Disusun oleh:
Resturafid Maidayu Kaunang
20160340017
1
DESAIN TEMPAT PRAKTIK
DOKTER GIGI
2
Konsep Four-Handed Dentistry
Telah dikembangkan suatu konsep kerja tim (1 dokter dan
1 asisten) Finkbeinr BL (2000)
Konsep Four Handed Dentistry telah diadopsi oleh para
produser pembuatan dental unit, sehingga saat ini seluruh
dental unit yang dibuat selalu dilengkapi dengan sisi
Dental Asistant disebelah kiri pasien.
konsep Four Handed Dentistry menjadi dasar dalam
desain tata letak penempatan alat kedokteran gigi.
Diharapkan dapat mencegah terjadinya gangguan
musculoskeletal Manji I. (1992)
4 Zona dalam four handed dentistry:
Static zone : daerah tanpa pergerakan dokter gigi dan
perawat gigi, untuk menaruh meja yang berisikan alat
yang ditakuti pasien. Posisi jam 11 – 2
Assistance zone : daerah pergerakan perawat gigi untuk
memegang saliva ejector, LC dll. Posisi jam 2 – 4
Transfer zone : daerah tempat pertukaran alat dari dokter
gigi ke perawat gigi atau sebaliknya. Posisi jam 4 – 8
Operator zone : daerah tempat pergerakan dokter gigi.
Posisi jam 8 - 11
3
4
Selain pergerakan yang terjadi di seputar Dental Unit, pergerakan
lain yang perlu diperhatikan ketika membuat desain tata letak alat
adalah
pergerakan Dokter Gigi, Pasien, dan Perawat Gigi di dalam
ruangan maupun antar ruangan.
Jarak antar peralatan serta dengan dinding bangunan perlu
diperhitungkan untuk memberi ruang bagi pergerakan Dokter
Gigi, Perawat Gigi, dan Pasien ketika masuk atau keluar
Ruang Perawatan, mengambil sesuatu dari Dental Cabinet,
serta pergerakan untuk keperluan sterilisasi
Ukuran minimal Ruang Perawatan untuk satu Dental Unit
adalah 2,5 X 3,5 Meter, dalam ruangan ini dapat dimasukan
satu buah Dental Unit, Mobile Cabinet, serta dua buah Dental
Stool
Pada saat posisi rebah panjang Dental Unit adalah sekitar 1,8-
2 Meter.
Di belakang Dental Unit diperlukan ruang sebesar 1 Meter
untuk Operator’s Zone dan Static Zone, oleh karena itu jarak
ideal antara ujung bawah Dental Unit dengan dinding
belakang atau Dental Cabinet yang diletakkan di belakang
adalah 3 Meter
Jarak antara ujung bawah Dental Unit dengan dinding depan
minimal 0,5 Meter.
Dental Unit umumnya memiliki lebar 0,9 Meter, bila Tray
dalam kondisi terbuka keluar maka lebar keseluruhan
umumnya 1,5 Cm.
Jarak dari tiap sisi minimal 0,8 Meter untuk pergerakan di
Operator’s Zone dan Asistant’s Zone.
5
Mobile Cabinet sebagai tempat menyimpan bahan dan alat
yang akan digunakan pada saat perawatan diletakan di Static
Zone.
Zona ini tidak akan terlihat oleh pasien dan terletak dianatara
Operator’s Zone dan Assistant Zone sehingga baik Dokter
Gigi maupun Perawat Gigi akan dengan mudah mengambil
bahan maupun alat yang diperlukan dalam perawatan.
