Anda di halaman 1dari 15

Dosen Pengampu :

Lukman, S.Psi, M. App., Psy


Dr. Rohmah Rifani, S. Psi., M. Si., Psikolog
Amirah Aminanty A., S.Psi., M.Psi.,Psikolog

METODE PENELITIAN KUANTITATIF


REVIEW JURNAL
PENGARUH UNGKAPAN SYUKUR DAN MOTIVASI TERHADAP PERILAKU
PROSOSIAL REMAJA

Disusun Oleh:
Nur Fadhilah
210701501003
H

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
Judul Pengaruh ungkapan syukur dan motivasi terhadap perilaku prososial
remaja
Jurnal Jurnal Psikologi Sosial
Volume dan Halaman Vol. 16, No. 02, 139-147
Tahun 2018
Penulis Nurul Fitroh, Lukman, Muh. Nur Hidayat Nurdin

Peringkas Nur Fadhilah


Tanggal 08 September 2022

Landasan teori Peneliti mengambil penelitian ini karena menurutnya, penelitian ini
akan memberikan pandangan baru terhadap kajian mengenai syukur
dan berfokus pada ungkapan syukur secara verbal dalam perilaku
prososial remaja, sekaligus juga melihat keterlibatan peran motivasi
yang secara internal dapat mempengaruhi perilaku prososial remaja.

Sebelumnya sudah ada penelitian yang mengangkat tentang motivasi


syukur tetapi belum secara spesifik melihat ekspresi syukur dalam
konteks hubungan interpersonal Padahal terdapat manfaat sosial yang
besar dibalik ekspresi syukur, salah satunya adalah perilaku prososial.
Syukur interpersonal merupakan kondisi ketika individu mengakui
bahwa dirinya telah menerima sesuatu yang berharga dari orang lain
(Emmons, 2012). Mengekspresikan syukur akan menimbulkan
selfworth pada orang yang menerimanya (Grant & Gino, 2010).
Ekspresi syukur bisa dinyatakan melalui ekspresi wajah maupun
ungkapan verbal (Naito, Wangwan, & Tani, 2005) dan dalam bentuk
tulisan (Grant & Gino, 2010). Apa pun bentuk ekspresi tersebut, Naito
dkk. (2005); Grant dan Gino (2010) secara bersama-sama menemukan
bahwa ekspresi syukur berkorelasi positif dengan perasaan positif dan
motivasi untuk melakukan perilaku prososial. Grant dan Gino (2010)
menemukan bahwa dalam hubungan interpersonal, perilaku prososial
bisa muncul karena ungkapan syukur. Individu yang menerima
ungkapan syukur akan membuat individu tersebut mempertahankan
perilaku prososialnya di kesempatan lain. Yoshimura dan Berzins
(2017) juga mengungkapkan pentingnya mengungkapkan rasa syukur
dalam hubungan sosial sebagai upaya meningkatkan well-being
seseorang.

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku


prososial remaja yang memiliki motivasi autonomous dan controlled
serta yang menerima dan tidak menerima ungkapan syukur.

Metode penelitian Desain: Penelitian ini menggunakan desain faktorial 2 (motif


menolong: autonomous; controlled) x 2 (ungkapan syukur: menerima
ungkapan terima kasih; tidak menerima ucapan terima kasih) between
participants dengan random assignment.
Partisipan: Total partisipan dalam penelitian berjumlah 120 orang
siswa SMA yang berusia 15-18 tahun Berdasarkan hasil uji
manipulation check, terdapat 26 partisipan yang tidak memenuhi
syarat analisis sehingga menghasilkan 94 partisipan yang dapat di
analisis datanya. Terdapat 4 buah narasi untuk empat kelompok. Narasi
dibuka dengan instruksi “Anda diminta untuk berperan sebagai orang
yang mengalami kejadian dalam narasi cerita berikut ini.” lalu diawali
dengan cerita.
Kelompok 1 kondisi motivasi autonomous tanpa ungkapan terima
kasih
Kelompok 2 kondisi motivasi autonomous dengan ungkapan terima
kasih
Kelompok 3 kondisi motivasi controlled tanpa ungkapan terima kasih
Kelompok 4 kondisi motivasi controlled dengan ungkapan terima
kasih
Hasil Penelitian Hasil analisis data menunjukkan bahwa motivasi autonomous
memberikan intensi perilaku prososial yang lebih tinggi dibandingkan
motivasi controlled. Hal ini terjadi karena individu yang memiliki
kuasa atas pilihannya dalam melakukan sesuatu akan memiliki
perasaan senang. Kebutuhan autonomy yang terpenuhi, melengkapi
kebutuhan competence (berhasil menolong orang lain) dan relatedness
(terlibat dalam interaksi dengan orang lain). Sedangkan, individu yang
terpaksa melakukan sesuatu, sekalipun merasakan competence dan
relatedness, namun karena bukan oleh pilihan sendiri, melainkan
karena adanya tekanan dari luar, membuat individu melakukan sesuatu
dengan perasaan yang berat hati, sehingga memungkinkan memberi
pengaruh terhadap perilaku prososial di kesempatan lain.

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti dapat, maka disimpulkan


bahwa (1) Motivasi autonomous memberikan pengaruh yang
signifikan lebih baik terhadap intensi perilaku prososial remaja
dibandingkan dengan motivasi controlled. (2) Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara menerima ungkapan syukur dan
tidak menerima ungkapan syukur terhadap intensi perilaku prososial
remaja. (3) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
motivasi autonomous yang menerima ungkapan terima kasih dengan
yang tidak menerima ungkapan terima kasih dan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok motivasi controlled yang
menerima ungkapan syukur dengan yang tidak menerima ungkapan
syukur.

