Anda di halaman 1dari 5

Cara Menanam Jahe di Pot

Jahe merupakan tanaman sayuran yang dapat


dibudidayakan baik didataran tinggi maupun dataran
rendah. Cara menanam jahe dalam pot agar tumbuh
subur tidak begitu sulit.

Tentunya dulur yang hobi memasak sangat


membutuhkan tanaman satu ini. Tanaman sayuran ini
biasa di gunakan sebagai bumbu dan bahan tambahan
pada masakan karena dapat meningkatkan cita rasa. 

Walaupun mudah, Banyak orang tidak mengetahui, untuk memulai menanam jahe yang tepat tentu
mengikuti panduan atau tahapan yang tepat. Sebab dalam memaksimalkan cara menanam jahe di pot
tentu ada tahapan yang perlu diperhatikan agar hasilnya tidak mengecewakan.

Cara menanam jahe dalam pot bisa dulur ikuti, dengan memiliki tanaman jahe dirumah, dulur tidak perlu
repot – repot lagi membeli nya dipasar. Apalagi, cara menanam jahe dirumah ini juga cukup mudah
dipraktekkan.

Berikut ini dulur akan mengetahui tahapan yang sesuai tentang cara menanam jahe dalam pot

1. Pemilihan Bibit Jahe Berkualitas

Untuk memilih bibit jahe yang akan ditanam dalam pot yaitu yang berkualitas dan menunjukkan fisik yang
bagus.

Ciri – ciri nya adalah memiliki ukuran rimpang besar


dan terlihat masih segar dan tidak keriput. Masih utuh
dan tidak terdapat bekas terserang hama dan parasit.
Warna rimpang masih cerah merona. Dengan
pemilihan bibit jahe yang tepat dan sesuai, tentu
langkah awal dalam mengoptimalkan proses menanam
jahe akan mendapat hasil yang maksimal. Berikut hal-
hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan bibit
jahe yang berkualitas:

a. Ciri-ciri Bibit Jahe Siap Tanam


Adapun ciri indukan bibit jahe yang baik dan bagus serta cocok untuk langsung ditanam yaitu,

 Daunnya terlihat masih sangat hijau dan segar.


 Memiliki Batang yang besar, gagah dan tidak kurus.
 Umbi atau rimpang yang dihasilkan besar dan berisi (padat).
b. Jenis Bibit Jahe Berkualitas
Mengenali bibit jahe yang tepat dan sesuai, tentu akan membantu dulur memahami jenis bibit jahe yang
bisa ditanam. Salah satunya berikut ini:

1. Jahe Merah

Umbi yang satu ini merupakan jenis jahe yang banyak


diminati banyak orang. Memiliki fisik berwarna merah
atau jingga muda dan berukuran 4 sampai 4,5 cm.
Jahe Merah memiliki karakteristik bau yang cukup
tajam, dan sangat manjur untuk campuran jamu atau
obat herbal.

2. Jahe Putih Besar

Jenis jahe yang satu ini sering disebut jahe gajah sebab
ukurannya yang besar dan memiliki warna kekuningan.
Ukuran diameter sekitar 8 sampai 8,5 cm.
Jahe putih besar banyak dibudidayakan dan juga
sangat familiar dipasaran. Maka permintaannya juga
cenderung stabil dan meningkat.

3. Jahe Putih Kecil

Memiliki karakteristik berlapis-lapis dan ukuran


diameternya sekitar 3 sampai 4 cm. Bentuknya kecil
dan memiliki warna yang sama dengan jahe putih
besar.
Ketiga jenis jahe tersebut bisa dulur pilih bibitnya
untuk memulai menanam. Bibit jahe bisa didapatkan
langsung saat membeli jahe pada umumnya.
2. Proses Menyemai Bibit Jahe

1. Proses penyemaian bibit jahe memiliki


tahapan sebagai berikut,Penyemaian bibit
jahe dengan cara meletakkan rimpang
jahe di  atas media semai. Kemudian, atur
jaraknya kira – kira 1 cm antar rimpang
jahe.
2. Selanjutnya dulur bisa menutup dengan
tanah, bibit jahe yang sudah disemai
dengan tanah di  atasnya kira kira
ketebalan nya 2 cm. Sampai bibit jahe
sudah tidak nampak pada permukaan lagi.
3. Namun sebelumnya dulur bisa menambahkan jerami, boleh di lapisi dengan jerami di  atas bibit jahe
sebelum di tutup dengan tanah. Siram dan selalu jaga kelembaban media semai.
4. Kemudian rimpang jahe yang sudah disemai akan mulai tumbuh pas dalam waktu 10   –  15 hari, Jika
sudah tumbuh tunasnya, ini berarti bibit jahe sudah siap dipindahkan ke dalam media tanam.