Faktor “place” dapat mempengaruhi keinginan pelanggan
untuk berkunjung sebesar 50 % dibandingkan dengan faktor
lain
Faktor “place” dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dan
keinginan untuk berkunjung kembali sebesar 30 %
6
7
REGISTRASI DAN PERIZINAN
PRAKTEK DOKTER GIGI
SERTIFIKAT KOMPETENSI
Merupakan surat tanda pengakuan terhadap kemampuan
seorang dokter/dokter gigi untuk menjalankan praktek
kedokteran di seluruh Indonesia yang diberikan setelah lulus
uji kompetensi
Diterbitkan oleh kolegium
Berlaku selama 5 tahun
Setelah 5 tahun bisa ujian kembali, atau mengumpulkan 30
skp
SKP didapatkan dari seminar (teori dan praktek), baksos, dan
kegiatan pendukung lain
Merupakan salah satu syarat STR
8
REGISTRASI DOKTER/DOKTER GIGI
Bertujuan untuk :
a. Menyatakan dokter dan dokter gigi yang teregistrasi telah
kompeten untuk melakukan praktik kedokteran berdasarkan
Sertifikat Kompetensi yang masih berlaku pada saat melakukan
registrasi
b. Melakukan pencatatan resmi terhadap Dokter dan Dokter Gigi
yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai
kualifikasi tertentu lainnya
c. Melindungi masyarakat dari tindakan kedokteran yang
dilakukan Dokter dan Dokter Gigi yang tidak berwenang
d. Meningkatkan mutu Praktik Kedokteran yang diberikan Dokter
dan Dokter Gigi
SURAT TANDA REGISTRASI (STR)
Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik
kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi
dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi
STR dokter dan dokter gigi diterbitkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia
STR dokter dan dokter gigi berlaku selama 5 tahhun dan
diregistrasi ulang setiap 5 tahun sekali dengan tetap
memenuhi persyaratan tertentu
Syarat STR:
- Memiliki ijazah dokter, dokter spesialis, dokter gigi,
dokter gigi spesialis
- Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan
sumpah/janji dokter/dokter gigi
- Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
- Memiliki sertifikat kompetensi
- Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi
Setiap dokter gigi yang memenuhi syarat tersebut akan
mendapatkan 1 STR asli dan 3 copy STR yang dilegalisir KKI
STR asli akan disimpan
9
Setiap 1 copy STR terlegalisir digunakan sebagai syarat SIP :
setiap dokter gigi hanya bisa praktik maksimal di 3 tempat
SURAT IZIN PRAKTIK
Setiap dokter dan dokter gigi wajib memiliki surat izin
praktik
Surat izin praktik dikeluarkan olehh pejabat kesehatan yang
berwenang di kabupaten/kota tempat praktik kedokteran atau
kedokteran gigi : dinkes kabupaten setempat
SIP hanya diberikan paling banyak 3 tempat
Satu SIP untuk 1 tempat praktik
Untuk mendapatkan SIP, harus :
- Memiliki STR dokter atau dokter gigi yang masih berlaku
- Mempunyai tempat praktik
- Memiliki rekomendasi dari organisasi profesi
REKOMENDASI DARI ORGANISASI PROFESI
Setiap dokter gigi harus menjadi anggota PDGI setempat
(berdasarkan alamat rumah, alamat praktek)
Syarat mendapatkan rekomendasi dari PDGI ditentukan oleh
PDGI yang bersangkutan
Contoh : izin gangguan, test air, survey tempat, penilaian
pembuangan limbah
Jika seorang dokter gigi bertempat praktek di luar wilayah
PDGI tempatnya bernaung, wajib lapor ke PDGI asal,
kemudian PDGI asal akan memberikan surat pengantar/surat
penitipan
SIP berlaku sepanjang :
- STR masih berlaku
- Tempat praktik sesuai dengan yang tercantum dalam SIP
Dokter atau dokter gigi yang berhalangan menyelenggarakan
praktik kedokteran harus membuat pemberitahuan atau
menunjuk dokter pengganti
Dokter pengganti harus yang mempunyai SIP
HAK DAN KEWAJIBAN DOKTER ATAU DOKTER GIGI
Memperoleh perlindungan hokum sepanjang melaksanakan
tugas sesuai standar profesi dan standar prosedur operasional
10
Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan
SOP
Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien
atau keluarganya : jika tidak, boleh menolak
Menerima imbalan jasa
Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang
mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik,
apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan
Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
pasien, bahkan setelah pasien meninggal dunia
Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan,
kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu
melakukannya : hati-hati
Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan
ilmu kedokteran atau kedokteran gigi
BOLEHKAN DOKTER GIGI LULUSAN DARI LUAR
PRAKTEK DI INDONESIA?
