NEUTROPHIL TO LYMPHOCYTE RATIO (NLR) SEBAGAI PREDIKTOR KEMATIAN PASIEN COVID-19

ANNISA GINAR I, Dr. dr. Usi Sukorini, M.Kes, Sp.PK(K) ; Dr. dr. Tri Ratnaningsih, M.Kes, Sp.PK(K)
Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

INTISARI

Latar belakang: Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit

menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan (SARS-
CoV2). Beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa pada pasien COVID-19
dengan gejala berat dapat mengalami respon imun yang terganggu, hal ini dapat
menyebabkan perkembangan kondisi hiperinflamasi. Netrofil merupakan penanda
inflamasi dan akan meningkat pada pasien COVID-19. Pengukuran rasio neutrofil-
limfosit/Neutrophil to Lymphocyte Ratio (NLR) selama ini dipakai untuk
menginklusikan pasien ke diagnosis COVID-19 tetapi belum menjadi parameter
untuk menentukan prognosis terutama di Indonesia. Pengukuran NLR juga
merupakan pemeriksaan pemeriksaan darah yang sederhana sehingga mudah
diaplikasikan dalam praktik klinis sehari-hari, hemat dalam pembiayaan, dan
kemungkinan berguna sebagai prediktor keluaran pasien COVID-19.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah nilai NLR ≥ 3,3 dapat
menjadi prediktor kematian pasien COVID-19
Metode: Penelitian dilakukan secara retrospective cohort pada pasien COVID-19
di RSUP Dr. Sardjito. Kriteria inklusi adalah pasien rawat inap dengan usia  18
tahun yang menjalani perawatan dengan protokol COVID-19 di RSUP Dr. Sardjito
dan memiliki hasil pemeriksaan NLR dalam 24 jam saat terdiagnosis COVID-19.
Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, kelompok terpapar (pasien dengan
NLR ≥ 3,3) dan kelompok tidak terpapar (pasien dengan NLR < 3,3). Kedua
kelompok kemudian dicatat keluaran saat keluar rumah sakit. Data karakteristik
subjek penelitian ditampilkan secara deskriptif dalam rerata dan standar deviasi
apabila distribusi data normal atau median dan nilai minimum-maksimum apabila
distribusi data tidak normal. Data yang dianalisis secara statistik adalah hubungan
variabel bebas (NLR) dengan variabel terikat dalam hal ini keluaran pasien
COVID-19. Keluaran saat pasien keluar dari rumah sakit berupa kematian atau
membaik. Data dianalisis dengan uji statistik chi square dan perhitungan risiko
relatif dengan menggunakan software SPSS versi 27. Batas kemaknaan
menggunakan p<0,05.
Hasil dan pembahasan: Didapatkan 331 subyek penelitian, terdiri dari pasien
COVID-19 dengan usia 56 (18-90) tahun, pria 56,2 % dan wanita 43,8%.
Didapatkan nilai median NLR 5,77 (0,78 – 81,67). Pada penelitian ini didapatkan
pasien dengan NLR ≥ 3,3 mempunyai risiko kematian 3,426 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan NLR < 3,3 pada pasien COVID-19
Simpulan: Neutrophil to lymphocyte ratio ≥ 3,3 dapat digunakan sebagai prediktor
kematian pada pasien COVID-19.

Kata kunci: COVID-19, Neutrophil to Lymphocyte Ratio (NLR), prediktor,

kematian`

xi
 NEUTROPHIL TO LYMPHOCYTE RATIO (NLR) SEBAGAI PREDIKTOR KEMATIAN PASIEN COVID-19
ANNISA GINAR I, Dr. dr. Usi Sukorini, M.Kes, Sp.PK(K) ; Dr. dr. Tri Ratnaningsih, M.Kes, Sp.PK(K)
Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

ABSTRACT

Background: Coronavirus Disease 2019 or COVID-19 is an infectious disease

caused by a newly discovered coronavirus (SARS-CoV2). Several studies have
shown that COVID-19 patients with severe symptoms can experience a
compromised immune response, leading to the development of hyperinflammation.
Neutrophils are a marker of inflammation and will be increased in COVID-19
patients. Measurement of Neutrophil to Lymphocyte Ratio (NLR) has been used to
include patients for the diagnosis of COVID-19 but does not become a parameter
to determine prognosis, especially in Indonesia. NLR measurement is also a simple
blood test that is easy to apply in daily clinical practice, low cost, and can be helpful
as a predictor of COVID-19 patient outcome.
Aims: This study aims to assess whether the NLR value can be a predictor of
outcome in COVID-19 patients
Methods: The study was conducted in a retrospective cohort of COVID-19 patients
at RSUP Dr. Sardjito from October 200 to April 2021. The inclusion criteria were
patients ≥ 18 years old who treatment with the COVID-19 protocol at Dr. Sardjito
and had the results of an NLR examination within 24 hours of being diagnosed with
COVID-19. Subjects will be divided into two groups, the exposed group (patients
with NLR ≥ 3.3) and the unexposed group (patients with NLR <3.3). The two
groups will then record their outcome when they leave the hospital. Characteristics
data of research subjects are displayed descriptively in mean and standard deviation
if the data distribution is normal or median and the minimum-maximum value if
the data distribution is not normal. The data analyzed statistically was the
relationship between the independent variable (NLR examination) and the
dependent variable, the patient outcome of COVID-19. The outcome when the
patient is discharged from the hospital, is death or improvement. Data will be
analyzed using chi-square statistical test and calculation of relative risk using SPSS
version 27 software. The limit of significance used was p <0.05.
Result: There were 331 research subjects of COVID-19 patients aged 56 (18-90)
years, 56.2% male and 43.8% female. Median NLR 5.77 (0.78 – 81.67). In this
study, NLR higher than 3,3 can be used as a predictor of death with an increased
risk of 3,426 times higher
Conclusion:
Neutrophil to lymphocyte ratio can be used to predict mortality for COVID-19
patients.

Keywords: COVID-19, Neutrophil to Lymphocyte Ratio (NLR), predictor,

mortality

xii