Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN EKONOMI

“STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH”

DOSEN PENGAMPU :

Novia Sri Dwijayanti S.Pd. M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Dhea Melviyanti Putri (A1A121068)


2. Dini Sapara (A1A121087)
3. Diah Ayu Saputri (A1A121085)
4. Ginanti Rahmadini (A1A121013)
5. Liestia Tri Putri (A1A121038)
6. Mutia Nur Arisa (A1A121104)
7. Tri Wati Markhamah (A1A121160)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH” ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan dalam susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata saya meminta semoga makalah mengenai“STRATEGI PEMBELAJARAN


BERBASIS MASALAH” ini bisa memberi manfaat ataupun inpirasi untuk pembaca.

Jambi, 30 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .................................................................................................................. 1


1.2 Tujuan .............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah .......................................................3


2.2 Konsep Dasar dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah .....................4
2.3 Sintaks Startegi Pembelajaran Berbasis Masalah ...........................................................5
2.4 Hakikat Masalah dan Metode Yang Digunakan Dalam Strategi Pembelajaran Berbasis
Masalah ..................................................................................................................................7
2.5 Tahapan-tahapan Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ...........................9
2.6 Evaluasi Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ..........................................................12
2.7 Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah..............................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................14


3.2 Saran ...............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran berbasis masalah.dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaranyang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara
ilmiah. Modelini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu dan
meningkatkanketerampilan berpikirkritis dan menyelesaikan masalah, serta mendapatkan
pengetahuankonsep-konsep penting. Pendekatan ini mengutamakan proses belajar dimana
tugas guruharus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan
mengarahkan diri.
Dalam penerapan Strategi berbasis Masalah guru memberikan kesempatan kepada
siswauntuk menetapkan topik masalah , walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan
apayang harus dibahas. Proses pembelajaran diarahkan agar siswa mampu
menyelesaikanmasalah secara sistematis dan logis.
Perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif tetapi juga aspek afektif
dan psikomotor melalui penhayatan secara internal akan problem yang dihadapi. SPBM
diharapkan dapat memberikan latihan dan kemampuan setiap individu untuk
dapatmenyelesaikan masalah yang dihadapi.
Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM merupakan salah
satustrategi yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran. !idak sedikit
siswayang mengambil jalan pintas, mislnya dengan mengonsumsi obat-obat terlarang atau
bahkan bunuh diri hanya gara-gara tidak sanggup memecahkan masalah. Dilihat dari aspek
psikologi belajar SPBM bersandarkan kepada psikologi kognitif yang berangkat dari
asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
Dilihat dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai arena atau wadah untuk
mempersiapkan anak didik agar dapat hidup di masyarakat, maka SPBM merupakan
strategi yang memungkinkan dansangat penting untuk dikembangkan. hal ini disebabkan
pada kenyataannya setiap manusiaakan selalu dihadapkan kepada masalah, dari mulai
masalah sederhana sampai kepadamasalah yang kompleks. Dilihat dari konteks perbaikan
kualitas pendidikan, maka SPBM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat
digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu strategi pembelajaran berbasis masalah?
2. Bagaimana konsep dasar dan karakteristik strategi pembelajaran berbasis masalah?
3. Apa saja sintaks dalam Strategi Berbasis Masalah?
4. Apa hakikat masalah yang ada dalam strategi pembelajaran berbasis masalah?
5. Bagaimana tahapan-tahapan strategi pembelajaran berbasis masalah?
6. Apa keunggulan dan kelemahan strategi pembelajran berbasis masalah?

