Makalah Kel 2 Revisi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

Makalah Presentasi

Geomekanika

CONTOH-CONTOH PEMAKAIAN
PERSAMAAN LANGRANGE

Oleh :
1. AHMAD HIDAYAH ( H061201001 )
2. GUNTUR DWI PUTRA ( H061201045 )
3. DEFINA DAMAYANI ( H061201014 )
4. ALFIRA RAHMADANI ( H061201030 )
5. MERLIA SINDING ( H061201038 )
6. AINUL SYA’BAN ( H061201048 )
7. ABDUL CHOLIS (H061201047 )
8. GERY JIMMIAWAN ( H061201007 )
9. NUR AZIZAH AINI ( H061201033 )
10. NURUL SALSABILA ( H061201070 )
11. SAIFUL RAHMAN ARMIN ( H061201029 )
12. AKBAR DERMAWAN ( H061201010 )

DEPARTEMEN GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persamaan gerak partikel yang dinyatakan oleh persamaan Lagrange dapat


diperoleh dengan meninjau energi kinetik dan energi potensial partikel
tanpa perlu meninjau gaya yang beraksi pada partikel. Energi kinetik
partikel dalam koordinat kartesian adalah fungsi dari kecepatan, energi
potensial partikel yang bergerak dalam medan gaya konservatif adalah
fungsi dari posisi.

Jika didefinisikan Lagrangian sebagai selisih antara energi kinetik dan


energi potensial. Dari prinsip Hamilton, dengan mensyaratkan
kondisi nilai stasioner maka dapat diturunkan persamaan Lagrange.
Persamaan Lagrange merupakan persamaan gerak partikel sebagai fungsi
dari koordinat umum, kecepatan umum, dan mungkin waktu. Kegayutan
Lagrangian terhadap waktu merupakan konsekuensi dari kegayutan
konstrain terhadap waktu atau dikarenakan persamaan transformasi yang
menghubungkan koordinat kartesian dan koordinat umum mengandung
fungsi waktu. Pada dasarnya, persamaan Lagrange ekivalen dengan
persamaan gerak Newton, jika koordinat yang digunakan adalah koordinat
kartesian.

Persamaan lagrange juga sangat berkaitan dalam kehidupan sehari-hari,


seperti gerak benda. Sehingga, makalah ini membahas mengenai contoh-
contoh pemakaian persamaan lagrange.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana contoh-contoh pemakaian persamaan lagrange ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui contoh-contoh pemakaian persamaan lagrange.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Contoh-Contoh Pemakaian Persamaan Lagrange


1. Perusahaan adidas membuat kaos dan sepatu. Perusahaan tersebut telah
membuat model program nonlinier berikut ini untuk menentukan jumlah
optimum sepatu ( x 1) dan tas ( x 2) untuk produksi harian guna memaksimalkan
laba, berdasarkan hambatan mengenai persediaan bahan.
Maksimum Z = $290 x 1 - 7 x 12 + 170 x 2 - 4 x22
Terbatas Pada
40 x 1 + 20 x 2 = 900 ft bahan
Tentukan solusi optimal mdel ini dengan menggunakan metode perkalian
lagrange

JAWAB :
Funsi Lagrange :
L = 290 x 1 - 7 x 12 + 170 x 2 - 4 x22- λ ( 40 x 1 + 20 x 2 - 900)
Diferensiasikan L terhadap x 1 , x 2, dan λ
∂ x 1 = 290 - 14 x 1 - 40 λ...(1)
∂ x 2 ∂ L = 170 - 8 x 2 - 20λ...(2)
𝜕λ ∂ L = - 40 x 1 - 20 x 2 + 900…(3)

Selesaikan ketiga persamaan diatas sekaligus dengan membuat menjadi sama


dengan nol. Hilangkan λ dalam dua persamaan pertama.
290 - 14 x 1 - 40 λ =0
-340 + 16 x 2 + 40 λ = 0
50 - 14 x 1 + 16 x 2 = 0….(4)

