
kain kasa steril
9. Balut atau tutup mata dengan kasa sterli dan di plester
10. Rapihkan pasien
11. Evaluasi tindakan
12. Lepaskan APD
13. Cuci tangan
14. Catat tanggal, waktu pemberian, jenis obat, reaksi dan keadaan
umum pasien, nama jelas perawat yang melakukan perawatan.

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
MEMBERIKAN OBAT MELALUI TELINGA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/21/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Memberikan obat kedalam rongga telinga bagian luar dengan


PENGERTIAN
menggunakan obat tetes atau salep

1. Untuk pengobatan
2. Untuk mengurangi rasa sakit
TUJUAN
3. Untuk melunakan serumen
4. Untuk anatesi lokal

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien berbaring dengan telinga yang akan di obati
menghadap ke atas
6. Bersihkan liang telinga bagian luar dengan kapas lidi lembab
kemudian meletakan kapas lidi bekas di dalam bengkok
7. Tarik daun telinga ke atas dan sedikit ke belakang untuk
PROSEDUR meluruskan telinga dan hingga jelas
8. Teteskan atau berikan salep kedinding liang telinga lalu di tutup
dengan bulatan kapas yang longgar
9. Setelah penetesan, pasien tetap berbaring beberapa menit
untuk mencegah merembesnya obat dari liang telinga
10. Rapihkan pasien
11. Evaluasi tindakan
12. Lepaskan APD
13. Cuci tangan
14. Catat tanggal, waktu pemberian, jenis obat, reaksi dan keadaan
umum pasien, nama jelas perawat yang melakukan perawatan.

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
MEMBERIKAN OBAT MELALUI VAGINA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/22/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

PENGERTIAN Memberikan obat melalui vagina berupa cairan, suppositories zalf

TUJUAN Untuk mengobati saluran vagina dan serviks

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Jaga privacy pasien
6. Pasang perlak dibawah bokong pasien
7. Atur posisi tidur, tidur terletang dengan kaki di tekuk serta paha
dimiringkan
8. Letakan bengkok di dekat bokong
9. Bersihkan vulva dan vagina dengan kapas sublimat
10. Jepit supositoria dengan jari telunjuk dan jari tengah bila tidak
ada alat khusus untuk keperluan tersebut
PROSEDUR 11. Buka labiaminora dengan tangan kiri, tangan kanan
memasukan supositoria perlahan – lahan kedalam vagina
sejauh mungkin sampe menyentuh mulut belakang uterus (
formika posterior ) sambil pasien di ajurkan tarik napas panjang
12. Bersihkan kembali vulva dengan kapas sublimat
13. Anjurkan pasien tetap berbaring selama 1 jam setelah
supositoria dimasukan
14. Rapihkan pasien
15. Bereskan alat – alat
16. Lepaskan APD
17. Cuci tangan
18. Tatap keadaan umum pasien terhadap pemberian obat
19. Mencatat tanggal, jam pemberian, nama obat yang diberikan,
nama perwat yang melaksanakan

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
MERENDAM BOKONG

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/23/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Melakukan rendam bokong kepada pasien dengan larutan


PENGERTIAN
desinfectan

1. Sebagai pengobatan
TUJUAN 2. Untuk mengurangi rasa sakit
3. Untuk membersihkan luka

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Informasikan prosedur atau tindakan yang akan dilakukan
5. Isi tempat rendaman dengan larutan PK 1% sampai penuh
dengan suhu 370C
6. Tanggalkan pakaian bawah
7. Pasang perlak dibawah bokong pasien
8. Dudukan pasien dalam tempat rendam dan diselimuti lamanya
PROSEDUR 10 – 15 menit
9. Keringkan bokong dengan handuk
10. Persilahkan pasien naik ke tempat tidur
11. Bersihkan luka dengan kapas sublimat
12. Ambil kain kassa dengan pincet baru
13. Berikan obat pada kain kassa tersebut kemudian ditutupkan
pada luka dan plester
14. Rapihkan pasien dan evaluasi tindakan
15. Lepaskan APD
16. Cuci tangan
17. Dokumentasikan
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
ORAL HYGIENE TANPA SIKAT GIGI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/24/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran /


PENGERTIAN
sisa makanan dengan menggunakan kain kassa atau kapas

1. Mencegah infeksi baik setempat maupun penularan melalui


mulut
TUJUAN
2. Melaksanakan kebersihan perorangan
3. Memberikan rasa nyaman
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifkasi identitas pasien
4. Jelaskan prosedur tindakan pada keluarga
5. Jaga privacy
6. Pasang alas dan handuk dibawah dagu pasien
7. Basahi deppers dengan air masak / air garam / NaCI 0,9%
menggunakan pinset cirrurgis atau arteri klem
8. Buka mulut pasien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus
PROSEDUR
kassa
9. Bersihkan rongga mulut mulai dari dinding gusi, gigi dan gigi
luar hingga bersih
10. Oles bibir dengan obat, bila ada stomatitis menggunakan lidi
kapas
11. Rapikan pasien
12. Evaluasi hasil tindakan
13. Lepaskan APD
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
HUKNAH RENDAH DAN HUKNAH TINGGI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/25/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Memasukan cairan melalui anus sampai ke kolon sigmoid untuk


PENGERTIAN
huknah rendah atau sampai colon desenden untuk huknah tinggi

1. Merangsang peristaltik usus agar pasien dapat buang air besar


TUJUAN 2. Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi
3. Colonoscopy
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Lakukan verifikasi identitas dan program pengobatan pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / pasien
5. Tanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
6. Jaga privacy
7. Atur posisi ( miring kiri untuk huknah rendah, miring kanan
untuk huknah tinggi )
8. Letakkan perlak dan pengalas di bawah bokong pasien
9. Ganti selimut pasien dengan selimut mandi
10. Letakkan pispot di dekat tempat tidur
11. Gantungkan irrigator yang telah diisi air hangat pada standar
dengan ketinggian 50 cm ( huknah rendah ) atau 30 cm (
huknah tinggi )
PROSEDUR
12. Keluarkan udara dalam selang, kemudian tutup klem kembali
13. Buka bokong hingga anus terlihat
14. Oleskan jelly pada kanule rektal kemudian memasukkanya
secara perlahan, mengarah ke umbilicus, panjang insersi (
Dewasa : 7,5 – 10 cm, Anak : 5 – 7,5 cm, Bayi : 2,5 – 3,5 cm )
15. Intruksikan pasien untuk tidak menahan masukknya kanul ke
anus dengan cara menghembuskan nafas perlahan melalui
mulut
16. Buka kran dan biarkan larutan masuk dengan perlahan
17. Pegang pangkal kanule dengan tissue, tarik kanule dari anus
18. Pasang pispot di bawah bokong pasien untuk BAB
19. Evaluasi hasil tindakan
20. Lepaskan APD
21. Cuci tangan
22. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
HUKNAH GLYCERIN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/26/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

