Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BOUNDING ATTACHMENT

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

Maharani Zaskia Putri (2216135)


Dwi Rezky Nirwana (2216130)
Dina Aminarti (2216128)
Ananda Pratiwi Sena Ilham (2216123)
Priani Ade Mutya (2216149)
Muh. Aqil Dzakwan (2216136)

DIPLOMA III
AKADEMI KEPERAWATAN
MAPPA OUDANG MAKASSAR
2023/ 2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah, anugrah dan karunia yang melimpah, sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bounding Attachment” sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Makalah ini disusun sebagai syarat tugas mata
kuliah Keperawatan Maternitas.
Penyusunan makalah ini dilakukan dengan pengumpulan data dari buku-
buku yang ada sebelumnya dan hasil pencarian dari beberapa artikel yang ada
pada internet untuk dijadikan referensi dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk pembelajaran kedepannya. Selanjutnya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 28 September 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Bounding Attachment .........................................................3
2.2 Tahap – Tahap Bounding Attachment .................................................6
2.3 Prinsip – Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment .....6
2.4 Dampak Positif dari Bounding Attachment ..........................................7
2.5 Hambatan dari Bounding Attachment .................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................8
3.2 Saran......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bounding merupakan proses terbentuknya attachment atau ikatan.
Attachment merupakan suatu ikatan yang memiliki karakteristik yang akan
terbentuk dari hubungan antara orang tua dan bayi. Bounding attachment
merupakan proses interaksi terus menerus antara ibu dan bayi yang bersifat saling
mencintai. Pada proses setelah melahirkan akan terjadi kontak kulit sedini
mungkin antara bayi dengan ibu atau ayah dimana terjadi keterikatan batin di
masa sensitif pada menit pertama dan jam pertama. Bayi akan diletakkan di perut
ibu sesaat setelah dilahirkan agar ibu dan bayi dapat saling merasakan, membaui,
dan menyentuh. Bounding attachment memberikan efek yang positif pada
perkembangan psikososial dan mempengaruhi pada kepribadian anak.
Kepribadian yang muncul seperti rasa ingin tahu, sosialisasi, rasa percaya diri,
kemandirian, kerja sama dan kejujuran (Boryri, 2016).
Salah satu cara untuk melakukan Bounding attachment adalah dengan
menerapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Pada proses IMD bayi akan mencari
sendiri puting susu dan menyusu pada ibunya segera setelah bayi lahir selama
minimal satu jam. Dengan cara ini bayi secara langsung akan mengalami kontak
kulit dengan ibunya. International Childdbirth Education Association (ICEA)
mengemukakan bahwa kontak kulit ini membantu agar bayi lebih mudah
ditenangkan bila menangis, dan cenderung lebih nyenyak dan tenang pada saat
tidur serta menumbuhkan rasa sayang terhadap bayinya. Breastfeeding isn’t just
about milk, it is about love, menyusui tidak hanya memberikan ASI saja tetapi
juga membentuk ikatan sayang antara ibu dan bayi. Ibu yang menyusui juga
cenderung lebih sering menyentuh, membelai dan menatap bayinya lebih lama,
sehingga mempengaruhi proses bounding (IDAI, 2014).
Pada masa nifas, ibu akan mendapatkan pengalaman dalam merawat bayinya
dan memberikan stimulasi dini tumbuh kembang pada bayi melalui inisiasi
menyusui dini. Manfaat bounding attachment dengan cara IMD bagi ibu nifas