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam rangka proses pembelajaran tentu kita sebagai seorang pendidik harus
mengetahui strategi pembelajaran seperti apa yang cocok diterapkan dalam prses
pembelajaran. Dalam hal ini setelah membahas strategi pembelajaran berbasis masalah ini
kita dapat memahami strategi pembelajaran berbasis masalah itu seperti apa, dalam kondisi
seperti apa strategi ini cocok diterapkan, dan bagaimana konsep dasar serta karakteristik
strategi pembelajaran masalah ini. Selain itu juga kitadapat memahami tahapan-tahapan
untuk melaksanakan strategi pembelajaran berbasis masalah sertadapat mengetahui
keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran berbasis masalah ini, agar dalam prose
pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Ada berbagai
macam strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru saat melakukan pembelajaran, salah
satunya yaitu strategi pembelajaran berbasis masalah.

Strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) dapat diartikan sebagai rangkaian


aktifitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah (Sanjaya, 2007).

Munculnya SPBM merupakan cerminan pandangan John Dewey sebagai tokoh


penyusun teori pendidikan progresif yang menyatakan tidak ada hal di dalam filosof
pendidikan progresif yang lebih bermakna daripada penekanannya terhadap makna penting
partisipasi peserta didik di dalam penyusunan tujuan yang mengarahkan kegiatannya di dalam
proses pembelajaran.

Pembelajaran Berbasis Masalah yang berasal dari bahasa Inggris Problem-based


Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan menyelesaikan suatu
masalah, tetapi untuk menyelesaikan masalah itu peserta didik memerlukan pengetahuan baru
untuk dapat menyelesaikannya. Pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem-based
learning / PBL) adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan
pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi
peserta didik, dan memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang lebih
realistik (nyata).

Pembelajaran Berbasis Masalah menyarankan kepada siswa untuk mencari


ataumenentukan sumber-sumber pengetahuan yang relevan. Pembelajaran berbasis masalah
memberikan tantangan kepada siswa untuk belajar sendiri. Dalam hal ini, siswa lebih diajak
untuk membentuk suatu pengetahuan dengan sedikit bimbingan atau arahan guru sementara
pada pembelajaran tradisional, siswa lebih diperlakukan sebagai penerima pengetahuan
yangdiberikan secara terstruktur oleh seorang guru.

3
Untuk mencapai hasil pembelajaran secara optimal, pembelajaran dengan
pendekatanPembelajaran Berbasis Masalah perlu dirancang dengan baik mulai dari penyiapan
masalahyang yang sesuai dengan kurikulum yang akan dikembangkan di kelas,
memunculkanmasalah dari siswa, peralatan yang mungkin diperlukan, dan penilaian yang
digunakan.Pengajar yang menerapkan pendekatan ini harus mengembangkan diri melalui
pengalaman mengelola di kelasnya, melalui pendidikan pelatihan atau pendidikan formal yang
berkelanjutan.

Oleh karena itu, pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif
untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk
memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan
merekasendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk
mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks.

2.2 Konsep Dasar dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Berbasis


Masalah

SPBM dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada prose
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3 ciri utama SPBM, yaitu:

a. Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya


dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan siswa hanyasekedar mendengarkan, mencatat
kemudian menghafal materi pelajaran, akantetapi melalui strategi pembelajaran berbasis
masalah siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya
menyimpulkannya.

b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran


berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. $rtinya,
tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran

.c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif.
Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris,sistematis artinya berpikir ilmiah
dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian
masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

4
Bentuk mengimplementasikan SPBM, guru perlu memilih bahan pelajaran yang
memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan. Permasalahan tersebut bisa diambil dari buku
teks atau dari sumber-sumber lain misalnya dari peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar,
dari peristiwa dalam keluarga atau dari peristiwa kemasyarakatan.

➢ Manakala guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekedar dapat mengingat materi
pelajaran, akan tetapi menguasai dan memahaminya secara penuh.
➢ Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan ketrampilan berpikir rasional
siswa,yaitu kemampuan menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan yang dimiliki
dalamsituasi baru, mengenal adanya perbedaan antara fakta dan pendapat,
sertamengembangkan kemampuan dalam membuat judgment secara objektif
➢ Manakala guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah
sertamembuat tantangan intelektual siswa
➢ Jika guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya
➢ Jika guru ingin agar siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari
dengankenyataan dalam kehidupannya (hubungan antara teori dengan kenyataan).