PENGERTIAN Memasukkan glycerin melalui anus sampai ke kolon sigmoid

TUJUAN Merangsang peristaltik usus agar pasien dapat buang air besar
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Lakukan verifkasi identitas dan program pengobatan pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / paien
5. Tanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
6. Jaga privacy
7. Atur posisi miring kiri
8. Letakan perlak dan pengalas dibawah bokong pasien
9. Ganti selimut pasien dengan selimut mandi, buka pakaian
bawah
10. Isi spuit dengan Glycerin hangat 10 – 20 cc, udara dikeluarkan
11. Buka bokong hingga anus terlihat
12. Oleskan jelly pada ujung kanule kemudian memasukkanya
PROSEDUR secara perlahan, mengarah ke umbilicus hingga pangkal
kanule
13. Intruksikan pasien untuk tidak menahan masuknya kanule ke
anus dengan cara menghembuskan nafas perlahan melalui
mulut
14. Masukan Glycerin dengan perlahan
15. Pegang pangkal kanule dengan tissue kemudian cabut dari
anus, biarkan untuk beberapa saat
16. Pasang pispot di bawah bokong pasien untuk BAB
17. Bersihkan anus
18. Rapikan pasien
19. Evaluasi hasil tindakan
20. Lepaskan APD
21. Cuci tangan
22. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
PEMASANGAN INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/27/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Pemasangan infus untuk memberikan obat cairan melalui
PENGERTIAN
perenteral
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Lakukan verifkasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / pasien
5. Tempatkan alat di dekat pasien dengan benar
6. Lakukan disinfeksi tutup botol cairan
7. Tutup saluran infus ( klem )
8. Tusukan saluran infus dengan benar
9. Gantung botol cairan pada standart infus
10. Isi lubang reservoir infus sesuai tanda
11. Alirkan cairan hingga tidak ada udara dalam slang
12. Atur posisi pasien dan pilih vena
13. Pasang perlak dan alasnya
14. Bebaskan daerah yang akan diinsersi
15. Letakkan tourquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
16. Usap kulit dengan kapas alkohol/Desinfektan ( melingkar dalam
PROSEDUR – keluar )
17. Pertahankan vena pada posisi stabil
18. Pasang IV pada posisi stabil
19. Tusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas
20. Pastikan IV cateter masuk vena kemudian menarik mandrin ±
0,5 cm
21. Masukkan IV cateter secara perlahan
22. Tarik mandrin dan menyambungkan dengan slang infus
23. Lepaskan tourquet
24. Alirkan cairan infus
25. Lakukan fiksasi IV cateter
26. Beri desinfeksi daerah tusukan dan menutup dengan kassa
27. Atur tetesan sesuai program
28. Evaluasi tindakan yang baru dilakukan
29. Bereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula
30. Lepaskan APD
31. Cuci tangan
32. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam Medis
PERAWATAN INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/28/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
PENGERTIAN Perawatan pada pemasangan infus
TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Lakukan verifkasi identitas pasien
4. Tempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada keluarga /
pasien
6. Atur posisi pasien ( tempat tusukan infus terlihat jelas )
7. Basahi plester dengan alkohol / wash bensin dan buka balutan
dengan menggunakan pinset
PROSEDUR
8. Bersihkan daerah tusukan dan sekitarnya dengan NaCl
9. Olesi tempat tusukan dengan iodium cair
10. Tutup dengan kassa steril dengan rapi
11. Pasang plester penutup
12. Atur tetesan infus sesuai program
13. Lakukan evaluasi tindakan
14. Bereskan alat – alat
15. Lepaskan APD
16. Cuci tangan
17. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
PELEPASAN INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/29/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
PENGERTIAN Melepaskan kateter intra vena yang terpasang pada tubuh pasien.
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Lakukan verifikasi identitas
4. Atur posisi yang nyaman
5. Selang infus dimatikan
6. Lepas plester
PROSEDUR 7. Lepas kassa pada daerah infus
8. Tarik kateter Intravena sambil ditekan
9. Tutup daerah infus dengan kassa sterli dan betadin, lalu di
plester
10. Rapikan pasien dan bereskan alat - alat
11. Lepaskan APD
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. IGD
PENILAIAN BALANCE CAIRAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/ /I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
PENGERTIAN Perhitungan keseimbangan cairan masuk dan keluar tubuh
Mengetahui status cairan tubuh pasien yang terdiri dari :
1. Mengetahu jumlah masukan cairan
TUJUAN 2. Mengetahui keluaran cairan
3. Mengetahui balance cairan
4. Menentukan kebutuhan cairan
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Lakukan pengecekan program terapi
2. Cuci tangan
3. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
4. lakukan verifikasi identitas pasien
5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada pasien /
keluarga
6. Hitung intake oral ( minum )
7. Hitung intake oral ( makan )
8. Hitung intake varental
PROSEDUR
9. Tentukan cairan metabolisme
10. Hitung out put urine
11. Hitung out put feses
12. Hitung out put abnormal ( muntah, drain, perdarahan, dll )
13. Hitung out put IWL
14. Hitung balance cairan
15. Bereskan alat – alat
16. Lepaskan Hand Scoon
17. Cuci tangan
18. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam Medis
PEMASANGAN TRANSFUSI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/31/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
17 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Pemberian darah dari kantong darah ke dalam tubuh melalui
PENGERTIAN
pembuluh vena
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Lakukan verifkasi identitas pasien
4. Tempatkan alat didepan pasien dengan benar
5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada keluarga /
pasien
6. Siapkan darah ( cek silang label darah dan suhu sesuai tubuh )
PROSEDUR 7. Lepaskan selang infus (blood set) dari flatbotle lalu pindahkan
ke kantong darah
8. Hitung jumlah tetesan sesuai program
9. Obsevasi keadaan umum pasien setelah darah masuk
10. Lakukan evaluasi tindakan
11. Bereskan alat – alat
12. Lepaskan APD
13. Cuci tangan
14. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam Medis
MEMASANG NASO GASTRIC TUBE ( NGT )

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/32/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Memasang slang / pipa khusu melalui saluran pencernaan atas
PENGERTIAN
secara langsung yang berakhir di lambung
1. Memasukkan makanan / obat pada pasien yang tidak dapat
makan melalui mulut
2. Mencegah distensi lambung
TUJUAN
3. Melakukan bilas lambung
4. Mengambil specimen asam lambung untuk diperiksa di
laboratorium
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Tempatkan alat di dekat pasien
4. verifikasi identitas pasien
5. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Jaga privacy
7. Atur posisi pasien dalam posisi semi flowler / flowler ( jika ada
kontra indikasi )
8. Bersihkan lubang hidung pasien
9. Pasang pengalas di dada
10. Ukur NGT dan memberi tanda ( dari prosessus Ipoideus ke
hidung dan belok ke daun telinga )
11. Olesi ujung NGT dengan jelly sesuai ukuran panjang NGT
PROSEDUR yang akan dipasang
12. Atur pasien pada posisi fleksi kepala dan masukkan perlahan
ujung NGT melalui hidung ( bila pasien sadar menganjurkan
pasien untuk menelan ludah berulang – ulang )
13. Pastikan NGT masuk ke dalam lambung dengan cara :
Menginspirasi NGT dengan spuit atau memasukkan udara 10
cc sambil diasukultasi di region lambung atau memasukkan ke
dalam gelas berisi air
14. Tutup ujung NGT dengan spuit / klem atau disesuaikan dengan
tujuan pemasangan
15. Lakukan fiksasi NGT di depan hidung dan pipi
16. Lakukan evaluasi tindakan
17. Bereskan alat – alat
18. Lepaskan APD
19. Cuci tangan
20. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam medis
PEMBERIAN MAKAN LEWAT NGT

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/33/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

PENGERTIAN Memasukkan makan cair / obat melalui Nato Gastrik Tube

1. Mempertahankan status nutrisi


TUJUAN
2. Pemberian obat

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Tempatkan alat di dekat pasien
4. Verifikasi identitas pasien
5. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Jaga privacy
7. Atur posisi pasien dalam posisi semi flowler / flowler ( jika ada
kontra indikasi )
8. Pasang pengalas di atas dada
9. Pastikan NGT dengan cara aspirasi isi lambung
10. Klem selang dengan cara di tekuk
11. Buka piston spuit imasukan air matang, buka klem, tinggikan
PROSEDUR 30 cm, sebelu, air habis klem kembali
12. Masukkan makanan cair, membuka klem, meninggikan 30 cm,
klem kembali sebelum habis
13. Masukkan air matang, membuka klem, tinggikan 30 cm,
sebelum air habis kelm kembali
14. Tanyakan respon pasien apakah mual atau kenyang
15. Tutup ujung NGT dengan spuit / klem
16. Bersihkan sisa makana pada pasien
17. Rapihkan pasien
18. Lakukan evaluasi tindakan
19. Bereskan alat – alat
20. Lepaskan APD
21. Cuci tangan
22. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
MEMASANG KATETER WANITA

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.03.01/34/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra dan ke dalam


PENGERTIAN
kandung kemih

1. Menghilangkan distensi kandung kemih


TUJUAN
2. Pengosongkan kandung kemih secara lengkap

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Pakai Hand Scoon dan Masker
4. verifikasi identitas pasien
5. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Pasang sampiran / menjaga privacy / tutup gordyn
7. Siapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah
8. Pasang perlak, pengakas dan selimut mandi
9. Pasang pispot dibawah bokong pasien
10. Cuci area perineal dengan air hangat/kapas sublimat
PROSEDUR 11. Bersihkan vulva dengan air hangat
12. Berikan pelumas pada ujung kateter 2,5 cm – 5 cm
13. Masukkan ujung kateter ke uretra perlahan-lahan sampai
dengan urine keluar
14. Sambungkan kateter dengan urine bag
15. Isi balon kateter dengan Aquadest sesuai dengan ukuran
16. Fiksasi kateter ke paha atas
17. Evaluasi tindakan yang baru dilakukan
18. Rapihkan pasien dan lingkungan
19. Bereskan dan mengembalikan alat – alat ke tempat semula
20. Lepaskan APD
21. Cuci tangan
22. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam Medis
PERAWATAN KATETER WANITA

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/35/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Melakukan tindakan perawatan pada daerah genital wanita yang


PENGERTIAN
terpasang kateter

1. Mencegah infeksi
TUJUAN
2. Memberikan rasa nyaman

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Pasang sampiran / menjaga privacy / tutup gordyn
6. Siapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah
7. Pasang perlak, pengakas dan selimut mandi
8. Letakan bengkok di dekat vulva
9. Pakai Hand Scoon, kemudian mengambil kapas basah
10. Buka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri. Kaji daerah
vulva dan sekitarnya : perih, radang, pembengkakan , adanya
cairan / kotoran. Bersihkan vulva mulai dari labia minora kiri,
PROSEDUR
labia manora kanan, labia mayora kiri, labia mayora kanan,
vestibulum, perineum. Arah dari atas ke bawah dengan kapas (
1 kapas 1 kali usap )
11. Pastikan posisi kateter terpasang dengan benar ( menarik
dengan hati–hati, kateter tetap tertahan )
12. Berikan desinfektan dengan lidi kapas pada perineum
13. Lepaskan pengalas
14. Rapikan pasien
15. Evaluasi tindakan yang baru dilakukan
16. Rapikan pasien dan lingkungan
17. Lepaskan APD
18. Cuci tangan
19. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
MEMASANG KATETER PRIA

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.03.01/36/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra dan ke dalam
PENGERTIAN
kandung kemih
1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Penatalaksanaan kandung kemih inkompeten
TUJUAN
3. Mendapatkan urine steril
4. Pengosongkan kandung kemih secara lengkap
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Jaga privacy
6. Siapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah
7. Pasang perlak, pengakas dan selimut mandi
8. Bersihkan genetalia dengan air hangat
9. Beri pelumas pada ujung kateter
10. Arahkan penis ke atas
PROSEDUR
11. Masukkan kateter perlahan – lahan sedalam 15 – 23 cm atau
hingga urine keluar
12. Sambungkan kateter dengan urine bag
13. Isi balon dengan aquadest sesuai ukuran
14. Fiksasi kateter ke arah paha
15. Lepaskan duk, pengalas, Hand Scoon dan Masker
16. Ganti selimut mandi dengan selimut klien
17. Evaluasi tindakan yang baru dilakukan
18. Rapihkan pasien dan lingkungan
19. Lepaskan APD
20. Cuci tangan
21. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam Medis
PERAWATAN KATETER PRIA

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/37/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
19 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Melakukan tindakan perawatan pada daerah entinal pria yang