Dan
-14 x 1 + 16 x 2 - 50 = 0
-40 x 1- 20 x 2 + 900= 0
-920 x 1 + 13400 = 0

x 1 = 14,56 sepatu
Carilah x 2
40 x 1 + 20 x 2 = 900
40(14,56) + 20 x 2 = 900
x 2= 15,88 tas
Maka
Z = $ 4.392,4

2. Sebuah benda bergerak lurus dengan lintasan seperti digambar. Tentukan


persamaan gerak lagrangrnya!
JAWAB :

Pembahasan :

( )
d ∂L ∂L
dt ∂ x

∂x
=0 dan
d ∂L ∂L

dt ∂ y ∂ y ( )
=0

dengan L=T −U
1
L= m [ ( x ) + ( y ) ]−0
2 2
2
∂L
∂x
=0
∂x

d ∂L
( )
∂ x ' dt ∂ x '
=mx ' '

mx =0=0 maka x =0
∂L
∂y
=0
∂L
∂y
=m y ' →
d ∂L
dt ∂ y ' ( )
=my

my =0 maka y =0
3. Sebuah benda mengalami gerak jatuh bebas. Tentukakanlah persamaa
Lagrangiannya, momentum umumnya, gaya umumnya dan persamaan
geraknya !
JAWAB :

Sebelum kita menyelesaikan soal di atas, kita gambarkan dulu terlebih dahulu
koordinat yang ingin kita gunakan. Gambar di bawah ini adalah gambaran
umum dari beda yang mengalami jatuh bebas.

Dari gambar di atas mari kita tentukan constrain terlebih dahulu pada sistem di
atas. Constrain yang terdapat pada sistem tersebut adalah arah sumbu x dan
arah sumbu z yaitu yang besarnya sama dengan nol.
x=0
z=0
Dan sistem tersebut hanya memiliki satu derajat kebebasan yaitu x. Mari kita
tentukan :
a. Persamaan Lagrangenya :
Dari sistem di atas diperoleh energy kinetic benda yaitu :
1
T = m ẏ 2
2
Untuk energy potensialnya adalah :
V =−mg y
Maka persamaan Lagrangiannya adalah
L=T −V
1 2
L= m ẏ + mgy
2
b. Momentum umumnya :
∂L
=m ẏ
∂ ẏ
c. Gaya umumnya :
d ∂L
( )
dt ∂ ẏ
=m ÿ

d. Persamaan geraknya :
L=T −V
1 2
L= m ẏ + mg y
2
∂L ∂L
=m ẏ =mg
∂ ẏ ∂ ẏ

( )
d ∂L ∂L

dt ∂ ẏ ∂ y
=0

d
¿) - mg = 0
dt
m ÿ - mg = 0
ÿ - g = 0
ÿ = g

4. Pandanglah sebuah partikel bermassa m yang bergerak akibat pengaruh gaya


sentral pada sebuah bidang. Rumuskan persamaan gerak partikel tersebut!
JAWAB :
Misalkan koordinat polat (r , θ) digunakan sebagai koordinar rampatan dan
koordinat cartesian (x.y). Karena energi potensial bergantung pada r (dalam
koordiant polat) maka lebih mudah untuk mengubah T menjadi koordinat
polar. Koordinat polar (r , θ ¿, dan koordinat cartesian (x,y) dapat dihubungkan
melakui :
x = r cos θ y = r sin θ
Energi kinetik partikel dapat ditulis :
1 2 1 1
T = mv = m ( ẋ + ẏ )= m ( ṙ + ṙ θ )
2 2 2 2 2
2 2 2
Energi Potensial oleh gaya sentral
−k
V=
¿¿
Persamaan lagrange untuk sistem ini :
1 k
L=T −V = m ( ṙ 2+ ṙ 2 θ2 ) +
2 r
Persamaan Lagrange :

( )
d ∂L

∂L
dt ∂ q̇ k ∂ qk
=0

Karena gerakan partikel didefinisikan oleh koordinat r dan θ maka kita


subtitusikan q 1=r dan q 2=θ diperoleh :

