Tangan Mehendi
agatharatu.2021@student.uny.ac.id
ABSTRAK
Relief yang ada di candi barong menjadikan sumber inspirasi untuk membuat karya seni baru pada
motif riasan tangan yang disebut mehendi. Sebuah budaya yang dapat dikaitkan dari relief candi
barong dan motif mehendi terbagi menjadi 3 pandangan. Pertama adalah Unsur Fisik yaitu unsur yang
dapat dirasakan oleh panca indera manusia, seperti halnya relief candi barong dan lukisan mehendi
yang dapat dilihat bentuk dan strukturnya. Kedua merupakan Unsur sistem yaitu dari mana asal mula,
dan aliran keyakinan yang dianut. Candi barong merupakan candi peninggalan hindu yang terletak di
daerah sleman yogyakarta, sedangkan seni menghias tangan mehendi merupakan kebudayaan seni
merias tertua yang berasal dari india, pakistan dan timur tengah dimana mayoritas penduduk memeluk
keyakinan hindu. Kegtiga yakni Unsur pandangan hidup yaitu suatu makna filosofis yang ada
kemudian dijadikan sebuah ide gagasan, pada relief candi barong terdapat beberapa ukiran dan bentuk
yang memiliki makna filosofis tersebut akan diterapkan untuk seni merias tangan mehendi yang
digunakan untuk pengantin dengan pemberian makna dan doa yang lebih dalam untuk calon
pengantin dalam menjalankan bahtera rumah tangga kedepan. Keterkaitan hal tersebut menjadikan
sumber ide yang dapat dikembangkan. Harapan dari tulisan ini adalah dapat menjadikan sebuah
pengetahuan dalam mendalami nilai-nilai dan makna pada motif mehendi yang bersumber dari relief
candi barong.
ABSTRACT
The reliefs in the barong temple are a source of inspiration to create new works of art on hand
makeup motifs called mehendi. A culture that can be attributed to the reliefs of the barong temple and
the mehendi motifs is divided into 3 views. The first is the physical element, which is an element that
can be felt by the five human senses, such as the reliefs of the barong temple and mehendi paintings
that can be seen in their shape and structure. The second is an element of the system, namely where it
comes from, and the flow of beliefs held. Barong Temple is a Hindu heritage temple located in the
Sleman area of Yogyakarta, while the art of decorating the hands of Mehendi is the oldest make-up
art culture originating from India, Pakistan and the Middle East where the majority of the population
embraces Hindu beliefs. The third is the element of a view of life, which is a philosophical meaning
that is then used as an idea, on the reliefs of the Barong temple there are several carvings and shapes
that have philosophical meanings that will be applied to the art of making mehendi hands used for
brides by giving deeper meaning and prayers. for the bride and groom in running the future
household ark. This connection is a source of ideas that can be developed. The hope of this paper is
that it can make knowledge in exploring the values and meanings of the mehendi motifs sourced from
the reliefs of the Barong temple.
Evaluasi (Evaluation)
Tahap evaluasi dilakukan untuk memberi
umpan balik akhir kepada pengguna dan
Gambar 1. Tahapan Model ADDIE pelaku pelukis mahendi, sehingga revisi
(Sumber: Sugihartini & Yudiana, 2018) dibuat sesuai dengan hasil evaluasi atau
Analisis (Analysis) kebutuhan yang belum terpenuhi.
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan
informasi yang dapat dijadikan sebagai Teknik pengumpulan data yang digunakan
inovasi karya, dan karya yang dihasilkan yaitu observasi, studi literasi dan
adalah hiasan tangan mahendi. Tahapan ini dokumentasi. Observasi adalah penelitian
mencakup analisis kebutuhan yang meliputi secara sistematis menggunakan kemampuan
pengidentifikasian masalah, mengidentifikasi indera manusia yang dilakukan secara
sumber ide yang sesuai dengan sasaran, langsung pada objek yang dituju. Pengamatan
pemikiran tentang inovasi yang aka n dilakukan pada saat terjadi tindakan atau
dikembangkan. kegiatan budaya serta dapat pula dilakukan
wawancara untuk mendapatkan hasil data
Perancangan (Design) yang lebih lengkap (Hasanah, 2017).
Kegiatan pada tahap desain adalah
menggambar desain asli dari sumber ide yang Objek materi yang akan diteliti adalah
ditentukan, dengan mengambil beberapa pengembangan motif hiasan tangan mahendi.
bentuk yang akan digunakan di langkah Objek material terletak pada relief kalamakara
selanjutnya. Kegiatan mendesain ini pada candi barong sebagai sumber ide
merupakan proses sistematik dimulai dari pengembangan, dan objek formalnya yaitu
merancang konsep dan konten yang akan makna simbolis pada pengembangan motif
dikembangkan. hiasan tangan mahendi.