PENGERTIAN
terpasang kateter

1. Mencegah infeksi
TUJUAN
2. Memeberikan rasa nyaman

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Pasang sampiran / menjaga privacy
6. Siapkan pasien dengan posisi supinasi dan melepaskan
pakaian bawah
7. Pasang perlak dan pengalas
8. Kaji daerah meatus dan jaringan disekitarnya : perih, radang,
PROSEDUR bengkak adanya cairan / kotoran
9. Bersihkan genetalia dengan air hangat
10. Pastikan posisi kateter terpasang dengan benar ( menarik
dengan hati–hati, kateter tetep tertahan )
11. Oleskan desinfektan dengan kasa steril pada ujung penis
12. Lepas duk, pengalas, Hand Scoon dan Masker
13. Evaluasi tindakan yang baru dilakukan
14. Rapikan pasien dan lingkungan
15. Lepaskan APD
16. Cuci tangan
17. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
PELEPASAN KATETER

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/38/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

PENGERTIAN Melepaskan selang kateter uretra dari kandung kemih

TUJUAN Mencegah infeksi

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Pasang sampiran / menjaga privacy
6. Siapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan
melepaskan pakaian bawah
7. Pasang perlak dan pengalas
8. Lepas plester dan bersihkan menggunakan kapas alkohol
PROSEDUR 9. Lakukan aspirasi balon kateter hingga habis isinya
10. Arahkan penis ke atas ( bila pasien pria )
11. Tarik kateter perlahan – lahan hingga lepas, pasien diminta
napas dalam rileks
12. Lepaskan pengalas, Hand Scoon
13. Rapikan pasien
14. Evaluasi tindakan yang baru dilakukan
15. Lepaskan APD
16. Cuci tangan
17. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam Medis
MEMBANTU KLIEN / PASIEN YANG TIDAK DAPAT
MAKAN SENDIRI

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/39/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Membantu pasien yang tidak dapat makan sendiri dilakukan pada
pasien yang keadaannya payah (pengawasan) dan pasien yang
tidak ada penunggunya. Untuk di sini mayoritas bantu oleh
PENGERTIAN penunggunya sendiri kecuali bila penunggu pasien tidak mau
dengan alas an tertentu seperti takut, baru petugas membantu
pasien untuk memberi makan sambil memotivasi penunggunya
supaya bias / mau membantu memberi makan perlengkapan
Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien sehubungan dengan adanya
TUJUAN
gangguan aktifitas

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cek diet pasien, sebelum bawa ke meja pasien
2. Cuci tangan
3. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
4. Verifikasi identitas pasien
5. Jelaskan pada pasien tentang maksud dan tujuan
6. Letakkan sapu tangan / kain pengalas di bawah dagu pasien
7. Duduk pada dingklik bundar disamping pasien
8. Tawarkan pada pasien terlebih dahulu
PROSEDUR 9. Sendokkan makanan sedikit demi sedikit dan berikan makan
sesendok demi sesendok dengan pelan-pelan
10. Lakukan pembicaraan yang dapat mengurangi beban sakit,
yang diderita oleh pasien
11. Tawarkan minum pada pasien setelah selesai makan
12. Bersihkan mulut pasien dan lepas / ambil kain pengalas di
bawah dagu kemudian atur posisi tidur pasien agar nyaman
13. Lepaskan APD
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan di Rekam Medis Pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
MENOLONG PASIEN PADA WAKTU BUANG AIR BESAR /
BUANG AIR KECIL

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/40/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Membantu pasien mengeluarkan air besar dan air kecil sesuai
PENGERTIAN
dengan rasa nyaman yang pasien inginkan
1. Mengurangi pergerakan pasien
2. Membantu pasien dalam rangka memenuhi kebutuhan
TUJUAN eliminasi (buang air besar / buang air kecil)
3. Mengetahui adanya kelainan pada feces dan urine secara
langsung
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada pasien /
keluarga
5. Pintu / tirai ditutup
6. Pakaian bawah ditanggalkan, selimut / kain penutup dipasang
7. Pasien dianjurkan menekuk lututnya dan mengangkat bokong
(bila perlu dibantu petugas, keluarga)
8. Pispot / badpan disorongkan sampai letaknya dibawah bokong
PROSEDUR 9. Bila pasien sudah selesai bab / bak, kaki direnggangkan,
selimut dibuka sedikit, anus dan genetalia dibersihkan dengan
kapas cebok
10. Bila pasien menginginkan cebok sendiri, petugas membantu
menyiram dan selanjutnya pasien dicuci
11. Pispot diangkat dan ditutup kemudian diturunkan
12. Bokong dikeringkan dengan kain pengalas
13. Pasien dirapikan dan alat-alat dibersihkan
14. Pintu / tirai dibuka kembali
15. Lepaskan APD
16. Cuci tangan
17. Dokumentasikan di Rekam Medis Pasien
1. Rekam Medis
UNIT TERKAIT
2. Rawat Inap
MEMANDIKAN DI TEMPAT TIDUR

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/41/I/2021 1/2
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
PENGERTIAN Membersihkan tubuh pasien dengan air bersih dan sabun
1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan
TUJUAN 2. Melaksanakan kebersihan perorangan
3. Memberikan rasa nyaman
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level 3
untuk ruangan isolasi
3. Tempatkan alat di dekat pasien
4. Verifikasi identitas pasien
5. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Jaga privacy
7. Ganti selimut pasien dengan selimut mandi
8. Lepaskan pakaian atas klien

Membasuh Muka
9. Bentangkan perlak kecil dan handuk kecil di bawah kepala
10. Tawarkan pasien menggunakan sabun atau tidak
11. Bersihkan muka, telinga dengan washlap lembab lalu keringkan
12. Gulung perlak dan handuk

Membasuh Lengan
13. Turunkan selimut mandi ke bagian perut klien
14. Masang handuk besar di atas dada klien secara melintang dan
PROSEDUR kedua tangan klien diletakkan di atas handuk
15. Basahi tangan klien dengan washlap air bersih, disabun,
kemudian dibilas dengan air hangat ( lakukan mulai dari
ekstremitas terjauh klien )

Membasuh Dada dan Perut


16. Lepas pakaian bawah klien dan menurunkan selimut hingga
perut bawah, kedua tangan diletakkan di atas bagian kepala,
membentang handuk pada sisi klien
17. Basuh ketiak dan dada serta perut dengan waslap, di sabun,
kemudian dibilas dengan air hangat dan dikeringkan

Membasuh Punggung
18. Miringkan pasien ke arah perawat
19. Bentangkan handuk di belakang punggung hingga bokong
20. Basahi punggung hingga bokong dengan washlap, disabun
kemudian dibilas dengan air hangat dan dikeringkan
21. Beri bedak pada punggung
22. Kembalikan ke posisi terlentang kemuadian membantu pasien
mengenakan pakaian
MEMANDIKAN DI TEMPAT TIDUR

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


CIREBON SPO/04.01.01/42/I/2021 2/2

Membasuh Kaki
23. Keluarkan kaki dari selimut mandi dengan benar
24. Bentangkan handuk di bawah kaki tersebut, menekuk lutut
25. Basahi kaki mulai dari pergelangan sampai pangkal paha, di
sabun, dibilas dengan air bersih, kemudian dikeringkan
26. Lakukan tindakan yang sama untuk kaki yang lain

Membasuh Daerah Lipatan Paha dan Genetal


27. Bentangkan handuk di bawah bokong, kemudian selimut mandi
PROSEDUR
bagian bawah dibuka
28. Basahi daerah lipat paha dan genetal dengan air, disabun,
dibilas kemudian dikeringkan
29. Angkat handuk, membantu mengenakan pakaian bawah klien

30. Evaluasi tindakan yang baru dilakukan


31. Lepaskan APD
32. Cuci tangan
33. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
MENCUCI RAMBUT

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/42/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Mencuci rambut dan kulit kepala dengan mempergunakan sabun
PENGERTIAN
atau shampoo
1. Membersihkan kulit kepala dan rambut
2. Menghilangkan bau dan memberi rasa nyaman
TUJUAN
3. Merangsang peredaran darah di bawah kulit kepala
4. Membasmi kutu atau ketombe
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Tempatkan alat di dekat pasien
4. Verifasi identitas pasien
5. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Jaga privacy
7. Bila pasien tidak dapat duduk, posisi tidurnya diatur dengan
kepala di pinggir tempat tidur
8. Ember diletakkan di bawah tempat tidur bagian kepala
9. Perlak pengalas dipasang dibawah kepala, dengan sisi kanan
dan kirinya digulung sedikit ke dalam dan ujungnya berada di
dalam ember
10. Lubang telinga ditutup dengan kapas, dan mata ditutup dengan
kain kassa atau sapu tangan pasien
11. Dada ditutup dengan handuk sampai ke leher
PROSEDUR
12. Rambut disisir, kemudian disiram air hangat. Selanjutnya
rambut dicuci dengan shampoo atau sabun. Rambut dibilas
beberapa kali dengan air hangat, dan bersamaan dengan itu
kepala dipijat-pijat
13. Kepala diangkat dan diberi alas handuk, selanjutnya rambut
dikeringkan
14. Kapas penutup lubang telinga dan kain kassa penutup mata
diangkat dan diletakkan dalam bengkok
15. Rambut dikeringkan dengan handuk
16. Rambut disisir rapi, kepala pasien diletakkan pada bantal yang
telah dialasi handuk kering
17. Posisi pasien diatur kembali
18. Lepaskan APD
19. Cuci tangan
20. Dokumentasikan di Rekam Medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
MENYISIR RAMBUT