3. Persiapan Media Tanam

Tahapan selanjutnya adalah menyiapkan media tanam yang sesuai untuk bibit jahe sudah semai. Dalam
persiapan media tanam tentu ada hal-hal penting yang bisa menjadi pertimbangan untuk memaksimalkan
pertumbuhan tanaman jahe secara tepat salah satunya berikut,

a. Pemilihan Media Pot


Untuk pemilihan pot atau media tanam yang sesuai, persiapkanlah pot sesuai dengan jumlah kebutuhan
bibit yang akan di  tanam dengan ukuran minimal pot yaitu berukuran diameter 40 cm atau bisa lebih dari
pada itu.

b. Jenis Tanah
Media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang, dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau
sesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Jika di perlukan tambahkan kapur dolomit, kemudian aduk
media tanam sampai tercampur rata.

Masukkan media tanam ke dalam pot seperempat


bagian saja. Media tanam sebaiknya di persiapkan dua
atau tiga minggu sebelum tanam.
4. Cara Menanam Bibit Jahe di  Pot

Sebaiknya melakukan penanaman diawal musim hujan, yakni awal September atau Oktober. Ini karena
tanaman jahe perlu banyak air untuk pertumbuhannya.

Setelah media tanam dan bibit semai sudah tumbuh


dengan baik. Maka langkah selanjutnya memindahkan
bibit yang sudah semai tersebut.
Ada beberapa tahapan yang perlu dulur perhatikan
agar proses menanam jahe dapat memaksimalkan
pertumbuhan selanjutnya,

1. Pindahkan bibit semai yang sudah tumbuh pada pot media tanam secara hati-hati.
2. Angkat bibit jahe beserta akarnya, dalam proses ini dulur bisa menggunakan jari jemari namun juga
bisa menggunakan bantuan centong tanah.
3. Sebelumnya buat lubang tanam didalam media tanam, kemudian taruh bibit jahe semai tersebut
kedalam lubang tanam.
4. Setelah memasukkan, pastikan bibit semai masuk kedalam secara tepat dan usahakan akarnya masuk
kedalam tanah media tanam.
5. Maka langkah terakhir, tutup permukaan bibit semai dengan menekan-nekan secara perlahan
permukaan tanah. 

5. Proses Perawatan Tanaman Jahe di  Pot

Setelah proses menanam jahe selesai, langkah


selanjutnya dulur dapat memaksimalkan perawatan
jahe, lakukan kontrol dua atau tiga minggu. Segera
lakukan perawatan intensif jika terdapat bibit yang
tidak tumbuh atau bahkan mati.

a. Waktu Penyiraman
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Sebaiknya di lakukan 2x sehari, pagi dan sore hari. Pada
masa pertumbuhan, tanaman jahe membutuhkan ba nyak air. Serta jaga kondisi media tanam agar jangan
sampai kering.
Dalam tahapan pemupukan ini, tentu saja bertujuan untuk memaksimalkan proses perawatan pada
tanaman jahe. Salah satu fungsi penting kombinasi penggunaan pupuk organik GDM adalah untuk
membantu menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga dapat meningkatkan
tinggi & besar batang tanaman dengan cepat.

b. Penyiangan
Penyiangan di lakukan jika di perlukan bila terdapat rumput liar atau pun gulma yang dapat mengganggu
pertumbuhan jahe. Bersihkan media tanam dari rumput liar dan gulma agar tidak mengganggu tanaman
jahe.

6. Proses Memanen Jahe

Proses perawatan yang maksimal dan sesuai dengan


tahapan tersebut, akan menghasilkan proses tahapan
panen yang tentunya dulur nantikan.
Melakukan proses panen jahe tidaklah sulit, namun
tetap memperhatikan kondisi tanaman dan juga masa
tanaman yang siap panen nantinya.

a. Umur Jahe Siap Panen

Panen bisa di lakukan saat tanaman jahe sudah mencapai atau berusia 9 atau 10 bulan. Ciri – ciri tanaman
jahe yang cukup umur untuk dapat di panen adalah batang dan daunnya yang sudah mengering.

b. Teknik Panen Jahe di  Pot

Panen jahe dalam pot ini cukup mudah, yang perlu dilakukan hanya menggemburkan bagian tanah di 
dalam pot yang akan di  panen, lalu kemudian ambil rimpang jahe secara hati – hati agar tidak rusak.

Kemudian segera bersihkan sisa – sisa tanah yang menempel pada rimpang atau di cuci dengan air agar
bisa di manfaatkan atau kamu bisa jual sebagai penghasilan tanaman yang di  dapat secara mudah dari
rumah.

Anda mungkin juga menyukai