0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan2 halaman
Tulisan ini memuji sosok Ustaz Firman Saladin yang berani menyuarakan kebenaran di tengah kemungkaran dan kebathilan yang merajalela. Tulisan ini menggambarkan situasi dimana suara kebenaran telah lama teredam, terutama di kalangan ulama. Ustaz Firman Saladin hadir untuk menjadi panutan bagi generasi muda dan membangkitkan semangat iman umat melalui dakwahnya yang tegas dan lugas membedakan antara kebenaran
Tulisan ini memuji sosok Ustaz Firman Saladin yang berani menyuarakan kebenaran di tengah kemungkaran dan kebathilan yang merajalela. Tulisan ini menggambarkan situasi dimana suara kebenaran telah lama teredam, terutama di kalangan ulama. Ustaz Firman Saladin hadir untuk menjadi panutan bagi generasi muda dan membangkitkan semangat iman umat melalui dakwahnya yang tegas dan lugas membedakan antara kebenaran
Tulisan ini memuji sosok Ustaz Firman Saladin yang berani menyuarakan kebenaran di tengah kemungkaran dan kebathilan yang merajalela. Tulisan ini menggambarkan situasi dimana suara kebenaran telah lama teredam, terutama di kalangan ulama. Ustaz Firman Saladin hadir untuk menjadi panutan bagi generasi muda dan membangkitkan semangat iman umat melalui dakwahnya yang tegas dan lugas membedakan antara kebenaran
Bismillah.. Kau memang bukan satu- satunya zurriyah baginda Muhammad SAW, Engkau memang bukan satu-satunya ulama pewaris fikrah dan thoriqoh dakwah kakek buyutmu khairul bariyyah Saiduna Muhammad SAW. Engkau ya habibana memang bukan satu-satunnya hujjatul Haq wal ma'ruf nahi munkar diakhiri zaman ini. Namun Engkau hadir ditengah-tengah kebathilan dengan congkak terus membully. Kau hadir saat kebathilan yg ditopang oleh segenap sumberdaya kekuasaan, harta, bala tentara, senjata berdiri angkuh dengan segenap pakaian kesombongannya. Ya habibana, saat api kemungkaran merajalela, membakar menjilat, kemana dia suka hingga menimbulkan kerusakan hampir disemua aspek kehidupan umat. Kau hadir saat- saat harga diri orang orang orang beriman lemah, lemas, seumpama pepohonan layu kekurangan air. Kau hadir saat suara kebenaran telah lama berada pada frekwensi yg rendah akibat trauma fisik dan mental pada masa lalu umat! Kau hadir saat badai kemungkaran sedang dipuncak keberingasanya. Kau hadir, saat perasaan takut, dan putus asa bagaikan awan mendung kelam menyelimuti bumi persada negeri. Kau hadir saat sebagian ulama umat menyembunyikan kebenaran hakiki dibalik surban,gamis putih dan tasbih dalam menara gading kesucian diri. Kau hadir ya habibana saat generasi muda kehilangan tauladan bagaimana seharusnya hidup pemuda mukmin sejati harus kami jalani. Saat para pemuda terjebak dalam pandemik alwahni (cinta dunia dan takut mati) mewabah di seantero negeri. Ya habibana.. Kau berdiri tegak lurus dengan visi dan misi yg fulgar, jelas, terukur, walaupun awalnya seorang diri namun karomah, lintasan cahaya ilmumu, keikhlasanmu, gairah keimananmu, keberanianmu akhirnya mengalir kencang ke tubuh umat yg telah lama membeku kekurangan panas imani dan sepirit ruhani. Ya habibana engkau adalah harga diri kebenaran, engkau berlian kebaikan yg meruntuhkan bangunan kemungkaran dan kebathilan, suara singamu lebih dari cukup mengaumkan suara alhaq dengan frekwensi tinggi. Maka kacau balaulah suara kebathilan walaupun ianya ditopang sound sistem yg kuat dan canggih. Seruan suaramu kebenaran membahana keseantero negeri mengacaukan barisan loyalis kebathilan dan kemungkaran, Engkau ditakuti hingga harga dirimu adalah mati!! Wahai singa Allah kau dapatkan makom Imam Besar dari kami umatmu bukan permintaan dan ambisi pribadimu! Kau adalah energi kebangkitan diatas manhaj amar ma'ruf dan nahi munkar pembela Islam dibarisan terdepan! Retorika kebenaran dakwahmu lugas, tegas,tuntas, cerdas full power melampaui semua jenis retorika kebathilan, retorikamu memisahkan( mufarriqu bainal haq wal bathil, lugas! Retorika dakwahmu membedakan (furqon) antara kebenaran dan kebathilan. Entahlah,... Fikiran ini tidak terlalu kuat dan pantas untuk menarasikan betapa perasaan cinta, takzhim, harapan, bangga ku pada dirimu, krn kami sadar ujung dirimu adalah junjungan, kecintaan kami, harapan kami dan cinta sejati kami yaitu Saidul Ambiya, WalMursalin Saiduna Muhammad SAW. Kini enam orang muridmu kau hantarkan menjadi syahid harga diri mukmin tertinggi. Diiringi targhib, tausiah pengukuhan pedang keadilan, dan pedang kebenaran agar selalu terhunus tajam dihadapan kebarthilan! Ya Allah Tuhan ku yg Maha Kuat, kami Berharap Engkau wahai Zat yg Maha Kuat jagalah dia dan ahlul baitnya seluruh umat, murid, dan pencintanya dimanapun dia dan mereka berada. Aamiin