Boleh, dengan syarat :
a. Ijazah sah
b. Kemampuan untuk melakukan praktik kedokteran yang
dinyatakan dengan surat keterangan telah mengikuti program
adaptasi dan sertifikat kompetensi
c. Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji
dokter/dokter gigi
d. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
e. Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika profesi
SANKSI SANKSI
Setiap dokter/dokter gigi yang dengan sengaja melakukan
praktik kedokteran tanpa memiliki STR atau SIP dipidana
dengan penjara paling lama 3 tahun atau denda paling banyak
100juta
11
Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan identitas
berupa gelar atau bentuk lainyang menimbulkan kesan
bagi masyarakat seolah-olah yang bersangkutan adalah
dokter atau dokter gigi yang telah memiliki STR atau SIP
dipidana dengan penjara paling lama 5 tahun atau denda
paling banyak 150juta
Setiap orang yang dengan sengaja memperkerjakan dokter
atau dokter gigi tanpa SIP dipidana penjara paling lama 10
tahun atau denda paling banyak 300juta
12
13
MANAGEMEN PRAKTEK
DOKTER GIGI
Perhitungan Operasional:
Start up cost, yaitu jumlah dana yang dibutuhkan
untuk membuka usaha
14
juga sebaliknya. (sebagai contoh adalah harga
handphone dan perangkat kartu selularnya)
15
Competitor Based Pricing
apabila sudah mempunyai data harga praktek drg di
daerahnya (drg lain di dekatnya), langkah berikutnya
adalah menetapakan akan memasang harga di atas, di
bawah atau pada tingkat rata-rata harga pelayanan
serupa yang sudah berjalan.
Cost Based Pricing
o fixed costs (biaya tetap) : biaya yang bersifat tetap
tidak dipengaruhi oleh biaya volume atau produksi.
– Biaya yang tetap sama walaupun terjadi
perubahan output : Biaya Tetap
– Dengan jumlah pasien 1 ataupun smp 100 biaya
unit cost yg ditetapkan selalu sama
– misal : biaya sewa tempat
– Contoh dental unit:Budget 50,000,000 dalam
4 tahun Biaya per-pasien 50,000,000 : 4608
= 10,850
o variable costs (biaya variabel/tidak tetap) : biaya
yang sifatnya variabel atau berubah menurut jumlah
produksi misal biaya material (bahan), jasa medis.
– Variable cost : biaya yang totalnya berubah
secara proporsional dengan perubahan output
– Cross checkTgl mulai pakai-habis dengan
jumlah pasien yang tambal gigi GIC dari tgl 1
januari sampai dengan 31 februari (40 kasus)
Harga unit cost bahan GIC 280,000 : 40 =
Rp. 7000
o semivariable costs /mixed cost: tidak mencakup
keduanya berubah berdasarkan volume tetapi
tidak terkait langsung secara proporsional dengan
volume produksi. misal : biaya telphon, perawatan
dan perbaikan
– Semivariabel/mixed cost: Biaya yang memiliki
komponen tetap dan variabel
16
– Biaya Perawat gigi apbila dimasukkan dalam
semivariabel atau variabel akan mempunyai
efek yang berlainan
Biaya dan Citra drg (Value based Pricing)
Biaya/tarif
Pengorbanan sumber-sumber ekonomi yang sudah
terjadi atau akan terjadi yang dinyatakan dalam satuan
uang untuk tujuan tertentu
Pricing/ tarif menjadi produk dalam layanan praktek
drg yang menggambarkan value/nilai2 layanan
Menciptakan keseimbangan apa yang diberikan dan
dibayarkan akan dinilai seimbang
Cost Assignment
Traceability suatu cara yang mampu untuk
menghitung cost ke cost object serta feasible secara
ekonomi, serta melihat hubungan sebab akibat.
Direct costs/biaya langsung adalah costs yang dapat
dengan mudah dan akurat ditelusuri ke cost object.
Indirect costs/biaya tidak langsung adalah costs
tidak dapat secara mudah dan akurat ditelusur ke
cost object.
17
Biaya di Pelayanan Kesehatan Gigi
Biaya Langsung :
o Biaya bahan habis pakai
o Biaya depresiasi gedung dan peralatan
o Biaya jasa medis dokter dan perawat
Biaya Tidak Langsung
o Honor/gaji karyawan
o Biaya kebersihan
o Biaya air, listrik, telpon
o Biaya pengembangan dan pendidikan
o Biaya pemeliharaan gedung dan alat
o Biaya depresiasi alat, gedung, dll yang tidak berada
di ruang praktek
o Lain-lain
Alokasi Biaya
Tracing : perhitungan aktual costs ke cost object
dengan ukuran yang observable dari sumber daya yang
dikonsumsi oleh objek biaya. Penelusuran costs ke
cost objects dapat terjadi dengan dua cara:
o Direct tracing prosess indentifikasi dan
pengalokasian biaya dengan melihat hubungan
secara fisik dan eksklusif.
o Driver tracing : menggunakan drivers untuk
mengalokasikan biaya ke objek biaya. Drivers ;
adalah faktor penyebab yang observable untuk
mengukur sumberdaya yang dikonsumsi oleh
objek biaya.
