Berita 1
Opini :
Sumber : https://money.kompas.com/read/2022/08/11/223000426/perkuat-bisnis-
farmasi-digital-lifepack-dapat-suntikan-dana-rp-103-3-miliar
Berita 2
Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dr Dra Lucia Rizka Andalusia, Apt,
MPharm, MARS mengatakan, kekayaan sumber daya hayati Indonesia selama ini
belum dimanfaatkan secara optimal. Diketahui sumber daya tersebut potensial
dalam bidang farmasi.
Besarnya ketergantungan industri farmasi nasional pada bahan baku impor jadi
tantangan tersendiri dalam mencapai ketahanan kesehatan nasional.
"Hal ini diharapkan dapat menjadi peluang untuk mengurangi impor bahan baku
dan menghasilkan substitusinya terutama bagi bahan baku natural asli Indonesia,”
ujar Rizka pada pembukaan Business Matching di Bali, Rabu (24/8).
Output yang diharapkan yaitu terjadi sinergitas lintas sektor dalam penyediaan
bahan baku maupun produk yang terstandar untuk mendukung kemandirian bahan
baku natural. Kemudian outcome dari kegiatan ini diharapkan adanya kerja sama
antara P4TO dan PED dengan industri dan usaha bidang obat tradisional dan
kosmetika dalam penyediaan BBN terstandar.
Opini :
Upaya kemenkes untuk merintis kemandirian bahan baku sediaan farmasi sudah
tepat. di indonesia sendiri banyak sekali keragaman hayati, mikoorganisme, dan
biota laut, yang sangat berpotensi bagi pengembangan obat. Karena selagi masih
banyak bahan untuk mengembangkan obat obatan dari sumberdaya yang ada di
indonesia ini harus bisa dimanfaatkan, untuk mengurangi impor mengimpor obat
obatan dari luar negeri. Sehingga industri farmasi nasional tidak perlu lagi
bergantung kepada bahan baku impor untuk bisa mencapai ketahanan kesehatan
nasional
Sumber : https://www.liputan6.com/health/read/5054300/upaya-kemenkes-
optimalkan-penggunaan-sumber-daya-hayati-ri-untuk-bahan-baku-farmasi