Walaupun mudah, Banyak orang tidak mengetahui, untuk memulai menanam jahe yang tepat tentu
mengikuti panduan atau tahapan yang tepat. Sebab dalam memaksimalkan cara menanam jahe di pot
tentu ada tahapan yang perlu diperhatikan agar hasilnya tidak mengecewakan.
Cara menanam jahe dalam pot bisa dulur ikuti, dengan memiliki tanaman jahe dirumah, dulur tidak perlu
repot – repot lagi membeli nya dipasar. Apalagi, cara menanam jahe dirumah ini juga cukup mudah
dipraktekkan.
Berikut ini dulur akan mengetahui tahapan yang sesuai tentang cara menanam jahe dalam pot
Untuk memilih bibit jahe yang akan ditanam dalam pot yaitu yang berkualitas dan menunjukkan fisik yang
bagus.
1. Jahe Merah
Jenis jahe yang satu ini sering disebut jahe gajah sebab
ukurannya yang besar dan memiliki warna kekuningan.
Ukuran diameter sekitar 8 sampai 8,5 cm.
Jahe putih besar banyak dibudidayakan dan juga
sangat familiar dipasaran. Maka permintaannya juga
cenderung stabil dan meningkat.
Tahapan selanjutnya adalah menyiapkan media tanam yang sesuai untuk bibit jahe sudah semai. Dalam
persiapan media tanam tentu ada hal-hal penting yang bisa menjadi pertimbangan untuk memaksimalkan
pertumbuhan tanaman jahe secara tepat salah satunya berikut,
b. Jenis Tanah
Media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang, dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau
sesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Jika di perlukan tambahkan kapur dolomit, kemudian aduk
media tanam sampai tercampur rata.
Sebaiknya melakukan penanaman diawal musim hujan, yakni awal September atau Oktober. Ini karena
tanaman jahe perlu banyak air untuk pertumbuhannya.
1. Pindahkan bibit semai yang sudah tumbuh pada pot media tanam secara hati-hati.
2. Angkat bibit jahe beserta akarnya, dalam proses ini dulur bisa menggunakan jari jemari namun juga
bisa menggunakan bantuan centong tanah.
3. Sebelumnya buat lubang tanam didalam media tanam, kemudian taruh bibit jahe semai tersebut
kedalam lubang tanam.
4. Setelah memasukkan, pastikan bibit semai masuk kedalam secara tepat dan usahakan akarnya masuk
kedalam tanah media tanam.
5. Maka langkah terakhir, tutup permukaan bibit semai dengan menekan-nekan secara perlahan
permukaan tanah.
a. Waktu Penyiraman
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Sebaiknya di lakukan 2x sehari, pagi dan sore hari. Pada
masa pertumbuhan, tanaman jahe membutuhkan ba nyak air. Serta jaga kondisi media tanam agar jangan
sampai kering.
Dalam tahapan pemupukan ini, tentu saja bertujuan untuk memaksimalkan proses perawatan pada
tanaman jahe. Salah satu fungsi penting kombinasi penggunaan pupuk organik GDM adalah untuk
membantu menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga dapat meningkatkan
tinggi & besar batang tanaman dengan cepat.
b. Penyiangan
Penyiangan di lakukan jika di perlukan bila terdapat rumput liar atau pun gulma yang dapat mengganggu
pertumbuhan jahe. Bersihkan media tanam dari rumput liar dan gulma agar tidak mengganggu tanaman
jahe.
Panen bisa di lakukan saat tanaman jahe sudah mencapai atau berusia 9 atau 10 bulan. Ciri – ciri tanaman
jahe yang cukup umur untuk dapat di panen adalah batang dan daunnya yang sudah mengering.
Panen jahe dalam pot ini cukup mudah, yang perlu dilakukan hanya menggemburkan bagian tanah di
dalam pot yang akan di panen, lalu kemudian ambil rimpang jahe secara hati – hati agar tidak rusak.
Kemudian segera bersihkan sisa – sisa tanah yang menempel pada rimpang atau di cuci dengan air agar
bisa di manfaatkan atau kamu bisa jual sebagai penghasilan tanaman yang di dapat secara mudah dari
rumah.