Anda di halaman 1dari 3

Praktikum Teknik Penyajian Ilmiah

Penyiapan dan Menguraikan Isi Penting Tabel


Semester Genap 2021/2022

Kelompok Kamis
Buatlah satu tabel berdasarkan data di bawah ini serta uraikan beberapa hal penting dalam
tabel tersebut dalam 2-3 paragraf. Suatu formulasi insektisida diuji secara tunggal dan dalam
bentuk campuran untuk mengendalikan hama penggerek batang padi kuning, Scirpophaga
incertulas. Percobaan dilakukan di desa Gombongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten
Karawang.

Macam perlakuan insektisida yang diuji beserta dosis formulasinya => kolom berturut-turut
A 417 ml/ha, A 520 ml/ha, A 625 ml/ha, A + B (208 + 500) ml/ha, A + B (104 + 1000)
ml/ha, A + B + C (208 + 500 +150) m/l, A + B + C (208 + 500 + 200) ml/ha, C 300 ml/ha,
dan kontrol (tanpa perlakuan insektisida).

Insektisida C dianggap sebagai insektisida pembanding.

Hasil pengamatan sebagai berikut:


Jumlah kelompok telur per petak sebelum aplikasi insektisida (urutan sesuai dengan urutan
perlakuan di atas): 3.0 a, 3.5 a, 2.25 a, 2.75 a, 2.5 a, 3.5 a, 2.0 a, 2.5 a, 2.75 a (huruf di
belakang angka menunjukkan hasil pembandingan nilai tengah dengan uji selang berganda
Duncan pada taraf 5%).

Serangan sundep (tanaman/petak) pada 3 hari setelah aplikasi pestisida: 24.0 b, 31.0 ab, 34.5
ab, 19.25 b, 27.25 ab, 25.25 b, 21.75 b, 27.75 ab, 47.25 ab (huruf di belakang angka
menunjukkan hasil pembandingan nilai tengah dengan uji selang berganda Duncan pada taraf
5%).

Serangan sundep (tanaman/petak) pada 7 hari setelah aplikasi pestisida: 82.25 b, 81.25 b,
83.25 b, 91.75 ab, 89.75 ab, 79.5 b, 78.5 b, 68.0 b, 113.5 a (huruf di belakang angka
menunjukkan hasil pembandingan nilai tengah dengan uji selang berganda Duncan pada taraf
5%).

Serangan sundep (tanaman/petak) pada 10 hari setelah aplikasi pestisida: 85.5 b, 94.0 ab,
99.75 ab, 106.0 a, 96.75 ab, 92.75 ab, 92.25 ab, 92.25 ab, 112.25 a (huruf di belakang angka
menunjukkan hasil pembandingan nilai tengah dengan uji selang berganda Duncan pada taraf
5%).

Persentase tanaman terserang pada pengamatan terakhir:


0.332%, 0.365%, 0.363%, 0.4%, 0.366%, 0.358%, 0.352%, 0.362%, 0.431%

Persentase efikasi aplikasi insektisida pada pengamatan terakhir dibandingkan dengan


kontrol: 23.8%, 16.3%, 11.1%, 5.6%, 13.8%, 17.4%, 17.8%, 17.8% (kontrol tidak ada data
efikasinya karena digunakan untuk mengoreksi perhitungan efikasi pada perlakuan
insektisida).
Tabel 1 Pengujian efikasi formulasi insektisida diuji secara tunggal dan dalam bentuk campuran untuk mengendalikan hama penggerek batang
padi kuning (Scirpophaga incertulas) di desa Gombongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang
Perlakuan insektisida A Jumlah Serangan sundep (tanaman/petak) Tanaman terserang Efikasi insektisida
kelompok telur 3 HSA 7 HSA 10 HSA (%) (%)
Kontrol 3,0a 24,0 b
82,25 b
85,5b 0,332 -
A 417 ml/ha 3,5a 31,0ab 81,25b 94,0ab 0,365 23,8
A 520 ml/ha 2,25a 34,5ab 83,25b 99,75ab 0,363 16,3
A 625 ml/ha 2,75a 19,25b 91,75ab 106,0a 0,4 11,1
A + B (208+500) ml/ha 2,5a 27,25ab 89,75ab 96,75ab 0,366 5,6
A + B(104+1000) ml/ha 3,5a 25,25b 79,5b 92,75ab 0,358 13,8
A + B + C (208+500+150) m/ha 2,0a 21,75b 78,5b 92,25ab 0,352 17,4
A + B + C (208+500 +200) ml/ha 2,5a 27,75ab 68,0b 92,25ab 0,362 17,8
C 300 ml/ha 2,75a 47,25ab 113,5a 112,25a 0,431 17,8