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/43/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Menyisir rambut pasien dilakukan apabila pasien rambutnya kusut
sekali dan pasien yang mau keluar ruangan, misal pasien mau
PENGERTIAN dikonsulkan ke bagian lain rontgen dan sebagainya. Untuk pasien
yang ada penunggunya menyisir rambut dilakukan oleh penunggu
dan diberitahu caranya oleh petugas yang ada di ruangan
1. Rambut tetap bersih, rapi dan terpelihara
TUJUAN 2. Memberi perasaan nyaman dan senang pada pasien
3. Mencari kemungkinan penyakit kulit di kepala
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Tempatkan alat di dekat pasien
4. Verifasi identitas pasien
5. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
PROSEDUR
6. Bentangkan handuk / sapu tangan di bawah kepala pasien,
kemudian miringkan kepala lalu sisir rambut secara perlahan
7. Ulangi hingga rambut rapih
8. Lepaskan APD
9. Cuci tangan
10. Dokumentasikan di Rekam Medis Pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT
TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/44/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

PENGERTIAN Mengganti alat tenun dengan keadaan pasien tidur di tempat tidur

1. Memberi rasa nyaman


TUJUAN 2. Mencegah terjadinya decubitus
3. Mempertahankan kebersihan dan kerapihan
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Tempatkan alat di dekat pasien
4. Verifasi identitas pasien
5. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Pasien dimiringkan pada salah satu sisi tempat tidur (kepala
pasien diganjal dengan bantal supaya tidak jatuh)
7. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu digulung satu persatu
sampai di bawah punggung pasien dan setengahnya diratakan
serta dipasangkan pada kasur
8. Perlak digulung kembali dan dilap dengan lap yang lembab
PROSEDUR
dengan larutan desinfektans dan dikeringkan dengan lap kering
9. Sprei kecil /stik laken / kain penderita diletakkan di bawah
punggung penderita, sprei yang sebagian lagi diratakan di atas
kasur dan bersama-sama dimasukkan di bawah kasur
10. Setelah separuh dari spresi tertata rapi, pasien dimiringkan ke
bagian yang bersih dengan bantal pengganjalnya
11. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur
12. Spresi besar / perlak / stik laken dibuka dari gulungan,
diratakan (perlak dilap dulu dengan lap lembab desinfektans
13. Lepaskan APD
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan di Rekam Medis Pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
MEMBANTU PASIEN ISTIRAHAT

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/46/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

PENGERTIAN memberikan waktu yang cukup untuk pasien beristirahat

1. Kebutuhan istirahat pasien terpenuhi


TUJUAN
2. Membantu proses penyembuhan
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Menciptakan lingkungan yang tenang dan bersih
6. Memberikan informasi kepada keluarga tentang aturan jam
PROSEDUR besuk pasien dan membatasi jumlah penunggu maksimal 2
orang per pasien
7. Bila suasana sudah tenang, pasien disarankan untuk istirahat /
tidur bila perlu
8. Evaluasi kegiatan
9. Lepaskan APD
10. Cuci tangan
11. Dokumentasikan di Rekam Medis Pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
MEMBERIKAN KOMPRES HANGAT

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/47/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Pemberian kompres hangat dengan menggunakan air hangat yang
PENGERTIAN
dilakukan pada pasien dengan temperature suhu di atas 39 0C

1. Memberikan rasa nyaman


TUJUAN
2. Menurunkan suhu tubuh
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Bentangkan pengalas di bawah yang akan dikompres
PROSEDUR 6. Kain dibasahi air hangat
7. Kain diletakkan pada lipat paha, lipat aIal, leher
8. Pengompresan dilakukan berulang kali
9. Perawat cuci tangan
10. Lepaskan APD
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan di Rekam Medis Pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam Medis
MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/48/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Memberikan kompres dengan menggunakan air es yang
PENGERTIAN
ditempelkan dilipat paha dan aIlla atau pembuluh darah besar
Untuk membantu pasien dalam :
1. Mengurangi rasa sakit setempat
TUJUAN
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi pendarahan setempat
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Bentangkan pengalas di bawah yang akan dikompres
6. Masukkan waslap ke dalam air biasa / air es diperas sampai
lembab
PROSEDUR
7. Letakkan waslap ke tempat yang akan dikompres
8. Ganti waslap tiap kali dengan waslap yang sudah terendam
dalam air biasa / air es seterusnya diulang sampai suhu badan
turun
9. Rapihkan lingkungan pasien bila sudah selesai
10. Lepaskan APD
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan di Rekam Medis Pasien
1. Rekam Medis
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat Inap
PEMASANGAN BULI-BULI PANAS (WWZ)

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/49/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Memberikan kompres panas kering dengan menggunakan buli-buli
PENGERTIAN
panas
1. Memperlancar sirkulasi darah
TUJUAN 2. Mengurangi rasa sakit
3. Merangsang peristaltic
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum tindakan
dilakukan
6. Atur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR 7. Isi WWZ dengan air panas dan bungkus dengan sarung WWZ
8. Letakkan pengalas di bawah daerah yang akan dipasang WWZ
9. Letakkan WWZ pada bagian tubuh yang akan dikompres
dengan kepala WWZ mengarah keluar tempat tidur\
10. Pantau respon pasien
11. Lakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
12. Lepaskan APD
13. Cuci tangan
14. Dokumentasikan di Rekam Medis Pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam Medis
MEMINDAHKAN PASIEN DENGAN KURSI RODA

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/50/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda dengan


PENGERTIAN bantuan atau dirinya sendiri sesuai dengan rasa nyaman pasien
dengan memperhatikan keselamatan pasien

1. Mobilisasi pasien
TUJUAN
2. Mempermudah aktifitas pasien

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Kursi roda didorong ke sisi tempat tidur, roda belakang harus
ditahan / direm agar kursi roda tidak terbalik
6. Kedua tangan petugas menyokong ketiak pasien pada sisi yang
PROSEDUR
lemah, pasien dianjurkan bertumpu pada sisi yang kuat
7. Jika aktifitas/mobilisasi pasien selesai petugas meminta pasien
turun dari kursi roda dan kembali ke tempat tidur
8. Atur posisi pasien senyaman mungkin
9. Lakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
10. Lepaskan APD
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan di Rekam Medis Pasien

1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat Darurat
4. Jangdiang
5. Rekam Medis
MEMBAWA PASIEN DENGAN BRANGCAR

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/51/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
21 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Brancard adalah alat yang digunakan untuk mengangkut pasien


PENGERTIAN
antar ruangan

1. Mobilitas pasien
2. Memberikan rasa nyaman
TUJUAN
3. Mengurangi resiko jatuh/cedera

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Angkat pasien ke brancard yang telah disediakan
6. Rapikan pasien untuk menjaga privacy pasien
7. Kepala di belakang, kaki di depan, beri selimut pasien
PROSEDUR
8. Bawa rekam medis pasien
9. Dorong brangcar dengan perlahan dengan memperhatikan
keadaan umum pasien dan lingkungan
10. Antar pasien ke tempat tujuan
11. Lakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
12. Lepaskan APD
13. Cuci tangan
14. Dokumentasikan di Rekam Medis Pasien

1. Rawat Inap
2. IGD
3. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
4. Jangdiag
5. Kamar Jenazah
6. Rekam Medis
MENGANTAR PASIEN PULANG

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/52/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
24 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Mengantarkan pasien pulang sehat atau pulang atas permintaan
PENGERTIAN
sendiri.

1. Memenuhi keinginan pasien dan keluarga


TUJUAN
2. Memberikan pelayalanan kepada pasien dan keluarga
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Pindahkan pasien ke kursi roda atau Brangcar sesuai keadaan
PROSEDUR
umum pasien
6. Antar pasien hingga tempat jemputan pasien
7. Lakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
8. Lepas APD
9. Cuci tangan
10. Dokumentasikan di Rekam Medis Pasien
1. Rekam Medik
UNIT TERKAIT
2. Rawat Inap
MENGATUR POSISI FOWLER

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/ /I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Mengatur pasien tidur untuk memudahkan tindakan perawatan


PENGERTIAN sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dengan cara kaki sedikit
naik ke atas daripada keadaan kepala

1. Mengurangi sesak nafas


2. Memberikan perasaan senang
TUJUAN 3. Membantu memperlancar keluarnya cairan misalnya pada
water scal drainage
4. Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level 3
untuk ruangan isolasi
3. Sandaran punggung
4. Bantal guling balok penahan kaki tempat tidur
5. Pasien diberikan tentang hal-hal yang akan dilakukan
6. Pasien didudukkan, sandaran punggung kursi diletakkan di
bawah atau di atas kasur di bagian kepala, di atas sampai
setengah duduk dan dirapikan
7. Bantal disusun menurut kebutuhan
PROSEDUR
8. Pasien dibaringkan kembali, di ujung kaki dipasang penahan
kaki
9. Lepaskan APD
10. Cuci tangan

Perhatian :
1. Keadaan umum pasien
2. Bila merosot (sikap berubah) segera dibetulkan
3. Pada pasien pasca bedah, di bawah lutut dilarang diberi guling /
bantal

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gawat Darurat
PENGHISAPAN LENDIR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON
SPO/04.01.01/54/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
24 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

PENGERTIAN Melakukan tindakan penghisapan lendir pada jalan napas

1. Mengeluarkan secret / cairan pada jalan napas


TUJUAN
2. Melancarkan jalan napas

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Atur posisi yang nyaman pada pasien
6. Berikan oksigen 2 – 5 Lt/menit jika diperlukan
7. Letakkan pengalas di bawah dagu pasien
8. Hidupkan mesin, cek tekanan dan botol penampung
9. Masukkan kanul suction dengan hati-hati (hidung : ±5 cm, mulut
: ± 10 cm)
PROSEDUR
10. Hisap lender dengan menutup lubang canule, tarik keluar
perlahan sambil memutar (± 5 detik untuk anak, ± 10 detik
untuk dewasa)
11. Bilas canule dengan NaCl, berikan kesempatan pasien
bernapas
12. Ulangi prosedur tersebut 3 – 5 kali suction/hingga lendir habis
13. Evaluasi tindakan yang dilakukan
14. Lepaskan APD
15. Cuci tangan
16. Dokumentasikan di Rekam Medis Pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam Medis
MENGATUR POSISI SIM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI SPO/04.01.01/55/I/2021 1/1
CIREBON
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
24 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pertolongan yang diberikan kepada pasien untuk tidur miring


