Anda di halaman 1dari 16

Tugas : Askeb II (Persalinan)

Dosen : Dudun Nuryanti. S. KM, S.ST, M. Keb

OLEH : KELOMPOK 7

Sri Oktaviana : 08 3145 106 211

St. Sukriani : 08 3145 106 212

Sulfiana ningsih : 08 3145 106 213

Sumarni. H : 08 3145 106 214

Suriati Hasbi : 08 3145 106 215

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES)

MEGA REZKY MAKASSAR

2009

Askeb Persalinan Page 1


KATA PENGANTAR

Assalamu alikum wrahmatullahi wabarakatu

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT kareana dengan rahmat dan

hidayahNyalah kita masi dapat mencicipi nikmatmya pendidikan pada saat ini.

Serta tak lupa salam dan shalawat kita junjungkan kepada nabi kita Muhammad

SAW

Dalam makalah yang sangat sederhana ini, kelompok kami akan membahas

mengenai Bounding Attachment, yang akan membahas mengenai ikatan antara

orang tua dan anak serta merupakan wujud kasih saying diantara keduanya

Mungkin dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesemmpurnaan, mohon

maaf atas segala kekurangan. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

kami perlukan yang mungkin bias dijadikan sebagai batu loncatan agar kami lebih

teliti dan baik dikemudian hari.

Makassar, 11 Oktober 2009

Kelompok 7

Askeb Persalinan Page 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN:……………………………………………………………iii

A. Latar Belakang……………………………………………………………….iii

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………iii

BAB II PEMBAHASAN : ……………………………………………………………1

A. Defenisi Bounding Attachment………………………………………...1

B. Periode Bounding Attachment…………………………………………2

C. Respon ayah dan keluarga terhadap Bounding Attachment…………...5

D. Factor – factor yang mempengaruhi bounding attachment…………….9

BAB III PENUTUP : …………………………………………………………………iv

A. Simpulan……………………………………………………………………...iv

B. Saran………………………………………………………………………….iv

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………v

Askeb Persalinan Page 3


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Walaupun sudah banyak riset dilakukan untuk membuka tabir proses

orang tua bisa mengasihi dan menerima seorang anak dan seorang

anak bisa mengasihi dan menerima orang tuanya, para ahli masih tidak

mengetahui apa motivasi dan komitmen orang tua dan anaknya selama

bertahun-tahun dalam saling mendukung dan merawat satu dengan

yang lain. Proses ini sering disebut Attachment (kasih sayang) atau

bounding (ikatan).

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan bounding Attachment?

2. Bagaimana periode pada bounding attachment?

3. Bagaimana respon ayah dan keluarga terhadap bounding

attachment?

4. Factor – factor apa saja yang mempengaruhi bounding attachment?

Askeb Persalinan Page 4


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Bounding Attachmen / ketertarikan awal / ikatan batin adalah suatu proses

dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus menerus antara bayi dan

orang tua yang bersifat saling mencintai, memberikan keduanya

pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. Proses ikatan batin ini

diawali dengan kasih saying terhadap bayi yang dikandung dan dapat

dimulai sejak dalam kehamilan.

B. saran
dalam suatu keluarga akan terasa lebih lengkap jika hadir seorang anak,

dan akan terasa sempurna jika dibubuhi dengan rasa cinta dan kasih

saying, oleh karena itu marilah kita saling menyayangi sesame anggota

keluarga agar bisa menjadi keluarga yang utuh dan bahagia.

Askeb Persalinan Page 5


BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Bounding Attachment

Menurut beberapa ahli, bounding attachmen dapat diartikan sebagai

berikut:

1. Brazelton (1978)

Bounding : suatu ketertarikan mutual pertama antar individu, misalnya

antar orang tua dengan anak,/bayi saat pertama kali mereka bertemu.

2. Klaus, Kennel (1920)

Attachment : suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat

individu lain, attachment terjadi pada periode kritis, seperti pada

kelahiran atau adopsi.

3. Parkes, Stevenson-Hinde (1982)

Proses kasih saying dijelaskan sebagai suatu yang linear, dimulai saat

ibu hamil, semakin menguat pada periode postpartum, dan begitu

terbentuk akan menjadi konstan dan konsisten.

4. Stainton (1983)

Ikatan ialah pertukaran perasaan karena adanya ketertarikan, respons,

dan kepuasan dan intensitasnya bisa berubah bila keadaan berubah

Askeb Persalinan Page 6


seiring perjalanan waktu. Ikatan berkembang dan dipertahankan oleh

kedekatan dan interaksi.