HSA: Hari Setelah Aplikasi


Angka pada kolom diikuti huruf berarti pembandingan nilai tengah hasil uji selang berganda Duncan (α = 0,05).
Pembahasan

Pengambilan data uji formulasi insektisida A terhadap hama penggerek batang padi
kuning (Scirpophaga incertulas) pada tanaman padi dari tabel 1 dilakukan di di desa
Gombongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang. Penelitian tersebut melakukan
macam perlakuan insektisida yang diuji beserta dosis formulasi A 417 ml/ha, A 520 ml/ha, A
625 ml/ha, A + B (208 + 500) ml/ha, A + B (104 + 1000) ml/ha, A + B + C (208 + 500 +150)
m/l, A + B + C (208 + 500 + 200) ml/ha, C 300 ml/ha, dan kontrol (tanpa perlakuan
insektisida). Uji formulasi insektisida A dilakukan penyemprotan berikutnya selang 3 hari.
Pengamatan uji insektisida yang ditemukan serangan sundep sejak tanaman padi berumur 3,
7, dan 10 hari setelah aplikasi (HSA). Pengujian tersebut menggunakan perbandingan nilai
tengah diikuti huruf-huruf sesuai metode penilaian statistika yaitu hasil uji Tukey atau HSD
(Honestly Significant. Difference Test) pada taraf nyata 5%. Makna kolom tabel setiap baris
peubah pada angka diikuti huruf yang sama adalah hasil perbandingan tidak berbeda nyata
dan berbeda nyata apabila angka diikuti huruf berbeda dalam satu baris. Jumlah kelompok
telur per petak sebelum aplikasi insektisida (urutan sesuai dengan urutan perlakuan di atas)
sebanyak 3.0 a, 3.5 a, 2.25 a, 2.75 a, 2.5 a, 3.5 a, 2.0 a, 2.5 a, dan 2.75 a dengan perbandingan
tidak berbeda nyata.

Serangan sundep (tanaman/petak) S. incertulas pada padi 3 HSA di desa


Gombongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang mempunyai nilai tengah hasil
uji Tukey terendah senilai 19,25 dari perlakuan insektisida A 625 ml/ha dan tertinggi 47,25
b ab

dari perlakuan insektisida C 300 ml/ha dengan perbandingan tidak berbeda nyata. Pada 7
HSA, populasi terendah berada pada perlakuan insektisida A + B + C (208+500 +200) ml/ha
yaitu 68,0 dan tertinggi pada 113,5 perlakuan insektisida C 300 ml/ha dengan perbandingan
b a

berbeda nyata. Serangan sundep pada 10 HSA dari hama invasif didapatkan 85,5 pada b

perlakuan insektisida kontrol sebagai terendah dan 112,25 serangan tertinggi pada perlakuan
a

insektisida C 300 ml/ha dengan perbandingan berbeda nyata. Persentase tertinggi tanaman
padi yang terserang sebesar 0,431% pada perlakuan insektisida C 300 ml/ha dan terendah
sebesar 0,332% pada perlakuan kontol. Persentase tertinggi efikasi aplikasi insektisida pada
pengamatan terakhir dibandingkan dengan kontrol sebesar 23,8% pada perlakuan insektisida
A 417 ml/ha dan terendah sebesar 5,6 pada perlakuan insektisida A + B (208+500) ml/ha.

Ledia Hanifa
A34190044
P3

Anda mungkin juga menyukai