PENGERTIAN
setengah telungkup

1. Membantu pasien untuk tindakan pemeriksaan rectum


2. Membantu pasien dalam memberikan tindakan huknah
TUJUAN
3. Membantu pasien dalam memberikan obat - obatan melalui
anus
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai
KEBIJAKAN nomor KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan
Asuhan Pasien

1. Cuci Tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level 3
untuk ruangan isolasi
3. Berikan salam dan verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan prosedur dan tindakan pada pasien dan keluarga
5. Jaga privacy pasien
6. Bantu pasien untuk tidur miring ke kiri setengah telungkup
PROSEDUR 7. Atur tangan kiri diletakan di sisi tubuh sejajar dengan punggung
atau di atas kepala
8. Tekuk lutut kanan ke arah badan dan tarik ke arah perut
9. Letakan tangan kanan di depan dada atau diatas tempat tidur
10. Atur posisi pasien senyaman mungkin
11. Lepaskan APD
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan di rekam medis pasien

UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap


MENGATUR POSISI FOWLER DAN SEMI FOWLER

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/56/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
24 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Mengatur pasien tidur untuk memudahkan tindakan perawatan


PENGERTIAN sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dengan berbaring
dengan posisin duduk atau setengah duduk

1. Mengurangi sesak nafas


2. Memberikan perasaan nyaman
TUJUAN 3. Membantu memperlancar keluarnya cairan misalnya pada
water scal drainage ( WSD )
4. Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai


KEBIJAKAN nomor KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan
Asuhan Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Berikan salam dan verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan prosedur dan tindakan
5. Pasien didudukkan, sandaran punggung kursi diletakkan di
bawah atau di atas kasur di bagian kepala, di atas sampai
PROSEDUR
setengah duduk dan dirapikan
6. Bantal disusun menurut kebutuhan
7. Pasien dibaringkan kembali, di ujung kaki dipasang penahan
kaki
8. Lepaskan APD
9. Cuci tangan
10. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gawat Darurat
MENGATUR POSISI TRANDELENBURG

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
SPO/04.01.01/57/I/2021 1/1
CIREBON
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
24 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pertolongan yang diberikan kepada pasien untuk tidur terlentang


PENGERTIAN
dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki

1. Melancarkan peredaran darah ke otak


TUJUAN
2. Memudahkan jalannya pembedahan pada bagian perut

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai


KEBIJAKAN nomor KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan
Asuhan Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level 3
untuk ruangan isolasi
3. Berikan salam dan verifkasi identitas pasien
4. Angkat bagian kaki tempat tidur
5. Beri bantalan pada bagian kaki tempat tidur, bila tidak ada
tempat tidur yang bisa diatur posisinya
6. Tempat tidur bagian kaki ditinggikan
7. Pasien tidur tanpa bantal, di bawah lipatan lutut diberi bantal
PROSEDUR
8. Di atas kepala pasien antara kepala dan ujung tempat tidur
diberi bantal
9. Pada tempat tidur yang dapat diatur di bagian kakinya dapat
langsung ditinggikan sesuai dengan kebutuhan
10. Tempat tidur tidak boleh bergerak
11. Tinggi bantalan tergantung kebutuhan
12. Lepaskan APD
13. Cuci tangan
14. Dokumentasikan di rekam medis pasien

UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap


MENGATUR POSISI DORSAL RECUMBENT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
SPO/04.01.01/58/I/2021 1/1
CIREBON
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
24 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Merubah / mengatur posisi pasien untuk berbaring dengan posisi


PENGERTIAN terlentang dan lutut ditekuk dengan telapak kaki menapak di
tempat tidur, sedangkan kedua belah kaki direnggangkan

1. Untuk memudahkan pemeriksaan dan perawatan pada daerah


TUJUAN genetalia
2. Untuk memudahkan proses persalinan

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai


KEBIJAKAN nomor KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan
Asuhan Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level 3
untuk ruangan isolasi
3. Berikan salam dan verifkasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan prosedur dan tindakan
5. Pasien dibaringkan terlentang
6. Pakaian bawah dibuka
PROSEDUR
7. lutut ditekuk, paha direnggangkan ( lebarkan keduabelah kaki )
8. Kedua Telapak kaki tetap menatap ditempat tidur
9. Kedua tangan pasien diletakan ke arah kepala
10. Atur posisi pasien yang nyaman
11. Lepaskan APD
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
MENGATUR SIKAP TIDUR SELANG SELING
(ALIH BARING)

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/59/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
24 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Mengubah posisi tidur secara bergantian ke sebelah sisi kanan dan


PENGERTIAN
sisi kiri secara bergantian

1. Untuk menghindarkan terjadinya Decubitus


2. Untuk memberikan perasaan nyaman / senang pada pasien
TUJUAN
3. Mengurangi rasa sakit
4. Memperlancar peredaran darah

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai


KEBIJAKAN nomor KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan
Asuhan Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level 3
untuk ruangan isolasi
3. Berikan salam dan verifikasi identitas pasien
4. Beritahu pasien bila dalam keadaan sadar
5. Baringkan pasien ke posisi kanan / kiri
6. Apabila berkeringat bersihkan / keringkan terlebih dahulu dan
PROSEDUR
diberi talk
7. Bahu dan punggung diganjal dengan bantal
8. Pasang bantal dan guling di atas lutut
9. Selimuti pasien dan alat-alat dibereskan
10. Lepaskan APD
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan di rekam medis pasien

UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap


MENGATUR POSISI ANTI TRANDELENBURG

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
SPO/04.01.01/60/I/2021 1/1
CIREBON
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
24 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pertolongan yang diberikan kepada pasien untuk tidur terlentang


PENGERTIAN
dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki

TUJUAN Melancarkan peredaran darah ke daerah ekstremitas bawah

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level 3
untuk ruangan isolasi
3. Berikan salam dan verifkasi identitas pasien
4. Jelaskan tindakan dan tujuan tindakan
5. Angkat bagian kepala tempat tidur
6. Beri bantalan pada bagian kepala tempat tidur yang sedang
PROSEDUR
diangkat, secara bersamaan kanan dan kiri
7. Angkat bantal pasien kemudian diletakan dibawah kaki yang
mebatasi kaki dengan sisi bawah tempat tidur
8. Atur posisi tidur pasien yang nyaman
9. Lepaskan APD
10. Cuci tangan
11. Dokumentasikan di rekam medis pasien

UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap


MENGATUR POSISI LITOTOMI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
SPO/04.01.01/61/I/2021 1/1
CIREBON
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
24 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Merubah / mengatur posisi pasien untuk tidur terletang dengan


PENGERTIAN kedua paha diangkat dan ditarik ke arah perut, sedangkan tungkai
bawah membuat sudut 900 terhadap paha

1. Untuk memudahkan pemeriksaan dan perawatan pada daerah


genetalia ( misalnya curretage )
TUJUAN
2. Untuk memudahkan proses persalinan
3. Mempermudah pemasangan AKDR

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Berikan salam dan verifkasi identitas pasien
4. Jelaskan prosedur dan tindakan
5. Jaga privaci pasien
6. Bantu pasien tidur terlentang
PROSEDUR 7. Angkat kedua kaki pasien ditekuk ke arah perut dengan sudut
900 terhadap perut, serta tungkai bawah diangkat dengan sudut
900 terhadap paha
8. Pasang sandaran kaki, sehingga kaki diletakn pada sandaran
kaki
9. Lepaskan APD
10. Cuci tangan
11. Dokumentasikanb di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
MENGATUR POSISI NUNGGING ( GENU PECTORAL )

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
SPO/04.01.01/62/I/2021 1/1
CIREBON
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
24 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pertolongan yang diberikan kepada pasien untuk mengatur posisi


PENGERTIAN menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menemplel pada
kasur

1. Untuk memudahkan pemeriksaan dan perawatan pada daerah


rectum atau sigmoid
TUJUAN
2. Membantu merubah letak kepala janin apabila kehamilan
sungsang

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level 3
untuk ruangan isolasi
3. Berikan salam dan verifkasi identitas pasien
4. Jelaskan prosedur dan tindakan
5. Jaga privaci pasien
6. Bantu pasien dalm posisi berlutut dengan kepala dan dada
menempel pada bantal
PROSEDUR
7. Bantu kepala untuk memutar kesatu sisi dan tangan pasien
berada di samping kepala
8. Luruskan punggung sehingga tahanan bukan terletak pada siku
dan lutut
9. Paha pasien tegak lurus dengan tempat tidur
10. Perawat / bidan menunggu pasien dalam posisi ini selama
pemeriksaan berlangsung
11. Lepaskan APD
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
MENGATUR POSISI MIRING

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
SPO/04.01.01/63 /I/2021 1/1
CIREBON
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
26 TanggalTerbit :
SPO
Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pertolongan yang diberikan kepada pasien untuk berbaring dengan


PENGERTIAN
posisi miring

1. Memberikan rasa nyaman


TUJUAN
2. Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Berikan salam dan verifkasi identitas pasien
4. Jelaskan prosedur dan tindakan
5. Jaga privaci pasien
6. Perawat berdiri di sisi pasien pada bagian perut
7. Geser bantal pasien ke sisi yang sama
PROSEDUR
8. Jauhkan tangan pasien yang berada di dekat perawat
9. Silangkan kakai pasien yang berlawanan ke arah perawat
10. Tangan memegang bahu dan pinggul pasien dan tarik badan
pasien ke arah perawat
11. Atur posisi dalam keadaan yang nyaaman
12. Lepas APD
13. Cuci tangan
14. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
IDENTIFIKASI PASIEN OPERASI