Referensi: Fitroh, N., Lukman, L., & Nurdin, M. N. H. (2018). Pengaruh ungkapan syukur dan
motivasi terhadap perilaku prososial remaja. Jurnal Psikologi Sosial, 16(2), 136–147.
https://doi.org/10.7454/jps.2018.13
Jurnal Psikologi Sosial, Vol. 16, No. 02, 139-147 (2018)
Penulis: Nurul Fitroh, Lukman, Muh. Nur Hidayat Nurdin

PENGARUH UNGKAPAN SYUKUR DAN MOTIVASI TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL REMAJA

Latar Belakang Tujuan penelitian

Peneliti mengambil penelitian ini karena menurutnya, penelitian ini


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
akan memberikan pandangan baru terhadap kajian mengenai syukur
perilaku prososial remaja yang memiliki motivasi
dan berfokus pada ungkapan syukur secara verbal dalam perilaku
autonomous dan controlled serta yang menerima dan
prososial remaja, sekaligus juga melihat keterlibatan peran motivasi
tidak menerima ungkapan syukur.
yang secara internal dapat mempengaruhi perilaku prososial remaja.

Hasil Penelitian Metode Penelitian


- Desain: desain faktorial 2 (motif menolong: autonomous; controlled) x 2
(1) Motivasi autonomous memberikan pengaruh yang signifikan lebih baik (ungkapan syukur: menerima ungkapan terima kasih; tidak menerima ucapan
terhadap intensi perilaku prososial remaja dibandingkan dengan motivasi terima kasih) between participants dengan random assignment
controlled. (2) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara menerima - Partisipan: Siswa SMA berjumlah 120 Orang dan berusia 15-18 tahun.
ungkapan syukur dan tidak menerima ungkapan syukur terhadap intensi Partisipan diminta untuk berperan sebagai orang yang mengalami kejadian
perilaku prososial remaja. (3) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
dalam narasi cerita.
kelompok motivasi autonomous yang menerima ungkapan terima kasih dengan
Kelompok 1 kondisi motivasi autonomous tanpa ungkapan terima kasih
yang tidak menerima ungkapan terima kasih dan tidak terdapat perbedaan yang
Kelompok 2 kondisi motivasi autonomous dengan ungkapan terima kasih
signifikan antara kelompok motivasi controlled yang menerima ungkapan
syukur dengan yang tidak menerima ungkapan syukur. Kelompok 3 kondisi motivasi controlled tanpa ungkapan terima kasih
Kelompok 4 kondisi motivasi controlled dengan ungkapan terima kasih

Nur Fadhilah / 210701501003 / H


See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/330973678

Pengaruh ungkapan syukur dan motivasi terhadap perilaku prososial remaja

Article  in  Jurnal Psikologi Sosial · August 2018


DOI: 10.7454/jps.2018.13

CITATIONS READS

0 983

3 authors, including:

Nurul Fitroh Lukman Na


Universitas Negeri Makassar Universitas Negeri Makassar
4 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    9 PUBLICATIONS   5 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

consciousness View project

All content following this page was uploaded by Nurul Fitroh on 15 February 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Psikologi Sosial
2018, Vol. 16, No. 02, 139-147
doi: 10.7454/jps.2018.13

PENGARUH UNGKAPAN SYUKUR DAN MOTIVASI TERHADAP


PERILAKU PROSOSIAL REMAJA
Nurul Fitroh*, Lukman, & Muh. Nur Hidayat Nurdin
Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Makassar, Makassar
*Email: nurulfitroh13@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku prososial remaja yang
memiliki motivasi autonomous dan controlled serta yang menerima dan tidak menerima
ungkapan syukur. Partisipan penelitian ini melibatkan 94 Siswa SMA berusia 15-18 tahun.
Melalui metode eksperimen penelitian ini menggunakan factorial design with two between-
subjects independent variabels. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, remaja yang
memiliki motivasi autonomous memiliki intensi perilaku prososial yang lebih baik
dibandingkan dengan remaja yang memiliki motivasi controlled. Kedua, tidak terdapat
perbedaan intensi perilaku prososial pada remaja yang menerima ungkapan syukur dan
tidak menerima ungkapan syukur. Ketiga, tidak ada interaksi antara motivasi dan
ungkapan syukur terhadap intensi perilaku prososial pada remaja. Penelitian ini dapat
dijadikan bahan diskusi lanjutan untuk mengetahui alasan ungkapan syukur tidak
berpengaruh pada perilaku prososial remaja yang pada umumnya bisa memberikan
pengaruh.

Kata kunci: Perilaku prososial; motivasi autonomous; motivasi controlled; ungkapan


syukur; remaja.

Abstract
This study aims to determine the differences of prosocial behaviour intention in
adolescents who have autonomous and controlled motivation and who receive and do not
receive expressions of gratitude. Participants in this study involved 94 high school
students,15-18 years old. Through the experimental method, this research uses factorial
design with two between-subjects independent variables. The results showed, first,
adolescents who had autonomous motivation had better prosocial behavior intentions than
those with controlled motivation. Second, there is no difference in prosocial behavior
intentions among adolescents who receive gratitude expressions and do not receive
gratitude expressions. Third, there is no interaction between motivation and expressions of
gratitude towards prosocial behavior intentions in adolescents. This research can be used
as a matter of further discussion to find out the reason for the expression of gratitude that
does not affect the prosocial behaviour that generally found influencing in adolescents.