2.3 Sintaks Startegi Pembelajaran Berbasis Masalah

Tabel 26. Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah


Fase Indikator Aktifitas / Kegiatan Guru
1 Orientasi siswa Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
kepada masalah menjelaskan logistic yang diperlukan,
pengajuan masalah, memotivasi siswa
terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah
yang dipilihnya.
2 Mengorganisasika Guru membantu siswa mendefenisikan dan
n siswa untuk mengorganisasikan tugas belajar yang
belajar berhubungan dengan masalah tersebut.
3 Membimbing Guru mendorong siswa untuk
penyelidikan mengumpulkan informasi yang sesuai,
individual maupun melaksanakan eksperimen, untuk mendapat
kelompok penjelasan pemecahan masalah.
4 Mengembangkan Guru membantu siswa dalam merencanakan
dan menyajikan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
hasil karya laporan, video, model dan membantu mereka
untuk berbagai tugas dengan
kelompoknya.
5 Menganalisis dan Guru membantu siswa melakukan refleksi
mengevaluasi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka
proses pemecahan dalam proses-proses yang mereka gunakan.
masalah

5
Menurut Agnew (2001), dengan menerapkan pembelajaran berbasis masalah siswa akan
belajar secara mendalam untuk memahami konsep dan mengembangkan keterampilan, siswa
berpartisipas dan saling memotivasi dalam pembelajaran. PBL tidak hanya memberi pengaruh
berupa keuntungan menyelesaikan satu pelajaran saja namun juga pelajaran lain yang ada di
dalam kurikulum sekaligus bermanfaat untuk mengasah “Life Long Education”.

Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya;

a. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi
pelajaran.

b. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta memberikan


kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi peserta didik.

c. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.

d. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik bagaimana mentrasfer pengetahuan


mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

e. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan


pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

f. Melalui pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai peserta didik.

g. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir


kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan
baru.

h. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada peserta didik untuk


mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

i. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat peserta didik untuk secara terus
menerus belajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran berbasis masalah
harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini guru
membimbing peserta didik pada kesadaran adanya kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh

6
manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang harus dicapai oleh peserta didik, pada
tahapan ini adalah peserta didik dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi
dari berbagai fenomena yang ada.

Disamping keunggulannya, model ini juga mempunyai kelemahan, yaitu :

a. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.

b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup


waktu untuk persiapan.

Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

2.4 Hakikat Masalah dan Metode Yang Digunakan Dalam Strategi


Pembelajaran Berbasis Masalah

A. HAKIKAT MASALAH YANG DIGUNAKAN DALAM STARTEGI


PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Masalah dalam pembelajaran berbasis masalah adalah masalah yang bersifat terbuka.
Artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti, setiap orang bisa berbeda, memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data
secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Tujuannya adalah kemampuan
peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, sistematis dan logis untuk menemukan alternatif
pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap
ilmiah.

Hakikat masalah dalam pembelajaran berbasis masalah adalah gap atau kesenjangan
antara situasi nyata dan kondisi yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan
apa yang diharapkan. Kesenjangan tersebut bisa dirasakan dari adanya keresahan,
keluhan,kerisauan atau kecemasan. Oleh karena itu maka materi pelajaran atau topik tidak
terbatas pada materi pelajaran yang bersumber pada buku saja, akan tetapi juga dapat
bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Di bawah
ini beberapakriteria pemilihan bahan pelajaran dan pembelajaran berbasis masalah:

7
➢ Bahan pelajaran harus mengandung isu-isu konflik (conflic issue) yang bisa bersumber
dari berita, rekaman vidio dan yang lainnya.
➢ Bahan yang dipilih adalah bahan yang bersiofat familiar dengan peserta didik,sehingga
peserta didik dapat mengikutinya dengan baik.
➢ Bahan yang dipilih adalah bahan yang berhubungan dengan orang banyak (Universal)
sehingga terasa manfaatnya.
➢ Bahan yang dipilih merupakan bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi
yangharus dimilki peserta didik sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
➢ Bahan yang dipilih sesuai dengan minat peserta didik sehingga setiap peserta didik
merasa perlu untuk mempelajarinya.