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/64/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Identifikasi pasien operasi meliputi Nama, Nomor RM, Tindakan
PENGERTIAN
OP dan Jadwal Operasi

1. Memudahkan pengenalan pasien operasi


TUJUAN
2. Mencegah terjadinya kesalahan pasien
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai
KEBIJAKAN nomor KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan
Asuhan Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Persiapkan Pasien yang akan dioperasi
4. Verifikasi identitas pasien dari gelang identitas pasien
5. Pasien dianjurkan mengingat nomor rekam medis tersebut
6. Diagnose dan tindakan / nama operasi tidak boleh disingkat
PROSEDUR harus jelas dan ditulis jadwal operasi
7. Setiap perawat yang akan melakukan tindakan mencocokkan
identitas yang ada di tangan dengan yang ada di status rekam
medis dan jadwal operasi serta minta konfirmasi kepada pasien
apabila pasien sadar / keluarganya
8. Pemeriksaan diwajibkan mencamtumkan tanda tangan pada
formulir persiapan tindakan pasien
9. Lepaskan APD
10. Cuci tangan
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
PENGAMBILAN PASIEN DARI KAMAR OPERASI

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/60/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Memindahkan pasien yang telah dilakukan tindakan dari kamar
PENGERTIAN
operasi ke ruang perawatan

TUJUAN Keamanan dan keadaan umum pasien terpantau

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Setelah operasi selesai pasien dipindahkan ke ruang pemulihan
terlebih dahulu
4. Atur posisi pasien dengan posisi kepala sesuai saran perawat
anestesi
5. Periksa keadaan umum pasien
6. Rapikan pasien dan tempat tidur pasien
PROSEDUR
7. Beritahu keluarga pasien bahwa operasi telah selesai
8. Pasien dibawa kembali ke ruangan oleh 2 perawat ruang
perawatan
9. Jaga keamanan dan keadaan umum pasien selama perjalanan
10. Jika terjadi hal-hal tertentu yang membahayakan terhadap
pasien, misalnya cyanosis, sesak nafas dan lain-lain segera
lapor ke dokter anestesi
11. Lepaskan APD
12. Cuci tangan
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
MENGHUBUNGI PEMBIMBING ROHANI

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/66/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Bimbingan rohani yaitu tindakan untuk memberikan bantuan
PENGERTIAN kepada pasien dalam memenuhi kebutuhan spiritual (sesuai engan
agamanya yang dianut)
1. Melaksanakan perawatan mental dapat dilakukan melalui
TUJUAN pendekatan agama
2. Memberi rasa tenang pada pasien
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Pasien / keluarga melaporkan kepada pasien / kepala ruang
rawat akan kebutuhan spiritual sesuai dengan keyakinan
2. Terima laporan akan kebutuhan spiritual sesuai dengan
keyakinan pasien
3. Hubungi coordinator bimbingan rohani (rohaniawan) yang
terkait secara lisan / tertulis / pertelepon
PROSEDUR
4. Siapkan pasien yang memerlukan bimbingan rohani sesuai
keyakinan pasien
5. Tunjuk petugas bimbingan rohani yang akan memberikan
bantuan spiritual sesuai dengan keyakinan pasien
6. Berikan bimbingan rohani sesuai dengan keyakinan pasien
7. Catat pelaksanaan kegiatan bimbingan
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Koordinator bimbingan rohani
PERAWATAN LUKA BAKAR

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/67/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

PENGERTIAN Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar

1. Mencegah infeksi pada luka


TUJUAN
2. Mempercepat penyembuhan luka

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Jaga privacy
6. Atur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan jelas
7. Buka balutan dengan hati-hati bila sulit basahi dengan NaCl
0,9%
8. Bersihkan luka dengan NaCl
PROSEDUR 9. Lakukan debridemand, bila terdapat jaringan nekrotik (bila ada
bula jangan dipecah tapi dihisap dengan spuit steril setelah hari
ke 3)
10. Keringkan luka dengan menggunakan kassa steril
11. Berikan obat topical sesuai perintah dokter pada luka
12. Tutup luka dengan kassa steril
13. Rapihkan pasien
14. Evaluasi tindakan
15. Lepas APD
16. Cuci tangan
17. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. Rekam medis
PERAWATAN LUKA LECET

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/68/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Melakukan tindakan perawatan membersihkan dan mengobati luka


PENGERTIAN
lecet

1. Mencegah infeksi
TUJUAN
2. Membantu penyembuhan luka

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Atur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan jelas
PROSEDUR 6. Bersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
7. Keringkan dengan kassa steril
8. Oleskan desinfektan
9. Rapikan pasien
10. Evaluasi tindakan
11. Lepas APD
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. Rekam Medis
PERAWATAN LUKA JAHIT

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/69/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Melakukan tindakan perawatan : mengganti balutan, membersihkan
PENGERTIAN
luka pada luka yang dijahit

1. Mencegah terjadinya infeksi


TUJUAN
2. Membantu penyembuhan luka

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN
KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level 3
untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Atur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan jelas
6. Basahi plester dengan alkohol / wash bensin dan buka dengan
menggunakan pincet
7. Buka balutan lapis terluar
8. Bersihkan sekitar luka dan bekas plester
9. Buka balutan lapis dalam
PROSEDUR 10. Tekan kedua tepi luka ( sepasang luka )
11. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 %
12. Desinfeksi luka dengan iodine povidone
13. Bilas luka dengan menggunakan cairan NaCl
14. Lakukan kompres betadin pada luka / memberi obat / menutup
dengan kain kassa steril
15. Pasang plester pada seluruh tepi kassa ( 4 sisi )
16. Rapihkan pasien
17. Evaluasi tindakan
18. Lepaskan APD
19. Cuci tangan
20. Dokumentasikan di rekam medis pasien
1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. Rekam medis
PENGANGKATAN JAHITAN LUKA

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/70/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
PENGERTIAN Mengangkat / membuka jahitan pada luka yang dijahit
1. Mencegah terjadinya infeksi dari benang
TUJUAN
2. Mencegah tertinggalnya benang
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Atur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan jelas
6. Basahi plester dengan alkohol dan buka dengan
menggunakan pinset
7. Buka balutan lapis terluar
8. Bersihkan sekitar luka dan bekas plester
9. Buka balutan lapis dalam
10. Menekan kedua tepi luka (sepanjang luka)
11. Bersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl 0,9%
PROSEDUR 12. Desinfeksi luka dengan iodine povidone
13. Letakkan kassa steril dekat luka
14. Tarik simpul jahitan sedikit ke atas secara berhati – hati
dengan menggunakan pinset chirugis, sehingga benang yang
berada di dalam kulit terlihat
15. Bilas dengan menggunakan cairan NaCl 0,9%
16. Berikan kompres betadine pada luka / memeberi obat /
menutup dengan kassa steril
17. Pasang plester pada seluruh tepi kassa
18. Rapikan pasine
19. Evaluasi tindakan
20. Lepaskan APD
21. Cuci tangan
22. Dokumentasikan di rekam medis

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Rawat Jalan
3. IGD
4. Rekam medis
PERAWATAN LUKA PERINEUM

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/71/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
PENGERTIAN Melakukan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya

1. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva, perineum


maupun uterus
TUJUAN 2. Untuk menyembuhkan luka perineum / jahitan pada perineum
3. Untuk kebersihan perineum dan vulva
4. Memberikan rasa nyaman pasien

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Jaga privacy pasien
6. Atur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat dengan jelas
(dorsal recumbent)
7. Pasang alas dan perlak di bawah pantat
8. Lepaskan celana dan pembalut kemudian segera pasang
pispot sambil memperhatikan lochea. Celana dan pembalut
dimasukkan dalam tas pastik yang berbeda
9. Persilahkan bila ingin BAB / BAK
PROSEDUR
10. Letakkan bengkok ke dekat vulva
11. Buka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri
12. Bersihkan vulva memulai labia mayora kiri, labia mayora
kanan, labia minora kiri, labia minora kanan, vestibulum,
perineum. Arah dari atas ke bawah dengan kapas basah ( 1
kapas 1 kali usap )
13. Obati luka dan menutup luka dengan kassa steril
14. Pasang celana dalam dan pembalut wanita
15. Rapihkan pasien
16. Evaluasi tindakan
17. Lepaskan APD
18. Cuci tangan
19. Dokumentasikan di rekam medis pasien
1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. Rekam medis
PERAWATAN LUKA KOTOR

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/72/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Melakukan tindakan perawatan : mengganti balutan,
PENGERTIAN
membersihkan luka pada luka kotor

1. Mencegah infeksi
TUJUAN
2. Membantu penyembuhan luka

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Jaga privacy pasien
6. Basahi plester dengan alkohol / wash bensin dan buka dengan
menggunakan pinset
7. Buka balutan lapis terluar
8. Bersihkan sekitar luka dan bekas plester
PROSEDUR 9. Buka balutan lapisan dalam
10. Tekan tepi luka ( sepanjang luka ) untuk mengeluarkan us
11. Lakukan debridemen
12. Bersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
13. Lakukan kompres desinfektan dan tutup dengan kassa
14. Pasang plester atau verbend
15. Rapikan pasien
16. Evaluasi tindakan
17. Lepas APD
18. Cuci tangan
19. Dokumentasikan di rekam medis pasien
1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. Rekam Medis
PERAWATAN LUKA KRONIS

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/73/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Merawat luka gagal sembuh pada waktu yang diperkirakan tidak
PENGERTIAN berespon baik terhadap terapi dan punya tendensi untuk timbul
kembali (ulkusdekubitus, ulkusfarikosum)

