Disusun Oleh :
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Konsep Bayi Baru Lahir dan Asuhan Keperawatan
Pada Bayi Baru Lahir”.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Keperawatan Maternitas yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami sadar masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena
keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami begitu mengharapkan
kritik dan saran serta pengalaman kami. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Sistematika Penulisan
D. Metode Penulisan
BAB II
TINJAUAN TEORI
G. APGAR Score
Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel
pernafasan, frekuensi jantung, warna, tonus otot dan iritabilitas refleks. Apgar
dilakukan pada :
1. 1 menit kelahiran yaitu untuk memberi kesempatan pada bayi untuk memulai
perubahan
2. Menit ke-5
3. Menit ke-10,penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yang rendah
dan perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi
morbiditas pada masa mendatang. Nilai yang rendah berhubungan dengan
kondisi neurologis.
Tanda 0 1 2
Warna kulit Biru, pucat Badan merah Seluruhnya merah
(Appearance) jambu, ekstremitas jambu
biru
Frekuensi denyut jantung Tidak ada <100 >100
(Pulse)
Iritabilitas refleks Tidak ada respon Meringis Menangis kuat
(Grimace)
Tonus otot Flaksid Ekstremitas sedikit Gerak aktif
(Activity) fleksi
Usaha bernafas Tidak ada Pelan, tidak teratur Baik, menangis
(Respiration)
2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : compos mentis, apatis, somnolen, delirium, kom
c. Nilai APGAR
d. Tanda-tanda vitas
Suhu = 36,5-37,5oC
Nadi = 120-160x/menit
Spo2 = 95-100%
e. Antropometeri
Berat badan normal = 2500-4000gram
Tinggi badan = 50-53cm
Lingkar kepala = 33-35cm
Lingkar dada = 33-35cm
Lingkar lengan atas = 11-12,5cm
f. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
Inspeksi bentuk kepala, distribusi rambut, warna rambut, lingkar
kepala, terdapat luka atau tidak, terdapat benjolan atau tidak, palpasi
ukuran anterior fontanel bayi normal 4-5cm, periksa ukuran fintanel
posterior bayi normalnya 0,5-1cm
2) Mata
Inspeksi kesimetrisan, konjungtiva anemis atau tidak, warna sklera,
mata bengkak atau tidak, reflek doll eyes, refleks cahaya, refleks
mengedip.
3) Hidung
Inspeksi kesimetrisan, terdapat lubang hidung utuh atau tidak,
terdapat pernapasan cuping hidung atau tidak, terdapat septum atau
tidak, terdapat nilia atau tidak. Palpasi tulang hidung teraba lunak
normalnya
4) Telinga
Inspeksi kesimetrisan telinga kanan dan kiri, daun telinga lengkap
atau tidak, palpasi tulang telinga fleksibel atau tidak, refleks moro
5) Leher
Inspeksi rugae, terdapat benjolan atau tidak, terdapat bullneck atau
tidak, refleks tonick neck
6) Dada, paru & jantung
Inspeksi bentuk dada, simetris atau tidak, lihat terdapat benjolan
atau tidak, tidak ada suara napas tamabahan
7) Abdomen
Bentuk abdomen simetris atau tidak, amati tali pusat lengkap atau
tidak, palpasi abdomen 1-2 cm, auskultasi bising usus pada abdomen
normalnya (5-35x/menit), perkusi pada abdomen terdapat pekak atau
tidak.
8) Genetalia dan anus
Pada perempuan labia minora belum tertutup labia mayora, pada
laki-laki didapatkan testis yang belum turun, terdapat lubang anus.
9) Punggung
lihat kesimetrisan punggung, terdapat adanya kelainan atau tidak
seperti spina bifida, pembengkakan, reflek galant
10) Ekstremitas atas
Tangan kanan dan kiri simetris, terdapat lanugo pada kulit bayi,
jumlah jari lengkap tidak ada kelainan, terdapat refleks palmar
grasping (menggenggam)
11) Esktremitas bawah
Kaki kanan dan kiri simetris, jumlah jari lengkap tidak ada kelainan,
terdapat refleks babinski, refleks stepping.