( )
d ∂L ∂L
dt ∂ ṙ

∂r
=0

dt ( ∂ θ̇ ) ∂ θ
d ∂L ∂L
− =0

Dari kedua persamaan diatas diperoleh :


∂L
=m ṙ
∂ ṙ

( )
d ∂L
dt ∂ ṙ
=m r̈

∂L k
=mr θ̇2− 2
∂ ṙ r
2 2 −k
m r̈ −mr θ̇ =
r2
untuk partikel yang bergeran dalam medan konservatif :

F (r )=
∂V ( r) −∂ −k
∂r
=
∂ r r2 ( )
Jadi : m r̈ 2=mr θ̇ 2+ F r
Dari persamaan Lagrange :
∂L ∂L
=mr θ̇2 =0
∂ θ̇ ∂θ

( )
d ∂L
dt ∂ θ̇
=2 mr ṙ θ̇+ mr 2 θ̈

2
2 mr ṙ θ̇+m r θ̈=0
d
atau : ( mr 2 θ̇ ) = dJ =0
dt dt
Hal ini berarti bahwa J merupakan momentum sudut yang nilainya konstan.
Integrasi persamaan diatas menghasilkan
J=mr2 θ̇=konstan
Berdasarkan persamaan diatas dapat dikatakan bahwa medan konservatif
momentun sudut J, merupakan tetapan gerak.

5. Sebuah partikel bermassa m meluncur pada sebuah bidang miring bermassa M


yang juga dapat bergerak pada permukaan datar yang licin, dimana terdapat 2
derajat kebebasan yaitu x dan x’. tentukan persamaan gerak partikel tersebut.
Penyelesaian:
Ketika partikel bergerak menurungi bidang miring maka bisa digambarkan
menggunakan dengan arah vektornya seperti pada gambar di atas. Sehingga
didapatkan :
Kecepatan balok m :
V mx = ẋ + ẋ ' cos θ
'
V my = ẋ cos θ
Kecepatan bidang miring M :
V mx = ẋ
V my =0
Energi Kinetik dan potensial pada masing-masing bidang :
1 2 1 2 1 2 1 2 ' '
T = M ẋ + m v = M ẋ + m( ẋ + ẋ + 2 ẋ ẋ cos θ)
2 2 2 2
V =−mgx ' sin θ
Maka persamaan lagrangiannya adalah
L=T −V
1 1 1 1
L= M ẋ2 + m v 2= M ẋ 2 + m ( ẋ 2 + ẋ ' +2 ẋ ẋ ' cos θ ) +mgx ' sin θ
2 2 2 2
Persamaan gerak lagrange pada bidang miring
∂L
∂x
=0→
d ∂L
dt ∂ ẋ ( )
( )
d ∂L d '
= m ẋ +m ẋ cosθ+ M ẋ
dt ∂ ẋ dt
¿ m ẍ +m ẍ' cosθ+ M ẍ
( m+ M ) ẍ +m ẍ ' cosθ=0 …(1)
Persamaan gerak Lagrange pada balok :
∂L
=mg sin θ
∂x '

( )
d ∂L d
= m ẋ ' +m ẋ cosθ
dt ∂ ẋ ' dt
¿ m ẍ ' +m ẍ cosθ atau m¿
ẍ ' =g sin θ− ẍ cosθ …( 2)
Untuk mendapatkan ẍ maka subtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1)
menghasilkan :
−mg sinθ cosθ
ẍ= 2
…(3)
M + msin θ
Untuk mendapatkan ẍ ' maka subtitusikan persamaan (3) ke persamaan (2)
menghasilkan :
−( M +m ) g sin θ
ẍ ' = …(4 )
M + msin2 θ
Dengan menyelesaikan ẍ dan ẍ ’ diperoleh percepatan ẍ dan ẍ ’ :
−mg sinθ cosθ
ẍ=
M + msin 2 θ
−( M +m ) g sin θ
ẍ ' = 2
M + msin θ

6. Sebuah benda mengalami gerak peluru. Tentukan Persamaan Lagrangiannya,


momentum umumnya, gaya umumnya dan Persamaan geraknya !
JAWAB :