Bounding Attachmen / ketertarikan awal / ikatan batin adalah suatu

proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus menerus antara

bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai, memberikan

keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. Proses

ikatan batin ini diawali dengan kasih saying terhadap bayi yang

dikandung dan dapat dimulai sejak dalam kehamilan.

Beberapa pemikiran dasar dari keterikatan ini antara lain :

 Keterikatan atau ikatan batin ini tidak dimulai saat kelahiran tetapi si

ibu telah memelihara bayinya selama kehamilan, baik si ibu maupun si

ayah telah berangan-angan tentang bayi mereka kelak. Hal ini bisa

menjadi positif, negative, netral.

 Kelahiran merupakan sebuah moment di dalam kontinum ketertarikan

ibu dengan bayinya ketika si bayi bergerak kaluar dari dalam tubuhnya.

 Hubungan antara ibu dan bayi adalah suatu simbiosis yang saling

membutuhkan.

Rasa cinta menimbulkan ikatan batin/ keterikatan. Untuk memperkuat ikatan

ibu dan bayi (marshall, kalus) menyarangkan ibu agar menciptakan waktu

berdua bersama bayi untuk saling mengenal lebih dalam dan menikmati

kebersamaan yang disebut babymoon

B. Periode Bounding Attachment

Askeb Persalinan Page 7


Ada tiga bagian dasar periode dimana keterikatan (Bounding Attachment)

antara ibu dan bayi berkembang :

1. Periode prenatal

Merupakan periode selama kehamilan, dalam masa prenatal ini ketika

wanita menerima fakta kehamilan dan mendefinisikan dirinya sebagai

seorang ibu, mengecek kehamilan, mengidentifikasi bayinya sebagai

individu yang terpisah dari dirinya.

Dari hasil penelitian bayi dapat mendengarkan suara dari luar, ini berarti

bahwa para ibu dapat berkomunikasi dengan cslon bayinya, bermimpi dan

berfantasi tentang bayinya serta membuat persiapan untuk bayi.

Jadi proses pembentukan ikatan bayi yang begitu penting dapat dimulai

sejak kehamilan.

2. Waktu kelahiran dan sesaat setelahnya

Ketika persalinan secara langsung berpengaruh terhadap proses keterikatan

katika kelahiran bayi. Factor yang paling menonjol yang bisa

mempengaruhi keterikatan selama periode ini adalah pengaruh

pengobatan. Proses ketertarikan ini dapat terhenti apabila si ibu maupun

bayi mengantuk akibat pengaruh pengobatan.

Keterikatan pada waktu kelahiran ini dapat dimulai dengan ibu menyentuh

kepala bayinya pada bagian introitus sesaat sebelum kelahiran, bahkan

ketika si bayi ditempatkan diatas perut ibu sesaat setelah kelahiran.

Perilaku keterikatan ini seperti penyentuhan ibu pada bayinya dimulai

dengan jari-jari tangan (ekstremitas) bayi lalu melindungi seluruh tubuh

Askeb Persalinan Page 8


bayi dalam rengkuhan lengannya, kontak mata dan menghabiskan waktu

dalam posisi enface (tatap muka), berbicara dengan bayi, menggunakan

nama pada si bayi.

Keterikatan ini menyebabkan respon yang menciptakan interaksi dua arah

yang menguatkan antara ibu dan bayinya hal ini difasilitasi karena bayi

dalam fase waspada selama satu jam pertama setelah kelahiran, ini

membuat bayi reseptif terhadap rangsangan.

3. Post partum dan pengasuhan awal

Suatu hubungan berkembang seiring berjalannya waktu dan bergantung

pada partisipasi kedua pihak yang terlibat. Ibu mulai berperan mengasuh

bayinya dengan kasih sayang, kemampuan untuk mengasuh menghasilkan

bayi yang sehat dapat menciptakan perasaan puas, rasa percaya diri dan

perasaan yang berkompoten dan sukses terhadap diri ibu.

Ada ayah yang cepat mendapatkan ikatan kuat dengan bayinya adapula

yang membutuhkan waktu yang agak lama. Ada beberapa factor yang ikut

mempengaruhi terciptanya bounding, salah satunya keterlibatan ayah saat

bayi dalam kandungan. Semakin terlibat ayah, semakin mudah ikatan

terbentuk.

Mercer (1982) menulis lima prakondisi yang mempengaruhi Bounding

Attachment, sebagai berikut:

1. Kesehatan emosional orang tua (termasuk kemampuan untuk mempercayai

orang lain)

Askeb Persalinan Page 9


2. System dukungan social yang meliputi pandangan hidup, teman dan

keluarga

3. Suatu tingkat keterampilan dalam berkomunikasi dan dalam member

asuhan yang kompeten.

