BUDAYA SEBAGAI TUNTUNAN Kelompok 4 1.Aprilia Retnaning Ayu Gumilang 2. Bayu Anugro 3. Daniyatul Huriyyah 4. Latifatun Nafiah 5. Nadya Zhafira Ayumni Topik Mengeksplorasi nilai-nilai luhur sosial budaya di daerah asal dalam upaya menebalkan konteks diri (kekuatan kodrat) peserta didik sebagai manusia dan anggota masyarakat. Hasil Diskusi
Kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) didaerah
kami yang sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang kami pilih dan eksplorasi yakni Kesenian Topeng. Kesenian topeng sudah dikenal dan dimiliki oleh sebagian besar masyarakat di pelosok Nusantara dalam kurun waktu yang telah lama. Topeng dipandang bukan hanya sekedar benda seni saja, tetapi topeng dibuat pada mulanya sebagai penggambaran simbolis untuk menghormati roh nenek moyang. Eksistensi topeng Malang di beberapa daerah tersebut sudah mulai surut. Sampai saat ini wilayah yang masih cukup eksis dalam pelestarian topeng Malang adalah Dusun Kedungmonggo yang merupakan salah satu dari kantong persebaran seni budaya topeng Malang dan dikenal sebagai basis tumbuhnya topeng Malang Topeng malang merupakan identitas masyarakat Kedungmonggo, selain berfungsi sebagai sarana ritual, topeng malang Kedungmonggo juga memiliki fungsi ekonomi. Hal ini dapat dilihat dengan aktifitas perajin topeng saat ini. Mereka tidak hanya membuat topeng untuk keperluan ritual atau pergelaran saja, melainkan juga memproduksi topeng Malang untuk pesanan sebagai sovenir dengan berbagai ukuran dan bentuk. Topeng dipandang bukan hanya sekedar benda seni saja, Religius tetapi topeng dibuat pada mulanya sebagai penggambaran simbolis untuk menghormati roh nenek moyang
Persatuan Topeng malang merupakan identitas masyarakat Malang
Fungsi sosial dari topeng Malang juga terlihat ketika
Gotong-royong digunakan dalam wayang topeng untuk memeriahkan sebuah hajatan yang bersifat kekerabatan, gotong-royong, dan kebersamaan .Jika di implementasikan di pendidikan sekolah tradisi tarian topeng mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu: “Pendidikan adalah tempat menaburkan benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat sekaligus sebagai instrument tumbuhnya unsur peradaban agar kebudayaan dapat kita wariskan pada anak cucu kita di masa depan”. TERIMA KASIH