1
yaitu merangsang hormon oksitosin dan hormon prolaktin. Hormon oksitosin
dapat memperkuat kontraksi untuk menghentikan perdarahan setelah persalinan.
Sedangkan, hormon prolaktin bermanfaat untuk memproduksi ASI dan mengatur
sistem kekebalan tubuh. Maka akan cepat terlaksananya bounding attachment
antara ibu dan bayi.
Data hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, presentase bayi baru lahir yang
mendapat IMD yaitu sebesar 58,2%. Angka ini telah melampaui target tahun 2018
yaitu sebesar 57,4%-59%. Berdasarkan lama dilakukan IMD ada sekitar 84,1%
IMD dilakukan kurang dari satu jam dan sekitar 15,9% dilakukan IMD selama
lebih dari satu jam. Di Provinsi Jawa Timur sendiri presentase bayi baru lahir
mendapat IMD sebanyak 63,7% dengan target 61,4-65,9%, angka tersebut
menunjukkan bahwa sudah melampaui target. Di Provinsi Jawa Timur ada
sebanyak 81,9% bayi yang dilakukan IMD kurang dari satu jam dan sebanyak
18,1% bayi yang dilakukan IMD lebih dari satu jam.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Bounding Attachment?
2. Apa tahap – tahap Bounding Attachment?
3. Bagaimana prinsip – prinsip dan upaya meningkatkan Bounding
Attachment?
4. Apa dampak positif yang dapat diperoleh dari Bounding Attachment?
5. Apa hambatan dari Bounding Attachment?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Bounding Attachment.
2. Untuk mengetahui tahap – tahap Bounding Attachment.
3. Untuk mengetahui prinsip – prinsip dan upaya meningkat Bounding
Attachment.
4. untuk mengetahui dampak positif yang dapat diperoleh dari Bounding
Attachment.
5. Untuk mengetahui hambatan dari Bounding Attachment.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bounding Attachment


Bounding adalah masa sensitif pada menit pertama dan beberapa jam
setelah kelahiran karena kontak diantara ayah dan ibu ini akan menentukan
pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi optimal atau suatu langkah
untuk menunjukkan perasaan cinta kasih oleh ibu kepada bayinya segera
setelah lahir. Penggabungan yang berdasar cinta kasih dan ketulusan dari
orang tua terhadap anaknya dalam pemberian asuhan perawatan disebut juga
attachment. Jadi bounding attachment merupakan peningkatan hubungan cinta
kasih disertai dengan ikatan batin antara orang tua dan bayi (Nurjanah,
Maemunah, & Badriyah, 2013, p. 42).

Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment


(membangun ikatan) jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan
hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal
ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus
antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan
keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.

Bonding attachment terjadi pada kola IV, dimana diadakan kontak antara
ibu-ayah-anak don berada dalam ikatan kasih. Menurut Brazelton
(1978), bonding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antar individu,
misalnya antara orang tua don anak, saat pertama kali mereka bertemu.
Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat
individu dengan individu lain. Sedangkan menurut Nelson & May (1996).
Attachment merupakan ikatan antara individu meliputi pencurahan perhatian
serta adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab.

Menurut Klaus, Kenell (1992). Bonding attachment bersifat unik, spesifik,


dan bertahan lama. Mereka juga menambahkan bahwa ikatan orang tua

3
terhadap anaknya dapat terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh
jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara fisik tidak terlihat.

Menurut Saxton adn Pelikan, 1995 :


1. Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan afeksi
(kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir.
2. Attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang
waktu.
3. Maternal Neonatal Health :
Bounding attachment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan
bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan post
partum.
4. Prakondisi yang mempengaruhi ikatan (Mercer, 1996), yaitu :
a. Kesehatan emosional orang tua.
b. Sistem dukungan sosial yang meliputi pasangan hidup, teman, dan
keluarga.
c. Suatu tingkat keterampilan dalam berkomunikasi dan dala memberi
asuhan yang kompeten.
d. Kedekatan orang tua dengan bayi.
e. Kecocokan orang tua-bayi (termasuk keadaan, temperamen, dan jenis
kelamin).
1. Klause dan Kennel (1983): interaksi orang tua dan bayi secara nyata, baik
fisik, emosi, maupun sensori pada beberapa menit dan jam pertama segera
bayi setelah lahir.
2. Nelson (1986), bounding: dimulainya interaksi emosi sensorik fisik antara
orang tua dan bayi segera setelah lahir, attachment: ikatan yang terjalin
antara individu yang meliputi pencurahan perhatian; yaitu hubungan emosi
dan fisik yang akrab.
3. Saxton dan Pelikan (1996), bounding: adalah suatu langkah untuk
mengunkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya

4
segera setelah lahir; attachment: adalah interaksi antara ibu dan bayi secara
spesifik sepanjang waktu.
4. Bennet dan Brown (1999), bounding: terjadinya hubungan antara orang
tua dan bayi sejak awal kehidupan, attachment: pencurahan kasih sayang
di antara individu.
5. Brozeton (dalam Bobak, 1995): permulaan saling mengikat antara orang-
orang seperti antara orang tua dan anak pada pertemuan pertama.
6. Parmi (2000): suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses
yang saling merespon antara orang tua dan bayi lahir.
7. Perry (2002), bounding: proses pembentukan attachment atau membangun
ikatan; attachment: suatu ikatan khusus yang dikarakteristikkan dengan
kualitas-kualitas yang terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.
8. Subroto (cit Lestari, 2002): sebuah peningkatan hubungan kasih sayang
dengan keterikatan batin antara orang tua dan bayi.
9. Maternal dan Neonatal Health: adalah kontak dini secara langsung antara ibu
dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan post
partum.
10. Harfiah, bounding: ikatan; attachment: sentuhan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih
sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan
proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi
dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya
pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.

5
2.2 Tahap – tahap Bounding Attachment
Menurut (Sembiring, 2019), tahap tahap bounding attachment meliputi:
1) Perkenalan
Sentuhan, kontak mata, saling berbicara, dan mengeksplor dengan segera
saat bertemu dengan bayinya.
2) Bounding (Kedekatan)
Menurut (Nurjanah, Maemunah, & Badriah, 2013, p. 41), bounding
merupakan hubungan yang berawal dari saling mengikat diantara orang tua
dan anak ketika pertama kali bertemu.
3) Attachment
Rasa kasih sayang dan keterikatan antar individu.

2.3 Prinsip – Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment


1. Menit pertama jam pertama.
2. Sentuhan orang tua pertama kali.
3. Adanya ikatan yang baik dan sistematis.
4. Terlibat proses persalinan.
5. Persiapan PNC sebelumnya.
6. Adaptasi.
7. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi
kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa
nyaman.
8. Fasilitas untuk kontak lebih lama.
9. Penekanan pada hal-hal positif.
10. Perawat maternitas khusus (bidan).
11. Libatkan anggota keluarga lainnya.
12. Infromasi bertahap mengenai bounding attachment.

6
2.4 Dampak Positif Bounding Attachment
Menurut (Walyani & Purwoastuti, 2021, p. 43), ada beberapa
keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini:
1) Meningkatnya kadar prolaktin dan oksitosin.
2) Terjadinya Reflek menghisap lebih dini.
3) Dimulainya pembentukan kekebalan aktif
4) Terjadinya ikatan orang tua dan anak lebih cepat, body warm
(kehangatan tubuh): waktu pemberian kasih sayang, stimulasi
hormonal.
Selain itu, dampak positif yang didapatkan dari Bounding
attachment yaitu :
1. Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap
sosial.
2. Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.

2.5 Hambatan dari Bounding Attachment


1) Kurangnya support system
2) Ibu dengan resiko (sakit)
3) Bayi dengan resiko (premature, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik)
4) Kehadiran bayi yang tidak diinginkan

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bounding attachment merupakan proses dimana sebagai hasil dari
suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling
mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling
membutuhkan.

ASI ekslusif merupakan makanan terbaik bagi bayi. Namun karena


informasi ASI yang kurang, tanpa kita sadari sudah menggangu proses
kehidupan manusia sebagai makhluk mamalia. Inisiasi Menyusui Dini
memang hanya 1 jam, tapi mempengaruhi seumur hidup si Bayi.

3.2 Saran
Diharapkan seluruh pembaca baik bidan maupun mahasiswi kebidanan
dapat mengerti dan dapat mempelajari serta menjalankan teori ini dalam
pelaksanaan tugasnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.


(hlm: 63-65)

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta:


EGC. (hlm: 54-55). books.google.co.id/books?id=ZkPup-

Desty, dkk. 2009. Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir. Akademi
Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.

KoleksiMediague.wordpress.com

Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 64-


66).

Telli, L. Bounding Attachment. Diunduh 15 Januari 2010, 10:15 PM.


akbidypsdmi.net/download/pdf/asuhan26.pdf

Anda mungkin juga menyukai