Warna dasar pada lukisan mahendi hanya ada Kebudayaan Sebagai Sumber Pandangan
1 warna yaitu warna coklat tua. Penggunaan 1 Hidup
warna disesuaikan dengan relief kalamakara Wujud kebudayaan sebagai sumber
pada candi barong yang memiliki 1 warna pandangan hidup yaitu suatu makna filosofis
juga yaitu warna abu-abu, warna asli bebatuan yang ada kemudian dijadikan sebuah ide
alam pada candi. Warna coklat tua dipilih gagasan. Pada relief candi barong terdapat
beberapa bentuk dan ukiran yang memiliki melalui motif bentuk-bentuk pada relief candi
makna, kemudian diterapkan untuk Barong yang dapat dijadikan inspirasi
mengembangkan seni menghias tangan pengembangan motif hiasan tangan mahendi
mahendi. Pengembangan mahendi tersebut seperti bentuk lingkaran, persegi, segitiga,
diterapkan pada calon pengantin dengan garis lengkung, lurus dap spiral. Kebudayaan
tujuan memberikan doa dan makna yang lebih sebagai sistem yaitu candi Barong merupakan
dalam untuk calon mempelai dalam candi peninggalan hindu yang terletak di
menjalankan kehidupan bahtera rumah daerah Sleman Yogyakarta, sedangkan seni
tangga. menghias tangan mahendi merupakan
kebudayaan seni merias tertua berasal dari
Makna simbol Kalamakara pada candi Barong daerah timur seperti india, pakistan, dan timur
adalah sebagai tolak-bala yaitu menangkal tengah yang mayoritas penduduknya
sesuatu hal buruk yang akan terjadi dari beragama hindu-buddha. Kebudayaan sebagai
sesuatu yang dijaga. Dalam hal ini relief pandangan hidup dari pengembangan motif
kalamakara pada sisi atas relung candi hiasan tangan mahendi yang terinspirasi dari
menggambarkan sedang menjaga bangunan relief Kalamakara merupakan kesamaan
candi agar tetap suci dan terhindar dari makna filosofis mengenai perlindungan dari
marabahaya. Sedangkan lukisan mahendi segaka yang jahat.
memiliki makna menangkal kejahatan dan
membawa nasib baik bagi pemakainya, SARAN
karena selain untuk mempercantik
penampilan, penerapan hiasan tangan Berkaitan dengan simpulan diatas, maka
mahendi juga diyakini dapat melindungi peneliti memberikan saran untuk penelitian
pemakainya dari berbagai gangguan. Dalam yang akan datang bahwa penelitian ini dapan
hal ini hiasan tangan mahendi kerap dijadikan acuan untuk penelitian lebih lanjut.
digunakan oleh calon pengantin, hal ini Bagi instansi pemerintah diharapkan dapat
memiliki maksud supaya penerapan hiasan memberikan sarana bagi seniman pelukis
tangan mahendi dapat mengusir roh-roh tidak mahendi agar tetap melestarikan budaya
baik yang akan menggangu calon pengantin. dalam karya yang sesuai dengan bidangnya.
Bagi pelukis aktif mahendi supaya dapat
SIMPULAN berkembang dengan melihat kekayaan alam
disekitar.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa bentuk yang terdapat pada DAFTAR PUSTAKA
relief Kalamaka di Candi Barong meliputi
bentuk mata, pangkal hidung, kumis, gigi, Arini, M. (2017). 5 Candi di Yogyakarta yang
taring, rahang, dan ragam hias pada telapak Jadi Cagar Budaya Indonesia. Jadi
tangan. Bentuk-bentuk tersebut Berita. https://jadiberita.com/114245/5-
dikembangkan menjadi motif baru dalam candi-di-yogyakarta-yang-jadi-cagar-
hiasan tangan mahendi yang memiliki makna budaya-indonesia.html
sebuah tekad yang kuat, berani, pelindung Ariya, J. (2021). Macam Macam Garis Seni
dari yang jahat, lembut, luwes dan kekal. Rupa. Elevenia Blog.
Latar belakang pengembangan relief https://blog.elevenia.co.id/macam-
Kalamakara pada candi Barong menjadi motif macam-garis-seni-rupa/
ragam hiasan tangan mahendi dapat ditinjau BPCB. (2021). Candi Barong. Balai
melalui tiga pandangan, yaitu unsur fisik, Pelestarian Cagar Budaya Daerah
sistem, dan pandangan hidup. Wujud Istimewa Yogyakarta.
kebudayaan fisik, bentuk yang dapat dilihat https://bpcbdiy.kemdikbud.go.id/cagarbu
daya-candi-barong Sumber Penghidupan). Tadbir: Jurnal
Caunt-Nulton Heather, Alex Morgan, I., & Manajemen Pendidikan Islam, 7(2),
Qureshi, S. S. (2017). Mehendi: for the 154–165.
