BOUNDING ATTACHMENT
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
DIPLOMA III
AKADEMI KEPERAWATAN
MAPPA OUDANG MAKASSAR
2023/ 2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah, anugrah dan karunia yang melimpah, sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bounding Attachment” sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Makalah ini disusun sebagai syarat tugas mata
kuliah Keperawatan Maternitas.
Penyusunan makalah ini dilakukan dengan pengumpulan data dari buku-
buku yang ada sebelumnya dan hasil pencarian dari beberapa artikel yang ada
pada internet untuk dijadikan referensi dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk pembelajaran kedepannya. Selanjutnya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Bounding Attachment .........................................................3
2.2 Tahap – Tahap Bounding Attachment .................................................6
2.3 Prinsip – Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment .....6
2.4 Dampak Positif dari Bounding Attachment ..........................................7
2.5 Hambatan dari Bounding Attachment .................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................8
3.2 Saran......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
yaitu merangsang hormon oksitosin dan hormon prolaktin. Hormon oksitosin
dapat memperkuat kontraksi untuk menghentikan perdarahan setelah persalinan.
Sedangkan, hormon prolaktin bermanfaat untuk memproduksi ASI dan mengatur
sistem kekebalan tubuh. Maka akan cepat terlaksananya bounding attachment
antara ibu dan bayi.
Data hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, presentase bayi baru lahir yang
mendapat IMD yaitu sebesar 58,2%. Angka ini telah melampaui target tahun 2018
yaitu sebesar 57,4%-59%. Berdasarkan lama dilakukan IMD ada sekitar 84,1%
IMD dilakukan kurang dari satu jam dan sekitar 15,9% dilakukan IMD selama
lebih dari satu jam. Di Provinsi Jawa Timur sendiri presentase bayi baru lahir
mendapat IMD sebanyak 63,7% dengan target 61,4-65,9%, angka tersebut
menunjukkan bahwa sudah melampaui target. Di Provinsi Jawa Timur ada
sebanyak 81,9% bayi yang dilakukan IMD kurang dari satu jam dan sebanyak
18,1% bayi yang dilakukan IMD lebih dari satu jam.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Bounding Attachment.
2. Untuk mengetahui tahap – tahap Bounding Attachment.
3. Untuk mengetahui prinsip – prinsip dan upaya meningkat Bounding
Attachment.
4. untuk mengetahui dampak positif yang dapat diperoleh dari Bounding
Attachment.
5. Untuk mengetahui hambatan dari Bounding Attachment.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bonding attachment terjadi pada kola IV, dimana diadakan kontak antara
ibu-ayah-anak don berada dalam ikatan kasih. Menurut Brazelton
(1978), bonding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antar individu,
misalnya antara orang tua don anak, saat pertama kali mereka bertemu.
Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat
individu dengan individu lain. Sedangkan menurut Nelson & May (1996).
Attachment merupakan ikatan antara individu meliputi pencurahan perhatian
serta adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab.
3
terhadap anaknya dapat terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh
jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara fisik tidak terlihat.
4
segera setelah lahir; attachment: adalah interaksi antara ibu dan bayi secara
spesifik sepanjang waktu.
4. Bennet dan Brown (1999), bounding: terjadinya hubungan antara orang
tua dan bayi sejak awal kehidupan, attachment: pencurahan kasih sayang
di antara individu.
5. Brozeton (dalam Bobak, 1995): permulaan saling mengikat antara orang-
orang seperti antara orang tua dan anak pada pertemuan pertama.
6. Parmi (2000): suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses
yang saling merespon antara orang tua dan bayi lahir.
7. Perry (2002), bounding: proses pembentukan attachment atau membangun
ikatan; attachment: suatu ikatan khusus yang dikarakteristikkan dengan
kualitas-kualitas yang terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.
8. Subroto (cit Lestari, 2002): sebuah peningkatan hubungan kasih sayang
dengan keterikatan batin antara orang tua dan bayi.
9. Maternal dan Neonatal Health: adalah kontak dini secara langsung antara ibu
dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan post
partum.
10. Harfiah, bounding: ikatan; attachment: sentuhan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih
sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan
proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi
dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya
pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.
5
2.2 Tahap – tahap Bounding Attachment
Menurut (Sembiring, 2019), tahap tahap bounding attachment meliputi:
1) Perkenalan
Sentuhan, kontak mata, saling berbicara, dan mengeksplor dengan segera
saat bertemu dengan bayinya.
2) Bounding (Kedekatan)
Menurut (Nurjanah, Maemunah, & Badriah, 2013, p. 41), bounding
merupakan hubungan yang berawal dari saling mengikat diantara orang tua
dan anak ketika pertama kali bertemu.
3) Attachment
Rasa kasih sayang dan keterikatan antar individu.
6
2.4 Dampak Positif Bounding Attachment
Menurut (Walyani & Purwoastuti, 2021, p. 43), ada beberapa
keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini:
1) Meningkatnya kadar prolaktin dan oksitosin.
2) Terjadinya Reflek menghisap lebih dini.
3) Dimulainya pembentukan kekebalan aktif
4) Terjadinya ikatan orang tua dan anak lebih cepat, body warm
(kehangatan tubuh): waktu pemberian kasih sayang, stimulasi
hormonal.
Selain itu, dampak positif yang didapatkan dari Bounding
attachment yaitu :
1. Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap
sosial.
2. Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bounding attachment merupakan proses dimana sebagai hasil dari
suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling
mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling
membutuhkan.
3.2 Saran
Diharapkan seluruh pembaca baik bidan maupun mahasiswi kebidanan
dapat mengerti dan dapat mempelajari serta menjalankan teori ini dalam
pelaksanaan tugasnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Desty, dkk. 2009. Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir. Akademi
Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.
KoleksiMediague.wordpress.com