Perbedaan antara strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dengan strategi pembelajaran berbasis
masalah (SPBM) meliputi: pada jenis masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam
pembelajaran.

Masalah dalam SPI adalah masalah yang bersifat tertutup. Artinya, jawaban darisemua
masalah sudah itu sudah pasti, oleh sebab itu jawaban dari masalah yang dikaji itu sebenarnya
guru sudah mengetahui dan memahaminya, namun guru secara tidak langsung
menyampaikannya kepada siswa. Dalam SP9 tugas guru pada dasarnya adalah menggiring
siswa melalui proses tanya jawab pada jawaban yang sebenarnya sudah pasti. Tujuan yangingin
di capai oleh SPI adalah menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa tantang jawaban dari suatu
masalah.

B. METODE YANG DIGUNAKAN DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN


BERBASIS MASALAH

1. Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan interaksi antara mahasiswa-mahasiwa, atau mahasiswa dengan


pengajar untuk menganalisis, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan
tertentu. Untuk menggunakan metode ini, pengajar harus:

• Menyediakan bahan, topik atau masalah yang akan didiskusikan.


• Menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas atau memberikan setudy
khusus pada peserta didik sebelum menyelenggarakan diskusi.
• Menugaskan peserta didik untuk menjelaskan, menganalisis dan meringkas.e.

8
• Membimbing diskusi, tidak memberi ceramah.
• Awas kepada kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan dengan kebingungan.

2. Metode Sumbang Pendapat atau Sumbang Saran (brainstorming)

Metode sumbang saran merupakan proses penampungan pendapat dari peserta didik
tanpa evaluasi terhadap kualitas pendapat tersebut. Bila menggunakan metode ini guru
tidak boleh berorientasi terhadap hasil metode tersebut tetapi terhadap pendekatannya yaitu
mendorong keberanian peserta didik memunculkan pendapatnya tanpa takut disalahkan.

3. Metode Study Kasus

Metode study kasus berbentuk penjelasan tentang maslah, kejadian, atau situasi
tertentu,kemudian peserta didik ditugaskan mencari alternatif pemecahannya.

2.5 Tahapan-tahapan Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Tabel 1. Tahapan-Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah

No Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Pembelajaran
- Berusaha menemukan
- Memberikan permasalahan permasalahan dengan cara
yang diangkat dari latar melakukan kajian dan
kehidupansehari-hari siswa. analisis secara cermat
Berikan masalah terhadap
yang bersifat tidak permasalahan yang
Menemukan
1. terdefinisikan
Masalah diberikan.
dengan jelas (illdefined)
- Melakukan analisis
terhadap fakta sebagai dasar
- Memberikan sedikit fakta di dalam Menemukan
seputar konteks permasalahan permasalahan.

-Mendorong dan membimbing


siswa untuk menggunakan - Berusaha mendefinisikan
Mendefinisikan permasalahan dengan
2. kecerdasan interpersonal dan
masalah menggunakan parameter
kemampuan awal (prior
knowledge) untuk memahami yang jelas.
Masalah.

9
-Membimbing siswa secara
bertahap untuk mendefinisikan
masalah.
-Melakukan pengumpulan
fakta dengan menggunakan
pengalaman-pengalaman
yang sudah diperolehnya.

-Melakukan pencarian
informasi dengan berbagai
cara serta dengan
-Membimbing siswa untuk menggunakan kecerdasan
melakukan pengumpulan fakta. majemuk yang dimiliki.