Inspired Artist. Walter Foster Publishing. https://doi.org/10.30603/tjmpi.v7i2.1125
Dewi, R. S. (2017). Kebudayaan sebagai Maydiantoro, A. (2021). Model-Model
Sistem Kognitif dan Sistem Simbolik. Penelitian Pengembangan (Research and
Galeri Pengetahuan. Development.
http://blog.unnes.ac.id/rarassantikadewi/ Repository.Lppm.Unila.Ac.Id, 10.
2017/09/24/kebudayaan-sebagai-sistem- Putra, K. A. S. U., Anggarini, K. A., Pinandia,
kognitif-dan-sistem-simbolik/ P. P., Putri, E., & Sutriyanti, N. K.
Efrianova, V., Rosalina, L., & Astuti, M. (2021). FILOSOFI BARONG DAN
(2019). Pengembangan Usaha Jasa RELEVANSINYA TERHADAP
Pelaminan dan Rias Pengantin dalam GENERASI MUDA DI BALI. 24(1), 82–
Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya 94.
Saing di Kelurahan Tanjung Pauh http://103.207.96.36:8056/ojs2/index.ph
Kecamatan Payakumbuh Barat Kota p/PJAH/article/download/2183/1612
Payakumbuh. Jurnal Tata Rias Dan Safitri, F. N. (2022). Candi Barong: Sejarah,
Kecantikan, 01(02), 9–21. Letak, Fungsi, dan Kompleks Bangunan.
http://jitrk.ppj.unp.ac.id/index.php/jitrk/a Kompas.Com.
rticle/view/22 https://www.kompas.com/stori/read/202
Haq, I. B. (2019). Henna sebagai Komunikasi 2/05/09/160000079/candi-barong--
Identitas Budaya (Studi Fenomenologi sejarah-letak-fungsi-dan-kompleks-
Pemahaman & Pemaknaan Laki-Laki bangunan?page=all
Pengguna Henna di Kampung Arab Sahid, N. (2016). SEMIOTIKA untuk Teater,
Surabaya). VoxPop, 1(September), 98– Tari, Wayang Purwa, dan Film. Gigih
107. Pustaka Mandiri.
http://voxpop.upnjatim.ac.id/index.php/v Sari, D. N., Muhajir, D. H., & Si, M. (2021).
oxpop/article/view/16 Seni Mehendi Pada Komunitas Seniman
Hartono, J. T. (2021). CANDI BARONG Henna Art Lamongan ( Shalam ). 9(2),
Menanti Senja Ditemani Senyum Para 358–367.
Kala Barong. In Yogyes.com. Seramasara, I. G. N. (2017). Perubahan
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta- Kreativitas Seni Sebuah Proses Simbolis
tourism-object/candi/barong/ Dalam Kategori Sejarah. Mudra Jurnal
Hasanah, H. (2017). TEKNIK-TEKNIK Seni Budaya, 32(2).
OBSERVASI (Sebuah Alternatif Metode https://doi.org/10.31091/mudra.v32i2.10
Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu 8
Sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21. Sugihartini, N., & Yudiana, K. (2018). Addie
https://doi.org/10.21580/at.v8i1.1163 Sebagai Model Pengembangan Media
Koeswanto, B. A. (2022). Candi Barong, Instruksional Edukatif (Mie) Mata
Local Content Bangsa Jawa. Kuliah Kurikulum Dan Pengajaran.
Nusantarapedia Journals. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan
https://nusantarapedia.net/candi-barong- Kejuruan, 15(2), 277–286.
local-content-bangsa-jawa/ https://doi.org/10.23887/jptk-
Mahdayeni, M., Alhaddad, M. R., & Saleh, A. undiksha.v15i2.14892
S. (2019). Manusia dan Kebudayaan Taruan, H. N., & Susandro. (2021). Bentuk
(Manusia dan Sejarah Kebudayaan, dan Makna Lukisan Bertemakan
Manusia dalam Keanekaragaman Ekspresi Wajah Negeriku. Jurnal
Budaya dan Peradaban, Manusia dan Ekspresi Seni Jurnal Ilmu Pengetahuan
Dan Karya Seni, 23 no 1, 229–244.
Ubay, F. (2016). Bentuk dan Makna
tersembunyi dari komponen dalam Logo.
KlopIdea.Com.
http://klopidea.com/bentuk-dan-makna-
tersembunyi-dari-komponen-dalam-logo/
Widayat, R. (2017). Ragam Hias Bangunan
Keraton Surakarta. Dwi-Quantum.