Metode Cost Analysis
Metode yang paling menguntungkan : Activity Based
Costing
Syarat : Membutuhkan data yang detail
Dasar sistem ABC :
o Aktivitas menimbulkan biaya
18
o Produk menyebabkan timbulnya permintaan atas
aktivitas
SIMPLE METHOD
Identifikasi produk yang dimiliki
Identifikasi biaya berdasarkan aktivitas untuk setiap
item produk
Pengelompokan biaya (biaya langsung dan biaya
bersama)
Tentukan pemicu biaya
Analisa
Perhitungan biaya praktek
Banyak cara perhitungan, yg simple method:
• 1 hari 4 pasien :
• 1 minggu 6 hari kerja : 6 x 4 = 24
• 1 bulan : 24x 4 = 96
• 1 tahun : 96 x 12 = 1.152
• Contoh Continuing dental education:
– Budget 5,000,000 dalam 1 tahun
– Biaya per-pasien 5,000,000 : 1152 =
4340,28
Keuangan harian harus selalu dipisahkan, dan disimpan
dalam bentuk kategori JENIS BIAYA
o fixed costs (biaya tetap
o variable costs (biaya variabel/tidak tetap)
o semivariable costs /mixed cost
19
20
Gaji staff klinik
Gaji bagi pegawai klinik ( FO. Perawat gigi, manajer
dll) dapat bersifat tetap (fixed cost ) atau variabel,
tergantung cara pembayarannya
Apabila gaji staf dibayar bulanan dalam jumlah tetap
dan tidak tergantung jumlah pasien maka
diperlakukan sebagai fixed cost
Apabila gaji tersebut besarnya ditentukan mengikuti
jumlah pasien perbulan atau perkunjungan, maka
dimasukkan dalam variabel cost
21
Harga cabut gigi
• Biaya utk Fixed Cost : 16,052.7 + 16,249.8 =Rp.
32,302.5
• Bahan : Rp.13,400.3
• Jasa Medik : x
• Total biaya : 32,302.5 + 13,400.3 + X
= 45,702.8 + X
22
MANAJEMEN RISIKO KLINIS
Data
• 44.000 sampai 98.000 orang meninggal di RS
Amerika tiap tahun sebagai kesalahan medik (medical
errors), itu berarti lebih banyak orang meninggal
karena kesalahan medik dibandingkan dengan
kematian karena kecelakaan kendaraan bermotor,
kanker payudara atau AIDS.
• Di Inggris 325.000 kasus kesalahan medik tiap tahun ,
termasuk 42.000 berakibat kematian dan 22.750 cacat
tetap.
Risiko klinis (clinical Risk)
Bahaya , kesialan , atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien terkait dengan atau sebagai
dampak asuhan klinis yang diberikan kepadanya
ISTILAH DALAM CLINICAL RISK
Medical error
Adverse patient incidence
Adverse event
Near misses
Harm – injury
23
Medical Error
Medical error.
Istilah ini lebih banyak digunakan dalam kepustakaan
Amerika. Medical error atau kesalahan medis terjadi
apabila sesuatu yang direncanakan sebagai bagian
dari asuhan medis ternyata tidak terlaksana seperti
yang diinginkan. Atau, rencana memang salah sejak
awal asuhan medis. Kesalahan medis dapat terjadi
terkait dengan diagnosis, pembedahan, obat, alat,
atau hasil pemeriksaan laboratorium.
Kesalahan medis dapat terjadi di mana saja di dalam
sistem pelayanan kesehatan; di rumah sakit,
Puskesmas, klinik, klinik bedah rawat jalan, praktek
dokter, tempat perawatan lansia, apotik/farmasi, dan
di rumah pasien sendiri
24
Adverse event
• Adverse event = Adverse patient incidents that did
lead to harm.
• Kejadian atau peristiwa yang sampai berakibat
cidera yang merugikan pasien.
• Istilah adverse events lebih lazim digunakan di
kepustakaan Inggris dan Australia.
• Di Indonesia dikenal dengan KTD / Kejadian tak
diinginkan
25
kesalahan, sedangkan yang kedua lebih berfokus pada
korban dari kesalahan (pasien).