-Membimbing siswa melakukan -Melakukan pengelolaan/


Mengumpulkan
3. pencarian informasi dengan pengaturan informasi
Fakta
berbagai cara/ metode. (information management)
-Membimbing siswa melakukan yang telah diperoleh, dengan
pengelolaan informasi. berpatokan pada:
a. know, yaitu informasi apa
yang diketahui.
b. need to know, yaitu
informasi apa yang
dibutuhkan.
c. need to do, yaitu apa yang
akan dilakukan dengan
informasi yang ada.

-Membimbing siswa untuk


-Membuat hubungan-
menyusun jawaban/ hipotesis
hubungan Antar berbagai
(dugaan sementara) terhadap
fakta yang ada.
permasalahan yang dihadapi.
-Menggunakan berbagai
-Membimbing siswa untuk
kecerdasan majemuk untuk
menggunakan kecerdasan
Menyusun menyusun hipotesis.
majemuk dalam menyusun
4. Hipotesis
hipotesis.
(Dugaan -Menggunakan kecerdasan
Sementara) interpersonal untuk
-Membimbing siswa untuk
mengungkapkan
menggunakan kecerdasan
pemikirannya.
interpersonal dalam
mengungkapkan pemikirannya.
-Berusaha menyusun
beberapa
-Membimbing siswa untuk
jawaban sementara.
menyusun alternatif jawaban
sementara.
-Melakukan penyelidikan
5. Melakukan
terhadap data dan informasi
penyelidikan -Membimbing siswa untuk
yang telah diperoleh.

10
melakukan penyelidikan
terhadap informasi dan data -Dalam melakukan
yang telah diperolehnya. penyelidikan siswa
menggunakan kecerdasan
-Dalam membimbing siswa majemuk yang dimilikinya
melakukan penyelidikan, guru untuk memahami dan
membuat struktur belajar yang member makna data dan
memungkinkan siswa dapat informasi yang ada.
menggunakan berbagai cara
untuk mengetahui dan
memahami dunianya.

Menyempurnakan -Membimbing siswa melakukan


-Melakukan penyempurnaan
6. permasalahan penyempurnaan terhadap
masalah yang telah
yang telah masalah yang telah
dirumuskan
didefinisikan didefinisikan
Menyimpulkan
-Membimbing siswa untuk -Membuat kesimpulan
alternatif
7. menyimpulkan alternatif alternative pemecahan
pemecahan
pemecahan masalah secara masalah secara
masalah secara
kolaboratif kolaboratif
kolaboratif
Melakukan
pengujian hasil -Membimbing siswa melakukan -Melakukan pengujian hasil
8. (solusi) pengujian hasil (solusi) (solusi) pemecahan
pemecahan pemecahan masalah. masalah.
masalah

Sesuai dengan tujuan SPBM, yaitu untuk menumbuhkan sikap ilmiah dari beberapa
bentuk SPBM yang dikemukakan para ahli, maka secara umum SPBM dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut, yaitu:

1. Tahap Pendahuluan

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, mengemukakan menjelaskan alat bahan, dan sumber
belajar yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
yang dipilihnya.

2. Tahap Kegiatan Inti

• Guru membantu siswa mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang


berhubungan dengan masalah tersebut
• Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya.

11
• Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya sesuai seperti Laporan,
video, dan model serta membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.

3. Tahap Penutup

Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-
proses yang mereka gunakan.

2.6 Evaluasi Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Seperti yang telah disebutkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah tidak
dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.
Dalam pembelajaran berbasis masalah, perhatian pembelajaran tidak hanya pada perolehan
pengetahuan deklaratif, tetapi juga perolehan pengetahuan prosedural. Oleh karena itu
penilaian tidak cukup hanya dengan tes. Penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model
pembelajaran berbasis masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa
sebagaihasil penyelidikan mereka. Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan
siswatersebut, penilaian itu antara lain asesmen kenerja, asesmen autentik dan portofolio.
Penilaian proses bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan
masalah melihat bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilan. Karena
problema dalam kehidupan nyata bersifat dinamis sesuai perkembangan jaman dan
konteks/lingkungannya, maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang memungkinkan
siswa secara aktif mengembangkan kemampuannya untuk belajar (Learning how to learn).
Dengan kemampuan atau kecakapan tersebut diharapkan siswa akan mudah beradaptasi.