Sebelum kita menyelesaikan soal di atas, mari kita tentukan terlebih dahulu
koordinat yang ingin kitagunakan. Koordinat tersebut kita gambarkan sebagi
berikut
Dari gambar diatas, constain diberikan sistem hanya satu yaitu sumbu z = 0.
Derajat kebebasan pada sistem tersebut adalah sumbu x dan t. sehingga dapat
kita tentukan energi kinetik potensial sistem yaitu
1 2 2
T = m( ẋ + ẏ )
2
V =mgy
(Catatan : Pada sumbu x benda tidak memiliki energi potensial)
Sehingga dapat ditentukan :
Persamaan Lagrangiannya :
L=T −V
1
L= m ( ẋ + ẏ ) −mgy
2 2
2
Momentum umumnya
∂L ∂L
p x= =m ẍ p y = =m ÿ
∂ ẋ ∂ ẏ
Gaya umumnya :

Q x= ( )d ∂L d
= ( m ẋ )=m ẍ
dt ∂ ẋ dt

Q = ( ) = ( m ẏ )=m ÿ
d ∂L d
y
dt ∂ ẏ dt
Persamaan geraknya
1
L= m ( ẋ + ẏ ) −mgy
2 2
2
∂L ∂L
=m ẋ , =m ẏ
∂ ẋ ∂ ẏ
∂L ∂L
=0 , =−mg
∂x ∂y

( )
d ∂L ∂L
dt ∂ ẋ

∂x
=0 ,
d ∂L ∂L
dt ∂ ẏ( )
− =0
∂y
d d
( m ẋ )−0=0 , ( m ẏ ) +mg=0
dt dt
m ẍ =0 , m ÿ +mg=0
ẍ=0 , ÿ + g=0
ÿ=−g

7. partikel dalam potensial pusat


Sebuah partikel bermassa m bergerak dalam R3 di bawah gaya pusat
−dV
F (r )= ,
dr
dalam koordinat bola, jadi :
( x , y , z )=( r cos ( ϕ ) sin ( θ ) , r sin ( ϕ ) sin ( θ ) , r cos ( θ ) ) .
Temukan Lagrangian dari prinsip pertama, dalam (r,θ ,ϕ ) dan turunan waktu
nya masing-masing.
Oleh karena itu :
Tunjukkan bahwa h, didefinisikan oleh h = mr2ϕ̇ sin2(θ) adalah konstanta dari
gerakan dan turunkan dua persamaan gerak lainnya.
JAWAB :

m 2 2 2
Energi kinetiknya adalah T = ( ẋ + ẏ + ż ) .Kita mengsubtitusi :
2
x=r sin ( θ ) cos ⁡(ϕ ),
y=r sin ( θ ) sin ⁡(ϕ ),
z=r cos (θ).
Dengan membedakan ini, mensubtitusikannya ke T, dan
menyederhanakannya, kita memperoleh :
m 2 2 2 2 2
T= ( ṙ +r θ̇ +r sin ( θ ) ϕ̇2 ) .
2
Energi potensialnya adalah V(r), jadi Lagrangian nya adalah :
m 2 2 2 2 2
L=T −V = ( ṙ +r θ̇ + r sin ( θ ) ϕ̇ 2 ) −V ( r ) .
2
Karena Lagrangian ini tidak bergantung pada ϕ ; jadi persamaan EL yang
sesuai adalah :
d ∂L ∂L
= =0.
dt ∂ ϕ̇ ∂ ϕ
∂L 2 2
Karena h= =m r ϕ̇ sin ( θ ) adalah konstanta gerak. Radial persamaannya
∂ ϕ̇
adalah :
d
( m ṙ ) =mr ( θ̇ 2+ sin2 ( θ ) ϕ̇2 ) −V ' ( r ) ,
dt
maka, persamaan θ nya adalah :
d
( mr 2 θ̇ ) =mr 2 sin ( θ ) cos ( θ ) ϕ̇ 2 .
dt

Anda mungkin juga menyukai