1. Meningkatkan penyembuhan luka


TUJUAN 2. Merangsang pertumbuhan jaringan
3. Mencegah terjadinya infeksi lanjutan

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Jaga privacy pasien
6. Basahi plester dengan alkohol dan buka dengan
menggunakan pinset
7. Lepaskan kassa satu persatu. Basahi kassa bila lengket pada
luka dengan menggunakan cairan NaCl 0,9 %
8. Cuci luka dengan menggunakan NaCl 0,9 % secara swap
PROSEDUR minimal 3 x / sesuai kebutuhan
9. Nekrotomi bila diperlukan, kemudian bersihkan dengan NaCl
0,9 %
10. Berikan zalf / obat / betadine / dresing sesuai dengan advice
dokter
11. Tutup dengan kassa kering di bagian atas menutupi seluruh
area
12. Rapikan pasien
13. Evaluasi tindakan
14. Lepaskan APD
15. Cuci tangan
16. Dokumentasikan di rekam medis pasien
1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. Rekam Medis
PERAWATAN LUKA AKUT

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/74/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Merawat luka trauma yang biasanya segera mendapat
PENGERTIAN penanganan dan biasanya dapat sembuh dengan baik bila tidak
terjadi komplikasi

1. Meningkatkan penyembuhan luka


TUJUAN 2. Mencegah terjadinya infeksi lanjutan
3. Mencegah terjadinya komplikasi

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Jaga privacy pasien
6. Basahi plester dengan alkohol dan buka dengan
menggunakan pinset
7. Lepaskan kassa satu persatu. Basahi kassa bila lengket pada
luka dengan menggunakan cairan NaCl 0,9 % dan lakukan
penilaian kondisi luka
PROSEDUR 8. Bersihkan area luka menggunakan kassa yang telah dibasahi
dengan NaCl 0,9 % secara swap minimal 3 x / sesuai
kebutuhan
9. Berikan zalf / obat / betadine / dresing sesuai dengan advice
dokter
10. Tutup dengan kassa kering di bagian atas menutupi seluruh
area
11. Rapikan pasien
12. Evaluasi tindakan
13. Lepaskan APD
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan di rekam medis pasien
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rekam Medis
PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/ /I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Pelayanan terhadap semua pasien yang datang berobat berobat
PENGERTIAN
ke instalasi rawat jalan.

TUJUAN 1. Memberikan pelayanan kepada pasien rawat jalan

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Pasien mendaftar di loket pendaftaran rawat jalan
2. Jika pasien umum dan perusahaan melakukan
pembayaran di kasir lalu menuju poliklinik tujuan
3. Untuk pasien jaminan akan mendapatkan SEP (Surat
elegalitas Pasien) dan langsung menuju poliklinik yang
dituju tanpa melakukan pembayaran dikasir
4. Pasien menunjukkan bukti pembayaran / SEP ke perawat
poliklinik yang dituju
5. Pasien menunnggu antrian untuk dilakukan pemeriksaan.
6. Pasien dipanggil berdasarkan nomer antrian untuk
PROSEDUR
melakukan anamnese awal (tanda-tanda vital, keluhan
dan riwayat penyakit). Hasil anamnese awal di
dokumentasikan di rekam medis pasien
7. Pasien dipanggil kembali untuk pemeriksaan dokter .
Hasil pemeriksaan di dokumentasikan di rekam medis
pasien
8. Setelah pemeriksaan dokter perawat mengantarkan
resep obat ke unit farmasi.
9. Pasien mengambil obat di depo apotik rawat jalan
10. Setelah mengambil obat pasien pulang
1. Rawat Jalan
2. IGD
UNIT TERKAIT
3. Instalasi farmasi
4. Rekam Medis
PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN LABORATORIUM
DAN RADIOLOGI

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/ /I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Pelayanan terhadap semua pasien yang datang berobat berobat
PENGERTIAN
ke instalasi rawat jalan.

TUJUAN 1. Memberikan pelayanan kepada pasien rawat jalan

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Pasien mendaftar di loket pendaftaran rawat jalan dengan
membawa pengantar dari dokter DPJP (pengantar
pemeriksaan Laboratorium atau Radiologi).
2. Untuk pasien jaminan akan mendapatkan SEP (Surat
elegalitas Pasien)
3. Kemudian pasien menuju ke kasir (pasien umum
/perusahaan melakukan pembayaran dan pasien jaminan
PROSEDUR cukup menunjukkan SEP dan pengantar pemeriksaan)
4. Pasien menunjukkan bukti pembayaran / SEP ke perawat
poliklinik yang dituju
5. Pasien menunnggu antrian untuk dilakukan
pemerikasaan.
6. Setelah dilakukan pemeriksaan pasien mendapatkan
kartu pengambilan hasil
7. Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan pasien pulang
1. Rawat Jalan
2. IGD
UNIT TERKAIT
3. jangdiag
4. Rekam Medis
PEMERIKSAAN FISIK KEPALA

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/ /I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi, palpasi pada
PENGERTIAN
kepala pasien.

TUJUAN 1. Mendapatkan data objektif

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan prosedur/tindakan
5. Atur posisi yang nyaman untuk pasien
6. Tempatkan diri di sebelah kanan pasien bila mungkin
7. Lakukan inspeksi daerah kepala dengan seksama
8. Lakukan pemeriksaan mata konjungtifa
PROSEDUR 9. Lakukan pemeriksaan mata sclera
10. Lakukan pemeriksaan mata reflek pupil
11. Periksa mulut dan gigi pasien
12. Periksa hidung pasien
13. Periksa telinga pasien
14. Evaluasi tindakan
15. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
16. Lepaskan APD
17. Cuci tangan
18. Dokumentasikan di Rekam medis pasien
1. Rawat Jalan
2. IGD
UNIT TERKAIT
3. Rawat Inap
4. Rekam Medis
PEMERIKSAAN FISIK DADA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/82/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi, auskultasi,


PENGERTIAN
palpasi, perkusi pada daerah dada pasien

TUJUAN Mendapatkan data objektif

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Tempatkan alat di dekat pasien dengan benar
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / klien
5. Atur posisi pasien : supinasi
6. Tempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
7. Buka pakaian pasien daerah dada
8. Lakukan inspeksi dari depan & samping pasien
PROSEDUR 9. Lakukan auskultasi : inspirasi & ekspirasi
10. Lakukan auskultasi : bunyi jantung
11. Lakukan palpasi : fokal fremitus
12. Periksa ekspansi dada
13. Lakukan perkusi : intercosta
14. Lakukan evaluasi tindakan
15. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
16. Lepaskan APD
17. Cuci tangan
18. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. Rekam Medis
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/83/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi, auskultasi,


PENGERTIAN
palpasi, perkusi pada daerah perut pasien

1. Pasien baru
TUJUAN
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Tempatkan alat di dekat pasien dengan benar
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / klien
5. Atur posisi pasien : supinasi
6. Tempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
7. Buka pakaian pasien daerah abdomen
8. Lakukan inspeksi dari depan & samping pasien
9. Atur kaki pasien ditekuk dan tangan di samping
PROSEDUR 10. Lakukan auskultasi : sebelum palpasi / perkusi
11. Lakukan palpasi : epigastrium / hepar
12. Lakukan pemeriksaan turgor kulit
13. Lakukan perkusi : 4 kuadran / umbilicus ke lateral
14. Ukur lingkar perut
15. Lakukan evaluasi tindakan
16. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
17. Bereskan alat-alat
18. Lepaskan APD
19. Cuci tangan
20. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. Rekam Medis
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMASANGAN WSD

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/77/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Menyiapkan pasien yang akan diberi prosedur tindakan


PENGERTIAN
pemasangan selang WSD melalui intra kostae (sela iga) ke 5

1. Mengeluarkan cairan (darah, udara) di dalam rongga paru


TUJUAN
2. Memulihkan exreksi secara optimal

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Tempatkan alat di dekat pasien dengan benar
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / klien
5. Atur posisi semiflowler. Minta pasien mengangkat kedua
tangannya ke atas kepala untuk memudahkan operasi
6. Tutup daerah sarung tangan
7. Tutup daerah operasi dengan duk bolong
8. Lalukan sterilisasi lokal di sekitar daerah yang akan dilakukan
tindakan
9. Berikan obat anastesi lokal pada dokter anastesi
10. Pasang benang sebagai pembatas selang WSD yang akan
PROSEDUR
dimasukkan ke dalam rongga pleura
11. Berikan pisau bedah pada operator untuk insisi
12. Dokter memasang drain WSD
13. Bekerja sama dengan dokter selama melakukan tindakan
pemasangan WSD sesuai kebutuhan
14. Observasi
a. TTV
b. Indikasi
c. Kebocoran pada sistem drainage
15. Lakukan evaluasi tindakan
16. Lepaskan APD
17. Cuci tangan
18. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
2. IGD
UNIT TERKAIT
3. Kamar Bedah
4. Rekam Medis
PERAWATAN PASIEN DENGAN WSD

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/78/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