2.7 Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

1. Keunggulan

Sebagai suatu strategi pembelajaran, SPBM memiliki beberapa keunggulan,diantaranya:

- Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran.
- Pemecahan masalah (problem solving) dapat menentang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
- Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatakan aktivitas pembelajaran
siswa.

12
- Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana transfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
- Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa untuk mengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka
lakuakan.Pemecahan masalah dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik
hasil maupun proses belajarnya
- Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisa memperlihatkan kepada siswa
bahwasetiap mata pelajaran (Matematika, IPS, Sejarah,dll) pada dasarnya merupakan
cara berpikir dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar
belajar dari guru atau dari buku - buku saja..
- Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan dan disukai
siswah.
- Pemecahanan masalah (problem solving) dapat mengembangkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan d
engan pengetahuan baru.
- Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata
- Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan minat siswa untuk
secaraterus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir

2. Kelemahan

- Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan
untuk mencoba.
- Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup
waktuuntuk persiapan.
- Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang
sedangdipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

13
BAB III

PENUTUP

1.1Kesimpulan

Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktifitas


pembelajaranyang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah
yang disajikan oleh guru kepada peserta didik. Pembelajaran berbasis masalah adalah strategi
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta
didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis-analitis-sistematis-logis (divergent) dan
keterampilan pemecahan masalah serta memperoleh pengetahuan dan konsep esensial
darimateri pelajaran yang diberikan guru.

Strategi pembelajaran berbasis masalah harus dimulai dengan kesadaran adanya


masalahyang harus dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada kesadaran
adanyakesenjangan atau apa yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial dan guru
harus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan.
Kemampuan yang harus dicapai oleh siswa, pada tahapan ini adalah siswa dapat menentukan
atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada.

1.2Saran

1. Mengingat model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terbukti dapat
meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa, maka guru sebaiknya dapat menerapkannya
dalam kegiatan pembelajaran khususnya materi Pkn.

2. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah (problem


based learning) diperlukan persiapan yang matang, maka guru diharapkan dapat menentukan
atau memilih materi dan kelas serta jumlah siswa yang benar-benar cocok dengan model
pembelajaran tersebut, agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan diperoleh hasil yang
maksimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11928211/Strategi_Pembelajaran_Berbasis_Masalah

https://www.google.com/search?q=sintaks+strategi+berbasis+masalah&sxsrf=ALiCzsb
DeUiEpPMPmY5TtoLQyLsMDMoBWg%3A1661869978498&ei=mh8OY8uJHvGA3L
UP7t-
9qAM&oq=sintaks+strategi+berbasis&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAEYBDIFCCEQoAEy
BQghEKABMgUIIRCgATIFCCEQoAEyCAghEB4QFhAdMggIIRAeEBYQHTIICCE
QHhAWEB0yCAghEB4QFhAdMggIIRAeEBYQHToHCCMQ6gIQJzoECCMQJzoEC
AAQQzoICAAQgAQQsQM6CwgAEIAEELEDEIMBOgUIABCABDoFCC4QgAQ6Cg
gAELEDEIMBEEM6CAgAEB4QDxAWOgYIABAeEBY6BwghEKABEAo6BAghEBV
KBAhBGABKBAhGGABQrgdY878BYJ_hAWgEcAF4AoABhgWIAZI6kgELNS43Lj
MuMy41LjOYAQCgAQGwAQrAAQE&sclient=gws-wiz

15

Anda mungkin juga menyukai