Keywords: Prosocial behaviour; autonomous motivation; controlled motivation;


expressions of gratitude; adolescence.

Pendahuluan
Sebagai emosi, syukur dapat men- Sekalipun terdapat perbedaan dalam me-
jadi pengalaman universal, namun setiap ngekspresikan syukur, hampir semua bu-
budaya menunjukkan perbedaan konsep daya menganggap syukur sebagai se-
dan strategi dalam mengekspresikan buah nilai kebaikan (virtue) yang di-
perasaan tersebut. (Floyd dkk., 2018). harapkan di dalam masyarakat (Mercon-

139
140 Fitroh, Lukman, & Nurdin

Vargas, Poelker, Jonathan & Tudge, & Laksono, 2017) lalu konsep dan kons-
2018). truk syukur dalam psikologi islam (Rusdi,
Di dalam masyarakat Brazil, ung- 2016), dan pengembangan skala ber-
kapan syukur secara verbal adalah syukur di Indonesia (Listiyandini, Natha-
strategi yang paling umum dilakukan nia, Syahniar, Sonia & Nadya, 2015).
(Palhares, Freitas, Vargas & Tudge, Terdapat juga beberapa penelitian yang
2018). Sedangkan pada masyarakat Cina mengaitkan syukur dengan tema ber-
dan Korea Selatan, ekspresi syukur beda, misalnya syukur dan perilaku pro-
connective yaitu membalas kebaikan be- sosial (Wicaksono & Susilawati, 2016)
nefactor dengan sesuatu yang diharap- serta syukur dan well-being (Sativa &
kan atau yang mungkin dibutuhkan oleh Helmi, 2013)
benefactor, menjadi strategi yang di- Penelitian sebelumnya belum se-
utamakan (Mendonça, Mercon-Vargas cara spesifik melihat ekspresi syukur
dkk., 2018). Lain lagi pada masyarakat dalam konteks hubungan interpersonal.
Jepang, yang memiliki ungkapan ‘sumi- Padahal terdapat manfaat sosial yang
masen’ dalam menunjukkan rasa tidak besar dibalik ekspresi syukur, salah
enak diri karena telah memberatkan satunya adalah perilaku prososial. Syukur
pihak lain dalam menolongnya (Naito & interpersonal merupakan kondisi ketika
Washizu, 2015). individu mengakui bahwa dirinya telah
Penelitian sebelumnya (Palhares menerima sesuatu yang berharga dari
dkk., 2018; Mendonca dkk., 2017; Naito & orang lain (Emmons, 2012). Mengeks-
Washizu, 2015) menjelaskan pentingnya presikan syukur akan menimbulkan self-
pengaruh budaya dalam memaknai dan worth pada orang yang menerimanya
mengekspresikan syukur. Syukur sebagai (Grant & Gino, 2010). Ekspresi syukur
virtue jelas memiliki peran penting dalam bisa dinyatakan melalui ekspresi wajah
hubungan interpersonal, sebab bukan ha- maupun ungkapan verbal (Naito, Wang-
nya menelusuri perasaan beneficiary wan, & Tani, 2005) dan dalam bentuk
saja, namun juga melibatkan penelusuran tulisan (Grant & Gino, 2010). Apa pun
hubungan resiprokal antara benefactor bentuk ekspresi tersebut, Naito dkk.
dan beneficiary. Indonesia adalah negara (2005); Grant dan Gino (2010) secara
yang terkenal akan ragam suku, budaya, bersama-sama menemukan bahwa eks-
etnis, dan agamanya. Dalam beberapa presi syukur berkorelasi positif dengan
budaya terdapat istilah khusus dalam perasaan positif dan motivasi untuk me-
mengungkapkan syukur, misalnya dalam lakukan perilaku prososial. Grant dan
budaya Jawa, ‘matur nuwun’, Sunda Gino (2010) menemukan bahwa dalam
‘hatur nuhun’, dan Batak ‘mauliate’. Se- hubungan interpersonal, perilaku pro-
dangkan ada pula yang tidak memiliki sosial bisa muncul karena ungkapan
istilah khusus dalam mengungkapkan syukur. Individu yang menerima ung-
syukur, misalnya pada suku Bugis, na- kapan syukur akan membuat individu
mun bukan berarti mereka tidak memiliki tersebut mempertahankan perilaku proso-
konsep terhadap syukur. Suku Bugis dan sialnya di kesempatan lain. Yoshimura
Makassar dapat memaknai syukur dan dan Berzins (2017) juga mengungkapkan
menerapkannya dalam kehidupan sehari- pentingnya mengungkapkan rasa syukur
hari (Fitroh, Kurniawan, Azizah, Pratama, dalam hubungan sosial sebagai upaya
& Ahyar, 2016). meningkatkan well-being seseorang.
Di Indonesia penelitian psikologi Melalui penelitian Grant dan Gino
dalam kajian syukur telah dilakukan. (2010), kita dapat melihat reaksi yang
Misalnya terdapat studi mengenai makna diperoleh benefactor saat menerima ung-
syukur pada mahasiswa (Haryanto & kapan syukur, dalam arti lain, penelitian
Kertamuda, 2016; Kusumastuti, Setyorini tersebut memungkinkan kita melihat syu
Pengaruh ungkapan syukur dan motivasi terhadap perilaku prososial 141

