Anda di halaman 1dari 4

SUMMARY AGENDA III

SMART APARATUR SIPIL NEGARA

Disusun Oleh :

ALIZAR, S.H.,M.Si
Sekretaris BPSDM Provinsi Riau

WORKSHOP PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI


NEGERI SIPIL ANGKATAN 12

TAHUN 2022

I. Literasi Digital
Lankshear dan Knobel (dalam Bawden, 2008) mendefinisikan literasi digital
sebagai analisis praktik sosial yang mengidentifikasi poin-poin penting untuk
pembelajaran yang efektif. Aktivitas literasi digital ini terjadi dalam sistem
pembelajaran sosioteknis yang efisien serta prinsip-prinsip pembelajaran dasar
yang dapat disesuaikan dan dimanfaatkan untuk pembelajaran pendidikan yang
adil. Buckingham (2010) menambahkan bahwa literasi digital lebih dari sekadar
masalah fungsional belajar bagaimana menggunakan computer dan keyboard,
atau cara melakukan pencarian secara daring. Literasi digital juga mengacu pada
mengajukan pertanyaan tentang sumber informasI, kepentingan produsennya,
dan cara-cara di mana ia merepresentasikan realita di dunia; dan memahami
bagaimana perkembangan teknologi ini terkait dengan kekuatan sosial, politik dan
ekonomi yang lebih luas.
Literasi digital juga merupakan kemampuan untuk secara kreatif terlibat
dalam praktik sosial tertentu, untuk mengasumsikan identitas sosial yang tepat,
dan untuk membentuk atau mempertahankan berbagai hubungan sosial di ruang
digital.

II. Masalah yang ditimbulkan akibat kurangnya litearsi digital


Proses interaksi yang terjadi di media sosial merupakan bagian dari komunikasi
sosial, bahkan semakin kompleks dan dapat menimbulkan masalah jika tidak
dikelola dengan baik. Permasalahan yang biasanya muncul terkait dengan privasi,
hak cipta karya, pornografi, kekerasan online, dan isu etika lainnya. UGC dapat
menjadi dilema bagi pengguna dalam partisipasi di media digital, karena karya
kreatif di media sosial itu baik namun jika tidak diimbangi dengan pengetahuan,
etika, dan tanggung jawab sosial yang tinggi, maka hasilnya dapat menjadi
negatif.

III. Literasi Digital dalam kehidupan sehari-hari


Telah disusun pula 4 modul yang dibuat untuk menunjang percepatan
transformasi digital yaitu:
1. Cakap Bermedia Digital
2. Budaya Bermedia Digital
3. Etis Bermedia Digital
4. Aman Bermedia Digital
Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang harus
dijalankan, yaitu:
 Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
 Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektorsektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor
kesehatan,perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
 Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
 Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
 Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skemapendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya

Media sosial dimanfaatkan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) sebagai wadah mengembangkan bisnis. Berikut beberapa keunggulan
penggunaan media sosial untuk UMKM, antara lain:

1. Biaya operasional lebih efektif dan efisien

2. Toko dapat beroperasi 24 jam/hari selama 7 hari/minggu

3. Potensi pasar lebih luas hingga ke internasional/global

4. Katalog produk bisa selalu up-to-date

5. Tidak memerlukan toko offline/ toko fisik untuk memasarkan produknya

6. Modal lebih kecil untuk memulai usaha

7. Dapat dengan mudah mengenali competitor

IV. Sikap dan Perilaku yang sesuai dengan kecakapan, keamanan, etika, dan
budaya dalam bermedia digital.
Ada 8 etika bermedia sosial, yaitu:
 Hati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi;
 Gunakan etika atau norma saat berinteraksi dengan siapapun di media
sosial
Hati-hati terhadap akun yang tidak dikenal
 Pastikan unggahan di media sosial tidak mengandung unsur SARA
 Memanfaatkan media sosial untuk membangun relasi
 Pastikan mencantumkan sumber konten yang diunggah
 Manfaatkan media sosial untuk menunjang proses pengmbangan diri
 Jangan mengunggah apapun yang belum jelas sumbernya.

Anda mungkin juga menyukai