26
PERMENKES NO. 39 TAHUN
2014
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2014
tentang Pembinaan, Pengawasan Dan Perizinan,
Pekerjaan Tukang Gigi (“Permenkes 39/2014”). Menurut
Pasal 1 angka 1 Permenkes 39/2014, yang dimaksud dengan
tukang gigi adalah setiap orang yang mempunyai kemampuan
membuat dan memasang gigi tiruan lepasan.
Semua tukang gigi yang menjalankan pekerjaan tukang gigi
wajib mendaftarkan diri kepada pemerintah daerah
kabupaten/kota atau dinas kesehatan kabupaten/kota setempat
untuk mendapat izin tukang gigi (Pasal 2 ayat (1) Permenkes
39/2014). Izin tukang gigi tersebut berlaku selama 2 (dua)
tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan
(Pasal 2 ayat (3) Permenkes 39/2014).
Pekerjaan tukang gigi tersebut hanya berupa (Pasal 6 ayat (2)
Permenkes 39/2014):
a. membuat gigi tiruan lepasan sebagian dan/atau penuh yang
terbuat dari bahan heat curing acrylicyang memenuhi
ketentuan persyaratan kesehatan; dan
b. memasang gigi tiruan lepasan sebagian dan/atau penuh
yang terbuat dari bahan heat curing acrylicdengan tidak
menutupi sisa akar gigi.
27
SISTEM PERENCANAAN DAN
ORGANISASIAN
28
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan
dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan. Manajemen berlangsung dalam suatu
proses berkesinambungan secara sistemik, yang meliputi
fungsi-fungsi manajemen, yaitu; perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.
a. Fungsi Perencanaan
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran
yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien
mungkin. Pada dasarnya merencanakan adalah kegiatan yang
hendak dilakukan di masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai
sesuai yang diharapkan. Ada tiga kegiatan dalam setiap
perencaaan, diantaranya:
- Perumusan tujuan yang ingin dicapai
- Pemilihan program untuk mencapai tujuan
- Identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya terbatas
29
b. Fungsi Pengorganisasian
30
PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
31
melakukan perawatan gigi dan mulut yang rutin di rumah
(dental home care) sejak dini.
Masalah Kesehatan Gigi Anak Berkebutuhan Khusus
Biasanya disebabkan adanya keterbatasan kemampuan
kognitif dan mobilitas, gangguan perliaku dan otot, refleks
muntah dan gerakan tubuh tidak terkontrol. Keadaan inilah
yang membatasi anak-anak tersebut untuk dapat melakukan
permbersihan gigi yang optimal dan menempatkan mereka
pada posisi berisiko mengalami masalah kesehatan gigi dan
mulut.
1. Gigi berlubang
Gigi berlubang (karies gigi) disebabkan oleh kelainan bentuk
dan struktur gigi (anomali), frekuensi muntah atau
gastroesophangeal refluks, jumlah air ludah kurang, Risiko
karies gigi meningkat pada pasien yang makan makanan
lunak, lengket, atau manis, kebiasaan mulut yang merusak dan
kesulitan menyikat gigi. Dokter gigi harus merekomendasikan
langkah-langkah pencegahan seperti topical flouride dan
sealant dan memberitahukan pasien atau pengasuh mereka
tentang obat-obatan yang mengurangi air liur atau
mengandung gula. Dokter juga harus merekomendasikan
pasien untuk banyak minum air putih, minum obat bebas gula
dan bilas mulut dengan air setelah mengonsumsi obat.
2. Penyakit Jaringan periodontal
Penyakit jaringan periodontal seperti gusi berdarah,
kegoyangan gigi, dan karang gigi. Kondisi ini disebabkan
oleh kebersihan mulut yang kurang diperhatikan karena
ketidakmampuan menggunakan sikat gigi dengan benar, pola
makan yang kurang baik dan efek samping dari obat-obatan
32
yang dikonsumsi. Bahkan dokter gigi perlu meresepkan agen
antimikroba seperti chlorhexidine untuk
penggunaan sehari-hari mereka dan juga menjelaskan pada
mereka pentingnya kebersihan mulut yang teliti.
3. Maloklusi
Maloklusi terjadi karena adanya keterlambatan erupsi gigi,
tidak ada benih gigi, gigi berlebih, gangguan fungsi otot-otot
dalam mulut dan periodontal sehingga rahang atas maju,
gigitan terbuka dan gigitan silang. Penanganannya dapat
menggunakan bite guard.