kur dalam fungsi reinforcer yang berasal akan merasakan kondisi diri yang ter-
dari faktor eksternal sehingga dapat kontrol dan tertuntut oleh situasi, dalam
mempertahankan perilaku prososial be- motivasi autonomous, seseorang akan
nefactor (McCullough, Kilpatrick, Em- berada pada kondisi perasaan bebas dan
mons, & Larson, 2001). Namun, kita be- senang dalam melakukan sesuatu.
lum melihat faktor internal yang dimiliki Individu yang setiap perilakunya di-
benefactor itu sendiri, yakni motivasinya. dukung oleh kondisi autonomous dan
Sedangkan dalam hubungan resiprokal setiap perilakunya di lingkungan dihargai
kita juga perlu menelusuri bagaimana dengan menerima ungkapan rasa atas
kondisi internal benefactor saat melaku- perilaku yang ia lakukan, maka ia tidak
kan perilaku prososial. Dorongan internal hanya akan berada pada kondisi pe-
yang berbeda dapat pula memberikan nilaian diri yang baik namun juga akan
efek psikologis berbeda pada diri se- merasakan penguatan emosi positif hal
seorang dalam perilaku prososial. tersebut menjadi moral barometer dan
Menurut Kim, Dyne, dan Lee (2018) reinforcer (McCullough, dkk. 2001). Ke-
dalam salah satu studinya, motivasi auto- tika perilaku prososial dibutuhkan individu
nomous membuat benefactor memiliki yang berada dalam kondisi autonomous
kondisi emosi yang lebih positif saat me- dan menerima ungkapan syukur akan
lakukan perilaku menolong. Hal tersebut, memberikan performa yang lebih baik,
menurut Deci dan Ryan (2000) terjadi hal ini pun dapat terjadi jika ungkapan
karena individu berhasil merefleksikan diri syukur tersebut dirasakan melalui proses
sebagaimana mestinya, dan dalam atri- immerse yang baik, dibandingkan dengan
businya melakukan internal perceived kelompok yang berada dalam kondisi
locus of causality (IPLOC). Deci, La controlled dan perilaku mereka tidak
Guardia, Moller, Scheiner dan Ryan dihargai dengan tidak hadirnya ungkap-
(2006) juga mengemukakan bahwa da- kan syukur.
lam hubungan interpersonal, memberikan Penelitian ini akan memberikan pan-
dukungan autonomy, dan menerima du- dangan baru terhadap kajian mengenai
kungan autonomy akan membuat kualitas syukur dan berfokus pada ungkapan
hubungan menjadi lebih baik dan efek syukur secara verbal dalam perilaku pro-
psikologis yang lebih sehat. sosial remaja, sekaligus juga melihat
Penelitian lain mengenai motivasi keterlibatan peran motivasi yang secara
dalam menolong dengan membanding- internal dapat mempengaruhi perilaku
kan antara motivasi autonomous dan prososial remaja. Maka dari itu, penelitian
controlled, membuktikan bahwa motivasi ini memiliki tiga hipotesis, pertama ter-
autonomous memberikan individu per- dapat perbedaan intensi perilaku pro-
forma yang lebih baik, juga self-esteem sosial pada individu dalam kondisi auto-
dan well-being yang lebih tinggi di- nomous dan individu dalam kondisi
bandingkan dengan motivasi controlled controlled. Individu dengan motivasi auto-
(Weinstein & Ryan, 2010), bahkan mem- nomous akan lebih tinggi intensi perilaku
beri reaksi positif terhadap beneficiary prososialnya. Kedua, terdapat perbedaan
(Weinstei, DeHaan, & Ryan, 2010) be- intensi perilaku prososial pada individu
gitupun yang ditemukan oleh Pavey, yang menerima ungkapan syukur dan
Greitemeyer dan Sparks (2012) bahwa individu yang tidak menerima ungkapan
perilaku menolong dan tingkat empati syukur. Individu yang menerima ungkap-
lebih tinggi dimiliki oleh individu yang an syukur dari orang lain akan lebih tinggi
berada dalam kondisi autonomous di- intensi perilaku prososialnya. Ketiga, ter-
banding pada individu yang berada pada dapat perbedaan perilaku prososial pada
kondisi controlled, hal tersebut karena individu dalam kondisi autonomous dan
jika dalam motivasi controlled seseorang individu dalam kondisi controlled ketika
142 Fitroh, Lukman, & Nurdin

