Anda di halaman 1dari 2

 Sistem Ekonomi Kerakyatan

Dengan referensi buku :


EKONOMI KERAKYATAN
oleh Mubyarto, dkk. Diterbitkan oleh Lembaga Suluh Nusantara (Hal 29-39)
Jika merujuk pada Pasal 33 UUD 1945, Ekonomi Kerakyatan dimaknai sebagai sebuah
sistem perekonomian yang bertujuan untuk merealisasikan kedaulatan rakyat dalam bidang
ekonomi. Dari kedua definisi di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa inti dari Sistem Ekonomi
Kerakyatan adalah terletak pada tujuan kedaulatan rakyat. Singkatnya, Sistem Ekonomi
Kerakyatan adalah suatu sistem perekonomian yang berlandaskan pada ekonomi rakyat sebagai
kekuatannya. Ekonomi rakyat sendiri merupakan kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh rakyat
dengan pengelolaan berbagai sumber daya ekonomi secara swadaya, tergantung pada apa saja
yang dapat mereka usahakan dan kuasai. Aktivitas ekonomi tersebut kemudian diwujudkan
dengan munculnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tiga sektor, yaitu, primer,
sekunder, dan tersier. Sektor primer yang digarap UMKM meliputi pertanian, perikanan, dan
peternakan. Sementara sektor sekunder meliputi pengolahan pascapanen, industri makanan, juga
usaha kerajinan tangan. Terakhir, pada sektor tersier, UMKM dapat menggarap beragam
kegiatan perdagangan dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Ekonomi kerakyatan merupakan terminologi ekonomi yang digunakan Mohammad Hatta
pasca kolonialisme Hindia Belanda. Dengan memperhatikan situasi kondisi sosial ekonomi
peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang pada saat itu menempatkan kaum pribumi dalam
kelas strata sosial paling bawah. Ekonomi kerakyatan diciptakan sebagai cara untuk menjadikan
bangsa pribumi sebagai tuan di negeri sendiri.Konsep ekonomi kerakyatan kemudian dinyatakan
dalam konstitusi Republik Indonesia Pasal 33 UUD 1945, yang menjelaskan secara terperinci
mengenai :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak (harus) dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Selain itu, negara memiliki peran yang sangat besar dalam ekonomi kerakyatan.
Sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34, peran negara dalam sistem
ekonomi kerakyatan antara lain meliputi lima hal sebagai berikut:
1. Mengembangkan koperasi
2. Mengembangkan BUMN
3. Memastikan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
4. Memenuhi hak setiap warga negara untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang
layak

Anda mungkin juga menyukai