PENGERTIAN Tindakan keperawatan pada pasien yang terpasang WSD

1. Agar tidak terjadi infeksi akibat pemasangan WSD


TUJUAN
2. Mencegah kebocoran pada sistem drainage

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien

1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / klien
4. Jaga privacy pasien
5. Bebaskan pakaian bagian atas pasien
6. Atur posisi semiflowler / sesuai kemampuan pasien
7. Buka set angkat jahitan dan mudah dijangkau
8. Buka balutan dengan hati-hati dan balutan yang kotor
dimasukkan pada kantong balutan kotor
9. Bersihkan bekas plester dengan alkohol bila perlu balutan
dalam di angkat dengan menggunakan pin set steril
10. Disinfeksi sekitar drain dengan alkohol 70% dan mengoleskan
betadine 10% pada luka bekas operasi
11. Jaga pasien agar tidak tertari/tercabut dari selang penyambung
PROSEDUR
WSD tidak lepas sehingga udara tidak masuk ke dalam rongga
torak
12. Observasi krepitasi kulit sekitar drain
13. Tutup sekitar drain dengan kasa steril yang telah digunting
tengahnya lalu plester
14. Bila akan mengganti botol WSD terlebih dahulu botol WSD di
klem dengan khoker
15. Botol WSD berisi NaCl steril dan Betadine
16. Setelah botol WSD diganti dan selang terfiksasi dengan baik.
Lepas Khoker
17. Observasi apakah ada undulasi bila tidak cari penyebabnya
18. Lakukan evaluasi tindakan
19. Lepaskan APD
20. Cuci tangan
21. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
PENANGANAN PASIEN DENGAN KRAM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/79/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Berkuranganya jumlah elektrolit dan air yang berlebihan pada


PENGERTIAN
jaringan sehingga otot berkontraksi

1. Memberikan rasa nyaman pada pasien ketika hemodialisa


TUJUAN
berlangsung

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
Penyebab
1. Hipotensi
2. Berat badan di bawah berat badan kering
3. Pengguna Natrium yang rendah

Tanda dan gejala


1. Terlihat kesakitan
2. Pasien mengatakan otot terasa tertarik
PROSEDUR 3. Pasien mengatakan otot terasa kencang dan tegang

Penatalaksanaan
1. Bila kram berasal dari hipotensi beri NaCl 0,9% 200 cc dan
cairan hipertonik NaCl 3%
2. Pijat daerah yang dirasakan pasien kram
3. Anjurkan pasien untuk minum
4. Ultraviltrasi dikurangi

1. Rawat Inap
2. Haemodialisa
UNIT TERKAIT
3. Rawat Jalan
4. Komite Keperawatan
PENANGANAN PASIEN DENGAN ANEMIS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/80/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Suatu keadaan dimana kadar Haemoglobin menurun sehingga


PENGERTIAN
tubuh mengalami hipoksia

TUJUAN 1. Mencegah terjadinya komplikasi pada pasien Haemodialisa

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
Penatalaksanaan
1. Pemberian transfusi darah dengan indikasi
a. HB < 8 gr % : 1 labu
b. HB < 7 gr % : 2 labu
2. Tanpa pemeriksaan HB dapat melihat gejalan yang meliputi :
a. Terlihat cemas
b. Konjungtiva pucat
c. Lidah pucat
d. Sakit dada dan iskemik
PROSEDUR 3. Jenis transfusi yang diberikan pack red cell (PRC) atau sesuai
dengan kondisi pasien serta anjuran dari dokter
4. Isi formulir untuk permintaan darah ke PMI
5. Ambil sempel darah 5 cc dan masukkan ke dalam tabung
secara perlahan yang berisi edta lalu beri label identitas pasien
pada tabung
6. Keluarga diminta membawa sampel darah ke PMI
7. Jika darah sudah tersedia lakukan transfusi dengan cara
a. Baca label pada labu dan cocokkan dengan identitas pasien
b. Gunakan transfusi set
c. Bilas transfusi set dengan NaCl

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Haemodialisa
PENANGANAN PASIEN DENGAN HIPOKALEMIK

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/81/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Suatu keadaan dimana kadar Kalium darah kurang dari batas


PENGERTIAN
normal yaitu dibawah 3 Meq

TUJUAN 1. Mencegah terjadi komplikasi lebih lanjut

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
Tanda dan gejala
1. Kadar kalium dalam darah kurang dari 2
2. Pasien tanpak gelisah
3. Otot lemah
4. Nadi tak teratur
5. Perubahan EKG : T datar, QT panjang, QRS lebar
PROSEDUR
Penatalaksanaan
1. Meningkatkan atau menambah kalium KCl dalam dialisat
2. Menambahkan intake kalium melalui IV atau oral dalam batas
yang terkontrol
3. Monitor EKG
4. Periksa kalium darah pree dan post HD
5. Berikan penyuluhan tentang diet

1. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Rawat Inap
3. Haemodialisa
PEMASANGAN KONDOM KATETER PRIA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/91/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

Tindakan pemasangan kondom kateter pada alat genetalia pria


PENGERTIAN yang masih mampu mengosongkan kandung kemih secara
spontan

1. Mengosongkan kandung kemih pada pasien dengan


penurunan kesadaran
TUJUAN
2. Mengosongkan kandung kemih pada pasien dengan
inkontinensia
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Verifikasi identitas pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Lepaskan pakaian bawah, pasang selimut mandi buka hanya
pada daerah genetalianya saja
6. Lakukan perineal hygine
7. Buka urine bag (hati-hati pertahankan sterilisasi urine bag)
8. Pegang batang penis dengan tangan nondominan. Tangan
dominan memegang kondom dengan perlahan masukkan
PROSEDUR
kondom kebatang penis
9. Sisakan 2,5 – 5 cm ruang antara glen penis dan ujung kondom
10. Pasang perekat elastis dan perekat hanya menyentuh kantong
kondom
11. Hubungkan selang urine bag dengan ujung kondom kateter
12. Gantung urine bag pada sisi tempat tidur. Pastikan urine bag
sejajar pada sisi kiri dan kanan
13. Evaluasi tindakan
14. Lepasan APD
15. Cuci tangan
16. Dokumentasikan di rekam medis pasien

1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. Rekam medis
PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN MEDIK

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/93/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171

1. Standar pelayanan medik adalah standar pelayanan yang


harus diikuti oleh dokter atau dokter gigi dalam
PENGERTIAN menyelenggarakan praktek kedokteran
2. Staf medis fungsional (SMF) adalah paradokter atau dokter gigi
yang berada pada masing – masing unit pelayanan fungsional

TUJUAN 1. Tersedianya standar pelayanan medik


Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Staf dibidang pelayanan medik membantu mengetikkan
draf standar pelayanan dari masing – masing SMF
2. Draf tersebut dikoreksi oleh seluruh staf di SMF, dan
pinalisasi dilakukan oleh dokter spesialis di SMF masing –
masing
3. Koreksi dari dokter spesialis diketikkan lagi oleh staf
bidang pelayanan medik
4. Hasil ketikan kembali dilihat oleh dokter spesialis yang
PROSEDUR
bersangkutan, setelah disetujui diajukan ke kepala rumah
sakit untuk mendapatkan persetujuan
5. Setelah disetujui oleh kepala rumah sakit dibuatkan surat
keputusan penerapan standar pelayanan medik tersebut
di rumah sakit
6. Surat keputusan di sosialisasikan kepada seluruh staf
medik yang ada di rumah sakit
7. Standar tersebut dapat direfisi sesuai dengan keperluan

1. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Rawat Inap
3. IGD
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR

RS TK. III 03.06.01 CIREMAI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


CIREBON SPO/04.01.01/01/I/2021 1 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
Tanggal Terbit :
SPO
15 Agustus 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Tindakan keperawatan kebersihan lingkungan dalam menyiapkan
PENGERTIAN
tempat tidur bagi pasien

1. Menyiapkan tempat tidur agar siap pakai


TUJUAN
2. Memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pasien

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor


KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Letakkan alat tenun di dekat tempat tidur
4. Pasang sprei besar dengan garis tengah lipatan tepat ditengah
kasur atau tempat tidur
5. Atur sisi kedua samping sprei atau tempat tidur
PROSEDUR
6. Dengan sudur 900 lalu masukkan ke bawah kasur
7. Pasang perlak ditengah tempat tidur
8. Pasang sprei kecil diatas perlak
9. Lipat selimut menjadi empat secara terbalik dan pasang bagian
bawah. Masukkan ke bawah kasur
10. Lepaskan APD
11. Cuci tangan
1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis
PENANGANAN PASIEN KEJANG

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/101/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
Kejang adalah perubahan fungsi otak mendadak dan
PENGERTIAN sementara akibat dari aktifitas neuronal yang abnormal dan
sebagai pelepasan listrik serebral yang berlebihan.
TUJUAN Acuan penanganan pasien dengan kejang
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Aturan posisi pasien supine (terlentang miring)
4. Bebaskan jalan nafas
5. Pasang tongue spatel antara kedua rahang
PROSEDUR
6. Beri O2
7. Beri obat anti kejang sesuai advise dokter
8. Evaluasi tentang kondisi pasien
9. Lepaskan APD
10. Cuci tangan
11. Dokumentasikan di rekam medis pasien
1. Rawat Inap
2. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 3. IGD
4. Komite medik
5. Komite keperawatan
PELAYANAN NEBULISASI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. III 03.06.01 CIREMAI
CIREBON SPO/04.01.01/102/I/2021 1/1
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Ciremai
TanggalTerbit :
SPO
26 Januari 2021
dr. Andre Novan
Letkol Ckm NRP. 11010002201171
PENGERTIAN Pemberian inhalasi uap dengan obat menggunakan nebulator
Mengecerkan sekret agar mudah dikeluarkan dan
TUJUAN
melonggarkan jalan napas
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai nomor
KEBIJAKAN KEP/01.04.01.01/01/VII/2020 tentang Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD level 2 untuk ruangan non isolasi dan APD level
3 untuk ruangan isolasi
3. Identifikasi pasien
4. Jelakan prosedur tindakan
5. Atur posisi pasien dalam kondisi duduk atau semi fowler
6. Dekatkan alat nebulator yang sudah terisi obat dengan
PROSEDUR pasien
7. Hidupkan alat nebulator dan ajarkan pasien untuk
menghirup nafas dalam sampai obat habis
8. Matikan nebulator
9. Evaluasi tindakan
10. Lepaskan APD
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan di rekam medis pasien
6. Rawat Inap
7. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 8. IGD
9. Komite medik
10. Komite keperawatan

Anda mungkin juga menyukai