menerima dan tidak menerima ungkapan mengucapkan terima kasih, ia bersyukur


syukur. Individu yang mendapat ungkap- karena kamu telah membantunya.” Ke-
an syukur dan berada pada kondisi lompok III kondisi motivasi controlled
autonomous lebih tinggi intensi perilaku tanpa ungkapan terima kasih dilanjutkan
prososialnya dibanding kelompok yang dengan, “karena tidak enak menolak dan
lain merasa bersalah jika menolak, maka
kamu terpaksa menolongnya”. Kelompok
Metode Penelitian IV kondisi motivasi controlled dengan
Partisipan. Total partisipan dalam ungkapan terima kasih, dilanjutkan de-
penelitian berjumlah 120 orang siswa ngan “karena tidak enak menolak dan
SMA. Diperoleh melalui izin dari pihak merasa bersalah jika menolak, maka
sekolah yang memberikan daftar kelas kamu terpaksa menolongnya. Setelah itu
dan siswa yang dapat berpartisipasi. gurumu mengucapkan terima kasih, ia
Partisipan berusia 15-18 tahun. Berdasa- bersyukur karena kamu telah membantu-
rkan hasil uji manipulation check, ter- nya.” Cerita berlanjut dengan dua lagi
dapat 26 partisipan yang tidak memenuhi pengalaman membantu yaitu kepada
syarat analisis sehingga menghasilkan 94 kakak kelas dan seorang teman, dengan
partisipan yang dapat di analisis datanya. motivasi dan ungkapan yang sesuai
Setiap partisipan mengisi lembar infor- untuk masing-masing kelompok.
med consent dan mendapatkan imbalan Manipulation Check. Manipulation
voucher diskon belanja buku. check ungkapan syukur diukur dengan
Desain. Penelitian ini menggunakan kesadaran partisipan menyimak ungkap-
desain faktorial 2 (motif menolong: auto- an terima kasih, sejumlah 60 partisipan
nomous; controlled) x 2 (ungkapan syu- dalam kelompok menerima ungkapan te-
kur: menerima ungkapan terima kasih; rima kasih ditemukan 55 partisipan yang
tidak menerima ucapan terima kasih) bet- berada pada kondisi yang sesuai. Se-
ween participants dengan random assign- jumlah 60 partisipan dalam kelompok
ment. tanpa ungkapan terima kasih ditemukan
Manipulasi. Terdapat 4 buah narasi 39 partisipan yang berada pada kondisi
untuk empat kelompok. Narasi dibuka de- yang sesuai.
ngan instruksi “Anda diminta untuk ber- Manipulation check motivasi diukur
peran sebagai orang yang mengalami melalui kesadaran partisipan atas motiva-
kejadian dalam narasi cerita berikut ini.” sinya dalam melakukan perilaku mem-
lalu diawali dengan cerita, bantu atau menolong. Sejumlah 60 par-
“Hari ini diadakan persiapan kelulus- tisipan dalam kelompok motivasi auto-
an siswa kelas tiga. Kamu bertugas untuk nomous ditemukan 43 yang berada pada
mempersiapkan ruangan aula di sekolah kondisi yang diinginkan. Sejumlah 60 par-
bersama beberapa siswa lainnya. Setelah tisipan dalam kelompok motivasi con-
tugas mu selesai kamu melihat seorang trolled ditemukan 51 partisipan yang be-
guru mengangkat beberapa barang me- rada pada kondisi yang sesuai.
nggunakan dus ke ruang guru, ia me- Skala Intensi Perilaku Sosial. Data
manggilmu untuk membantu” dalam penelitian ini dikumpulkan dengan
Kelompok I kondisi motivasi auto- menggunakan skala intensi perilaku pro-
nomous tanpa ungkapan terima kasih, sosial. menggunakan konsep narasi peri-
dilanjutkan “dan dengan keinginan sen- laku prososial yang diadaptasi dari pe-
diri, secara senang hati kamu mem- nelitian Albrecht (2016). Skala terdiri dari
bantunya”. Kelompok II kondisi motivasi 6 item menggunakan 5-point rating scale.
autonomous dengan ungkapan terima Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai
kasih, dilanjutkan “secara senang hati Cronbach’s alpha=0,79.
kamu membantunya. Setelah itu gurumu
Pengaruh ungkapan syukur dan motivasi terhadap perilaku prososial 143

Tabel 1. Hasil uji analysis of variance

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Prosos


Mean
Source Type III Sum of Squares df Square F Sig.
Corrected Model 88.596 a
3 29,532 2,764 ,047
Intercept 13404,519 1 13404,519 1254,658 ,000
Motivasi 67,850 1 67,850 6,351 ,013
Ungkapan ,783 1 ,783 ,073 ,787
Motivasi * Ungkapan 9,370 1 9,370 ,877 ,352
Error 961,543 90 10,684
Total 14803,000 94
Corrected Total 1050,138 93
a. R Squared = .084 (Adjusted R Squared = .054)

Tabel 2. Marginal mean motivasi dan ungkapan syukur


95% Confidence Interval
Motivasi Mean Std. Error Upper
Lower Bound
Bound
Autonomous Terima 13,440 ,654 12,141 14,739
Tidak 12,611 ,770 11,081 14,142
Controlled Terima 11,067 ,597 9,881 12,252
Tidak 11,524 ,713 10,107 12,941
Dependent Variable: Prosos

Hasil ungkapan syukur dan tidak menerima


Melalui uji ANAVA ditemukan bah- ungkapan syukur menunjukkan perbeda-
wa (H1) Terdapat perbedaan intensi pe- an yang tidak signifikan dengan nilai
rilaku prososial pada individu dalam kon- F(0,073) = 0,787, p > .05. Kelompok
disi autonomous dan individu dalam kon- menerima ungkapan memiliki nilai (M =
disi controlled. Kondisi motivasi auto- 12,15, SD = 3,556), dan tidak menerima
nomous signifikan memiliki intensi peri- ungkapan (M = 12,03, SD = 3,018). (H3)
laku prososial yang lebih tinggi dibanding- Terdapat perbedaan perilaku prososial
kan dengan motivasi controlled, dengan pada individu dalam kondisi autonomous
nilai F(6,351) = 0,013, p > .05. Kelompok dan individu dalam kondisi controlled ke-
autonomous memiliki nilai (M = 13,09, SD tika menerima ungkapan syukur dan tidak
= 3,551), dan controlled (M = 11,25, SD = menerima ungkapan syukur. Uji interaksi
2,972). (H2) Terdapat perbedaan intensi menunjukkan bahwa tidak ada interaksi
perilaku prososial pada individu yang antara motivasi dan ungkapan syukur
menerima ungkapan syukur dan individu dengan nilai F(0,877) = 0,352, p > .05.
yang tidak menerima ungkapan syukur.
Tabel 14 menunjukkan kondisi menerima
144 Fitroh, Lukman, & Nurdin