3. Analisa data
4. Diagnosa Keperawatan
a. Risiko infeksi b/d penurunan daya tahan tubuh
b. Menyusui tidak efektif b/d bayi tidak mau menyusui
c. Risiko hipotermia b/d penyesuaian suhu tubuh
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d peningkatan kebutuhan O2
5. Intervensi Keperawatan
2. Menyusui tidak Setelah dilakukan asuhan Edukasi menyusui ( I. 12393 ) Edukasi menyusui
efektif b.d ASI keperawatan diharapkan status 1. Identifikasi kesiapan dalam 1. Untuk mengetahui kesiapan
ibu kurang baik menyusui membaik dengan
menerima infromasi klien dalam menerima
D.0029 Kriteria hasil :
2. Identifikasi tujuan dan penjelasan tentang cara
1. Perlekatan bayi pada
keinginan untuk menyusui yang baik dan
payudara Ibu
menyusui benar
meningkat
3. Sediakan materi dan media 2. Untuk mengethaui tujuan dan
2. BB bayi meningkat penkes keinginan dalam menyusui
3. Tetesan ASI meningkat
4. Jadwalkan penkes 3. Edukasi dalam menyusui
4. Kepercayaan diri 5. Berikan kesempatan untuk yang baik dan benar dapat
Ibu meningkat bertanya menggunakan leaflet
L.03029 6. Berikan konseling menyusui 4. Buat perjanjian dengan klien
7. Jelaskan manfaat menyusui dan juga keluarga mengenai
8. Ajarkan perawatan waktu yang akan dilakukan
payudara post partum penkes
5. Memberikan penjelasan
secara singkat dan padat
mengenai manfaat
menyusui
6. Untuk memberikan
kemampuan pada klien
dalam melakukan perawatan
payudara setelah melahirkan
Konseling laktasi ( I.03093 ) Konseling laktasi
1. Identifikasi keadaan 1. Untuk mengeathui keadaan
emosional Ibu emosional pada ibu sebelum
2. Berikan pujian terhadap melakukan konseling laktasi
perilaku ibu yang benar 2. Untuk meningkatkan atau
3. Identifikasi permasalahan memberikan apresiasi pada
ibu selama menyususi klien
4. Ajarkan teknik menyusui 3. Untuk mengetahui
yang tepat permasalahan ibu selama
menyusui
4. Berikan edukasi mengenai
teknik menyusui yang baik
dan benar
3. Risiko Setelah dilakukan asuhan Manajement hipotermi ( I.14507) Manajement hipotermi
hipotermia b/d keperawatan diharapkan 1. Monitor suhu tubuh 1. Untuk memantau suhu tubuh
penurunan termoreglasi membaik 2. Identifikasi penyebab klien
dengan Kriteria hasil : hipotermi 2. Untuk mengetahui penyebab
1. Menggigil menurun 3. Monitor tanda gejala akibat dari hipotermi
2. Kulit merah menurun hipotermi 3. Untuk mengetahui tanda
3. Suhu tubuh membaik 4. Sediakan lingkungan hangat gejala akibat hipotermi
4. Suhu kulit membaik 4. Untuk memfasilitasi
lingkungan yang hangat agar
5. Frekuensi nadi 5. Lekukan penghangatan dapat beristirahat dengan
membaik pasif ( mis. Selimut, nyaman
penutup kepala ) 5. Untuk memberikan
6. Anjurkan makan dan minum kenyamanan dengan
hangat memberikan selimut dan
Terapi paparan panas ( I.14586 ) penutup kepala
1. Monitor suhu alat terapi Terapi paparan panas
2. Monitor respon pasien 1. Untuk memberikan suhu
terhadap terapi yang sesuai dengan
3. Pilih metode stimulasi kondisi klien
yang nyaman dan mudah 2. Diharapkan terapi yang
didapat diberikan nyaman bagi
4. Tentukan durasi terapi bagi klien
sesuai dengan respon pasien 3. Agar memudahkan klien
5. Ajarkan cara dalam mengambil metode
menyesuaikan suhu secara yang dipilih
mandiri 4. agar klien menyetujui waktu
tindakan yang akan
dilakukan
5. untuk memudahkan klien
dalam menyesuaikan
suhu
secara mandiri
4. Bersihan jalan Setelah dilakukan asuhan Manajement jalan nafas ( I.01011 ) Manajement jalan nafas
nafas tidak keperawatan diharapkan 1. Monitor pola nafas 1. Untuk mengetahui pola
efektif b.d bersihan jalan nafas 2. Monitor bunyi nafas napas klien
peningkatan meningkat dengan Kriteria 3. Monitor sputum 2. Untuk mengetahui
kebutuhan O2 hasil : 4. Posisikan tubuh semi fowler bunyi napas pada klien
D.00001 1. Produksi atau fowler 3. Untuk mengetahui apakah
sputum 5. Lakukan penghisapan lendir terdapat sputum pada klien
menurun 6. Kolaborasi pemberian atau tidak
2. Meconium menurun bronkodilator, ekspetoran, 4. Untuk memberikan
3. Mengi menurun dan mukolitik, jika perlu kemudahan bagi klien dalam
4. Frekuensi nafas Pemantauan respirasi ( I.01014 ) bernapas
meningkat 1. Monitor irama, frekuensi, 5. Dilakukan jika terdapat
L.01001 kedalam dan upaya nafas lendir yang dapat
2. Monitor pola nafas menghalangi jalan napas
3. Monitor adanya 6. Untuk mengatasi adanya
produksi sputum gangguan jalan napas yang
4. Monitor adanya berkelanjutan
penyumbatan jalan nafas Pemantauan respirasi
5. Atur interval pemantauan 1. Untuk mengetahui irama,
respirasi seusai kondisi frekuensi, kedalam dan
pasien upaya nafas
6. Jelaskan tujuan prosedur 2. Untuk mengetahui pola
pemantauan napas pada klien
3. Untuk mengetahui apakah
terdapat sputum pada klien
atau tidak
4. Untuk mengetahui
adanya penyumbatan
jalan napas klien
5. Untuk mengetahui jika ada
terjadinya perubahan pola
pernapasan
6. Untuk memberikan informasi
kepada klien mengenai
kondisi nya saat ini.
6. Implementasi dan Evaluasi
Implementasi dilakukan berdasarkan intervensi yang telah
disusun pada masing-masing diagnosa keperawatan. Namun pada
pelaksanaannya dilapanng, implementasi disesuaikan dengan diagnosa
keperawatan yang muncul pada pasien, serta ketersediaan alat-alat dan prosedur
di lapangan.
Evaluasi mengacu kriteria hasil yang ada masing-masing
diagnosa keperawatan.