4. Kedekatan orang tua dengan bayi

5. Kecocokan orang tua – bayi (termasuk keadaan, temperamen, dan jenis

kelamin bayi).

Bagian penting dari bounding attachment adalah perkenalan. Orang tua

melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara dan mengeksplorasi segera

setelah mereka mengenali bayinya, yakni beberapa saat setelah melahirkan.

Orang tua mengadopsi anak mengalami proses yang sama ketika mereka

pertama kali berjumpa dengan anaknya.

Bounding attachment diperkuat melalui penggunaan respon sensual atau

kemampuan oleh kedua pasangan dalam melakukan interaksi orang tua –

anak. Respon sensual dan kemampuan yang dipakai dalam berkomunikasi

antara orang tua – anak meliputi : sentuhan, kontak mata, suara,

aroma,entertaintment, bioritme.

C. Respon ayah dan keluarga terhadap Bounding Attachment

Untuk orang tua biologis, peran orang tua dimulai selagi kehamilan

membesar dan semakin kuat saat bayi dilahirkan. Merawat dan mengasuh

anak dimulai sebelum bayi lahir, yakni ketika ibu mulai memperhatikan

kesehatannya demi “kebaikan bayinya” dan ayah, yang mengasuh

Askeb Persalinan Page 10


pasangannya dan memperhatikan anaknya yang belum lahir, mulai

melakukan fungsi sebagai orang tua.

1. Tugas dan tanggung jawab orang tua

 Harus menerima keadaan anak yang sebenarnya dan terus tidak terbawa

dengan khayalan dan impian yang dimilikinya tentang figure anak yang

idealnya.

Apabila anak yang diperolehnya ternyata tidak sesuai dengan impiannya,

orang tua akan memerlukan waktu untuk bisa menerima anak tersebut

sepenuhnya. Akibat kekecewaan ini, ibu atau ayah mungkin akan

melakukan perawatan fisik yang cukup kepada bayinya tetapi dengan

tidak tulus sampai perasaan ini teratasi.

 Orang tua perlu meyakini bahwa bayinya yang baru lahir adalah seorang

pribadi yang terpisah dari diri mereka, artinya seseorang yang memiliki

banyak kebutuhan dan memerlukan perawatan.

 Orang tua harus bisa menguasai cara merawat bayinya.

 Orang tua harus menetapkan kriteria evaluasi yang baik dan dapat

dipakai untuk menilai kesuksesan atau kegagalan hal-hal yang dilakukan

pada bayi.

Orang tua biasanya sangat sensitive terhadap respon bayi. Seorang ayah

menceritakan pengalamannya saat pertama kali berusaha mencium

Askeb Persalinan Page 11


bayinya. Pada saat itu bayinya memalingkan kepalanya, ayah ini merasa

hatinya terluka walaupun ia mengerti bahwa bayinya sama sekali tidak

mengerti gerakan itu. Cara seorang bayi berespon terhadap perawatan

atau perhatian yang diberikan bayi diartikan orang tua sebagai komentar

bayi terhadap kualitas perawatan yang diberikan. Respon yang terus-

menerus dianggap negative oleh orang tua akan mengganggu hubungan

orang tua – anak dan akan merugikan bayi. Kepercayaan diri akan

membaik seiring dengan peningkatan kemampuan.

 Orang tua harus menetapkan suatu tempat bagi bayi baru lahir di dalam

keluarga.

 Orang tua perlu menetapkan keunggulan hubungan dewasa mereka

untuk mempertahankan suatu keluarga sebagai suatu kelompok.

Seperti halnya ikatan ibu dengan bayi, kedekatan ayah dengan bayi

penting bagi tumbuh kembang bayi, hasil penelitian Robert A Veneziano

dalam The Importance Of Father Love menyebutkan kedekatan ayah dan

bayi sangat membantu mengembangkan kemampuan social, kecerdasan

emosi dan perkembangan koqnitif bayi.

Hasil penelitian menunjukkan 62% ayah mengalami depresi pasca

lahir atau baby blues, perasaan cemas, khawatir dan takut dapat muncul

saat seorang pria menyadari dirinya kini memiliki peran baru yaitu

sebagai ayah.

Askeb Persalinan Page 12


2. Kekhawatiran yang muncul dalam melaksanakan peran dalam rumah

tangga

 Khawatir terhadap biaya keluarga yang kini lebih besar

Karena biaya pemeliharaan dan pendidikan anak memang semakin mahal,

banyak ayah baru yang tidak bisa tidur memikirkan hal ini.

 Khawatir tidak bisa menjadi ayah yang baik

Seorang ayah takut jika ia tidak dapat mendidik anaknya dengan baik

karena sedikit orang terlahir untuk menjadi seorang ayah-ibu yang baik

kebanyakan mereka belajar dari praktek langsung, ketabahan dan cinta.

 Khawatir tidak akan bisa membagi tugas memelihara anak

Ayah zaman dulu tidak memikirkan ini karena pemeliharaan anak

dianggap tugas perempuan tetapi sekarang mereka menyadari sebagai

orang tua adalah tugas bersama.

 Khawatir akan bermasalah dengan kehidupan social

Keadaan sebelum mempunyai bayi akan sedikit berubah karena memang

perlu bayi menjadi pusat perhatian sehingga aktivitas pun menjadi

terbatas

 Khawatir jika hubungan suami isteri akmenjadi berubah

Dengan hadirnya bayi baru keinginan untuk berdua saja tidak semudah

dulu. Privasi dan keintiman yang spontan menjadi sering kali sulit

didapat. Sehingga diperlukan usaha berdua untuk saling menyediakan

waktu bagi yang lain.

Askeb Persalinan Page 13


Dengan adanya anggota keluarga lain seperti kakek, nenek, dan para

sepupu akan memberikan kesempatan yang ideal bagi bayi untuk

membentuk lebih dari satu ikatan dan masing-masing ikatan akan

mempunyai nilai sendiri.

D. Factor – factor yang mempengaruhi bounding attachment

Bagaimana ibu dan ayah serta keluarga berperilaku terhadap bayi baru lahir

sebagian dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal.

1. Factor internal

 Bagaimana diurus oleh orang tua mereka bila si ayah atau individu lain

pada waktu kecil dia dididik oleh orang tua mereka dengan cara keras

atau sering diberikan hukuman apabila ada kesalahan sedikit sehingga

kemungkinan kedekatan antara ayah dan bayi akan sulit terbentuk dan

cara ini akan diterapkan untuk mendidik anaknya kelak.

 Kebudayaan yang diinternalisasikan dalam diri mereka, dibanyak

masyarakat masih terdapat kepercayaan bahwa ibu dan bayinya yang

baru lahir tidaklah bersih, dan isolasi dari ayahnya selama periode yang

ditetapkan, tentu saja hal ini menyulitkan ikatan batin dengan sang

ayah.

 Nilai-nilai kehidupan : kepercayaan dan nilai-nilai dalam kehidupan

mempengaruhi perilaku dan respon seseorang, dalam agama islam bayi

yang baru lahir sesegera mungkin diadzankan oleh sang ayah keadaan

Askeb Persalinan Page 14


ini memberikan kesempatan kepada ayah untuk mencoba menggendong

bayi pertama kalinya dan bayi mendengarkan suara sang ayah.

 Hubungan antar sesama : hubungan antar sesame akan menciptakan

sesuatu pengalaman seperti bila sang ayah melihat atau mendengar

cerita dari temannya bagaimana temannya bersikap terhadap sang anak

pertamanya, bila sang ayah mempunyai hubungan dalam lingkungan

yang harmonis, mudah bersosialisasi hal ini akan menciptakan respon

yang positif terhadap bayinya.

 Riwayat kehamilan sebelumnya : apabila dalam kehamilan terdahulu

ibu mengalami komplikasi dalam kehamilan seperti abortus, plasenta

previa, dan lain-lain akan membuat ayah atau ibu maupun keluarga

sangat menjaga dan melindungi bayi dengan sebaiknya.

2. Factor eksternal

 Keinginan menjadi orang tua yang telah diimpikan; pasangan suami

istri yang sangat menginginkan anak tentu saja akan merespon

kelahiran bayi dengan bangga dan bahagia. Perhatian yang diterima

selama kehamilan,persalinan dan postpartum; perhatian dari suami dan

keluarga akan menciptakan perasaan kebahagiaan dan bangga akan

perannya sebagai seorang ibu bersalin.

 Sikap dan perilaku pengunjung : pengunjung akan memberikan pujian

dan ucapan selamat dan memperlihatkan perasaan bangga terhadap si

bayi, hal ini akan menumbuhkan perasaan bahagia akan kehadiran

bayi.

Askeb Persalinan Page 15


DAFTAR PUSTAKA

Nurhaedah. 2008. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Makassar

http//www. Bounding+Attachment.co.id

Askeb Persalinan Page 16

Anda mungkin juga menyukai