Diskusi dalam kondisi autonomous dibanding


Hasil analisis data menunjukkan pada individu yang berada pada kondisi
bahwa motivasi autonomous memberikan controlled. Studi selanjutnya dalam pe-
intensi perilaku prososial yang lebih tinggi nelitian tersebut yang melibatkan 166
dibandingkan motivasi controlled. Hal ini partisipan mendukung studi sebelumnya
terjadi karena individu yang memiliki bahwa motivasi autonomous membuat
kuasa atas pilihannya dalam melakukan partisipan memiliki intensitas dan perilaku
sesuatu akan memiliki perasaan senang. prososial yang lebih tinggi.
Kebutuhan autonomy yang terpenuhi, Dalam ungkapan syukur hasil me-
melengkapi kebutuhan competence (ber- nunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
hasil menolong orang lain) dan related- yang signifikan antara kelompok yang
ness (terlibat dalam interaksi dengan menerima ungkapan syukur dan yang
orang lain). Sedangkan, individu yang ter- tidak menerima ungkapan syukur. Feno-
paksa melakukan sesuatu, sekalipun me- mena tersebut menjukkan bahwa tidak
rasakan competence dan relatedness, seperti yang diduga sebelumnya, ungkap-
namun karena bukan oleh pilihan sendiri, an syukur ternyata tidak secara signifikan
melainkan karena adanya tekanan dari mempengaruhi perilaku prososial. Melalui
luar, membuat individu melakukan se- hasil tersebut, kita dapat mengetahui
suatu dengan perasaan yang berat hati, sudut pandang baru mengenai ungkapan
sehingga memungkinkan memberi pe- syukur. Menurut pengamatan peneliti hal
ngaruh terhadap perilaku prososial di tersebut dapat terjadi karena faktor bu-
kesempatan lain. daya yang mempengaruhi ungkapan syu-
Seperti penelitian yang dilakukan kur. Naito dan Washizu (2015) mengemu-
Weinstein dan Ryan (2010). Penelitian- kakan bahwa budaya memberi pengaruh
nya melibatkan 124 partisipan dan mem- penting dalam memaknai ungkapan syu-
bagi secara random ke dalam dua ke- kur. Partisipan penelitian ini tinggal dalam
lompok yakni kelompok autonomous dan lingkungan budaya Bugis dan Makassar.
controlled untuk melihat motivasi me- Berdasarkan penelitian dari Fitroh, dkk.
nolong mengangkat paket saat mereka (2016) mengungkapkan bahwa ungkapan
sedang beristirahat. Motivasi menolong terima kasih interpersonal menjadi eks-
dilihat berdasarkan hasil efektifitas me- presi yang jarang dilakukan oleh remaja
nolong yang dinilai oleh penerima bantu- Bugis dan Makassar. Hal tersebut me-
an, bahwa kelompok autonomous mem- nunjukkan bahwa ungkapan syukur da-
berikan pertolongan mengangkat paket lam bentuk ucapan terima kasih tidak
yang lebih banyak dibanding kelompok memiliki arti yang begitu dalam. Budaya
controlled. Bugis-Makassar dalam mengungkapkan
Penelitian lain, masih dalam konteks syukur interpersonal lebih kepada strategi
perilaku prososial yang dilakukan Gagné balas budi. Jika seseorang memberikan
(2003) terhadap 121 partisipan, menemu- sebuah bantuan atau hadiah, yang terjadi
kan bahwa kecenderungan perilaku pro- adalah perasaan wajib balas budi.
sosial yang tinggi khususnya bergabung Penelitian yang dilakukan oleh Naito
pada kegiatan kesukarelawanan, didu- dkk. (2005) bahwa dalam masyarakat
kung oleh motivasi autonomous. Motivasi asia perasaan indebtedness atau ber-
autonomous memberikan motivasi yang utang budi memiliki peranan yang besar
lebih tinggi dibanding kondisi controlled. dalam melakukan perilaku prososial. Pe-
Pavey dkk. (2012) juga melakukan pe- ngalaman melakukan perilaku menolong
nelitian terhadap 70 partisipan dan meng- lebih besar jika sebelumnya individu telah
ungkapkan bahwa perilaku memberikan mendapatkan pertolongan dari individu
bantuan dan tingkat empati yang lebih lain. Sementara dalam penelitian ini
tinggi dimiliki oleh individu yang berada individu tidak mendapatkan pengalaman
Pengaruh ungkapan syukur dan motivasi terhadap perilaku prososial 145