4. Bernapas melalui mulut
Bernapas melalui mulut (pernapasan mulut kronik)
disebabkan oleh jalan napas yang lebih sempit sehingga anak
berkebutuhan khusus cenderung bernapas melalui
mulut.pernapasan mulut kronis ini menyebabkan ukuran lidah
membesar (makroglosia) dan permukaan lidah beralur dalam
dan kering sehingga menimbulkan bau mulut (halitosis) dan
iritasi pada sudut bibir (angular cheilitis). Kondisi ini akan
memperngaruhi fungsi bicara dan pengunyahan.
5. Kebiasaan buruk
Berbahayanya kebiasaan buruk yang umumnya terdiri dari
bruxism (menggesekan gigi), tongue trush (menjulurkan
lidah), menggesekan gigi pada saat tidur, adalah masalah yang
sering terjadi pada anak penyandang autis. Dokter gigi dapat
merekomendasikan pelindung mulut untuk menghentikan
perilaku yang merugikan diri sendiri.
6. Erupsi gigi
33
Erupsi gigi mungkin tertunda karena fenitoin diinduksi
hiperplasia gingiva. Biasanya fention umumnya diresepkan
untuk orang dengan autisme.
7. Trauma dan luka
Trauma atau benturan sering terjadi pada anak-anak dengan
gangguan psikososial dan perilaku karena jatuh ataupun
karena kecelakaan. Dokter gigi harus menekankan pada
pengasuh bahwa trauma membutuhkan perhatian profesional
dan menjelaskan untuk mengikuti prosedur jika gigi permanen
tumbuh.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perawatan Gigi
Pada Anak Berkebutuhan Khusus
1. Sebaiknya sebelum anak mendatangi dokter gigi
anak, orang tua datang terlebih dahulu berkonsultasi.
sebab perawatan gigi anak berkebutuhan khusus
membutuhkan identifikasi dini mengenai riwayat
medis, kemampuan kooperatif, pemahaman, ada
tidaknya fobia, dan hal-hal spesifik lain yang penting.
Hal ini akan menjadi dasar pemilihan teknik
manajemen tingkah laku yang diberikan pada anak.
2. Pada kasus ringan dokter gigi anak akan menerapkan
teknik non farmakologi, yaitu tell show do, modelling,
positive reinforcement, distraksi, ataupun
desensitisasi. Sedangkan pada kasus berat akan
dipilih teknik farmakologi, yaitu sedasi dan general
anastesia.
3. Membuat perjanjian jadwal kunjungan dokter gigi
anak terlebih dahulu. Sebaiknya kunjungan dilakukan
pada jam-jam yang tidak terlalu sibuk, atau
34
dijadwalkan pada urutan pertama agar anak tidak
perlu menunggu.
4. Pada anak dengan gangguan psikososial dan perilaku
membutuhkan waktu untuk membiasakan diri dengan
lingkungan baru. Oleh sebab itu perlu kerjasama
antara orang tua dan dokter gigi anak. Pada
kunjungan pertama anak diperkenalkan dengan dokter
gigi anak dan lingkungan perawatannya. Alat bantu
visual seperti gambar sikat gigi, pasta, cara
menggosok gigi dan alat elektronik (kamera) dapat
digunakan untuk menumbuhkan sikap positif anak.
Untuk mencapai keberhasilan perawatan gigi anak
khususnya anak-anak berkebutuhan khusus,
diperlukan komunikasi dan kerjasama yang baik
antara dokter gigi, anak, dan orang tua.
5. Pada anak autis, berbagai teknikbimbinganperilaku
dasardapat dimanfaatkanuntuk
memungkinkanperawatan gigitermasuk
keberadaanorang tua ataupembantu, penggunaan
teknik tell–show-do, perintah yang jelas, dan
penguatan verbal yang positif dan negatif. Kunjungan
harus dalam waktu singkat, dan rangsang sensorik
harus diminimalka Dalam banyak situasi, perawatan
gigi pasien diperlukan
penggunaan teknik bimbingan perilaku yang canggih,
termasuk sedasi, dan anestesi umum.
6. Pengunaan obat penenang diperlukan untuk pasien
yang sepenuhnya tidak dapat bekerja sama selama
perawatan, sementaraprosedur perawatanyang
panjang danrumityang terbaik adalahdilakukan di
bawah anastesi umum.
35