serupa, melainkan partisipan berulang yang sebenarnya. Sehingga apapun yang


kali melakukan perilaku menolong dan diterima yang berasal dari luar dirinya
membantu dan mendapat ungkapan te- menjadi sulit di integrasikan. Kekurangan
rima kasih atas bantuannya. penelitian ini adalah karena tidak meng-
Strategi dalam mengungkapkan ukur sebarapa besar intensi motivasi dan
syukur juga berbeda dalam tiap budaya. ungkapan yang dirasakan, melainkan
Pishghadam dan Zarei (2012) melakukan hanya melakukan cek apakah partisipan
penelitian terhadap 250 pelajar yang me- berada dalam kondisi motivasi autono-
miliki berasal dari latar belakang budaya mous atau controlled dan menerima ung-
berbeda dan menggunakan Bahasa ber- kapan terima kasih atau tidak, sehingga
beda, yakni Persia, Cina dan Inggris. dapat diasumsikan bahwa efek controlled
Secara signifikan partisipan menunjukkan bisa jadi memberikan kondisi yang kuat.
adanya perbedaan strategi dalam me-
ngungkapkan syukur. Partisipan Inggris Kesimpulan
dibandingkan Cina dan Persia, lebih mu- Berdasarkan hasil penelitian yang
dah mengungkapkan syukur dalam ben- telah didapat, maka dapat disimpulkan
tuk verbal dan frekuensinya pun lebih bahwa (1) Motivasi autonomous mem-
sering. Partisipan Persia lebih sering me- berikan pengaruh yang signifikan lebih
ngaitkan ungkapan syukur dengan se- baik terhadap intensi perilaku prososial
suatu yang berhubungan dengan keper- remaja dibandingkan dengan motivasi
cayaan agama ‘Semoga Tuhan mem- controlled. (2) Tidak terdapat perbedaan
balas kebaikanmu’ atau memuji orang yang signifikan antara menerima ung-
lain ‘matamu sangat indah’. Partisipan kapan syukur dan tidak menerima ung-
Cina menunjukkan strategi balas budi kapan syukur terhadap intensi perilaku
yang lebih tinggi misalnya menawarkan prososial remaja. (3) Tidak terdapat per-
makan dan lainnya. bedaan yang signifikan antara kelompok
Melalui hasil penelitian juga di- motivasi autonomous yang menerima
ketahui bahwa kelompok controlled yang ungkapan terima kasih dengan yang tidak
tidak menerima ungkapan terima kasih menerima ungkapan terima kasih dan
memiliki intensi perilaku prososial yang tidak terdapat perbedaan yang signifikan
lebih tinggi dibandingkan dengan kelom- antara kelompok motivasi controlled yang
pok controlled tanpa ungkapan terima menerima ungkapan syukur dengan yang
kasih. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak menerima ungkapan syukur.
ungkapan terima kasih juga tidak mem-
berikan pengaruh ketika individu berada
dalam kondisi controlled. Ungkapan syu- Daftar Pustaka
kur yang tidak mampu dirasakan oleh
benefactor tidak dapat memenuhi fungsi Albrecht, C. (2016). The effect of reading
ungkapan syukur yang sebenarnya narratives: How does perspective
(Dwyer, 2015). Kehilangan pemaknaan taking influence prosocial behavior?
ekspresi syukur juga bisa terjadi karena (Bachelor's thesis, University of
individu sudah merasakan kondisi kontrol. Twente). Retrieved from
Deci dan Ryan (2000) mengungkapkan https://essay.utwente.nl/70084/1/Albr
bahwa kondisi controlled yang memberi- echt_BA_BMS.pdf
kan efek keterpaksaan membuat ses- Deci, E. L., La Guardia, J. G., Moller, A.
eorang melakukan regulasi jenis intro- C., Scheiner, M. J., & Ryan, R. M.
jection, yang berarti tidak terjadi integrasi (2006). On the benefits of giving as
antara sesuatu yang dilakukan dan pe- well as receiving autonomy support:
rasaan individu, membuat sesuatu yang Mutuality in close friendship. Per-
dilakukan berada diluar orientasi diri (self) sonality and Social Psychology
146 Fitroh, Lukman, & Nurdin

Bulletin, 32(3), 313-327. doi: of Organizational Behavior. doi:


10.1177/0146167205282148 10.1002/job.2315
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The" Kusumastuti, W., Setyorini, N., &
what" and" why" of goal pursuits: Laksono, R. A. (2017, November).
Human needs and the self- Makna kebersyukuran berdasarkan
determination of behavior. Psycho- kajian psikologis dan kajian tafsir
logical Inquiry, 11(4),227-268. doi: al-misbah. Seminar Nasional
10.1207/S15327965PLI1104_01 Bahasa, Sastra, dan Budaya. (Vol.
Emmons, R. A. (2012). Queen of the 1, No. 01). Retrieved from
virtues? Gratitude as human strength. http://eproceedings.umpwr.ac.id/inde
Reflective practice: Formation and x.php/bahtera/article/view/48
supervision in ministry, 32. Retrieved Listiyandini, R. A., Nathania, A., Syahniar,
from D., Sonia, L., & Nadya, R. (2015).
http://journals.sfu.ca/rpfs/index.php/rp Mengukur rasa syukur: Pengemba-
fs/article/view/59 ngan model awal skala bersyukur
Fitroh, N., Kurniawan, W., Azizah, A., versi Indonesia. Jurnal Psikologi
Pratama, B., & Ahyar, M. (2016). Ulayat: Indonesian Journal of Indi-
Mengapa remaja Bugis Makassar genous Psychology, 2(2), 473-496.
bersyukur?: Pendekatan indigenous Retrieved from http://jpu.k-
psychology. INQUIRY Jurnal Ilmiah pin.org/index.php/jpu/article/view/41
Psikologi, 7(2), 62-75. Retrieved from McCullough, M. E., Kilpatrick, S. D.,
http://journal.paramadina.ac.id/index. Emmons, R. A., & Larson, D. B. (2001).
php/inquiry/article/view/101 Is gratitude a moral affect? Psyc-
Floyd, S., Rossi, G., Baranova, J., Blythe, hological Bulletin, 127(2), 249-266. doi:
J., Dingemanse, M., Kendrick, K. H., 10.1037//0033-2909.127.2.249
Zinken, J., & Enfield, N. J. (2018). Mendonça, S. E., Merçon-Vargas, E. A.,
Universals and cultural diversity in the Payir, A., & Tudge, J. R. (2018). The
expression of gratitude. Royal Society development of gratitude in seven so-
open science, 5(5), 180391. doi: cieties: Cross-cultural highlights. Cross-
10.1098/rsos.180391 Cultural Research, 52(1), 135-150.
Gagné, M. (2003). The role of autonomy doi: 10.1177/1069397117737245
support and autonomy orientation in Mercon-Vargas, E. A., Poelker, K. E., &
prosocial behaviour engagement. Mo- Tudge, J. R. (2018). The development
tivation and Emotion, 27(3), 199-233. of the virtue of gratitude: Theoretical
doi: 10.1023/A:1025007614869 foundations and cross-cultural issues.
Grant, A. M., & Gino, F. (2010). A little Cross-Cultural Research, 52(1), 3-18.
thanks goes a long way: Explaining doi: 10.1177/1069397117736517
why gratitude expressions motivate Naito, T., Wangwan, J., & Tani, M. (2005).
prosocial behavior. Journal of Perso- Gratitude in university students in
nality and Social Psychology, 98(6), Japan and Thailand. Journal of Cross-
946-955. doi: 10.1037%2Fa0017935 Cultural Psychology, 36(2), 247-263.
Haryanto, H. C., & Kertamuda, F. E. doi: 10.1177/0022022104272904
(2018). Syukur sebagai sebuah pe- Naito, T., & Washizu, N. (2015). Note on
maknaan. Insight, 18(2). Retrieved cultural universals and variations of
from http://ejurnal.mercubuana- gratitude from East Asian point of
yogya.ac.id/index.php/psikologi/article view. International Journal of Be-
/view/395 havioral Science, 10(2), 1-8. doi:
Kim, Y. J., Van Dyne, L., & Lee, S. M. 10.14456/ijbs.2015.38
(2018). A dyadic model of motives, Dwyer, P. C. (2015). Gratitude as Per-
pride, gratitude, and helping. Journal suasion: Understanding When and
Pengaruh ungkapan syukur dan motivasi terhadap perilaku prososial 147

Why Gratitude Expressions Facilitate Weinstein, N., & Ryan, R. M. (2010).


and Inhibit Compliance. Retrieved from When helping helps: Autonomous
https://conservancy.umn.edu/handle/ motivation for prosocial behavior and its
11299/175125 influence on well-being for the helper and
Palhares, F., Freitas, L. B., Merçon- recipient. Journal of Personality and
Vargas, E. A., & Tudge, J. R. (2018). Social Psychology, 98(2), 222-244. doi:
The development of gratitude in 10.1037/a0016984
Brazilian children and adolescents. Weinstein, N., DeHaan, C. R., & Ryan, R.
Cross-Cultural Research, 52(1), 31- M. (2010). Attributing autonomous
43. doi: 10.1177/1069397117736749 versus introjected motivation to
Pavey, L., Greitemeyer, T., & Sparks, P. helpers and the recipient experience:
(2012). I help because I want to, not Effects on gratitude, attitudes, and
because you tell me too: Empathy well-being. Motivation and Emotion,
increases autonomously motivated 34(4), 418-431. doi: 10.1007/s11031-
helping. Personality and Social 010-9183-8
Psychology Bulletin, 38(5), 681-689. Wicaksono, M., & Susilawati, L. K. P. A.
doi: 10.1177/0146167211435940 (2016). Hubungan rasa syukur dan
Pishghadam, R., & Zarei, S. (2012). perilaku prososial terhadap psycholo-
Cross-cultural comparison of gra- gical well-being pada remaja akhir
titude expressions in Persian, anggota islamic medical activists
Chinese and American English. fakultas kedokteran Universitas
Canadian Centre of Science and Udayana. Jurnal Psikologi Udayana,
Education, 5(1), 117-126. doi: 3(2), 196-208. Retrieved from
10.5539/elt.v5n1p117 https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikol
Rusdi, A. (2016). Syukur dalam psikologi ogi/article/view/25234
islam dan konstruksi alat ukurnya. Yoshimura, S. M., & Berzin, K. (2017).
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Grateful experience and expressions:
Kajian Empiris & Non-Empiris, 2(2), The role of gratitude expressions in
37-54. doi: 10.22236/JIPP-19 the link between gratitude ex-
Sativa, A. R., & Helmi, A. F. (2013). Syukur periences and well-being. Review of
dan harga diri dengan kebahagiaan Communication, 17(2), 106-118. doi:
remaja. WACANA, 5(10). Retrieved from 10.1080/15358593.2017.1293836
http://jurnalwacana.psikologi.fk.uns.ac. .
id/index.php/wacana/article/view/9

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai